ABSTRAK. Kata kunci : Penerapan, Berbasis Masalah (problem based learning), Hasil Belajar, Sosiologi

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Dita Agnes Dekasari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Dovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Alit Verfitasari Aryaningrum Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNINGUNTUKMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELASX-9 SMA NEGERI EBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Ilmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 5 SMA

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kata kunci: Model, Pembelajaran Tematik, Pengalaman

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

Key word : Classroom Action Research, Problem Based Learning, Learning Outcomes of Student.

PENINGKATAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 14 BONEGUNU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TGT

Eti Rahmawati. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

Universitas Kanjuruhan Malang 1) 2) 3) Abstrak

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

57126, Indonesia. *Keperluan Korespondensi, telp: ,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:

Shinta Arwidya Pendidikan Sosiologi Antropologi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh : Siti Murdiyah ABSTRAK

Keperluan korespondensi, HP: ,

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia. *Keperluan Korespondensi, telp: ,

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Merisa Aria Utama. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

*Keperluan korespondensi, telp: ,

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

Kurnia Anandita Widyaningrum Program Studi Pendidikan-Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Dian Ayu Natalia. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Proceeding of 2nd International Conference of Arts Language And Culture ISBN

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

* Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Inta Rafika Hudi. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

BAB III METODE PENELITIAN

Frikson Jony Purba Dosen FKIP Universitas Quality E mail

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. *Keperluan Korespondensi, telp: ,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS Surakarta 2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS Surakarta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Dosen Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Khusnul Lusi Nursyam Syanas 1, Bakti Mulyani 2*, Sulistyo Saputro 2 1 Mahasiswa Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

JURNAL SKRIPSI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI. Oleh : Aditya Surya Pratama K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Elvita Nila Ratih elvitanilaratih@student.uns.ac.id Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Elvita Nila Ratih. K8412025. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2016. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok konflik sosial (kekerasan dan integrasi sosial) dan hubungan antara mobilitas sosial dengan struktur sosial dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Sumber data adalah guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, kajian dokumen, dan tes. Analisis data menggunakan teknik analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil Penelitian dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi konflik sosial (kekerasan dan integrasi sosial) dan hubungan antara struktur dan mobilitas sosial. Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa yang dimaksud meliputi hasil belajar kognitif. Berdasarkan data yang diperoleh nilai rata-rata kelas hasil belajar siswa pratindakan adalah 72,63 kemudian meningkat pada siklus I hasil belajar siswa menjadi 77,67, dan meningkat lagi pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 86,13. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 Kata kunci : Penerapan, Berbasis Masalah (problem based learning), Hasil Belajar, Sosiologi 1

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena segala pengetahuan yang dimiliki manusia merupakan faktor yang diperoleh dari dunia pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh individu melalui banyak hal di dalam kehidupan sehari hari dan dimana tempatnya tinggal. Dalam pendidikan formal terdapat sebuah pegangan atau panduan dalam sistem pengajaran dan pembelajarannya, dan itu semua tercantum di dalam sebuah kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional. Dalam perkembangannya Indonesia telah mengalami beberapa perubahan kurikulum, Saat ini pendidikan Indonesia menerapkan kurikulum 2013 dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sebagai pengembangan kurikulum terdahulunya yaitu kurikulum 2004. Prinsip yang digunakan dalam pengembangan KTSP berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya. KTSP menuntut kegiatan pembelajaran untuk menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru berperan sebagai fasilitator. Kegiatan Observasi yang didasarkan pada kenyataan lapangan di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Boyolali, yang sebelumnya pernah menerapkan kurikulum 2013, kini kembali menerapkan kurikulum KTSP dan pembelajaran kembali berpusat pada guru (teacher center) dan murid cenderung pasif. Berdasarkan hasil observasi, peneliti mendapatkan kelas yang harus diampu mata pelajaran sosiologi yaitu XI IPS 1. Selama tanggal 4-12 september peneliti melakukan observasi di kelas tersebut dengan melihat bagaimana proses pembelajaran berlangsung dari guru itu sendiri maupun respon dari siswa. dari observasi tersebut, peneliti mengidentifikasi berbagai masalah yang ada di Kelas XI IPS 1 diantaranya : a. Banyak siswa yang berbicara sendiri dengan teman sebangku ketika guru sedang menjelaskan di depan kelas. Bahkan ada juga yang menyalakan handpone ketika pelajaran berlangsung. b. Bahan materi yang dipakai masih berupa LKS (lembar kerja siswa), materi penjelasan dari guru dan bahan diskusi mengambil dari internet. c. menurut siswa, pembelajaran masih kurang efektif karena penyampaian materi masih dalam bentuk ceramah dan masih banyak siswa yang pasif dan tidak tertarik dengan pembelajaran sosiologi. d. Dilihat dari aspek kognitif, nilai ulangan harian siswa masih banyak yang dibawah KKM (kriteria ketuntasan minimal). KKM untuk mata pelajaran sosiologi adalah 76 dan siswa yang mendapat nilai dibawah 76 harus melakukan remedial. Berdasarkan nilai ulangan harian pratindakan siswa kelas XI IPS 1 terdapat 13 siswa yang nilainya melebihi KKM yaitu sekitar 43,33%. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 17 siswa dengan presentase 56,67 % dan Berdasarkan nilai ratarata ulangan harian siswa 72,63 dan masih belum mencapai KKM sosiologi. 2

