BAB III STRATEGI PEMASARAN PRODUK ELECTRA WISATA DAN KENDALANYA. A. Produk-Produk Electra Wisata Surakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP USAHA ELECTRA WISATA TOUR & TRAVEL. A. Sejarah Berdirinya Electra Wisata Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tergambar bentuk-bentuk produk pelayanan jasa, dan barang untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB III DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tinjauan Terhadap Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2 (dua) kata yaitu Pari yang artinya keliling, sempurna, lengkap, banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN. wisata yang didirikan pada tahun 1981 oleh tim profesional yang dipimpin oleh Stanley,

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB III DATA PENELITIAN

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, ada beragam motivasi dan alasan orang melakukan perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian saat ini bepergian atau yang sering kita sebut dengan travelling

BAB I PENDAHULUAN. hayati yang tinggi yaitu berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. daya tarik wisata, serta usaha terkait lainnya. Pembangunan kepariwisataan juga

BAB I PENDAHULUAN. internasional antara lain PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization

BAB III DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini telah berkembang dengan

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA DI BIRO PERJALANAN ELECTRA WISATA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, pengusaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

Kuesioner untuk Pelanggan PT Kuwera Jaya Tour and Travel. 1. Latar belakang pendidikan Anda adalah :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. internasional. Dengan adanya event seperti ini pastinya membuat komponen

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. liburan yang menggabungkan beberapa produk. Selain berurusan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Umroh merupakan salah satu kegiatan ibadah dalam agama islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwista belakangan ini mulai mengalami perkembangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini berisi penjelasan mengenai dasar penelitian yang

BAB IV. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DAN MOTIVASI KONSUMEN Travel. kepentingan diri sendiri ataupun untuk kepentingan orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. bisnis maupun untuk berdarma wisata atau bahkan motif-motif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB II GAMBARAN UMUM PT KAISA ROSSIE SEMARANG

BAB III OBYEK PENELITIAN

PROPOSAL PENAWARAN PAKET WISATA

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan

BAB II Landasan Teori

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI

BAB III STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA SOLO VILLAGE BIKE DI PT. MANDIRA TOUR AND TRAVEL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PADA PT. MERRYS TOUR AND TRAVEL SERVICE

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

: Rekan Katarda Tour & Travel : Penawaran Paket Perjalanan Wisata. Salam Pariwisata,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL. Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada PT. Wisata Dewa (Wita Tour) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 3, yaitu usaha jasa pariwisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ( 2014)

BAB III PELAYANAN RESERVASI, STRATEGI PELAYANAN, DAN KENDALA DALAM PELAYANAN SERTA CARA MENGATASI KENDALA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV DATA PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

Transkripsi:

BAB III STRATEGI PEMASARAN PRODUK ELECTRA WISATA DAN KENDALANYA A. Produk-Produk Electra Wisata Surakarta Seperti halnya sebuah perusahaan jasa pariwisata, maka Electra Wisata Surakarta menyediakan berbagai macam produk yang terkait dengan adanya perjalanan dan juga semua kebutuhan-kebutuhan dalam suatu kegiatan wisatawan. Produk-produk wisata tersebut tentunya harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan dunia pariwisata yang kian maju, sehingga mampu memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan harapan pengguna jasa dan tentunya agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Beberapa produk yang dimiliki Electra Wisata Surakarta adalah: 1. Ticketing Gambar 3.1 Meja ticketing Electra Wisata Sumber: Electra Wisata Surakarta Penyediaan jasa tiket suatu jasa transportasi tertentu sangat diperlukan dalam konteks perjalanan wisata, komponen jasa ini mutlak diperlukan, karena itu Electra Wisata juga menyediakan jasa pelayanan pemesanan tiket khususnya pesawat udara baik domestik maupun 28

