Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Manajemen Pembelajaran untuk Mewujudkan Kinerja Guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Periodisasi Jabatan terhadap Kepemimpian Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Implementasi Model Perkuliahan Assesment for Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Pembuktian pada Mahasiswa Pendidikan Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Kurikulum 2013 terhadap Manajemen Pembelajaran untuk Mewujudkan Kualitas Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru untuk Mewujudkan Mutu Pembelajaran

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Pengawasan Pengawas Sekolah terhadap Kinerja Guru dalam Mewujudkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e ISSN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Manajemen Kesiswaan terhadap Disiplin Belajar dalam Mewujudkan Prestasi Belajar Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Pengaruh Manajemen Bimbingan dan Konseling Terhadap Disiplin Belajar dalam Mewujudkan Prestasi Belajar Siswa

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. faktor mempengaruhi keberhasilan pendidikan tanpa diketahui faktor

Transkripsi:

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut p-issn: 1907-932X; e-issn: 2579-9274 Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual Euis Cucu Sukmanah Sekolah Dasar Negeri Janggala 1 Ciamis Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pada penggunaan model kontekstual dalam pembelajaran matematika materi pokok keliling dan luas lingkaran sebagai pola pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kasbolah dengan empat siklus. Topik pada tiap siklus pembelajaran disesuaikan dengan materi kelas VI SD sesuai kurikulum yang berlaku. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI semester II SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis yang berjumlah 22 orang. Hasil penelitian dengan mengadakan model kontekstual pada pembelajaran matematika menunjukan adanya peningkatan proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat saat siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan senang dalam kelompoknya, begitupula perolehan nilai siswa dalam pembelajaran matematika pada materi keliling dan luas lingkaran mengalami peningkatan. Kata kunci: hasil belajar, matematika, pendekatan kontekstual. 1. Pendahuluan Pengembangan kemampuan siswa dalam bidang matematika merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam memasuki abad informasi di kemudian hari. Proses pembelajaran matematika yang diharapkan adalah yang dapat menarik perhatian serta minat siswa. Guru harus mampu menentukan suatu pendekatan, metode, dan media yang sesuai untuk pembelajaran topik-topik matematika sehingga menarik dan memotivasi siswa untuk mempersiapkan emosi belajar secara menyeluruh. Penggunaan media diyakini mampu meningkatkan kapasitas siswa dalam memahami pelajaran (Ramdhani & Wulan, 2012; Ramdhani & Muhammadiyah, 2015). Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sangat menentukan dalam perwujudan diri seorang individu, sebab melalui pendidikan berlangsung informasi peradaban dan perubahan ke arah pembaharuan sepanjang sejarah manusia. Pendidikan dilakukan secara komperhensif untuk seluruh mata pelajaran. Mata pelajaran matematika juga merupakan perangkat dalam peningkatan akhlah siswa melalui integrase pendidikan matematika dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan pengembangan kemampuan pada pembelajar untuk berperilaku baik yang ditandai dengan perbaikan berbagai kemampuan yang akan menjadikan manusia sebagai hamba Tuhan, dan mengemban amanah sebagai pemimpin di dunia (Ramdhani, 2014; Ramdhani & Muhammadiyah, 2015) 188

Sukmanah Menurut Piaget (Dahar, 1988) anak pada usia Sekolah Dasar (SD), masih berada dalam tahap berfikir operasional konkret dan belum mampu berpikir secara abstrak. Hal ini mengisyaratkan agar dalam melaksanakan pembelajaran bagi siswa sekolah dasar harus melibatkan bantuan benda-benda kongkrit yang dekat dengan lingkungan anak. Hal itu sangat membantu melandasi pemahaman konsep abstrak Matematika. Selama ini pembelajaran matematika di SD Negeri 3 Cidolog, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis menggunakan pembelajaran konvensional, metode yang digunakan lebih banyak menggunakan metode ekspositori atau ceramah. Guru selama ini lebih dominan di dalam kelas, sehingga siswa hanya menunggu perintah dari guru. Guru menyampaikan materi pelajaran, siswa hanya memperhatikan saja dan mencatat, kemudian guru memberi soal-soal latihan sebagai tugas. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa pasif, sehingga proses pembelajaran kurang bervariasi dan membuat siswa cepat merasa bosan. Alasan guru menggunakan metode ekspositori hampir sama yaitu pertama guru kurang mengenal dan belum dapat melaksanakan pembelajaran dengan metode atau pendekatan yang lain dan biasanya guru tidak mempersiapkan skenario pembelajaran dengan baik untuk tanya jawab misalnya agar siswa aktif. Hal tersebut di atas menimbulkan prestasi siswa yang beranekaragam, ada yang mencapai prestasi tinggi, ada yang mencapai prestasi sedang dan rendah. Hal tersebut di atas terlihat dari nilai ratarata hasil ulangan matematika semester I di kelas VI SD Negeri 3 Cidolog, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis masih mencapai nilai 55. Peroleh nilai ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan, karena KKM untuk mata pelajaran matematika di SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis adalah 70. Salah satu faktor penyebab masih rendahnya kemampuan siswa dalam matematika karena metode atau pendekatan yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang disampaikan. Mata pelajaran matematika terdiri dari beberapa materi pokok, salah satunya adalah materi pokok keliling dan luas lingkaran. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi keliling dan luas lingkaran berdasarkan nilai siswa pada tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan siswa hanya diberikan rumus-rumusnya saja, tanpa dijelaskan bagaimana mendapatkan rumus tersebut. Jadi dalam pembelajaran siswa tidak terlibat secara aktif. Melihat hal tersebut di atas, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk menemukan sebuah alternatif pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu alternatif yang dapat dipilih adalah pendekatan kontekstual karena dengan pendekatan kontekstual, siswa diarahkan untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat dan juga diharapkan pendekatan kontekstual membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar matematika, oleh karena itu peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan tema utama meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk konsep menghitung keliling dan luas daerah lingkaran Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Apakah penggunaan pendekatan kontekstual pada materi keliling dan luas daerah lingkaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SD? www.journal.uniga.ac.id 189

