BAB II DASAR TEORI Suspensi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body.

BAB II LANDASAN TEORI

MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI Kode Kompetensi : 021-KK-012

SUSPENSI DAN KEMUDI SEPEDA MOTOR

SISTEM SUSPENSI & BAN

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR

Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor 1

Sistem Suspensi pada Truck

BAB II LANDASAN TEORI. seperti mesin, suspensi transmisi serta digunakan untuk menjaga mobil agar

UJI KINERJA DINAMIS SISTEM SUSPENSI DAN ANALISIS STABILITAS MICRO CAR. Skripsi

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

REKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (SUSPENSI)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

ANALISIS PENGARUH TINGKAT REDAMAN SHOCK UPSIDE DOWN PADA KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA BYSON 150 CC

LAPORAN PROYEK AKHIR MODIFIKASI SUSPENSI TWINSHOCK MENJADI MONOSHOCK

BAB II LANDASAN TEORI

Tugas akhir ABSTRAK Teknik Mesin Universitas Pasundan

SUSPENSI (suspension)

SISTEM RANGKA PADA SEPEDA MOTOR

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( Print)

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110 CC TUGAS AKHIR

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder

BAB II LANDASAN TEORI

Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor 2

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

Gambar 4.1. Rangka Pelat Baja & Pipa (Pressed Steel & Tubular)

BAB III KONSTRUKSI DOUBLE WISHBONE

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah alat tranportasi yang memiliki beberapa kelebihan

POROS PENGGERAK RODA

BAB III ANALISIS KASUS

ANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER


BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN CHASSIS DAN BODY CHEVROLET LUV ( SISTEM SUSPENSI )

ANALISA RANCANGAN DESAIN SHOCK ABSORBER BELAKANG PADA MOTOR YAMAHA JUPITER. Paridawati 1)


MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

BAB II LANDASAN TEORI

BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN KOMUNITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova


PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR

ANALISIS GETARAN PADA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN RODA DUA (YAMAHA JUPITER Z 2004) MENGGUNAKAN SIMULASI SOFTWARE MATLAB 6.5

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

SISTEM POROS PROPELLER

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi getaran yang terjadi pada body kendaraan akibat ketidakrataan dari

CHASSIS. SISTEM KEMUDI 1. Uraian Bagian-bagian Utama Sistem Kemudi

BAB II LANDASAN TEORI

REKONDISI SISTEM KEMUDI DAN SISTEM SUSPENSI MOBIL TOYOTA HIACE PROYEK AKHIR

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III BALANS RODA/BAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM SUSPENSI KENDARAAN TENAGA SURYA

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POROS PENGGERAK RODA

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

PEMODELAN DAN ANALISIS RESPON DINAMIS VARIABLE ORIFICE PADA SHOCK ABSORBER KENDARAAN YAMAHA JUPITER Dr. Harus Laksana Guntur, ST., M.Eng.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUATAN SUSPENSI SUZUKI KATANA SPESIFIKASI SPEED OFFROAD. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Madya D3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

BAB II. LANDASAN TEORI

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM HIDROULIK PADA FORKLIFT

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

BAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.

Analisis Perbandingan Respon Dinamis Dari Kendaraan Yang Menggunakan Shock Absorber Hidrolis Dan Yang Menggunakan Sistem Peredam Dual Flywheel


Oleh : Bimo Arindra Hapsara Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Proposal Tugas Akhir. Tugas Akhir

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHASIS MOBILE ARTIFICIAL DRYER

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN RANGKA SEPEDA MOTOR HONDA GRAND SPORT 1995

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 113

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PEMINDAH DAYA. 1. Uraian Tipe axle dan axle shaft

MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB II DASAR TEORI 2. 1. Suspensi Suspensi adalah suatu sistem yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat meningkatkan kenyamanan berkendaraan dan mengendalikan kendaraan. Suspensi pada kendaraan berawal pada abad XVI, pada saat itu suspensi dipergunakan pada kereta kuda agar nyaman. Dimana jalan-jalan saat itu banyak yang bergelombang. Sistem suspensi pada kendaraan digantung pada keempat tiang yang terkait ke sasis atau rangka. Suspensi pada dasarnya merupakan bagian dari sasis. Sasis terdiri atas rangka kendaraan, sistem suspensi, sistem kemudi, dan roda. Sistem suspensi terdiri atas pegas, peredam (shock absorber), dan komponen lain seperti lengan ayun, sambungan (joints),batang pengkaku (anti-roll bar atau stabilizer), dan karet-karet. Berkenaan dengan konfigurasi, terdapat dua jenis sistem suspensi, yakni dependent dan independent. Suspensi dependent dapat dicirikan dari poros penghubung roda kiri dan kanan yang merupakan satu kesatuan utuh serta kaku (rigid). Biasanya,suspensi dependent dipakai di kendaran angkutan barang (truk). Pegas yang digunakan untuk menumpu beban kendaraan biasanya dari jenis pegas daun (leaf spring). Suspensi independen, seperti jenis MacPherson atau double wishbone umumnya digunakan di roda depan pada kendaraan jenis sedan atau kendaraan penumpang (minibus) keluaran terbaru. Dari konstruksinya bahwa suspensi independent memungkinkan roda kiri untuk bergerak bebas terhadap roda kanan, meski hanya untuk kisaran gerak yang terbatas. Berdasarkan sistem pengontrolannya, terdapat dua jenis sistem suspensi yakni suspensi pasif dan suspensi aktif. Pada suspensi pasif (sistem yang umum diterapkan pada kendaraan saat ini) kekakuan pegas dan konstanta redamannya bernilai konstan. Namun pada suspensi aktif, pengontrolan kekakuan pegas dan redaman dapat diatur sehingga dapat menambah kenyamanan commit penumpangnya. to user 4

digilib.uns.ac.id 5 2. 2. Suspensi pada Sepeda Motor Sistem suspensi pada sepeda motor merupakan salah satu bagian pada chasis sepedamotor yang berfungsi menyerap bantingan, kejutan maupun getaran dari permukaan jalan dengan tujuan meningkatkan keamanan, kenyamanan dan stabilitas berkendara. Selain itu sistem suspensi juga berfungsi untuk menopang body & rangka sepeda motor untuk menjaga letak geometris antara body & rodaroda. Prinsip kerja sistem suspensi adalah sebagai berikut : 1. Pada saat kendaraan melewati permukaan jalan yang tidak rata. Kendaraan akan mengalami kejutan dan getaran yang diterima roda dari permukaan jalan, kemudian kejutan dan getaran tersebut akan diteruskan oleh roda ke sistem suspensi. Pegas suspensi bereaksi dengan cara melakukan gerakan mengayun, kemudian dikembalikan lagi (rebound) ke roda, sehingga kejutan dan getaran tidak langsung diterima oleh body / rangka. 2. Setelah kendaraan melewati permukaan jalan yang tidak rata. Gerakan ayunan pegas tetap akan berlangsung beberapa saat walaupun kendaraan telah melewati permukaan jalan yang tidak rata. Keadaan ini akan mengakibatkan pengendaraan tidak nyaman dan berbahaya. Untuk mengatasi hal ini, peredam kejut atau (shock absorber) dipasangkan pada sistem suspensi, dimana peredam kejut akanbekerja menyerap kelebihan ayunan (osilasi) pegas sehingga pengendalian akan terasa stabil. Oleh karenanya, unit sistem suspensi biasanya merupakan 1 gabungan/kombinasi antara pegas dan peredam kejut. 2. 3. Fungsi Suspensi Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut: 1. Selama berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda, menyerap getaran, dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk melindungi penumpang dan barang agar aman, serta menambah kenyamanan dan stabilitas.

digilib.uns.ac.id 6 2. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. 2. 4. Komponen Utama Dalam sistem suspensi terdapat komponen-komponen utama agar sistem dapat bekerja dengan baik. Komponen-komponen tersebut adalah: 2. 4. 1. Pegas Dengan sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka kendaraan. Pegas yang digunakan adalah pegas koil yang dibuat dari batang baja khusus. Bila beban bekerja pada sebuah pegas koil, seluruh batang terpuntir. Dengan cara ini energi disimpan dan kejutan diredam. Pegas koil memiliki beberapa karakteristik yang unik jika dibandingkan dengan pegas lainnya, diantaranya tingkat penyerapan energi pegas unit, pegas dapat dibuat lembut karena tidak ada gesekan dalam pegas koil. Pegas koil selain memiliki beberapa karakteristik yang unik pegas ini juga mempunyai fungsi-fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memberikan gaya pegas dan menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat menahan tekanan samping. 2. Menambah kemampuan cengkeram ban terhadap permukaan jalan, seperti fungsi pegas yang lain. 3. Menyerap kejutan dari jalan dan getaran dan getaran roda-roda agar tidak di teruskan ke bodi secara langsung; seperti pegas-pegas yang lain. Pada pegas koil komponen yang berpegas yaitu diantaranya adalah batang baja panjang yang digulung berulir, batang penopang dan batang lateral. Sedangkan, komponen yang tidak berpegas diantaranya adalah dudukan pegas yang dipasangkan dikedua ujung pegas dan batang penjamin. 2. 4. 2. Peredam Kejut (Shock Absorber) Peredam kejut berfungsi untuk meredam beban kejut atau goncangan atau getaran yang diterima pegas. Peredam kejut (shock absorber) pada sepeda motor

