PERENCANAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG POLI GIGI UMS 5 LANTAI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Manusa putra D

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG FARMASI STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

PERENCANAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG POLI GIGI UMS 5 LANTAI TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Manusa putra D

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG PERAWAT STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG FARMASI STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

INSTALASI PENERANGAN AC DAN PENANGKAL PETIR WISMA ATLET KAWASAN SPORT CENTRE RUMBAI PEKAN BARU

YUNANTO KURNIAWAN D

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

PERENCANAAN MEP PADA GEDUNG REKTORAT POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

WAHYU PRIHANTORO D

PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK PADA BLOK PASAR MODERN DAN APARTEMEN DI GEDUNG KAWASAN PASAR TERPADU BLIMBING MALANG JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

DAFTAR ISI BAB I (Pendahuluan) BAB II (Landasan Teori) Rizky Maulana S, 2014 Perencanaan Instalasi Listrik Hotel Prima Cirebon

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS AKHIR EVALUASI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA BANGUNAN KANTOR 25 LANTAI. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

SOAL DAN PEMBAHASAN. : SMK Negeri Nusawungu. KELAS / SEMESTER : XI /3 KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Siswanta, S.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM KELISTRIKAN GEDUNG RUANG BELAJAR POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

BAB III PERANCANGAN INSTALASI

PERANCANGAN KELISTRIKAN PADA KONDOTEL BOROBUDUR BLIMBING KOTA MALANG

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DI GEDUNG PT.STRA GRAPHIA TBK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III KEBUTUHAN GENSET

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

BAB IV ANALISA. Dalam merancang jaringan listrik suatu bangunan atau area terlebih dahulu

HARI KRISTIANTO D

SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BANK SUMSEL CABANG PANGKALPINANG DI PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero). Tbk

TEORI LISTRIK TERAPAN

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon

Oleh Asep Sodikin 1), Dede Suhendi 2), Evyta Wismiana 3) ABSTRAK

BAB IV JATUH TEGANGAN PADA PANEL DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA RENCANA SISTEM DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBUMIAN

PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG RUMAH SAKIT ALISHA RAHMAN SEJAHTERA KARAWANG

SKRIPSI PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK PADA GEDUNG TALAVERA SUITE JAKARTA

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

PERENCANAAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN TEGANGAN RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN MAGNETIK KONTAKTOR (APLIKASI KAMPUS PROKLAMATOR II UNIVERSITAS BUNG HATTA)

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

ANALISA KOORDINASI PROTEKSI INSTALASI MOTOR PADA PT. KUSUMAPUTRA SANTOSA KARANGANYAR

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

BAB IV IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dari teknik perancangan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

UTILITAS BANGUNAN. Tjahyani Busono

BAB II LANDASAN TEORI

STUDY KASUS DROP TEGANGAN PADA PANEL UTAMA PRAMBANAN TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

Disusun sebagai salah Teknik Elektro Fakultas Teknik. Oleh: SUSANTO D

by: Moh. Samsul Hadi

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

SKRIPSI PERENCANAAN SISTEM INSTALASI TENAGA LISTRIK PADA GEDUNG DINAS TEKNIS - KUNINGAN

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV JAJAR. Diajukan oleh: HANGGA KARUNA D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

REKONSTRUKSI PANEL DISTRIBUSI DAYA LISTRIK PP-IB LABORATURIUM INSTALASI LISTRIK POLBAN MENURUT STANDAR SNI PUIL 2000

TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK PADA PT. TELKOMSEL BSD-TANGERANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

PROPOSAL INSTALASI PERUMAHAN. MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA (Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah)

DASAR SISTEM PROTEKSI PETIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu Indonesia

PERENCANAAN SINGLE LINE DIAGRAM SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA GEDUNG KAMPUS UNISKA BANJARMASIN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan

PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH KEDIRI ZONA B TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

BAB III METODOLOGI DAN DESAIN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM PROTEKSI PENANGKAL PETIR DI GEDUNG PT BHAKTI WASANTARA NET JAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI. keamanan sistem tenaga dan tak mungkin dihindari, sedangkan alat-alat

