6 BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN Lokasi objek peelitia berada di ruas jala Solo Jogja, dimulai dari Km 15+000 da berakhir di Km 15+500, lebar bada jala 7,5 m da lebar bahu jala m, sedagka jala pembadig berada di ruas jala Solo Jogja Km 14+000 Km 14+100 dega lebar bada jala 7,5 m da lebar bahu m. Peelitia ii haya meeliti ruas jala yag megarah ke kota Jogja. Data curah huja di ambil dari 4 stasiu pecatat huja yaitu stasiu huja Kartosuro, Watil/Delaggu, Gatak, da Sawit. Gambar ruas lokasi peelitia dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1 Lokasi peelitia ruas jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 A. Aalisis Kerusaka Dii Perkerasa Letur 1. Peetua Kualitas Draiase Utuk meetuka kualitas draiase megguaka acua Tabel.1 Peilaia Draiase. Ditabel tersebut dapat dilihat persayarata-persyarata yag harus dicapai dalam peetua kriteria kualitas draiase. Dari pegamata lagsug dilapaga dipeoleh data-data primer berupa: ketersediaa salura, laju alira air, karakter geaga, da kemiriga. Hasil dari data-data tersebut dapatdilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Hasil Survey Draiase di Lokasi Segme Jala Ketersediaa Karakter Laju Alira Salura Draiase Geaga Km 15+000 Km 15+100 Tidak ada Terarah < 1 hari Km 15+100 Km 15+00 Tidak ada Terarah < 1 hari Km 15+00 Km 15+00 Tidak ada Terarah < 1 hari Km 15+00 Km 15+400 Tidak ada Terarah < 1 hari Km 15+400 Km 15+500 Tidak ada Terarah < 1 hari 6
7 Karea tidak terdapat salura draiase maka dapat disimpulka bahwa draiase tidak mampu meampug debit air huja periode ulag 1 tahua da 5 tahua. Dega demikia draiase jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 masuk dalam kriteria draiase buruk.. Peetua Kodisi Perkerasa Letur Megguaka Metode PCI (Pavemet Coditio Ideks) Segme jala peelitia sepajag 500 m dega lebar bada jala 7,5 m da bahu jala m. Peelitia ii dilakuka karea lokasi peelitia diprediksi megalami kerusaka dikareaka oleh draiase jala yag kurag baik, karea ketidak tersediaya salura draiase di sekitar lokasi. Pegambila data kerusaka dibagi oleh 5 segme jala. Berikut adalah cotoh perhituga kodisi kerusaka dega megguaka metode PCI pada jala Solo Jogja segme dapat dilihat pada Gambar 5.. Gambar 5. Form Data PCI
8 Cotoh Perhituga Kerusaka Jala Dega Metode PCI Pada segme jala (Km 15+100 Km 15+00) 1. Meetuka jeis da tigkat kerusaka, pada segme jeis kerusaka adalah retak buaya (Aligator Crack), sedagka tigkat kerusaka sedag (medium) da redah (low). Dalam perhituga desity sebagai cotoh kerusaka retak buaya redah (low).. Desity didapat dari luas kerusaka dibagi luas perkerasa jala (setiap segme) dikalika 100%. Lebih legkapya dapat dilihat pada rumus berikut: Desity (%) = (Luas kerusaka/luas perkerasa) x 100% Desity= (0,68m 16,9m) (0,9m 61,54m) (0,56m 44,6m) 100% 9,5m 100m Desity= 9,87 %. Mecari Deduct alue (D) dega memplotka agka persetase desity pada grafik kerusaka jala, yag dimaa masig-masig jeis kerusaka memiliki grafik sediri-sediri. Selajutya dari perpotoga garis horizotal diperoleh ilai D. Utuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5.. Gambar 5. Grafik Kerusaka Jala Retak Buaya (Aligator Crack)