Dari beberapa permasalahan yang teridentifikasi peneliti, maka peneliti dapat memfokuskan penelitian yang telah disebutkan diatas agar tujuan di dalam penelitian tercapai secara optimal dan fokus, karena mengingat luasnya permasalahan yang teridentifikasi. Hal ini dilakukan untuk mengarahkan peneliti pada permasalahan yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian dan juga akan berdampak pada berlangsungnya proses penelitian yang dilakukan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa hendaknya diperlukan model pembejaran yang tidak berpusat pada guru, tetapi siswa juga dituntut untuk bisa berperan aktif dalam pemahaman materi agar tercipta suatu pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa dan berpusat pada siswa adalah model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang memusatkan pada peserta didik, dimana Problem Based Learning memadukan berbagai disiplin ilmu dalam memecahkan masalah. Model ini berusaha menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Berpusat pada peserta didik mengacu pada kesempatan pembelajaran yang relevan bagi peserta didik serta tujuan yang merupakan bagian terkecil dari pembelajaran ditentukan oleh peserta didik. Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini peneliti mencoba untuk mengangkat judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertempat di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016 dan dilaksanakan selama bulan november, yaitu tanggal 13-28 November 2015. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1. Siswa kelas tersebut berjumlah 30 orang, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi Observasi, Tes, Dokumen dan Wawancara. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti merefleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dan siswa di dalam kelas. Ada dua teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Data yang diambil peneliti dikategorikan menjadi 2 jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dapat diartikan data yang menyatakan dalam bentuk kata, kalimat, narasi maupun gambar. Dalam penelitian tindakan kelas ini data kualitatif yang dikumpulkan yaitu data nama siswa, data hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru dan siswa. Sedangkan data kuantitatif dapat diartikan data yang menyatakan dalam bentuk angka. Dalam hal ini data kuantitatif yang dikumpulkan adalah hasil tes siswa pada evaluasi siklus I 3