PEMODELAN PERLINDUNGAN GARDU INDUK DARI SAMBARAN PETIR LANGSUNG DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV NGIMBANG-LAMONGAN

PERENCANAAN MEP ( MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PLUMBING ) PADA GEDUNG IAIN PAKIS FITK ( FAKULTAS ILMU TERBIYAH KEGURUAN )

Transkripsi:

PERENCANAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG POLI GIGI UMS 5 LANTAI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: Manusa putra D 400 070 035 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 015

PERENCANAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG POLI GIGI UMS 5 LANTAI Manusa Putra Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhamadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura - Surakarta ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan mengetahui suatu instalasi ME (mekanikal elektrikal) yang aman, untuk mengetahui bagaimana merancang ME (mekanikal elektrikal) pada suatu bngunan yang berkualitas bagus murah dan aman serta untuk mengetahui cara kerja penangkal petir. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laptop dan Software Microsoft excel serta AutoCAD 007. Sedangkan metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian tugas akhir ini meliputi: Studi literature, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan bahan atau referensi yang berkaitan dengan judul Tugas Akhir yang dikerjakan tersebut. Pengumpulan data meliputi pengumpulan data karakteristik dan ukuran gedung bangunan serta pengumpulan data peralatan/bahan. Perencanaan alat meliputi merencanakan desain gambar pada autocad 007 dan menetukan sistem instalasi MEP. Analisis data dimulai dari perhitungan jumlah lampu, AC dan penangkal petir. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada perencanaan mekanikal elektrikal plumbing (MEP) gedung Poly Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta, kebutuhan daya pada instalasi gedung Poly Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta sebesar 63.58 kva dan kapasitas genset yang ditetapkan sebesar 70 kva.hasil perhitungan kebutuhan/kapasitas AC yang digunakan sebesar ¾ PK, 1 PK dan 1.5 PK, pemasangan disesuaikan ukuran ruangan pada gedung dan perhitungan beban AC yang terpasang lantai 1 adalah 7.04 kva, beban terpasang lantai adalah 15.84 kva, beban terpasang lantai 3 adalah 5.7 kva, beban terpasang lantai 4 adalah 5.7 kva, beban terpasang lantai 5 adalah 14.08 kva Kata kunci: Perencanaan, Mekanikal Elektrikal, Penangkal Petir 1. PENDAHULUAN Perencanaan ME (Mekanikal Elektrikal) pada sebuah bangunan merupakan sebuah hal yang membutuhkan akurasi, hal tersebut diperlukan bukan hanya untuk mendapatkan efektifitas kinerja dari jaringan yang akan di rancang, bukan pula demi mendapatkan efisiensi ekonomis yang serendah-rendahnya. Namun, perancangan pada sebuah bangunan juga mempertimbangkan fungsi utama dari bangunan tersebut. Sehingga dapat di sesuaikan dengan kebutuhan. Salah satu dari sekian banyak jenis bangunan adalah bangunan instansi pendidikan atau sekolah. Karena selain merupakan fasilitas publik, bangunan ini memiliki fungsi yang berkaitan langsung