9 Dari Gambar 5. diperoleh ilai 47, hasil dari perpotoga garis M dega garis persetase desity 4. Mejumlahka Total Deduct alue Total deduct value yag didapat pada segme 1 sebesar 17,1 hasil dari pejumlaha deduct value setiap kerusaka pada segme 1. 5. Mecari Corrected Deduct alue Utuk medapatka iali Coreccted Deduct alue (CD), yaitu dega memasuka agka yag diperbolehka D > 5 utuk perkerasa lapaga udara da jala tidak beraspal da D > utuk jala berpermukaa aspal. Mecari D dega melihat kurva koreksi dega mejumlah ilai perpotoga sesuai agka yag diperbolehka. Diambil ilai D terbesar. Utuk lebih jelas lihat Gambar 5.4 di bawah. Gambar 5.4 Grafik Total Deduct alue (TD) Utuk perhituga ilai CD dapat dilihat pada Tabel 5. dibawah. Tabel 5. Perhituga ilai CD Deduct alue Total q CD 1 48,55 47, 18,69 1,67 17,1 4 66,7 48,55 47, 18,69 116,46 7,1 48,55 47, 99,77 69,54 4 48,55 54,55 1 54,55 Diperoleh ilai CD sebesar 7,1 dipilih yag terbesar dari ilai CD 6. Meghitug ilai kodisi perkerasa. PCI = 100 CD
0 PCI = 100 7,1= 7,79 Keteraga: PCI = ilai kodisi perkerasa CD = Coreccted Deduct alue Nilai PCI pada segme ii adalah 7,79 (POOR). Kodisi ii meujuka bahwa jala ii dalam keadaa buruk. Perhituga ilai selajutya dapat dilihat pada lampira, sedagka ilai PCI setiap segme dapat dilihat pada Tabel 5. di bawah ii. Tabel 5. Nilai PCI Jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 NO Segme Jala PCI Keteraga 1 15+000-15+100 7,79 POOR 15+100-15+00,11 POOR 15+00-15+00,44 POOR 4 15+00-15+400 4,06 POOR 5 15+400-15+500 4,77 POOR 6 14+500 14+600 68,67 GOOD. Peetua Kerusaka Dii Dega Perbadiga Ruas Jala Berdraiase dega Ruas Jala Tidak Berdraiase Utuk meetuka kerusaka dii megguaka metode perbadiga, yaitu dega cara membadigka ilai PCI jala (objek peelitia) dega ruas jala lai yag memiliki draiase lebih baik. Apabila ilai PCI lebih kecil dari jala dega draiase yag lebih baik, maka jala tersebut dapat dikataka megalami kerusaka dii akibat draiase. Ruas jala yag diguaka sebagai perbadiga adalah ruas jala Solo Jogja Km 14+500 Km 14+600, karea ruas tersebut memiliki salura draiase yag mampu meampug debit air huja periode ulag 5 tahua da tidak terdapat geagaa pada saat huja, dega demikia laju air dapat terarah dega baik, sehigga draiase ruas jala tersebut masuk dalam kriteria baik. Dari hasil perhituga dega megguaka metode PCI Jala Solo Jogja Km 14+500 Km 14+600 memperoleh ilai 68,67 (good). Dega demikia ilai PCI
