Angka Indeks. Oleh : Riandy Syarif

dokumen-dokumen yang mirip
OUTLINE. BAGIAN I Statistik Deskriptif. Pengertian Statistika. Penyajian Data. Ukuran Pemusatan. Ukuran Penyebaran. Angka Indeks

Angka Indeks 10 TAHUN REFORMASI: RAKYAT MASIH SULIT. Tahun IHK IUR

ANGKA INDEKS. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ANGKA INDEKS. (Konsep Angka Indeks, Indeks Harga Relatif Sederhana Tertimbang, dan Indeks Agregatif Tertimbang)

ANGKA INDEKS. (Konsep Angka Indeks, Indeks Harga Relatif Sederhana. Agregatif Tertimbang)

Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika I: Angka Indeks 1

MODUL 5 STATISTIK BISNIS

Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 3, Buku 1 SUHARYADI PURWANTO S.K

ekonomi K-13 INDEKS HARGA K e l a s A. PENGERTIAN INDEKS HARGA Tujuan Pembelajaran

Tabel 31. Pencapaian Realisasi Luas Tanam Padi Tahun 2013 dan Luas Panen Padi Berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2013 di Jawa Barat

ANGKA INDEKS SEDERHANA:

Statistik Dasar. Angka Indeks. Materi. Mata Kuliah. Heri Sismoro, M.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam lokasi kawasan komoditas unggulan nasional pada komoditas padi

Angka Indeks. Variabel ekonomi yang biasa diindeks adalah : 2. Kuantitas (Q) 3. Nilai (P x Q)

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

I. PENDAHULUAN. Buah naga merupakan buah yang berkhasiat bagi kesehatan. Beberapa khasiat

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012

1. Angka. 2. Angka Kering. beras atau. meningkat. meningkat dari 1,4. diperkirakan akan. Produksi ubi kayu 2010.

Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun 2015 (Berdasarkan Angka Ramalan II 2015)

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

P U T U S A N. N o m o r / P d t. G / / P A. P a s B I S M I L L A H I R R A H M A N I R R A H I M

Penilaian Persediaan Pada Home industri Tempe Pak Nurhadi

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2008 SEBESAR 135,16

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BAB I PENDAHULUAN. dari pemerintah dalam kebijakan pangan nasional. olahan seperti: tahu, tempe, tauco, oncom, dan kecap, susu kedelai, dan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

P U T U S A N. N o m o r / P d t. G / / P A. P a s B I S M I L L A H I R R A H M A N I R R A H I M

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Menurut Subround,

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kebijakan pangan nasional. Pertumbuhan ekonomi di negara negara

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

I PENDAHULUAN. [3 Desember 2009] 1 Konsumsi Tempe dan Tahu akan Membuat Massa Lebih Sehat dan Kuat.

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah

I. PENDAHULUAN. keharusannya memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Berdasarkan Sensus

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH


PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

Data Jenis Pekerjaan 60 Ketua RT di Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

I. PENDAHULUAN. (Riyadi, 2002). Dalam komponen pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia

BERITA RESMI STATISTIK

7. Pencapaian Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris, di mana pertanian

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat

ANALISIS KESEJAHTERAAN PETANI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013

Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Sebagai bahan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Lingkungan Eksternal. Terigu adalah salah satu bahan pangan yang banyak dibutuhkan oleh

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia

X. ANALISIS KELAYAKAN USAHA

I. PENDAHULUAN. atau distribusi benih unggul sampai ke tangan petani, sesuai dengan prinsip

PERTANIAN.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN. kacang tanah. Ketela pohon merupakan tanaman yang mudah ditanam, dapat tumbuh

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

1 Universitas Indonesia

BPS PROVINSI JAWA TENGAH NILAI TUKAR PETANI (NTP) JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2009

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

IKU TAHUN 2017 SEKRETARIAT DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG. Indikator Kinerja Formulasi Penghitungan/Penjelasan Sumber Data

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

KETERANGAN TW I

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen:

Statistik HargaKomoditasPertanian Tahun 2013

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 SEBESAR 103,21

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang

Statistik Harga Komoditas Pertanian Tahun Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi oleh suatu kelompok sosial

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016 SEBESAR 102,90

1. LETAK GEOGRAFIS KABUPATEN KUDUS

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2007 SEBESAR 131,62 PERSEN

Transkripsi:

Angka Indeks Oleh : Riandy Syarif

Definisi Angka Indeks adalah sebuah angka yg menggambarkan perubahan relatif terhadap harga, kuantitas atau nilai yg dibandingkan dengan tahun dasar Angka indeks memperlihatkan bagaimana perubahan harga atau lainnya terjadi seiring perubahan waktu, teknologi dan SDM. Untuk melihat seberapa perubahan itu maka angka indeks membandingkannya dengan tahun dasar.