digilib.uns.ac.id 7 memiliki komponen pada bagian bawahnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan swing arm kendaraan, bagian atasnya terpasang dengan silinder bagian atas yang dipasangkan dengan rangka kendaraan. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini membantu untuk mengendalikan guncangan pada roda. Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod dan tabung. Piston adalah komponen dalam tabung shock absorber yang bergerak naik turun di saat shock absorber bekerja. Sedangkan tabung adalah tempat dari minyak shock absorber dan sekaligus ruang untuk piston bergerak naik turun. Dan yang terakhir adalah piston rod adalah batang yang menghubungkan piston dengan tabung bagian atas (tabung luar) dari shock absorber. 2. 4. 3. Lengan Ayun (Swing Arm) Lengan ayun atau swing arm adalah tempat dimana shock absorber ditempatkan padanya, terpasang pada bodi atau rangka kendaraan, berfungsi untuk memegang rangka roda kendaraan. 2. 5. Sistem Suspensi Depan Sepeda Motor Jenis sistem suspensi depan yang umum digunakan pada sepeda motor diantaranya : 2. 5. 1. Suspensi Bottom Link/Pivoting Link Jenis ini dipergunakan padasepeda motor tipe cub (Leading link) dan scooter (Trailing Link) model lama, dan belakangan ini sudah tidak begitu populer. Konstruksi suspensi bottom link dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 1. Keuntungan : Pada saat pengereman, konstruksi link akan menaikkan bagian depan kendaraan, sehingga gejala kendaraan menukik akibat pengereman dapat diminimalisir. 2. Kerugian : a. Adanya link dan engsel menyebabkan sistem suspensi ini memerlukan perawatan dan pelumasan commit rutin. to user

digilib.uns.ac.id 8 b. Keausan bushing pada bagian engsel link akan menyebabkan kedudukan roda miring terhadap sumbu geometrinya. c. Kurang nyaman digunakan pada kecepatan tinggi maupun offroad. Gambar 2. 1. Suspensi tipe bottom link 2. 5. 2. Suspensi Telescopic Jenis ini paling banyak dipergunakan pada sepeda motor CC kecil sampai dengan CC sedang. 1. Keuntungan : a. Tidak memerlukan perawatan ekstra seperti halnya pada sistem suspensi bottom link. b. Kenyamanan dan keamanan pada kecepatan tinggi tetap terjaga. 2. Kerugian : Bagian depan kendaraan cenderung menukik pada saat pengereman, sehingga kemungkinan pengendara terjungkal pada saat pengereman mendadak lebih besar. 3. Prinsip kerja suspensi telescopic :

digilib.uns.ac.id 9 Gambar 2. 2. Konstruksi & Prinsip Kerja Suspensi Telescopic a. Langkah Menekan (Kompresi) Pada saat garpu telescopic (fork tube) bergerak pada posisi menekan (langkah kompresi), oli pada ruang B mengalir melalui lubang orifice pada pipa garpu menuju ruang C. Sementara itu, oli di dalam ruang B juga menekan free valve dan kembali ke atas menuju ruang A. Tahanan oli yang mengalir akan meredam gerakan kejut (shock absorber) pada saat gerakan menekan. Untuk kejutan yang besar atau saat garpu mendekati tekanan yang maksimal, maka bagian bawah dari ujung garpu akan tersumbat oleh oil lock piece, sehingga terjadi tahanan gerakan garpu secara hidrolis sebelum garpu menyentuh bagian bawah. b. Langkah Naik (Rebound) Pada langkah naik (rebound stroke), oli dalam ruang A mengalir menuju ruang C melalui lubang orifice yang berada pada bagian atas fork piston

