LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
laporan akuntabilitas KinErja (lakip) Biro hukum dan informasi PuBliK Tahun anggaran 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

SEKRETARIAT JENDERAL

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2013

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2013

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIRO HUKUM DAN HUMAS

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

B A B P E N D A H U L U A N

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2013 BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2014 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 1

KATA PENGANTAR Dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah guna mewujudkan tujuan kepemerintahan yang baik (Good Governance). Salah satu prinsip yang dikembangkan akuntabilitas yaitu kewajiban menyampaikan pertanggungjawaban atau menjawab, dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sehubungan dengan hal itu dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, setiap Unit Kerja Eselon II dan Unit Kerja Mandiri (UPT) setiap tahun wajib membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik. Sebagai suatu unit kerja setingkat eselon II, Biro Hukum dan Informasi Publik berusaha mematuhi kewajiban tersebut dengan membuat LAKIP Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013 sesuai yang ditetapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013 didasarkan pada Rencana Strategis tahun 2010 2014 dan Penetapan Kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik tahun 2013 dengan memuat sasaran, kegiatan, dan indikator Kinerja Satker Biro Hukum dan Informasi Publik. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 2

Atas dasar hal tersebut diatas dapat diketahui dan dipahami LAKIP Biro Hukum dan Informasi Publik, sehingga peran Biro Hukum dan Informasi Publik dalam mendukung pembangunan pertanian akan jelas khususnya melalui pembinaan hukum dan pengelolaan Informasi Publik. Kepala Biro Hukum dan Informasi Publik Suharyanto, SH NIP. 19550804.198303.1.001 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 3

RINGKASAN EKSEKUTIF Pembangunan pertanian yang berorientasi pada usaha agribisnis merupakan pembangunan yang sangat kompleks dengan melibatkan sub-sub sistem, mulai dari hulu sampai dengan hilir. Sedangkan dilihat dari aspek-aspeknya, pembangunan pertanian merupakan pembangunan yang mempunyai cakupan aspek luas, mulai dari sumberdaya (modal, lahan, sumberdaya manusia, teknologi, dsb) sampai dengan sistem hukum dan keterbukaan informasi publik. Penyelenggaraan pertanian saat ini dalam suatu kondisi masyarakat yang lebih kritis dengan tuntutan pelayanan dan perhatian pemerintah yang lebih tinggi, iklim demokratisasi yang mulai berkembang, serta membanjirnya produk pertanian dari luar negeri. Dan dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan terjadi perubahan yang cukup mendasar yakni pelaksanaan otonomi daerah. Otonomi daerah dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, selanjutnya ditindaklanjuti dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pembagian Keuangan Antara Pemerintah dan Daerah telah dicabut dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, sehingga sistem penyelenggaraan pemerintah meletakkan pada otonomi daerah melalui desentralisasi. Penyelenggaraan pemerintah dimaksud membawa perubahan yang sangat signifikan dalam tatanan pemerintah yang disebabkan dengan terjadinya pembagian urusan pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dengan era otonomi daerah dimaksud dengan jelas bahwa Pemerintah berkewajiban menyusun dan menetapkan norma, standard, prosedur, dan kriteria sehingga dalam L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 4

penyelenggaraan pembagunan di bidang pertanian oleh daerah tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam mewujudkan pembangunan pertanian yang tangguh dan efisien dengan orientasi pada sistem agribisnis tersebut diatas, akan terwujud apabila dilengkapi dengan peraturan perundang-undangan sebagai landasan kerja (legal standing) yang kuat, lengkap, pelaksanaan kerjasama melalui penyusunan naskah perjanjian, advokasi dan bantuan hukum serta pengelolaan informasi publik yang baik. Hal ini semua harus diperkuat dengan penyediaan sumber daya manusia sebagai aparatur pertanian yang professional. Oleh karena itu pembinaan, bantuan hukum dan pengelolaan informasi publik dalam penyelenggaraan pembangunan pertanian menjadikan sangat fundamental yang tidak dapat dipisahkan. Salah satu upaya dalam peningkatan kualitas pelayanan di bidang hukum dan pemberian informasi publik dilakukan bimbingan penyusunan peraturan perudangundangan, pengelolaan dokumentasi hukum, penyusun perjanjian, bantuan hukum, sosialisasi dan pengelolaan informasi publik yang baik dengan pelayanan yang cepat, tepat, akurat dan murah. Secara terus menerus dengan harapan dapat menciptakan sumberdaya manusia yang profesionalisme. Sumberdaya manusia yang professional di bidang hukum dan pengelolaan informasi publik dalam perkembangan lingkungan strategis tersebut di atas akan dapat menempatkan Biro Hukum dan Informasi Publik yang secara operasional bertanggung jawab dalam penyediaan peraturan perundang-undangan secara lengkap, kuat dengan pengelolaan informasi publik yang baik sehingga dapat memberikan kepastian hukum dan kepastian usaha di bidang pertanian akan mendukung terwujudnya pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Dalam tahun 2013 Biro Hukum dan informasi Publik diletakkan pada kerangka mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian, Pembinaan Hukum, melalui prolegtan dan penataan peraturan perundang-undangan, Penyusunan Perjanjian dan Layanan Bantuan Hukum dan pengelolaan informasi publik serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 5