29 internasional dengan system reservasi yang telah on line dari perusahaan penerbangan (airline) internasional, bahkan Electra Wisata Surakarta adalah salah satu dari agen perjalanan di Solo yang telah menjadi agen PT. Garuda Indonesia Airways dan juga merupakan anggota dari IATA (International Association of Travel Agent). Dalam divisi tiket terbagi atas dua bagian yaitu divisi International ticketing dan Domestic ticketing, karena keduanya menggunakan sistem yang berbeda sehingga dengan pemisahan tugas dan tanggung jawab yang telah di berikan memudahkan dalam memberikan layanan secara maksimal bagi pelanggan. Terlebih dalam divisi internasional tiket membutuhkan ketelitian dan kerumitan yang cukup tinggi sehingga dengan pemilahan pegawai mampu berkonsentrasi dalam bidang yang diberikan padanya. Sementara sepanjang tahun 2015 tidak kurang dari 300 lembar tiket domestik dan internasional, dengan perbandingan 275 lembar untuk tiket domestik dan 25 lembar untuk tiket internasional. Untuk tahun 2016 hingga bulan Juni total tiket yang di keluarkan sebanyak 335 tiket. (sumber : Electra Wisata Surakarta, Rekapan Tiket Domestik dan Internasional, 2016)

30 2. Paket Wisata (Tour) Gambar 3.1 Brosur paket wisata Sumber: Electra Wisata Surakarta Suatu biro perjalanan baru akan di katakan sebagai biro perjalanan wisata jika perusahaan tersebut telah mampu menciptakan dan menjual suatu paket wisata dan mempromosikannya sendiri. Tetapi jika perusahaan itu hanya menjual tiket atau segala bentuk penyediaan jasa transportasi saja maka perusahaan itu lebih tepat disebut dengan agen perjalanan. Electra Wisata adalah biro perjalanan dengan daerah tujuan wisata di hampir semua daerah wisata di Indonesia, yang dirancang sendiri maupun yang diselenggarakan dengan bekerja sama dengan biro perjalanan wisata didaerah tujuan wisata tersebut, paket wisata jenis ini lebih banyak

31 diterapkan pada paket wisata di luar kota dan diluar negeri terutama untuk Individual Tour karena dirasa lebih efisien dan efektif dalam penyelenggaraannya. Jenis paket wisata dan tour dibedakan menurut beberapa aspek penyelenggaraannya, yaitu antara lain berdasarkan jumlah produk, berdasarkan tempat tujuan, berdasarkan modal penjualan, dan berdasarkan sifat penyelenggaraannya. Berdasarkan jumlah produk paket wisata dibagi menjadi 2, antara lain adalah sebagai berikut : Semi Inclusive Package ( Paket wisata produk setengah) adalah paket wisata yang terdiri dari berbagai unsur produk wisata, misalnya trasport + hotel, transport + tour, atau tour + hotel, contoh : Sangiran Prehistoric Tour dan Solo Handicraft Tour. All Inclusive Package (Paket wisata produk penuh) adalah paket wisata yang terdiri dari semua unsur produk wisata, misalnya transport + hotel + makan + tour, contoh : Solo Package Tour, Yogya Package Tour, Semarang Package Tour, dan Central Java Package Tour. Berdasarkan tempat tujuan paket wisata di bagi menjadi 3, antara lain adalah sebagai berikut : Domestik Tour (Paket wisata dalam negeri), adalah paket wisata yang masih di dalam suatu negara yang sama, contoh Solo Package Tour, Semarang Package Tour, Yogya Package Tour, Malang Package Tour, Banda Aceh Package Tour, dan lain sebagainya.. Inbound Tour (Paket wisata ke dalam negeri) adalah paket wisata yang berorientasi di wilayah Indonesia, contoh Karimun Jawa Package Tour, Magelang Package Tour, Central Java Package Tour, Sabang Package Tour dan lain sebagainya. Outbound Tour (Paket wisata ke luar negeri)

