BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Madrasah. Peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada mata pelajaran IPA materi tentang cahaya dan sifat-sifatnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe STAD( Student Team Achievement Divisions ). 4.1.1 Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan dan data dokumentasi dari hasil nilai ulangan siswa, siswa memperoleh nilai ulangan yang belum mencapai KKM IPA. Hal ini dapat ditunjukan dari hasil ulangan pra siklus yaitu dari 16 siswa, sebanyak 87.5% siswa atau sebanyak 14 orang tidak tuntas mencapai KKM dan yang tuntas hanya 12.5% atau hanya 2 orang siswa. Dari hasil tersebut tampak bahwa hasil belajar dalam proses pembelajaran siswa masih rendah dan masih di bawah dari KKM yang di tetapkan yaitu 70. 4.1.2 Siklus 1 Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan sifat cahaya dapat merambat lurus, sifat cahaya menembus benda bening, sifat cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung, serta sifat cahaya dapat dibiaskan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1. Perencanaan a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah. b. Merancang pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif learning tipe STAD. 36

37 c. Menyusun lembar observasi sebagai panduan penulis dalam mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang di fokuskan pada kegiatan siswa dan guru dalam penggunaan model kooperatif tipe STAD. d. Merancang tes formatif untuk perbaikan. 2. Pelaksanaan Dalam hal ini dilakukan kegiatan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Tindakan ( RPP ), yang telah disusun. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Guru mengatur siswa untuk berdoa dan mengabsen siswa. b. Guru melakukan apersepsi untuk menggali rasa ingin tahu siswa. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d. Menyajikan materi sebagai pengantar. e. Guru membentuk kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. f. Guru membagikan alat peraga untuk siswa dan mengerjakan soal diskusi. g. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan. h. Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3. Observasi Penulis mengamati proses pembelajaran selama di kelas dengan menggunakan model kooperatif learning tipe STAD. Berikut beberapa temuan yang penulis temukan selama proses pembelajaran : a. Guru lupa menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai. b. Kurang adanya interaksi antara guru dengan siswa. c. Siswa masih malu untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok. d. Hasil belajar siklus 1 mengalami peningkatan di bandingan hasil pra siklus, yaitu sebesar 50% siswa tuntas dan mencapai KKM. e. Guru lupa memberikan refleksi di akhir pelajaran. 4. Refleksi Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 7 siswa yang tuntas belajar dengan persentase 43.75% dan 9 siswa masih belum tuntas belajar tuntas belajar dengan persentase 56.25%, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran.

38 Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses pembelajaran di kelas, masih terdapat beberapa siswa saat mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I yang belum mencapai KKM IPA 70 dan belum tercapainya indikator kinerja yang diharapkan yaitu 80% dari siswa tuntas belajar maka akan dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II agar hasil belajar siswa tercapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara: 1. Memotivasi siswa dengan memberi pujian ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar. 2. Memberikan petunjuk pengisian lembar kerja dan tes evaluasi agar siswa lebih memahami cara mengerjakannya. 3. Memberikan arahan kepada siswa agar dalam melakukan percobaan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan. 4. Memberi motivasi agar siswa tidak malu untuk menyampaikan hasil percobaan ketika diminta untuk maju kedepan. 4.1.3 Siklus II Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut : 1. Perencanaan a. Perencanaan pada siklus II ini didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I b. Merancang pembelajaran atau pembuatan RPP dengan menggunakan model STAD. c. Mengecek kembali lembar observasi yang akan di gunakan serta soal evaluasi untuk siswa.