dengan kegiatan belajar mengajar supaya tercipta suasana belajar yang efektif nyaman dan kondusif Perencanaan ME (Mekanikal Elektrikal ) di perlukan kerja sama yang baik mekanikal elektrikal dan sipil arsitektur pekerjaan struktur, arsitektur, landscape dan interior bangunan dikerjakan oleh sipil dan arsitektur sebaliknya pekerjaan mekanikal elektrikal meliputi sistem instalasi seperti (sistem penerangan,jenis beban listrik, sistem di stribusi dan supply daya listrik, teknik kabel, kwh meter, proteksi sistem pentanahan dan perbaikan faktor daya, AC (air conditioner). Namun karena tujuannya sama yaitu mewujudkan sebuah bangunan yang berkualitas bagus, aman, murah dan dapat selesai secepat mungkin, maka diperlukan kerja sama yang baik antara ME dengan sipil arsitektur. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ungtuk mengetahui Instalasi listrik, besar arus yang mengalir, kebutuhan AC, dan cara kerja penangkal Petir. 1.. Intensitas Penerangan Intensitas penerangan atau iluminansi disuatu bidang adalah fluks cahaya yang jatuh pada 1 dari bidang itu. Intensitas penerangan (E) dinyatakan dengan satuan lux (lm). Intensitas penerangan harus ditentukan berdasarkan tempat dimana pekerjaan dilakukan. Bidang kerja umumnya 80 cm di atas lantai. 1.3. Menentukan ukuran MCB. Ukuran MCB adalah besarnya arus atau arus nominal dari MCB, sedangkan untuk penghantar disini adalah ukuran luas penampang kawat tersebut. Bila ingin menentukan arus pengaman pada MCB ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan diantaranya : 1.4. Panel dan papan hubung bagi Proses transmisi tenaga listrik dari pusat (gardu) listrik ke beban (pemakai atau konsumen) harus melewati panel daya dan panel distribusi daya. Panel daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat (gardu) listrik ke panel-panel distribusi. Adapun panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari panel daya ke beban (pemakai atau konsumen) instalasi tenaga maupun instalasi penerangan. Pembuatan panel daya maupun panel distribusi daya merupakan suatu ketentuan atau keharusan. Hal tersebut untuk memudahkan : 1.5. Penghantar Listrik Kabel listrik yang baik harus memenuhi syarat mekanis, elektris, thermis, dan kimia. Jadi, kabel listrik harus mempunyai kekuatan mekanis, yaitu mampu menghantarkan arus listrik yang sebesar-besarnya, dengan kerugian yang sekecil-kecilnya. Hal tersebut karena berhubungan dengan sistem pemasangan kabel, yaitu pemasangan kabel di udara maupun pemasangan di bawah tanah. 1.6. Sistem Penangkal Petir Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang digunakan untuk memperlancar jalan bagi petir yang akan menuju ke permukaan perut bumi,tanpa merusak bangunan dan peralatan yang di lewatinya.. METODE PENELITIAN penelitian dan pembuatan laporan dengan judul Perencanaan Mekanikal Elektrikal dan Penangkal Petir Pada Gedung Poli Gigi UMS 5 Lantai, dapat diselesaikan selama 4 bulan yaitu mulai dari studi literatur, pembuatan proposal

sampai analisis data dan pembuatan laporan. bahan atau alat yang digunakan: 1. Laptop. Software Microsoft excel dan AutoCAD 007.1.Prosedur perencanaan. Perencanaan yang baik akan menghasilkan suatu pekerjaan yang baik pula. Untuk menghasilkan hal tersebut, perlu diadakannya suatu prosedur perancangan.dengan adanya suatu prosedur ini diharapkan pekerjaan dapat dilaksanakan secara berurutan dan berkelanjutan tanpa harus mengganggu jenis pekerjaan lainnya...flowchart MULAI Pengambilan data bangunan Gambar rencana bangunan Melakukan perhitungan titik lampu, perhitungan besarnya daya listrik dan diameter penghantar kabel. Melakukan perhitungan kebutuhan AC Analisis data dan hasil Laporan Tugas Akhir Selesai Gambar 3.1. Diagram Alir Perencanaan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Penentuan Jumlah Lampu atau Armatur 3.1.1. Penentuan Jumlah Titik Lampu Penentuan jumlah titik lampu pada gedung Poli Gigi Univeraitas Muhammadiyah Surakarta dengan perhitungan, dilakukan dengan mengetahui panjang, lebar, tinggi dan kegunaan ruangan tersebut sehingga dapat diketahui kebutuhan intensitas penerangannya. Untuk perhitungan setiap ruangan adalah sebagai berikut : a. Ruangan musholla Masing-masing ruangan tersebut mempunyai ukuran panjang ruangan (P) 6 meter, lebar ruangan (L) 6 meter, tinggi ruangan (T) 4 meter. Jenis lampu yang digunakan untuk ruangan-ruangan ini adalah LHE 18 W menghasilkan 1040 lumen (tabel.3). Karena ruangan ini digunakan sebagai masjid, maka intensitas penerangan yang dibutuhkan adalah 00 lux (tabel.). Sedangkan tinggi cahaya diatas bidang kerja adalah 3. meter. Nilai k dapat dicari berdasarkan rumus.4, sehingga dari rumus tersebut diperoleh : pxl 6x6 k = 0. 9 h( p l) 3.(6 6) Menerangi ruang mushola diperlukan cahaya sebesar 8000 lumen. Agar cahaya tersebut dapat terpenuhi, maka jumlah lampu yang diperlukan adalah : o 8000 n = 7.6 lampu lampu 1040 Jumlah lampu yang dipakai dalam ruangan ini adalah sebanyak 8 lampu.

