5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pendahuluan 2. Metodologi 3. Konstruksi Oprit dengan Pile Slab 4. Metode Pelaksanaan 5. Analisa Biaya 6. Penutup

Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

TUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S.

PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

BEBAN JEMBATAN AKSI KOMBINASI

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

OPTIMASI TEKNIK STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETON BERTULANG (STUDI KASUS: JEMBATAN DI KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

TUGAS AKHIR RC

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

BAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN

MODIFIKASI SILO SEMEN SORONG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI STRUKTUR BAJA DAN BETON BERTULANG

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS.

PERHITUNGAN PILECAP JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS

CONTOH CARA PERHITUNGAN JEMBATAN RANGKA BATANG

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

PERHITUNGAN VOIDED SLAB JOMBOR FLY OVER YOGYAKARTA Oleh : Ir. M. Noer Ilham, MT. [C]2008 :MNI-EC

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

BAB V PERHITUNGAN KONSTRUKSI

LAMPIRAN 1 GAMBAR KERJA

PERENCANAAN PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG JALAN RAPAK MAHANG DI DESA SUNGAI KAPIH KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

Rico Daniel Sumendap Steenie E. Wallah, M. J. Paransa Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

PERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS

Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH TERANG BANGSA SEMARANG MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. cara membandingkan hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG SANTIKA HOTEL BEKASI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

Arah X Tabel Analisa Δs akibat gempa arah x Lantai drift Δs drift Δs Syarat hx tiap tingkat antar tingkat Drift Ke (m) (cm) (cm) (cm)

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

Mencari garis netral, yn. yn=1830x200x x900x x x900=372,73 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

PERHITUNGAN STRUKTUR BOX CULVERT

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

PERENCANAAN ABUTMEN DAN ALTERNATIF JALAN PENDEKAT JEMBATAN BRAWIJAYA KEDIRI. Wilman Firmansyah

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

Jl. Banyumas Wonosobo

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN STRUKTUR

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II STUDI PUSTAKA

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

Perancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori

Perhitungan Struktur Bab IV

BAB I. Perencanaan Atap

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

PERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. : 1 jalur, 2 arah, 2 lajur, tak terbagi

Beban yang diterima gording : - Berat atap = 7,5 x 1.04 x 6 = kg - Berat gording = 4,51 x 6 =

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

PERHITUNGAN GELAGAR JEMBATAN BALOK-T A. DATA STRUKTUR ATAS

Modifikasi Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta Dengan Metode Pracetak

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Underpass berbentuk kotak Sumber:

Karya Ilmiah Penelitian

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

PERENCANAAN SKIDWAY UNTUK PELUNCURAN OFFSHORE STRUCTURE DI PT.PAL SURABAYA

3.6.4 Perhitungan Sambungan Balok dan Kolom

PERANCANGAN JEMBATAN TAHOTA II KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG GRAHA PENA SURABAYA DENGAN METODE FLAT SLAB

POLA PENURUNAN STRUKTUR PELAT LANTAI GUDANG RETAIL PADA TANAH LUNAK DI KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA SEMARANG (150G)

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

HASIL DAN PEMBAHASAN

PRAKATA. Akhirnya penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya insan Teknik Sipil.

ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KEPANJEN MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS UNTUK DIBANGUN DI ACEH

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 1

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sekolah dengan fasilitas yang lengkap, maka dibangunlah Sekolah Santa Clara yang terletak di Jalan Ngagel

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

Transkripsi:

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m pagar pengaman kerb 25 cm lantai kendaraan pile tiang pancang poer tunggal

5.5 Perencanaan Plat untuk Bentang 8m pagar pengaman kerb 25 cm lantai kendaraan pile tiang pancang poer tunggal

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 10m pagar pengaman kerb 25 cm lantai kendaraan pile tiang pancang poer tunggal