Sukmanah Jurnal Pendidikan Universitas Garut b. Bagaimanakah aktivitas siswa selama pembelajaran materi keliling dan luas daerah lingkaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada kelas VI SD? 2. Metode Penelitian Setting Penelitian. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis. Pemilihan SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis sebagai lokasi penelitian ini, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: a. Sekolah tersebut tempat peneliti melaksanakan tugas sehari-hari dalam mengajar,sehingga peneliti mudah memperoleh data yang diperlukan. b. Peneliti mendapat dukungan dan motivasi dari kepala sekolah maupun dari rekan rekan guru yang ada di Komplek SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis. Subjek Penelitian. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2014-2015. Adapun jumlah siswa yang menjadi fokus penelitian sebanyak 22 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 13 orang dan siswa perempuan sebanyak 9 orang. Prosedur Penelitian. Prosedur penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen Penelitian. Instrumen penelitian terdiri dari lembar tes, lembar kerja siswa dan lembar observasi. Teknik Analisis Data. Teknik analisis data menggunakan kriteria penilaian sebagaimana tersaji pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria penilaian untuk teknik analisis data Nilai Kriteria 100 baik sekali 75 jika baik 50 jika cukup 25 jika kurang Indikator Keberhasilan. Tolak ukur atau kriteria keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi proses dan dari sisi hasil (Tabel 2 dan Tabel 3.) Tabel 2. Kriteria Penilaian Penguasaan Materi No Nilai Kriteria 1 < 60 Rendah 2 61 75 Cukup 3 76 90 Tinggi 4 91-100 Tinggi Sekali Tabel 3. Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa No Nilai Kriteria 1 < 65 Tidak Tuntas (Remidi) 2 65-90 Tuntas 3 91-100 Pengayaan 190 www.journal.uniga.ac.id