b. Ruangan kuliah Masing-masing ruangan tersebut mempunyai ukuran panjang ruangan (P) 1 meter, lebar ruangan (L) 7 meter, tinggi ruangan (T) 4 meter. Jenis lampu yang digunakan untuk ruangan ini adalah LHE 18 W menghasilkan 1040 lumen (tabel.3). Karena ruangan ini digunakan sebagai ruang kelas, maka intensitas penerangan yang dibutuhkan adalah 50 lux (tabel.). Sedangkan tinggi cahaya diatas bidang kerja adalah 3. meter. Untuk nilai k dapat dicari berdasarkan rumus.4, sehingga dari rumus tersebut diperoleh : pxl k h( p l) = 1x7 1. 3.(1 7) 3 Menerangi ruang kuliah diperlukan cahaya sebesar 5500 lumen. Agar cahaya tersebut dapat terpenuhi, maka jumlah lampu yang diperlukan adalah : o 5500 n = 50.4 lampu lampu 1040 Jumlah lampu yang dipakai dalam ruangan ini adalah sebanyak 50 lampu. c. Ruangan lain Ruangan yang lain, penentuan jumlah lampunya dapat ditentukan seperti cara diatas. Sedangkan untuk faktor refleksi dinding di cat putih (rw), faktor refleksi langit-langit di cat putih (rp), dan faktor refleksi lantai terang (rm) semuanya sama yaitu 0.5 (rw), 0.7 (rp), dan 0.1 (rm). Untuk pintu masuk lantai 1 dan penentuan lampunya menggunakan sistem perkiraan. Karena intensitas penerangan untuk daerah tersebut biasanya selalu diabaikan, karena berpedoman dengan prinsip yang penting terang. 3.1.1..Penentuan Jumlah Stop Kontak Berdasarkan kegunaan fungsi ruangan, maka dapat ditentukan jumlah stop kontak yang akan dipasanag pada masing-masing ruangan tersebut. Pada perencanaan kali ini, stop kontak yang akan dipakai adalah stop kontak yang mempunyai batasan arus maksimal sebesar A untuk setiap stop kontak. Pemasangan stop kontak pada setiap ruang kelas dibatasi hanya sejumlah titik stop kontak yang fungsi utamanya adalah untuk menyuplai daya peralatan ajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil perhitungan yang sudah dilakukan pada setiap ruangan, maka didapat hasil jumlah titik lampu dan saklar serta jumlah stop kontak yang akan dipasang pada setiap ruangan. Hasil perhitungan yang sudah dilakukan maka dapat ketahui jumlah lampu peralatan yang harus diadakan adalah lampu LHE 18 W sebanyak 165 buah, lampu LHE 45 W tidak ada, stop kontak berkapasitas A sebanyak 80 buah, saklar seri sebanyak 4 buah, saklar tunggal sebanyak 36 buah. 3.1.1.3.Penentuan Kebutuhan Mesin Pendingin Ruangan (AC) a. Ruangan berinsulasi apotik Menentukan jumlah mesin pendingin (AC) pada ruangan dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi ruangan diatas, harus didapatkan terlebih dahulu nilai BTU ruangan tersebut. Dengan menggunkan rumus.14 maka diperoleh hasil sebagai berikut : WxHxIxLxE BTU 60 3x13x10x10x0 60 = 9966 BTU