Pembebanan T Faktor Beban K u TT (muatan truk T) = 2,0 (BMS 2.3.4) Beban roda truk T = 100 KN dengan faktor kejut (DLA = Dynamic Load Allowance) = 0,3 (BMS 2.3.6) => T = T ( 1 + 0,3 ) = 100 (1 + 0,3) = 130 KN Beban truk ultimate = T U = K u TT. T = 2. 130 = 260 KN Pembebanan Beban Mati Faktor Beban K u MS (beton cor ditempat) = 1.3 (BMS 2.2.2) Beban Lalu Lintas Beban lalu lintas terdiri dari beban lajur D dan beban truk T. Faktor Beban K u TD = 2 (BMS 2.2.2) Pembebanan D UDL = 8 kpa (BMS 2.3.3.1) = 8 x 10-3 MPa = 800 kg/m 2 KEL = 44 kn/m (tegak lurus dari arah lalu lintas) (BMS 2.3.3.1)

Permodelan Pembebanan pada SAP Bentang 6m Bentang 8m Bentang 10m

5.4 Rekapitulasi momen dan gaya yang terjadi (dari analisa SAP) jarak pile (m) 6 8 10 diameter pile (m) pada slab pada pile M lap M tump V Pu (tekan) H Mn (kgm) (kgm) (kgm) (kg) (kg) (kgm) 0.5 28470.7 11999.9 33610.6 115015.5 2350.32 6202.29 0.6 29394.32 11808.7 41798.9 115044.8 3187.16 8359.71 0.5 47296.17 31859.3 70730.9 141365.6 2945.09 7773.05 0.6 52777.99 16454.1 55641.5 153104.2 4650.63 12204.9 0.5 74169.56 35995.7 63550.73 194567.3 4633.57 12221.5 0.6 76153.81 35701.9 77114.8 195746 6984.01 18328.52

5.4 Rekapitulasi Lendutan yang Terjadi jarak pile (m) diameter pile (m) lendutan ijin (cm) lendutan yang terjadi (cm) Ket 6 8 10 0.5 1.67 1.2 ok 0.6 1.67 1.1 ok 0.5 2.22 1.4 ok 0.6 2.22 1.3 ok 0.5 2.78 2.5 ok 0.6 2.78 2.3 ok

Perencanaan Poer Data-data perencanaan poer tunggal : Lebar (b) = lx = 140 cm Tinggi (h) = 80 cm Panjang = ly = 140 cm Selimut Beton (c c ) = 50 mm Mutu Beton (f c) = 35 MPa Mutu Baja (fy) = 240 MPa (U 24) 1 = 0.85 8 f c 30 1000 = 0.81 f s tegangan pada tulangan akibat beban kerja = 0.6 fy = 0.6 x 250 = 150 MPa Diameter Tulangan = 25 mm (tulangan utama) = 25 mm (tulangan sengkang) d = 800 50 ½ (25) - 25 = 712.5 mm Momen Poer (momen tumpuan terbesar untuk tiap jarak pile yang didapat dari analisa struktur) : a. 8359.71 kgm (jarak pile 6m) b. 12204.9 kgm (jarak pile 8m) c. 18328.52 kgm (jarak pile 10m)

Kontrol Retak Berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 12.6.4 lebar retak yang diizinkan untuk penampang yang dipengaruhi cuaca luar adalah tidak boleh melebihi 0.3 mm. Besarnya lebar retak dihitung dengan: ω = 11 x 10 6 3 βf s d c A Dimana : = lebar retak f s = tegangan pada tulangan akibat beban kerja (Mpa) d c = deking + Ø tul utama + Ø tul sengkang = 50 + 25 + (0.5x25) = 87.5 mm A = luas derah tarik beton efektif = d c xb = 87.5x1400 = 122500 mm 2 ω = 11 x 10 6 x0.81x150 87.5x122500 3 = 0.04 mm min = 0.3 mm (OK!)

Kontrol Momen Momen yang terjadi, yaitu momen yang didapat dari analisa SAP 2000 harus lebih kecil dari momen bahan tiang pancang. Mu M allow Dimana : Mu = Kuat rencana ultimate ( momen hasil SAP) M allow = Momen ijin bahan tiang pancang Tiang pancang yang digunakan dalam perencanaan oprit fly over ini adalah tiang pancang WIKA class A1 dengan diameter 0.5m dan 0.6m yang memiliki Bending Moment sebagai berikut: diameter tiang 0.5m M allow = 15.75 tm diameter tiang 0.6m M allow = 25.5 tm

