BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V. ANALISIS HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN Analisis total..., Abidin Eko Priyono, FASILKOM UI, 2008

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. dari simpulan hasil penelitian, implikasi hasil penelitian, keterbatasan penelitian,

BAB V PENUTUP. Beberapa hal yang akan diuraikan pada bab ini yaitu simpulan, implikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. perusaha dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan (Gaspersz dalam IGP

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB V PENUTUP. perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan

Taryana Suryana. M.Kom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management dengan siklus PDCA (Plan Do Check Action)

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM PROSES PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

KUESIONER UNTUK EKSPERIMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sebuah perusahaan perlu memperhatikan

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB 3 METODE PENELITIAN

IMAS SITI NURHASANAH, 2015 PENGARUH AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA

BAB5 PENUTUP. Dari basil pengujian dan analisis yang telah dibahas pada bab IV, maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, setiap perusahaan berusaha keras untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang variabel Total Quality Management. (TQM) yaitu pengaruh komitmen manajer, manajemen tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, manajemen. mampu bersaing dan berkembang dengan baik.

JURNAL ANALISIS DATA dan STANDAR KUALITAS UNTUK SITUS WEB PEMERINTAHAN INDONESIA BIDANG KEPENDUDUKAN ABSTRAK

Program Reguler Mandiri Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada PT. Taspen (Persero) Kcu Bandung

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. yang lainnya menjadi sangat pelik dan kompetitif, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. competitive advantage dalam persaingan bisnis. Penerapan sistem teknologi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan model..., Deni Juharsyah, FT UI, 2009.

SKRIPSI. ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat )

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

NARA SUMBER : aan/

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaplan dan Norton, Hariman Bone dan Mahfud Sholihin, pada tahun 2004, Davis dan Albright

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam menerapkan tujuan organisasi adalah dambaan bagi setiap

Mengenal Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan hal-hal yang menjadi harapan masyarakat yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari pengerjaan tugas akhir, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis Penerapan Praktik Akuntansi Manajemen (Total Quality Management) dalam Kaitannya dengan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Sky Foam)

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini adalah penelitian terapan. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

Transkripsi:

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang diperoleh melalui pengumpulan data dari para nara sumber serta analisis hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya maka selanjutnya ditarik sebuah pemahaman terhadap permasalahan yang mendasari penelitian ini. Pada Bab terakhir ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang merupakan generalisasi dan ringkasan dari permasalahan yang diteliti serta hasil temuan penelitian. Selanjutnya juga akan disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil temuan penelitian serta saran terhadap peneltian selanjutnya dengan topik yang sama atau berkaitan bagi peneliti yang berminat terhadap permasalahan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dikaitkan dengan metode manajemen Total Quality Management. 6.1 Kesimpulan Dari tahapan analisis dan interpretasi data yang telah dilakukan pada Bab sebelumnya, selanjutnya dapat diambil kesimpulan terhadap temuan-temuan dalam proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi, implementasi Total Quality Management, dan penerapan Sistem Informasi/Teknologi Informasi, serta keterkaitan diantara ketiganya. Untuk menarik suatu kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan, maka dilihat kembali tujuan penelitian yang telah disampaikan pada Bab I, yaitu: 1. Menguji penerapan metode Total Quality Management dalam proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi. 2. Mengetahui berbagai pola Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan/organisasi. 3. Mengkaji keterkaitan metode Total Quality Management dengan Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Selanjutnya kesimpulan yang diambil akan mengacu pada masing-masing tujuan penelitian tersebut. 86

6.1.1 Kesimpulan terhadap tujuan penelitian: Pengujian Penerapan TQM dalam proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi Meskipun TQM dan Renstra SI/TI merupakan dua entitas yang berbeda, namun unsur-unsur dalam TQM dapat berpengaruh positif terhadap proses Perencanaan Strategis SI/TI. Implementasi SI/TI semakin baik dengan menerapkan TQM atau metode manajemen lainnya, sehingga kualitas yang diberikan SI/TI kepada pelanggan, karyawan, dan pimpinan juga semakin baik. Dengan melibatkan seluruh komponen dalam perusahaan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi sesuai peran dan kapasitasnya akan memberikan kualitas Perencanaan yang semakin baik, dengan usaha perbaikan secara terusmenerus. Disamping metode manajemen TQM, metode lain yang telah diaplikasikan antara lain QMS (Quality Management System), Baldridge Criteria, Six Sigma, Balanced Scorecard. Perusahaan sektor perbankan relatif lebih peduli terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan misalnya dengan usaha sertifikasi kepada badan standarisasi. Berdasarkan identifikasi temuan penelitian, penerapan 10 unsur TQM pada proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi ditemukan 6 unsur utama dengan tingkat penerapan antara 70%--86,6% dengan tingkat capaian masing-masing komponen berkisar antara 60%--100%, sedangkan pada 4 unsur utama lainnya tingkat penerapannya antara 40%--63,3% dengan capaian pada masing-masing komponen bervariasi antara 20%--70%. 6.1.2 Kesimpulan terhadap tujuan penelitian: Pola Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi sudah semakin banyak perusahaan/organisasi yang mengaplikasikannya, dengan tujuan agar pengembangan SI/TI yang dilaksanakan selaras dengan strategi bisnis. Meskipun tidak mengacu pada satu metodologi tertentu perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi saat ini terdapat banyak kesamaan dalam tahapan-tahapan yang dilakukan dan tools yang dipakai. Tools analisis antara lain: 87

