Modul ke: ETIK UMB. Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi. Fakultas TEKNIK. Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd. Program Studi Teknik Industri

dokumen-dokumen yang mirip
ETIK UMB Modul ke: TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Manajemen. Fakultas. Program Studi

Nama Mata Kuliah ETIK UMB

Achievement Motivation

ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI

Modul ke: ETIK UMB. Berpikir Positif. Fakultas TEKNIK. Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd. Program Studi Teknik Industri

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Etik UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI. Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu

Mata Kuliah Etik UMB. Dosen : Cuntoko, SE., MM. DESAIN DESAIN DAN SENI KREATIF DESAIN PRODUK. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian 5

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BERPIKIR POSITIF. Disampaikan pada perkuliahan ETIK UMB kelas PKK. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEKNIK

Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. ini akan diuraikan kesimpulan, implikasi, dan saran. Kesimpulan yang rumusanya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama.

TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

Desain dan Pengembangan Pelatihan

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI?

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

Modul ke: ETIK UMB. Kepemimpinan dan Kerjasama Tim. Fakultas TEKNIK. Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd. Program Studi Teknik Industri

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

PENGANTAR BISNIS, bahan ajar untuk kalangan sendiri. Modul 2

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 DISIPLIN ORGANISASI

Kerangka Logis untuk Merancang Proyek & Menulis Proposal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no 20

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

Team Building & Manajeman Konflik

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIK

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Subjective Well-Being. kebermaknaan ( contentment). Beberapa peneliti menggunakan istilah well-being

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, agar individu dapat memuaskan kebutuhannya sendiri walaupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tenaga kerja sebagai sumberdaya yang sangat penting di dalam suatu

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung

Menyusun Key Performance Indicator (KPI) untuk Mengukur Kinerja Anda

Entrepreneurship and Inovation Management

MOTIVASI SUMBER MOTIVASI BAGI KETERLIBATAN DALAM TUGAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil observasi, pengolahan data dan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak setiap anak atau remaja beruntung dalam menjalani hidupnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. seseorang. Menurut Wexley dan Yukl (2005: 129) kepuasan kerja adalah cara

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAHAN AJAR 3 MOHD. KURNIAWAN. DP

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI

(Personality Development, Elizabeth B. Hurlock) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa bersosialisasi dengan. menghargai perbedaan (pendapat, sikap, dan kemampuan prestasi) dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah karyawan yang relatif banyak dan memiliki karakteristik pola

DAFTAR TABEL. 9. Tanggapan Responden Terhadap Mengenai Diperbolehkan. Memberikan Ide Baru Tanggapan Responden Tentang Manajer Mendukung

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa tersebut perlu diciptakan suasana proses belajar yang dapat. membangun semangat belajar siswa tersebut.

ETIK UMB. Komunikasi Efektif. HARIS UTOMO, S.STP. M.Si. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

KODE ETIK PSIKOLOGI. Bab IV. Hubungan Antar Manusia (Pasal 13-22) Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

KEWIRAUSAHAAN-I RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Informatika

LAMPIRAN 1 SKALA PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara

Positif Hadapi Kritik, Let's Move on!

Transkripsi:

Modul ke: ETIK UMB Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi Fakultas TEKNIK Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd Program Studi Teknik Industri

Pentingnya Sebuah Tujuan Tujuan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan atau dicapai oleh manusia (Srijanti, dkk 2006). Tujuan merupakan pedoman dan arah bagi manusia untuk bekerja dan mengisi kehidupannya Sebagai salah satu hal yang harus dimiliki untuk sukses dalam kehidupan

Menetapkan Tujuan Specific (khusus) Rumuskan tujuan secara spesifik. Tujuan perlu fokus pada definisi spesifik bidang-bidang perilaku kinerja. Measurable (terukur) Tujuan yang terukur berarti mengandung alat ukur. Pengukuran merupakan cara untuk memantau kemajuan, apakah tujuan telah tercapai atau belum.

Menetapkan Tujuan (2) Achievable (dapat dicapai) Tujuan dicapai dengan kemampuan yang ada.oleh karena itu tujuan yang baik berada dalam batas kemampuan orang yang membuat tujuan. Realistic (realistis) Tujuan yang realistis adalah tujuan yang layak dan dapat dicapai dengan kondisi yang ada.

Menetapkan Tujuan (3) Relevant (relevan) Tujuan dibuat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tujuan yang relevan akan membantu seseorang mencapai misi-nya atau mencapai tujuan yang lebih besar. Time frames (batas waktu) Tujuan dicanangkan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan yang baik ditetapkan awal dan akhirnya, sehingga jelas kapan diadakan penilaian

Motivasi Berprestasi Motivasi fisik-material Manusia terdorong untuk melakukan suatu perbuatan bisa karena keinginan untuk mendapatkan imbalan fisik material Motivasi psiko-emosional Motivasi psiko-emosional akan menggerakkan manusia untuk berbuat karena suatu kondisi kejiwaan yang ingin dimiliki seseorang ini seperti rasa kebahagiaan, kehormatan, kebanggaan dan sebagainya.

Motivasi Berprestasi (2) Motivasi spiritual atau ruhiyah Inilah motivasi terkuat yang terdapat pada diri manusia. Motivasi ini dibangun oleh kesadaran akan adanya Tuhan YME

Mengukur Motivasi Berprestasi Aspek Kognisi Menyelesaikan tugas dengan hasil sebaik mungkin, bekerja tidak atas dasar untung-untungan (gambling), berfikir dan berorientasi ke masa depan berusaha mengantisipasi hasil kerjanya secara logic, lebih mementingkan prestasi daripada upah yang akan diterimanya, dan realistis menilai dirinya

Mengukur Motivasi Berprestasi (2) Aspek Konasi Bersemangat bekerja keras dan penuh vitalitas, tidak mudah menyerah dan merasa bersalah kalau tidak berbuat sebaik mungkin, tidak cepat lupa diri kalau mendapat pujian atas prestasinya, dengan senang hati menerima kritik atas hasil kerjanya dan bersedia menjalankan petunjuk-petunjuk orang lain selama itu sesuai dengan gagasannya, dan lebih senang bekerja pada tugas-tugas yang sukar, cukup menantang untuk berkreasi bukan yang monoton

Mengukur Motivasi Berprestasi (2) Aspek Afeksi atau emosi Gembira secara wajar manakala memenangkan persaingan kerja dengan rekan-rekannya, selalu menjadikan pekerjaannya yang lalu sebagai umpan balik bagi penentuan tindakan lanjutan, segan bekerja dalam suasana bersaing (dalam arti positif) dan berusaha meninggalkan rekan-rekannya jauh di belakang, merasa menyesal kalau hasil kerjanya jelek, apalagi kalau diperlukan orang lain, dan berprinsip bahwa upah yang diterima hendaknya sepadan dengan kualitas dan prestasi kerjanya

Pentingnya Motivasi Berprestasi Komarudin (1994) menyebutkan bahwa motivasi berprestasi meliputi pertama kecenderungan atau upaya untuk berhasil atau mencapai tujuan yang dikehendaki, kedua keterlibatan ego individu dalam suatu tugas, ketiga harapan suatu tugas yang terlihat oleh tanggapnya subjek, keempat motif untuk mengatasi rintangan atau berupaya berbuat sesuatu dengan cepat dan baik.

Terima Kasih Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd