BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

BAB II TEORI AGIL TALCOTT PARSONS DAN PERUBAHAN SOSIAL SEBAGAI ALAT ANALISA. bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian lain.

BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TEORI AGIL PERUBAHAN SOSIAL TALCOTT PARSONS. kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem itu.

BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

BAB II TEORI AGIL TALCOT PARSON. (order) dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOTT PARSONS. (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi kemiskinan (Studi di Desa

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL AGIL TALLCOT PARSONS. 1. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL : Talcots Parsons

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. menentukan. Strategi utama yang harus dilakukan oleh pedagang waralaba Tela-Tela

APLIKASI TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA. Oleh Yoseph Andreas Gual

BAB II KAJIAN TEORI. pula pada kehidupan antara umat beragama. 1

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

1. Fungsionalisme Struktural Perkembangannya

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

BAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSON. paham atau prespektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu

BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Kehidupan Masyarakat adalah Sistem Sosial

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN

BAB II TEORI FUNGSIONAL STRUKTURAL. pokok persoalan dalam ilmu pengetahuan (Sosial) tertentu. 1 Dengan ungkapan

BAB I PENDAHULUAN. didirikannya karena kemajuan pembangunan yang sangat pesat di Kota ini. Hal ini

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, dan etika di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Berbicara soal mistik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu.

BAB II KERANGKA TEORI. pengalaman serta lingkungan sekitar dari manusia tersebut tinggal.

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

BAB I PENDAHULUAN. penerbit buku. Dari keseluruhan jumlah itu, ada 800 yang dinyatakan sebagai

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah data berhasil diuji dengan teknik korelasi tiga variabel yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS

DISUSUN O L E H NAMA : MELIDAR NIM :

BAB II KAJIAN TEORI. Tinjauan Teori Fungsionalisme struktural Robert King Merton

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempengaruhi sistem nilai, norma sosial, sistem pelapisan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB I PENDAHULUAN. doktrin-doktrin Islam. Sedangkan menurut situs resmi MUI, Majelis Ulama

2015 POLA ASUH KELUARGA PEDAGANG IKAN DI PASAR CIROYOM KOTA BANDUNG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Terciptanya budaya feodalisme dapat terjadi apabila masyarakat selalu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Pustaka

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. a. Pengertian Pemberdayaan Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut R. Linton (1936) yang dikutip Basrowi, masyarakat adalah setiap

1 Universitas Kristen Maranatha

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

MENCOBA MENGULAS KETAHANAN SOSIAL

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti ikut serta, sehngga partisipasi mengandung pengertian aktif yaitu adanya kegiatan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktural fungsional bersumber pada bagaimana dalam perkembangan tersebut

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

BAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL : ROBERT K. MERTON. pernah kenal berhenti, untuk terus menerus mewujudkan perubahan-perubahan

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di

Kapita Selekta Sosial

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi yang terjalin semata-mata tidak hanya satu arah, tetapi juga

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

Pendi Putro Universitas Sebelas Maret

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan (equilibreum).

BAB IV METODE PENULISAN SEJARAH YANG DIGUNAKAN OLEH DELIAR NOER. A. Sumber-sumber yang Digunakan Deliar Noer

BAB II. Kajian Pustaka. seperti struktur dan sistem ekonomi. Namun, pengaruh internal juga sangat menentukan.

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONFLIK

BAB II PERTUKARAN SOSIAL GEORGE CASPAR HOMANS

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

PERCERAIAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

Transkripsi:

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti kurang mencolok. Adapula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas. Serta adapula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan sosial dianggap fungsional apabila perubahan tersebut membawa dampak positif bagi masyarakatnya. Konsep perubahan sosial Parsons bersifat perlahan-lahan dan selalu dalam usaha untuk menyesuaikan diri demi terciptanya kembali equilibrium. Dengan kata lain, perubahan yang dimaksudkan oleh Parsons itu bersifat evolusioner dan bukannya revolusioner. Dengan memahami bentuk materi perubahan sosial di masyarakat, dapat melakukan perbandingan sehingga mendapatkan kegunaan langsung dari aspek-aspek perubahan itu. Misalnya perubahan sosial yang dihasilkan dari akumulasi masyarakat terdidik di suatu lokasi, akumulasi itu membentuk kelas menengah pendidikan disuatu masyarakat. Kelompok ini menjadi innovator penggerak perubahan masyarakat yang secara eksplisit, menghasilkan peningkatan pola konsumsi masyarakat dan peningkatan produksi masyarakat dalam arti luas. Perubahan sosial yang 54