dan siklus II mata pelajaran sosiologi. Indikator penelitian ini diambil dari silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sosiologi kelas XI IPS dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 76 pada siklus I kemudian pada siklus II diharapkan lebih meningkat dengan rata-rata kelas minimal 80. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Pembelajaran sosiologi yang telah dilaksanakan pada siklus I mengharapkan siswa mampu menguasai konsep dasar materi konflik sosial terutama dalam materi kekerasan dan integrasi sosial. Pembelajaran materi tersebut dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dan 1 kali evaluasi dengan waktu 4 x 45 menit. Setelah selesai melakukan tiga pertemuan pada siklus pertama, guru bersama peneliti mengumpulkan data berupa hasil evaluasi siswa pada siklus I. Ketercapaian hasil belajar kognitif siswa dalam dilihat pada tabel berikut : Aspek yang dinilai siklus I Target Capaian Hasil belajar 76 77,67 kognitif Berdasarkan analisis tes kognitif pada siklus I, diketahui bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM 76 sebanyak 22 siswa dari 30 siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Boyolali. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran sosiologi adalah 76 untuk SMA Negeri 3 Boyolali. Dalam siklus ini masih ada 7 atau 26,67% peserta yang belum tuntas karena 1 orang lagi sedang dispensasi. Presentase dan nilai rata-rata ini sudah mencapai target yaitu 76% dari nilai rata-rata kelas yaitu 77,67. Siklus II Pembelajaran sosiologi yang telah dilaksanakan pada siklus II mengharapkan siswa mampu menguasai konsep dasar materi hubungan antara struktur dengan mobilitas sosial. Pembelajaran materi tersebut dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dan 1 kali evaluasi dengan waktu 6 x 45 menit. Setelah melakukan tiga pertemuan pada siklus kedua dan 1 kali untuk evaluasi, guru bersama peneliti mengumpulkan data berupa hasil evaluasi siswa pada siklus II. Berdasarkan analisis tes kognitif pada siklus II, dilihat bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM berjumlah 28 siswa (93,33%), sedangkan siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 2 orang dengan presentase 6,67%. Nilai ratarata yang diperoleh siswa dalam penerapan Problem Based Learning disiklus II adalah 86,13. Dengan demikian dapat diketahui setelah penerapan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) hasil belajar siswa mengalami peningkatan 8,46 dari tindakan siklus I meningkat menjadi 86,13 pada siklus kedua. Ketercapaian hasil belajar kognitif siswa dalam dilihat pada tabel berikut : Aspek yang dinilai Hasil belajar kognitif siklus II Target Capaian 80 86,13 Pembahasan Pada pratindakan, dilakukan observasi pada keberlangsungan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi bahwa siswa masih terlihat 4

pasif ketika guru menggunakan metode ceramah dan kurang antusias dalam mengikuti pelajaran sosiologi. Selain itu siswa masih kurang aktif dalam sesi diskusi dan masih enggan untuk mengajukan pertanyaan pada guru. Kondisi inilah yang berakibat pula pada hasil belajar siswa yang belum optimal. Dari hasil belajar siswa yang sesuai dengan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu menggunakan aspek kognitif berdasarkan tes tertulis dapat dinyatakan bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan atau pratindakan hanya 43,33% siswa dan siswa yang belum tuntas 56,67% dengan rata-rata kelas tersebut adalah 72,63 dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran sosiologi yaitu 76. Setelah itu, dijalankan siklus I dengan ketuntasan siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 76 dengan presentase siswa yang sudah tuntas 73,33% dengan jumlah 22 siswa sedangkan yang belum tuntas ada 8 siswa dengan presentase 26,67%, dengan rata-rata 77,67 dan dinyatakan sudah mencapai indikator yang pertama dan dapat melampaui KKM, dari hasil refleksi siklus I dan kesepakatan dengan guru mata pelajaran sosiologi, maka dilaksanakan siklus II guna memperbaiki hasil belajar pada siklus I. Setelah dilakukannya siklus II, hasil presentase ketuntasan belajar semakin meningkat. Ketuntasan belajar pada siklus II yaitu 93,33% dengan nilai rata-rata 86,13. kemudian ada 2 siswa yang belum tuntas dengan presentase 6,67%. Hasil siklus II tersebut sudah melebihi indikator capaian penelitian untuk siklus II yaitu 80. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tahap KKM Nilai Rata- Rata Prasiklus 76 72,63 Siklus 1 76 77,67 Siklus 2 80 86,13 Untuk melakukan validitas data yaitu triangulasi data peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa. Wawancara dilakukan kepada siswa dan guru secara terstruktur sebelum melakukan tindakan dan setelah semua siklus selesai dilaksanakan, siswa diberi lembar pendapat mengenai penerapan pembelajaran berbasis masalah dan dilakukan wawancara secara terstruktur kepada guru mata pelajaran sosiologi mengenai model pembelajaran tersebut dan guru merasa senang karena siswa lebih aktif dan tertata, selain itu model yang digunakan relevan dengan materi yang diajarkan yaitu konflik sosial dan hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial. Siswa mengungkapkan bahwa melalui model pembelajaran berbasis masalah tersebut siswa lebih senang dan lebih mudah memahami materi pelajaran, dan siswa memiliki kesempatan untuk mencari informasi sebanyakbanyaknya dari sumber manapun agar pengetahuannya lebih bertambah terutama dalam mata pelajaran sosiologi. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dinilai juga membantu dalam mencapai ketuntasan siswa selain meningkatkan hasil belajar. Karena dengan penerapan model pembelajaran ini siswa lebih aktif dan membaur dengan siswa yang lain terutama yang lebih pintar untuk lebih 5

