Simulasi Produksi dan Distribusi Pelayanan Permintaan Sarung Tenun (studi kasus di PT. ASEANTEX Mojokerto)

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Weny Indah Kusumawati Nrp :

PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(91-102)

Model Simulasi Antrian Dengan Metode Kolmogorov-Smirnov Normal Pada Unit Pelayanan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Saji Dengan Menggunakan Metode Next-event Time Advance.

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

Statistik Non Parametrik-2

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah,, ST., MT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

PENGUJIAN POLA DISTRIBUSI

SIMULASI DISTRIBUSI PELUMAS PT.PERTAMINA UPms V

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

berapa lama waktu yang diperiukan oleh fasilitas pelayanan dalam melayani tiap

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : SIMULASI & PERMODELAN ( S1 / TEKNIK INFORMATIKA) KODE / SKS : KK / 3 SKS

Seminar Hasil Tugas Akhir

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

Dasar-dasar Simulasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji dalam annual report sebagai berikut, KFC dalam situs resmi laporan

APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK

Aplikasi Simulasi Persediaan Teri Crispy Prisma Menggunakan Metode Monte Carlo

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

STATISTIKA LINGKUNGAN. DISTRIBUSI FREKUENSI DAN NILAI SENTRAL Minggu ke-2

BILANGAN ACAK. Metode untuk mendapatkan bilangan acak : 1. Metode Kongruen Campuran Rumus :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STATISTIKA LINGKUNGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. Langkah-langkah yang dilakukan

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK

Statistik Non Parametrik

BAB II LANDASAN TEORI

Ahmad Banyu Rachman

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

STATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB 3 METODE PENELITIAN

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENENTU POLA DISTRIBUSI INPUT DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTIL SEBAGAI PENCIRI

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

4.1.1 Distribusi Binomial

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi

DISTRIBUSI SAMPLING besar

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir. Landasan teori

Simulasi Monte Carlo

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, karena hasil observasi ketika KKN-PPL UNY Selain itu,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Uji Kolmogorov Smirnov

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU TALANG MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT SANLON

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Statistika & Probabilitas

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

STUDI KASUS : SIMULASI MODEL PERMINTAAN SUPERMARKET DENGAN TEKNIK MONTECARLO

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STATISTIKA DESKRIPTIF (TK) KODE / SKS: KD / 2 SKS

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

BAB II LANDASAN TEORI

mulai Identifikasi masalah dan tujuan dan Pengambilan data (pengamatan) Statistika deskriptif Uji asumsi tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan

BAB III METODE PROBABILISTIK P

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Proses Stokastik

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

SESI 13 STATISTIK BISNIS

III. METODOLOGI PENELITIAN

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STATISTIKA DASAR Kode : EK11. B230 / 3 Sks

DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

STATISTIKA II (BAGIAN

Transkripsi:

Simulasi Produksi dan Distribusi Pelayanan Permintaan Sarung Tenun (studi kasus di PT. ASEANTEX Mojokerto) Weny Indah Kusumawati, MMT ITS, weny@stikom.edu Dr. Ir. Abdullah Shahab, M.Sc, ITS Abstraksi PT. ASEANTEX Mojokerto merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil, yaitu sarung tenun. PT. ASEANTEX memiliki sub perusahaan yang terdapat di sekitar Mojokerto. Saat ini perusahaan mengalami kesulitan menentukan strategi pelayanan permintaan terhadap pasar eksport dan domestik yang selalu berfluktuasi. Berdasarkan permasalahan diatas perusahaan ingin menangani masalah yang terjadi dengan menggunakan program simulasi, yang mencakup hasil produksi, dan permintaan pasar (eksport maupun domestik). Program simulasi tersebut menggunakan beberapa uji statistik dan pembangkit bilangan random yang disesuaikan dengan teori yang digunakan. Hasil dari program simulasi diharapkan dapat membantu memecahkan masalah bagi pihak manajemen PT. ASEANTEX, sehingga keuntungan yang didapatkan akan menjadi lebih baik. Dari 4 (empat) strategi yang dilaksanakan ada beberapa strategi yang memiliki model strategi sama tetapi cara pelayanannya yang berbeda, serta dari pendapatan yang berbeda-beda tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Kata kunci : produksi sarung, fluktuasi produk, fluktuasi permintaan, simulasi. 1