55 berasal dari aspek ekonomi akan selalu terkait dengan perubahan perilaku yang berasal dari aspek non-ekonomis (politik, pendidikan, dll). 1 Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan didalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan disebut agent of change. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. 2 Usaha untuk memproduksi sekaligus meningkatkan permintaan melibatkan nilai-nilai dalam masyarakat. Jika ada perubahan nilai dalam masyarakat, ia akan melahirkan perubahan dalam masyarakat industri. Ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan terjadinya perubahan misalnya, kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis atau biologis menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalm aspek-aspek kehidupan sosial lainnya. 1 Robert H. Laver, Perspektif Tentang Perubahan Sosial, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1993), 4 2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990), 349

56 Paradigma teori perubahan sosial membahas tentang bagaimana suatu masyarakat berubah serta proses sekitar perubahan tersebut. 3 Permasalahan dalam penelitian ini mengacu pada paradigma fakta sosial dengan menggunakan teori Fungsionalisme Struktural. Bahasan tentang Fungsionalisme Struktural Parsons ini akan di mulai dengan empat fungsi penting untuk semua sistem tindakan, yang terkenal dengan skema AGIL. Teori ini menekankan kepada keteraturan (order) dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Konsep-konsep utamanya adalah: fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan (equilibrium). Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain. Hal ini juga terdapat pada setiap struktur dalam sistem sosial yang berfungsi terhadap yang lain. 4 Masyarakat menurut Parsons tak ubahnya seperti organ tubuh yang terkait dan tergantung antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk hal ini Parsons menggunakan kata konsep yang berfungsi untuk 3 Mansur Faqih, Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi, (Yogyakarta: Hasist Press,2002),10-14 4 George Ritzer, Sosiologi IlmuPengetahuan Berparadigma Ganda ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada), 21.

57 menggambarkan koordinasi harmonis antara kelembagaan. Sistem yang berbentuk kelembagaan dalam setiap masyarakat memiliki fungsi jelas dalam melaksanakan tugas tertentu untuk stabilitas dan pertumbuhan masyarakat. Satu hal penting dalam masyarakat bahwa masyarakat senantiasa berada dalam keadaan berubah secara berangsur-angsur dan tetap memelihara keseimbangan. Dengan demikian teori Fungsionalisme Struktural sering menggunakan konsep sistem dalam kacamata sosiologi merupakan organisasi dari keseluruhan bagian-bagian yang saling bergantung. Sistem sosial yang ada di masyarakat adalah struktur atau bagian yang saling berhubungan, atau posisi yang saling dihubungkan oleh peranan timbal balik yang diharapkan oleh masyarakat luas dan sistem tersebut selalu mengalami perubahan serta cenderung mengarah kepada keseimbangan proses pertumbuhannya yang terjadi secara perlahan-lahan. 5 Para ahli sosiologi berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Dimana perubahan sosial yang terjadi karena ada perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan. Ada kondisi-kondisi primer yang menyebabkan 5 Margaret M. Poloma, Sosiologi Kontemporer (Jakarta: Rajawali Press, 1994), 28

58 terjadinya perubahan misalnya, kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis atau biologis menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam aspek-aspek kehidupan sosial lainnya. Fungsi adalah akibat-akibat yang dapat diamati yang menuju adaptasi atau penyesuaian dalam suatu sistem. Penganut teori fungsionalisme struktural sering dituduh mengabaikan variable konflik dan perubahan sosial dalam teori-teori mereka. Tetapi penganut teori fungsionalisme struktural modern yang diperlengkapi dengan konsepkonsep seperti fungsi, dis-fungsi, fungsi laten dan keseimbangan telah banyak menjuruskan perhatian para sosiolog kepada persoalan konflik dan perubahan sosial. Menurut mereka pemahaman terhadap perubahan sosial membantu penganalisaan struktur sosial. Parsons sebagai tokoh fungsional modern berpendirian bahwa orang tidak dapat berharap banyak mempelajari perubahan sosial sebelum memahami secara memadai struktur sosial. Teori fungsionalisme struktural masyarakat berada dalam kondisi statis atau tepatnya bergerak dalam kondisi keseimbangan. 6 Menurut George Ritzer, asumsi dasar teori fungsionalisme struktural adalah setiap struktur dalam sistem sosial, juga berlaku fungsional terhadap yang lainnya. Sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinnya. Teori ini cenderung melihat sumbangan satu sistem atau peristiwa terhadap sistem lain. Karena itu mengabaikan kemungkinan bahwa suatu peristiwa atau 6 George Ritzer, Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda (Jakarta: Rajawali Press, 1980), 26-28

