1 CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia Di Provinsi Jawa Tengah disampaikan oleh : Drs. H. Heru Sudjatmiko, M.Si. Wakil Gubernur Jawa Tengah Disampaikan pada Acara Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi yang diinisiasi oleh KKP dan KPK di Semarang, 19 Mei 2015
Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut Penataan Izin Pelaksanaaan Kewajiban Para Pihak Pemberian dan Perlindungan Hak-hak Masyarakat 2
I. PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT REKOMENDASI DAN TARGET Penyediaan Informasi yang dibutuhkan untuk menyusun tata ruang laut Tahun 2016 : Penyusunan Dokumen Hasil Kajian Sumberdaya Pesisir dan Pulaupulau Kecil untuk Perubahan Perda 4/2014 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Jawa Tengah Penyusunan rencana tata ruang laut Tahun 2017 : Pengajuan Prolegda Perubahan Perda No. 4/2014 tentang RZWP3K Provinsi Jawa Tengah Penyusunan rencana penggunaan ruang laut untuk berbagai kepentingan sektor Tahun 2017 2018 : Pengesahan Perubahan Perda No 4/2014 tentang RZWP3K Provinsi Jawa Tengah Pengintegrasian rencana tata ruang laut (RSWPK/RZWP3K/RPWP3K /RAPWP3K), dengan rencana penggunaan ruang laut oleh berbagai sektor, rencana tata ruang wilayah, rencana pembangunan (RPJM/RPJP), dan perencanaan anggaran 2018 2019 : Tersusunnya Pergub : 1. Rencana Pengelolaan WP3K (RPWP3K), 2. Rencana Aksi Pengelolaan WP3K (RAPWP3K) 3. Pengaturan Ijin Lokasi maupun Ijin Pemanfaatan Ruang Laut dan Pulau pulau Kecil 4. Pengaturan Ijin Reklamasi 3
TARGET DAN KONDISI SAAT INI Tahun 2016 : Penyusunan Dokumen Hasil Kajian Sumberdaya Pesisir dan Pulau pulau Kecil untuk Perubahan Perda 4/2014 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 : Pengajuan Prolegda Perubahan Perda No. 4/2014 tentang RZWP3K Provinsi Jawa Tengah Adanya UU 23/2014 terjadi perubahan kewenangan pengelolaan laut Provinsi yang semula 4 12 mil menjadi 0 12 mil, sehingga Perda 4/2014 perlu direvisi Materi penyusunan prolegda : 1. Perda RZWP3K 3 Kabupaten/Kota (Kota Pekalongan, Kab. Pekalongan, Btang) 2. Hasil kajian penyusunan RZWP3K 6 Kabupaten/Kota (Pemalang,. Kota Semarang, Demak, Pati, Kendal, Jepara) 3. Hasil kajian provinsi tahun 2016 Tahun 2017 2018 : Pengesahan Perubahan Perda No 4/2014 tentang RZWP3K Provinsi Jawa Tengah Koordinasi dengan Ditjen KP3K KKP 2018 : Tersusunnya Pergub : 1. Rencana Pengelolaan WP3K (RPWP3K), 2. Rencana Aksi Pengelolaan WP3K (RAPWP3K) 3. Pengaturan Ijin Lokasi maupun Ijin Pemanfaatan Ruang Laut dan Pulau pulau Kecil 4. Pengaturan Ijin Reklamasi Pemprov belum memiliki ; 1. Pemprov belum memiliki Rencana Pengelolaan WP3K (RPWP3K), 2. Rencana Aksi Pengelolaan WP3K (RAPWP3K) 3. Pengaturan Ijin Lokasi maupun Ijin Pemanfaatan Ruang Laut dan Pulau pulau Kecil 4. Pengaturan Ijin Reklamasi (Sampai saat ini ijin dikeluarkan Kab/Kota) 4
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH No PERMASALAHAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH 1 AdanyaUU No. 23/2014 terjadi perubahan kewenangan pengelolaan laut provinsi semula 4 12 mil menjadi 0 12 mil, sehingga Perda 4/2014 perlu direvisi 2 Ijin pemanfaatan ruang laut saat ini oleh Kab/Kota, Pemprov blm bs mengeluarkan ijin lokasi maupun ijin pemanfaatanya karena Perda 4/2014 ttg RZWP3K Prov. Jateng yang ada belum mengatur zonasi pemanfaatan ruang laut 0 4 mil Kajian Sumberdaya Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Untuk Penyesuaian Dokumen Revisi Perda 4/2014 ttg RZWP3K Prov. Jateng (Tahun 2016) Penyusunan Rancangan Perubahan Perda 4/2014 ttg RZWP3K Prov. Jateng (Tahun 2017) Merubah Perda 4/2014 tentang RZWP3K sesuai dengan kewenangan Provinsi sebagaimana tercantum UU 23/2014 INSTANSI TERKAIT Bappeda, BLH, Dinciptakaru, ESDM, Dinhubkominfo, Biro hukum, dinas budpar Biro Hukum dan DPRD Provinsi Jawa Tengah, BPMD (PTSP) 5
