Pemanfaatan Data Pengujian (Asesmen) untuk Analisis Diagnostik Kesulitan Belajar Siswa dalam Perbaikan Proses Pembelajaran. Oleh : ANA, S.Pd. M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

Dasar Penyusunan Tes Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI

MODEL TES DAN ANALISIS KOMPETENSI SISWA DI SEKOLAH DASAR

Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan

BAB III METODE PENELITIAN

Panduan Penggunaan AnBuso

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitianyang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Ketercapaian tujuan pendidikan dapat diwujudkan melalui program

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN ANALISIS TES MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Seting dalam penelitian ini meliputi: Materi yang diteliti, tempat dan waktu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI TELAAH BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS XII IPS 2 SMA NEGERI 12 SEMARANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini telah menghasilkan instrumen tes diagnostik yang

JENIS DAN PERENCANAAN EVALUASI P E R T E M U A N K E 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tujuan pembelajaran secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai

PENYUSUNAN TES BENTUK URAIAN DAN OBJEKTIF. Heri Retnawati

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

Instructional Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

KAIDAH PENULISAN SOAL. Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI Bandung

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan program remedial dengan Reciprocal Teaching berlangsung. menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mendengarkan/memperhatikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencoba menjawab tingkat pemahaman siswa dalam

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau

Analisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

EVALUASI PENDIDIKAN (ASESMEN)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 118 B. TUJUAN 118 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 118 D. UNSUR YANG TERLIBAT 119 E. REFERENSI 119 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 120

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL. FERRY ARISTYA, M.Pd

Diagnosis Kesulitan Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

INSTRUMEN TELAAH BUTIR SOAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL PILIHAN GANDA

b. KKM tidak dicantumkan dalam buku hasil belajar, melainkan pada buku penilaian guru.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

butir soal harus disisihkan/revisi secara total d. Menentukan keefektifan distraktor dipilih lebih dari 5% peserta tes.

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

ANALISIS BUTIR TES UJIAN AKHIR MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SISWA MADRASAH ALIYAH TAHUN AJARAN

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA

MENGANALISIS HASIL TES

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat 14. mencapai hasil belajar yang meksimal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatan dengan berjumlah siswa 30 orang, terdiri dari laki-laki. berjumlah 13 orang dan perempuan berjumlah 17 orang.

ARTI PENILAIAN DAN BEBERAPA MASALAHNYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013

Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Transkripsi:

Pemanfaatan Data Pengujian (Asesmen) untuk Analisis Diagnostik Kesulitan Belajar Siswa dalam Perbaikan Proses Pembelajaran Oleh : ANA, S.Pd. M.Pd.

UUSPN No.20 Tahun 2003 khususnya pasal 58 ayat (1) dinyatakan bahwa Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik LATAR BELAKANG MASALAH untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan Guru maupun dosen kurang memanfaatkan data pengujian, baik penilaian formatif maupun sumatif Guru atau dosen merasa bahwa untuk menghimpun informasi analisis diagnostic kesulitan belajar peserta didik baik individual maupun kelas, dianggapnya sebagai tambahan pekerjaan Guru/ dosen tidak melengkapi tes yang diujikan dengan dokumen pengembangan tes, padahal ujian seharusnya sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh kurikulum

ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN Tujuan Pengajaran Prilaku Awal Prosedur Pembelajaran Evaluasi Umpan Balik DeCecho Ebel & Frisbie, 1986:17) Model tersebut memperlihatkan bahwa terdapat empat komponen pembelajaran sederhana yang saling berkaitan, yaitu tujuan pendidikan, perilaku awal peserta didik, prosedur pembelajaran dan evaluasi. Jika kita cermati hasil evaluasi memberikan umpan balik kepada semua komponen oleh karena itu evaluasi semestinya terintegrasi dengan pembelajaran. Konsepsi ini menunjukkan bahwa terdapat kaitan yang erat antara asesmen dan pembelajaran.