A. Latar Belakang Setiap aktifitas bisnis khususnya yang bergerak dalam bidang industri manufaktur, kegiatan transformasi input menjadi output, atau memproses bahan baku menjadi barang jadi yang nantinya akan digunakan oleh pelanggan dan konsumen, sangat tergantung pada proses produksi yang dilakukan. PT. BHSTEX memiliki sub perusahaan yang ditugaskan untuk memenuhi pesanan sarung-sarung yang bersifat tradisional, salah satu diantaranya adalah PT. ASEANTEX. PT. ASEANTEX memiliki 3 macam produk sarung yaitu: Betel Terbang, Asultan, Raydan. Keseluruhan proses produksi sarung PT. ASEANTEX masih melakukan proses tradisional, dari mulai bahan baku benang, dilakukan proses pencelupan benang dipadukan dengan campuran obat untuk menghasilkan aneka ragam warna, hingga di tenun yang prosesnya menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Dimanca negara, sarung juga banyak digunakan di negara-negara Asia, serta telah diperkenalkan kepada orang-orang di belahan Timur Tengah, sehingga industri sarung lebih menarik untuk dikelola dan dieksport. Sarung yang dihasilkan oleh PT. ASEANTEX akan dijual kepada pelanggan tetap (baik lokal maupun eksport) yang selama ini memesan sarung kepada PT. ASEANTEX, yaitu: Prima Busana (lokal), Toko Khadijah (lokal), Al- Mira (Dubai), Al-Mahdi (Lebanon), dan Al-Fajri (Arab). Karena PT. ASEANTEX merupakan perusahaan yang memproduksi barang jadi berupa sarung, maka sebelum produk dikirim kepada pelanggan akan diperiksa terlebih dahulu oleh bagian Quality Control (QC). Produk yang telah diperiksa oleh bagian QC akan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu produk baik dan produk reject. Setelah keluar dari bagian QC, produk-produk tersebut akan dikemas, dan selanjutnya akan dikirim ke masingmasing pelanggan. Produk yang telah diterima oleh pelanggan di luar negeri, sebelum dijual masih harus diperiksa lagi oleh bagian QC di masing-masing negara. Apabila menurut QC masing-masing negara ada produk yang tidak sesuai dengan kriteria mereka, maka produk akan dikembalikan (retur). Produk reject dan retur masih bisa dijual di Indonesia dengan harga yang berbeda dengan produk baik. Karena tidak memiliki metode perhitungan khusus maka banyak terjadi permasalahan yang terjadi pada PT. ASEANTEX, diantaranya adalah tidak adanya kontrol untuk kegagalan produksi, target tertentu untuk memenuhi pasar eksport kadang terpenuhi kadang juga tidak, tidak adanya system yang digunakan untuk pengevaluasian kinerja, sehingga produksi yang dilakukan PT. ASEANTEX selama ini kurang optimal. PT. ASEANTEX melakukan perbaikan sistem untuk mengontrol produksi diperhatikan secara serius. Hal tersebutlah yang memicu pihak manajemen PT. ASEANTEX mengembangkan model simulasi tentang jumlah produksi yang dihasilkan, produk reject, dan jumlah pesanan atau permintaan yang berfluktuasi. B. Model Simulasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render [2005:714] bahwa Simulasi merupakan usaha untuk menyalin fitur, tampilan, dan karakteristik sebuah sistem nyata. Gagasan dibalik simulasi ini adalah: 1. Untuk meniru sebuah situasi dalam dunia nyata secara matematis. 2. Kemudian mempelajari karakteristik operasi tersebut. 2