32 adalah paket wisata yang berorientasi pada daerah tujuan wisata luar negeri. Electra Wisata Surakarta melayani penjualan paket wisata ke luar negeri, contoh Malaysia, dan Singapura. Berdasarkan modal penjualan paket wisata dibagi menjadi 2, yaitu: Tailor Made Package Tour (paket wisata yang dibuat berdasarkan permintaan konsumen) adalah paket wisata yang dibuat untuk memenuhi keinginan konsumen secara personal, diorganisir sesuai permintaan baik untuk perorangan maupun rombongan. Ready Made Package Tour (paket wisata siap pakai) adalah suatu produk paket wisata di mana komponenkomponennya sudah ditetapkan, tidak dapat diubah-ubah dan dapat langsung dibeli oleh konsumen, dengan kata lain produk sewaktu-waktu dapat diselenggarakan. Contoh Wonderful Solo 2D1N, Facinating Solo 3D2N, Fun and Learn Solo 3D2N, Wonderful Semarang 2D1N, Facinating Semarang 3D2N, Wonderful Jogja 2D1N, Facinating Jogja 3D2N, FUNtastic Jogja 3D2N, Beautiful Sunrise Jogja 4D3N, Amazing of Central Java 4D3N, Getting Around Central Java 5D4N, Grand Central Java 6D5N untuk lebih lengkapnya lihat di lampiran 3. Berdasarkan sifat penyelenggaraannya paket wisata dibagi menjadi 5, antara lain sebagai berikut: Ekskursi (excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih objek wisata, contoh Solo One Day Excursion, Yogja One Day Excursion. Safari Tour yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan atau peralatan khusus pula. Cruze Tour yaitu perjalanan wisata yang menggunakan kapal

33 pesiar mengunjungi objek-objek wisata bahari, dan objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar sebagai basis pemberangkatannya. Youth Tour (wisata remaja), yaitu suatu kunjungan wisata yang penyelenggaraannya khusus diperuntukan bagi para remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh hukum negara masing-masing. Marine Tour (wisata bahari) suatu kunjungan objek wisata khususnya untuk menyaksikan keindahan lautan, contoh Karimun Jawa Package Tour (sumber: imamutasim.blogspot.co.id). Di Electra Wisata, harga setiap paket wisata biasanya dibagi sesuai dengan jenis akomodasi yang diinginkan oleh konsumen, sehingga dengan banyaknya pilihan yang diberikan maka pelanggan dapat menentukan paket wisata sesuai dengan anggaran mereka. Paket wisata yang paling banyak diminati oleh pelanggan Electra Wisata adalah paket wisata dengan tujuan Pulau Bali dan Lombok untuk paket wisata domestik, sedangkan untuk paket wisata outbond yang paling banyak diminati adalah paket-paket wisata dengan tujuan Singapura dan China (wawancara Yosafat Alvian, Domestic Ticket & Tour Staff, Mei 2016). 3. Travel Document (Dokumen Perjalanan) Untuk mengupayakan pelayanan jasa pariwisata khususnya perjalanan keluar negeri membutuhkan beberapa dokumen yang sangat dibutuhkan oleh pelanggan. Sesuai komitmen perusahaan untuk terus memberikan pelayanan terbaik sesuai kebutuhan masyarakat maka Electra Wisata Surakarta juga menyediakan jasa pengurusan dokumen perjalanan seperti passport dan pengajuan permohonan visa yang mutlak diperlukan