Ebel dan Frisbie,(1986:293) menyatakan bahwa tes hasil belajar menyediakan informasi diagnosis dari setiap nilai yang diperoleh oleh individu atau yang disebut sebagai individual diagnostic information, informasi ini merekam data kesalahan siswa dalam menjawab tes yang diberikan, sedangkan informasi yang merekam kesalahan yang dimiliki sekelompok siswa yang terhimpun dalam satu kelas dinamakan group diagnostic information Sheehan (1997:333) mendukung dengan menyatakan bahwa hasil tes bukan hanya menunjukkan berapa skor yang benar dan salah dari setiap siswa, namun menyediakan informasi yang ajeg dan kokoh dalam menggambarkan pola pencapaian ketuntasan kemampuan siswa. Informasi tersebut dapat membantu siswa dan guru untuk memahami lebih baik makna dari skor itu sendiri dalam kaitannya dengan peningkatan hasil belajar itu sendiri. Prosedur untuk menterjemahkan hasil tes dalam kaitannya dengan proses pembelajaran dapat dirancang melalui student-level diagnositic information atau group-level diagnostic information.

MANFAAT DATA PENGUJIAN BAGI SISWA Dapat mengetahui apakah ia sudah menguasai bahan yang disajikan oleh guru Dapat merupakan penguatan bagi siswa yang sudah memperoleh skor tinggi Dapat mengetahui bagian mana yang belum dikuasainya, serta dapat merupakan diagnosis bagi siswa yang bersangkutan

MANFAAT DATA PENGUJIAN BAGI GURU Dapat mengetahui sejauhmana para siswa menguasai bahan pelajaran Dapat memberikan gambaran baginya untuk memperkirakan pencapaian keberhasilan terhadap keseluruhan program yang akan dilaksanakannya Dapat mengetahui bagian mana saja dari bahan pelajaran yang disajikannya yang benar-benar belum dikuasai oleh siswa lebih-lebih apabila bagian tersebut merupakan prasyarat bagi bahan pelajaran berikutnya, maka ia perlu mengadakan upaya perbaikan

MANFAAT DATA PENGUJIAN BAGI SEKOLAH Mengetahui keberhasilan atau kemunduran yang dicapai siswa dari tahun ke tahun, dan informasi tersebut dapat digunakan untuk menyusun program sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

Contoh format untuk menghimpun informasi diagnosis siswa/ profil siswa Sekolah : SMKN 9 Par. Bandung Kelas/prodi : 2 / Restoran Nama Siswa : Euis NIS : 007 Mata Pelajaran : Manajemen Usaha Boga (MUB) No soal Kompetensi yang diujikan Salah Jawaban Benar Komentar 1 Klasifikasi MUB Sudah dapat mengklasifikasi jenis usaha 2 Fungsi MUB Belum dapat memahami fungsi manajemen usaha 3 Mengidentifikasi personel dalam MUB Sudah dapat mengidentifikasikan personel dalam MUB 4 Menentukan harga jual Belum dapat menentukan harga jual 5 Fungsi pemasaran Sudah dapat memahami fungsi pemasaran Dst Dst Dst Dst Dst

Contoh ilustrasi pemanfaatan hasil pengujian yang dihimpun dalam informasi diagnosis group/ profil kelas untuk perbaikan / penyempurnaan pengajaran No Kompetensi dasar yang diujikan Siswa No soal Manajemen usaha boga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML SKOR 1 A - 9 90% 2 B - - - 7 70% 3 C - - - -- -- 5 50% 4 D - - - - 6 60% 5 E - - - - - - 4 40% 6 F - - - - - - 4 40% 7 G - - - - - 5 50% 8 H - - - - 6 60% 9 I - - - - 6 60% 10 J - - 8 80% Jumlah skor 6 4 4 6 4 6 9 4 8 9 Jumlah Skor Ideal 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Prosentase siswa yang menjawab semua soal dari kompetensi dasar klasifikasi usaha boga: 6+4+4+6+4+6+9+4+8+9 X 100% = 60 X 100% = 60 % 100 100 Kesimpulan : dari data hasil ujian secara klasikal, kompetensi dasar manajemen usaha boga perlu disempurnakan, karena prosentase yang diperoleh (60%) kurang dari 75 %. Dari hasil data secara individual terdapat 8 siswa yang belum menguasai KD dengan baik, yaitu siswa B, C, D, E, F, G, H, dan I, karena persentase pencapaian masih dibawah 75%. Butir 2,3,5,8 yang hanya dikuasai oleh 4 siswa dan butir 4 yang dikuasai 5 siswa, menunjukkan sebagian besar siswa belum menguasai materi tersebut sehingga guru perlu menjelaskan kembali secara klasikal. %

Analisis kualitas item Mutu butir item Mutu Tes Mutu informasi Hasil Pengetesan Hasil Asesmen

