BAB 3 Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 Metode Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA HUMOR STYLES DAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA DEWASA MADYA DI JAKARTA

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. survei. Penelitian ini bertujuan untuk membuat uraian, gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,

4. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi dan Karakteristik Sampel. populasi mahasiswa Universitas Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan

27 Universitas Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Psikologi Univesitas

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB 3 Metode Penelitian

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

Transkripsi:

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan pernikahan. Humor styles merupakan perbedaan individu dalam penggunaan humor dalam kehidupan sehari-hari (Martin et al, 2003). Definisi operasional dari variabel ini adalah skor pada Humor Styles Questionnaire. Alat ukur ini terdiri dari 32 item dan pada skala ini skor dihitung pada masing-masing dimensi yaitu affiliative humor, self enhancing humor, aggressive humor dan self defeating humor sehingga pada variabel ini akan dihasilkan empat skor. Pada variabel ini akan digunakan lima alternatif respon yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju. Variabel berikutnya ialah kepuasan pernikahan. Kepuasan pernikahan menurut Karney dan Bradburry (dalam Parker, 2002) adalah evaluasi subjektif mengenai kualitas pernikahan yang dilihat dari proses adaptasi masing-masing pasangan. Definisi operasional dari variabel ini ialah skor pada alat ukur Couple Satisfaction Index. Alat ukur yang akan digunakan kali ini hanya 16 item karena menggunakan bentuk short form dari alat ukur tersebut. Pada variabel ini akan digunakan alternatif jawaban yang berbedabeda pada setiap itemnya. 3.1.2 Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini terdiri dari hipotesis null (H o ) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut: Ha 1 : Terdapat hubungan antara skor affiliative humor dengan kepuasan pernikahan pada dewasa madya di Jakarta. Ha 2 : Terdapat hubungan antara skor self enhancing humor dengan kepuasan pernikahan pada dewasa madya di Jakarta. Ha 3 : Terdapat hubungan antara skor aggressive humor dengan kepuasan pernikahan pada dewasa madya di Jakarta. 19

20 Ha 4 : Terdapat hubungan antara skor self defeating humor dengan kepuasan pernikahan pada dewasa madya di Jakarta. H O1 : Tidak terdapat hubungan antara skor affiliative humor dengan kepuasan pernikahan pada dewasa madya di Jakarta. H O2 : Tidak terdapat hubungan antara skor self enhancing humor dengan kepuasan pernikahan pada dewasa madya di Jakarta. H O3 : Tidak terdapat hubungan antara skor aggressive humor dengan kepuasan pernikahan pada dewasa madya di Jakarta. H O4 : Tidak terdapat hubungan antara skor self defeating humor dengan kepuasan pernikahan pada dewasa madya di Jakarta. 3.2 Subjek Penelitian & Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek yang dipilih pada penelitian kali ini memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) Pasangan suami istri yang masih tinggal serumah (bukan orangtua tunggal) dan masih terikat dalam ikatan perkawinan yang legal karena penelitian ini hanya memfokuskan pada pasangan yang masih menikah; (2) Pasangan suami istri yang berusia 40-65 tahun karena usia tersebut adalah rentang usia pada dewasa madya; (3) Pasangan suami istri yang berdomisili di Jakarta, hal tersebut dikarenakan Jakarta yang akan menjadi fokus lokasi dalam penelitian ini; (4) Pasangan suami istri yang usia pernikahannya minimal sudah 20 tahun dan setidaknya memiliki 1 orang anak minimal sudah berusia 19 tahun karena pada usia pernikahan dan usia anak tersebut biasanya anak mulai mandiri dan juga mulai meninggalkan rumah sehingga kemungkinan akan timbul empty nest syndrome pada orangtua (Santrock, 2008). 3.2.2 Teknik Sampling Pendekatan yang digunakan dalam memilih sampel ialah nonprobability sampling yang berarti tidak semua populasi memiliki kesempatan untuk menjadi sampel (Shaughnessy, Zechmeister & Zechmeister, 2012). Di dalam non-probability sampling terdapat banyak teknik yang dapat digunakan, namun dalam penelitian kali ini teknik sampling yang akan