34 oleh seorang wisatawan sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri. Karena proses pembuatannya cukup rumit maka biasanya pengguna jasa tersebut akan memberikan wewenang kepada divisi dokumen perjalanan untuk dapat membantu mempermudah proses pembuatan dokumen yang mereka butuhkan. Dengan menyerahkan proses pengurusan dokumen perjalanan kepada biro perjalanan wisata, biasanya akan mempercepat proses pembuatan, hal ini tentu sangat menguntungkan bagi wisatawan yakni dapat lebih efisien, efektif dan jauh lebih mudah. Adapun syarat-syarat permohonan passport adalah: 1. KK (Kartu Keluarga) Asli. 2. KTP (Kartu Tanda Penduduk) Asli. 3. Akte Kelahiran Asli / Ijasah Terakhir. 4. Akte Pernikahan Asli (bagi yang sudah menikah) 5. SBKRI (bagi yang keturunan) Untuk Anak, syarat pembuatan passport adalah: 1. KTP (Kartu Tanda Penduduk) kedua orang tua asli. 2. Akte kelahiran asli 3. Akte pernikahan orang tua asli 4. SBKRI orang tua (jika ada) Beberapa negara tertentu tidak dapat memberikan visa kepada seseorang untuk masuk ke negaranya, melalui travel agent hal tersebut dikarenakan pengajuan permohonan mendapat visa diharuskan melalui proses wawancara secara langsung. Untuk negara-negara seperti itu, divisi dokumen perjalanan Electra Wisata Surakarta hanya dapat membantu

35 hingga proses pengajuannya sendiri. Permintaan pembuatan passport memang tidak sebanyak permintaan akan produk-produk yang lain seperti tiket dan voucher hotel, tetapi dalam dunia kepariwisataan sangat diperlukan untuk mempermudah perjalanan wisatawan antar negara. 4. Holy Tour Gambar 3.2 Leaflet wisata Holy Tour Sumber: Electra Wisata Surakarta Holy Tour merupakan salah satu produk Electra Wisata, holy tour adalah tour rohani ke Israel dan sekitarnya bagi umat Kristen. Dengan berwisata selama 12 hari lamanya, umat Kristen bisa melakukan perjalanan ziarah / napak tilas sang PenciptaNya di negara Israel dan sekitarnya. Produk Holy Tour inilah yang membedakan Electra Wisata dengan biro-biro perjalanan yang lainnya, ini juga menjadi keunggulan bagi biro perjalanan Electra Wisata sendiri.

36 B. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah suatu cara atau siasat dalam penawaran suatu produk kepada konsumen atau customer dengan berbagai cara. Suatu biro perjalanan wisata dalam memasarkan produk-produknya juga memerlukan strategi pemasaran yang jitu, agar dalam pemasarannya lancar dan sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Penyusunan dan penyelenggaraan paket wisata masih merupakan suatu kegiatan peting yang identik dengan keberadaan biro-biro perjalanan. Oleh karena itu salah satu kunci kesuksesan suatu biro perjalanan adalah kemampuan menyusun paket wisata yang menarik, memasarkan produk-produk dan punya daya saing serta layanan yang memuaskan dengan didasari strategi-strategi tertentu dalam memasarkan setiap produknya. Menurut Kotler (2006:149) terdapat lima tingkatan yang berbeda dalam usaha perusahaan untuk membentuk hubungan dengan pelanggan, tingkatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Basic Marketing Tenaga penjual hanya menjual produk atau jasa saja dan tidak melakukan kontak ulang dengan pelanggan. Biasanya dilakukan oleh perusahaan dengan jumlah pelanggan yang banyak dan profit marginnya kecil. 2. Reactive Marketing Tenaga penjual tidak hanya melakukan aktivitas penjualan saja, tetapi juga mendorong pelanggan untuk menghubunginya jika mereka mempunyai pertanyaan, komentar atau keluhan.

37 3. Accountable Marketing Tenaga penjual segera menghubungi pelanggan setelah transaksi terjadi untuk mengetahui apakah produk yang dibeli tersebut sesuai dengan harapannya atau tidak. Tenaga jual juga meminta pelanggan untuk mengemukakan usul mengenai produk atau jasa tersebut. Informasi ini akan membantu perusahaan dalam mengembangkan kualitas produk atau jasa. 4. Practice Marketing Tenaga penjual perusahaan akan secara terus menerus menghubungi pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan produk yang dibeli dan memberikan informasi mengenai produk baru yang dibuat perusahaan. 5. Partnership Marketing Perusahaan bekerja secara terus menerus dengan pelanggan untuk menemukan cara yang bermanfaat bagi pelanggan dan perusahaan dengan menciptakan hubungan jangka panjang yang harmonis agar tercipta cara untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Jika dikelompokan dalam 4 Ps Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh Electra Wisata Surakarta adalah: a. Product: membuat paket wisata yang belum banyak dibuat oleh Biro Perjalanan Wisata yang lain seperti Holy Tour, Sabang Tour, dan Aceh Tour. MICE Organizer, Hotel Reservation, Voucher Hotel, dan dokumen perjalanan.