digilib.uns.ac.id 10 sehingga mengakibatkan tahanan aliran oli. Tahanan oli tersebut akan berfungsi sebagai tenaga redam (damping force) untuk mengontrol gerak naik pegas suspensi. Rebound spring akan bekerja meredam gerakan kejut dari garpu pada saat terjadi gerakan rebound yang lebih kuat. Pada saat tersebut terjadi aliran oli dari ruang C menuju ruang B, melalui lubang orifice yang berada pada bagian bawah piston fork. 2. 5. 3. Suspensi Telescopic Model Up-Side Down Suspensi Telescopic model up-side down banyak diaplikasikan pada sepeda motor off road dan on road dengan CC besar. Secara prinsip kerja hampir sama dengan suspensi telescopic, hanya saja posisi tabung suspensi dibalik. Keuntungan sistem suspensi model up-side down adalah konstruksinya jauh lebih kuat daripada kedua jenis sistem suspensi di atas. Oleh karenanya, sistem suspensi model ini sangat cocok digunakan pada sepeda motor off road maupun on road ber-cc besar. 2. 6. Sistem Suspensi Belakang Sepeda Motor Sistem suspensi belakang yang umum digunakan pada sepeda motor menggunakan swing arm pivot sebagai penunjang dan penahan rear axle. Penggunaan swing arm pivot memberikan reaksi yang cepat pada roda untuk bervariasi di berbagai kondisi jalan, disamping itu memiliki kemampuan mengontrol gerakan roda dengan baik sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan berkendara. Prinsip kerja shock absorber pada suspensi belakang : 1. Shock absorber jenis friction damper Prinsip kerjanya sangat sederhana, dimana untuk pengganti oli sebagai peredam gerakan pegas dan suspensi dilakukan oleh piston yang memiliki ring non metalik (biasanya dari bahan plastik) yang dipasangkan pada bagian atas piston. Ring piston dari bahan non metalik tersebut berfungsi meredam gerakan rod yang menekan dinding bagian dalam silinder yang dilapisi oleh gemuk (grease). Friction damper umumnya digunakan pada sepeda motor

digilib.uns.ac.id 11 sederhana dengan CC yang kecil, dan belakangan ini sudah tidak umum digunakan. Gambar 2. 3. Shock Absorber Jenis Friction Damper 2. Shock absorber jenis oil damper Oil damper berfungsi mengontrol gerakan pegas suspensi (naik maupun turun) melalui lubang-lubang saluran yang terdapat pada piston damper. Gerakan menahan yang dilakukan oleh piston damper didapatkan dari oli yang meredam gerakan pegas, melalui perubahan lubang keluar masuknya oli pada saat piston bergerak turun naik. Pada saat piston bergerak turun (menekan), oli menahan gerakan tersebut melalui sebagian besar aliran oli yang masuk melalui damping orifice, reaksi ini terjadi akibat gerakan roda yang menyentuh secara tiba-tiba bagian jalanan yang menonjol. Pada saat tekanan pegas mengembalikan rod bergerak ke atas (memanjang) gerakan tertahan dengan lembut, karena adanya tekanan oli dari damping oil melalui sebagian kecil aliran oli yang mengalir melalui lubang-lubang kecil orifice. Gambar 2. 4. Shock Absorber Jenis Oil Damper Jenis-jenis sistem suspensi belakang commit sepeda to user motor diantaranya :

digilib.uns.ac.id 12 2. 6. 1. Suspensi Conventional Dual Spring (Damper Type) Jenis ini pada umumnya dipergunakan pada sepeda motor on road dengan CC kecil. Jenis ini mempunyai dua spring damper unit yang mendukung bagian belakang framebody dan bagian belakang swing arm. Keuntungan yang dimiliki sistem suspensi ini adalah sangat sederhana dalam proses pemasangannya, serta memiliki sistem dasar yang ekonomis. Kelemahannya adalah sistem ini memerlukan keseimbangan kondisi kerja dari kedua shock absorber. Kerusakan/penurunan kinerja salah satu shock absorber akan menyebabkan sistem suspensi bekerja pincang sehingga membahayakan pengendaraan terutama pada saat kendaraan menikung dengan kecepatan tinggi. 2. 6. 2. Suspensi Monoshock Sistem suspensi monoshock menggunakan sebuah shock absorber sebagai peredam, sehingga kinerja sistem suspensi menjadi lebih baik dibandingkan dengan tipe conventional dual spring. Karena dengan monoshock, maka saat motor bermanuver beban hanya tertumpu pada satu titik sehingga motor lebih stabil. Sebaliknya, jika motor menggunakan shockbreaker ganda maka beban tumpuan dalam ukuran yang sama pada kedua shock hanya didukung oleh single shock saat menikung dan berliuk-liuk. Sistem suspensi jenis ini banyak digunakan pada sepeda motor off road dan on road kecepatan tinggi dengan CC sedangbesar. Beberapa model suspensi monoshock diantaranya : 1. Suspensi Monoshock Konvensional. 2. Suspensi Monocross. 3. Suspensi Unitrack.