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... i iii v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedukukan, Tugas dan Fungsi... 2 1.3 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Biro Hukum dan Informasi Publik... 3 1.4 Sumberdaya Manusia Biro Hukum dan Informasi Publik... 4 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA.. 5 2.1. Rencana Strategis... 5 2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2013... 8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 16 3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran... 16 3.2 Pencapaian Sasaran Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013... 16 3.3 Evaluasi kinerja... 21 3.4 Akuntabilitas Keuangan... 40 BAB IV PENUTUP... 41 LAMPIRAN... 43 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pembangunan pertanian sangat diperlukan adanya landasan kerja dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang dapat memberikan kepastian pelaksanaan tugas dan fungsi. Peraturan perundang-undangan dimaksud harus dapat diinformasikan kepada publik sebagai upaya dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik. Oleh karena itu Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai peranan penting dan strategis terutama dalam upaya pembinaan hukum dan pengelolaan informasi publik di bidang pertanian secara proporsional sebagai salah satu aspek yang sangat strategis dalam mewujudkan Good Governance pada penyelenggaraan pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas pembinaan Hukum dan pengelolaan informasi publik di lingkungan Kementerian Pertanian, memposisikan Biro Hukum dan Informasi Publik pada kedudukan yang spesifik yaitu In House Consultant hukum dan pengelolaan informasi publik bidang pertanian. Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan bahwa Menteri sampai dengan pejabat Eselon II setiap akhir tahun untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan wujud pertanggungjawaban kepada atasan masing-masing. INPRES Nomor 7 Tahun 1999 yang telah ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala LAN-RI Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Peraturan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 29 tahun 2010 menjadi dasar dalam Penyusunan LAKIP dan merupakan bagian dari penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP merupakan salah satu sistem yang sangat penting untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel dan bersih dari L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 7

praktik penyimpangan. Oleh karena itu, sudah menjadi komitmen Kementerian Pertanian dalam mendukung reformasi birokrasi lingkup Kementerian Pertanian termasuk perubahan dan peningkatan kualitas dibidang perencanaan dan penganggaran. 1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan informasi publik bidang pertanian. Peran dan kedudukan Biro Hukum dan Informasi Publik menjadi sangat penting dan strategis sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah sebagai pelaksanaan Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi publik, khususnya dalam rangka mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan, dan pelayanan informasi publik bidang pertanian kepada pemangku kepentingan. Oleh karena itu sejalan dengan kebijakan reformasi birokrasi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional Tahun 2010-2025, dan Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 22 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Nasional 2010-2014, yang mengamanatkan untuk setiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah untuk melaksanakannya. Sehubungan dengan hal dimaksud, Biro Hukum dan Informasi Publik sebagai unit kerja yang berada di Kementerian pertanian masuk dalam penialain oleh Menpan di bidang peraturan perundang-undangan dan pengelolaan informasi publik. Untuk Melaksanakan tugas tersebut di atas, Biro Hukum dan Informasi Publik menyelenggarakan fungsi : a. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dibidang pertanian; b. Pengembangan sistem jaringan dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum pertanian; L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 8

c. Penyusunan naskah perjanjian, pertimbangan dan bantuan hukum; d. Penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi publik bidang pertanian;dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Hukum dan Informasi Publik 1.3 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Biro Hukum dan Informasi Publik Susunan Organisasi Biro Hukum dan Informasi Publik berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permetan/OT.140/5/2011, terdiri atas : a. Bagian Perundang-Undangan I 1) Subbagian Perundang-Undangan IA; 2) Subbagian Perundang-Undangan IB; 3) Subbagian Perundang-Undangan IC b. Bagian Perundang-Undangan II 1) Subbagian Perundang-Undangan IIA; 2) Subbagian Perundang-Undangan IIB; 3) Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum c. Bagian Perjanjian dan Bantuan Hukum 1) Subbagian Perjanjian; 2) Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum; 3) Subbagian Tata Usaha Biro d. Bagian Pengelolaan Informasi Publik 1) Subbagian Pelayanan Informasi; 2) Subbagian Pameran dan Peragaan; 3) Subbagian Multimedia e. Kelompok Jabatan Fungsional 1.4 Sumberdaya Manusia Biro Hukum dan Informasi Publik L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 9