1 dibawah agka 68,67 diyataka megalami kerusaka dii. Berikut adalah segme jala yag megalami kerusaka dii, yag dapat dilihat dari Tabel 5.4. Tabel 5.4 Segme Jala Yag Megalami Kerusaka Dii NO Segme Jala Nilai PCI Syarat Kerusaka Dii Keteraga 1 15+000-15+100 7,79 Nilai PCI < 68,67 Kerusaka Dii 15+100-15+00,11 Nilai PCI < 68,67 Kerusaka Dii 15+00-15+00,44 Nilai PCI < 68,67 Kerusaka Dii 4 15+00-15+400 4,06 Nilai PCI < 68,87 Kerusaka Dii 5 15+400-15+500 4,77 Nilai PCI < 68,87 Kerusaka Dii B. Pegaruh Draiase Terhadap Kerusaka Perkerasa Letur 1. Meetuka Debit Air Yag Melimpas Ke Jala Hasil pegamata lagsug dilapaga tidak terdapat salura draiase maka laju air aka melimpas ke jala, sehigga debit limpasa air yag megalir dijala sama dega debit air huja. Utuk meghitug air yag melimpas dijala dapat dilakuka dega aalisis data sebagai berikut: a. Mecari Curah Huja: Berdasarka 4 stasiu huja ( Gatak, Kartosuro, Sawit, da Watil/Delaggu) diperoleh huja haria maksimum yag dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Data Curah Huja Haria Maksimal Tahu Stasiu Huja (mm) Sawit Kartosuro Gatak Delaggu 006 140 10 10 77 007 19 97 10 105 008 1 10 85 78 009 15 140 1 75 010 10 75 75 109 011 18 70 87 110 01 99 5 86 TAD 01 79 7 45 54 014 48 40 1 55 015 105 8 TAD 7 Huja rerata tahua (mm/th) 098 195 1711 19 Keteraga : TAD = Tidak ada data
Karea ada sebagia data yag hilag maka utuk melegkapi data yag hilag dapat dicari dega rumus: ' 1 R1 R R R P'... P1 P P Cotoh: ' R 1 ' R 75mm 1711 105 098 7 19 Hasil perhituga data yag hilag dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6 Kelegkapa Huja Maksimum dega Pegisia Data Hilag Tahu Stasiu Huja (mm) Sawit Kartosuro Gatak Delaggu 006 140 10 10 77 007 19 97 10 105 008 1 10 85 78 009 15 140 1 75 010 10 75 75 109 011 18 70 87 110 01 99 5 86 94 01 79 7 45 54 014 48 40 1 55 015 105 8 75 7 Huja rerata tahua (mm/th) b. Aalisis Frekuesi Data Huja 098 195 1711 19 Aalisis Frekuesi didasarka pada sifat statistik kejadia masa lalu utuk memperoleh probabilitas besara huja masa datag dega aggapa bahwa sifat statistik kejadia huja di masa yag aka datag masih sama dega sifat statistik kejadia huja masa lalu, oleh karea itu perhituga aalisis frekuesi megguaka data huja wilayah dari data huja maksimum. Agar didapat ilai kala ulag yag lebih ama apabiladiguaka dalam aalisis perecaaa bajir. Utuk meetuka distribusi maka dilakukaka aalisis statistik, dalam aalisis ii data diperoleh dari 4 titik pegamata maka utuk memperoleh data
curah huja dega megguaka rata-rata aljabar. Cara ii adalah dega merata-rata secara aljabar curah huja di dalam da di sekitar daerah yag bersagkuta. Rumus rata-rata aljabar: 1 R= R R... 1 4 1 R R= 140 10 10 77 R= 105,5 mm (dibulatka 106 mm) Hasil dari perhituga curah huja (R) dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Hasil Perhituga Curah Huja (R). Tahu Stasiu Huja (mm) Sawit Kartosuro Gatak Delaggu 006 140 10 10 77 106 007 19 97 10 105 111 008 1 10 85 78 100 009 15 140 1 75 118 010 10 75 75 109 97 011 18 70 87 110 101 01 99 5 86 94 8 01 79 7 45 54 6 014 48 40 1 55 9 015 105 8 75 7 84 R Cotoh perhituaga statistik pada tahu 006 misal X i =106mm (9 6 8 84 97 100 101106 111118) X R 90, mm 10 X i X 106 90, 15,8 mm ( X i X ) (15,8) 49,64 mm ( X i X ) (15,8) 944,1mm ( X i X ) 4 (15,8) 4 60,1mm Hasil perhituga keseluruha dapat dilihat pada Tabel 5.8.
