BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam 4 tahap, sesuai dengan tahapan krisis menurut Finks, yaitu: dan melakukan perubahan pejabat struktural;

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada

ABSTRAKSI. Dosen Pembimbing. Djoko Setiabudi, S. Sos, MM NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh mengenai strategi humas dalam menyosialisasikan program ROP

Etika Profesi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa yang sangat pesat, khususnya facility service

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

Wawancara dengan Bapak Pujobroto sebagai Vice President Corporate. Communications PT Garuda Indonesia Tbk. Wawancara dilakukan pada hari Senin 4

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN I.1

Wisnu Martha Adiputra, SIP, MSi. Fisipol UGM Modul Hospital Disaster Plan Surabaya, 10 Mei 2010

BAB V KESIMPULAN. Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni- September Mulai dari

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

Analisis Isi Media Judul: No.02 Kontroversi Izin Penerbangan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/01/2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

Etika Profesi Public Relations

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. kebanyakan memutuskan berhenti saat menduduki kelas 3 SLTP. 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. A. Komunikasi dengan masyarakat umum (khalayak) pendidikan melalui seni budaya, diskusi yang melibatkan stakeholder, klinik

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah bagian yang tak terpisahkan bagi manusia karena aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB III PENYAJIAN DATA

MEDIA RELATIONS. Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November. Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom.

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. orang, disamping kebutuhan akan sandang, pangan serta papan. Informasi terjadi atas dasar komunikasi antar individu satu dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan

Media Relations. Menyusun Perencanaan Program Media Relations (2) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Implementasi kegiatan Corporate

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB IV PENUTUP. sebelumnya, pada penelitian yang berjudul Strategi Kampanye Public

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

Standar Kompetensi Lulusan. Hubungan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak orang dikarenakan waktu yang lebih singkat dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan tentu saja akan meningkatkan kebutuhan akan transportasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. yang memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan jarak jauh.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

SIKAP MASYARAKAT PENGGUNA JASA LAYANAN TRANSPORTASI UDARA DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Headline Berita Hari Ini Periode: 05/01/2015 Tanggal terbit: 05/01/2015

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian uang tiket yang tidak sedikit kepada travel atau konsumen, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan masyarakat) modern berkembang paling pesat di negeri-negeri yang

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan

Proses Operasional Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat Dalam Memfasilitasi Aspirasi Publik Melalui Kegiatan Hearing Dialog

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

Riset sebagai Ujung Tombak Keberhasilan Program Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. adalah berita. Menurut Indah Suryawati (2011:67), berita merupakan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: a. Pasca kecelakaan yang menimpa pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya- Singapura, Kementerian Perhubungan menghadapi masa krisis yang ditandai dalam 4 tahap, sesuai dengan tahapan krisis menurut Finks, yaitu: 1) Tahap prodromal, yaitu saat pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dari radar dan diduga telah jatuh; 2) Tahap akut, yaitu ketika kuantitas pemberitaan di media massa dan intensitas isu terkait impelentasi keselamatan dan keamanan penerbangan begitu besar; 3) Tahap kronis, yaitu ketika Kementerian Perhubungan berusaha memperbaiki keadaan dengan menerbitkan peraturan-peraturan baru terkait penerbangan dan melakukan perubahan pejabat struktural; 4) Tahap resolusi, yaitu ketika kuantitas pemberitaan dan intensitas isu telah berkurang. b. Pada strategi humas Kementerian Perhubungan dalam menghadapi krisis pasca kecelakaan AirAsia QZ8501, terdapat 4 tahap yang dilakukan oleh Pusat 96

97 Komunikasi Publik selaku humas Kementerian Perhubungan, sesuai dengan strategi Cutlip, Center & Broom yaitu: 1) Menentukan masalah (defining the problem). Tahap ini meliputi pencarian fakta dan informasi segera setelah diketahui pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pada 28 Desember 2014; 2) Perencanaan dan penyusunan program (planning and programming). Tahap ini meliputi perumusan strategi humas Kementerian Perhubungan, yaitu Pusat Komunikasi Publik dalam menghadapi krisis. Rencana strategis tersebut yaitu menyampaikan pernyataan atau informasi secepat dan seakurat mungkin ke media dengan tujuan menghindari spekulasi atau isu yang bercampur dengan fakta. Sebagai strategi taktis, maka dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta menyeragamkan pola komunikasi yang akan dikeluarkan ke publik. 3) Melakukan tindakan dan komunikasi (taking action and communicating). Tahap ini meliputi strategi tindakan dan strategi komunikasi (media relations). Strategi media relations dilakukan untuk mendukung tindakan yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan pasca kecelakaan AirAsia QZ8501. Strategi tersebut meliputi strategi khalayak sasaran, strategi pesan yang mencakup isi pesan serta pemilihan bentuk media relations yang digunakan, dan strategi media yang mencakup pemilihan media media massa yang digunakan untuk menyebarkan informasi serta penentuan narasumber.