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian dari Biro Hukum dan Informasi Publik sampai dengan tahun 2013 jumlah personil 70 orang (termasuk Kepala Biro), dengan latar belakang pendidikan antara lain: - Pendidikan S2 = 10 orang (teknis dan non teknis) - Pendidikan S1 = 33 orang (teknis dan sosial) - Pendidikan D3/SMU = 27 orang (teknis dan sosial) Memperhatikan latar pendidikan di tersebut tercermin sebaran kualitas SDM Hukum dan Informasi Publik yang perlu ditingkatkan dalam pengetahuan maupun keterampilan, dalam upaya menciptakan kualitas sumberdaya manusia yang lebih profesional dan mampu memberikan pelayanan prima kepada pimpinan, unit kerja Kementerian Pertanian, dan msyarakat pemangku kepentingan. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 10

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pada suatu instansi diukur dari seberapa besar rencana kinerja yang ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tetap berorientasi pada outcome. Sehingga tolok ukur penilaian kinerja didasarkan pada ketersediaan rencana strategis (Renstra) dan Penetapan kinerja. 2.1. Rencana Strategis Rencana Strategis merupakan bentuk perencanaan yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 5 tahun. Rencana strategis Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2010 2014 merupakan pelaksanaan program yang diamanatkan dalam Rencana Strategis Sekretaris Jenderal Tahun 2010 2014, dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang ada dan/atau akan terjadi. Dalam melaksanakan Rencana Strategis dan sesuai dengan tugas dan fungsi yang tertuang dalam Peraturan Menteri 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permetan/OT.140/5/2011, Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai visi dan misi. 2.1.1 Visi Terwujud dan berfungsinya sistem hukum yang kuat, lengkap, terdesentralisasi, berkerakyatan, dan terkelolanya informasi publik dalam mendukung pembangunan pertanian. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 11

2.1.2 Misi Untuk mewujudkan Visi Organisasi, maka Misi yang diemban Biro Hukum dan Informasi Publik meliputi: 1) Inventariasasi, telaah, menyiapkan, dan penyusunan perundangan-undangan bidang pertanian; 2) Pengembangan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang pertanian; 4) Pemantauan dan monitoring peraturan perundang-undangan bidang pertanian; 5) Pelaksanaan bantuan, advokasi hukum, dan penyusunan naskah perjanjian; 6) Pengelolaan dan pelayanan informasi publik bidang pertanian. 2.1.3 Tujuan Sesuai dengan Visi dan Misi, maka tujuan organisasi yang akan dijalankan oleh Biro Hukum dan Informasi Publik selama periode tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan rumusan dokumen peraturan perundangan bidang pertanian; 2) Menyusun kompendium hukum, himpunan peraturan menteri, dan penempatan dalam Berita Negara; 3) Menyiapkan naskah perjanjian dan pelayanan bantuan hukum; 4) Mengelola dan memberikan layanan informasi publik bidang pertanian. 2.1.4 Sasaran Sasaran Strategis Biro Hukum dan Informasi Publik adalah Peningkatan kualitas penyusunan dan pengelolaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, dan informasi publik bidang pertanian. Penjabaran dari sasaran tersebut sebagai berikut : 1) Tersedianya dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian sesuai kebutuhan. 2) Terkelolanya dengan baik dokumentasi dan informasi hukum L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 12

3) Tersusunnya naskah perjanjian yang dapat dijadikan acuan kerja dan disepakati para pihak untuk kemajuan dan berkembangnya bidang pertanian. 4) Terselesaikannya permasalahan hukum bidang pertanian. 5) Terkelola dan terlayaninya informasi publik Bidang Pertanian. 2.1.5 Kebijakan Dalam rangka pencapaian visi, dan pelaksanaan misi serta tujuan dan sasaran, dengan memperhatikan kondisi sumberdaya yang dimiliki, maka arah kebijakan yang ditempuh untuk pembinaan hukum dan pengelolaan informasi publik bidang pertanian adalah Terwujudnya kepastian hukum dan terkelolanya informasi publik bidang pertanian. 2.1.6 Strategi Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut di atas, dengan memperhatikan sumberdaya, organisasi dan kondisi lingkungan strategis yang terjadi, telah ditetapkan cara (strategi) pencapaian tujuan dan sasaran yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan. Strategi yang ditempuh Biro Hukum dan Informasi Publik dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yakni dari tahun 2010 2014 sebagai berikut : 1) Pembinaan hukum dan pengelolaan informasi publik melalui penajaman visi, misi, tugas pokok dan fungsi guna memperoleh bentuk hukum pertanian yang lengkap dan pengelolaan informasi publik yang professional sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2) Penyediaan dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian sesuai kebutuhan. 3) Pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum 4) Penyusunan naskah perjanjian yang dapat dijadikan acuan kerja dan disepakati para pihak untuk kemajuan dan berkembangnya bidang pertanian. 5) Penyelesaian permasalahan hukum bidang pertanian. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 13

