BAB I PENDAHULUAN. Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Penerbangan di Indonesia mendapat pukulan berat setelah resmi pada awal Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan terbang bagi 51 maskapai penerbangan Indonesia ke Eropa karena dianggap belum memenuhi standar keselamatan internasional. Larangan terbang ke Uni Eropa ini disebut EU (European Union) ban yang terdiri dari 27 negara Eropa. Garuda Indonesia yang termasuk sebagai salah satu penerbangan di Indonesia juga terkena imbas larangan terbang. Garuda Indonesia sebenarnya sudah melakukan penerbangan ke luar negeri dengan jalur yang sama - sama di terbangi oleh Singapore Airline, Lufthansa Airline, bahkan sudah terbang ke Eropa namun berhenti pada tahun 2004 disebabkan rute ini dianggap merugi atau kurang mampu bersaing kata Humas Pujobroto 1. Sayang sekali, upaya tersebut tidak menjadi standar yang dapat dinilai untuk diakui oleh Uni Eropa Banyaknya kecelakaan pesawat yang terjadi pada maskapai penerbangan di Indonesia sepanjang tahun 2007, diawali dari hilangnya pesawat Adam Air di perairan Sulawesi pada tanggal 1 Januari 2007, hingga kecelakaan pesawat Garuda Indonesia di Yogyakarta yang menewaskan 21 orang pada tanggal 7 1 Garuda sambut positif amsterdam kota tujuan perdana (2009,7 April). Detiknews (online). Diakses pada tanggal tgl 27 Maret 2011, pkl 11:25AM dari 1

2 2 Maret 2007, merupakan beberapa penyebab Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan EU Ban tersebut. Pihak Uni Eropa atau Eropa Bersatu yang terdiri atas 27 negara anggota Uni Eropa yaitu Swedia, Finlandia, Estonia, Latvia, Lituania, Polandia, Denmark, Jerman, Belanda, Belgia, Luksemburg, Irlandia, Britania Raya, Perancis, Portugas, Spanyol, Italia, Malta, Austria, Slovenia, Republik Ceko, Slowakia, Hongaria, Yunani, Siprus, Bulgaria, Rumania yang diketuai oleh Pierre Phillipe 2 pada pertemuannya dengan Menteri Perhubungan menyatakan, mendesak Indonesia segera memberlakukan undang - undang penerbangan baru sesuai dengan ketentuan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional yang disingkat ICAO (International Civil Aviation Organization). Larangan terbang ini tentu saja telah membuat citra dan reputasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia tercoreng di mata dunia. Tercorengnya citra dan reputasi ini tentu saja menyebabkan krisis pada maskapai penerbangan di Indonesia, terutama maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang mempunyai jalur penerbangan luar negeri. Dunia Internasional sepertinya tidak kaget dengan larangan terbang ini sebab penilaian mereka terhadap standar keselamatan tidak dapat ditawar dan dibeli. Sejarah peradaban dunia barat yang telah berkembang sangat jauh sehingga mencapai suatu keseimbangan yang tinggi antara pemenuhan kebutuhan akan kemakmuran apalagi keselamatan. 2 Larangan terbang ke eropa tetap, (2008, 4 Juli), BBC (on line) diakses pada tanggal 27 Maret 2010 pkl 11:00 AM, dari:

3 3 Standar keselamatan dan keamanan yang tinggi yang dibutuhkan oleh penumpang agar dapat bersaing pada level dunia tentu saja tidak dapat dicapai sendiri oleh perusahaan BUMN ini, pemerintah harus mengambil peran strategis terhadap maskapai nasionalnya. Larangan terbang tersebut awalnya akan diberlakukan selama 3 bulan dan akan dievaluasi, namun apabila masih belum memenuhi syarat keselamatan maka larangan terbang akan diperpanjang kembali. Istilah peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga pula, belum sampai pada tahap evaluasi 3 bulan, timbul isu yang ditujukan kepada maskapai penerbangan Garuda Indonesia, bahwa Arab Saudi akan mengikuti Eropa dengan mengeluarkan larangan terbang. Surat dari dari Arab Saudi ini diterima langsung oleh pihak regulator dalam hal ini Departemen Perhubungan, sebagaimana diberitakan pada suara merdeka on line 3 Kemarin, larangan terbang di Tanah Air dari Arab Saudi itu diterima Departemen Perhubungan.. Arab Saudi termasuk rute gemuk Garuda Indonesia, karena setiap tahun Garuda Indonesia masih dipercayakan oleh pemerintah untuk melayani penerbangan Haji ke Arab Saudi, selain itu mengangkut para TKI yang bekerja di Arab Saudi. Pada hari yang sama informasi ini langsung dibantah oleh Corporate Communication PT Garuda Indonesia ketika dihubungi pihak media dari Pikiran 3 Arab Cekal Maskapai RI, (2007, 17 Juli), Suara Merdeka (online). Diakses pada tanggal 26 Juni 2011, pkl 6:07AM dari:

