BAB 3 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PT.BINACITRA TATAPRIMA

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1998 di Jakarta dengan nama PT. Tricilla

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PT MARGA BHARATA

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. impor dan penjualan ikan beku (frozen fish) dimana ikan-ikan yang telah masuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

Lampiran 1 FLOWCHART PROSEDUR PENJUALAN

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

Ujian Akhir Semester:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 PERANCANGAN USULAN SISTEM PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PT BINTANG TOEDJOE. 4.1 Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas Usulan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. PRO-HEALTH INTERNATIONAL

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG DIUSULKAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB III TINJAUAN UMUM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

LAMPIRAN. Class Diagram. State Diagram. Use Case Diagram L-1. Finish. Start. Comunication. Asosiasi. Generalisasi. Agregasi

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

Lampiran 1. Hasil Wawancara

A. Prosedur Pemesanan dan

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

LAMPIRAN DOKUMEN PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

Storyboard Create Form Master Karyawan Langkah 1 : Menampilkan Mainform dan Melakukan Login

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN DAN PIUTANG

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Tampilan Window Login

Tahapan Desain Fisik a. Perancangan Database

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Transkripsi:

BAB 3 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Buana Penta Prima merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi alat-alat berat, seperti mesin-mesin kontraktor, suku cadang dan perlengkapannya. PT. Buana Penta Prima yang mulai beroperasi pada tahun 1988 didirikan oleh Bapak Eldy Sutanto yang hingga kini masih menjabat sebagai direktur utama perusahaan. Perusahaan ini di dirikan dengan akta notaris No.70 tanggal 21 Desember 1988 yang dibuat dihadapan notaris Soebagjo Ronoatmodjo, SH. Dan mendapat pengesahan dari departemen kehakiman dengan nomor C2.1283.HT.01.01 tahun 1990. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Krekot Jaya Molek blok AC No.11, Jakarta Pusat. Untuk mendukung kegiatan usahanya PT. Buana Penta Prima melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan produksi alat-alat berat dan kontraktor dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, terutama di Balikpapan, Kalimantan. Produkproduk yang dijual tidak saja berasal dari Indonesia, tapi juga di import dari negara lain, seperti Singapura, Jepang, Cina dan Korea. Contoh produk yang di import adalah mesin pengangkut barang berat dengan merk dagang Komatsu yang di import dari Jepang. Hingga saat ini PT. Buana Penta Prima memperkerjakan sekitar 40 orang karyawan yang terdiri dari divisi Marketing, divisi pembelian, divisi penjualan, divisi akuntansi dan keuangan, dan divisi gudang. Setiap divisi mempunyai tanggung jawab yang berbeda.

54 3.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadikan PT. Buana Penta Prima sebagai salah satu perusahaan distribusi alat-alat berat, suku cadang dan perlengkapannya yang terdepan dan memiliki reputasi yang baik di Indonesia, baik dalam hal kualitas produk, maupun dalam pelayanan pelanggan Misi Mendistribusikan produk dengan kualitas yang terbaik, harga yang terjangkau dan menjaga kerja sama yang baik dengan pelanggan dan pemasok. 3.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi sangat penting bagi perusahaan untuk menetapkan tugas dan tanggung jawab pekerjaan dalam suatu perusahaan. Sehingga apabila terjadi penyimpangan dari prosedur yang telah ditetapkan semula dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab. Gambar 3.1 berikut ini merupakan struktur organisasi PT. Buana Penta Prima :

55 RUPS Dewan Komisaris Direktur Utama Direktris Divisi Marketing Divisi Pembelian Divisi Penjualan Divisi Gudang Divisi Akuntansi & Keuangan Bagian Pengiriman Bagian Penagihan Bagian Akuntansi dan Keuangan Bagian Penj. Tunai Bagian Penj. Kredit Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Buana Penta Prima 3.4 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab 1) Direktur utama a. Memimpin, mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan. b. Membuat tujuan jangka panjang dan jangka pendek. c. Merumuskan kebijakan dan strategi bisnis perusahaan d. Mengambil keputusan untuk menentukan arah perusahaan yang lebih baik. e. Menilai kegiatan operasional perusahaan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