38 b. Price: Electra Wisata membuat paket wisata dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan pelayanannya, harga yang di tawarkan oleh Electra Wisata Surakarta sudah sesuai dengan target pasarnya yaitu kalangan Businessment / Pedangan c. Place: Layout ruangan yang menarik juga menentukan dalam pemasaran produk. Jika kantor yang digunakan dalam keadaan berantakan maka pelanggan enggan untuk datang, Electra Wisata Surakarta memiliki kantor yang cukup luas dengan fasilitas ruang tamu, komputer 3 buah, terdiri dari Ticketing 2 buah dan Accounting 1 buah. Pesawat telepon dan HP, TV, mesin fotocopy, printer, dan mesin fax, serta kondisi ruangan yang bersih membuat para pelanggan tidak merasa terganggu waktu datang. d. Promotion: Brosur, digunakan sebagai alat promosi, dan Electra Wisata Surakarta juga mempelajari dan menghitung-hitung kembali permintaan masa lalu dan saat ini untuk bermacam-macam produk yang merupakan sumber pendapatan selama ini. Produk mana saja yang banyak memberikan keuntungan dan produk mana yang sama sekali tidak diminati pelanggan. Dengan demikian Electra Wisata Surakarta dapat menambah jumlah produk yang diminati dan memperbaiki produk yang kurang diminati pelanggan agar diminati. Leaflet, digunakan sebagai media promosi dan dibawa saat hendak menemui calon konsumen agar calon konsumen bisa menggambarkan apa yang dijelaskan staff pemasaran kepada calon konsumen. Selain itu leaflet ini disediakan di atas meja kantor Electra Wisata sehingga siapapun yang berkunjung boleh mengambil leaflet tersebut. Website, selain brosur dan leaflet, Electra

39 Wisata juga mempunyai webstite yang digunakan sebagai tempat untuk memasarkan produknya, website ini berisi paket-paket wisata dari berbagai daerah di Indonesia dan Dunia, dengan gambaran yang menarik dan colorful membuat calon konsumen merasa tertarik mengakses website tersebut. Untuk websitenya bisa di akses di www.electratour.com Strategi yang dilakukan oleh Electra Wisata Surakarta dalam memasarkan produknya adalah dengan 2 cara yaitu pemasaran secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung adalah dengan mendatangi kantor-kantor serta instansi dan lembaga untuk bertemu langsung dengan calon pelanggan dan mempresentasikan produk yang dijual kepada client sehingga meminimalisir kekeliruan yang kemungkinan terjadi, sedangkan strategi pemasaran secara tidak langsung yang dilakukan oleh Electra Wisata Surakarta adalah dengan cara membuat brosur, leaflet yang nanti akan di sebarkan ke beberapa tempat seperti stasiun,bandara,serta stasiun radio, hotel-hotel, agen perjalanan, persewaan mobil dan bus. Electra Wisata Surakarta juga memiliki website yang merupakan bagian dalam strategi pemasaran secara tidak langsung serta menjalin kerja sama antar Biro Perjalanan Lain. Target pasar yang dibidik perusahaan tersebut kalangan menengah ke atas (businessment) yang selama ini selalu libur bersama keluarga dan anak-anak, maupun karyawan dan akan memulai dengan pendatang baru yang berdiam disekitar pusat perbelanjaan yang sedang berkembang. Produk Electra Wisata Surakarta lebih sering dipakai oleh golongan mahasiswa yang melakukan study tour serta instansi-instansi atau lembaga.