Sukmanah 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan pengamatan peneliti dan observer selama mengamati pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pokok keliling dan luas daerah lingkaran, halhal yang teramati oleh observer adalah kegiatan memperhatikan penjelasan guru pada siklus I mencapai 50% karena pada saat pembelajaran berlangsung dalam kegiatan kelompok, cukup banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran pada benda-benda yang mempunyai permukaan atas ataupun alas berbentuk lingkaran, tidak memperhatikan penjelasan guru, kurang aktif dalam bekerja sama di kelompoknya. Maka dalam hal ini guru harus lebih banyak memberikan bimbingan kepada siswa saat berdiskusi agar pembelajaran lebih terarah. Pada siklus II mencapai 68,18% karena guru tidak mendominasi pembelajaran tetapi lebih banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada setiap kelompok agar lebih aktif dalam berdiskusi. Pada siklus III lebih meningkat lagi menjadi 90,91% karena dalam menyampaikan materi pelajaran gurutidak membosankan yang membuat siswa senang belajar,berusaha mengerjakan sendiri dalam kelompoknya sehingga kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh aktivitas siswa. Dan pada siklus IV lebih meningkat lagi menjadi 100% karena dalam menyampaikan materi pelajaran guru tidak membosankan yang membuat siswa senang belajar,berusaha mengerjakan sendiri dalam kelompoknya sehingga kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh aktivitas siswa. Berdiskusi atau bertanya antar teman dalam kelompok saat menyelesaikan LKS pada siklus I mencapai 31,82% karena dominasi guru dalam menjelaskan materi terlalu lama sehingga waktu untuk berdiskusi menjadi lebih sedikit dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Sebaiknya guru tidak mendominasi pembelajaran tetapi membangkitkan semangat belajar siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya tentang materi yang tidak dipahaminya. Pada siklua II mencapai 50% mengalami peningkatan karena peneliti selalu memotivasi siswa untuk lebih meningkatkan kerjasama dalam kelompoknya dan mengingatkan agar belajar lebih sungguh-sungguh. Pada siklus III mengalami peningkatan yang sangat bagus yaitu 72,73% karenamereka mengadakan diskusi terlebih dahulu sebelum menyelesaikan soal-soal yang terdapat dalam LKS, sehingga pengisian soal-soal di LKS lebih terencana dengan baik. Semangat bekerjasama dalam kelompok lebih terlihat pada siklus ini karena tidak ada seorang siswapun yang berdiam diri atau mengganggu teman lainnya. Dan pada siklus IV mengalami peningkatan yang sangat bagus yaitu 81,82% karena mereka mengadakan diskusi terlebih dahulu sebelum menyelesaikan soal-soal yang terdapat dalam LKS, sehingga pengisian soal-soal di LKS lebih terencana dengan baik. Semangat bekerjasama dalam kelompok lebih terlihat pada siklus ini karena tidak ada seorang siswapun yang berdiam diri atau mengganggu teman lainnya. Keberanian mengemukakan pendapat pada siklus I hanya 36,36% karena pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran masih kurang sehingga siswa tidak memiliki rasa percaya diri untuk memberikan pendapatnya, guru harus menumbuhkan rasa percaya diri siswa agar memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapatnya. Pada siklus II mencapai 54,55% karena peneliti selalu memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya jangan takut salah. Pada siklus III ada peningkatan juga menjadi 77,27% ini menunjukkan bahwa keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat lebih baik dari sebelumnya karena guru selalu memotivasi siswa agar lebih berani mengemukakan pendapatnya dan juga guru memperhatikan siswa secara individual di samping kelompok sehingga menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa. Dan pada siklus IV www.journal.uniga.ac.id 191

Sukmanah Jurnal Pendidikan Universitas Garut ada peningkatan juga menjadi 86,36% ini menunjukkan bahwa keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat lebih baik dari sebelumnya karena guru selalu memotivasi siswa agar lebih berani mengemukakan pendapatnya dan juga guru memperhatikan siswa secara individual di samping kelompok sehingga menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa. Berani tampil di depan kelas mempresentasikan hasil pekerjaannya pada siklus I sekitar 27,27% karena ada perasaantakut salah dan kurangnya rasa percaya diri dalam diri siswa maka guru perlu memotivasi rasa percaya diri siswa agar lebih berani tampil di depan kelas. Pada sikus II mencapai 45,45% karena masih ada siswa yang merasa takut salah atau malu untuk tampil ke depan sehingga peneliti memberi dorongan kepada setiap siswa agar memiliki keberanian dan percaya diri untuk tampil di depan kelas. Pada siklus III meningkat juga menjadi 68,18% karena guru terus memotivasi siswa yang masih ragu-ragu untuk tampil di muka kelas. Dan pada siklus IV meningkat juga menjadi 77,27% karena guru terus memotivasi siswa yang masih ragu-ragu untuk tampil di muka kelas. Mengerjakan soal-soal evaluasi dengan sungguh-sungguh pada siklus I mencapai 50% karena masih banyak siswa yang masih bingung sehingga dalam mengerjakan soal-soal evaluasi tidak sungguh-sungguh. walaupun begitu hal tersebut termasuk kategori baik. Pada siklus II mencapai 68,18% hampir sebagian siswa ikut aktif dalamberdiskusi sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran cukup baik maka saat mengerjakan soal-soal latihan lebih tekun dan sungguh-sungguh. Pada siklus III menjadi 86,36% karena saat mengerjakan sosl soal evaluasi semua tekun dan sungguh-sungguh. Dan pada siklus IV menjadi 95,45% karena saat mengerjakan sosl soal evaluasi semua tekun dan sungguh-sungguh. 120% 100% 80% 60% 40% 20% 100% 95.45% 90.91% 86.36% 86.36% 81.82% 77.27% 77.27% 72.73% 68.18% 68.18% 68.18% 50% 50% 54.55% 50% 45.45% 36.36% 31.82% 27.27% A B C D E 0% Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV Gambar 1. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Kontekstual Keterangan: A : Memperhatikan penjelasan guru B : Berdiskusi atau bertanya jawab antar teman dalam kelompok C : Keberanian mengemukakan pendapat D : Berani tampil di depan kelas mempresentasikan hasil pekerjaannya E : Mengerjakan soal evaluasi dengan sungguh-sungguh 192 www.journal.uniga.ac.id

