BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tahun Pembinaan Wajib Pajak dengan moto Reach the Unreachable, Touch

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pelaporan Pajak Tahun Sebelum Pembetulan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

2017, No dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pe

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam setiap perusahaan yang belum mampu melakukan pembukuan maka

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

, No.1645 sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 Undan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. A. Pembahasan Masalah. Tahun 2015 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai

197/PMK.03/2015 PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI ATAS SURAT KETETAPAN PAJAK, SURAT KETETAPAN PAJAK P

1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pembetulan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.04/2008 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

2 Penghapusan Sanksi Administrasi Bunga yang Terbit Berdasarkan Pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Car

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tangga dimana mengenal sumber penerimaan dan pos pos pengeluaran.

Nomor :... (1)... (2) Lampiran :... (3) Hal : Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

2017, No Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. memiliki pengenaan pajak pada Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 yang penjelasaannya. telah diatur dalam UU PPh Nomor 36 Tahun 2008.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Pelaksanaan Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 23 PT DEF

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Konsultan Pajak D. Sarwono yang mengikuti program tax amnesty yaitu Bapak

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

sebagai akibat dari (15): keterlambatan penyampaian SPT atas: SPT :... (16) Tahun Pajak/Masa Pajak*) :... (17) Tanggal :... (18)

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

MANAJEMEN PERPAJAKAN

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4)

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PMK.03/2013 TENTANG

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

BAB 3 KETENTUAN SUNSET POLICY DAN DASAR HUKUM PERPANJANGAN SUNSET POLICY

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Latar Belakang PT ABC. PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.47389/PP/M.X/99/2013. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.03/2008 TENTANG

Pengabdian Masyarakat 2016 BAGIAN 3 PELATIHAN PENYUSUNAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KOPERASI DI KOTA BANDUNG

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.03/2016 TENTANG

PPh Pasal 25. Rp Rp. Angsuran PPh pada tahun Berjalan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB IV PEMBAHASAN. Penggunaan E-SPT Di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. membayar pengeluaran umum (Mardiasmo 2011). Pajak merupakan sektor

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

menggunakan PTKP lama dan baru serta penghitungan kompensasi kelebihan bayar pph 21 akibat perubahan PTKP pada PT. PJK.

LAMPIRAN A KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP - 05/PJ.24/1995 TENTANG

KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.03/2013 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI 50%

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh koperasi KPRI Gotong

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

DAFTAR ISI. JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR...

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2018 TENTANG

Hukum Pajak. Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap

2018, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan

1 Catatan Revaluasi Aktiva Tetap Perusahaan

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA Tuan Marvelinus adalah salah satu klien dari Kantor Konsultan Pajak DRS S yang memiliki badan usaha yang dijalankan secara perseorangan ( Wajib Pajak Orang Pribadi ) dan juga berbadan usaha ( Wajib Pajak Badan ) Marvelinus memiliki kewajiban perpajakan atas Wajib pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang diharuskan untuk melakukan kewajiban hitung, setor dan melaporkan pajaknya. Sebagai wajib pajak orang Pribadi, Marvelinus memiliki usaha yaitu Perdagangan eceran barang listrik dan elektronik, serta memiliki sebuah usaha

berbentuk Badan yang bernama CV Liverpool FC yang bergerak dibidang penjualan spareparts atau aksesoris motor, memiliki kewajiban sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi, yaitu melaporkan Surat Pemberitahuaan Tahunan Orang Pribadi dan untuk Badan, memiliki kewajiban untuk melaporkan Surat Pemberitahuaan Tahunan Badan, Membayarkan PPn serta PPh 4 ayat 2. Oleh karena itu dengan adanya Program Penghapusan sanksi dan Reiventing Tuan Marvelinus ingin memanfaatkan dengan ikut serta dalam Program penghapusan sanksi dan Reiventing atas Wajib pajak Orang Pribadi dan Badan usahanya CV Liverpool FC. 4.1 Kondisi yang melatarbelakangi atas keikutsertaan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam program penghapusan sanksi Berikut adalah penerimaan Bruto Marvelinus, mulai tahun 2011-2013 sebelum melakukan pembetulan : Tabel 4.1 Peredaran Bruto Sebelum Pembetulan