59 suatu sistem dalam beroperasi menentang fungsi- fungsi lainnya dalam suatu sistem sosial. Secara ekstrim penganut teori ini beranggapan bahwa semua peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi masyarakat. Talcott Parsons telah banyak menghasilkan sebuah karya teoritis. Ada beberapa perbedaan penting antara karya awal dengan karya akhirnya. Pada bagian ini membahas karya akhirnya yaitu Teori Fungsionalisme Struktural. Talcott Parsons terkenal dengan empat imperatif fungsional bagi sistem tindakan yaitu skema AGIL. AGIL, fungsi adalah suatu gugusan aktivitas yang di arahkan untuk memenuhi satu atau beberapa kebutuhan sistem. Menggunakan definisi ini, Parsons percaya bahwa ada empat imperatif fungsional yang diperlukan atau menjadi ciri seluruh sistem adaptasi (A/adaptation), (Goal attainment/pencapaian tujuan), (integrasi) dan (Latency) atau pemeliharaan pola. Secara bersama sama, keempat imperatif fungsional tersebut di sebut dengan skema AGIL. Agar bertahan hidup maka sistem harus menjalankan keempat fungsi tersebut. 7 a. Adaptation (adaptasi): Sebuah sistem harus mengatasi kebutuhan situasional yang datang dari luar. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhan kebutuhannya. 7 George Ritzer, Edisi terbaru Teori Sosiologi (Yogyakarta: Kreasi Wacana,2004), 256

60 Adaptasi dapat diwawas secara aktif dan secara pasif. Adaptasi aktif adalah berusaha memasukkan semua yang asing (bukan lokal) dalam suatu sistem kerja yang dibentuknya.usaha ini menjadi terasing dengan masyarakat disekelilingnya, bahkan seringkali menimbulkan masalah etnis dan sosial budaya. Adaptasi pasif, terjadi dengan cara lembaga yang ada menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sosial/budaya, dan alam lingkungan yang ada. b. Goal Attainment (pencapaian tujuan): Sebuah sistem harus mendefinisikan dan harus mencapai tujuan utamanya. Secara estafet ia mengambil hal-hal yang diserap oleh daya adaptasi, diambil oleh Goal untuk dimanage sehingga tujuan dapat tercapai. Goal dengan demikian cukup beragam, sesuai dengan strategi atau langkah yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Menurut E. Durkheim, goal attainment dibagi menjadi bagian yang paling kecil supaya kegiatan dapat dilaksanakan lebih terpusat (the man patron of the same).

61 c. Integration (Integrasi): Sebuah sistem harus mengatur hubungan bagian bagian yang menjadi komponennya. Ia pun harus mengatur hubungan antar ketiga imperatif fungsional tersebut (A,G,L). Integrasi memiliki dua model kompetisi, yaitu: 1. Kompetisi individual (personal integration) merupakan model kompetisi yang sangat produktif. Individual Competition atau kompetisi antar individu adalah khas pada masyarakat barat, karena individu adalah segala-galanya 2. Kompetisi antar kelompok (group competition) merupakan model kompetisi pada masyarakat timur. Dalam perusahaan khas timur, seperti yang terjadi di Jepang, China, Korea,dll kepentingan bersama menjadi acuan utama dibandingkan kepentingan pribadi (kepentingan bersama diatas kepentingan individual). Perusahaan yang hidup dalam kebudayaan timur, memiliki kehidupan kolektivitas yang tinggi. Integrasi diwawas secara konseptual memiliki empat pengertian yang dapat dijelaskan dengan pendekatan tertentu.

62 a) Integrasi Normatif: persamaan nilai dan norma yang diacu oleh bagian-bagian tertentu dalam masyarakat. Integrasi normatif disebut juga cultural integration, yaitu suatu model integrasi yang mengandalkan kepada kehidupan normatif, yang bersumber dari filosofi masyarakat. Apabila individual competition dan group integration berkembang, maka akan berkembang dengan meniadakan norma atau justru menciptakan nilai baru yang belum ada sebelumnya. b) Integrasi komunikasi: terjadi apabila ada persamaan bahasa yang digunakan atau persamaan persepsi (cara berpikir). c) Integrasi sosial: tinggi atau rendahnya integrasi sosial tergantung kepada kesediaan masing-masing orang yang berbeda duduk dan bergaul bersama. d) Integrasi politis: biasanya diukur dari angka partisipsi masyarakat dalam kegiatan politik tertentu. Sehingga dapat diperkirakan mobilitas sosial yang terjadi berdasarkan aliran politik tertentu.

