BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. bendahara SKPD diatas 1 tahun. Penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dan data penelitian, uji instrumen penelitian, analisis data, pengujian

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III RERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. strategis dalam mewujudkan pengelolaan keuangan yang sesuai SAP.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. pada kinerja Bendahara SKPD Kabupaten Tabanan dengan pelatihan dan motivasi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kuisioner dan yang dapat diolah adalah sebanyak 34 Kuisioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. populasi responden sebanyak 42 responden masyarakat yang mengkonsumsi atau

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bersedia menjadi responden dalam penelitian ini: Tabel 4.1. Data Penyebaran Kuesioner. Kuesioner yang dibagikan

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1. Hasil Penyebaran Kuesioner

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden. Jenis Kelamin Jumlah Presentase. Jumlah Sumber : Data Primer yang diolah

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengembangkan pertanyaan yang diuji cobakan kepada 100 responden.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Responden Responden penelitian adalah bendahara penerimaan dan pengeluaran SKPD pada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang sudah melaksanakan tugas sebagai bendahara SKPD diatas 1 tahun. Penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan Pebruari 2015. Terdapat 51 responden dalam penelitian, data diperoleh melalui teknik kuesioner dengan metode pick up survey. Pengiriman kuesioner diantar langsung kepada responden, waktu pengiriman kuesioner 5 hari kerja dengan rentang waktu pengisian kuesioner adalah 10 hari kerja. Ringkasan penyebaran dan pengembalian kuesioner penelitian ditunjukkan dalam Tabel 5.1. Tabel 5.1 Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah Prosentase Kuesioner yang disebar 51 100% Kuesioner yang kembali 51 100% Kuesioner yang digunakan 51 100% Sumber : data diolah, 2015 Responden diminta untuk mengisi identitas pribadi yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir. Rincian mengenai profil responden disajikan pada Tabel 5.2. 40

41 Tabel 5.2 Profil Responden Keterangan Jumlah Persentase Umur 21-35 Tahun 18 33,29 36-45 Tahun 23 45,10 > 46 Tahun 10 19,61 51 100,00 Jenis Kelamin Laki-Laki 19 37,25 Wanita 32 62,75 51 100,00 Pendidikan SMA 16 31,37 D3 6 11,76 S-1 29 56,87 51 100,00 Sumber: data diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 5.2 terlihat bahwa dari 51 responden, terdiri dari 19 responden (37,25%) laki-laki dan 32 responden (62,75%) wanita. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komposisi responden penelitian ini sebagian besar didominasi oleh wanita. Dilihat dari usia sebanyak 18 responden (35,29%) berusia 21-35 tahun sebanyak 23 responden (45,10%) berusia 36-45 tahun, dan 10 responden (19,61%) berusia di atas 46 tahun. Mengacu dari distribusi usia responden tersebut maka dapat disimpulkan bahwa responden penelitian ini didominasi oleh responden yang berusia 36-45 tahun. Responden berpendidikan SMA/sederajat adalah 16 responden (31,37%), diploma (D3) adalah 6 responden (11,76%) dan sarjana (S1) sebanyak 29 responden (56,87%), gambaran ini menunjukkan bahwa responden penelitian ini didominasi oleh responden dengan pendidikan sarjana (S1).

42 5.2 Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut valid, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor tiap-tiap butir pernyataan dengan skor total kuesioner tersebut. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi antar skor dimana korelasinya harus positif dan bernilai > 0,3, maka indikator yang bersangkutan dianggap valid. Hasil uji validitas menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) pada seluruh variabel lebih besar dari 0,3 dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai Cronbach s Alpha yang lebih besar dari 0,7. Jadi berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 5.3, dapat diinterpretasikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas dan reliabilitas ini disajikan pada Tabel 5.3 berikut :