Analisis item soal pilihan ganda Kualitatif Menelaah kaidah penulisan soal ditinjau dari konten, konstruksi, bahasa Kuantitatif Analisis Tingkat kesukaran item, daya pembeda item dan analisis distraktor item

Analisis kualitas item bentuk pilihan ganda Tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta tes yang menjawab benar yaitu perbandingan jumlah peserta tes yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes seluruhnya. Indeks kesukaran item dapat dihitung dengan mencermati nilai p kesukaran, rumusnya adalah : P = tingkat kesukaran R = jml siswa yg menjawab soal dgn benar T = Jml total siswa yg menjawab soal p tingkat kesukaran = R T Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang mengusai dan yang tidak / belum menguasai materi pelajaran yang ditanyakan dalam soal itu. Rumusnya adalah D = Daya beda item ph = nilai p kesukaran item pada kelompok atas pl = nilai p kesukaran item pada kelompok bawah Untuk melihat baik tidaknya item dapat menggunakan tabel indeks diskriminasi dari Ebel. D = ph pl Setelah item dianalisis dengan menggunakan nilai kesukaran dan nilai daya beda item pada soal pilihan ganda, sebelum kita merevisi item tersebut, kita perlu juga mengamati lebih mendalam dengan memperhatikan analisis distraktor, di mana kita bisa melihat bagaimana kelas bawah dan kelas bawah merespon jawaban pengecoh (distractors item s) Jawaban yang benar adalah B, Jika diamati Kel. Atas banyak memilih D, untuk itu alternatif Jawaban D sbg distraktor hrs direvisi. Alternatif Jawaban C tdk seorangpun menjawab, untuk itu Alternatif jawaban C tdk berfungsi dengan baik. Item no. 28 Alternatif P = 0,50, D = - 0,33 A B* C D Kelompok atas 2 5 0 8 Kelompok bawah 5 10 0 0

T E L A A H S O A L P I L Nomor Soal No Kriteria Penilaian Ya Tidak A MATERI 1 SOAL SESUAI DENGAN INDIKATOR 2 PENGECOH BERFUNGSI 3 MEMPUNYAI SATU JAWABAN YANGBENAR ATAU PALING BENAR B KONSTRUKSI 4 POKOK SOAL DIRUMUSKAN SECARA JELAS DAN TEGAS 5 RUMUSAN SOAL DAN RUMUSAN JAWABAN MERUPAKAN PER YANG DIPERLUKAN 6 POKOK SOAL TIDAK MEMBERI PETUNJUK KE ARAH JAWABAN BENAR 7 POKOK SOAL TDK MENGANDUNG PERNYATAAN YANG BERSIFAT NEGATIF GANDA 8 PILIHAN JAWABAN HOMOGEN DAN LOGIS DITINJAU DARI SEGI MATERI 9 PANJANG RUMUSAN JAWABAN RELATIF SAMA 10 TIDAK MENGANDUNG PERNYATAAN SEMUA PILIHAN BENAR ATAU SEBALIKNYA 11 PILIHAN JAWAN BERBENTUK ANGKA ATAU WAKTU DIURUTKAN 12 GAMBAR, GRAFIK, TABEL, DIAGRAM, JELAS DAN BERFUNGSI G A N D A 13 BUTIR SOAL TIDAK BERGANTUNG PADA JAWABAN SOAL SEBELUMNYA C BAHASA 14 MENGGUNAKAN KAIDAH BAHASA INDONESIA 15 BAHASA YANG DIGUNAKAN KOMUNIKATIF 16 TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA YANG BERLAKU SETEMPAT 17 PILIHAN JAWABAN TIDAK MENGULANG KATA YG BUKAN SATU PENGERTIAN

Pemanfaatan Informasi Diagnosis Siswa dalam Remedial Teaching Proses Asesmen dan Tindak Lanjutnya Asesmen Pengukuran Non pengukuran Profil peserta didik Tindak lanjut asesmen

Alur Pelaksanaan Kelas Remedial >90 % Percepatan. KD 1 Evaluasi LULUS KD 2 < 75 % 75-89% Pengayaan Diagnostik dengan memanfaatkan profil kelas >75 % Kelas Remedial/Pengaja ran Remedial REEVALUASI < 75 % REDIAGNOSTIK REEVALUASI