56 2) Direktris a. Bekerja sama dengan direktur utama untuk menentukan peraturanperaturan perusahaan. b. Mewakili direktur utama untuk mengambil keputusan pada kondisi tertentu. c. Mengawasi dan mengurus penggunaan asset perusahaan dan kegiatan operasional perusahaan. d. Mengatur perekrutan karyawan, menghitung pembayaran gaji karyawan. 3) Divisi marketing a. Mempromosikan produk perusahaan. b. Menentukan target penjualan dalam memasarkan produk di pasaran. c. Mengamati perkembangan pasar dan mengumpulkan informasi mengenai perkembangan kebutuhan pasar. d. Menentukan strategi marketing yang mampu menjaring pelanggan lebih banyak lagi. 4) Divisi pembelian a. Mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan operasional pembelian baik pembelian barang dalam negeri (local) maupun pembelian barang di luar negeri (import). b. Bertanggung jawab dalam hal pengadaan barang yang diperlukan untuk kepentingan penjualan. c. Membina hubungan baik dengan pemasok. d. Meng-update harga dan jenis-jenis produk terbaru.

57 5) Divisi penjualan a. Melakukan dan mengatur kegiatan penjualan b. Menerima dan mengatur penjualan tunai oleh bagian penjualan tunai c. Menerima dan mengatur penjualan kredit oleh bagian penjualan kredit. d. Menerima retur penjualan dari customer. e. Membuat faktur penjualan dan surat jalan untuk keluar barang. 6) Divisi gudang a. Bertanggung jawab atas persediaan barang di gudang. b. Melakukan pengecekan terhadap barang masuk dan kesesuaian jumlah dan jenis barang dengan faktur. c. Bertanggung jawab atas barang keluar sesuai dengan surat perintah pengeluaran dan pengiriman barang dari bagian penjualan. d. Mengirim dan mengawasi pengiriman barang oleh bagian pengiriman. 7) Bagian penagihan a. Bertanggung jawab untuk menagihan piutang pada customer yang sudah jatuh tempo. b. Melaporkan hasil penagihan piutang kepada bagian keuangan. 8) Bagian akuntansi dan keuangan a. Mencatat transaski yang terjadi dalam perusahaan. b. Membuat laporan-laporan yang diperlukan manajemen. c. Mengatur dan mengawasi pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan. d. Mengkonfirmasi piutang yang sudah jatuh tempo pada customer. e. Menjaga hubungan baik dengan customer.

58 3.5 Gambaran Sistem Berjalan Perusahaan 3.5.1 Rich Picture

Gambar 3.2 Rich Picture Sistem Akuntansi Penjualan Kredit dan Piutang PT. Buana Penta Prima

59 Gambar 3.3 Rich Picture Retur Penjualan 3.5.2 Prosedur Penjualan Kredit Prosedur penjualan yang berjalan pada PT. Buana Penta Prima adalah sebagai berikut : Dimulai dengan adanya pemesanan (order) dari pelanggan, bisa melalui telepon, fax, maupun secara langsung pelanggan datang ke perusahaan menyerahkan Purchase Order (PO). Order tersebut diterima divisi penjualan. Divisi gudang mengecek ketersediaan barang gudang, apabila telah mendapat konfirmasi mengenai ketersediaan barang dari bagian gudang maka Order tersebut dicatat dalam form sales order (SO) rangkap dua oleh bagian penjualan, rangkap pertama diberikan pada bagian akuntansi sebagai bukti adanya permintaan penjualan dari pelanggan, sedangkan rangkap kedua sebagai arsip bagian penjualan.

