MEIDITA CAHYANINGTYAS K
|
|
- Glenna Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MEIDITA CAHYANINGTYAS K Pendidikan Sosiologi Antropologi ABSTRAK Meidita Cahyaningtyas. K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar dalam pembelajaran Sosiologi pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta yang berjumlah 29 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, angket, tes, dan dokumentasi atau arsip. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data dan validitas konten. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan uji beda t. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses pembelajaran pada pra siklus bersifat teacher-centered sehingga mengakibatkan minat siswa terhadap pembelajaran Sosiologi masuk dalam kategori sedang dan hasil belajar siswa kurang optimal terlihat pada nilai rata-rata kelas yang tidak mencapai KKM. Peningkatan terjadi pada siklus I. Minat dan hasil belajar siswa meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan minat dan hasil belajar tinggi sehingga bisa mendukung suatu pembelajaran yang berkualitas. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal dapat meningkatkan minat dan hasil belajar Sosiologi siswa kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta. Minat siswa meningkat dari kategori sedang menjadi kategori tinggi, dan hasil belajar siswa meningkat dari nilai rata-rata kelas 67,27 (pra siklus), 71,79 (siklus I) menjadi 84,34 (siklus II). Hasil ketuntasan belajar meningkat dari 72,41% menjadi 100%. Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif, Berkirim Salam dan Soal, minat belajar, hasil belajar
2 Pendahuluan Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah berwujud proses pembelajaran antara guru dan siswa yang dinaungi oleh sebuah kurikulum. Menurut Syaiful Sagala dalam Anwar dan Harmi (2011: 23-24) menyatakan bahwa yang disebut pembelajaran adalah komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru dan belajar dilakukan oleh siswa. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa proses pembelajaran hanya akan terjadi apabila terdapat guru yang mengajar dan siswa yang belajar dalam suatu kelas, di mana antara guru dan siswa menjalin sebuah komunikasi dua arah. Dalam proses belajar ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor internal, ekternal, dan pendekatan belajar. Penting bagi seorang guru untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar karena hal ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sebuah proses pembelajaran dikatakan berhasil jika mencetak hasil belajar yang baik, hasil belajar yang baik diperoleh bukan hanya dari siswa itu sendiri melainkan juga dari pihak guru yang mengajar. Seorang guru harus dapat membangkitkan minat belajar siswa, karena jika seseorang senang pada suatu hal maka orang tersebut akan melakukannya dengan prasaan senang dan melakukan berbagai usaha agar dapat mencapai apa yang ia inginkan. Hal tersebut juga berlaku pada minat belajar siswa, jika seorang siswa memiliki minat yang tinggi terhadap pelajaran tertentu berarti siswa tersebut menyukai pelajaran tersebut, merasa senang ketika proses pembelajaran berlangsung, dan akan berusaha mendapatkan hasil belajar yang maksimal dengan belajar. Pembelajaran yang baik sebaiknya dilakukan dengan model student center yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa akan lebih tereksplorasi dan di sini guru hanya berfungsi sebagai media fasilitator saja. Pada kenyataannya tidak semua guru menerapkan hal ini di kelas, masih banyak ditemukan guru yang menggunakan model teacher center dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran teacher center adalah pembelajaran yang didominasi oleh guru dan tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran di kelas, di sini biasanya guru hanya mengandalkan ceramah di depan kelas kemudian siswa hanya mendengarkan tanpa memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan berpendapat terkait dengan materi pelajaran. Hal tersebut membuat siswa kurang terekplorasi lagi dan dapat berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang baik.
3 Pembelajaran yang terjadi di SMA Negeri 5 Surakarta, khususnya di kelas X-1 berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menyimpulkan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung ditemukan masalah pembelajaran, baik dari siswa maupun guru yang bersangkutan. Masalah pembelajaran tersebut dikelompokan menjadi dua hal, yaitu dari segi proses dan hasilnya. Permasalahan yang ditemukan di kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta terkait dengan pelajaran Sosiologi yaitu timbul karena pembelajaran di kelas yang cenderung masih menggunakan model teacher center. Model pembelajaran teacher center di kelas tersebut mengakibatkan beberapa permasalahan yang meliputi: 1) perhatian siswa terhadap pelajaran sosiologi kurang; 2) siswa kurang aktif dan cenderung diam; 3) interaksi siswa dengan siswa lain pada saat pembelajaran kurang; 4) hasil belajar khususnya dalam ranah kognitif, seperti nilai ulangan banyak siswa yang belum tuntas/di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Berdasarkan data di lapangan siswa yang lulus KKM adalah 13 siswa (44,83%), sedangkan yang belum tuntas mencapai 16 siswa (55,17%) dari 29 siswa. Berdasarkan penjelasan di atas, maka pembelajaran di kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta perlu dilakukan sebuah perubahan. Perubahan ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan hasil belajar, baik dari guru maupun siswa. Berdasarkan permasalahan pembelajaran yang ditemukan di kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta, maka akan diterapkan suatu model pembelajaran yang bersifat kooperatif. Model pembelajaran yang perlu diterapkan adalah model pembelajaran yang dapat menciptakan kerjasama antar siswa di kelas tersebut dalam kelompok yang heterogen, hal ini diharapkan agar siswa dapat saling bertukar pikiran mengenai materi Sosiologi dan saling membantu satu sama lain. Sebagai upaya perubahan, maka dalam pembelajaran akan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal. Model pembelajaran tersebut dipilih karena menarik sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan serta dapat meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran Sosiologi itu sendiri. Selain itu, dengan teknik Berkirim Salam dan Soal siswa akan lebih tereksplorasi lagi, mau membaca, dan berani menanyakan hal yang kurang dimengerti terkait dengan pelajaran Sosiologi karena dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk membuat pertanyaan. Model pembelajaran Berkirim Salam dan Soal diharapakan dapat meningkatkan minat belajar siswa dan membantu siswa yang kurang paham terhadapat materi pelajaran sehingga hal ini akan berpengaruh baik pada hasil belajar siswa.