3. Akhirnya untuk menarik kesimpulan dan mengambil keputusan tindakan berdasarkan hasil simulasi. C. Pola Distribusi Probabilitas Dalam ketidakpastian permintaan dan jumlah produk yang dihasilkan menimbulkan banyaknya kemungkinan-kemungkinan. Salah satu cara untuk memperkecil beberapa kemungkinan tersebut adalah dengan mempelajari pola dari distribusi probabilitasnya. Distribusi probabilitas teoritis yang sering digunakan dalam fungsi permintaan adalah distribusi Normal, dan distribusi Eksponensial. 1. Distribusi Frekuensi. Dalam menentukan kelas yang digunakan pada distribusi frekuensi, ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah kelas, lebar kelas dan batas kelas. Suatu rumus untuk menentukan banyaknya kelas adalah sebagai berikut : k =1 + 3,3 log n...(1) Rumus tersebut di beri nama Kriterium Sturges dan merupakan patokan yang dapat dijadikan acuan dalam membuat kelas. Kemudian dalam membuat interval (lebar) kelas digunakan rumus : Max Min c =...(2) k 2. Distribusi Normal. Distribusi normal merupakan distribusi yang sangat penting dalam statistik dan banyak dipakai dalam memecahkan persoalan. Model matematik yang digunakan pada distribusi normal adalah: µ Z = X...(3) σ Z = distribusi normal standar x = nilai tengah μ = rata-rata (dalam pola distribusi ini didekati dengan X, karena menggunakan data sampel dari populasi) σ = standard deviasi dari distribusi ini (didekati dengan S karena menggunakan data sampel yang mewakili populasi) Dalam distribusi normal standar di atas, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan μ (jika populasi yang digunakan untuk penelitian) atau menggunakan X (jika sampel dari populasi yang digunakan dalam penelitian). Rumus yang digunakan dalam menemukan X tersebut adalah: n ( Xi * fi) i= X = 0 n...(4) 3

Simpangan baku (σ) digunakan untuk menentukan nilai dari Z. Jika menggunakan sampel dari populasi, simpangan baku disimbolkan dengan S. Rumus yang digunakan adalah: S = n i= 0 fi( Xi X ) n 2...(5) 3. Distribusi Eksponensial. Banyak masalah simulasi membutuhkan penggunaan dari distribusi eksponensial, khususnya masalah-masalah yang melibatkan suatu rentetan kedatangan dan kepergian, seperti simulasi antrian pada bank, pembayaran di supermarket, airport dan lain lain. Fungsi umum dari distribusi eksponensial ini adalah sebagai berikut: x β f ( x) = 1 e, x µ ; β > 0...(6) 4. Distribusi Empiris. Dalam beberapa masalah, peluang yang akan terjadi dinyatakan dalam empiris dari grup data sejumlah j (dimana j = 1,2,...,m), dengan batas bawah XLj dan batas atas XUj sebagai berikut: XLj X Xuj dengan tinggi fj yang merupakan peluang dimana Ym = f1 + f2 + + fm = 1...(7) Harga Yj merupakan peluang bahwa harga X untuk kejadian acak tidak melebihi Xuj jadi X bisa dibuat dengan mudah dengan bantuan bilangan acak distribusi uniform U(0,1) dengan interpolasi linier sebagai berikut: X = XLj + [(U-Y j-1 )/(Y j -Y j-1 )](Xuj-XLj) Distribusi ini dapat dilakukan prosesnya jika kedua uji distribusi (uji distribusi Normal dan uji distribusi Eksponensial) yang dilakukan diatas tidak memenuhi atau pada kondisi tolak H 0. D. Pengujian Data Pada beberapa eksperimen, dibutuhkan suatu proses pengambilan data secara langsung di lapangan, sedangkan proses eksperimen yang menggunakan simulasi memerlukan suatu pembangkitan data. Pada proses ini tentunya diinginkan adanya kesamaan antara distribusi data yang diperoleh, dengan distribusi data yang tepat secara teori. Oleh karena itu diperlukan suatu proses pengujian kecocokan distribusi. Distribusi data ada dua macam, distribusi data yang bersifat diskrit dan distribusi data yang bersifat kontinu. Tentunya kedua macam distribusi ini akan berbeda proses pencocokan distribusinya. Untuk distribusi data yang bersifat kontinu, akan tepat jika digunakan pengujian distribusi dengan metode Kolmogorov-Smirnov. 4

