MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA/WALI

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

PELAKSANAAN KELAS INSPIRASI. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

KEBIJAKAN TEKNIS. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL BAGI ANAK DAN REMAJA

MODUL BIMBINGAN TEKNIS

Mendampingi Anak Belajar Di Rumah

Menumbuhkan KARAKTER BERSAHABAT pada Anak

Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Mengelola. Sumber Daya Keluarga C3.2.SPOT.008

Menumbuhkan Minat Baca Anak

Seri Pendidikan Orang Tua Mendampingi Anak Siap Belajar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA C3.2.SPOT.029

MENGEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB PADA ANAK C3.2.SPOT.010

Judul Buku Seri Pendidikan Orang Tua : Menumbuhkan Sikap Toleran pada Anak Cetakan Pertama Desember 2016

Keluarga Hebat Tanpa Narkoba

Mendampingi Anak Ketika Bermasalah

MENDAMPINGI ANAK MENGHADAPI BAHAYA PORNOGRAFI

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

Menanamkan Hidup Sederhana

PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

PROGRAM DAN ANGGARAN LAYANAN PENDIDIKAN KELUARGA

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

IKLAN PRODUK DAN DISKON

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH LUAR BIASA DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

KEMITRAAN SEKOLAH DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

Membantu Anak Percaya Diri

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

Pokja Pendidikan Keluarga

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

Sistem Informasi. Perencanaan dan Monitoring Kegiatan Sekolah

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 30/2017)

Menanamkan Perilaku Berkendaraan Aman

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

KATA PENGANTAR. menengah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI SDM LINGKUP UPTD KABUPATEN/ KOTA

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional terutama pada tujuan Pendidikan Nasional yaitu

Seri Pendidikan Orang Tua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA AYO, BANTU ANAK HINDARI PERUNDUNGAN C3.2.SPOT.

Kegiatan Subdit Kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 130 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

PEDOMAN BANTUAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PENGAWAS MELALUI POKJAWAS TAHUN 2013

Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Bidang Kebudayaan Tahun Hasil Sidang Komisi IV: PENGAYAAN MATERI KEBUDAYAAN DALAM KURIKULUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN VISITING GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH DASAR (SD)

Nomor : DT.I.II/2/PP.03.1/1056/2011 Jakarta, 30 Juni 2011 M Lampiran : 1 (satu) lampiran Perihal : Apresiasi KKG PAI SD Kabupaten/Kota Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk. penting pada penentuan kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan tujuan

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

di Hotel Mutiara Malioboro Yogyakarta, Mei 2010

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DAN PERAN UPT PUSAT (PP/BP PAUD DAN DIKMAS)

2011, No dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Membantu Meningkatkan dan Mewujudkan Tertib Administrasi Kependudukan; Mengingat : 1. Undang-Undang No

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3878 TAHUN 2015 TAHUN 2015

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

Hasil Sidang Komisi I: KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap

Seri Pendidikan Orang Tua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. Komunikasi Efektif. dengan Anak Usia SD C3.2.SPOT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA

Nomor : 888 /Dj.I/DT.I.II./3/HM.01/05/2016 Jakarta, 30 Mei 2016 Lamp : 1(satu) set Perihal : Panduan Ibadah Ramadhan SMP

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

PEDOMAN BEASISWA KUALIFIKASI S2 GURU PAI CALON PENGAWAS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. seri pendidikan orang tua. Sehat C3.2.SPOT.015

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang

PEDOMAN APRESIASI FKG, KKG, MGMP DAN POKJAWAS PAI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Transkripsi:

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

Tim Penyusun Modul Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan: Rencana Aksi Pengarah Sukiman, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Palupi Raraswati, Kasubdit Pendidikan Orang Tua, Dit. Bindikkel Tim Penyusun Agus Mohamad Solihin, Kasi Sumber Belajar Orang Tua, Dit. Bindikkel Suradi, Kasi Pendampingan Pembelajaran Orang Tua, Dit. Bindikkel Sri Lestari Yuniarti, Dit. Bindikkel Mohamad Roland Zakaria, Dit. Bindikkel Lilis Hayati, Dit. Bindikkel Tim Pendukung Nugroho Eko Prasetyo, Dit. Bindikkel Anom Haryo Bimo, Dit. Bindikkel Surya Nilasari, Dit. Bindikkel Reza Oklavian, Dit. Bindikkel Desain Sampul dan Tata Letak Larasati Paramita Renita Della Anggraini Narahubung Surel: sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id (021) 2520006 Sila hubungi salah satu kanal informasi di atas untuk memberikan masukan dan pengayaan atas materi ini ii

Modul ini merupakan acuan dalam pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga pada satuan pendidikan tingkat kabupaten/kota. Namun demikian, narasumber, fasilitator, dan penyelenggara dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan tanpa mengurangi esensinya. iii