Menentukan jumlah AC, didapatkan dengan terlebih dahulu menentukan jumlah AC yang dipasang, dalam hal ini penulis memasang 1 buah AC atau sesuai kebutuhan pemakai. Kemudian dari perhitungan nilai total Btu dihasilkan 9966 Btu / 1 = 9966. Dari hasil pembagian dapat dilihat konversi sistem daya AC yang mendekati nilai ditabel.8. Maka jumlah AC yang dipakai dalam ruangan apotik adalah sebanyak 1 buah dengan kapasitas AC yang dipilih 1 PK. b. Ruangan tidak berinsulasi ruang kuliah Gedung Poli Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta ini, ruang kuliah yang termasuk ke dalam ruangan tidak berinsuli. Ruangan tersebut mempunyai ukuran : Diketahui bahwa 1 meter = 3.33 kaki. Panjang ruangan (P) = 1 meter (40 kaki). Lebar ruangan (L) = 7 meter (3 kaki). Tinggi ruangan (T) = 4 meter (13 kaki). Menentukan jumlah mesin pendingin (AC) pada ruangan dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi ruangan diatas, harus didapatkan terlebih dahulu nilai BTU ruangan tersebut. Dengan menggunkan rumus.14 maka diperoleh hasil sebagai berikut : WxHxIxLxE BTU 60 40x13x18x3x0 60 = 71760 BTU Menentukan jumlah AC, didapatkan dengan terlebih dahulu menentukan jumlah AC yang dipasang, dalam hal ini penulis memasang 6 buah AC atau sesuai kebutuhan pemakai. Kemudian dari perhitungan nilai total Btu dihasilkan 71760 Btu / 3 = 390. Dari hasil pembagian dapat dilihat konversi sistem daya AC yang mendekati nilai ditabel.8. Maka jumlah AC yang dipakai dalam ruangan kuliah adalah sebanyak 3 buah dengan kapasitas AC yang dipilih,5 PK. c. Ruangan lain Ruanagan lain yang memerlukan mesin pendingin (AC), penentuan jumlah unitnya dapat ditentukan seperti cara di atas. Perhitungan yang sudah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa AC yang diperlukan berkapasitas 3/4 PK, 1 PK, 1.5 PK,.5 PK. 3..Total Beban Terpasang Perhitungan yang sudah dilakukan serta penentuan jumlah dan jenis beban yang akan dipasang di semua ruangan gedung Poli Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta tersebut, maka selanjutnya adalah melakukan perhitungan total beban terpasang. Jenis beban Peralatan listrik yang akan dipasang adalah : Tabel 4.3. Total beban terpasang Jenis NO. I Peralatan Maksimal Satuan Lampu LHE 1. 0.11 Amper 18W Lampu LHE Amper. 0.6 45W 3. Stop kontak Amper 4. 5. 6. AC berkapasitas PK AC berkapasitas.5pk AC berkapasitas 3PK 8.5 10.6 1.7 Amper Amper Amper