Bulan Peredaran Bruto 2011 2012 2013 Januari Rp 13.285.800 Rp 10.213.650 32.574.000 Febuari Rp 24.572.800 Rp 8.754.500 31.897.800 Maret Rp 17.200.200 Rp 9.750.150 32.261.000 April Rp 22.150.500 Rp 10.985.200 35.325.700 Mei Rp 15.250.800 Rp 12.500.300 32.953.000 Juni Rp 14.300.600 Rp 9.326.650 34.726.500 Juli Rp 24.750.600 Rp 10.570.850 Agustus Rp 19.650.800 Rp 8.750.600 September Rp 20.210.200 Rp 10.450.600 Oktober Rp 25.510.700 Rp 13.240.850 November Rp 17.512.450 Rp 8.500.800 Desember Rp 22.448.500 Rp 12.120.300 total Rp 236.843.950 Rp 125.164.450 199.738.000 Sumber data : Surat Pemberitahuaan Tahunan Tuan Marvelinus tahun 2011, 2012 dan 2013 Atas usaha Tuan marvelinus sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki usaha Perdagangan eceran listrik dan elektronik pada tahun 2011 melaporkan pendapatan bruto selama setahun sejumlah Rp 236.843.950, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan pendapatan bruto dengan hanya melaporkan pendapatan sejumlah Rp. 125.164.450, pada Tahun 2013 mengalami kenaikan pendapatan bruto dengan melaporkan sejumlah 418.648.000 4.1.1 Pembetulan Peredaran Bruto

Pembetulan penerimaan Bruto Marvelinus dilakukan mulai tahun 2011,2012 dan 2013, karena data peredaran bruto dalam Surat Pemberitahuaan Tahunan yang sudah dilaporkan bukan merupakan data yang sebenarnya, Maka Tuan Marvelinus melakukan Pembetulan, berikut data penghasilan Bruto setelah dibetulkan Tabel 4.2 Peredaran Bruto Setelah Pembetulan Bulan Peredaran bruto 2011 2012 2013 januari Rp 66.630.500 Rp 40.319.800 Rp 65.467.100 febuari Rp 43.306.500 Rp 31.302.250 Rp 42.824.750 maret Rp 44.941.700 Rp 44.487.500 Rp 46.694.050 april Rp 35.820.100 Rp 56.443.500 Rp 58.448.700 mei Rp 74.787.500 Rp 57.648.500 Rp 38.097.000 juni Rp 62.841.500 Rp 36.313.000 Rp 59.459.500 juli Rp 57.071.250 Rp 56.554.440 agustus Rp 25.145.450 Rp 12.017.500 september Rp 24.715.350 Rp 71.387.350 oktober Rp 40.990.500 Rp 49.786.100 november Rp 46.832.500 Rp 49.543.000 desember Rp 30.668.500 Rp 66.315.000 Total Rp 553.751.350 Rp 572.117.940 Rp 310.991.100