6) Pengelolaan dan pelayanan informasi publik Bidang Pertanian. 7) Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia aparatur pertanian melalui pengembangan jabatan fungsional dan penyelenggaraan pendidikan dan latihan. 8) Penyelenggaraan urusan Tata Usaha Biro secara lebih terkoordinasi. 2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Rencana Strategis tersebut di atas, kemudian dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT), yang selanjutnya berdasarkan RKT tersebut disusun penetapan kinerja atau perjanjian kinerja yang berisi sasaran strategis, indikator kinerja dan target. Untuk mencapai sasaran tersebut, Biro Hukum dan Informasi Publik melaksanakan kegiatan sebagai berikut : 2.2.1 Dokumen Peraturan Perundangan-undangan Bidang Tanaman, Ternak, Kesehatan Hewan, Karantina Pertanian, dan Sumberdaya Sarana Prasarana (8 Dokumen). Peraturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini ada 11 (sebelas) Undang-undang dan peraturan pelaksananya yang meliputi : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman; b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan; c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman; d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan; e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pengesahan International Treaty On Plant Genetic Resources For Food and Agriculture (Perjanjian mengenai Sumber Daya Genetik Tanaman Untuk Pangan dan Pertanian); f. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 14

g. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan; h. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; i. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura; j. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; k. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani; Dalam rangka penyusunan Peraturan Perundang-undangan sebagai dasar hukum mengacu pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2005 tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Peraturan Presiden serta Peraturan Presiden Nomor 01 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan, untuk Kementerian Pertanian telah ditetapkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 617/Kpts/HK.060/12/2003 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Pertanian, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam Pasal 54 menyatakan Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan informasi publik bidang pertanian, dengan kegiatan : 2.2.1.1 Program Legislasi Pertanian, yang kegiatannya meliputi : - ProgramLegislasi Pertanian (Prolegtan) - Evaluasi Pelaksanaan Prolegtan 2.2.1.2 Dokumen Perundangan Bidang Tanaman, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Tanaman L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 15

- Pemantauan dan evaluasi implementasi peraturan perundang-undangan bidang tanaman 2.2.1.3 Dokumen Perundangan Bidang Penelitian, Penyuluhan, dan Pengembangan SDM, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Penelitian, Penyuluhan, dan Pengembangan SDM - Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian. - Analisa Hukum Bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. 2.2.1.4 Dokumen Perundangan Bidang Sumberdaya, Sarana dan Prasarana, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Sumberdaya, Sarana dan Prasarana - Pemantauan dan evaluasi implementasi peraturan perundang-undangan bidang sumberdaya, sarana prasarana dan penelitian. - Analisa Hukum Bidang Lahan Pertanian. 2.2.1.5 Dokumen Perundangan Bidang Peternakan, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang peternakan. - Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2.2.1.6 Dokumen Perundangan Bidang Kesehatan Hewan, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang kesehatan hewan. 2.2.1.7 Dokumen Perundangan Bidang Karantina Hewan, yang kegiatannya meliputi: - Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang Karantina Hewan. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 16

- Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Hewan dan Tumbuhan. 2.2.1.8 Dokumen Perundangan Bidang Karantina Hewan, yang kegiatannya meliputi: - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Tumbuhan. - Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan bidang pertanian. 2.2.2 Naskah perjanjian yang dihasilkan (3 Dokumen) Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan perjanjian adalah Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain : 2.2.2.1 Naskah perjanjian bidang pertanian, yang kegiatannya meliputi: - Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian - Bimbingan Teknis Tatacara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian 2.2.2.2 Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian, yang kegiatannya meliputi: - Kajian Perjanjian Bidang Pertanian - Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian 2.2.2.3 Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Lingkup Kementerian Pertanian, yang kegiatannya meliputi: - Penyusunan Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Lingkup Kementerian Pertanian L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 17