REKOMENDASI DAN TARGET Review terhadap sistem ketatalaksanaan perizinan Ijin Penangkapan ikan, pengolahan dan pemasaran, budidaya. Perbaikan terhadap sistem ketatalaksanaan perizinan Perubahan Pergub 27/2014 tentang PTSP, untuk mengakomodir perijinan sesuai dengan UU 23/2014 Implementasi sistem ketatalaksanaan perizinan yang telah diperbaharui Terlaksananya SOP perizinan yang efektif dan efisien tahun 2016 Integrasi sistem ketatalaksanaan perizinan yang telah diperbaharui dengan sistem lainnya Terintegrasinya ketatalaksanaan perijinan kelautan dan perikanan melalui Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Jawa Tengah 6
TARGET DAN KONDISI SAAT INI Ijin Penangkapan ikan, pengolahan dan pemasaran, budidaya. Penyusunan database perijinan sektor kelautan dan perikanan tahun 2015 Perubahan Pergub 27/2014 tentang PTSP, untuk mengakomodir perijinan sesuai dengan UU 23/2014 Terlaksananya SOP perizinan yang efektif dan efisien di thn 2016 Terintegrasinya ketatalaksanaan perijinan kelautan dan perikanan melalui Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Jawa Tengah Pergub 27/2014 belum mengakomodir perijinan bidang pesisir dan pulau pulau kecil Standar Operasional Prosedur pada Unit Pelaksanaa Teknis PTSP BPMD Jawa Tengah (SK Nomor 067/1523) Lampiran No. 7 Bidang Kelautan dan Perikanan; Ketatalaksanaan perijinan telah terintegrasi melalui PTSP Provinsi Jawa Tengah 7
IJIN USAHA PERIKANAN KEWENANGAN PROVINSI S/D TAHUN 2014 NO BIDANG USAHA JUMLAH (UNIT) 1 PENANGKAPAN IKAN (10 30 GT) 2. 595 2 PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 8 3 BUDIDAYA IKAN 1 4 PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL 0 8
KONDISI SAAT INI JUMLAH KAPAL PERIKANAN BERDASAR IJIN YG DIKELUARKAN (10 30 GT) SAMPAI DENGAN 2014 1400 No Alat Tangkap Jumlah 1 Kapal Angkut 82 2 BAGAN 12 3 Bottom Long Line 114 4 Cantrang 1213 5 Dogol 1 6 Gill Net 187 7 Jaring Cumi - Cumi 65 8 Long Line 186 9 Mini Purse Seine 651 10 Purse Seine 83 11 Tramel Net 1 Jumlah 2.595 1200 1000 800 600 400 200 0 9
KONDISI SAAT INI Jumlah Kapal Perikanan di Jawa Tengah No Ukuran (GT) Jumlah Kapal % 16,823 1 < 5 16.823 67,42 2 5 10 4.696 18,82 3 10 30 2.595 10,40 4 > 30 840 3,37 Jumlah 24.954 100 4,696 2,595 840 < 5 5 10 10 30 > 30 10
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH PERMASALAHAN Ketidaksesuaian antara dokumen dengan kondisi fisik kapal Regulasi dokumen kapal perikanan belum tersinkronisasi dengan baik Pengurusan perijinan kapal perikanan diatas 30 GT dilaksanakan di pusat dirasakan memberatkan pelaku usaha perikanan UPAYA PENYELESAIAN MASALAH (1) Tim Dokumen Kapal Perikanan di Jawa Tengah melalui SK Gubernur Jawa Tengah Nomor : 523/10 Tahun 2015 tanggal 19 Januari 2015; (2) Surat Edaran Ditjen Perhub Laut No. 001/3/01/DK 15 tanggal 8 April 2015 kepada KSOP dan UPP untuk ukur ulang seluruh kapal perikanan Sinkronisasi regulasi guna penyederhanaan dokumen kapal perikanan Penerbitan SIUP, SIPI dan SIKPI kapal perikanan diatas 30 GT dilaksanakan oleh Pusat dengan membuka gerai perijinan di provinsi. INSTANSI TERKAIT DKP Prov., KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan operasional Pelabuhan) PTSP, BBPI, UPP III Batang dan Juwana DKP Prov., KSOP dan Ditjen Perikanan Tangkap (KKP) DKP Provi., KSOP dan Ditjen Perikanan Tangkap (KKP) 11