39 d. Menyiapkan alat peraga dengan sebaik-baiknya. 2. Pelaksanaan a. Guru mengatur siswa untuk berdoa dan mengabsen siswa. b. Guru melakukan apersepsi untuk menggali rasa ingin tahu siswa. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d. Menyajikan materi sebagai pengantar. e. Guru membentuk kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. f. Guru membagikan alat peraga untuk siswa dan mengerjakan soal diskusi. g. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan. h. Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3. Observasi Penulis mengamati proses pembelajaran selama di kelas dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. Berikut beberapa temuan yang peneliti temukan selama proses pembelajaran : a. Guru sudah menerapkan model STAD dengan baik. b. Nilai yang di peroleh siswa di dalam siklus II meningkat di bandingkan dengan siklus I, terdapat 87.5% siswa atau sebesar 14 siswa telah tuntas dan mencapai KKM yang ditentukan. c. Siswa lebih berani untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok kedepan kelas. 4. Refleksi Setelah kegiatan pembelajaran selesai penulis mengadakan diskusi dengan guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Dan hasilnya adalah pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan perencanaan dalam RPP, siswa juga dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik. Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus II terdapat 14 siswa yang tuntas belajar dengan persentase 87,5% mendapatkan nilai sesuai dengan KKM dan 2 siswa masih belum tuntas belajar dengan persentase 12,5%. Karena jumlah siswa

40 yang tuntas belajar sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditargetkan oleh penulis yaitu diatas 80% sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya. 4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Hasil belajar 4.2.1.1 Analisis Hasil Belajar Sebelum Diadakan Tindakan ( Pra Siklus ) Sebelum siklus pertama dilaksanakan penulis mendapatkan data nilai ulangan harian yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Dalam Ulangan Harian Rentang Nilai Frekuensi Persentase % 86-100 0 0 70-85 2 12.5 53-69 8 50 33-52 6 37.5 13-32 0 0 Jumlah 16 100 Tuntas 2 12.5 Tidak tuntas 14 87.5 Rata-rata 57.5 Tabel 4.1 mendiskripsikan hasil ulangan IPA siswa kelas V. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat rentang nilai 86-100 sebanyak 0

41 siswa dengan persentase 0%, siswa yang mendapat rentang nilai 70-85 sebanyak 2 siswa dengan persentase 12.5 %, siswa yang mendapat rentang nilai 53-69 sebanyak 8 siswa dengan persentase 50 %, siswa yang mendapat rentang nilai 33-52 sebanyak 6 siswa dengan persentase 37.5%, siswa yang mendapat rentang nilai 13-32 sebanyak 0 siswa. Jika data tersebut disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut PRA SIKLUS 9 8 7 BANYAK SISWA 6 5 4 3 2 1 0 13-32 33-52 53-69 70-85 86-100 NILAI Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Pra Siklus. Gambar 4.1 mendiskripsikan hasil belajar dari 16 siswa pada pra siklus adalah tidak adanya siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 13-32 tetapi pada rentang nilai 33-52 terdapat 6 siswa yang memperoleh nilai tersebut, pada rentang nilai 53-69 terdapat 8 siswa yang memperoleh nilai tersebut, kemudian pada rentang nilai 70-85 terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai tersebut, selanjutnya pada rentang nilai 86-100 terdapat 0 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa.

42 Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus Nilai KKM Frekuensi Persentase % Keterangan < 70 14 87.5 Tidak tuntas 70 2 12.5 Tuntas Jumlah 16 100 Tabel 4.6 mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus dari 16 siswa kelas V menunjukan hasil sebaran sebagai berikut, ada 14 siswa nilainya masih dibawah KKM IPA 70 atau sebesar 87.5% siswa tidak tuntas belajar, dan 4 siswa yang nilainya lebih besar sama dengan KKM IPA 70 atau sebesar 12.5% siswa tuntas belajar. Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut : PRA SIKLUS JUMLAH SISWA 14 12 10 8 6 4 2 0 TIDAK TUNTAS TUNTAS Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Pra Siklus Gambar 4.2 mendiskripsikan jumlah ketuntasan belajar dari 16 siswa pada pra siklus. Jumlah ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut, siswa yang mendapat nilai