4 4 Rakyat 4 Tidak benar ada larangan dari pemerintahan Arab Saudi untuk maskapai Indonesia. Setelah isu larangan terbang dari maskapai penerbangan Arab Saudi, masih pada bulan yang sama muncul isu dari pihak penerbangan Korea Selatan yang segera akan mengikuti Eropa dan Arab Saudi untuk tidak melakukan penerbangan menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Isu larangan terbang dari maskapai penerbangan asing ini muncul terus menerus karena menurut peneliti belum terlihat adanya tindakan komunikasi krisis paska larangan terbang yang dijatuhkan oleh Uni Eropa terhadap Garuda Indonesia, hal inilah yang menimbulkan banyaknya reaksi publik terhadap larangan Uni Eropa. Menurut Peneliti maskapai penerbangan ini terkesan lebih banyak menunggu sikap dan langkah yang akan dilakukan oleh regulator, karena sebagai operator penerbangan, Garuda Indonesia tunduk pada ketentuan yang disampaikan oleh regulator di dalam negeri. Perusahaan terkesan kurang proaktif dalam menyikapi dan mengelola dampak dari larangan terbang Uni Eropa ini terhadap situasi dan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Sebaliknya, terlihat lebih seperti menangkap bola saja yaitu menunggu reaksi publik yang muncul barulah memberikan respon. Padahal dampak yang terjadi ini bisa saja menjalar ke semua rute penerbangan yang dapat berakibat semakin memperburuk citra dan reputasi dan lebih fatal lagi bisa menyebabkan perusahaan chaos. 4 Tak dilarang, maskapai Indonesia ke arab Saudi, (2007,17 Juli), berpolitik (online). Diakses pada tangal tgl 26 Juni 2011 pkl 5:27AM dari l

5 5 Rute penerbangan Garuda Indonesia memang tidak didominasi oleh satu rute Internasional ini saja, sebab banyak rute yang telah diterbangi Garuda sehingga kemungkinan tidak berdampak begitu berarti terhadap pendapatan perusahaan ini, namun larangan terbang ini telah berdampak buruk pada citra dan reputasi Garuda Indonesia di mata publik dimana Garuda Indonesia juga menerbangi beberapa negara besar lain selain Arab Saudi dan Korea pada rute internasionalnya seperti Australia, China, Hongkong, Jepang, Kuala Lumpur, dan Singapura, maka mau tidak mau dampak yang ditimbulkan oleh larangan terbang Uni Eropa ini harus segera diatasi agar tidak menjalar seperti virus kepada rute gemuk yang lain bahkan kepada permasalahan Garuda yang lain seperti masalah hutang, karena pada saat itu Garuda Indonesia juga sedang dalam posisi restrukturisasi hutang sebesar +/- Rp 7 T ( lebih kurang Tujuh Trilyun Rupiah). Upaya yang dilakukan oleh perusahaan menurut Pujobroto 5.lebih banyak mendukung langkah langkah yang dilakukan oleh pemerintah, Hal ini jelas, karena maskapai penerbangan ini merupakan flag carrier untuk penerbangan luar negeri, tidak heran, Presiden RI juga langsung turun tangan menghadapi masalah ini. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono 6 dalam pidato sambutan atas kunjungan kenegaraan Presiden Uni Eropa Jose Manuel Barosso pada tanggal 23 November 2007 di Istana Merdeka menyatakan Indonesia tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan sistem, regulasi, keamanan dan keselamatan penerbangan di negeri ini.. 5 Ue perpanjang embargo pesawat ri (2007, 30 Nov), Balipost (online). Diakses pada tgl 26 Juni 2011 pkl 5:05 AM dari 6 Transkripsi Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Presiden Uni Eropa