40 Dalam memasarkan paket wisata Electra Wisata, sales marketing harus aktif dalam acara-acara yang diadakan seperti Bengawan Solo Travel Mart, Garuda Airlines Travel Fair (GATF), dan Asita Fair. Berikut adalah tabel Keunggulan Electra Wisata dibandingkan dengan Biro Penjalanan lainnya: Tabel 3.1 Perbandingan Keunggulan Media Promosi Electra Wisata dengan Biro Perjalanan lain NO Media Promosi Electra Wisata Batari Kencana Tour Natra Tour Miki Tour Rosalia Indah Tour & Travel 1 Brosur Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada 2 Leaflet Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada 3 Paket Wisata Khusus (Holy Tour) Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Dalam tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa Electra Wisata mempunyai nilai plus di semua segi mulai dari brosur, leaflet hingga paket wisata khusus. Saat ini brosur dan leaflet jarang sekali dibuat sebagai media promosi. Berdasarkan survey penulis, pembanding-pembanding tersebut diatas sudah tidak lagi memproduksi brosur serta leaflet karena mereka merasa rugi mengeluarkan biaya untuk mencetak brosur dan leaflet yang tidak sebanding dengan hasil pemasarannya sehingga kebanyakan dari pembanding tersebut hanya

41 mengandalkan pemasaran secara Mouth to Mouth atau dari mulut ke mulut untuk memasarkan produk mereka. C. Respon masyarakat Masyarkat pada umumnya lebih memilih sesuatu yang bersifat praktis. Hal ini pun mempengaruhi mereka dalam cara beristirahat setelah melakukan aktifitas atau yang sering disebut refresing. Mereka juga tidak mau dipusingkan dan direpotkan dengan pemilihan sarana transportasi, penginapan, restaurant, serta objek wisata yang akan mereka kunjungi. Oleh karena itu, mereka lebih memilih jasa pelayanan dari Travel Agent yang telah menyediakan paket wisata. Hal ini menurut mereka lebih menghemat waktu, tenaga, maupun biaya. Tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang melakukan sendiri tanpa travel agen, karena mereka tidak mau terikat dengan peraturan dan jadwal yang telah ditentukan. Sampai saat ini respon masyarakat, khususnya masyarakat Solo terhadap produk paket wisata Electra Wisata sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah konsumen yang terus meningkat dan juga kepercayaan pelanggan salah satunya seperti perusahaan pupuk Lembah Hijau, Naga mas, Uniba yang sering menggunakan jasa Electra Wisata Surakarta dalam ticketing, paket wisata, meningkatnya penjualan tiket pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa produk dan pelayanan Electra Wisata telah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Damas Anggriawan selaku konsumen Electra Wisata menceritakan pengalamannya sewaktu menggunakan jasa perjalanan wisata Electra Wisata, Damas Mengatakan pelayanan dari Electra Wisata sudah cukup bagus, namun Damas mengatakan ada sedikit kekurangan makanan sewaktu dia kunjungan studi

42 ke pulau Bali, saran Damas untuk Electra Wisata adalah untuk lebih diperhatikan lagi porsi makanan dengan melihat siapa pengguna jasa mereka tersebut, didominasi oleh pria ataukah wanita dan melihat dari daerah mana pengguna jasa mereka. (Wawancara Damas Anggriawan, Konsumen, Mei 2016) Selain Damas Anggriawan, Penulis juga mewawancarai salah seorang karyawan Naga Mas yang pernah menggunakan jasa Electra Wisata, Beliau mengatakan bahwa pelayanan, penanganan pelanggan, akomodasi dan transportasi yang pernah dirasakan oleh Bapak Yudha Kusni Wibowo (karyawan Naga Mas) tersebut sudah bagus, baik dan nyaman. Bapak Yudha puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Electra Wisata, beliau menambahkan kendala itu pasti ada, tetapi selama saya menggunakan jasa mereka (Electra Wisata), tidak ada kendala yang berarti buat saya. Mereka sigap dan cepat menyelesaikan kendala tersebut, saya merasa senang dan puas Jelas Yudha Kusni Wibowo (Wawancara Yudha Kusni Wibowo, Konsumen, Mei 2016)