2.2.3 Bantuan Hukum yang dilaksanakan (4 Laporan) Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan bantuan hukum adalah Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain : 2.2.3.1 Laporan Pertimbangan dan Bantuan Hukum, yang kegiatannya meliputi: - Pelaksanaan pemberian pertimbangan dan bantuan hokum 2.2.3.2 Laporan pengujian materiil peraturan perundang-undangan bidang pertanian di MK/MA, yang kegiatannya meliputi : - pengujian materiil peraturan perundang-undangan bidang pertanian di MK/MA 2.2.3.3 Laporan penyusunan pedum tatacara pemberian pertimbangan dan bantuan hukum lingkup kementerian pertanian, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan pedum tatacara pemberian pertimbangan dan bantuan hukum lingkup kementerian pertanian 2.2.3.4 Laporan pembinaan prosedur beracara di lingkungan kementerian pertanian, yang kegiatannya meliputi : - Bimbingan teknis dan evaluasi penyelesaian permasalahan hukum lingkup kementerian pertanian 2.2.4 Laporan kegiatan dan pembinaan Laporan kegiatan dan pembinaan pada Biro Hukum dan Informasi Publik berupa Kegiatan Pembinaan Mental dan Karakter Pegawai. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan komitmen, keteladanan, profesialisme, integritas dan disiplin pegawai pada Biro Hukum dan Informasi Publik. Dasar hukum dari kegiatan ini adalah L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 18

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pegawai dapat melaksanakan tugas secara professional dan bertanggung jawab, serta bebas bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. 2.2.5 Layanan informasi publik bidang pertanian (85 persen) Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian adalah Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam Pasal 54 menyatakan Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan informasi publik bidang pertanian. Dengan Kegiatan : 2.2.5.1 Pelaksanaan pengelolaan pelayanan informasi publik, yang kegiatannya meliputi : - Pengelolaan pelayanan informasi publik - Bimbingan teknis aplikasi pendukung informasi publik 2.2.5.2 Informasi publik melalui multimedia, yang kegiatannya meliputi : - Penyediaan informasi publik melalui multimedia - Pengelolaan perpustakaan digital 2.2.5.3 Monitoring dan evaluasi informasi publik, yang kegiatannya meliputi : - Monitoring dan evaluasi informasi publik - koordinasi dan evaluasi kinerja PPID L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 19

2.2.5.4 Pelaksanaan pameran dan peragaan, yang kegiatannya meliputi : - Pelaksanaan partisipatif pameran dan promosi pembangunan pertanian - Pelaksanaan peragaan dan visualisasi - Pelaksanaan pameran dan foto jurnalistik dan pameran hari krida pertanian - Pelaksanaan apresiasi pengelolaan pameran 2.2.5.5 Pengelolaan perpustakaan konvensional, yang kegiatannya meliputi : - Pengadaan bahan informasi perpustakaan - Pengelolaan sumberdaya informasi perpustakaan 2.2.5.6 Dukungan pengelolaan Pusat Informasi Agribisnis (PIA), yang kegiatannya meliputi : - Pelayanan informasi agrbisnis - Penyediaan informasi agribisnis melalui multimedia 2.2.6 Laporan Kompendium Hukum, Himpunan Peraturan Menteri, dan Penempatan Dalam Berita Negara (8 laporan). Sistem Jaringan Dokumentasi dan informasi Hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional, Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan. Untuk Kementerian Pertanian Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam Pasal 54 menyatakan Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan informasi publik bidang pertanian. Dengan kegiatan sebagai berikut : L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 20

2.2.6.1 Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Tanaman (1 kompendium) 2.2.6.2 Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Sumberdaya Sarana Prasarana dan Penelitian (1 kompendium) 2.2.6.3 Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (1 kompendium) 2.2.6.4 Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Karantina Pertanian (1 kompendium) 2.2.6.5 Laporan Penerbitan Himpunan Peraturan Menteri Pertanian (3 himpunan), yang terdiri dari : - Himpunan Peraturan Menteri Pertanian Bagian Pertama A - Himpunan Peraturan Menteri Pertanian Bagian Pertama B - Himpunan Peraturan Menteri Pertanian Bagian Kedua Dengan Sistem Katalog Beserta Subyek Indeks. 2.2.6.6 Penempatan Peraturan Menteri Pertanian Ke Dalam Berita Negara 2.2.6.7 Laporan Penyusunan Informasi Hukum Bidang Pertanian (24 edisi) 2.2.6.8 Laporan Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, yang outputnya berupa : - Aplikasi dokumentasi dan informasi hukum - Buku-buku dan literature hukum bidang pertanian L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Beberapa kegiatan pada tahun 2013 pada dasarnya merupakan kelanjutan kegiatan tahun 2012 dengan fokus kegiatan pada pembinaan hukum dan pengelolaan informasi publik, dengan indikator kinerja kegiatan: jumlah dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian yang diterbitkan; Tersusunnya kompendium hukum, Tersusunnya himpuan peraturan menteri dan Terundangkannya melalui penempatan dalam berita negara, tersusunnya naskas perjanjian dan Terlayaninya bantuan hukum; Terkelola dan terlayaninya informasi publik bidang pertanian. 3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran keberhasilan kegiatan-kegiatan Biro Hukum dan Informasi Publik pada tahun 2013, ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, seperti berikut: (1) sangat berhasil (capaian > 100%), (2) berhasil (capaian 80-100%), (3) cukup berhasil (capaian 60-79%), dan (4) kurang berhasil (capaian <60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan. 3.2 Pencapaian Sasaran Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013 Sesuai dengan Renstra Biro Hukum mdan Informasi Publik Tahun 2010 2014 maka sasaran strategis Biro Hukum dan Informasi Publik adalah Meningkatnya kualitas penyusunan dan pengelolaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, dan informasi publik bidang pertanian. Gambaran capaian sasaran Biro Hukum dan Informasi publik dalam tahun 2013 dapat diketahui dari hasil pengukuran kinerja kegiatan dan evaluasi kinerja yaitu dengan membandingkan antara realisasi capaian kinerja dengan target yang tertuang dalam dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2013 yang merupakan kelanjutan dari Renstra Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2010 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2013. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 22