Kontrol Gaya Aksial Gaya aksial yang terjadi, yaitu gaya aksial yang didapat dari analisa SAP 2000 harus lebih kecil dari gaya aksial yang diijinkan dari bahan tiang pancang. Pu P allow Dimana : Pu = Kuat rencana ultimate ( gaya aksial hasil SAP) P alllow = Gaya aksial ijin bahan tiang pancang Tiang pancang yang digunakan dalam perencanaan oprit fly over ini adalah tiang pancang WIKA class A1 dengan diameter 0.5m dan 0.6m yang memiliki gaya aksial ijin sebagai berikut: diameter tiang 0.5m P allow = 185.3 ton diameter tiang 0.6m P allow = 252.7 ton

Kontrol Momen pada Tiang Pancang jarak pile (m) 6 8 10 diameter pile Mu (tm) M allow (tm) Ket (m) 0.5 6.20 15.75 memenuhi 0.6 8.36 25.5 memenuhi 0.5 7.77 15.75 memenuhi 0.6 12.20 25.5 memenuhi 0.5 12.22 15.75 memenuhi 0.6 18.33 25.5 memenuhi Kontrol Gaya Aksial jarak pile (m) 6 8 10 diameter pile Pn (ton) P allow Ket (m) 0.5 115.02 185.3 memenuhi 0.6 115.04 252.7 memenuhi 0.5 141.37 185.3 memenuhi 0.6 153.10 252.7 memenuhi 0.5 194.57 185.3 memenuhi 0.6 195.75 252.7 memenuhi

Kontrol Kekuatan Bahan Tegangan yang terjadi akibat beban aksial (P) dan momen (M) pada tiang yang didapat dari analisa SAP 2000 harus lebih kecil dari tegangan ijin tiang pancang (fy). Tegangan pada tiang pancang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : = P M. y A I y = 0.5 D = 0.25 m untuk diameter 0.5m y = 0.5 D = 0.3 m untuk diameter 0.6m maka tegangan tiang, Untuk diameter tiang 0.5m P M 194570 1222000 = = A Z 1159 6720. 07 = 350 kg/cm 2 < fy = 2400 kg/cm 2 OK! Untuk diameter tiang 0.6m P M 195750 1833000 = = A Z 1570 10973. 6 = 291.8 kg/cm 2 < fy = 2400 kg/cm 2 OK!

5.9 Daya Dukung Tanah Nilai Ap diambil berdasarkan spesifikasi tiang pancang yang digunakan, yaitu: Ap = 1159 cm 2 (untuk diameter 0.5 m) Ap = 1570 cm 2 (untuk diameter 0.6 m)

rekomendasi

Penentuan Kedalaman Tiang jarak pile (m) 6 8 10 diameter pile Pu Pu x SF Kedalaman (m) (ton) (ton) (m) 0.5 115.02 230 34.00 0.6 115.04 230 21.00 0.5 141.37 283 40.00 0.6 153.10 306 34.00 0.5 194.57 389 48.00 0.6 195.75 391 40.00

Retaining Wall dengan geotextile poer tunggal tiang pancang geotextile A A Jadi, total panjang geotextile adalah L = L V + L R + L o = 3 + 0 + 1.5 = 4.5 m/m dengan konstruksi pile slab sepanjang 300 m dengan konstruksi timbunan sepanjang 450 m Lebar timbunan kea rah melintang adalah 9 m. Jadi, total kebutuhan geotextile adalah 4.5 x 9 = 40.5 m 2

6. Metode Pelaksanaan 6.1 Pekerjaan Persiapan 6.2 Pembersihan Lapangan 6.3 Metode Pelaksanaan Pemancangan

Pelaksanaan Pemancangan langkah-langkah pemancangan sebagai berikut : 1. Pekerjaan Persiapan Persiapan gambar kerja Persiapan tempat penyimpanan pile Penentuan titik pile menggunakan teodolit/total station 2. Pemancangan pile Menyiapkan driven rig Posisi driven rig harus dekat dengan titik pancang Menyiapkan posisi pile tepat di titik yang akan dipancang Pada penyambungan tiang pancang beton pracetak tedapat dua metode yaitu dengan penggunaan epoxy atau las sebagai alat penyambungannya Pemancangan pile dilanjutkan sampai kedalaman yang direncanakan. Pemancangan dapat dihentikan apabila final set telah terpenuhi Dibuat catatan pemancangan