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...iv KATA PENGANTAR...vi A. PENDAHULUAN...1 B. TUJUAN...1 C. HASIL YANG DICAPAI...2 D. PERTANYAAN KUNCI...3 E. PETUNJUK UMUM...3 F. METODE...4 G. SUMBER, BAHAN, DAN MEDIA...4 H. WAKTU...4 I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN...4 iv

KATA PENGANTAR Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, diperlukan kemitraan yang kuat antara keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat (tri sentra pendidikan). Sehingga terbentuk ekosistem yang mendukung lingkungan pendidikan yang kondusif bagi ruang belajar anak. Didorong oleh semangat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang selaras dan harmoni tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas). Tugas Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 adalah melakukan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidikan keluarga. Sedangkan fungsinya adalah terkait dengan perumusan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendampingan pembelajaran, sumber belajar, dan pendanaan pendidikan keluarga; peningkatan kualitas pendidikan karakter anak dan remaja; fasilitasi sumber belajar dan pendanaan pendidikan keluarga; fasilitasi penjaminan mutu pendidikan keluarga; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) di bidang pendampingan pembelajaran, sumber belajar, dan pendanaan pendidikan keluarga; serta pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pendidikan keluarga. Pada tingkat satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis untuk membangun komitmen secara internal dan menjalin kemitraan dengan keluarga (orang tua/wali murid), serta masyarakat guna mewujudkan ekosistem pendidikan yang baik. vi

Pada tahun anggaran 2015, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga bagi 5.000 satuan pendidikan di 100 kabupaten/kota. Sedangkan pada tahun 2016 menyelenggarakan bimbingan teknis bagi 6.000 satuan pendidikan di 100 kabupaten/kota (sasaran tahun 2015) dan bagi 3.600 satuan pendidikan di 60 kabupaten/kota (sasaran tahun 2016). Sebagai kelanjutan program pendidikan keluarga di satuan pendidikan, pada tahun anggaran 2017, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menyelenggarakan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga bagi 3.600 satuan pendidikan di 60 kabupaten/kota (sasaran tahun 2016 ) dan bagi 4.000 satuan pendidikan di 80 kabupaten/kota (sasaran tahun 2017). Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan bimbingan teknis tersebut, disusunlah modul bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga sebagai acuan bagi penyelenggara, narasumber, dan fasilitator pusat maupun daerah. Modul ini dirancang dengan metode pendekatan pembelajaran partisipatif yang melibatkan peserta secara aktif dalam setiap sesi penyampaian materi. Saya mengucapkan terima kasih kepada tim yang sudah menyusun modul bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga, semoga memberi manfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Jakarta, Maret 2017 Direktur, Dr. Sukiman, M.Pd NIP. 196006151981021001 vii

A. PENDAHULUAN Perencanaan merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program-program yang terkait dengan pendidikan keluarga (kemitraan tri sentra pendidikan) dapat terlaksana dengan baik, dan tujuan yang direncanakan dapat tercapai. B. TUJUAN Tujuan umum dari sesi ini adalah peserta mampu memahami dan menyadari pentingnya perencanaan pelaksanaan program pendidikan keluarga di satuan pendidikan, melakukan analasis kebutuhan, dan menyususn rencana aksi program pendidikan keluarga di satuan pendidikan. Setelah mengikuti sesi ini, para peserta diharapkan mampu: 1. memahami perencanaan pelaksanaan program pendidikan keluarga (kemitraan tri sentra pendidikan) di satuan pendidikan; 2. memahami tujuan perencanaan pelaksanaan program pendidikan keluarga (kemitraan tri sentra pendidikan) di satuan pendidikan; 3. menyadari pentingnya perencanaan pelaksanaan program pendidikan keluarga (kemitraan tri sentra pendidikan) di satuan pendidikan; 4. melakukan analisis kebutuhan untuk merancang program pendidikan keluarga di satuan pendidikan; dan 5. menyusun rencana aksi pelaksanaan program pendidikan keluarga di satuan pendidikan. C. HASIL YANG DICAPAI Hasil yang ingin dicapai dari sesi ini adalah sebagai berikut: 1. Adanya pemahaman tentang perencanaan pelaksanaan program pendidikan keluarga (kemitraan tri sentra pendidikan) di satuan pendidikan 1

2. Adanya pemahaman tentang tujuan perencanaan pelaksanaan program pendidikan keluarga (kemitraan tri sentra pendidikan) di satuan pendidikan 3. Adanya kesadaran pentingnya perencanaan pelaksanaan program pendidikan keluarga (kemitraan tri sentra pendidikan) di satuan pendidikan 4. Adanya analisis kebutuhan untuk merancang program pendidikan keluarga di satuan pendidikan 5. Tersusunnya rencana aksi pelaksanaan program pendidikan keluarga di satuan pendidikan D. PERTANYAAN KUNCI Beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapatkan jawaban dari kegiatan dalam sesi ini antara lain: 1. Program apa saja yang telah dilakukan di sekolah Anda terkait dengan pendidikan keluarga (kemitraan antara satuan pendidikan dengan keluarga dan masyarakat)? 2. Apakah program-program tersebut sudah terdokumentasikan dengan baik? 3. Apa yang sebaiknya dilakukan agar program-program tersebut terdokumentasikan dengan baik? 4. Apakah perlu menyusun rencana aksi? 5. Mengapa perlu menyusun rencana aksi? E. PETUNJUK UMUM Agar pelaksanaan sesi ini dapat berjalan dengan baik, berikut beberapa petunjuk umum: 1. Fasilitator berperan memfasilitasi proses pembelajaran peserta 2. Fasilitator berperan aktif untuk menciptakan atmosfer belajar yang aktif partisipatif 2