60 Berdasarkan SO tersebut, bagian penjualan membuat delivery order (DO) lima rangkap, Faktur Penjualan (FP) empat rangkap dan Faktur Pajak Standar (FPS) tiga rangkap. Pada DO tidak tercantum harga barang dan biasanya digunakan sebagai dokumen sumber pengeluaran barang oleh bagian gudang. DO rangkap ke-5 dan faktur penjualan rangkap ke-4 digunakan sebagai arsip oleh bagian penjualan. Bagian penjualan menyerahkan DO empat rangkap, FP tiga rangkap dan FPS tiga rangkap ke bagian gudang. Bagian gudang menyiapkan barang-barang yang tercantum dalam DO dan menyerahkan ke bagian pengiriman disertai dengan dokumen pengiriman berupa DO empat rangkap, faktur penjualan tiga rangkap, serta FPS tiga rangkap. Bagian pengiriman menyerahkan barang dan dokumen-dokumen tersebut ke pelanggan untuk ditanda tangani. DO rangkap ke-2 diselipkan pada pembungkus barang, DO rangkap ke-1 untuk dokumentasi pelanggan, DO rangkap ke-3 dan 4 akan dibawa kembali oleh bagian pengiriman sebagai arsip keluar dan pengiriman barang dari gudang dan dilaporkan ke bagian akuntansi. Setelah Faktur penjualan ditanda tangan, rangkap ke-2 diserahkan ke pelanggan, sedangkan rangkap ke-1 dan ke-3 dibawa kembali untuk diserahkan ke bagian akuntansi. FPS rangkap ke-1 diserahkan ke pelanggan dan rangkap ke-2 dan ke-3 diserahkan ke bagian akuntansi untuk arsip bagian akuntansi dan bukti perhitungan pajak. Bagian akuntansi akan mencocokan faktur penjualan yang diterima dari bagian pengiriman dengan SO yang diterima dari bagian penjualan. Apabila cocok, maka faktur tersebut akan di jurnal dan di arsipkan untuk kepentingan penagihan piutang.

61 3.5.3 Prosedur Penagihan Piutang Pada saat jatuh tempo piutang, Bagian akuntansi selaku bagian keuangan akan menyerahkan faktur penjualan rangkap ke-1 ke bagian penagihan untuk melakukan penagihan piutang. Bagian Akuntansi akan mengkonfirmasi ke pelanggan melaui telepon dan menugaskan bagian penagihan untuk melakukan penagihan. Bagian Akuntansi membuat bukti kas masuk (BKM) tiga rangkap menyerahkannya beserta faktur penjualan rangkap ke-1 kepada bagian penagihan untuk ditukarkan dengan uang atau cek atau giro. BKM dan faktur penjualan rangkap ke-1 diserahkan ke pelanggan sebagai bukti pembayaran. BKM rangkap ke-2 sebagai arsip bagian penagihan dan rangkap ke-3 sebagai arsip bagian Akuntansi. Bukti Kas Masuk yang diserahkan ke pelanggan dimaksudkan sebagai tanda terima pembayaran dari perusahaan. Uang atau cek atau giro yang diterima bagian penagihan akan di serahkan ke bagian keuangan disertai dengan BKM rangkap 2 dan 3 untuk dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Kemudian uang atau cek atau giro tersebut disetorkan bagian keuangan ke bank. Oleh karena itu bagian keuangan menerima bukti setor bank rangkap ke-2 yang telah di validasi dan dibukukan dalam buku besar. Pada waktu tertentu bagian akuntansi akan memberikan laporan penjualan ke direktur perusahaan. 3.5.4 Prosedur Retur Penjualan Apabila ada barang yang rusak, pelanggan dapat melakukan retur. Pelanggan dengan mengkonfirmasi lebih dahulu ke bagian penjualan melalui telepon bahwa akan ada pengembalian barang rusak atau membawa langsung

62 barang yang akan di retur beserta faktur penjualan rangkap dua yang dimilikinya ke bagian penjualan. Bagian penjualan akan mengecek kondisi barang tersebut. Kemudian bagian penjualan menyerahkan faktur penjualan tersebut ke bagian akuntansi agar jumlah barang yang tercetak di kurangi jumlahnya sesuai dengan barang yang diretur. Apabila semua barang diretur, maka bagian akuntansi akan menghapus catatan penjualan tersebut. 3.6 Permasalahan Yang Dihadapi Perusahaan dan Rekomendasi Perbaikan Masalah 1) Tidak ada penentuan limit kredit pelanggan. Hingga saat ini penjualan kredit yang dilaksanakan pada PT. Buana Penta Prima tanpa ada proses pengecekan limit kredit pelanggan. Padahal pengecekan limit kredit ini penting untuk menentukan apakah pelanggan layak diberikan kredit penjualan atau tidak. Tidak adanya pengecekan limit kredit pelanggan ini dikarenakan tidak ada data mengenai piutang pelanggan sebelumnya, sehingga bagian penjualan tidak dapat menentukan apakah pelanggan yang bersangkutan masih punya piutang yang belum dibayar atau tidak. Hal ini dapat mengakibatkan adanya penumpukan piutang. Rekomendasi yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat suatu sistem informasi akuntansi yang dapat menentukan limit kredit pelanggan dan memberikan laporan mengenai umur piutang pelanggan, sehingga dapat diketahui jumlah kredit pelanggan, yaitu dengan membuat