7. Analisa Biaya

Tabel 7.1. Rekapitulasi RAB Kondisi I No Uraian Jumlah (Rp.) Total (Rp.) I Pekerjaan Persiapan Rp 98,000,000 Rp 98,000,000 II Tiang pancang, Poer dan Pelat Rp 65,997,682,414 Rp 65,997,682,414 III Pekerjaan Tanah Urug Rp 345,631,693 Rp 345,631,693 Jumlah Total Rp 66,441,314,107 PPn 10% Rp 6,644,131,411 Total + PPn Rp 73,085,445,518 Jumlah Akhir (dibulatkan) Rp 73,085,446,000 Terbilang : Tujuh Puluh Tiga Milyar Delapan Puluh Lima Juta Empat Ratus Empat Puluh Enam Ribu Rupiah

Tabel 7.1. Rekapitulasi RAB Kondisi II No Uraian Jumlah (Rp.) Total (Rp.) I Pekerjaan Persiapan Rp 98,000,000 Rp 98,000,000 II Tiang pancang, Poer dan Pelat Rp 66,760,974,502 Rp 66,760,974,502 III Pekerjaan Tanah Urug Rp 345,631,693 Rp 345,631,693 Jumlah Total Rp 67,204,606,196 PPn 10% Rp 6,720,460,620 Total + PPn Rp 73,925,066,815 Jumlah Akhir (dibulatkan) Rp 73,925,067,000 Terbilang : Tujuh Puluh Tiga Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Lima Juta Enam Puluh Tujuh Ribu Rupiah

Tabel 7.1. Rekapitulasi RAB Kondisi III No Uraian Jumlah (Rp.) Total (Rp.) I Pekerjaan Persiapan Rp 98,000,000 Rp 98,000,000 II Tiang pancang, Poer dan Pelat Rp 66,433,618,652 Rp 66,433,618,652 III Pekerjaan Tanah Urug Rp 345,631,693 Rp 345,631,693 Jumlah Total Rp 66,877,250,346 PPn 10% Rp 6,687,725,035 Total + PPn Rp 73,564,975,380 Jumlah Akhir (dibulatkan) Rp 73,564,976,000 Terbilang : Tujuh Puluh Tiga Milyar Lima Ratus Enam Puluh Empat Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Rupiah

8. Penutup Kesimpulan 1. Terdapat beberapa alternative kedalaman tiang oprit fly over relokasi jalan arteri raya Siring-Porong, Sidoarjo berdasarkan perbedaan jarak tiang dan diameter tiang yang digunakan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 8.1. jarak pile (m) 6 8 10 diameter pile Pu Pu x SF Kedalaman (m) (ton) (ton) (m) 0.5 115.02 230 34.00 0.6 115.04 230 21.00 0.5 141.37 283 40.00 0.6 153.10 306 34.00 0.5 194.57 389 48.00 0.6 195.75 391 40.00

8. Penutup Kesimpulan 2. Gambaran umum metode pelaksanaan pembangunan oprit di lapangan untuk konstruksi pile slab adalah: Pekerjaan persiapan Meliputi pemetaan topografi, pengukuran, dll Pembersihan lapangan Dimaksudkan agar pekerjaan konstruksi dapat berlangsung dengan aman dan nyaman Metode pelaksanaan pemancangan

8. Penutup Kesimpulan 3. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk merancang konstruksi oprit fly over relokasi jalan arteri raya Siring-Porong, Sidoarjo adalah: Kondisi I (Diameter tiang 0.6m jarak 6m) = Rp. 73,085,446,000 Kondisi II (Diameter tiang 0.5m jarak 8m) = Rp. 73,925,067,000 Kondisi III (Diameter tiang 0.6m jarak 10m) = Rp. 73,564,976,000

8. Penutup Saran Dari hasil analisa perhitungan yang dilakukan dan kesimpulan di atas, maka saran yang diberikan adalah alternative pemancangan yang dilakukan adalah seperti pada kondisi I karena lebih ekonomis.