Kestabil an Perekon omian Tahun Dasar

1. Indeks Relatif Sederhana Indeks Relatif Sederhana adalah indeks yg tanpa memperhitungkan bobot tiap barang & jasa, dimana setiap barang/jasa diberi bobot yg sama sehingga peran bahan pangan sama dengan bahan lain seperti elektronik

1.A. Indeks Harga Relatif Sederhana Angka indeks harga relatif sederhana menunjukkan perkembangan harga relatif suatu barang/jasa pada tahun berjalan dengan tahun dasar, tapa memberikan bobot. Rumus Angka Indeks Harga Relatif Sederhana dapat ditentukan dengan rumus : IH = H t H 0 100 IH = Indeks Harga H t = Harga pada tahun t H 0 = Harga tahun dasar

Contoh : berikut ini harga beras per Kg di Nanga Serawai. Hitunglah indeks harga relatif sederhana dengan tahun dasar 2000! Tahun Harga/Kg 2000 1.014 2001 1.112 2002 2.461 2003 2.058 2004 2.240 2005 2.524 2006 2.777

Penyelesaian : 1. Tahun dasar yg ditentukan adalah 2000, maka angka indeks tahun dasar adalah 100 2. Indeks Harga relatif sederhana untuk tahun 2001 adalah : Tahun Harga/Kg Indeks Perhitungan 2000 1.014 100 (1.014/1.014)x100 2001 1.112 110 (1.112/1.014)x100 2002 2.461 243 (2.461/1.014)x100 2003 2.058 203 Sda 2004 2.240 221 Sda 2005 2.524 249 Sda 2006 2.777 274 sda

1.B. Indeks Kuantitas Relatif Sederhana Indeks kuantitas relatif sederhana berfungsi untuk melihat perkembangan kuantitas barang/jasa, dengan tanpa pembobotan IK = K t K 0 100 IK = Indeks Kuantitas K t = Kuantitas pada tahun t H 0 = Kuantitas tahun dasar

1.C. Indeks Nilai Relatif Sederhana Indeks nilai relatif sederhana menunjukan perkembangan nilai (harga x kuantitas) suatu barang/jasa, dihitung dengan rumus : Contoh : Berikut adalah harga beras dan produksi beras di Indonesia tahun 2000-2006. Hitunglah indeks nilaindengan tahun dasar 2000!

Tahun Harga (Rp/Kg) Produksi (Ton) 2000 1.014 31 2001 1.112 30 2002 2.461 32 2003 2.058 33 2004 2.240 32 2005 2.524 30 2006 2.777 31 Langkah 1 : Menghitung nilai perkalian harga dengan kuantitas, 1.014 x 31.000 Kg = Rp. 31.434.000 atau Rp. 31.434 juta Langkah 2 : Membagi nilai masing2 tahun dengan nilai tahun dasar

Langkah 3 : Tabulasi Perhitungan Indeks Nilai Tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks Keterangan 2000 1.014 31 31.434 100 (31.434/31.434)x100 2001 1.112 30 33.360 106 (33.360/31.434)x100 2002 2.461 32 78.752 251 (78.752/31.434)x100 2003 2.058 33 67.914 216 (67.914/31.434)x100 2004 2.240 32 71.680 228 (71.680/31.434)x100 2005 2.524 30 75.720 241 (75.720/31.434)x100 2006 2.777 31 86.087 274 (86.087/31.434)x100

2. Indeks Agregat Sederhana Angka indeks ini menekankan agregasi barang dan jasa lebih dari satu jenis, dimana harga, kuantitas dan nilai dari beberapa komoditas dijadikan satu, sehingga mendapatkan angka indeks yg mewakili agregasi tersebut.

2.A. Indeks Harga Agregat Sederhana Indeks Harga Agregat Sederhana adalah angka indeks yg menunjukan perbandingan antara jumlah harga kelompok barang/jasapada periode tertentu dengan periode dasarnya, perhitungannya : Contoh : hitunglah indeks harga agregat kelompok makanan berikut dengan tahun dasar 2004!