63 database mengenai pelanggan yang berisi kode pelanggan, nama dan alamat lengkap pelanggan, jumlah piutang pelangganä dan limit kredit pelanggan. 2) Adanya kesalahan perhitungan jumlah penagihan piutang.pelanggan yang melakukan retur penjualan. Pada saat terjadi retur penjualan, bagian penjualan maupun bagian akuntansi tidak mencatat secara khusus mengenai barang yang diretur, sehingga terkadang bagian akuntansi lupa bahwa pelanggan tersebut pernah melakukan retur. Masalah akan terjadi pada saat penagihan. Jumlah penjualan yang tercetak di faktur penjualan tidak cocok dengan jumlah yang seharusnya dibayarkan pelanggan ke perusahaan yang disebabkan kelalaian karyawan tidak meng-update jumlah piutang pelanggan yang retur. Akibat dari adanya masalah ini adalah perusahaan bisa kehilangan kepercayaan dari pelanggannya., manajemen tidak memiliki laporan piutang yang tepat sehingga tidak dapat memperkirakan berapa jumlah aktiva perusahaan berupa piutang yang belum tertagih. Pada umumnya bukti retur penjualan berupa surat retur digunakan untuk mengetahui barang apa saja yang paling sering di retur oleh pelanggan sebagai pertimbangan bagi pihak manajemen mengenai kelanjutan barang tersebut. Rekomendasi yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat sistem informasi akuntansi yang dapat menentukan prosedur dan dokumen retur penjualan yang benar, seperti disediakannya sistem pencatatan retur penjualan yang yang terintegrasi dengan sistem pencatatan akuntansi penjualan dan piutang.

64 3) Tidak ada data histori mengenai pesanan pelanggan. Sistem informasi akuntansi pada PT. Buana Penta Prima hingga saat ini belum bisa memberikan data histori mengenai kebiasaan pesanan pelanggan sebelumnya. Data histori ini berguna bagi perusahaan agar perusahaan dapat lebih mengenal pelanggannya, dan menentukan barang dan pelanggan mana yang berpotensial menguntungkan bagi perusahaan. Masalah ini disebabkan karena pelanggan perusahaan merupakan pelanggan lama dan sebagian besar merupakan kerabat atau mempunyai hubungan yang baik dengan pemilik dan pihak manajemen perusahaan, sehingga perusahaan merasa dekat dengan pelanggannya dan menganggap mereka merupakan pelanggan potensial bagi perusahaan. Rekomendasi yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membangun sistem informasi akuntansi yang menghasilkan laporan penjualan berdasarkan pelanggan yang berisis data-data pesanan pelanggan secara lengkap, berupa jenis barang, waktu pemesanan, dan pembayaran. 4) Tidak adanya kebijakan yang mengatur pemisahan tugas dan tanggung jawab ynag jelas antara bagian akuntansi dan keuangan. Dalam prosedur sistem yang berjalan dalam perusahaan, tugas dan tanggung jawab bagian akuntansi dan keuangan hampir sama, bahkan mereka dapat melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Misalnya bagian akuntansi terkadang menerima langsung kas masuk atau keluar dan bagian keuangan selain mengurus keluar masuk kas juga melakukan pencatatan jurnal dan membuat laporan keuangan sendiri.