21 digunakan ialah snowball sampling. Snowball sampling merupakan teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak para kerabatnya atau menunjukkan orang lain yang menurutnya memiliki karakteristik sesuai dengan karakteristik subjek penelitian untuk dijadikan sampel (Gunawan, 2013). 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka mulai dari pengumpulan data dan data berupa angka yang diperoleh tersebut kemudian akan diolah secara statistik. (Shaughnessy, Zechmeister & Zechmeister, 2012). Pendekatan yang digunakan pada penelitian kali ini menggunakan pendekatan non eksperimental. Pendekatan non ekperimental adalah penelitian yang tidak melakukan manipulasi serta kontrol terhadap variabel yang akan diteliti (Kumar, 2011). Dalam penelitian kuantitatif ini digunakan analisa korelasional antar variabel yang tujuannya untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya yaitu hubungan antara dimensi humor styles dan kepuasan pernikahan (Leary, 2008). 3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur Pada penelitian kali ini alat ukur yang digunakan dalam bentuk kuisioner dan terdapat dua alat ukur yang akan digunakan yaitu Humor Styles Questionnaire untuk mengukur dimensi humor styles dan Couple Satisfaction Index untuk mengukur kepuasan pernikahan. 3.4.1.1 Alat Ukur Humor Styles Questionnaire Alat ukur untuk mengukur dimensi humor yang digunakan merupakan adaptasi dari Humor Styles Questionnaire yang dikembangkan oleh Martin et al (2003). Dalam alat ukur tersebut terdapat 32 item yang terdiri dari 4 dimensi humor styles dimana masing-masing dimensi tersusun atas 8 item soal. Alat ukur tersebut disusun berdasarkan skala likert yang terdiri dari 5 alternatif jawaban yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju,

22 sangat setuju dan setiap item akan diberi skor 1 sampai 5 sesuai dengan jawaban responden pada skala. Tabel 3.1 Blue Print Alat ukur Humor Styles Questionnaire Dimensi Jumlah Item Favorable Item Unfavorable Humor Styles Item Affiliative Humor 5, 13, 21 1, 9, 17, 25, 29 8 Self Enhancing Humor 2, 6, 10, 14, 18, 26, 30 22 8 Aggressive Humor 3,11,19, 27 7, 15, 23, 31 8 Self Defeating Humor 4, 8, 12, 20, 24, 28, 32 16 8 Sumber: Humor Styles Questionnaire 3.4.1.2 Alat Ukur Couple Satisfaction Index Alat ukur untuk mengukur kepuasan pernikahan pada penelitian kali ini merupakan adaptasi dari alat ukur Couple Satisfaction Index yang dikembangkan oleh Funk & Rogge (2007). Dalam alat ukur tersebut terdapat 32 item pertanyaan dan apabila tidak ingin menggunakan keseluruhan 32 item tersebut maka telah tersedia bentuk short form dari alat ukur tersebut yang terdiri dari 16 item ataupun 4 item. Dalam penelitian kali ini akan digunakan short form dari alat ukur Couple Satisfaction Index yang terdiri dari 16 item. Alat ukur ini terdiri dari 6 respon jawaban berdasarkan skala likert. Ke 16 item yang akan digunakan ialah item nomor 1, 5, 9, 11, 12, 17, 19, 20, 21, 22, 26, 27, 28, 30, 31 dan 32. Beberapa bentuk contoh soal dan skala yang digunakan ialah seperti pada tabel di bawah ini :

23 Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur Couple Satisfaction Index Item Contoh Item Skala 0 = Sangat tidak senang 1 1 = Cukup senang 1. Tolong nyatakan seberapa 2 = Sedikit senang bahagia, dengan 3 = Senang mempertimbangkan segala hal, 4 = Agak senang mengenai hubungan anda. 5 = Sangat senang 6 = Sempurna 5 = Setiap waktu 5. Secara umum, seberapa Anda 4 = Sebagian besar waktu 5 sering menganggap bahwa 3 = Sering daripada tidak hubungan Anda berjalan dengan 2 = Kadang-kadang baik? 1 = Jarang 0 = Tidak pernah 9, 11, 12, 17 9. Hubungan yang kami miliki kuat. 0 = Sama sekali tidak setuju 1 = Kurang setuju 2 = Agak setuju 3 = Hampir setuju 4 = Setuju 5 = Sangat setuju 0 = Sama sekali tidak 1 = Kurang 19, 20, 21, 22 19. Seberapa berharga hubungan 2 = Agak Anda dengan pasangan? 3 = Hampir 4 = Hampir sepenuhnya 5 = Sepenuhnya 26, 27, 28, 30,31, 32 26. Menarik 5 4 3 2 1 0 Membosankan Sumber: Couple Satisfaction Index