D.1. Pengujian Kolmogorov-Smirnov Eksponensial Pengujian bertujuan untuk melihat tingkat kesesuaian antara fungsi distribusi hasil pengamatan dengan fungsi distribusi teoritik tertentu. Prosedur yang dilakukan adalah: 1. Menentukan Statistik Uji. T hitung = Maks F(x) S(x)...(8) Keterangan F(x): fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi eksponensial S(x): fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi pengamatan 2. Menentukan Kriteria Penolakan. Jika nilai T W 1-α, maka H 0 ditolak (tabel yang digunakan adalah tabel Kolmogorov- Smirnov). Langkah-langkah Pengujian : a. Menetapkan hipotesis awal dan hipotesis tandingan Hipotesis: H 0 : data mengikuti distribusi eksponensial H 1 : data tidak mengikuti distribusi eksponensial b. Menghitung statistik uji Banyaknya parameter pada distribusi eksponensial adalah β yang menyatakan nilai rata-rata. Untuk menentukan harga F(x) maka nilai β harus ditentukan dengan cara: n X i. fi i= X = 1 n Keterangan: X = β = rata-rata Ditentukan nilai probabilitas untuk masing-masing x, dari eksponensial: f ( X ) = 1 e X β S(x) diperoleh dari frekuensi kumulatif masing-masing nilai X i dibagi dengan jumlah sampel. 3. Menetapkan α (taraf signifikansi). α = 0,05 4. Menentukan daerah penolakan. W 1-α didapatkan dari tabel Kolmogorov-Smirnov sesuai dengan n yang ada dan simpangan baku yang didapatkan. 5. Membuat kesimpulan. Membandingkan antara T hitung dengan W 1-α, jika T hitung < W 1-α maka H 0 gagal tolak (diterima) dan bila nilai T hitung W 1-α, maka H 0 ditolak. 6. Membuat interpretasi dari kesimpulan. Jika H 0 gagal tolak maka data yang diuji adalah berdistribusi eksponensial. D.2. Pengujian Kolmogorov-Smirnov Normal Pengujian bertujuan melihat tingkat kesesuaian antara fungsi distribusi hasil pengamatan dengan fungsi distribusi teoritik tertentu, dengan menetapkan suatu titik yang menggambarkan perbedaan maksimum keduanya. 5

1. Menentukan Statistik Uji. T hitung = Maks F(x) S(x)...(9) Keterangan: F(x): fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi normal S(x): fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi pengamatan 2. Menentukan Kriteria Penolakan. Jika nilai T hitung W 1-α, maka H 0 ditolak (tabel yang digunakan adalah tabel Kolmogorov-Smirnov). Langkah-langkah Pengujian : a. Menetapkan hipotesis awal dan hipotesis tandingan Hipotesis: H 0 : data mengikuti distribusi normal H 1 : data tidak mengikuti distribusi normal b. Menghitung Statistik Uji Banyaknya parameter pada distribusi normal adalah X yang menyatakan nilai ratarata. Untuk menentukan harga F(x) maka nilai X harus ditentukan dengan cara : n X i. fi i= X = 1 n Keterangan: X = µ = rata-rata Ditentukan nilai probabilitas untuk masing-masing X, dari normal: Z = x µ σ keterangan x = nilai tengah dari kelas pada distribusi frekuensi µ = rata-rata ( X ) σ = simpangan baku Untuk mencari F(x) dengan menggunakan tabel distribusi normal pada lampiran sesuai nilai Z yang didapatkan. S(x) diperoleh dari frekuensi kumulatif masingmasing nilai x i dibagi dengan jumlah sampel. 3. Menetapkan α (taraf signifikansi). α = 0,05 4. Menentukan daerah penolakan. W 1-α didapatkan dari tabel Kolmogorov-Smirnov sesuai dengan n yang ada dan simpangan baku yang didapatkan. 5. Membuat kesimpulan. Membandingkan antara T dengan W 1-α, jika T < W 1-α maka H 0 gagal tolak dan bila nilai T W 1-α, maka H 0 ditolak. 6. Membuat interpretasi dari kesimpulan. Jika H 0 gagal tolak maka data yang diuji adalah berdistribusi normal. 6