Berdasarkan data laporan kinerja yang disampaikan oleh para penanggung jawab kegiatan di Biro Hukum dan Informasi Publik, dapat di gambarkan capaian indikator kinerja tahun 2013 sebagaimana tabel.2 berikut : Tabel 2 Capaian Indikator Kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realiasasi Capaian (%) Meningkatnya kualitas penyusunan dan pengelolaan produkhukum dan perundangundangan, pelayanan bantuan hukum, dan informasi publik bidang pertanian 1. Dokumenperundangan Bidang Tanaman, Ternak, Kesehatan Hewan, Karantina Pertanian, Dan Sumberdaya Sarana Prasarana a. Dokumen perundangan bidang tanaman b. Program Legislasi Pertanian (Prolegtan) c. Dokumen perundangan bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan dan Pengembangan SDM d. Dokumen Perundangan Bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian e. Dokumen Perundangan Bidang Peternakan 8 Dokumen 8 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 23

f. Dokumen Perundangan Bidang Kesehatan Hewan g. Dokumen Perundangan Bidang Karantina Hewan h. Dokumen Perundangan Bidang Karantina Tumbuhan 2. Naskah Perjanjian Yang Dihasilkan a. Naskah Perjanjian bidang Pertanian b. Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian c. Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian 3. Bantuan Hukum Yang Dilaksanakan a. Laporan Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum b. Laporan Pengujian Meteriil Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian di MK/MA c. Laporan Penyusunan Pedum Tatacara Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum Lingkup Kementerian Pertanian 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 3 Dokumen 3 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 1 Dokumen 1 Dokumen 100 4 Laporan 4 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 24

d. Laporan Pembinaan Prosedur Beracara di Lingkungan Kementerian Pertanian 4. Laporan Kegiatan Dan Pembinaan 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 5. Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian 85 persen layanan 85 persen layanan 100 a. Pelaksanaan Pengelolaan Pelayanan Informasi Publik b. Informasi Publik Melalui Multimedia 85 persen 85 persen 100 1 Laporan 1 Laporan 100 c. Monitoring dan Evaluasi 1 Laporan 1 Laporan 100 d. Pelaksanaan Pameran dan Peragaan e. Pengelolaan Perpustakaan Konvensional f. Dukungan Pengelolaan Pusat Informasi Agribisnis (PIA) 6. Kompendium Hukum, Himpunan Peraturan Menteri, Dan Penempatan Dalamam Berita Negara a. Laporan Penyusunan Kompendium Hukum Bidang Tanaman b. Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 8 Laporan 8 laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 25

c. Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan d. Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Karantina Pertanian e. Laporan Penerbitan Himpunan Peraturan Menteri Pertanian f. Laporan Penempatan Peraturan Menteri dalam Berita Negara g. Laporan Penyusunan Informasi Hukum Bidang Pertanian h. Laporan Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 1 Laporan 1 Laporan 100 7. Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100 a. Terlaksananya Layanan dan Operasional Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100 b. Terlaksananya Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 12 bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100 8. Kendaraan Bermotor 7 Unit 7 Unit 100 a. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-2 b. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4 9. Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 4 Unit 4 Unit 100 3 Unit 3 Unit 100 34 Unit 34 Unit 100 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 26

a. Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi 10. Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 34 Unit 34 Unit 100 21 Unit 21 Unit 100 3.3 Evaluasi Kinerja Bila dilihat dari capaian indikator Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013, seluruh kegiatan mencapai 100 persen yang menandakan kategori berhasil. Capain tersebut dapat diuraikan melalui evaluasi kinerja sebagai berikut : 3.3.1 Dokumen Perundangan Bidang Tanaman, Ternak, Kesehatan Hewan, Karantina Pertanian, dan Sumberdaya Sarana Prasarana. Sesuai Penetapan Kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik tahun 2013, target pencapaian sasaran dari kegiatan penyusunan peraturan perundang-undangan adalah 8 (delapan) dokumen. Jika dibandingkan dengan target tahun 2012 yaitu 5 (lima) dokumen, maka pada tahun 2013 meningkat sebesar 3 (tiga) dokumen. Dalam pelaksanaannya sampai dengan akhir tahun 2013, dari target yang telah ditetapkan seluruhnya telah tercapai 100% (sangat berhasil). Capaian dari kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 3.3.1.1 Program Legislasi Pertanian (Prolegtan) Kegiatan Prolegtan dilakukan untuk merencanakan dan mengevaluasi kegiatan penyusunan peraturan perundang-undangan tahun 2013 sebagai tindak lanjut amanat peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan untuk memenuhi kebutuhan peraturan perundang-undangan dalam pembangunan pertanian yang dilaksanakan sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Sesuai sasaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan Prolegtan yaitu terbentuknya sistem hukum yang kuat melalui terbitnya peraturan perundangundangan di bidang pertanian, sebagai dasar landasan operasional pencapaian pembangunan pertanian secara menyeluruh, maka hukum pertanian harus L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 27

ditegakan, karena merupakan salah satu sarana mewujudkan ketertiban, keadilan dan ketentraman. Program Legislasi Pertanian perlu dilaksanakan, agar dapat disusun oleh pelaksana perundang-undangan yang berada pada unit kerja di lingkungan Kementerian Pertanian dengan tetap memperhatikan berbagai faktor untuk menghasilkan peraturan perundang-undangan yang aspiratif dan mengabdi pada kepentingan masyarakat umum dan khususnya petani. Kegiatan Prolegtan Tahun 2013 dilaksanakan pada tanggal 4 s/d 7 Maret 2013 dan berlokasi di The Jayakarta Daira Palembang Hotel, Jl. Jenderal Sudirman No. 153, Ilir Barat, Palembang, Sumatera Selatan. Hasil pembahasan dari kegiatan Prolegtan dapat dilihat seperti table berikut : Tabel. 3 Rencana Penyusunan Peraturan Perundang-undangan NO UNIT KERJA PRODUK HUKUM RUU RPP RPER PRES RKEPPRES / INPRES RPER RKEPMEN MENTAN TAN 1. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (UU No.12 Tahun 1992) 2. Direktorat Jenderal Hortikultura (UU No.13 Tahun 2010) 3. Direktorat Jenderal Perkebunan (UU No.18 Tahun 2004) 4. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (UU No.18 Tahun 2009) 5. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (UU No.41 Tahun 2009) 6. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 7. Badan Karantina Pertanian (UU No.16 Tahun 1992) 8. BPPSDMP (UU No.16 Tahun 2006) - - - 1 3 - - 3 - - 13-1 4 1-4 - - 2 1-22 - - - - - 7 - - - - - 18-1 - - - 9 - - - - - 1 - L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 28

NO UNIT KERJA PRODUK HUKUM RUU RPP RPER PRES RKEPPRES / INPRES RPER RKEPMEN MENTAN TAN 9. Balitbang (UU No.18 tahun 2002) 10 Badan Ketahanan Pangan (UU No.18 Tahun 2012) - - - - 6 - - 2 1-1 - JUMLAH 2 11 3 1 84 - Dari kegiatan prolegtan, telah dilaksanakan penyusunan peraturan perundangundangan. Jumlah peraturan perundang-undangan yang diterbitkan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut : Grafik 3.1. Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden yang dihasilkan per 31 Desember 2013 7 6 5 4 3 2 Undang-Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden 1 0 2010 2011 2012 2013 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 29

Grafik 3.2. Peraturan Menteri Pertanian per 31 Desember 2013 160 140 120 100 80 60 Peraturan Menteri Pertanian 40 20 0 2010 2011 2012 2013 Grafik 3.3. Keputusan Menteri Pertanian per 31 Desember 2013 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 30

3.3.1.2 Dokumen Perundangan Bidang Tanaman Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang tanaman (tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan). Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan bidang tanaman sebesar Rp. 672.400.000,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit kerja antara lain eselon I lingkup Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat Kabinet, Sekretariat Negara, dan Badan POM, pada umumnya memberikan kontribusi baik teknis maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundang-undangan bidang tanaman dengan rincian : - Permentan : 20, - Kepmentan : 84, - Laporan Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundangan Bidang Tanaman : 1 Laporan 3.3.1.3 Dokumen Perundangan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan dan Pengembangan SDM. Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan dan Pengembangan SDM. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp. 776.900.000,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I (Badan Pengembangan Penyuluhan SDM Pertanian, Pengawasan Internal dan Kesetariatan Jendera; UPT) dan Kementerian Hukum dan HAM serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi muatan materi peraturan teknis maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundang-undangan bidang penelitian Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan & Pengembangan SDM dengan rincian : L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 31