Jenis Barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Beras 815 1,002 1,013 1,112 2,461 2,777 Jagung 456 500 627 662 1,294 1,650 Kedelai 1,215 1,151 1,148 1,257 1,380 1,840 Kacang Hijau 1,261 1,288 1,630 1,928 3,687 3,990 Kacang Tanah 2,095 2,000 2,288 2,233 2,540 3,100 Ketela Pohon 205 269 261 243 551 650 Ketela Rambat 298 367 357 351 798 980 Kentang 852 824 937 1219 2004 2450

Langkah 1 : Menjumlahkan semua harga jenis barang Jenis Barang 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Beras 815 1,002 1,013 1,112 2,461 2,777 Jagung 456 500 627 662 1,294 1,650 Kedelai 1,215 1,151 1,148 1,257 1,380 1,840 Kacang Hijau 1,261 1,288 1,630 1,928 3,687 3,990 Kacang Tanah 2,095 2,000 2,288 2,233 2,540 3,100 Ketela Pohon 205 269 261 243 551 650 Ketela Rambat 298 367 357 351 798 980 Kentang 852 824 937 1219 2004 2450 Jumlah 7,197 7,401 8,261 9,005 14,715 17,437

Langkah 2 : menghitung indeks seluruhnya Tahun Indeks Perhitungan 2001 80 (7.197/9.005)x100 2002 82 (7.401/9.005)x100 2003 92 (8.261/9.005)x100 2004 100 (9.005/9.005)x100 2005 163 (14.715/9.005)x100 2006 194 (17.437/9.005)x100

2.B. Indeks Kuantitas Agregat Sederhana Indeks kuantitas agregat sederhana adalah angka indeks yg menunjukan perbandingan antara jumlah kelompok barang/jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya, dengan rumus perhitungan sbb :

2.C. Indeks Nilai Agregat Relatif Sederhana Indeks nilai agregat relatif sederhana menunjukan perkembangan nilai sekelompok barang/jasa pada suatu periode dengan periode dasarnya, dengan perhitungan :

Berikut adalah harga dan kuantitas kelompok bahan pangan, hitunglah indeks nilai agregat relatif sederhana dengan tahun dasar 2014 Jenis Barang 2014 2015 Harga Kuantitas Harga Kuantitas Beras 1,112 48.2 2,777 46.6 Jagung 662 7.9 1,650 6.8 Kedelai 1,257 1.9 1,840 1.6 Kacang Hijau 1,928 0.5 3,990 0.3 Kacang Tanah 2,233 0.8 3,100 0.6 Ketela Pohon 243 16.5 650 15.7 Ketela Rambat 351 2.2 980 1.8 Kentang 1,219 0.5 2450 0.5

Langkah pertama, menghitung nilai/ volume masingmasing barang dengan mengkalikan antara harga dengan jumlah, sehingga menjadi : Jenis Barang 2014 2015 Ho Ko HoKo Ht Kt HtKt Beras 1,112 48.2 53,598 2,777 46.6 129,408 Jagung 662 7.9 5,230 1,650 6.8 11,220 Kedelai 1,257 1.9 2,388 1,840 1.6 2,944 Kacang Hijau 1,928 0.5 964 3,990 0.3 1,197 Kacang Tanah 2,233 0.8 1,786 3,100 0.6 1,860 Ketela Pohon 243 16.5 4,010 650 15.7 10,205 Ketela Rambat 351 2.2 772 980 1.8 1,764 Kentang 1,219 0.5 610 2450 0.5 1,225 Jumlah 69,358 159,823 INA = V t V 0 100 = H tk t H 0 K 0 100 = 159.823 69.358 100 = 230

3. Indeks Tertimbang Indeks tertimbang memberikan bobot yg berbeda pada setiap komponen, karena pada dasarnya setiap barang dan jasa memiliki tingkat utulitas (manfaat) yg berbeda. Indeks tertimbang biasa digunakan pada indeks agregat dimana banyak jenis komoditas yg memiliki bobot yg berbeda, Indeks tertimbang dihitung dengan beberapa cara sbb :

Indeks Laspeyres Indeks Wals Indeks Paasche Indeks Tertimbang Indeks Marshal- Edgeworth Indeks Fisher Indeks Drobisch

No Uraian Rumus 1. Indeks Laspeyres : Metode ini dikembangkan oleh Etienne Laspeyres pada akhir abad ke 18. Indeks Tertimbang Laspeyres menggunakan kuantitas tahun dasar sebagai pembobot. IL = H tk 0 H 0 K 0 100 2. Indeks Paasche : Metode ini menggunakan kuantitas tahun berjalan sebagai pembobot IP = H tk t H 0 K t 100 3. Indeks Fisher : Indeks fisher merupakan akar perkalian dari indeks laspeyres dan paasche IF = IL IP 4. Indeks Drobisch : dipergunakan bila nilai indeks berbeda terlalu jauh. Indeks Drobisch merupakan nilai rata-rata dari Indeks laspeyres dan indeks paasche ID = IL + IP 2 5. Indeks Marshal-Edgeworth : menggunakan bobot berupa jumlah kuantitas pada tahun tahun berjalan dengan tahun dasar IME = H t(k 0 + K t ) H 0 (K 0 + K t ) 100 6. Indeks Wals : menggunakan pembobota berupa akar dari perkalian kuantitas tahun berjalan dengan kuantitas tahun dasar IW = H t K 0 K t H 0 K 0 K t 100