7. Pompa air 1.1 Amper 8. Pompa booster 1.1 Amper Dari rekapitulasi tersebut diatas, maka dapat dihitung sebagai berikut : 1. Total beban terpasang dilantai satu pada masing-masing fasanya adalah dengan menjumlahkan total beban lampu dan stop kontak lantai 1 terpasang dengan total beban AC lantai 1. Tabel 4.8. Total beban peralatan terpasang lantai 1 N O Jenis beban Peralatan terpasang Beban Arus Pada Fasa R S T 1 Lampu dan stop kontak 1.54 0.88 0.88 Mesin pendingin ruangan (AC) 1 1 1 3 Beban lain (pompa air bersih) 0 0 1.1 4 Beban lain(pompa boster) 0 0 0 1.8 13.9 Amper : 13.54 8 8 Jumlah beban terpasang lantai kva 1 : 8.8 Tabel 4.9. Total beban peralatan terpasang lantai NO Jenis beban Peralatan terpasang Beban Arus Pada Fasa R S T 1 Lampu dan stop kontak 1.3 1.97 1.87 Mesin pendingin ruangan (AC) 5 5 3 Beban lain (pompa air bersih) 0 0 1.1 4 Beban lain(pompa boster) 0 0 0 Jumlah beban terpasang lantai 1 Amper : 3.3 6.97 7.97 kva : 17.1 Tabel 4.10. Total beban peralatan terpasang lantai 3 N O Jenis beban Peralatan terpasang Beban Arus Pada Fasa R S T 3 Mesin pendingin ruangan (AC) 10 8 8 Beban lain (pompa air bersih) 0 0 1.1 4 Beban lain(pompa boster) 0 0 0 10.4 Amper : 17.9 15.9 Jumlah beban terpasang lantai 1 kva 9.73 Tabel 4.11. Total beban peralatan terpasang lantai 4 N O 1 3 4 Jenis beban Peralatan terpasang Beban Arus Pada Fasa R S T Lampu dan stop kontak 7.9 7.9 1.3 Mesin pendingin ruangan (AC) 10 8 8 Beban lain (pompa air bersih) 0 0 1.1 Beban lain(pompa boster) 0 0 0 Jumlah beban terpasang lantai 1 N O 1 3 4 Amper : 17.9 15.9 kv A : 9.73 10.4 Tabel 4.1. Total beban peralatan terpasang lantai 5 Jenis beban Peralatan terpasang Beban Arus Pada Fasa R S T Lampu dan stop kontak 6.8 7.15.75 Mesin pendingin ruangan (AC) 3 3 18 Beban lain (pompa air bersih) 0 0 1.1 Beban lain(pompa boster) 0 0 0 Jumlah beban terpasang lantai 1 Amper : 9.8 30.1 5 kv A : 18.00 1.8 5 1 Lampu dan stop kontak 7.9 7.9 1.3

. Total beban terpasang pada gedung Poli Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.10. Total beban terpasang dalam satu gedung NO Beban terpasang Di Beban Arus Pada Fasa R S T 1 Lantai 1 13.54 1.88 13.98 Lantai 3.3 6.97 7.97 3 Lantai 3 17.9 15.9 10.4 4 lantai 4 17.9 15.9 10.4 5 Lantai 5 9.8 30.15 1.85 Total beban terpasang dalam Amper : 10.5 101.84 84.64 satu gedung kva : 63.58 Jumlah total daya listrik yang diperlukan untuk mensuplai ke gedung Poli Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah sebesar 63.58 kva atau 50.86 KW dengan asumsi nilai faktor daya sama dengan 0.8. 3.3.Pembagian kelompok panel 1. Panel Utama (MDP) Panel ini berisikan 1 buah breaker pengaman input daya dari PLN atau genset (diberi kode breaker R1), 1 buah breaker pengaman output untuk suplai daya ke panel distribusi lantai 1 (diberi kode breaker R), 1 buah breaker pengaman output suplai daya ke panel distribusi lantai (diberi kode breaker R3), 1 buah breaker pengaman output suplai daya ke panel distribusi lantai 3 (diberi kode breaker R4). 1 buah breaker pengaman output suplai daya ke panel distribusi lantai 4 (diberi kode breaker R5), dan 1 buah breaker pengaman output suplai daya ke panel distribusi lantai 5 (diberi kode breaker R6). a. Besarnya kapasitas breaker R1 adalah 150% (kekuatan maksimal suatu kabel untuk dialiri oleh arus listrik atau batas kemampuan besaran arus listrik, sesuai PUIL 000) dari beban terpasang pada fasa yang arus bebannya tertinggi. Dari tabel diatas beban arus total terpasang adalah fasa R 10.5, fasa S 101.84, fasa T 84.64. Fasa R memiliki beban arus tertinggi, maka : R1 = 10.5 x 150% = 153.7 Amper Melihat di pasaran breaker yang mendekati kebutuhan tersebut adalah breaker yang berkapasitas 150 Amper. Jadi pearalatan listrik yang digunakan sebagai proteksi jaringan (breaker utama) pada instalasi listrik gedung Poli Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta ini adalah MCCB (moulded case circuit breker) 150 A, 4 pole, 400 V, 10 ka sebanyak 1 buah. b. Besarnya R adalah 150% (kekuatan maksimal suatu kabel untuk dialiri oleh arus listrik atau batas kemampuan besaran arus listrik, sesuai PUIL 000) dari beban arus terpasang di lantai pada fasa yang arusnya tertinggi, yaitu pada fasa T dengan nilai 7.97 Amper, maka : R = 7.97 x 150% = 419.5 Amper Melihat di pasaran breaker yang mendekati kebutuhan tersebut adalah breaker yang berkapasitas 400 Amper. Jadi