6 6 Ternyata hal di atas tidak menjadikan Uni Eropa menarik pernyataan larangan terbangnya, sebaliknya tetap diperpanjang sampai 2 kali karena banyaknya aspek keselamatan yang harus diperiksa oleh tim Uni Eropa secara detail. Namun, sekalipun beberapa kali sudah diperpanjang perusahaan terkesan memperlihatkan reaksi yang kurang cepat, pemerintah dalam hal ini Departemen Perhubungan sebagai regulator penerbangan yang terus menanggapi hal ini. Dalam pernyataannya kepada wartawan, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menyatakan 7 Departemen Perhubungan akan melakukan konsolidasi dengan maskapai penerbangan menyusul perpanjangan larangan terbang. Larangan terbang ini memang seharusnya ditangani oleh pemerintah sebagai regulator penerbangan dan seluruh maskapai penerbangan, hal inilah yang membuat aktifitas Corporate Communication dalam menjalankan strategi komunikasi nya kelihatan sangat bergantung pada kebijakan regulator itu sendiri. Sementara itu publik juga banyak memberikan reaksi pro dan kontra, ada yang membenarkan diberlakukannya larangan terbang Uni Eropa tersebut namun tidak sedikit yang mengecam seperti salah satu tulisan pada salah satu surat kabar mengenai perpanjangan embargo ini yaitu Bapak Cappy Hakim 8..menurut Cappy yang juga pernah menjabat KASAU, kebijakan Eropa itu tidak tepat sebab larangan itu cenderung dinilai sebagai respon bermotif ekonomi politik ketimbang teknis. 7 Lanjutkan rencana terbangke amsterdam, (2007, 30 Nov). Jurnalnet (online). Diakses pada tgl 26 Juni 2011, pkl 5:10AM dari 8 UE Perpanjang Embargo Pesawat RI, loc.cit.

7 7 Apapun reaksi publik terhadap larangan terbang ini, sebaiknya disikapi dengan bijaksana oleh perusahaan sebelum citra dan reputasi penerbangan ini semakin memburuk. Peneliti tertarik meneliti aktifitas Corporate Communication pada perusahaan penerbangan ini sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa Garuda Indonesia merupakan satu satunya maskapai penerbangan di Indonesia yang sudah terbang ke luar negeri bahkan ke Eropa namun tetap terkena larangan terbang dan sebagai Corporate Communication perusahaan, tentunya mempunyai aktifitas komunikasi yang strategis dalam menangani masalah ini. Akhirnya, selama periodisasi 1 tahun (Juli 2007 sampai dengan Juni 2008) peneliti berharap mendapatkan fakta bagaimana aktifitas Corporate Communication PT Garuda Indonesia dalam menangani masalah larangan terbang yang diberikan oleh Uni Eropa Perumusan Masalah Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas dan sebagaimana istilah Public Relations menjadi Corporate Communication sebuah perusahaan maskapai penerbangan internasional, tentunya mempunyai aktifitas komunikasi yang strategis dalam menghadapi masalah ini, maka perumusan masalah penelitian adalah: Bagaimana aktifitas Corporate Communication PT Garuda Indonesia dalam menangani kasus larangan terbang Uni Eropa Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian

8 8 Untuk mengetahui dan menggambarkan aktifitas Corporate Communication PT Garuda Indonesia pada kasus larangan terbang Kegunaan Penelitian Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan tentang Aktifitas Corporate Communication dalam upaya pengembangan ilmu PR di Universitas Mercu Buana khususnya dan PR di Indonesia umumnya Kegunaan Praktis 1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang aktifitas Public Relations khususnya mengenai Aktifitas Corporate Communication dalam menangani suatu kasus. 2. Bagi rekan mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana penelitian ini dapat menjadi referensi untuk membuat penelitian berikutnya mengenai Public Relations dan khususnya mengenai Aktifitas Corporate Communication. 3. Bagi PT Garuda Indonesia khususnya unit Corporate Communication penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang berarti dalam peningkatan Aktifitas Corporate Communication di perusahaan dalam menangani masalah.