43 Variabel Pelatihan (X2) Motivasi (X3) Kinerja Bendahara SKPD (Y) Indikator Tabel 5.3 Hasil uji validitas dan reliabilitas Uji Validitas Koefisien Korelasi (r) Nilai Signifikansi Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha X2.1 0,838 0,000 0,889 X2.2 0,722 0,000 X2.3 0,835 0,000 X2.4 0,919 0,000 X2.5 0,850 0,000 X3.1 0,730 0,000 0,795 X3.2 0,684 0,000 X3.3 0,835 0,000 X3.4 0,806 0,000 X3.5 0,730 0,000 X3.6 0,888 0,000 X3.7 0,894 0,000 X3.8 0,804 0,000 X3.9 0,850 0,000 X3.11 0,816 0,000 X3.12 0,825 0,000 X3.13 0,887 0,000 X3.14 0,797 0,000 Y1 0,753 0,000 0,836 Y2 0,589 0,000 Y3 0,835 0,000 Y4 0,740 0,000 Y5 0,900 0,000 Y6 0,833 0,000 Y7 0,795 0,000 Y8 0,852 0,000 Y9 0,836 0,000 Y10 0,866 0,000 Y11 0,784 0,000 Y12 0,804 0,000 Y13 0,748 0,000 Y14 0,802 0,000 Y15 0,914 0,000 Y16 0,921 0,000 Sumber : data diolah (Lampiran 5 dan 6), 2015

44 5.2.1 Deskripsi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini terdiri dari pendidikan, pelatihan, motivasi dan kinerja bendahara SKPD. Kecenderungan dan variasi dari variabel-variabel bebas dapat ditentukan berdasarkan distribusi frekuensi (Lampiran 6). Penentuan distribusi frekuensi didasarkan pada nilai intervalnya, dimana untuk memperoleh distribusi tersebut terlebih dahulu harus ditentukan nilai intervalnya dengan formulasi (Santoso, 2011) sebagai berikut: Interval Nilai tertinggi - nilai terendah jumlah kelas Skor untuk masing-masing alternatif jawaban dari variabel penelitian telah ditentukan dengan nilai minimal 1 dan maksimal 5, maka interval dapat dihitung sebagai berikut: Interval 5-1 5 0,8 Untuk mengetahui kondisi variabel-variabel penelitian secara menyeluruh akan dilihat dari rata-rata skor dengan kriteria sebagai berikut: 1,00 1,80 = sangat tidak baik 1,80 2,60 = tidak baik 2,60 3,40 = cukup baik 3,40 4,20 = baik 4,20 5,00 = sangat baik Berdasarkan kriteria tersebut, berikut disajikan rata-rata distribusi frekuensi jawaban responden pada Tabel 5.3a berikut:

45 Tabel 5.3a Rata-Rata Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Jumlah Pernyataan Rata-Rata Skor Pelatihan (X2) 5 butir 4,15 Motivasi (X3) 13 butir 3,80 Kinerja (Y) 16 butir 3,66 Sumber: Lampiran 4b Tabel 5.3a menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 1) Variabel pelatihan dengan 5 butir pernyataan dengan distribusi frekuensi ratarata penilaian responden sebesar 4,15. Ini berarti bahwa jawaban penilaian responden terhadap pelatihan tergolong baik. 2) Variabel motivasi dengan 13 butir pernyataan dengan distribusi frekuensi rata-rata penilaian responden sebesar 3,80. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban penilaian responden atas variabel motivasi tergolong baik. 3) Variabel kinerja dengan 16 butir pernyataan dengan distribusi frekuensi ratarata penilaian responden sebesar 3,66, yang berarti bahwa persepsi responden terhadap kinerja tergolong baik. 5.3 Uji Asumsi Klasik 5.3.1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada penelitian ini Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan nilai Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan memiliki distribusi normal jika nilai signifikansi atau nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dari nilai

46 Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil Uji Normalitas disajikan pada Tabel 5.4 sebagai berikut. Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N 51 Kolmogorov-Smirnov Z 0,462 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,983 Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan hasil uji normalitas menunjukkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,983 (lebih besar dari 0,05). Hal ini mempunyai arti bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian sudah terdistribusi normal. 5.3.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada penelitian ini, metoda statistik yang digunakan untuk menentukan model regresi terbebas dari masalah heteroskedastisitas yaitu uji Glejser. Hasil uji heterokedastisitas disajikan pada Tabel 5.5 di bawah ini.