65 Penyimpangan ini disebabkan kurangnya pengendalian internal perusahaan dalam hal pemisahan fungsi organisasi, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan kas dan manipulasi data kas masuk dan keluar oleh bagian keuangan maupun akuntansi. Rekomendasi yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menentukan kebijakan yang mengatur tugas dan tanggung jawab masingmasing bagian dan membangun sistem informasi akuntansi yang memberikan akses transaksi yang hanya bisa dilakukan oleh bagian yang berwenang. Untuk menggunakan aplikasi sistem informasi akuntansi penjualan, karyawan harus melakukan login terlebih dahulu, agar ada pembatasan terhadap akses. 5) Kurangnya pengendalian dalam kegiatan penagihan piutang. Pada saat bagian keuangan menugaskan bagian penagiahan untuk melakukan penagihan ke pelanggan, bagian keuangan memberikan bukti kas masuk untuk diberikan ke pelanggan meskipun pembayaran belum diterima. Hal ini disebabkan karena bagian keuangan telah melakukan konfirmasi jatuh tempo piutang ke pelanggan dan yakin bahwa pelanggan akan membayar pada saat penagihan. Akibatnya adalah apabila pelanggan tidak membayar, maka bagian keuangan tidak memiliki dana untuk di setor ke bank, padahal bagian keuangan telah mengeluarkan bukti kas masuk. Dan akibat lainnya adalah bisa terjadi penyalahgunaan dana oleh bagian penagihan dengan melaporkan bahwa pelanggan belum melakukan pembayaran. Rekomendasi yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menentukan kebijakan mengenai prosedur penagihan yang baik dan benar untuk menjamin adanya pengendalian internal yang baik dengan membangun

66 sistem informasi akuntansi penagihan yang memberikan otorisasi pada setiap dokumen yang dikeluarkan dan menghasilkan dokumen yang tercetak tanggl pembuatan dokumen, no urut, dll. 3.7 The Task 3.7.1 Purpose PT. Buana Penta Prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mesin-mesin alat berat, suku cadang dan perlengkapannya. Sampai saat ini proses bisnis yang dijalankan perusahaan masih menggunakan sistem manual (tidak terkomputerisasi). Oleh karena itu, pengembangan sistem informasi akuntansi yang dilakukan pada perusahaan ini dimaksudkan untuk mendukung pencatatan dan pengendalian internal dalam kegiatan penjualan kredit dan piutang PT. Buana Penta Prima. 3.7.2 System Definition Sistem informasi akuntansi yang digunakan PT. Buana Penta Prima dapat membantu menangani pencatatan kegiatan harian perusahaan yang berhubungan dengan penjualan kredit dan piutang perusahaan. Sistem ini menggunakan PC berbasis Windows dengan menggunakan arsitektur client-server yang terhubung dengan LAN. Untuk lebih jelasnya, system definition dari sistem informasi akuntasni penjualan kredit dan piutang pada PT. Buana Penta Prima dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.

67 Tabel 3.1 System Definition dengan Criteria FACTOR FACTOR Criteria Deskripsi Functionality Mendukung pencatatan dan pengendalian internal kegiatan penjualan kredit dan piutang perusahaan, sehingga menghasilkan informasi penjualan kredit dan piutang yang reliable dan up to date Application Domain Pengguna dari sistem ini adalah bagian penjualan, bagian akuntansi, bagian keuangan, bagian gudang Condition Sistem informasi akuntansi akuntansi yang dikembangkan untuk mengatasi masalah yang terkait dalam sistem penjualan kredit dan piutang yang ada di perusahaan Technology Sistem ini menggunakan beberapa PC yang terhubung dengan satu komputer server dengan menggunakan jaringan LAN. PC akan menggunakan beberapa device tambahan seperti fax dan printer Objects Pelanggan, Order, karyawan, penjualan, pengiriman, penagihan piutang Responsibility Sistem ini merupakan alat untuk mempermudah dan meningkatkan kegiatan operasional penjualan kredit dan piutang dalam hal pencatatan dan penyediaan informasi-informasi hasil transaksi harian dan laporan yang berkaitan dengan penjualan kredit dan piutang perusahaan