Skenario pemanfaatan data pengujian dan informasi diagnosis siswa dalam remedial teaching pada mata pelajaran IPS Ekonomi* Hasil prestasi belajar siswa kelas 2 kelas a dan b dalam mata pelajaran IPS ekonomi pada pokok bahasan koperasi sekolah diikuti oleh 78 peserta ternyata terdapat 36 siswa (46,2%) yang telah menuntaskan pelajaran dengan penguasaan lebih dari 75%, sedang yang belum tuntas belajar terdapat 42 siswa (53, 8%) adalah siswa yang perlu untuk memperoleh remedial. Rata-rata prestasi belajar siswa yang ikut remedial adalah 69,1 berarti perlu peningkatan prestasi belajar siswa, karena sebagian besar siswa belum mencapai target daya serap terhadap materi pelajaran 75% penguasaan. Siswa tersebut perlu diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan nilai. Dengan demikian materi pembahasan koperasi sekolah perlu dipahami siswa kembali. Remedial dengan melakukan perbaikan nilai (ulangan remedial) hal ini dilaksanakan untuk memberi kesempatan kepada 42 siswa untuk memperbaiki kembali nilainya yang belum mencapai target dilaksanakan seminggu kemudian. Sebelum ulangan dimulai guru memberikan penjelasan kembali secara singkat untuk menyegarkan ingatan kembali siswa. Rata-rata prestasi belajar siswa yang mengalami ulangan kembali adalah 70,2 ternyata ada peningkatan prestasi belajar, hal ini menunjukkan ada kesungguhan siswa untuk memperbaiki prestasinya. Dari 42 siswa yang mengalami ulangan perbaikan (ulangan remedial) terdapat 22 siswa (52,4%) dinyatakan berhasil, mereka telah mampu menyerap materi koperasi sekolah. Sedangkan 20 siswa (47,6%) yang belum mencapai target penguasaan minimal 75% materi. Pelaksanaan pengajaran remedial adalah guru melakukan evaluasi kembali, jika masih ada siswa yang belum berhasil maka guru melakukan diagnosa pada pokok bahasan apa siswa mengalami kesulitan belajar selanjutnya guru melakukan pengajaran remedial dengan pendekatan klasikal maupun individual, setelah itu dievaluasi. Jika masih ada siswa yang belum berhasil maka guru melakukan diagnosa kembali, melakukan pengajaran remedial kembali secara individual, kemudian melakukan evaluasi, begitu seterusnya sehingga target minimal 75% penguasaan materi pelajaran dapat dikuasai oleh siswa. Remedial pengajaran diluar jam pelajaran diikuti oleh 20 0rang siswa Pokok bahasan dalam pengajaran yang diremedialkan adalah Koperasi Sekolah dengan penekanan sub pokok bahasan ciri khas koperasi, keanggotaan koperasi, tugas pengurus koperasi, sendi-sendi dasar koperasi, dan tata cara mendirikan koperasi (soal nomor 2,3,5,7 dan 10). Analisis diagnosis dengan memanfaatkan informasi diagnosis kelas dan analisis item Rata-rata prestasi belajar siswa adalah 80,2 ternyata ada peningkatan prestasi belajar yang cukup tinggi dimana para siswa telah menguasai lebih dari 75% materi pelajaran, hal ini menunjukkan ada kesungguhan siswa untuk memperbaiki prestasinya dan menunjukkan keberhasilan guru dalam melaksanakan pengajaran remedial. Dari 20 siswa yang mengalami pengajaran remedial kesemua siswa dinyatakan berhasil 100% dengan demikian langkah pengajaran remedial sudah selesai.

Penutup PENUTUP Guru yang mampu mengembangkan pemberian bantuan kepada siswa yang membutuhkan pada dasarnya melaksanakan pendekatan pembelajaran yang disebut dengan istilah No Child Left Behind (NCLB) di mana pada pendekatan ini semua siswa dapat mencapai prestasi tinggi dan menguasai kompetensi yang diinginkan. Bagaimanapun untuk melaksanakan amanat dalam UUSPN no.20 tahun 2003 pasal 58 ayat 1, kita harus memiliki keyakinan bahwa untuk memperbaiki mutu pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari upaya para pendidik untuk terus mengembangkan diri dalam kegiatan asesemen dan pembelajaran. Oleh karena itu setiap pendidik harus memiliki tekad (azzam) yang kuat untuk melaksanakan kegiatan asesemen dan pembelajaran dengan sebaik-baiknya

PENUTUP Thank you