Model Jaringan. Asumsikan himpunan C sebagai himpunan simpul yang terhubung dan C sebagai himpunan simpul yang tidak terhubung.

dokumen-dokumen yang mirip
CATATAN KULIAH RISET OPERASIONAL

Mata Kuliah Penelitian Operasional II OPERATIONS RESEARCH AN INTRODUCTION SEVENTH EDITION BY HAMDY A. TAHA BAB 6.

ANALISIS JARINGAN MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 &12. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

1. Minimal spanning tree 2. Shortest-route algorithm 3. Maximum flow algorithm

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

Pada perkembangannya ternyata model transportasi ini dapat juga digambarkan dan diselesaikan dalam suatu bentuk jaringan

ANALISIS JARINGAN MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

Model Jaringan. Ahmad Sabri, MSi, Riset Operasional 2, Universitas Gunadarma

MODEL ARUS JARINGAN. Pertemuan 9

BAB I. MASALAH TRANSPORTASI KHUSUS

III PEMBAHASAN. 6. Sisi eg dipilih sebagai sisi yang memiliki bobot terkecil (lihat Gambar 18).

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Model Arus Jaringan. Rudi Susanto

PENYELESAIAN MASALAH ALIRAN MAKSIMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN ALGORITMA FORD-FULKERSON TUGAS AKHIR

NETWORK (Analisa Jaringan)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Solusi UTS Stima. Alternatif 1 strategi:

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL NETWORK. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

IKI 20100: Struktur Data & Algoritma

Model Arus Jaringan. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VII. METODE TRANSPORTASI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #10 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

METODE INTERKONEKSI DUA JARINGAN DAN LETAK KONSENTRATOR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. minimum secara langsung didasarkan pada algoritma MST (Minimum Spanning

ALGORITMA GREEDY : MINIMUM SPANNING TREE. Perbandingan Kruskal dan Prim

BAB I PENDAHULUAN. antaranya Rumah Sakit Umum Daerah Ujung Berung, Rumah Sakit Hasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS MASALAH

PENDISTRIBUSIAN BARANG FARMASI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA (STUDI KASUS : PT. AIR MAS CHEMICAL)

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi

BAB III PEMBAHASAN. diperoleh menggunakan algoritma genetika dengan variasi seleksi. A. Model Matematika CVRPTW pada Pendistribusian Raskin di Kota

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan proyek-proyek yang sudah ada dengan alasan:

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi..., Andiek Bagus Wibowo, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan

SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013. Graf Berarah

TERAPAN POHON BINER 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

x 6 x 5 x 3 x 2 x 4 V 3 x 1 V 1

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menyatakan objek dinyatakan dengan sebuah titik (vertex),

NO. BIDANG JENIS IZIN / NON IZIN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) di berbagai bidang terasa sangat

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan

Program Dinamis. Oleh: Fitri Yulianti

Program Dinamis (dynamic programming):

UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics.

ANALISIS ALGORITMA FLOYD UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA SETIAP PASANGAN SIMPUL

Program Dinamis (Dynamic Programming)

Pohon. Modul 4 PENDAHULUAN. alam modul-modul sebelumnya Anda telah mempelajari graph terhubung tanpa sikel, misalnya model graph untuk molekul C 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

Paradigma Pemrograman Dinamis dalam Menentukan Rute Distribusi Bahan Bakar Minyak Berdasarkan Kebutuhan Penduduk di Suatu Daerah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Koordinasi kerja biasanya lebih sering digunakan dalam proses bisnis logistik.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MATERI 8 MODEL ARUS JARINGAN

NASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016

Penerapan Algoritma Steiner Tree dalam Konstruksi Jaringan Pipa Gas

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II STUDI PUSTAKA

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

KEPPRES 31/1997, PEMBANGUNAN DAN PENGUSAHAAN KILANG MINYAK DAN GAS BUMI OLEH BADAN USAHA SWASTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

ALGORITMA SEMUT PADA PENJADWALAN PRODUKSI JOBSHOP

Sirkuit Euler & Sirkuit Hamilton SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013

PENYELESAIAN MASALAH MODEL TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS TRANSPORTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BAB III ALGORITMA BRANCH AND BOUND. Algoritma Branch and Bound merupakan metode pencarian di dalam ruang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR

PENGGUNAAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL DALAM MASALAH JALUR TERPENDEK PADA PENENTUAN TATA LETAK PARKIR