4 Tabel 5.8 Perhituga Nilai X i X, ( X i X ), ( X i X ), ( X i X ) 4 No Tahu R X i X ( X i X ) ( X i X ) 4 ( X i X ) 1 006 106 9-51,0 61,44-1417,7 6871947,67 007 111 6-7,0 79,84-01,65 5476, 008 100 8-7,0 51,84-7,5 687,9 4 009 118 84-6,0 8,44-8, 1477,6 5 010 97 97 6,80 46,4 14,4 18,14 6 011 101 100 9,80 96,04 941,19 9,68 7 01 8 101 10,80 116,64 159,71 1604,89 8 01 6 106 15,80 49,64 944,1 60,1 9 014 9 111 0,80 4,64 8998,91 187177,7 10 015 84 118 7,80 77,84 1484,95 59781,67 X i 90 5165,60-118009,44 8951,79 Utuk meetuka jeis distribusi probabilitas megguaka rumus-rumus statistik sebagai berikut: 10 ( X i X ) 49,64 i1 i1 Stadar deviasi, Sd, 959 mm ( 1) (10 1) Koefisie Skewees, 0,5 Cs ( 1)( ) Sd ( X i X ) i1 10 Cs ( 118009,44) (10 1)(10 ),959 Cs = -1,90 Sd,959 Koefisie variasi, Cv 0, 656 X 90, Koefisie kurtois, Ck ( 1)( )( ) Sd 4 i1 10 Ck (10 1)(10 )(10 ),959 Ck = 4,996 Perbadiga, C v /C s = 0,656/-1,90 = -4,4878 ( X i X ) 4 4 8951,79
5 c. Tes Jeis Distribusi Berdasarka hasil perhituga rumus-rumus statistik diatas maka diperoleh ilai-ilai utuk meetuka jeis ditribusi probabilitas, hasil dari perhituga dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9 Pemiliha Jeis Distribusi Probabilitas. III. Distribusi Syarat Hasil Hituga Keteraga Normal C s 0 C s = -1,190 C K C K = 4,996 Log Normal C s /C C s /C = -4,4878 C K > CK = 4,996 tidak sesuai tidak sesuai Gumbel Tipe I C s 1,196 Cs = -1,190 tidak sesuai C K 5,400 CK = 4,996 Log Pearso Tipe III Selai syarat di atas; - sesuai Cs da CK bebas Dari hasil perhituga distribusi, diperoleh jeis distribusi Log Pearso Tipe d. Huja Recaa Cotoh perhituga huja recaa Log Pearso III data huja jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 pada tahu 014 dega X i =9 da o urut (m) = 1, o urut disusu berdasarka X i kecil ke besar. Log(X i ) = Log(9) = 1,5911 (Log(X i )) = (1,5911) =,515 (Log(Xi) Log(ẍ)) = (1,5911 1,967) = - 0,0410406 m 1 P 100% 100% 9,091 1 10 1 Perhituga huja recaa dega megguaka metode Log pearsom III dapat dilihat pada Tabel 5.10.
6 Tabel 5.10 Aalisis Huja Recaa Metode Log Pearso III No. Probabilitas Urut X Log Xi (log Xi) (log Xi - log ẍ) (%) (m) W xi = m/(+1) 1 9 1,5911,515-0,0410406 9,091 6 1,799,76-0,00597 18,18 8 1,9191,689-0,00000551 7,7 4 84 1,94,709-0,0000019 6,64 5 97 1,9868,947 0,000156 45,455 6 100,0000 4,0000 0,00050 54,545 7 101,004 4,017 0,0000871 6,66 8 106,05 4,1019 0,00069478 7,77 9 111,045 4,18 0,001804 81,818 10 118,0719 4,97 0,00468 90,909 19,674 7,697-0,0877460 (Log X i ) rerata = ꜚlog ẍ = (Log X i ) / = 19,674/10 = 1,967 Stadard deviasi, Koefisie Asimetri, Sd Sd i1 10 i1 (( LogX i ) ( 1) (10 1) LogX (7,697 19,674) Cs ( 1)( ) Sd i ) 0,5 0,5 0,1445 Log ( LogX i x) i1 10 Cs 0,087746 1,7865 (10 1)(10 ) Sd Nilai Cs kemudia diguaka utuk memperoleh ilai G dega cara iterpolasi Tabel Harga G pada Distribusi Log Pearso yag terdapat pada lampira. Hasil ilai G dari iterpolasi dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11 Tabel Nilai-ilai G (Koef. Pearso, CD. Soemarto, 1986) T (tahu) 1,01 5 10 5 50 100 00 G -,49 0,80 0,800 0,948 1,040 1,075 1,094 1104,81