47 Tabel 5.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig t Pendidikan (X 1 ) 0,933 Pelatihan (X 2 ) 0,358 Motivasi (X 3 ) 0,197 Moderat X 1* X 2 0,957 Moderat X 1* X 3 0,324 Sumber: Lampiran 7 Tabel 5.5 menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu Absolut Residual (Absres). Ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi t hitung yang kesemuanya lebih besar dari alpha (α = 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan gejala heterokedastisitas. 5.4 Analisis Regresi 5.4.1 Regresi Linear Sederhana Hasil analisis regresi linear sederhana disajikan pada Tabel 5.6 di bawah ini. Berdasarkan Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa besarnya nilai R Square adalah 0,210 yang berarti sebesar 0,210 atau (21 persen) variabel terikat yaitu kinerja bendahara SKPD dipengaruhi oleh variabel bebas pendidikan, sedangkan sisanya sebesar 79 persen dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Uji F menghasilkan nilai F hitung sebesar 13,016 dengan signifikansi 0,001 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan α = 0,05 (α = 5 persen). Dengan demikian model penelitian yang digunakan layak dan pembuktian hipotesis dapat dilanjutkan. Nilai koefisien

48 regresi variabel pendidikan (X 1 ) sebesar 2,584 sehingga persamaan regresinya sebagai berikut: Y = 20,559 + 2,584 X 1 + e. Variabel Tabel 5.6 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 20,599 10,555 1,948 0,057 Pendidikan (X 1 ) F 13,016 Sig F 0,001 R Square 0,210 Adjusted R Square 0,194 Sumber : Lampiran 8 t Sig. 2,584 0,716 0,458 3,608 0,001 5.4.2 Regresi Moderasi Hasil analisis moderasi ditampilkan pada Tabel 5.7 di bawah ini. Berdasarkan Tabel 5.7 dapat diketahui bahwa besarnya nilai Adjusted R square sebesar 0,830 yang berarti 83 persen variabel terikat kinerja bendahara SKPD dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan yang dimoderasi oleh pelatihan dan motivasi sedangkan sisanya 17 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Uji F menghasilkan F hitung sebesar 49,905 dengan signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (α = 5 persen), yang berarti bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini telah layak (fit). Dengan demikian model penelitian yang digunakan layak dan pembuktian hipotesis dapat dilanjutkan.

49 Tabel 5.7 Hasil Analisis Moderasi Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Variabel B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 50,199 5,730 8,760 0,000 Pendidikan (X 1 ) -3,210 0,639-0,569-5,022 0,000 Pelatihan (X 2 ) 1,847 0,812 0,165 2,275 0,028 Motivasi (X 3 ) 0,004 0,009 0,058 0,388 0,700 X 1* X 2 0,039 0,017 0,313 2,270 0,028 X 1* X 3 0,048 0,010 0,878 4,924 0,000 F 49,905 Sig. F 0,000 R Square 0,847 Adjusted R Square 0,830 Sumber: Lampiran 9 Berdasarkan hasil análisis uji interaksi (MRA) yang ditunjukkan pada Tabel 5.7 didapat konstanta sebesar 50,199, nilai koefisien regresi moderat pendidikan (X 1 ) dan pelatihan (X 2 ) sebesar 0,039 dan nilai koefisien regresi moderat pendidikan (X 1 ) dan motivasi (X 3 ) sebesar 0,048 sehingga persamaan regresinya sebagai berikut. Y = 50,199 3,210 X 1 + 1,847 X 2 + 0,004 X 3 + 0,039 X 1 X 2 + 0,048 X 1 X 3 + e Koefisien regresi variabel interaksi antara pendidikan dengan pelatihan sebesar 0,039, ini berarti variabel pelatihan sebagai variabel moderasi menguatkan pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara SKPD sebesar 0,039. Demikian juga koefisien regresi variabel interaksi antara pendidikan dengan motivasi sebesar