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN ALGORITMA RELAKSASI PADA PERMASALAHAN MINIMUM COST FLOW

Pertemuan 11 GRAPH, MATRIK PENYAJIAN GRAPH

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

Optimasi Jaringan. Masalah Optimasi Jaringan Model Optimasi Jaringan Penyelesaian Optimasi Jaringan dengan Simpleks

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Design and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 06

MODUL I PROGRAM DINAMIS

ANALISIS ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PENGANGKUTAN SAMPAH (Studi Kasus: Pengangkutan Sampah di Kabupaten Kubu Raya)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Penerapan Algoritma Greedy Untuk Pemantauan Jaringan Komputer Berbasis Rute (Path-oriented)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Transkripsi:

Model Jaringan Apa itu Model Jaringan? Perhatikan situasi berikut:. Disain jaringan pipa gas alam yang menghubungkan Arun Aceh dengan tangki penampungan Pertamina di salah satu kota dengan tujuan minimisasi biaya pemasangan pipa.. penentuan rute terpendek yang menghubungkan dua kota pada jaringan jalan yang sudah ada.. penentuan kapasitas maksimum tahunan (dalam ton) jaringan pipa coal slurry yang menghubungkan pertambangan dengan daerah pusat pembangkit energi.. penentuan jadwal aliran biaya-minimum dari pertambangan ke kilang pemurnia dan akhirnya ke pusat pendistribusian minyak. Jaringan adalah himpunan simpul yang dihubungkan oleh garis atau kurva. Notasi standar jaringan G : G = (N,A). Predecessor adalah aktivitas yang mendahului suatu aktivitas tertentu. Successor adalah aktivitas yang mengikuti suatu aktivitas tertentu. Algoritma Minimum Spanning Tree. Asumsikan himpunan C sebagai himpunan simpul yang terhubung dan C sebagai himpunan simpul yang tidak terhubung. Solusi Awal : C = { } dan C beranggotakan semua simpul. Pilih sembarang simpul sebagai titik awal, maka C sekarang memiliki satu anggota dan C berkurang satu. Hubungkan simpul itu dengan simpul terdekat. C bertambah satu dan C berkurang satu. Hubungkan salah satu dari kedua simpul yang ada pada C dengan simpul terdekat, maka C bertambah satu lagi dan C berkurang satu. Demikian seterusnya sampai C ={ } dan setiap simpul sudah terhubung.

Contoh : Seorang petugas lapangan di The National Park Service setiap hari harus berkendaraan menggunakan mobil untuk memantau empat lokasi yang ada di taman. Setiap area harus dia kunjungi sekali, berangkat dari dan berakhir di pintu masuk. Area-area tersebut beserta jarak jalan yang sudah dibangun ( dalam mil) antara satu area dengan area lainnya ditunjukkan tabel di bawah. Pintu Masuk air terjun Batu Raksasa Sunset Point The Meadow Pintu Masuk -. 9. 9.. Air Terjun. -... Batu Raksasa 9.. -.. Sunset Point 9... -. The Meadow.... - Penyelesaian : Jaringan dari kasus di atas adalah:. PM 9... SP. 9.. AT.. BR. TM Solusi Awal : C = { PM} C = {AT, BR, SP, TM} Iterasi : C = {PM, AT} C = {BR, SP, TM}, Total jarak =. Iterasi : C = {PM, AT, BR} C ={SP, TM}, Total jarak =. Iterasi : C = {PM, AT, BR, TM} C = { SP}, Total jarak = 0. Iterasi : C = {PM, AT, BR, TM, SP} C ={ }, Total jarak =.

Solusi Optimum : PM.. SP BR. AT. TM Rute Terpendek. Acyclic Jaringan asiklik kalau tidak memuat loop. Algoritma : Berikan u j = jarak terpendek dari simpul ke simpul j, maka u = 0. Hitung u j untuk j=,,... secara rekursif dengan rumus berikut: u j min ui dij i u i = jarak terpendek u i ke simpul yang langsung mendahului. d ij = jarak antara simpul j dengan semua predecessor i. Label [d,n] dimana d adalah total jarak dari simpul awal dan n adalah predecessor langsung. Contoh : 0 9 Tentukan rute terpendek!!!