E. Metodologi Dalam sebuah penelitian dilakukan serangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara sistematis dan terencana untuk memperoleh pemecahan masalah atau memperoleh jawaban dari masalah tertentu. Untuk usaha pemecahan masalah tersebut diperlukan adanya informasi/data yang lengkap mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan berhubungan, sehingga upaya yang dilakukan dapat menghasilkan suatu bentuk pemecahan masalah yang terintegrasi. Untuk itulah diperlukan metodologi penelitian. Mulai Setting Permintaan tiap minggu Dan Hasil Produksi tiap minggu Data permintan dan produksi tiap minggu Proses Penjumlahan Permintaan dan Hasil Produksi tiap minggu Pembuatan Distribusi Frekuensi Proses Pembuatan Distribusi Normal untuk data Permintaan dan Produksi Proses Pembuatan Distribusi Eksponensial untuk data Permintaan dan Produksi Proses Pembuatan Distribusi Empiris untuk data Permintaan dan Produksi Hasil Uji Terima Ho? Tidak Hasil Uji Terima Ho? Tidak Ya Ya Ya Data hasil distribusi Nomal Data hasil distribusi Eksponensial Data hasil distribusi empiris Proses Pembangkitan Bilangan Acak Sesuai Distribusi Proses Simulasi Pembakit Bilangan random Hasil Akhir oleh simulasi selesai Gambar 1. Alur Proses Program Simulasi Produksi PT. ASEANTEX E.1. Fixed-Increment Time Advance Proses percepatan waktu simulasi di dalam sebuah model tiruan dengan waktu kejadian yang berlainan yang disebut dengan pendekatan Fixed-Increment Time Advance. Dengan pendekatan ini, waktu simulasi ditambah sebanyak t dengan tepat tanpa diubah untuk dijadikan acuan menambahkan waktu simulasi berikutnya. Setelah itu setiap perubahan waktu simulasi dilakukan pengecekan terhadap kejadian kejadian yang muncul selama proses simulasi terjadi pada waktu yang bersangkutan dengan membandingkan perbedaan kejadian waktu simulasi pada t sebe lumnya. Jika terdapat satu atau lebih kejadian yang muncul selama proses simulasi pada t (jangka waktu simulasi), maka kejadian kejadian tersebut dapat dianggap mewakili kondisi pada saat waktu simulasi bersangkutan dan juga mempengaruhi hasil perhitungan terhadap waktu simulasi tersebut. Pendekatan menggunakan Fixed-Increment Time Advance dapat dilihat pada gambar 3.3 0 e 1 t 2 t e 2 e 3 3 t Gambar 2. Ilustrasi Model Fixed-Increment Time Advance 7