43 dibawah KKM IPA 70 atau tidak tuntas sebesar 14 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas atau lebih besar sama dengan KKM IPA 70 atau tuntas sebesar 2 siswa. 4.2.1.2 Analisa Hasil Belajar Siswa Siklus 1 Berdasarkan proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran STAD ( Student Team Achievement Divisions ) pada siklus I disajikan daftar distribusi hasil belajar siswa pada siklus I sebagai berikut Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I Rentang Nilai Frekuensi Persentase % 86-100 0 0 70-85 7 43.75 53-69 5 31.25 33-52 4 25 13-32 0 0 Jumlah 16 100 Tuntas 7 50 Tidak tuntas 9 50 Rata-rata 64.25 Tabel 4.7 mendiskripsikan hasil belajar IPA pada siklus I. Dari 16 siswa kelas V menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut siswa yang mendapat rentang nilai 86-

44 100 sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%, siswa yang mendapat rentang nilai 70-85 sebanyak 7 siswa dengan persentase 43.75%, siswa yang mendapat rentang nilai 53-69 sebanyak 5 siswa dengan persentase 31.25%, siswa yang mendapat rentang nilai 33-52 sebanyak 4 siswa dengan persentase 25%, siswa yang mendapat rentang nilai 13-32 sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%. Berdasarkan sebaran rentang nilai hasil belajar siswa pada siklus I, bila dituangkan dalam bentuk diagram maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa sebagai berikut: SIKLUS 1 BANYAK SISWA 8 7 6 5 4 3 2 1 0 13-32 33-52 53-69 70-85 86-100 NILAI Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar siklus I Gambar 4.3 mendiskripsikan hasil belajar dari 16 siswa pada siklus I adalah tidak adanya siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 13-32, tetapi pada rentang nilai 33-52 terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai tersebut, kemudian pada rentang nilai 53-69 terdapat 5 siswa yang memperoleh nilai tersebut dan pada rentang nilai 70-85 terdapat 7 siswa yang memperoleh nilai tersebut, selanjutnya pada rentang nilai 88-100 terdapat 0 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa:

45 Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1 Nilai KKM Frekuensi Persentase % Keterangan < 70 9 56.25 Tidak Tuntas 70 7 43.75 Tuntas Jumlah 16 100 Tabel 4.4 mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 16 siswa kelas V menunjukan hasil sebaran sebagai berikut, ada 9 siswa nilainya masih dibawah KKM IPA 70 atau sebesar 56.25% siswa belum tuntas belajar, dan 7 siswa yang nilainya lebih besar sama dengan KKM IPA 70 atau sebesar 43.75% siswa tuntas belajar. Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut: SIKLUS 1 10 8 6 BANYAK SISWA 4 2 0 TIDAK TUNTAS TUNTAS Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I Gambar 4.4 mendiskripsikan jumlah ketuntasan belajar dari 16 siswa pada siklus I. Jumlah ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut siswa yang mendapat nilai

46 di bawah KKM IPA 70 atau tidak tuntas yaitu sebanyak 9 siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih besar sama dengan KKM IPA 70 yaitu sebanyak 7 siswa. 4.2.1.3 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan hasil dari pembelajaran pada siklus I kemudian dilanjutkan dengan penyempurnaan guna untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II ini agar terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh siswa dalam siklus II. Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II Rentang Nilai Frekuensi Persentase % 86-100 9 56.25 70-85 5 31.25 53-69 2 12.5 33-52 0 0 13-32 0 0 Jumlah 16 100 Tuntas 14 87.5 Tidak tuntas 2 12.5 Rata-rata 83.87 Tabel 4.5 mendiskripsikan hasil belajar IPA pada siklus II. Dari 16 siswa kelas V menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut siswa yang mendapat rentang