- Undang-Undang : 1, - Permentan : 24, - Kepmentan : 15, - Laporan Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan & Pengembangan SDM : 1 Laporan, - Laporan Analisa Hukum bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 3.3.1.4 Dokumen Perundangan Bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp. 839.900.000,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I (Direktorat Jenderal; Prasarana dan Sarana, Penelitian dan Pengembangan Pertanian), dan Kementerian Hukum dan Ham serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundangundangan bidang sumberdaya, sarana dan prasarana dengan rincian: - Permentan : 11, - Kepmentan : 31, - Rancangan Permentan/Kepmentan : 3, - Laporan Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang- Undangan Bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian : 1 Laporan - Laporan Analisa Hukum Bidang Lahan Pertanian : 1 Laporan 3.3.1.5 Dokumen Perundangan Peternakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang Bidang Peternakan. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp. 576.400.000,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit kerja (Direktorat Jenderal L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 32

Peternakan dan Kesehatan Hewan; Badan Karantina Pertanian), dan Kementerian Hukum dan Ham serta sekretariat kabinet, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan dengan rincian: - RUU : 1 - PP : 1 - Perpres : 1 - Permentan : 3, - Kepmentan : 12, - Rancangan Permentan/kepmentan : 16 - Laporan Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Per-UUan bidang Peternakan : 1 Laporan, 3.3.1.6 Dokumen Perundangan Kesehatan Hewan. Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang Bidang Kesehatan Hewan. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp. 411.400.000,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit kerja (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; Badan Karantina Pertanian), dan Kementerian Hukum dan Ham serta sekretariat kabinet, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan dengan rincian: - RPP : 2 - Permentan : 6, - Kepmentan : 5, - Rancangan Permentan/Kepmentan : 6 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 33

3.3.1.7 Dokumen Perundangan Bidang Karantina Hewan Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang bidang karantina hewan. dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp. 576.400.000,-. personil yang terlibat selain berasal dari Biro hukum dan informasi publik juga dari unit kerja Eselon I yaitu badan karantina dan Direktorat jenderal peternakan dan kesehatan hewan; Kementerian Hukum dan HAM serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran muatan materi maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundang-undangan bidang karantina Hewan dengan rincian : - Permentan : 3, - Kepmentan : 0, - Rancangan Permentan : 4 - Laporan Pemantauan Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Hewan dan Tumbuhan : 1 Laporan. 3.3.1.8 Dokumen Perundangan Bidang Karantina Tumbuhan Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang bidang karantina tumbuhan. dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp. 709.050.000,-. personil yang terlibat selain berasal dari Biro hukum dan informasi publik juga dari unit kerja Eselon I yaitu badan karantina dan Direktorat jenderal peternakan dan kesehatan hewan; Kementerian Hukum dan HAM serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran muatan materi maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundang-undangan bidang karantina Tumbuhan dengan rincian : - Kepmentan : 5, - Rancangan Kepmentan : 1 - Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pertanian: 1 Laporan L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 34

3.3.2 Naskah Perjanjian yang dihasilkan. 3.3.2.1 Naskah Perjanjian Bidang Pertanian Kegiatan penyusunan naskah perjanjian dilakukan untuk menyusun Naskah Perjanjian Bidang Pertanian. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan penyusunan naskah perjanjian sebesar Rp. 627.620.000,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, dan Kementerian/Lembaga terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan naskah perjanjian di bidang pertanian. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan naskah perjanjian bidang pertanian dengan rincian : - Penyusunan Naskah Perjanjian : 32, - Rancangan Naskah Perjanjian : 8, - Bimbingan Teknis Tatacara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian: 1 Laporan. 3.3.2.2 Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dari perjanjian bidang pertanian yang telah dihasilkan. Dilihat dari indikator input (masukan) anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp. 113.320.000,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan naskah perjanjian di bidang pertanian. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan laporan sebagai berikut: - Laporan Kajian Perjanjian Bidang Pertanian : 1 laporan - Laporan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian : 1 laporan L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 35

3.3.2.3 Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp. 181.300.000,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, dan Kementerian/Lembaga terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan naskah perjanjian di bidang pertanian. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini telah menghasilkan Draft Final Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian. 3.3.3 Bantuan Hukum yang dilaksanakan. 3.3.3.1 Laporan Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum Kegiatan ini dilakukan untuk Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum lingkup Kementerian Pertanian. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia sebesar Rp. 561.600.000,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, UPT dan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara, MK/MA serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum di bidang pertanian, serta penyelesaian sengketa perdata dan tata usaha negara. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum dengan rincian : - Perdata : 1 perkara - Tata Usaha Negara : 8 perkara L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 36