analisis CSF, Balanced Scorecard, dan analisis Five Force Model tidak banyak dipakai. Secara keseluruhan sulit untuk ditarik sebuah kesimpulan untuk menentukan pola-pola Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dilakukan, disebabkan terbatasnya data penelitian. Namun demikian dari keterbatasan data tersebut minimal dapat diperoleh suatu pola antara lain dari sisi keuangan, yakni keberadaan dan besaran anggaran berkorelasi terhadap keberadaan Konsultan (pihak luar) dan terhadap lamanya waktu pembuatannya. Pada sektor bisnis pendidikan tinggi sebagai sektor bisnis yang non-profit keberadaan anggarannya bervariasi dari tidak ada hingga yang menganggarkan 5% dari total anggaran. Pada sektor perbankan yang merupakan sektor yang sangat ekstensif menggunakan Teknologi Informasi terdapat anggaran yang cukup signifikan sebanyak 5%--7% dari revenue tahunan. Kesamaan pola perencanaan yang dilakukan oleh para responden adalah dalam hal memposisikan jabatan Manajer Teknologi Informasi sebagai penanggungjawab dan persepsi tentang Renstra SI sebagai panduan pengembangan SI perusahaan. Sedangkan perbedaannya adalah tahapan-tahapan perencanaan yang dilakukan yang tidak mengacu ke Metodologi tertentu sehingga Renstra SI yang ada adalah merupakan sesuatu yang spesifik dan tidak mengarah ke sektor bisnis tertentu, meskipun tahapan-tahapan yang dilakukan hampir sama dengan perbedaan pada tools analisis yang dipakai. 6.1.3 Kesimpulan terhadap tujuan penelitian: Kajian keterkaitan Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi dan TQM SI/TI telah diposisikan sebagai senjata untuk bersaing, pendukung untuk proses bisnis, dan menjadi suatu keharusan meskipun bukan dalam rangka untuk strategi bersaing. Perusahaan juga telah menempatkan Sistem Informasi Korporat (ERP) seperti SAP dan Oracle menjadi Sistem Informasi strategis yang akan memberikan nilai penting yang signifikan terhadap proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, disamping itu Portal Web dan Intranet juga diposisikan dalam nilai yang strategis. 88

Dalam memposisikan Sistem Informasi yang dipunyainya, sangat dipengaruhi oleh sektor bisnis dimana perusahaan berada. Keterkaitan Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan TQM yang telah ditinjau berdasarkan data temuan tentang tingkat capaian penerapan unsur-unsur TQM pada proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi sebagaimana diuraikan pada kesimpulan diatas, belum dapat ditarik suatu hubungan yang jelas antara keduanya. 6.2 Saran Penelitian perencanaan strategis SI/TI ini telah banyak dilakukan, namun yang dikaitkan dengan TQM belum banyak, sehingga penelitian ini masih dikategorikan penelitian awal terhadap Renstra SI/TI yang dihubungkan dengan manfaat metode manajemen TQM. Oleh karena itu dengan segala keterbatasan penelitian ini hendaknya dilihat sebagai suatu usaha untuk melihat sejauh mana Perencanaan Strategis SI/TI yang telah banyak dilakukan oleh perusahaan/instansi/organisasi yang menghabiskan tenaga, biaya, dan waktu yang tidak sedikit kiranya dapat memberikan manfaat yang positif terhadap implementasi SI/TI untuk diambil manfaatnya sebagai sesuatu yang dapat dijadikan nilai tambah dalam era persaingan global, dengan memanfaatkan sebuah pendekatan TQM. 6.2.1 Saran untuk perusahaan Sudah saatnya implementasi SI/TI kini harus diawali dengan perencanaan yang baik sebagai panduan dalam pengembangan SI/TI perusahaan/organisasi sehingga pengembangan yang dilakukan dapat lebih terarah dan selaras dengan strategi bisnis. TQM menawarkan suatu pendekatan yang dapat memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara terus-menerus atas produk, jasa, dan proses termasuk diantaranya adalah proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi. Para pengambil keputusan kiranya dapat mempertimbangkan untuk menerapkannya dalam proses perencanaan yang dikerjakannya. 89

6.2.2 Saran untuk penelitian selanjutnya Penelitian ini belum dapat menjaring responden sebanyak yang direncanakan pada awal penelitian. Hambatan berupa birokrasi perusahaan (pemerintahan dan BUMN), dan alasan keamanan data perusahaan menjadi signifikan ketika harus menggali data-data kuantitatif, meskipun hanya angka prosentase. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan responden yang lebih luas dengan waktu yang cukup. Disain kuesioner dan pendekatan personal terhadap responden sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan distribusi kuesioner, dan untuk mendapatkan data yang lebih rinci dengan cara melakukan kajian ulang atau revisi terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner sehingga lebih dapat menangkap data (capture data) yang makin sahih (valid) misalnya dengan mengukur tingkat profitabilitas dengan variabel tingkat keuntungan tahunan pada obyek penelitian (perusahaan/organisasi) yang menerapkan Total Quality Management dan telah mempunyai Rencana Strategis Sistem Informasi serta hubungan antara keduanya terhadap kesuksesan perusahaan/organisasi ditinjau dari sisi finansial. Disamping itu revisi kuesioner juga dapat dilakukan dengan menambahkan item-item pertanyaan yang berkenaan dengan model-model Total Quality Management lainnya misalnya model MBNQA dan ISO9004 dengan menerapkan pada sektor bisnis tertentu seperti telekomunikasi dengan pertimbangan sektor bisnis ini berkembang sangat cepat, atau pada perusahaan berkapitalisasi besar dengan pertimbangan perusahaan jenis ini telah mempunyai pos-pos keuangan yang telah mapan. --000-- 90