47 nilai 86-100 sebanyak 9 siswa dengan persentase 56.25%, siswa yang mendapat rentang nilai 70-85 sebanyak 5 siswa dengan persentase 31.25%, siswa yang mendapat rentang nilai 53-69 sebanyak 2 siswa dengan persentase 12.5%, siswa yang mendapat rentang nilai 33-52 sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%, siswa yang mendapat rentang nilai 13-32 sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%. Berdasarkan sebaran rentang nilai hasil belajar siswa pada siklus II, bila dituangkan dalam bentuk diagram maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa sebagai berikut: SIKLUS II BANYAK SISWA 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 13-32 33-52 53-69 70-85 86-100 NILAI Gambar 4.5 Diagram Hasil Belajar Siklus II Gambar 4.9 mendiskripsikan hasil belajar dari 16 siswa pada siklus II adalah tidak adanya siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 13-32 dan rentang nilai 33-52, tetapi pada rentang nilai 53-69 terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai tersebut, kemudian pada rentang nilai 70-85 terdapat 5 siswa yang memperoleh nilai tersebut dan pada rentang nilai 86-100 terdapat 9 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa.

48 Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Nilai KKM Frekuensi Persentase % Keterangan < 70 2 12.5 Tidak Tuntas 70 14 87.5 Tuntas Jumlah 16 100 Tabel 4.6 mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus II dari 16 siswa kelas V menunjukan hasil sebaran sebagai berikut, ada 2 siswa nilainya masih dibawah KKM IPA 70 atau sebesar 12.5% siswa belum tuntas belajar sedangkan 14 siswa yang nilainya lebih besar sama dengan KKM IPA 70 atau sebesar 87.5% siswa tuntas belajar. Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut: SIKLUS II 15 10 BANYAK SISWA 5 0 TIDAK TUNTAS TUNTAS Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II

49 Gambar 4.6 mendiskripsikan jumlah ketuntasan belajar dari 16 siswa pada siklus II. Jumlah ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut siswa yang mendapat nilai di bawah KKM IPA 70 atau tidak tuntas yaitu sebanyak 2 siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih besar sama dengan KKM IPA 70 yaitu sebanyak 14 siswa. 4.3 Pembahasan Antar Siklus Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat di ketahui peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menerapakan model pembelajaran STAD. Setelah peneliti melaksanakan tindakan siklus I dan siklus II, hasil yang diperoleh sangat memuaskan, hal itu ditunjukan melalui hasil belajar pada siklus I sampai dengan siklus II terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Persentase % Jumlah Siswa Persentase % Jumlah Siswa Persentase % 1. Tidak Tuntas 14 87.5 9 43.75 2 12.5 2. Tuntas 2 12.5 7 56.25 14 87.5 Jumlah 16 100 16 100 16 100 Dari tabel 4.7 dapat diketahui terjadi peningkatan ketuntasan siswa, yang dibuktikan dari kondisi awal (pra siklus) dari 16 siswa yang memenuhi kriteria KKM IPA 70 sebanyak 2 siswa dengan persentase sebesar 12.5%, setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 7 siswa dengan persentase sebesar 43.75% yang memenuhi KKM

50 IPA 70 tetapi setelah diadakan siklus II meningkat menjadi 14 siswa atau 87.5% siswa yang memenuhi KKM IPA 70. Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah: PERBANDINGAN ANTAR SIKLUS 14 12 10 BANYAK SISWA 8 6 4 TUNTAS TIDAK TUNTAS 2 0 PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II Gambar 4.7 Diagram Perbandingan Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II Gambar 4.7 menyajikan perbandingan peningkatan ketuntasasan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan (pra siklus), siklus I dan siklus II. Melalui diagram tersebut dapat diketahui kondisi awal atau pra siklus dari 16 siswa yang memenuhi kriteria KKM IPA 70 atau tuntas belajar sebanyak 2 siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa, setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model STAD pada siklus I meningkat menjadi 7 siswa yang memenuhi KKM IPA 70 atau tuntas belajar sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa, tetapi setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada siklus II meningkat menjadi 14 siswa yang memenuhi KKM IPA 70 atau tuntas belajar sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 2 siswa.