63 d. Latency (Pemeliharaan Pola): Sebuah sistem harus melengkapi, memelihara dan memperbaharui motivasi individu dan pola pola budaya yang menciptkan dan mempertahankan motivasi tersebut. 8 Fungsi dan tujuan dari lembaga tidak berubah, sehingga ada peluang untuk menjaga kestabilan dalam sistem yang sedang berjalan. Parsons mendesain skema AGIL ini untuk digunakan disemua tingkat dalam sistem teoritisnya. Dalam bahasan tentang empat mata sistem tindakan ini, akan dicontohkan bagaimana cara Parsons menggunakan skema AGIL. a) Organisme perilaku adalah sistem tindakan yang melaksanakan fungsi adaptasi dengan menyesuaikan diri dengan mengubah lingkungan eksternal. b) Sistem kepribadian melaksanakan fungsi pencapaian tujuan dengan menetapkan tujuan sistem dan mobilitas sumber daya yang ada untuk mencapainya. c) Sistem sosial menanggulangi fungsi integrasi dengan mengendalikan bagian-bagian yang menjadi komponennya. 8 Agus Salim, perubahan social, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2002), 102-105

64 d) Terakhir sistem kultural melaksanakan fungsi pemeliharaan pola dengan menyediakan aktor seperangkat norma dan nilai yang memotivasi mereka untuk bertindak. 9 Dalam perspektif ini, suatu masyarakat dapat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja secara terorganisasi yang bekerja dalam suatu cara yang agak teratur menurut seperangakat aturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat tersebut. Masyarakat sebagai suatu sistem memiliki struktur yang terdiri dari banyak lembaga, dimana masing-masing lembaga memiliki fungsi sendiri-sendiri. Struktur dan fungsi, dengan kompleksitas yang berbeda-beda, ada pada setiap masyarakat, baik masyarakat modern maupun masyarakat primitive. Satu keluarga mengembangkan home industri, dalam perjalanan ke depan, sering terjadi perkembangan usaha yang relative maju, mereka dihadapkan kepada tuntutan diferensiasi yang menangani aktivitas untuk bahan baku, untuk proses produksi dan untuk pemasaran. Makin berkembang sebuah industri dalam keluarga makin berkembang struktur, makin kompleks tugas-tugas fungsional, makin membutuhkan unit-unit fungsional bagi dirinya sendiri. Proses diferensiasi pada saat yang sama membutuhkan unit-unit yang baru, tiap-tiap unit terspesialisasi dalam fungsinya yang khusus, namun antara mereka tetap ada ikatan hubungan 9 George Ritzer, Edisi terbaru Teori Sosiologi, (Yogyakarta: Kreasi Wacana,2004), 257

65 satu dengan yang lain, bahwa diferensiasi membutuhkan integrasi kembali. 10 Seperti halnya industri rumahan kerupuk juga mempunyai fungsi diantara dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat termaasuk juga masyarakat di Desa Purwodadi. Dengan adanya industri rumahan kerupuk, orang-orang yang terlibat di dalamnya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Termasuk juga pemilik indutri rumahan kerupuk harus dapat menyesuaikan diri dengan para pekerjanya, dan bagi para pekerja dari lingkungan sendiri juga harus menyesuaikan diri satu dengan yang lainnya, agar dapat sama-sama membantu dan menyumbang kreatifitas untuk mengembangkan usaha atau pekerjaan yang sedang di jalankan. Home industri kerupuk mempunyai tujuan untuk memberdayakan masyarakat yang ada di lingkungannya sendiri dengan mengasah kreatifitas dan di olah menjadi suatu kreatifitas sehingga perlahan-lahan mampu membangun industri kecil yang juga dapat membuka peluang kerja untuk masyarakat lingkungan sekitar. Adanya home industri yang telah dibangun harus mampu menyatukan orang-orang yang terlibat di dalamnya, antara pemilik home industry kerupuk dan pekerja harus dapat bersatu demi pencapaian tujuan dan sama-sama saling menguntungkan, dan juga saling memperbaiki 10 DR. Abdullah Khozin Afandi, Analisis Fungsional Struktural dan Perubahan Sosial, (Surabaya: Alpha, 2007),64

66 adanya ketidak seimbangan antara pemilik home industri serta para pekerja dari dalam lingkungan sekitar, agar masing-masing dapat saling memberi motivaasi dan tetap dengan budaya-budaya yang ada.