98 4) Evaluasi program (evaluating the program). Tahap ini meliputi penilaian atas hasil dari strategi media relations yang telah dilaksanakan. c. Dalam menghadapi krisis pasca kecelakaan AirAsia QZ8501, Pusat Komunikasi Publik sebagai humas Kementerian Perhubungan memiliki peran sebagai teknisi komunikasi (communications technician) yang menyediakan layanan informasi bagi publik melalui media massa. Sedangkan fungsi dari Pusat Komunikasi Publik adalah sebagai penunjang bagi aktivitas manajemen untuk mencapai tujuan bersama. d. Pada pelaksanaan strategi tersebut, terdapat kendala dan kelemahan yang dihadapi, yang membuat penerapan media relations menjadi kurang maksimal. Kendala dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tidak ada perumusan rencana aksi yang terstruktur dalam menjalankan suatu strategi. Strategi dijalankan secara spontan berdasarkan pengalaman dari pejabat humas; 2) Pejabat teknis yang berwenang dalam memberikan informasi ke publik belum memiliki kemampuan berkomunikasi yang cukup maupun pengalaman menghadapi awak media; 3) Terdapat keterbatasan Kementerian Perhubungan dalam memberikan informasi terbuka pada publik sehingga ada anggapan dari para wartawan bahwa Kementerian Perhubungan kurang cepat dalam memperbarui (update) berita;

99 4) Terdapat dua sosok juru bicara di Kementerian Perhubungan yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga menimbulkan pertanyaan di antara para wartawan apabila telah terjadi permasalahan internal; 5) Evaluasi pelaksanaan strategi dilakukan secara informal dan belum secara formal. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut: a. Saran akademis Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberi kontribusi terhadap ilmu kehumasan mengenai strategi media relations dalam menghadapi krisis serta menjadi bahan referensi bagi penerapan strategi media relations selanjutnya. b. Saran praktis 1) Kementerian Perhubungan melalui Pusat Komunikasi dapat membuat rumusan strategi humas dan rencana aksi yang dapat digunakan secara praktis dan disepakati semua pihak bilamana menghadapi krisis kembali di kemudian hari. Secara sederhana, rumusan tersebut dapat meliputi identifikasi krisis, pembentukan tim krisis, dan rencana aksi yang terbagi dalam tahapan-tahapan strategi humas termasuk media relations;

100 2) Menyelenggarakan program pelatihan kehumasan khusus bagi pejabatpejabat teknis yang berwenang memberikan pernyataan kepada publik agar dapat menangani kebutuhan media dengan tepat, efektif, dan efisien; 3) Kementerian Perhubungan sebaiknya memberikan pemahaman yang jelas, kalau perlu dilakukan berulang, atas tugas dan fungsi pokok Kementerian Perhubungan kepada awak media untuk mengedukasi media sekaligus publik atas kewenangan yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan baik secara lisan maupun tulisan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan lebih banyak media lagi pada proses pembangunan media relations yang telah berjalan pada saat ini; 4) Kementerian Perhubungan sebaiknya dapat memberikan pemahaman kepada awak media atas kredibilitas narasumber-narasumber Kementerian Perhubungan. Bilamana terjadi permasalahan internal Kementerian Perhubungan terkait penentuan narasumber atau juru bicara, pastikan awal media tidak mencium hal tersebut karena dikhawatirkan akan menimbulkan krisis baru; 5) Sebaiknya Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi penerapan strategi media relations secara formal. Contohnya dengan mengadakan rapat evaluasi yang melibatkan pejabat internal serta para strakeholder Kementerian Perhubungan termasuk media dalam rangka menyerap aspirasi serta masukan positif bagi pelaksanaan strategi media relations selanjutnya.