Penyelesaian : Simpul j Perhitungan u j Label u = 0 u = u +d = 0+ =, dari u = u +d = 0+ =, dari [0, -] [, ] [, ] u = min {u +d, u +d, u +d }= min {0+0, +, +} =, dari u = min { u +d, u +d }= min {+, +} =, dari u = min {u +d, u +d }= min {+, +} =, dari u = min {u +d, u +d }= min {+, +9} =, dari [, ] [, ] [, ] [, ] Siklik Jaringan siklik memuat loop Algoritma Dijkstra digunakan. Algoritma siklik menggunakan label, yaitu label sementara dan label permanen. 0 9 Iterasi 0 : simpul diberi label pemanen [0, -]. Iterasi : simpul label sementara [, ], simpul label sementara [, ] dan simpul label sementara [0, ] min [, ] maka simpul diberi label permanen. Iterasi : dari simpul (simpul terakhir dengan label permanen) simpul dapat label sementara lagi [+, ], simpul label sementara [+, ]. Dari [, ], [0, ], [9, ] dan [, ] minimum adalah [, ], maka [, ] menjadi label permanen.

Iterasi : label sementara berikutnya bertambah dengan [, ] simpul dan [, ] simpul. Label [, ] menjadi permanen. Iterasi : [, ] menjadi label sementara. Sehingga label sementara sekarang menjadi [0, ], [, ], [9, ], [, ], [, ]. Label [, ] menjadi label permanen. Iterasi : label [, ] menjadi label sementara, sehingga label sementara menjadi [, ], [9, ], [, ], [, ]. Label [, ] menjadi label permanen. Iterasi : label sementara bertambah dengan [, ], sehingga menjadi [9, ], [, ], [, ], [, ] Iterasi Label sementara Label permanen Simpul 0. - [0, -]. [, ], [, ], [0, ] [, ]. [, ], [0, ], [, ], [9, ] [, ]. [0, ], [, ], [9, ], [, ], [, ] [, ]. [0, ], [, ], [9, ], [, ], [, ] [, ]. [, ], [9, ], [, ], [, ] [, ]. [0, ], [9, ], [, ], [, ], [, ] [, ] Maka rute terpendek dari simpul ke simpul adalah :, dari simpul menuju adalah :, demikian seterusnya. Aliran Maksimum Digunakan untuk jaringan yang mempunyai kapasitas terbatas. Jaringan tidak berarah dalam arti aliran dimulai dari simpul sumber dan berakhir pada simpul tujuan. Arkus (i,j) mungkin mempunyai arah kapasitas, dari i ke j atau dari j ke i. Ide dasar algoritma : mencari jalur yang menghubungkan sumber dan tujuan sedemikian sehingga kapasitas arkus pada jalur adalah positif. Contoh kasus :

Pendistribusian minyak dari lokasi kilang pemurnian ke terminal penampungan. Minyak dipompa dari kilang ke terminal menggunakan pompa dengan bentuk jaringan seperti yang ditunjukkan gambar di bawah. Kapasitas kilang pemurnian masingmasingnya diperkirakan 00,000, 0,000 dan 00,000 bbl per hari. Permintaan pada kedua terminal diketahui 00,000 dan 0,000 bbl per hari. Permintaan pada kedua terminal yang tidak dapat dipenuhi dari ketiga kilang pemurnain akan disuplai dari tempat lain. Hitunglah kapasitas aliran setiap hari yang melalui masing-masing pompa tersebut!! pemurnian Stasiun pompa terminal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Penyelesaian : Iterasi : (0, 0) (0, 0) (0,0) (0,0) (,0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0) C*=0

Iterasi-: (0, 0) (0, 0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0) C*=0+0 =0 (,0) (0,0) Iterasi-: (0, 0) (0, 0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0) C*=0+0 =90 (,0) Iterasi-: (0, 0) (0, 0) (0,0) (0,0) (,0) (0,0) (0,0 (0,0) (0,0) C*=90+0 =00 Iterasi-:

(0, 0) (0, 0) (0,0) (0,0) (,0) (0,0) (0,0 (0,0) (0,0) (0,0) C*=00+0 =0 Solusi optimal : (0, 0) (0,0) (0, 0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0) (0,0 (0,0) (,0) (0,0) Jumlah yang dipompa dari pompa adalah 0 bbl, pompa sebesar 0 bbl dan pompa sebesar 0 bbl. Aliran maksimum (c*) = 0 bbl.