7 Cotoh perhituga huja recaa periode ulag (T) 10 tahua. G.Sd = 0,948 x 0,1445 = 0,170 Log R ti = ꜚLog ẍ + (G.Sd) = 1,967 + (0,170) =,077 Rti = 10 Log Rti = 10,05 = 118,50 mm Hasil dari perhituga huja recaa metode Log Pearso III dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Hasil Huja Recaa Metode Log Pearso III T P (tahu) (%) ꜚLog ẍ G S D G.S D log R ti R ti (mm) 1,01 99 1,967 -,4916 0,1445-0,5044 1,44 7,06 50 1,967 0,801 0,1445 0,0405 1,977 94,89 5 0 1,967 0,800 0,1445 0,1156,05 11,81 10 10 1,967 0,9484 0,1445 0,170,077 118,50 5 4 1,967 1,0404 0,1445 0,150,0870 1,19 50 1,967 1,075 0,1445 0,155,091 1,6 100 1 1,967 1,0941 0,1445 0,1581,0948 14,9 00 0,5 1,967 1104,8116 0,1445 159,5964 161,51,417E+161 Hasil pegolaha data huja diperoleh huja recaa (Rti) periode ulag 10 tahua sebesar 118,50 mm. Selajutya mecari debit air huja sebagai acua utuk meetuka kemampua salura draiase dalam meampug debit air huja periode ulag 10 tahua. Berikut ii adalah data-data kodisi geometrik jala, yag dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Data Geometrik Jala. No segme jala S 0 (%) L S 1 (%) 0 (m) Bahu Bada Bahu Bada L 1 (m) 1 Km 15+000 - Km 15+100,98,65 0,60 7,5 100 Km 15+100 - Km 15+00,45,6 0,55 7,5 100 Km 15+00 - Km 15+00 4,56,48 0,14 7,5 100 4 Km 15+00 - Km 15+400,88 1,86 1, 7,5 100 5 Km 15+400 - Km 15+500,97 1,86 0,99 7,5 100
8 Sedagka data yag diperoleh dari ketetapa di buku referesi yaitu berupa data koefisie meaig () sebesar 0,01 (utuk aspal da beto), area tidak medapatka data kecepata alira (), maka data tersebut dapat diperoleh dega melakuka trial dega persamaa Qs = Qt dega mesubtitusikaya. Hasil subtitusi rumus tersebut adalah sebegai berikut: I Cs A C S 0,78 4 1/ 1 / 1 0 0 4 1 0 0 1 0 0 4 1/ 1 0,00078 0,0005 4 4 0,00084 0,00065 0,000556 0,00065 0,78 L S L R L S L L S L A C S Berikut ii cotoh perhituga Trial pada Segme jala Km 15+000 Km 15+100, dega data R 4 = 11,81mm = 0,11m, C = 0,9 ( Jala aspal ), A bahu =,5x100 = 50m, da A bada = 7,5x100 = 750m. Jumlahdata S S ( 1 ) 1 0,0070 5 0,0099 0,01 0,0014 0,0055 0,0060 1 S / / 4 1/ 100 0,00078 0,065 7,5 0,0005 4 4 118,504 100 0,00084 0,065 7,5 0,00065 100 0,000556 0,065 7,5 0,00065 750 0,9 0,78 100 0,00078 0,098,5 0,0005 4 4 118,504 100 0,00084 0,098,5 0,00065 100 0,000556 0,098,5 0,00065 50 0,9 0,78 0,007 0,01 ) ( / / 4 078 0, 0,00508 0,084 0,0141 0,0556 0,0141 0,007709 0,078 0,001918 0,084 0,004485 0,0556 0,004485 0,00056 0,0975