Sumber : Surat Pemberitahuaan Tahunan Pembetulan ke 1 Tuan Marvelinus tahun 2011, 2012 dan 2013 Dilakukan pembetulan SPT tahun 2011,2012 dan 2013 atas Peredaran Bruto yang belum belum benar dalam pelaporan SPT pada tahun 2011,2012 dan 2013 maka sebagai dampak dari pembetulan yang telah dilakukan Tuan Marvelinus, timbulah peredaran bruto yang lebih besar pada Pembetulan SPT tahun 2011 2013 yang dibetulkan pada mei 2015 dan sudah dilaporkan pembetulan atas SPT pada 29 mei 2015 serta sudah dilakukan pembayarkan pajak kurang bayar atas pembayaran pajak pada tahun 2011, 2012 dan 2013. Berikut adalah jumlah pajak atas kurang bayar pada SPT 2011, 2012 dan 2013 Tabel 4.3 Jumlah Kurang Bayar Jumlah Kurang bayar Nominal 2011 Rp. 14.260.800 2012 Rp. 14.945.307 2013 Rp 2.961.050 Sumber Data : Surat Setoran Pajak Tuan Marvelinus tahun 2011,2012 dan 2013 Jumlah kurang bayar SPT 2011, 2012 dan 2013 berasal dari hitungan sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hitungan Kurang Bayar PEREDARAN USAHA DI KENAI NORMA 30% PTKP PKP TARIF PPH 21 PPH 25 PPH 29 KB 2011 NORMAL 236.843.950 71.053.185 19.800.000 51.253.185 2.687.950 1.363.832 1.324.118 2011 PB 553.751.350 166.125.405 19.800.000 146.325.405 16.948.811 1.363.832 1.324.118 14.260.861 2012 NORMAL 125.164.450 37.549.335 19.800.000 17.749.335 887.467 579.836 307.631 2012 PB 572.117.940 171.635.382 19.800.000 151.835.382 17.775.307 1.395.117 1.434.883 14.945.307 2013 NORMAL 199.738.000 59.921.400 30.375.000 29.546.400 1.477.320 676.817 800.503 2013 PB 310.991.100 93.297.330 30.375.000 62.922.330 4.438.350 676.817 800.483 2.961.050 Perhitungan jumlah kurang bayar bisa didaptakan dengan melakukan perhitungan atas peredaaran usaha x norma tarif 30% - PTKP = PKP x Tarif PPh 17 PPH 25 atas SPT tahun 2011,2012 dan 2013 serta SPT Pembetulan tahun 2011,2012,2013. 4.1.2 Surat Tagihan Pajak Atas Pembetulan Peredaran Bruto Atas pembetulan SPT yang dilakukan Tuan Marvelinus pada tahun 2011,2012 dan 2013 yang menimbukan selisih kurang bayar, kekurangan pembayaran pajak yang timbul sebagai akibat dilakukan Pembetulan SPT tahun 2011, 2012 dan 2013 sudah dibayarkan oleh Tuan marvelinus. maka pada 19 juni 2015 DJP menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai denda sanksi

administrasi atas dilakukannya pembetulan SPT sebesar 2% / bulan. Berikut adalah jumlah Surat Tagihan Pajak (STP) atas pembetulan SPT : Tabel 4.5 Tagihan denda Atas Pembetulan Surat Tagihan Pajak Pembetulan SPT 2011 Pembetulan SPT 2012 Pembetulan SPT 2013 Total Besaran Denda Rp10.838.254 Rp7.771.559 Rp829.094 Rp19.438.907 Data Diolah, 2016 Berikut adalah rincian Perhitungan denda atas pembetulan SPT Tahun 2011, 2012 dan 2013 : 1. Tagihan denda atas Surat Tagihan pajak 2012 terdiri dari bunga pasal 8 ayat 2 memiliki denda atas pembetulan sebesar 2%, dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut jumlah pajak terhutang x 2% x jumlah bulan.

-Contoh Perhitungan : Rp. 14.945.307 x 2 % x 36 bulan, maka denda atas pembetulan SPT tahun 2011 sebesar Rp. 10.838.254 2. Tagihan denda atas Surat Tagihan pajak 2011 terdiri dari bunga pasal 8 ayat 2 memiliki denda atas pembetulan sebesar 2%, dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut jumlah pajak terhutang x 2% x jumlah bulan. -Contoh Perhitungan : Rp. 14.260.861 x 2% 27 bulan, maka denda atas pembetulan SPT tahun 2012 sebesar Rp. 7.771.559 3. Tagihan denda atas Surat Tagihan pajak 2013 terdiri dari bunga pasal 8 ayat 2 memiliki denda atas pembetulan sebesar 2%, dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut jumlah pajak terhutang x 2% x jumlah bulan. -Contoh Perhitungan : Rp. 2.961.050 x 2% x 14 bulan, maka denda atas pembetulan tahun 2013 sebesar Rp. 829.095 Dengan alasan Pembetulan SPT atas peredaran bruto yang mengakibatkan timbulnya denda atas sanksi administrasi sebesar Rp. 19.438.907, Tuan Marvelinus ikut serta dalam pengajuan permohonan penghapusan sanksi pajak.