43 D. Kendala Kendala Dalam Memasarkan Produk dan Cara Mengatasinya Kendala yang dialami dalam pemasaran produk di Electra Wisata Surakarta dikarenakan beberapa faktor yang kadang tidak terduga seperti: politik dan hukum, ekonomi, persaingan antar biro, dan SDM. Faktor politik dan hukum, jika situasi politik dan hukum suatu daerah atau negara sedang kacau maka keamanan wisatawan tidak dapat dijamin sehingga wisatawan pun enggan untuk berpergian. Suatu BPW sudah seharusnya memperhatikan situasi dan kondisi politik serta keamanan suatu daerah atau negara yang akan dikunjungi sebagai DTW. Berikut kendala-kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk Electra Wisata Surakarta: 1. Hubungan baik antar negara: hubungan antar negara juga dapat pula dijadikan pedoman, apakah membawa rombongan ke negara tersebut tidak akan mempengaruhi program perjalanan wisata yang sudah disusun jauhjauh hari sebelumnya. Sebagai contoh, enggannya operator luar negeri mencantumkan Indonesia sebagai salah satu DTW yang akan dikunjungi wisatawan mancanegara. Alasan mereka, karena Indonesia dalam keadaan krisis dan sering terjadi demonstrasi. Hal tersebut menyebabkan pendapatan suatu travel agent dan devisa negara menjadi berkurang. Mengingat banyaknya kejadian yang tidak menguntungkan bagi wisatawan pada khususnya dan dunia perjalanan wisata pada umumnya, mungkin ada baiknya jika diadakan perjanjian antar negara bagaimana penyelesaiannya untuk mengamankan dan menyelamatkan rombongan wisatawan yang sedang berkunjung pada suatu negara.

44 2. Faktor Ekonomi: harga-harga yang tidak terkendali akan sangat mempengaruhi keputusan orang untuk melakukan perjalanan wisata dan juga dapat mempengaruhi kegiatan pemasaran dan operasi suatu BPW, oleh sebab itu maka suatu perusahaan harus dapat mengendalikan pengeluaran keuangan supaya tidak terlalu merugikan dalam memasarkan suatu produk. Electra Wisata mengatasinya dengan cara menawarkan produk dan jasa mereka kepada kalangan pebisnis serta kampus-kampus maupun keluarga, sehingga harga yang tidak memberatkan kedua belah pihak. 3. Persaingan antar BPW: persaingan ini juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi operasi kegiatan BPW dan pemasaran suatu produk. Faktor tersebut wajar terjadi dalam dunia pariwisata. Electra Wisata mencermati hal tersebut dengan melihat siapa pesaingnya, apa saja kekuatannya, bentuk-bentuk produk dan pelayanannya sehingga dapat dicermati dan menyainginya. 4. Faktor SDM: dalam hal ini keterampilan karyawan yang kurang sehingga menghambat pemasaran dan operasional. Untuk kendala tersebut Electra Wisata Surakarta mengadakan pelatihan-pelatihan karyawan secara langsung agar karyawan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Cara mengatasi kendala-kendala tersebut Electra Wisata melakukan evaluasi pekerjaan setiap 3 bulan sekali dan mengadakan rapat sehingga masalah yang dihadapi bisa terselesaikan. Agar tetap bisa bersaing dengan Biro Perjalanan Wisata lain, Electra Wisata tetap membuat brosur dan leaflet untuk disebarkan dan di promosikan ketika sebagian biro perjalanan sudah berhenti memproduksi

45 brosur dan leaflet. Celah inilah yang di manfaatkan Electra Wisata dalam menghadapi persaingan antar Biro Perjalanan Wisata (Wawancara Liliana Karsono, Accounting Staff, Mei 2016).