Dimana tanda lengkungan menggambarkan percepatan waktu simulasi dan e i (i = 1,2,3,...) adalah waktu yang sebenarnya dari kejadian ith dari suatu kondisi (bukan nilai ith pada waktu simulasi). Pada jangka waktu (0, t), suatu kejadian akan muncul pada waktu e i tetapi dianggap kejadian tersebut muncul pada waktu t menurut model. Ditunjukkan juga didalam gambar bahwa diantara waktu t, ( 2 t) tidak terdapat kejadian yang muncul, tetapi proses ini tetap harus dijalankan untuk mengetahui dan menentukan ada atau tidaknya kejadian pada waktu tersebut. Pada waktu simulasi berikutnya antara (2 t, 3 t) terdapat kejadian kejadian yang muncul yang terdapat pada waktu e 2 dan e 3, tetapi perubahan tersebut dianggap muncul pada waktu 3 t dan seterusnya. E.2. Strategi Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih baik. Ada beberapa strategi yang akan digunakan dalam simulasi ini, strategi yang pertama adalah strategi sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan, dan strategi yang lain adalah strategi pembanding yang digunakan untuk menganalisa hasil simulasi dengan kenyataan yang ada di lapangan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah: 1. Strategi 1 Adalah strategi dengan jumlah mesin sebanyak 270 untuk memproduksi sarung Betel Terbang, 270 untuk sarung Asultan, dan 240 untuk sarung Raydan. Harga jual tiap produk berbeda untuk tiap tempat tujuan (pelanggan), tetapi konstan untuk satu periode perhitungan. 2. Strategi 2 Adalah strategi dengan jumlah mesin diubah untuk memproduksi setiap jenis sarung sesuai kebutuhan. Harga jual tiap produk berbeda untuk tiap tempat tujuan (pelanggan), tetapi konstan untuk satu periode perhitungan. 3. Strategi 3 Adalah strategi dengan jumlah mesin sebanyak 270 untuk memproduksi sarung Betel Terbang, 270 untuk sarung Asultan, dan 240 untuk sarung Raydan. Harga jual tiap produk berbeda untuk tiap tempat tujuan (pelanggan), dan berubah sesuai kebutuhan untuk satu periode perhitungan. 4. Strategi 4 Adalah strategi dengan jumlah mesin diubah untuk memproduksi setiap jenis sarung sesuai kebutuhan. Harga jual tiap produk berbeda untuk tiap tempat tujuan (pelanggan), dan berubah sesuai kebutuhan untuk satu periode perhitungan. Adapun proses perhitungannya untuk masing-masing ada tiga cara yaitu: a. Harga terbesar dari pelanggan didahulukan b. Retur terkecil dari pelanggan didahulukan c. Dengan menggunakan prosentase dari setiap pelanggan F. Pengolahan Hasil Akhir Dari Strategi (untuk seluruh strategi) Keseluruhan data yang dibutuhkan bila telah dimasukkan, maka proses pengolahan data akhir untuk mengetahui keuntungan keseluruhan dapat dilaksanakan. 8

Berikut tampilan laporan perhitungan untuk mendapatkan informasi akhir apakah terjadi sisa atau kekurangan tersebut: Gambar 3. Laporan Perhitungan. Sedangkan tampilan laporan keuntungan/kerugian untuk mendapatkan informasi akhir mengenai keuntungan setiap minggu, kehilangan kesempatan akibat produk yang reject, dan kehilangan kesempatan akibat dari adanya produk yang diretur tampak pada gambar berikut ini: Gambar 4. Laporan Keuntungan/Kerugian. Informasi keuntungan total setiap strategi dan produk dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 9

Tabel Keuntungan Total Strategi 1 Nama Produksi Cara 1 Cara 2 Cara 3 Betel Terbang 159.561.500.000 157.211.348.500 162.107.810.000 Asultan 138.354.470.000 136.702.127.000 145.279.731.000 Raydan 192.717.395.500 190.185.195.500 195.311.512.000 Strategi 2 Nama Produksi Cara 1 Cara 2 Cara 3 Betel Terbang 158.874.489.000 155.831.974.000 159.742.018.500 Asultan 143.923.790.000 142.391.860.000 146.606.769.500 Raydan 179.228.921.500 178.390.871.500 206.166.537.500 Strategi 3 Nama Produksi Cara 1 Cara 2 Cara 3 Betel Terbang 221.774.517.019 218.132.851.871 224.985.432.617 Asultan 197.874.681.630 194.679.869.329 206.862.664.170 Raydan 226.693.945.213 263.014.457.147 269.969.545.616 Strategi 4 Nama Produksi Cara 1 Cara 2 Cara 3 Betel Terbang 220.383.095.508 215.653.016.921 220.997.343.354 Asultan 202.749.557.009 199.637.685.538 205.478.026.616 Raydan 255.046.631.498 253.772.353.603 292.009.529.277 10

Laporan Keuntungan/Kerugian Strategi 1 205.000.000.000 195.000.000.000 185.000.000.000 192.717.395.500 195.311.512.000 190.185.195.500 175.000.000.000 165.000.000.000 155.000.000.000 159.561.500.000 157.211.348.500 162.107.810.000 145.279.731.000 145.000.000.000 135.000.000.000 138.354.470.000 136.702.127.000 125.000.000.000 Betel Terbang Asultan Raydan Cara 1 Cara 2 Cara 3 ] Gambar 5. Grafik Laporan Keuntungan Strategi 1. Laporan Keuntungan/Kerugian Strategi 2 215.000.000.000 206.166.537.500 205.000.000.000 195.000.000.000 185.000.000.000 175.000.000.000 179.228.921.500 178.390.871.500 165.000.000.000 158.874.489.000 159.742.018.500 155.000.000.000 145.000.000.000 135.000.000.000 155.831.974.000 146.606.769.500 143.923.790.000 142.391.860.000 125.000.000.000 Betel Terbang Asultan Raydan Cara 1 Cara 2 Cara 3 ] Gambar 6. Grafik Laporan Keuntungan Strategi 2. 11