68 3.7.3 Contex 3.7.3.1 Problem Domain Penjualan pada PT. Buana Penta Prima dilakukan secara kredit. Prosedur penjualan dimulai ketika bagian penjualan menerima pesanan dari pelanggan. Pemesanan tersebut dapat dilakukan melalui telepon atau fax atau pelanggan secara langsung datang menyerahkan Purchase Order (PO) ke perusahaan. Bagian penjualan mengentri PO atau pesanan tersebut ke dalam Sales Order (SO) yang bernomor urut. Kemudian, setelah semua pesanan dientry dan total pesanan ditampilkan, sistem akan mengecek saldo kredit pelanggan. Apabila total pemesanan setelah dipotong pajak tidak melebihi saldo kredit maka pesanan akan diproses. Jika jumlah pemesanan melebihi saldo kredit pelanggan, maka sistem akan mengeluarkan kotak dialog dan pemesanan dibatalkan dan PO dikembalikan ke pelanggan. Jika pesanan tidak melebihi batas kredit, maka pemesanan akan diproses. Ketika bagian penjualan menekan tombol Save, maka sistem akan mengurangi jumlah persediaan barang di master barang secara otomatis. Kemudian bagian penjualan akan mencetak SO dua rangkap, dan menyerahkan SO dan PO ke bagian akuntansi untuk di autorisasi. Bagian akuntansi akan mencocokkan PO dan SO tersebut. Berdasarkan SO tersebut, bagian akuntansi akan membuat Faktur Penjualan (FP) dan Faktur Pajak Standar (FPS) dan mencetak FP tiga rangkap dan FPS tiga rangkap. Sistem secara otomatis akan menambah jumlah piutang pelanggan. Kemudian PO dan SO rangkap satu akan dikembalikan ke

69 bagian penjualan. Sedangkan FP dan FPS diserahkan ke bagian gudang. Dalam Faktur Penjualan terdapat tanggal jatuh tempo yang menentukan kapan pelanggan harus membayar piutangnya. Bagian penjualan akan membuat dan mencetak Delivery Order (DO) lima rangkap. Bagian penjualan akan mengotorisasi DO dan mengarsipkan DO rangkap ke lima, dan menyerahkan empat rangkap sisanya ke bagian gudang. Pada dokumen DO tidak tercantum harga barang dan biasanya digunakan juga sebagai dokumen perintah pengeluaran dan pengiriman barang. Bagian Gudang akan mencocokan DO yang diterima dari bagian penjualan dengan FP dan FPS dari bagian akuntansi. Kemudian bagian gudang akan mempersiapkan barang, membungkus barang untuk kemudian dikirimkan ke pelanggan. Bagian pengiriman akan menerima barang dan dokumen-dokumen pendukung penjualan berupa DO empat rangkap, FP tiga rangkap, dan FPS tiga rangkap. DO rangkap dua dimasukkan atau ditempelkan pada barang yang akan dikirim. Bagian pengiriman menyerahkan barang beserta dokumen-dokumen tersebut untuk ditanda tangani oleh pelanggan. DO rangkap satu, FP rangkap dua dan FPS rangkap satu diserahkan ke pelanggan sebagai bukti penyerahan barang. DO rangkap 3 dan 4, FP rangkap 1 dan 3, FPS rangkap 2 dan 3 yang telah di tanda tangan customer dibawa kembali oleh bagian pengiriman. DO rangkap 4 di berikan ke bagian gudang untuk diarsip. DO rangkap tiga, FP rangkap 1 dan 3, dan FPS rangkap 2 dan 3 diserahkan ke bagian akuntansi untuk diarsipkan.

70 Apabila terjadi retur barang, maka pelanggan akan melakukan konfirmasi ke bagian penjualan dan menyerahkan barang dan Faktur Penjualan ke bagian penjualan. Bagian Penjualan yang menerima barang akan mengecek apakah barang yang diterima sesuai atau terdapat dalam faktur penjualan, apabila sesuai maka barang tersebut akan diserahkan ke bagian gudang. Bagian Gudang akan mencatat penerimaan barang tersebut kedalam form Tanda Terima Retur Penjualan (TTR). Kemudian sistem akan secara otomatis mengurangi jumlah piutang pelanggan sebesar jumlah retur. Bagian Gudang akan mencetak tanda terima retur tersebut sebanyak tiga rangkap, yaitu untuk pelanggan, untuk bagian akuntansi sebagai bukti pengurangan piutang, dan untuk dokumentasi bagian gudang. Suatu waktu bagian akuntansi akan mencetak daftar piutang pelanggan. Bagi pelanggan yang piutangnya sudah jatuh tempo atau akan jatuh tempo dalam waktu dekat, maka bagian akuntansi akan mengkonfirmasi ke pelanggan melalui telepon atau fax. Kemudian bagian akuntansi akan menugaskan bagian penagihan yang berada dibawah bagian keuangan untuk menagih piutang pelanggan yang jatuh tempo dan memberikan FP rangkap ke satu dan Tanda Terima Retur Penjualan ke bagian penagihan untuk ditukarkan dengan uang / cek / giro sebagai alat pembayaran, atau Tanda Terima Faktur dari pelanggan agar dapat di tukar dengan uang / cek/ giro pada waktu yang ditentukan. Setelah bagian penagihan menerima pembayaran, maka uang / cek / giro tersebut diserahkan ke bagian keuangan untuk dicatat ke dalam bukti penerimaan kas yang akan menghasilkan print-out Bukti Kas Masuk