Sukmanah 3.2 Hasil Belajar siswa Rata-rata dari skor ulangan harian pada siklus I adalah 64,50 dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah 40, ketuntasan belajar 13 orang atau 59,09%. Hal ini terjadi karena guru terlalu mendominasi proses pembelajaran sehingga siswa kurang aktif dalam mengembangkan kemampuannya dan guru terlalu cepat dalam memberikan materi pelajaran. Sedangkan pada siklus II rata-rata skor ulangan harian adalah 68,86 dengan skor tertinggi 100 dan skor rata-rata terendah 45, ketuntasan belajar 17 orang siswa atau 77,27%. Data tersebut sudah cukup baik ada peningkatan dari siklus I pertemuan I dan II, hal ini karena dominasi guru dalam menjelaskan materi berkurang. Pada siklus III rata-rata skor dari ulangan harian adalah 86,36 dengan skor tertinggi 100 dan skor terrendah 60. Hal ini memperlihatkan bahwa peneliti sudah berusaha meningkatkan nilai siswa terendah hingga mencapai 70,00 sesuai dengan batas KKM SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis. Dan pada siklus IV rata-rata skor dari ulangan harian adalah 81,82 dengan skor tertinggi 100 dan skor terrendah 70. Hal ini memperlihatkan bahwa peneliti sudah berusaha meningkatkan nilai siswa terendah hingga mencapai 70,00 sesuai dengan batas KKM SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis. 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 Nilai Ulangan Formatif 64.55 68.86 73.63 81.82 Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV Nilai Ulangan Formatif Gambar 2. Rekapitulasi Perolehan Nilai Ulangan Siswa untuk Setiap Siklus 120 100 80 60 40 20 0 Ketuntasan Belajar 100 86 77 59 Ketuntasan Belajar Siklus I Siklus II Siklus IIISiklus IV Gambar 3. Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa untuk Setiap Siklus www.journal.uniga.ac.id 193

Sukmanah Jurnal Pendidikan Universitas Garut 3.3 Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan pengamatan observasi aktivitas guru pada siklus I yang menyatakan Ya sebanyak 69,23% dan yang menyatakan Tidak mencapai 30,77%. Pada siklus II yang menyatakan Ya mencapai 76,92% dan yang menyatakan Tidak sebanyak 23,08%. Pada siklus III yang menyatakan Ya sebanyak 92,31% dan yang menyatakan Tidak sebanyak 7,69%. Sedangkan pada siklus IV yang menyatakan Ya mencapai 100% dan yang menyatakan Tidak sebanyak 0%. 120.00% 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 100% 92.31% 76.92% 69.23% 30.77% 23.08% 7.69% 0% Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV Ya Tidak Gambar 4. Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru 4. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran keliling dan luas daerah lingkaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual terbukti sebagai berikut: a. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada materi keliling dan luas daerah lingkaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis terlihat dari adanya peningkatan nilai ratarata ulangan pada setiap siklus. b. Terdapat peningkatan aktivitas siswa kelas VI SD Negeri 3 Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas memperhatikan penjelasan guru berkurang, beralih kepada aktivitas berdiskusi atau bertanya antar teman dalam kelompok saat menyelesaikan LKS. Siswa berani mengemukakan pendapat, berani tampil di depan kelas mempresentasikan hasil pekerjaannya. Ketergantungan terhadap guru berkurang, siswa menggunakan waktunya dalam pembelajaran untuk berdiskusi atau bertanya antar siswa dengan siswa, mengerjakan soal-soal-soal dalam LKS, berani mengemukakan pendapat, berani bertanya kepada guru, dan tidak berperilaku yang tidak relevan dalam PBM. Daftar Pustaka Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. 194 www.journal.uniga.ac.id

Sukmanah Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Pendekatan Konteksual: Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Nurhadi, & Senduk, A. G. (2003). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press. Karbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Nurhadi. (2002). Pendidikan Contextual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kartadinata, S. (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Ramdhani, M. A. (2014). Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 8(1), 27-36. Ramdhani, M. A., & Muhammadiyah, H. (2015). The Criteria of Learning Media Selection for Character Education in Higher Education. International Conference of Islamic Education in Southeast Asia. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ramdhani, M. A., & Ramdhani, A. (2014). Verification of Research Logical Framework Based on Literature Review. International Journal of Basic and Applied Science, 3(2), 11-19. Ramdhani, M. A., & Santosa, E. (2012). Key Succes Factors for Organic Farming Development. International Journal of Basic and Applied Science, 1(1), 7-13. Ramdhani, M. A., & Suryadi, K. (2005). Consensus Method Development on Analytic Hierarchy Process. International Conference on Quantitative Sciences and Its Applications (pp. 1-10). Penang: Universiti Utara Malaysia. Ramdhani, M. A., & Wulan, E. R. (2012). The Analysis of Determinant Factors in Software Design for Computer Assisted Instruction. International Journal of Scientific & Technology Research, 1(8), 69-73. www.journal.uniga.ac.id 195