4.2 Kondisi yang melatarbelakangi atas keikutsertaan Wajib Pajak Badan dalam Program Penghapusan sanksi Pada Tahun 2014 CV Liverpool FC melakukan keterlambatan pembayaran dan keterlambatan pelaporan pajak atas PPH 4 ayat 2 atas PP no 46 sebesar 1% dari peredaran bruto, berikut adalah omset Peredaran Bruto CV Liverpool FC pada tahun 2014 Tabel 4.6 Peredaran Bruto CV Liverpool FC Tahun 2014 MASA OMSET JANUARI 83.967.000 FEBRUARI 83.223.000 MARET 84.355.200 APRIL 76.024.600 MEI 75.010.900 JUNI 89.824.600 JULI 100.533.900 AGUSTUS 93.634.200 SEPTEMBER 79.182.000 OKTOBER 106.658.000 NOPEMBER 119.494.900 DESEMBER 127.600.800

Sumber data : Surat Pemberitahuaan Tahunan CV Liverpool FC tahun ( 2014 ) Maka atas alasan khilaf dan tidak tau akan peraturan pembayaran pajak, maka CV Liverpool FC mengikuti program penghapusan sanksi pada tahun 2015 4.2.1 Terlambat melaporkan dan membayarkan pajak Wajib Pajak Badan CV Liverpool FC pada tahun 2014 terlambat melaporkan dan membayarkan pajak terutang PPh 4 ayat 2 atas PP No 46 sebesar 1 % dari peredaran bruto masa April sampai desember 2014 dengan alasan khilaf. Berikut adalah jumlah pajak yang tidak dibayarkan dan dilaporkan oleh CV Liverpool FC bedasarkan STP yang telah diterbitkan : Tabel 4.7 Jumlah Pajak Yang Tidak Dibayarkan Dan Dilaporkan MASA OMSET PPh Terutang PP 46 APRIL 76.024.600 760.246 MEI 75.010.900 750.109 JUNI 89.824.600 898.246 JULI 100.533.900 1.005.339 AGUSTUS 93.634.200 936.342 SEPTEMBER 79.182.000 791.820 OKTOBER 106.658.000 1.066.580 NOPEMBER 119.494.900 1.194.949 DESEMBER 127.600.800 1.276.008 Total 867.963.900 8.679.639 Sumber Data : Surat Tagihan pajak CV LIVERPOOL FC (2014)

Wajib Pajak Badan CV Liverpool FC tidak membayarkan dan melaporkan pajak terhutangnya, sehingga memiliki pajak terhutang sebesar Rp. 8.679.639. dan sudah dibayarkan oleh CV Liverpool FC pada Desember 2014 sebesar Rp. 8.679.639. Dengan adanya keterlambatan pembayaran dan pelaporan pajak, maka CV Liverpool FC pada Maret 2016 mendapatkan Surat Tagihan pajak atas denda dan sanksi keterlambatan pembayaran dan pelaporan Berikut adalah jumlah tagihan denda atas keterlampatan pelaporan pajak, sebagai berikut : Tabel 4.8 Tagihan Denda Atas Keterlambatan Pembayaran Pajak Dan Pelaporan Pajak No Masa/tahun Nominal 1 April desember 2014 Rp. 1.697.545 Sumber data:surat Tagihan Pajak CV Liverpool tahun( 2014 ) Berikut adalah Rincian denda dan sanksi bunga atas keterlambatan pembayaran dan pelaporan

1..CV Liverpool FC melakukan keterlambatan pelaporan atas PPh 4 ayat 2 masa April Desember 2014 dan mendapatkan tagihan denda terdiri dari Denda pasal 7 KUP atas keterlambatan pelaporan pajak dengan perhitungan Rp100.000 x jumlah masa. Maka atas keterlambatan pelaporan yang dilakukan pada masa april desember 2014 CV Marvelinus memiliki tagihan denda sebesar Rp.900.000 2. Selain melakukan keterlambatan pelaporan atas PPh 4 ayat 2, CV Liverpool FC tidak membayarkan pajak atas PPh 4 ayat 2 masa april desember 2014. Rincian denda keterlambatan pembayaran pajak didapatkan dari Jumlah Tagihan pajak yang tertera dalam Surat Tagihan Pajak ( STP) dengan rumus ( jumlah pajak terhutang x 0,02 x jumlah bulan) dengan rincian sebagai berikut : 1.Bulan april terlambat 9 bulan, (Rp. 760.246 x 0,02% ) x 9 = Rp. 136.844 2.Bulan mei terlambat 8 bulan, ( Rp. 750.109 x 0,02% ) x 8 = Rp.120.017 3.Bulan juni terlambat 7 bulan ( Rp. 898.246 x 0,02% ) x 7 = Rp. 125.754