71 (BKM) tiga rangkap. Di dalam Bukti Kas Masuk tercantum jumlah pembayaran, jenis pembayaran, nomor cek/giro, nama bank dan tanggal cek/giro. BKM rangkap satu diserahkan ke pelanggan sebagai bukti pembayaran, rangkap dua untuk bagian akuntansi sebagai bukti pelunasan piutang sehingga bagian akuntansi dapat meng-update piutang pelanggan, dan rangkap ketiga sebagai bukti kas masuk untuk bagian keuangan. 3.7.3.2 Application Domain Sistem yang akan dibuat harus dapat mendukung kelancaran kegiatan penjualan dan penagihan piutang perusahaan. Sistem ini ditangani oleh bagian penjualan, bagian gudang, bagian akuntansi, dan bagian keuangan. Tugas-tugas utama dalam Application domain adalah menerima pesanan, membuat dan mencetak dokumen penjualan (SO,DO,FP,FPS), mencatat penerimaan retur, bukti kas masuk, mencetak laporan penjualan, laporan piutang, analisa umur piutang dan laporan penerimaan kas. 3.8 Problem Domain 3.8.1 Clusters Pengelompokan Class dalam sistem informasi akuntansi penjualan kredit dan piutang PT. Buana Penta Prima terdiri dari beberapa cluster yaitu Pelanggan, Karyawan, Pemesanan, Pengiriman, Piutang, dan Retur. Gambar 3.4 berikut ini menunjukkan cluster dari sistem informasi penjualan kredit dan piutang PT. Buana Penta Prima.

72 Gambar 3.4 Cluster 3.8.2 Structure 1) Pelanggan Struktur dari Pelanggan ganya terdiri dari satu class Pelanggan. Gambar 3.5 Struktur dari Pelanggan 2) Karyawan Struktur dari Karyawan terdiri dari Karyawan Penjualan, Karyawan gudang, Karyawan Akuntansi, dan Karyawan Keuangan. Gambar 3.6 Struktur dari Karyawan 3) Pemesanan Struktur dari Pemesanan terdiri dari Class Sales Order yang memiliki struktur asosiasi dengan Class Barang.

73 Gambar 3.7 Struktur dari Pemesanan 4) Pengiriman Struktur dari Pengiriman terdiri dari satu class Delivery Order. Gambar 3.8 Struktur dari Pengiriman 5) Piutang Struktur dari Piutang terdiri dari Faktur Penjualan, Faktur Pajak Standar, dan Bukti Kas Masuk yang meniliki hubungan asosiasi.. 6) Retur Penjualan Gambar 3.9 Struktur dari Piutang Struktur dari Retur Penjualan terdiri dari Tanda Terima Retur. Gambar 3.10 Struktur dari Retur Penjualan

74 Gambar 3.11 berikut ini merupakan Class diagram lengkap dari sistem informasi akuntansi penjualan kredit dan piutang PT. Buana Penta Prima yang menunjukkan hubungan antar Class yang terdapat dalam sistem. Gambar 3.11 Class Diagram

75 3.8.4 Classes Pelanggan Gambar 3.12 Behavioral Pattern dari Class Pelanggan Tabel 3.2 Keterangan Behavioral Pattern dari Class Pelanggan Operations Mendaftar Memesan Meretur Membayar Update piutang Update kredit Attributes Kode_plg, nama_plg, alamat_plg, telepon_plg, fax, mana_pkp, NPWP No_SO, tgl_so, kode_plg, nama_plg, alamat_plg, kode_brg, nama_brg, jenis_brg, merk_brg, kuantitas, harga, saldo_kredit No_ttr, tgl_ttr, no_fp, Kode_plg, nama_plg, alamat_plg, kode_brg, kuantitas, total-retur No_BKM, tgl_bkm, no_fp, no_ttr, nama_plg, jenis_pembayaran, nama_bank, no_cek/giro, tgl_cek/giro No_FP, no_ttr, no_bkm, nama_plg, saldo_piutang No_FP, no_ttr, no_bkm, nama_plg, saldo_kredit