PERMASALAHAN dan UPAYA PENYELESAIAN MASALAH PERMASALAHAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH INSTANSI TERKAIT Banyaknya pengajuan ijin baru untuk kapal perikanan dengan alat tangkap cantrang (1) Permohonan kepada Gubernur Jawa Tengah untuk moratorium ijin kapal baru (surat nomor 523.54/2970 tanggal 27 November 2014); (2) menjadikan tahun 2015 sebagai tahun sosialisasi dan; (3) per 1 Januari 2016 tidak akan melanjutkan pengajuan ijin kapal baru maupun perpanjangan bilamana diketahui tidak sesuai dengan dokumen. DKP Prov., KSOP dan PTSP 12
PERMASALAHAN dan UPAYA PENYELESAIAN MASALAH PERMASALAHAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH INSTANSI TERKAIT Permen KP no. 19/2010 tentang Sistem Jaminan Mutu Keamanan Pangan belum dapat diterapkan untuk UMKM pengolah Permen KP no. 49/2014 tentang Usaha Pembudidaya Ikan tidak secara spesifik menyebutkan kewenangan provinsi Kewenangan perizinan Kabupaten/Kota telah dialihkan menjadi kewenangan Provinsi sebagaimana Implementasi UU 23 tahun 2014 Pembinaan dan sosialisasi Mengusulkan perubahan Permen KP no. 49/2014 Perlu diterbitkan PERGUB sambil menunggunya PERDA untuk mengakomodir implementasi pelimpahan kewenangan DKP, BPOM, Dinperindag, Dinkop UMKM, BSN Ditjen PB KKP DKP, BKD, DPPAD, PTSP, Biro Orpeg dan DPRD Prov. 13
III. PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK REKOMENDASI DAN TARGET Identifikasi setiap jenis kewajiban para pihak Teridentifikasinya semua jenis kewajiban para pihak (pemerintah dan pelaku usaha) yang antara lain mencakup kewajiban administrasi; retribusi; teknis; lingkungan; dll yang juga mencakup besar/jenis kewajiban; jangka waktu pelaksanaan kewajiban dan sanksi Identifikasi tingkat pelaksanaan kewajiban para pihak Tercapainya jumlah para pihak yang melaksanakan kewajiban pada tahun 2018 Mendorong pelaksanaan kewajiban para pihak yang belum dipenuhi Termotivasinya kesadaran Pelaku Usaha Perikanan yang belum memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan melalui sosialisasi atas ketentuan yang berlaku 14
Memantau pelaksanaan kewajiban Pelaku Usaha Perikanan Terlaksananya pemantauan kewajiban pelaku usaha (penangkapan ikan, pengolahan dn pemasaaran, budidaaya) perikanan tahun 2015 2018 Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kewajiban Pelaku Usaha Perikanan Tersedianya data evaluasi kewajiban para pihak tahun 2016 Mengambil langkahlangkah sebagai tindak lanjut atas evaluasi pelaksanaan kewajiban Pelaku Usaha Perikanan Terlaksananya langkah langkah strategis untuk peningkatan pelaksanaan kewajiban para pihak 15
TARGET DAN KONDISI SAAT INI Teridentifikasinya semua jenis kewajiban para pihak (pemerintah dan pelaku usaha) yang antara lain mencakup kewajiban administrasi; retribusi; teknis; lingkungan; dll yang juga mencakup besar/jenis kewajiban; jangka waktu pelaksanaan kewajiban dan sanksi Jenis kewajiban para pihak belum seluruhnya termuat dalam Perda 10/2014 Tercapainya jumlah para pihak yang melaksanakan kewajiban pada tahun 2018 Belum semua para pihak melaksanakan kewajiban Termotivasinya kesadaran Pelaku Usaha Perikanan yang belum memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan melalui sosialisasi atas ketentuan yang berlaku Sebagian pelaku usaha belum termotivasi 16
lanjutan Terlaksananya pemantauan kewajiban pelaku usaha perikanan tahun 2015 2018 Pelaksanaan pemantauan secara simultan Tersedianya data evaluasi kewajiban para pihak tahun 2016 Kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait Terlaksananya langkah langkah strategis untuk peningkatan pelaksanaan kewajiban para pihak Harmonisasi dan sinkronisasi pelaksanaan langkah strategis 17
PERMASALAHAN Masih kurangnya kesadaran para pihak dalam melaksanakan kewajibannya UPAYA PENYELESAIAN MASALAH Sosialisasi kewajiban para pihak Koordinasi pihak terkait Penerapan reward and punishment INSTANSI TERKAIT KSOP, DKP Prov. Dan Kab/Kota, PTSP, BLH, Ciptakaru, PSDA, Bappeda, BPN dan KKP 18
IV. PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT REKOMENDASI DAN TARGET Identifikasi hak hak masyarakat yang ada di Laut Teridentifikasinya hak hak masyarakat yang ada di laut yang dijamin oleh Undang Undang atau Peraturan Daerah/adat setempat Merumuskan langkah langkah untuk melindungi dan memenuhi hakhak masyarakat sesuai dengan aturan perundang undangan yang berlaku Tersedianya regulasi untuk melindungi dan memenuhi hakhak masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan 19
Melakukan sosialiasi/edukasi/ka mpanye terhadap langkah langkah untuk memenuhi hakhak masyarakat Terlaksananya sosialiasi/edukasi/kampanye terhadap langkah langkah untuk memenuhi hak hak masyarakat Pemenuhan hak hak masyarakat Terlaksananya hak hak masyarakat Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemenuhan hak hak masyarakat Terpantau dan terevaluasinya pemenuhan hak hak masyarakat 20
TARGET DAN KONDISI SAAT INI Teridentifikasinya hak hak masyarakat yang ada di laut yang dijamin oleh Undang Undang atau Peraturan Daerah/adat setempat Belum semua hak pelaku usaha perikanan memiliki hak yang dijamin undang undang Tersedianya regulasi untuk melindungi dan memenuhi hak hak masyarakat sesuai dengan peraturan perundang undangan Penerapan inpres 15/2011 tentang Perlindungan Nelayan belum optimal Terlaksananya sosialiasi/edukasi/kampanye terhadap langkah langkah untuk memenuhi hak hak masyarakat Pelaksanaan sosialisasi belum sepenuhnya mencakup seluruh masyarakat dan pelaku usaha Terlaksananya hak hak masyarakat Belum optimal Terpantau dan terevaluasinya pemenuhan hak hak masyarakat Evaluasi dan pemantauan hanya berdasarkan data statistik 21
PERMASALAHAN Belum seluruh masyarakat laut mendapat perlindungan Belum optimalnya pelaksanaan inpres 15/2011 UPAYA PENYELESAIAN MASALAH Penyusunan peraturan daerah sebagai tindak lanjut inpres 15/2011 INSTANSI TERKAIT KSOP, DKP Prov. Dan Kab/Kota, PTSP, BLH, Ciptakaru, PSDA, Bappeda, BPN, Polair, Lanal, DPRD dan KKP 22
ISU KHUSUS LAINNYA Implementasi Perijinan Setelah Terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Terbitnya PERMEN KP Nomor 26 Tahun 2013 tentang Usaha Penangkapan Ikan Terbitnya PERMEN KP Nomor 49Tahun 2014 tentang Usaha Pembudidaya Ikan Terbitnya PERMEN KP Nomor 57 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.30/Men/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia Terbitnya PERMEN KP Nomor : 01 tahun 2015 tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.), KEPITING (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus pelagicus spp.) dan PERMEN KP Nomor : 02 tahun 2015 tentang pelarangan alat Penangkapan ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik, (.Nets) yang merupakan alat tangkap yang sangat Produktif dan Dominan di gunakan oleh para nelayan di Jawa Tengah. Terbatasnya Jumlah petugas cek fisik kapal dan Petugas Kesyahbandaran 23
24