memahami materi yang sedang dipelajari. Dengan cara ini siswa akan merasakan suasana lebih menyenangkan karena proses pembelajaran lebih inovatif dan hasil belajar kognitif dapat meningkat dan dapat lebih dimaksimalkan lagi. REVIEW LITERATUR Belajar merupakan segala sesuatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh hal-hal yang belum atau tidak kita ketahui. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan dan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Slavin dalam Sutikno (2013:3), belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Berdasarkan pendapat Slavin tersebut dapat peneliti jelaskan bahwa belajar adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seseorang guna mendapatkan hasil berupa kemampuan baru dan pengalamannya sendiri. Pembelajaran didefinisikan sebagai upaya membelajarkan peserta didik memahami diri dan lingkungannya agar lebih bermakna. Pembelajaran dimaknai sebagai kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan pengelolaan, pengorganisasian dan penyampaian pesan pembelajaran untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pelaksanaan Proses belajar mengajar perlu diingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri. Model pembelajaran sendiri sangat bervariasi dan terdiri dari beberapa metode yang dapat diterapkan di dalam kelas. Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang memusatkan pada peserta didik dan merupakan salah satu bentuk pembelajaran terpadu, dimana Problem Based Learning memadukan berbagai disiplin ilmu dalam memecahkan masalah. Model ini berusaha menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. Simpulan hasil penelitian tersebut yaitu, Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Boyolali. Pada Pratindakan diperoleh rata-rata kelas 72,63. Setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 77,67 dan dilakukan siklus ke 2 hasil belajar di kelas XI IPS 1 meningkat menjadi 86, 13. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka penelitian menyampaikan beberapa saran, antara lain sebagai berikut : 1) Bagi Guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat, bila memungkinkan menggunakan 6

pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Bagi Siswa hendaknya meningkatkan kemampuan dalam berdiskusi dan presentasi dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.bagi 3) bagi Sekolah hendaknya mendorong guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan agar pembelajaran di kelas lebih maksimal dan hasil belajar siswa lebih baik dari sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku Anitah,S. (2009). Teknologi Pembelajaran.Surakarta: UNS Press Aqib,Z.(2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk : Guru.Bandung : Penerbit Yrama Widya Kunandar.(2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : CV Aswaja Pressindo Sudjana, N. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Sujarwo. (2011).Model-Model Pembelajaran Suatu Strategi Mengajar. Bandung: Venus Gold Press Susanto,A. (2015). Teori belajar dan Pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Sutikno, S. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok : Holistica Winarni, R. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Salatiga : Widya Sari Press Jurnal Online Aryaningrum. A.V,(2014).Penerapan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas XI IIS 3 SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015, Diperoleh 9 Oktober 2015, dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/inde x.php/sosant/article/view/5287 Susanti. D., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 Sma Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013, Diperoleh 14 Desember 2015, dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.p hp/sosant/article/view/2302/1677 Susiani. A., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X IIS 5 SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, Diperoleh 14 Desember 2015, dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index. php/sosant/article/view/5693/39 89 7

8