76 Karyawan Gambar 3.13 Behavioral Pattern dari Class Karyawan Tabel 3.3 KeteranganBehavioral Pattern dari Class Karyawan Operations Memulai_kerja Mengubah_id Mengakhiri_kerja Attributes Kode_karyawan, nama_karywan, tgl_masuk, tempat_lahit, tgl_lahir, jenis_kelamin Alamat_karywan, telepon_karyawan, status, bagian, jabatan Kode_karyawan, nama_karywan Barang Gambar 3.14 Behavioral Pattern dari Class Barang

77 Tabel 3.4 Keterangan Behavioral Pattern dari Class Barang Operations Memesan Mengirim Mengecek Attributes No_SO, tgl_so, kode_plg, nama_plg,alamat_plg, kode_brg, nama_brg, jenis_brg, merk_brg, kuantitas,harga, saldo_kredit, kode_kary No_DO Kode_barang Sales Order Gambar 3.15 Behavioral Pattern dari Class Sales Order Tabel 3.5 Keterangan Behavioral Pattern dari Class Sales Order Operations Membuat Mengedit Mencetak Mengecek Attributes No_SO Kode_kary, kode_brg, kuantitas, diskon No_SO Kode_kary, kode_brg, kuantitas

78 Delivery Order Gambar 3.16 Behavioral Pattern dari Class Delivery Order Tabel 3.6 Keterangan Behavioral Pattern dari Class Delivery Order Operations Membuat Mengedit Mencetak mengecek Attributes No_DO No_SO, tgl_pengiriman, no_kendaraan No_DO No_SO Faktur Penjualan Gambar 3.17 Behavioral Pattern dari Faktur Penjualan Tabel 3.7 Keterangan Behavioral Pattern dari Class Faktur Penjualan Operations Membuat Mengedit Mencetak Attributes No_FP No_SO, tgl_jatuh_tempo, lama_piutang No_FP

79 Mengecek Membayar No_SO, tgl_jatuh_tempo, lama_piutang No_FP Faktur Pajak Standar Gambar 3.18 Behavioral Pattern dari Class Faktur Pajak Standar Tabel 3.8 Keterangan Behavioral Pattern dari Class Faktur Pajak Standar Membuat Mengedit Mencetak Mengecek Operations Attributes Kode_FPS No_FP Kode_FPS Kode_FPS, no_fp Bukti Kas Masuk Gambar 3.19 Behavioral Pattern dari Class Bukti Kas Masuk

80 Tabel 3.9 Keterangan Behavioral Pattern dari Class Bukti Kas Masuk Operations Membuat Mengedit Mencetak Attributes No_BKM No_FP, no_ttr, no_ttf, jenis_pembayaran, no_cek/giro, tgl_cek/giro, jml_tagihan No_BKM Tanda Terima Retur Penjualan Gambar 3.20 Behavioral Pattern dari Class Tanda Terima Retur Tabel 3.10 Keterangan Behavioral Pattern dari Class Tanda Terima Retur Operations Membuat Mengedit Mencetak Mengecek Attributes No_ttr No_FP, kode_brg, kuantitas, keterangan No_ttr No_FP, kode_brg 3.8.4 Events Tabel 3.11 berikut ini menunjukkan event table dari sistem informasi akuntansi penjualan kredit dan piutang pada PT. Buana Penta Prima.

Class Event Pelanggan Karyawan Barang SO DO FP FPS TTR BKM Mendaftar + Memesan * + Meretur * Membayar * + Update piutang * Update kredit * Memulai kerja + Mengakhiri kerja + Mengubah ID * Membuat SO + Membuat DO + Membuat FP + Membuat FPS + Membuat TTR + Membuat BKM + Mencetak + + + + + + Mengedit * * * * * * Mengecek * * * * * * Mengirim + Tabel 3.11 Event Table