pearalatan listrik yang digunakan sebagai proteksi jaringan (breaker utama) pada instalasi listrik gedung farmasi Poli Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta ini adalah MCCB (moulded case circuit breker) 400 A, 4 pole, 400 V, 10 ka sebanyak 1 buah. c. Besarnya R3 adalah 150% (kekuatan maksimal suatu kabel untuk dialiri oleh arus listrik atau batas kemampuan besaran arus listrik, sesuai PUIL 000) dari beban arus terpasang di lantai 1 pada fasa yang arusnya tertinggi, yaitu pada fasa T dengan nilai 13.98 Amper, maka : Q3 = 13.98 x 150% = 09.7 Amper Melihat di pasaran breaker yang mendekati kebutuhan tersebut adalah breaker yang berkapasitas 00 Amper. Jadi pearalatan listrik yang digunakan sebagai proteksi jaringan (breaker utama) pada instalasi listrik gedung Poli Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta ini adalah MCCB (moulded case circuit breker) 00 A, 4 pole, 400 V, 10 ka sebanyak 1 buah. d. Besarnya R4 adalah 150% (kekuatan maksimal suatu kabel untuk dialiri oleh arus listrik atau batas kemampuan besaran arus listrik, sesuai PUIL 000) dari beban arus terpasang di lantai 1 pada fasa yang arusnya tertinggi, yaitu pada fasa T dengan nilai 13.98 Amper, maka : 3.4. Menentukan Luas Penampang Saluran dan Rugi Tegangan Pada Beban Instalasi rugi tegangan dihitung dari alat pengontrol adalah maksimum % untuk instalasi lampu pijar dan maksimum 5 % untuk instalasi alat alat listrik lainnya, misalnya motor listrik(ac). Untuk mengetahui rugi tegangan pada tiap tiap beban pada rencana instalasi gedung Poli Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut : Lantai 1 Penampang saluran : q = q = q = 0.877 (mm²) Kawat yang dipilih memakai kawat 1.5 mm² Rugi tegangan dalam % : V = = 0.01169 % Lantai dan Mesin Pendingin Ruangan AC Lantai dan juga AC, dapat dicari seberapa besar rugi tegangan yang ada dengan cara yang sama seperti pada lantai 1. 3.5. Penghantar Yang Digunakan Pemasangan instalasinya penerangan lampu dan mesin pendingin ruangan AC, penghantar yang digunakan adalah NYM x 1.5 mm dan NYM x.5 mm. Dalam penggunaannya, kabel NYM ini digunakan untuk penyambungan dalam ruangan. Selain NYM, kabel yang dipakai adalah kabel NYY 4 x 35 mm, NYY 4 x 5 mm, dan NYY 4 x 16 mm kabel ini digunakan untuk menghubungkan