24 3.4.2 Validitas & Reliabilitas Alat Ukur Menurut Siregar (2013), alat ukur atau instrumen dalam penelitian dikatakan baik apabila memenuhi 2 kriteria yaitu validitas dan reliabilitas hal tersebut guna mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel. Alat ukur yang valid adalah alat ukur yang benar-benar mengukur apa yang ingin diukur (Goodwin, 2010). Sedangkan alat ukur yang reliabel adalah alat ukur yang secara konsisten memberikan hasil apabila dilakukan tes kembali pada waktu dan tempat yang berbeda (Goodwin, 2010). Pada uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian kali ini tidak melalui tahap uji coba atau pilot study dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya responden dewasa madya yang menolak untuk berpartisipasi, sehingga data yang digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas adalah data yang didapatkan dari field study. 3.4.2.1 Uji Validitas Dalam penelitian kali ini dilakukan dua uji validitas yaitu content validity dan construct validity. Pada content validity dilakukan dengan expert judgement oleh seorang dosen jurusan Sastra Inggris yaitu Abdul Aziz Turhan Kariko, S.S., M.Hum dan oleh dosen psikologi yaitu Pingkan C.B Rumondor, S.Psi.,M.Psi. Dari hasil expert judgement tidak ada item yang dihilangkan namun hanya dalam bentuk revisi kalimat. Setelah itu dilakukan uji validitas selanjutnya yaitu construct validity dengan teknik Pearson Correlation dengan bantuan program SPSS versi 20 for windows. Alat ukur dinyatakan valid apabila memiliki korelasi item total sama dengan atau lebih dari 0.30 (Siregar,2013). Hasil construct validity dari alat ukur Humor Styles Questionnaire menunjukan korelasi butir item berkisar antara 0,278 hingga 0,720. Untuk dimensi affiliative humor menghasilkan korelasi butir item 0,438 hingga 0,703, dimensi aggressive humor menghasilkan korelasi butir item 0,278 hingga 0,578, dimensi self enhancing humor menghasilkan korelasi butir item 0,279 hingga 0.647, sedangkan untuk dimensi self defeating humor menghasilkan korelasi butir item 0,380 hingga 0,720. Dari hasil korelasi butir item tersebut terdapat beberapa item yang memiliki korelasi item dibawah 0,30 maka beberapa item tersebut tidak dapat digunakan. Alat ukur selanjutnya yaitu Couple Satisfaction Index menghasilkan korelasi butir item 0,588 hingga 0,808. Dengan hasil korelasi item alat ukur kepuasan

25 pernikahan diatas 0,30 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid dan tidak ada item yang dihapus. Tabel 3.3 Item - Item yang Layak pada Alat Ukur HSQ Dimensi Jumlah Item-item yang layak Humor Styles Item Affiliative Humor 1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, 29 8 Self Enhancing Humor 2, 6, 10, 14, 18, 26, 30 7 Aggressive Humor 3,11,15, 19, 23, 27, 31 7 Self Defeating Humor 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32 8 3.4.2.2 Uji Reliabiltas Untuk uji reliabilitas pada penelitian kali ini, maka akan digunakan teknik Cronbach Alpha karena pada kedua alat ukur pada penelitian kali ini menggunakan skala likert (Gravetter & Forzano, 2012). Alat ukur dinyatakan reliabel apabila nilai koefisien α 0,6 (Siregar,2013). Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS versi 20 for windows maka didapatkan skor untuk koefisien cronbach alpha untuk alat ukur Humor Styles Questionnaire dan Couple satisfaction Index, berikut hasil reliabilitas alat ukur Humor Styles Questionnaire : Tabel 3.4 Uji Reliabilitas HSQ Dimensi Affiliative Humor.750 8 Pada uji reliabilitas alat ukur Humor Styles Questionnaire dimensi affiliative humor, tidak ada item yang digugurkan dikarenakan semua item pada dimensi ini memiliki hasil corrected item total correlation yang cukup baik.

26 Tabel 3.5 Uji Reliabilitas HSQ Dimensi Self Enhancing Humor Sebelum Item Dihapus.624 8 Tabel 3.6 Uji Reliabilitas HSQ Dimensi Self Enhancing Humor Setelah Item Dihapus.692 6 Tabel 3.7 Uji Reliabilitas HSQ Dimensi Aggressive Humor Sebelum Item Dihapus.393 8 Tabel 3.8 Uji Reliabilitas HSQ Dimensi Aggressive Humor Setelah Item Dihapus 0.453 5 Dikarenakan dimensi aggressive humor tidak memiliki nilai reliabilitas yang cukup baik, maka dimensi ini dihilangkan dan tidak digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

27 Tabel 3.9 Uji Reliabilitas HSQ Dimensi Self Defeating Humor Sebelum Item Dihapus.689 8 Tabel 3.10 Uji Reliabilitas HSQ Dimensi Self Defeating Humor Setelah Item Dihapus.701 7 Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas pada alat ukur Couple Satisfaction Index : Tabel 3.11 Uji Reliabilitas Alat Ukur Couple Satisfaction Index.940 16 Pada uji validitas alat ukur Couple Satisfaction Index, tidak ada item yang digugurkan dikarenakan semua item pada dimensi ini memiliki hasil corrected item total correlation yang cukup baik.