9 Berdasarka persamaa diatas dilakuka perhituga trial ad error utuk meetuka ilai kecepata alira (). Perhituga trial ad error dimulai dega memberika ilai awal kecepata alira (). Misalya kecepata alira ( ) = 1, m/dt Trial 1 Qs = 0,0975 4 = 0,0975.(1,1) 4 = 0,048810 m /dt 0,0556 0,0556 0,004485 / 0,0141 ( / ) 1,1 0,078 1,1 0,078 Qt 0,00056 0,001918 0,007709 0,00508 0,084 1,1 0,084 1,1 0,004485 0,0141 1,1 1,1 Qt = 0,046 m /dt Nilai Qs-Qt = 0,048810 0,046 = 0,00655 > 0,001 Trial Qs = (Qs+Qt)/ = ( 0,048810 + 0,046 ) / = 0,04556 m /dt = (Qs/0,0975) 1/4 = (0,04556/0,0975) 1/4 = 0,68507 m/dt 0,0556 0,004485 0,68507 Qt 0,00056 0,001918 0,084 0,004485 0,68507 0,078 0,68507 0,0556 / 0,0141 ( / ) 0,68507 0,078 0,007709 0,00508 0,084 0,68507 0,0141 0,68507 Qt = 0,008 m /dt Nilai Qs-Qt = 0,04556 0,0018 = 0,0151 > 0,001 Trial Qs = (Qs+Qt)/ = ( 0,4556 + 0,08 ) / = 0,0878 m /dt = (Qs/0,0975) 1/4 = (0,0878/0,0975) 1/4 = 0,8104 m/dt 0,0556 0,004485 0,8104 Qt 0,00056 0,001918 0,084 0,004485 0,8104 0,078 0,8104 0,0556 / 0,0141 ( / ) 0,8104 0,078 0,007709 0,00508 0,084 0,8104 0,0141 0,8104 Qt = 0,05476 m /dt Nilai Qs-Qt = 0,0878 0,05476 = 0,001 > 0,001 Trial 4 Qs = (Qs+Qt)/ = ( 0,0878 + 0,05476 ) / = 0,0719 m /dt = (Qs/0,0975) 1/4 = (0,0719/0,0975) 1/4 = 0,57749 m/dt
40 0,0556 0,004485 0,57749 Qt 0,00056 0,001918 0,084 0,004485 0,57749 0,078 0,57749 0,0556 / 0,0141 ( / ) 0,57749 0,078 0,007709 0,00508 0,084 0,57749 0,0141 0,57749 Qt = 0,0901 m /dt Nilai Qs-Qt = 0,0719 0,0901= 0,00811 > 0,001 Trial 5 Qs = (Qs+Qt)/ = ( 0,719 + 0,0901 ) / = 0,0075 m /dt = (Qs/0,0975) 1/4 = (0,0075/0,0975) 1/4 = m/dt 0,0556 0,0556 0,004485 / 0,0141 (/) 0,078 0,078 Qt 0,00056 0,001918 0,007709 0,00508 0,084 0,084 0,004485 0,0141 Qt = 0,0018 m /dt Nilai Qs-Qt = 0,0075 0,0018 = 0,00006 > 0,001 (OK) Jadi pada segme jala Km 15+000 15+100 diperoleh kecepata alira () sebesar m/dt. Utuk perhituga kecepata alira () pada segme selajutya dapat dilihat pada lampira dalam betuk tabel. Utuk hasil perhituga kecepata alira () tiap segme dapat dilihat pada Tabel 5.14. Tabel 5.14 Hasil Perhituga Nilai Kecepata Alira () No segme jala (m/dt) 1 Km 15+000 - Km 15+100 Km 15+100 - Km 15+00 0,7186 Km 15+00 - Km 15+00 0,714 4 Km 15+00 - Km 15+400 0,7140 5 Km 15+400 - Km 15+500 0,715 Berdasarka data Nilai kecepata alira dapat diperoleh waktu kosetrasi (Tc) da itesitas huja ( I ). Perhituga Tc da I dijabarka sebagai berikut: e. Waktu Kosetrasi (Tc) Pada perhituga waktu kosetrasi (Tc) data kemiriga (S 0 ) dapat diguaka utuk megetahui waktu kosetrasi (Tc), Data kemiriga (S 0 ) dapat
41 dilihat pada tabel 5.1, sedagka utuk memperoleh waktu kosetrasi (Tc) dapat dihitug dega rumus sebagai berikut: Tc = To + Td Yag dimaa To da Td dapat dicari dega rumus berikut: L To 1,17 S 0 0 L1 Td Utuk cotoh perhituga Tc pada bada jala Km 15+000 Km 15+100 sebagai berikut: L 0 L1 Tc 1,17 S 0 Tc 1,17 7,5 0,065 100 0,768 Tc =,74 + 18,77 = 160,7111 detik Tc = 0,0446 jam Hasil Perhituga Tc dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15 Hasil Perhituga Tc Segme jala T 0 (detik) Td Tc (detik) Tc (jam) (detik) Bahu Bada Bahu Bada Bahu Bada Km 15+000 - Km 15+100 6,9061,74 18,77 145,798 160,7111 0,0404 0,0446 Km 15+100 - Km 15+00 7,9,759 19,1664 146,4596 16,90 0,0407 0,045 Km 15+00 - Km 15+00 6,549,901 18,644 145,175 161,575 0,040 0,0449 Km 15+00 - Km 15+400 6,974 5,5989 140,054 147,084 165,650 0,0408 0,0460 Km 15+400 - Km 15+500 7,71 5,5989 140,1541 147,875 165,759 0,0411 0,0460 f. Itesitas huja ( I ) Utuk memperoleh itesitas huja megguaka data huja recaa kala ulag 10 tahua. Cotoh perhituga itesitas huja pada segme jala km 15+000 km 15+100 dapat diperoleh dega rumus sebagai berikut: I R4 4 4 Tc
4 118,504 I 4 4 0,045 I = 191,717 mm/jam Utuk perhituga itesitas huja dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.16. Hasil Perhituga Itesitas Huja Segme jala R 4 (mm) Tc (jam) I (mm/jam) Bahu Bada Bahu Bada Km 15+000 - Km 15+100 118,504 0,040 0,045 05,06 191,717 Km 15+100 - Km 15+00 118,504 0,041 0,045 0,960 189,994 Km 15+00 - Km 15+00 118,504 0,040 0,045 05,16 191,070 Km 15+00 - Km 15+400 118,504 0,041 0,046 0,44 187,885 Km 15+400 - Km 15+500 118,504 0,041 0,046 0,656 187,809 g. Mecari Debit Air Huja Utuk perhituga debit air huja megguaka data curah huja ulag 5 tahua. Rumus yag diguaka utuk meghitug debit sebagai berikut: Q T = 0,78.C.A.C s.i Cotoh perhituga debit pada Segme jala Km 15+000 Km 15+100 diperoleh data C = 0,9, A bahu = 00 m, A bada = 750 m, I bahu = 05,06mm/jam, da I bada = 191,717 mm/jam. Q bahu 0,0404 0,78 0,9 0,000 05,06 0,0404 0,084 Q bahu = 0,007869 m /detik Q bada 0,0446 0,78 0,9 0,00075 191,717 0,0446 0,084 Q bada = 0,05149 m /detik Q T = Q bahu + Q bada Q T = 0,007869 + 0,05149 = 0,0018 m /detik Hasil perhituga debit setiap segme jala dapat dilihat pada Tabel 5.17 dibawah ii.
4 Tabel 5.17 Debit Air Huja Segme jala Q bahu (m /detik) Q bada (m /detik) Q T (m /detik) Km 15+000 - Km 15+100 0,007841 0,0498 0,16549 Km 15+100 - Km 15+00 0,007871 0,05089 0,1076 Km 15+00 - Km 15+00 0,007809 0,04770 0,097766 Km 15+00 - Km 15+400 0,00788 0,04781 0,065188 Km 15+400 - Km 15+500 0,007809 0,04770 0,0579. Hubuga Limpasa Air Dega Kodisi Perkerasa Letur (PCI) Dari hasil pegamata lagsug dilokasi survey di beberapa titik bayak terdapat timbua dibagia sampig jala da sebagia dicor yag kemugkia besar area tersebut difugsika utuk memfasilitasi alira air huja, sehigga meyebabka elevasi jala lebih redah. Akibatya bila terjadi huja alira air megarah pada bahu jala da meciptaka geaga yag mampu merusak perkerasa letur jala. Bukti dari peryataa tersebut dapat dilihat pada gambar - gambar kodisi jala. Berikut ii adalah kodisi jala dalam keadaa kerig atau tidak terjadi huja yag dapat dilihat pada Gambar 5.5 da Gambar 5.6. Gambar 5.5 Kodisi Sampig Jala Yag Ditimbu Pada Km 15+100 Gambar 5.6 Kodisi Sampig Jala Yag Dicor Pada Km 15+10