4.Bulan juli terlambat 6 bulan ( Rp. 1005.338 x 0,02%) x 6 = Rp.120.641 5.Bulan agustus terlambat 5 bulan ( Rp. 936.342 x 0,02% ) x 5 = Rp 93.634 6.Bulan september terlambat 4 bulan( Rp.792.820 x0,02% ) x 4 = Rp. 63.346 7.Bulan oktober terlambat 3 bulan ( Rp. 1066.580 x 0,02% ) x 3 = Rp. 63.995 8.Bulan November Terlambat 2 bulan (Rp.1.194.949 0,02%)x 2 = Rp. 47.798 9.Bulan Desember terlambat 1 bulan ( Rp 1.276.008 x 0,02% ) x 1 = Rp.25.520 Total denda atas keterlambatan pembayaran pajak PPh 4 ayat 2 sebesar Rp. Rp. 797.549 Jadi sesuai Tagihan pajak atas keterlambatan pelaporan dan pembayaran pajak PPH 4 ayat 2 bedasarkan PP No 46 sebesar 1% masa April-Desember CV Liverpool FC memiliki denda sebesar Rp. 1.697.545. 4.2.2 Terlambat Membayar Pajak Wajib Pajak Badan CV Liverpool FC pada tahun 2013 dan 2014, masa Januari dan masa Desember tidak melakukan

pembayaran pajak atas PPn terutangnya, maka alasan atas alasan khilaf tidak melakukan pembayaran Pajak PPn Terutang maka CV Liverpool FC ikut serta dalam program penghapusan sanksi dengan membayarkan Pajak PPn Terutangnya. Dengan sudah dibayarkan pajak terutangnya maka pada Maret tahun 2016 CV Liverpool FC mendapatkan surat tagihan pajak atas keterlambatan pembayaran pajak atas PPN. berikut adalah jumlah pembayaran pajak yang dibayarkan terlambat : Tabel 4.9 Jumlah Pajak Terlambat Dibayar NO Masa/tahun Nominal 1 Desember 2014 Rp. 984.683 2 Januari 2013 Rp. 1.561.673 3 Desember 2013 Rp. 8.982.427 TOTAL Rp. 11.528.783 Sumber data : Surat Tagihan Pajak CV Liverpool FC tahun (2013 dan 2014) Bedasarkan Surat Tagihan Pajak (STP) yang diterbitkan, maka CV Liverpool Fc memiliki pajak terhutang sebesar Rp. 11.528.783.

Atas keterlambatan pembayaran pajak pada januari 2013, masa desember 2013, dan masa desember 2014 Pajak Pertambahan Nilai (PPn) maka CV Liverpool FC mendapatkan surat tagihan pajak atas denda keterlambatan pembayaran PPn Berikut adalah jumlah tagihan denda atas keterlambatan pembayaran pajak PPn, sebagai berikut : Tabel 4.10 Tagihan atas Denda Keterlambatan pembayaran NO Masa/tahun Nominal 1 Desember 2014 Rp. 196.936 2 Januari 2013 Rp. 592.911 3 Desember 2013 Rp. 3.131.133 Rp. 3.920.980 Sumber data : Surat Tagihan Pajak CV Liverpool FC tahun ( 2013 dan 2014 ) Dengan sudah dilakukan Pembayaran Pajak terutang atas PPN, Direktur Jendral Pajak menerbitkan Surat Tagihan pajak atas keterlambatan pembayaran PPn, Berikut adalah Rincian Tagihan atas denda keterlambatan pembayaran Pajak :

1.Tagihan denda atas Surat Tagihan pajak Desember 2014 terdiri dari pasal 9 ayat (2a) atas keterlambatan pembayaran dengan denda bunga sebesar 2% memiliki perhitungan (jumlah pajak terhutang x 2%) x jumlah bulan, Contoh perhitungan : ( Rp. 984.683 x 0,02 %) x 10 bulan sebesar Rp. 196.937 2.Tagihan denda atas Surat Tagihan pajak januari 2013 terdiri dari pasal 9 ayat 2a atas keterlambatan pembayaran dengan denda bunga sebesar 2% memiliki perhitungan (jumlah pajak terhutang x 2%) x jumlah bulan, Contoh perhitungan : ( Rp. 1042.361 x 0,02 %) x 13 bulan sebesar Rp. 271.014 (Rp. 519.312 x 0,02 %) x 31 bulan sebesar Rp. 321.973, dengan total denda yang harus dibayarkan Rp. 592.911 3.Tagihan denda atas Surat Tagihan pajak Desember 2013 terdiri dari pasal 9 ayat 2a ats keterlambatan pembayaran dengan denda bunga sebesar 2% memiliki perhitungan (jumlah pajak terhutang x 2%) x jumlah bulan, contoh perhitungan : (Rp. 3.732.427 x 0,02 % x 11 bulan ) sebesar Rp. 821.134 (Rp. 5250.000 x 0,02 % x 22 bulan ) sebesar Rp. 2.310.000