atau sebagai saluran masuk maupun keluar antar panel, baik panel distribusi maupun panel utama, selain itu digunakan untuk saluran dari panel ditribusi ke kelompok ruangan. 3.6. Generator Set Sebagai Penyedia Tenaga listrik Cadangan Penentuan kapasitas genset pada perencanaan instalasi ini ditetntukan dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Beban terpasang yang sudah dihitung adalah sebesar 63.58 kva. b. Genset yang digunakan haruslah lebih besar kapasitasnya dari beban terpasang agar kerja engine tidak telalu berat dan dapat tahan lama. c. Dalam hal ini ditentukan kapasitas genset 70% dari beban terpasang agar mampu mengcover semua kebutuhan listrik yang ada. d. G = 70% x beban terpasang = 70% x 63.58 kva = 445.06 kva e. Melihat genset yang ada di pasaran, dapat ditentukan besarnya genset yang mendekati kebutuhan tersebut adalah genset berkapasitas 450 kva, 3 fasa, 50 Hz, tipe waterproof sebanyak 1 unit. 3.7.Penangkal petir Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang digunakan untuk memperlancar jalan bagi petir yang akan menuju ke permukaan perut bumi,tanpa merusak bangunan dan peralatan yang di lewatinya. Ada 3 bagian utama penangkal petir : 1.Batang penangkal petir (konvensional dan sistem radius )..Kabel konduktor murni penangkal petir. 3.Tempat pembumian. Perlu atau tidaknya gedung Poli Gigi Univeraitas Muhammadiyah Surakarta menggunakan instalasi penagkal petir dapat ditentukan berdasarkan nilai perkiraan bahaya (R) = A+B+C+D+E dengan indek-indek sebagai berikut : 1). Indeks A, Pengguna dan Isi. Gedung Poli Gigi Univeraitas Muhammadiyah Surakarta merupakan bangunan sekolahan dan merupakan fasilitas umum. Nilai = 3. ). Indeks B, kontruksi Bangunan Gedung Poli Gigi Univeraitas Muhammadiyah Surakarta termasuk bangunan dengan menggunakan konstruksi beton bertulang. Nilai =. 3). Indeks C, Tinggi bangunan Gedung Poli Gigi Univeraitas Muhammadiyah Surakarta mempunyai ketinggian 50 meter. Nilai = 7. 4). Indeks D, Situasi bangunan Gedung Poli Gigi Univeraitas Muhammadiyah Surakarta berdiri di daerah dataran rendah. Nilai = 0. 5). Indeks E, Pengaruh Kilat Hari guruh pertahun di kota Surakarta adalah 148. Nilai = 6. Jadi jumlah R = A+B+C+D+E R = 3+++7+0+6 = 0 Nilai R = 0 maka indeks perkiraan bahaya pada gedung Poli Gigi Univeraitas Muhammadiyah Surakarta terhadap sambaran petir adalah besar. Dengan sendirinya pengamanan gedung terhadap sambaran petir sangat dianjurkan.

4. KESIMPULAN 1. Kebutuhan daya pada instalasi gedung Poly Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta sebesar 63.58 kva dan kapasitas genset yang ditetapkan sebesar 60 kva.. Hasil perhitungan kebutuhan/kapasitas AC yang digunakan sebesar ¾ PK, 1 PK dan 1.5 PK, pemasangan disesuaikan ukuran ruangan pada gedung dan perhitungan beban AC yang terpasang lantai 1 adalah 7.04 kva, beban terpasang lantai adalah 15.84 kva, beban terpasang lantai 3 adalah 5.7 kva, beban terpasang lantai 4 adalah 5.7 kva, beban terpasang lantai 5 adalah 14.08 kva. DAFTAR PUSTAKA Asy ari, Hasyim. Hibah Buku Ajar Instalasi Listrik Industri. Universitas Muhammadiyah Surakarta Harten, Van dan Setiawan, E, 1991. Instalasi listrik arus kuat 1. Bandung: Binacipta Hasan Basri, M. 008. Rancang Bangun Diagram Satu Garis Rencana Sistem Distribusian Tenaga Listrik Di Gedung Bertingkat (Highrises building). Depok Loekmantara, A. 01. Sistem Ac (Air Conditioning) / Sistem Tata Udara. Jakarta Moh. Noerbambang, Soufyan dan Morimura, Takeo. 1993. Perencanaan Sistem Plumbing. Jakarta: PT Pradnya Paramita Persyaratan Umum Instalasi Listrik 000 (PUIL 000) Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6481-000 Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing. WIKO Idaryanto, Hari. 008. Perencanaan Sistem Plumbing Dan Sistem Fire Hydrant Di Gedung Tower A Apartemen Bersubsidi Puncak Permai Surabaya Design Plumbing And Fire Hydrant System of A Tower Building Puncak Permai Subsidized Apartemen Surabaya.Surabaya