50 0,048, hal ini berarti bahwa variabel motivasi sebagai variabel moderasi menguatkan pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara SKPD sebesar 0,048. Penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis 2 dan 3 yang menyatakan bahwa pelatihan dan motivasi memperkuat pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara SKPD. 5.5 Pembahasan 5.5.1 Pengaruh Pendidikan pada Kinerja Bendahara Hipotesis pertama menyatakan bahwa pendidikan berpengaruh positif pada kinerja bendahara SKPD. Setelah hipotesis ini diuji, hasilnya menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja bendahara SKPD. Hal ini ditunjukkan dengan t hitung variabel pendidikan adalah sebesar 3,608 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang nilainya lebih kecil dari tingkat signifikan yang ditetapkan (α=0,05). Hasil pengujian hipotesis tersebut mendukung hipotesis bahwa semakin tinggi pendidikan yang dicapai, semakin luas pengetahuan dan keterampilan teknis yang didapat, sehingga dapat meningkatkan kinerja bendahara SKPD. Teori pembelajaran menyatakan bahwa pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen yang bisa diperoleh melalui pendidikan formal. Hasil pengujian hipotesis penelitian ini konsisten dengan penelitian Sedarmayanti (2003) yang menyatakan bahwa pendidikan yang tinggi meningkatkan kinerja pegawai, semakin tinggi pendidikan maka semakin efisien pegawai dalam bekerja. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Sudantra (2006),

51 Nuhaa (2008), Pelitawati (2012), Pakpahan dkk. (2014) dan Irdianto (2014) secara empiris membuktikan bahwa pendidikan berpengaruh pada kinerja pegawai. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati (2009) yang menyatakan pendidikan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja pegawai, Wirama (2010), Widodo (2013) dan Muttaqin dkk. (2014) menyatakan pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. 5.5.2 Peran Pelatihan dalam memperkuat pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara Hipotesis kedua menyatakan bahwa pelatihan memperkuat pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara SKPD. Setelah hipotesis ini diuji, hasilnya menunjukkan bahwa pelatihan memperkuat pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara SKPD. Hal ini ditunjukkan dengan t hitung variabel pelatihan memoderasi pendidikan pada kinerja bendahara adalah sebesar 2,270 dengan nilai signifikansi sebesar 0,028 yang nilainya lebih kecil dari tingkat signifikan yang ditetapkan (α=0,05). Sehingga hipotesis kedua diterima yakni pelatihan mampu memperkuat pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara. Hasil pengujian hipotesis tersebut mendukung pendapat yang dikemukakan Simanjuntak (1985) yang menyatakan bahwa pelatihan dapat meningkatkan keterampilan pegawai baik secara horisontal maupun vertikal. Hasil pengujian hipotesis ini juga konsisten dengan penelitian Hamid, et al (2011) yang menyimpulkan bahwa pegawai adalah sumber daya berharga organisasi dimana pengembangan pegawai dilakukan dengan pembelajaran, peningkatan keterampilan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Lubis (2008), Suryantari

52 (2012) dalam penelitiannya membuktikan bahwa pelatihan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sultana, et al (2012) dalam penelitiannya menyatakan pelatihan merupakan elemen kunci untuk meningkatkan kinerja pegawai. Firdaus (2013) yang menyatakan bahwa pelatihan memoderasi pengaruh pendidikan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Rahmawati (2010), Silvia (2013) dan Wulanda (2013) yang menyatakan bahwa pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan penelitian Damayanti (2010) yang menyatakan bahwa pelatihan tidak memperkuat hubungan pendidikan dengan kecerdasan emosional. 5.5.3 Peran motivasi dalam memperkuat pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara Hipotesis ketiga menyatakan bahwa motivasi mampu memperkuat pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara SKPD. Setelah hipotesis ini diuji, hasilnya menunjukkan bahwa motivasi memperkuat pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara SKPD. Hal ini ditunjukkan dengan t hitung variabel motivasi memoderasi pendidikan pada kinerja bendahara adalah sebesar 4,924 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari tingkat signifikan yang ditetapkan (α=0,05). Sehingga hipotesis ketiga diterima yakni motivasi mampu memperkuat pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara. Hasil pengujian hipotesis ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Suantara (2014) yang menyatakan bahwa motivasi mampu memoderasi pengaruh independensi dan pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem pengendalian internal, Pamutri (2010) yang menyatakan variabel motivasi memoderasi

53 hubungan komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Wijayanto (2013) menyatakan bahwa motivasi tidak memoderasi kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai, dan tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Ernawati (2012) yang menyatakan bahwa motivasi tidak mampu berperan sebagai pemoderasi dalam hubungan antara pendidikan dan kinerja pegawai dan penelitian Poerwati (2011) yang menyatakan bahwa motivasi tidak memoderasi pengaruh penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.