44 Sedagka kodisi jala setelah terjadi huja dapat dilihat pada Gambar 5.7 da Gambar 5.8. Gambar 5.7 Geaga Pada Sampig Jala Karea Ada Timbua Taah Gambar 5.8 Geaga Akibat Sampig Jala Dicor Air yag meggeagi jala meyebabka perkerasa cepat rusak. Efek dari air yag meggeagi jala dapat dilihat pada Gambar 5.9 da Gambar 5.10. Gambar 5.9 Geaga Terjadi Pada Yag Bada Jala Gambar 5.10 Kodisi Perkersa Setelah Kerig
Nilai PCI 45 Dega bukti-bukti tersebut dapat ditarik kesimpula bahwa draiase yag buruk da didukug oleh elevasi jala yag kurag baik meyebabka air megalir ke jala saat terjadi huja. Air yag megalir ke jala meyebabka perkerasa letur mudah rusak, karea air megikis butira halus perkerasa da sedikit demi sedikit aka merusak struktur jala. Hal ii juga dibuktika dega Gambar 5.11. HUBUNGAN DEBIT LUAPAN DENGAN PCI 40 5 0 5 0 0,0000 0,06000 0,10000 0,14000 0,18000 Limpasa air M /detik Gambar 5.11 Grafik Hubuga Limpasa Air Dega Nilai PCI Dari Gambar 5.11 dapat disimpulka bahwa debit air yag meluap ke jala karea tidak tersediaya ifrastruktur draiase dapat mempegaruhi ilai PCI (kodisi perkerasa). Terlihat bahwa semaki besar luapa air maka semaki kecil ilai PCI (kodisi perkerasa). C. Alteratif Peagaa Draiase 1. Peyediaa Salura Draiase Karea dilokasi peelitia tidak terdapat salura draiase maka direcaaka salura draiase dega betuk persegi. Utuk megetahui dimesi draiase dapat dilakuka megguaka dega rumus sebagai berikut: Kedalama alira, Y. 1/ S /
46 Lebar dasar salura, B = Y Tiggi jagaa, F = 0% x Y Cotoh perhituga pada segme jala Km 15+000 Km 15+100 dega data = m/detik, S 1 = 0,007, da = 0,01 (aspal da beto) / 0,01 Kedalama alira, Y 0, 075m 1/ 0,007 Lebar dasar salura, B = x 0,075 = 0,15 m Tiggi jagaa, F = 0% x 0,075 = 0,05 m Karea dimesi terlalu kecil, direcaaka sediri Y > 0,075 m, diambil Y= 0,5 m. Kedalama alira, Y 0, 5m Lebar dasar salura, B = x 0,5 = 0,7 m Tiggi jagaa, F = 0% x 0,5 = 0,075 m Kotrol Q T < Q S Q T = 0,08+0,0960+0,0579+0,0609+0,0579 < Q S = A. Q T = 0,16549 m /dt < Q S = (0,7x0,5) x = 0,1770568 m /dt (Okey) Hasil perhituga dimesi dapat dilihat pada Tabel 5.19 di bawah ii. Tabel 5.19 Dimesi Salura Recaa No segme jala (m/dt) Y (m) B (m) F (m) Kotrol Q T < Q S 1 Km 15+000 - Km 15+100 0,5 0,7 0,105 0,16549 < 0,1770568 Km 15+100 - Km 15+00 0,7186 0,5 0,7 0,105 0,1076 < 0,176048 Km 15+00 - Km 15+00 0,714 0,5 0,7 0,105 0,097766 < 0,176766 4 Km 15+00 - Km 15+400 0,7140 0,5 0,7 0,105 0,065188 < 0,1749 5 Km 15+400 - Km 15+500 0,715 0,5 0,7 0,105 0,0579 < 0,1748076. Perbaika Geometrik Jala Dilihat dari geometrik jala perlu adaya perbaika pada bagia sampig jala, karea bagia sampig jala memiliki elevasi yag lebih tiggi dari bahu
47 jala yag meyebabka limpasa air megarah ke jala da merusak perkerasa jala. Dega permasalaha tersebut maka perlu adaya perbaika geometrik jala yag di jabarka dalam Gambar 5.11 da Gambar 5.1. Gambar 5.11 Kodisi Geometrik Sebelum Perbaika Gambar 5.1 Kodisi Geometrik Setelah Perbaika