28 3.5 Prosedur 3.5.1 Persiapan Penelitian Tahap persiapan yang dilakukan pertama kali setelah mendapatkan topik ialah dengan mencari literatur yang terkait dengan topik. Setelah mendapatkan banyak literatur maka kemudian dapat dibangun kerangka berpikir untuk menunjukan pentingnya penelitian, rumusan permasalahan yang akan diawab pada penelitian serta tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini. Selain itu, literatur tersebut juga digunakan untuk menyusun dasar-dasar teori untuk masing-masing variabel dan subjek penelitian. Setelah mencari literatur, maka selanjutnya peneliti mencari alat ukur untuk variabel humor styles dan kepuasan pernikahan. Maka peneliti akhirnya memutuskan untuk mengadaptasi Humor Styles Questionnaire (Martin et al, 2003) untuk mengukur humor styles dan Couple Satisfaction Index (Funk & Rogge, 2007) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Karena kedua alat ukur tersebut berbahasa Inggris maka pertama-tama peneliti menterjemahkan terlebih dahulu kedua alat ukur tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka selanjutnya untuk memastikan kedua alat ukur tersebut dapat dimengerti dalam bahasa Indonesia maka peneliti meminta bantuan kepada salah satu dosen Sastra Inggris yaitu Bapak Abdul Aziz Turhan Kariko, S.S., M.Hum untuk memeriksa kembali terjemahan kedua alat ukur tersebut. Setelah itu, peneliti menyusun alat ukur ke dalam bentuk booklet. 3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Penyebaran data dalam bentuk kuesioner dimulai pada tanggal 23 November 2013 dan berakhir pada tanggal 12 Januari 2014 dan kuesioner tersebut diberikan kepada subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek pada penelitian kali ini yaitu pasangan suami istri yang masih tinggal serumah, masih terikat dalam ikatan perkawinan yang legal, berusia 40-65 tahun, telah menikah selama atau lebih dari 20 tahun, berdomisili di Jakarta dan setidaknya pasangan suami istri tersebut memiliki 1 orang anak minimal sudah berusia 19 tahun. Pada mulanya, peneliti menyebarkan kuesioner untuk tujuan pilot study namun dikarenakan cukup lamanya kuesioner tersebut

29 kembali kepada peneliti setelah pengisian oleh responden dan adanya keterbatasan waktu dalam penelitian ini, maka peneliti akhirnya memutuskan untuk menyebarkan seluruh booklet kuesioner dan tidak melakukan pilot study melainkan langsung kepada tahap field study. Selama rentang waktu tersebut, kuesioner yang disebarkan ialah sebanyak 600 buah kepada 600 orang. Kuesioner yang didapat oleh peneliti setelah menyebarkan ialah sebanyak 262 buah dan kemudian diinput kedalam SPSS versi 20 for windows untuk pengolahan data lebih lanjut. 3.5.3 Teknik Pengolahan Data Sebelum melakukan uji korelasi maka peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Untuk uji validitas maka digunakan teknik Pearson Correlation sedangkan untuk uji reliabilitas akan digunakan teknik Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS versi 20 for windows. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka didapatkan item yang layak untuk digunakan dan item yang harus digugurkan. Salah satu dimensi dari humor styles yaitu aggressive humor dengan sangat disayangkan harus dihilangkan dikarenakan setelah melakukan uji reliabilitas didapatkan nilai reliabilitas yang cukup rendah, walaupun beberapa item dari dimensi tersebut yang memiliki corrected item total correlation cukup rendah sudah digugurkan namun tetap saja nilai koefisien alpha dari dimensi aggressive humor masih dibawah 0,6. Setelah itu peneliti melakukan uji korelasi, untuk melakukan uji korelasi antar variabel maka Peneliti menggunakan rumus spearman rank correlation. Rumus spearman rank correlation digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yaitu variabel x dan variabel y yang memiliki skala ordinal (Gravetter & Wallnau, 2009). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa alternatif jawaban yang digunakan pada kedua alat ukur tersebut menggunakan skala likert. Menurut Kumar (2011), skala likert akan menghasilkan data dengan skala ordinal, oleh karena itu teknik pengolahan data yang digunakan menggunakan rumus spearman rank correlation. Pengolahan data ini tersebut menggunakan software SPSS versi 20 for windows.