dengan total denda yang harus dibayarkan Rp. 3.131.133 Dengan keikutsertaan CV Liverpool FC atas Program Penghapusan Sanksi, dengan mengajukan Permohonan penghapusan sanksi atas keterlambatan pembayaran dan pelaporan pajak maka denda ditagihkan melalui Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan oleh Direktur Jendral Pajak memiliki kesempatan untuk dihapuskan seluruhnya atas denda sanksi administrasi yang ditagihkan. 4.3 Pelaksanaan PMK 91 atas Orang Pribadi Dengan adanya program penghapusan sanksi pada tahun 2015 yang dengan keikutsertaannya dapat menghapuskan denda atas sanksi administrasi yang diterima oleh wajib pajak atas belum benar nya dalam melakukan kewajiban perpajakan yaitu hitung setor lapor maka salah satu

yang mengikuti program penghapusan sanksi/reiventing adalah wajib pajak orang pribadi Marvelinus. Maka untuk mengajukan permohonan penghapusan sanksi terdapat beberapa tahaan proses yang dilalui oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Marvelinus diantaranya Pada Juni 2015 wajib pajak orang Pribadi Marvelinus dengan keinginan sendiri dan sadar akan kesalahannya, membetulkan SPT atas tahun 2011,2012 dan 2013 atas peredaran bruto yang.sebelumnya dilaporkan dengan data yang belum benar. Dan sudah melakukan pembayaran pajak atas kurang bayar yang disebabkan oleh selisih atas peredaran btuto pada tahun 2011, 2012 dan 2013, Maka pada 7 maret 2016 Marvelinus mendapatkan Surat Tagihan pajak atas denda pembetulan SPT yang dilakukan sendiri yang diterbitkan oleh Direktur Jendral Pajak. Maka wajib pajak orang pribadi marvelinus mengajukan permohonan penghapusan sanksi setelah Surat Tagihan Pajak diterbitkan, dengan mengajukan permohonan penghapusan sanksi sesuai peraturan menteri keuangan no 91 dengan mengunakan bahasa indonesia dan disampaikan ke kantor pajak tempat wajib pajak terdaftar dengan melengkapi dokumen sebagai berikut : Kelengkapan pengajauan : - Surat Permohonan pengurangan/penghapusan sanksi - Surat Pernyataan yang dibuat oleh wajib pajak - Foto Copy Surat Pemberitahuaan Tahunan (SPT) Pembetulan

- Foto Copy Bukti penerimaan Surat / bukti penyampaiaan SPT - Foto Copy Surat Setoran Pajak (SSP) - Foto Copy Surat Tagihan pajak (STP) Pengajuan permohonan penghapusan sanksi atas pembetulan Peredaran buro SPT 2011.2012 dan 2013 yang diajukan oleh wajib pajak orang pribadi Marvelinus dilakukan pada Maret 2016. hingga tulisan penelitian ini diselesaikan oleh penulis pada juli 2016, jawaban atas pengajuan penghapusan sanksi yang dilakukan oleh Marvelinus belum mendapatkan jawaban dari Direktur Jendral Pajak sesuai dengan ketentuan dalam PMK 91 Apabila Direktur Jenderal Pajak belum menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi atau Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya permohonan. Apabila jangka waktu ini terlewati maka permohonan tersebut dianggap dikabulkan dan Direktur Jenderal Pajak harus menerbitkan surat keputusan sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak, jadi pada kasus Tuan Marvelinus pengajuan yang telah diajukan pada Maret 2016 diharuskan mendapatkan jawaban paling lambat september 2016, apabila belum ada keputusan yang diterbitkan oleh Direktur jendral Pajak maka pengajuan yang diajukan dianggap diterima. 4.4 Pelaksanaan PMK 91 atas Wajib Pajak Badan