Laporan Keuntungan/Kerugian Strategi 3 269.969.545.616 270.000.000.000 260.000.000.000 263.014.457.147 250.000.000.000 240.000.000.000 230.000.000.000 224.985.432.617 221.774.517.019 226.693.945.213 220.000.000.000 210.000.000.000 200.000.000.000 190.000.000.000 218.132.851.871 197.874.681.630 206.862.664.170 194.679.869.329 180.000.000.000 Betel Terbang Asultan Raydan Cara 1 Cara 2 Cara 3 ] Gambar 7. Grafik Laporan Keuntungan Strategi 3. Laporan Keuntungan/Kerugian Strategi 4 300.000.000.000 292.009.529.277 280.000.000.000 260.000.000.000 255.046.631.498 253.772.353.603 240.000.000.000 220.383.095.508 220.997.343.354 220.000.000.000 200.000.000.000 215.653.016.921 205.478.026.616 202.749.557.009 199.637.685.538 180.000.000.000 Betel Terbang Asultan Raydan Cara 1 Cara 2 Cara 3 ] Gambar 8. Grafik Laporan Keuntungan Strategi 4. G. Kesimpulan Setelah dilakukan analisa, perancangan dan pembuatan program simulasi produksi dan distribusi pelayanan sarung tenun untuk mengetahui tingkat keuntungan yang lebih baik pada PT. ASEANTEX Mojokerto, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dari 4 (empat) strategi yang telah dijalankan dengan menggunakan model simulasi ini, memberikan alternatif-alternatif yang dapat diambil oleh perusahaan, dengan hasil yang ditampilkan baik berupa data ataupun grafik. 12

b. Keuntungan total setiap strategi hasil program simulasi produksi dan distribusi pelayanan dapat dilihat pada tabel keuntungan total dengan gambar 5 sampai dengan gambar 8. Dari data tersebut dapat diidentifikasi bahwa: Pendapatan (keuntungan) sangat dipengaruhi oleh jumlah mesin yang beroperasi yang ditempatkan pada suatu strategi. Harga produk yang berfluktuatif juga sangat berpengaruh terhadap keuntungan, terbukti bahwa hasil perolehan strategi 3 dan strategi 4 lebih baik dari perolehan strategi 1 dan strategi 2. Strategi 3 dan strategi 4 menerapkan harga jual tiap produk berbeda untuk tiap tempat tujuan (pelanggan), dan berubah sesuai kebutuhan untuk satu periode perhitungan. c. Cara 3 (menggunakan prosentase dari permintaan pelanggan) selalu memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini dikarenakan berapapun produksi yang dihasilkan akan dibagikan sama rata kepada pelanggan. H. Referensi 1. Boediono, Koster Wayan. (2001). Teori dan Aplikasi Statistik dan Probabilitas. PT Remaja Rosdakarya. Bandung, Indonesia. 2. Gottfried, B. S. (1984). Elements of Stochastic Process Simulation. London: Prentice Hall Inc. 3. Heizer Jay, Render Barry. (2005). Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta, Indonesia. 4. Sandi, S. (1991). Simulasi Teknik Pemrograman dan Metode Analisis. Andi Offset. Yogyakarta, Indonesia. 5. Satya L.D, Bonett. (2007). Simulasi: Teori dan Aplikasinya. Andi Offset. Yogyakarta, Indonesia. 6. Suryani Erma [2005], Model Simulasi Sistem Dinamik Dalam Sistem Produksi Dan Pertumbuhan Pasar, Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi,vol. 4, no. 2, pp. 191-198 13