3. Fasilitator bekerjasama dengan Co-fasilitator dalam proses bela jar peserta 4. Fasilitator menyiapkan bahan presentasi tentang Rencana aksi 5. Fasilitator memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang pentingn ya rencana aksi 6. Fasilitator memberikan paparan tentang rencana aksi; 7. Fasilitator mengarahkan peserta untuk membuat analisis kebutuhan 8. Fasilitator mengarahkan peserta untuk menyusun rencana aksi berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dibuat 9. Fasilitator bergerak aktif di dalam kelas untuk mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi oleh peserta dan memberikan masukan dalam proses belajar peserta 10. Fasilitator mempersilakan peserta untuk mempresentasikan rencana aksi yang telah disusun 11. Fasilitator memberikan penguatan tentang rencana aksi di akhir sesi F. METODE Metode yang digunakan pada sesi ini adalah: 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Simulasi G. SUMBER, BAHAN DAN MEDIA 1. Presentasi: Rencana Aksi 2. Daftar pertanyaan tentang rencana aksi 3. Handout 1: Analisis Kebutuhan 4. Handout 2: Rencana aksi Program Pendidikan Keluarga di Satuan Pendidikan 5. Informasi Tambahan: Petunjuk Teknis Kemitraan Satuan Pendidikan dengan Keluarga dan Masyarakat 3

6. ATK: kertas plano, spidol, pena, post-it berwarna, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting 7. Proyektor LCD 8. Laptop atau personal computer untuk presentasi 9. Layar proyektor LCD H. WAKTU Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 120 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada langkah-langkah kegiatan. I. LANGKAH - LANGKAH KEGIATAN PENGANTAR ( 15 Menit ) 1. Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan hasil yang diharapkan dari kegiatan sesi ini; dan ( 1 Menit ) 2. Fasilitator memberikan beberapa pertanyaan awal tentang program pendidikan keluarga (kemitraan tri sentra pendidikan) yang telah dilaksanakan di satuan pendidikan peserta; ( 1 Menit ) 3. Fasilitator mendorong peserta untuk menuliskan jawabannya di kertas post it yang disediakan dan menempelkannya di kertas plano; (5 Menit) 4. Fasilitator menyimpulkan program-program yang telah dilak - sanakan di satuan pendidikan peserta; dan ( 2 Menit ) 5. Fasilitator memberikan pertanyaan tentang pentingnya perencanaan. ( 5 Menit ) KONEKSI ( 15 Menit ) 1. Fasilitator berperan sebagai narasumber memberikan paparan tentang rencana aksi; ( 10 Menit ) 2. Fasilitator mengadakan sesi tanya jawab; dan ( 3 Menit ) 4

3. Fasilitator menjelaskan aktivitas yang akan dilakukan oleh peserta. ( 2 menit ) APLIKASI ( 85 Menit ) Kegiatan 1: Melakukan Analisis Kebutuhan ( 15 Menit ) 1. Fasilitator mengarahkan peserta untuk membuat analisis kebutuhan; ( 15 Menit ) 2. Fasilitator bergerak aktif di dalam kelas untuk mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi oleh peserta untuk memberikan masukan dalam proses belajar peserta. Kegiatan 2: Menyusun Rencana Aksi ( 70 Menit ) 1. Fasilitator mengarahkan peserta untuk menyusun rencana aksi program pendidikan keluarga yang akan dilaksanakan di satuan pendidikannya berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dibuat; ( 30 Menit ) 2. Fasilitator bergerak aktif di dalam kelas untuk mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi oleh peserta untuk memberikan masukan dalam proses belajar peserta; dan 3. Fasilitator mempersilakan peserta untuk mempresentasikan rencana aksi yang telah disusun. ( 40 Menit ) REFLEKSI ( 5 Menit ) 1. Fasilitator memberikan pertanyaan tentang rencana tindak lanjut; ( 2 Menit ) 2. Fasilitator memberikan penguatan ( 3 Menit ) 5

PENGUATAN MANDIRI Fasilitator mendorong peserta untuk membaca bahan-bahan bacaan lainnya khususnya di laman sahabat keluarga (www.sahabatkeluarga. kemdikbud.go.id) 5

6 6 @ShbKeluarga 6 Sahabat Keluarga Sahabatkeluarga