Wajib Pajak Badan CV Liverpool yang dimiliki oleh Marvelinus, memanfaatkan Program penghapusan sanksi untuk mendapatkan keringanan atas kelalaian dalam melakukan kewajiban perpajakan diantaranya keterlambatan pembayaran dan pelaporan PPH pasal 4 ayat 2 atas PP No 46 sebesar 1% dari peredaran bruto dan keterlambatan pembayaran pajak PPn. atas keterlambatan pembayaran pajak yang sudah dibayarkan oleh CV Liverpool FC Maka pada tanggal 7 maret 2016 CV Liverpool Mendaptakan Surat tagihan pajak atas Denda keterlambatan pembayaran pajak PPh 4 ayat 2 atas PP No 46 sebesar 1% dari peredaran bruto, dan pada tanggal 8 maret 2016 mendapatkan surat taghan pajak atas denda keterlambatan melakukan pelaporan pajak atas PPn. Pada maret 2016 Wajib pajak badan CV Liverpool mengajukan permohonan penghapusan sanksi dan sudah diajukan dengan menyampaikan formulir penghapusan sanksi dan dilengkapi dokumen sebagai berikut : Kelengkapan pengajuan - Surat Permohonan pengurangan / penghapusan sanksi - Surat Pernyataan yang dibuat oleh wajib pajak - Foto copy Surat Setoran Pajak - Foto Copy Surat Tagihan Pajak ( STP)

Pengajuan permohonan penghapusan sanksi yang sudah diajukan oleh wajib pajak Badan CV Liverpool FC dan hingga tulisan penelitian ini diselesaikan oleh penulis pada juli 2016, jawaban atas pengajuan penghapusan sanksi yang dilakukan oleh CV Liverpool FC belum mendapatkan jawaban dari Direktur Jendral Pajak sesuai dengan ketentuan dalam PMK 91. Apabila Direktur Jenderal Pajak belum menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi atau Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya permohonan. Apabila jangka waktu ini terlewati maka permohonan tersebut dianggap dikabulkan dan Direktur Jenderal Pajak harus menerbitkan surat keputusan sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak, jadi pada kasus CV Liverpool FC pengajuan yang telah diajukan pada Maret 2016 diharuskan mendapatkan jawaban paling lambat september 2016, apabila belum ada keputusan yang diterbitkan oleh Direktur jendral Pajak maka pengajuan yang diajukan dianggap diterima. Surat Penghapusan sanksi *lampiran 4.5 Peluang apa yang dapat diperoleh Wajib Pajak atas Keikutsertaan Program Penghapusan Sanksi

Atas keikutsertaan Wajib pajak Orang pribadi dan Wajib Pajak Badan atas program penghapusan sanksi maka permohonan sanksi yang telah diajukan kepada Direktur Jendral Pajak (DJP) akan mendapatkan balasan atau jawaban berupa Surat Keputusan Pengurangan / Penghapusan sanksi Administrasi, Namun atas keikutsertaan Wajib Pajak orang Pribadi Marvelinus dan Badan Usaha CV Liverpool FC dalam program penghapus sanksi pajak hingga tulisan ini selesai dibuat pada juli 2016, belum ada jawaban yang diberikan oleh DJP atas pengajuan penghapusan sanksi yang diajukan, maka penulis menjabarkan peluang apa saja yang bisa didapatkan oleh Wajib pajak jika mengikuti program penghapusan sanksi. Berikut peluang yang akan didapatkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Tuan Marvelinus dan Badan Usaha CV Liverpool. 1. Penghapusan atas denda Sanksi Administrasi Dihapuskan seluruhnya (100%) Atas setiap penghapusan sanksi yang diajukan oleh Wajib Pajak dengan mendapatkan jawaban dihapuskan seluruhnya, maka denda atas sanksi administrasi yang diterima oleh Wajib pajak akan dihapuskan seluruhnya. 2. Penghapusan atas denda sanksi administrasi Pajak Ditolak Atas setiap penghapusan sanksi yang diajukan oleh Wajib Pajak dengan mendapatkan jawaban Ditolak, maka wajib pajak

diharuskan membayarkan semua denda sanksi administrasi yang tertera dalam Surat Tagihan Pajak (STP). Atas jawaban ditolak yang diberikan bisa dimungkinkan karena alasan data yang kurang lengkap, pengajuan dengan format yang salah.