4 Metode Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Surakarta. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 29 anak yang terdiri dari 9 laki-laki dan 20 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Materi yang digunakan adalah Sosialisasi dan pembentukan kepribadian, siklus pertama membahas pokok bahasan mengenai Sosialisasi dan siklus kedua membahas pokok bahasankepribadian. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi, angket, tes, dan dokumentasi atau arsip. Data yang diperoleh dari lembar observasi keaktifan belajar siswa dianalisis dengan menghitung dari keseluruhan aspek yang diamati. Data yang diperoleh dari tes dan angket dianalisis dengan menggunakan perhitungan uji beda t. Review Literatur Menurut Soekamto dakam Trianto (2010: 22) menyatakan model pembelajaran adalah Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Lie dalam Isjoni (2009: 23) mengemukakan bahwa Model pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Isjoni (2009: 23) mengemukakan pendapat sebagai berikut: Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan oleh guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Menurut Johnson & Johnson dalam Trianto (2010: 57) menyatakan Tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.
5 Model pembelajaran kooperatif memiliki beragam jenisnya, salah satu teknik model pembelajaran kooperatif adalah Berkirim Salam dan Soal. Mengenai pengertian teknik Berkirim Salam dan Soal, Lie dalam Isjoni (2009: 113) berpendapat, Berkirim Salam dan Soal, teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih pengetahuan dan ketrampilan mereka. Siswa membuat pertanyaan sendiri sehingga merasa terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat teman sekelasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa teknik Berkirim Salam dan Soal adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa untuk membuat pertanyaan, kemudian pertanyaan tersebut dikirimkan kepada kelompok lain disertai dengan adanya salam. Pada tahap selanjutnya, setiap kelompok menjawab pertanyaan yang diberikan dari kelompok sebelumnya dan mendiskusikannya kembali. Teknik Berkirim Salam dan Soal merupakan salah satu teknik pembelajaran kooperatif yang menarik dan menyenangkan. Pada teknik ini siswa akan diajak untuk membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaaan dari kelompok lain, serta adanya salam yang berupa yel-yel atau pun nyanyian. Hal tersebut akan meningkatkan kreatifitas yang dimiliki oleh masing-masing siswa, selain itu dengan adanya salam yang berupa yel-yel ini akan menghidupakan susana kelas menjadi suasana pembelajaran yang menyenangkan, santai, dan tidak bosan. Pada pelaksanaannya teknik Berkirim Salam dan Soal menggabungkan beberapa kemampuan dan ketrampilan siswa yang diharapakan dapat berdampak baik terhadap hasil belajarnya. Kemampuan tersebut adalah kemampuan membaca, menulis, mendengar, dan berbicara, dengan teknik ini siswa akan terdorong untuk membaca sumber belajar karena pada teknik ini siswa diharuskan untuk membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan terkait dengan materi pelajaran. Menulis dan mendengar itu sudah pasti, karena teknik ini dilaksanakan secara kelompok dan gotong royong. Pada akhirnya teknik ini juga akan mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya, hal ini terkait dengan adanya proses diskusi dan sesi tanya jawab. Model pembelajaran teknik Berkirim Salam dan Soal yang digunakan dalam penelitian ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berkaitan dengan hal ini Huda (2012: 137), mengemukakan bahwa kelebihan dan kekurangan teknik Berkirim Salam dan Soal, kelebihannya antara lain (1) Melatih pengetahuan peserta didik, (2) Melatih ketrampilan berpikir peserta didik, (3) Bisa digunakan untuk semua mata pelajaran.
6 Kekurangannya adalah dalam pembelajaran adalah teknik ini lebih cocok untuk persiapan menjelang tes. Menurut Singer (1973: 78) mengemukakan bahwa: Minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Jika seorang murid memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Belajar akan akan merupakan suatu siksaan dan tidak akan memberi manfaat jika tidak disertai sifat terbuka bagi bahan-bahan pelajaran. Mengingat pentingnya minat pada setiap individu yang berpengaruh juga terhadap proses dan hasil pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya untuk mengembangkan minat. Berkaitan dengan hal ini Lucy (2009: 35) menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua dan guru dalam mengembangkan minat dan bakat anak yaitu antara lain (1) Sejak usia dini, cermati berbagai kelebihan, ketrampilan, dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak, (2) Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya, (3) Kembangkan konsep diri pada anak, (4) Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang, (5) Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya, (6) Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya, (7) Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak, (8) Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuanya dari satu bakat ke bakat yang lain (9) Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak, (10) Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya, (11) Jalin hubungan baik antara orangtua dan guru dengan anak. Model pembelajaran teknik Berkirim Salam dan Soal diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dengan berpedoman pada beberapa alasan. Pertama, pada teknik ini siswa dituntut untuk membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain, sehingga siswa terdorong untuk mau membaca berbagai sumber belajar dan berdiskusi dengan teman. Apabila ada hal yang kurang dimengerti, maka siswa dapat menjadikannya pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh kelompok lain atau dibahas bersama dengan guru dan siswa lainnya. Hal seperti ini besar kemungkinannya untuk menambah pengetahuan siswa dan membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi pelajaran. Siswa akan jauh lebih paham dan hal ini akan meminimalisir kesulitan siswa untuk mengerjakan soal pada saat tes. Sehingga, pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut akan berdampak baik baik bagi hasil belajar siswa nantinya.
7 Kedua, pada teknik Berkirim Salam dan Soal yang menjadikan teknik ini menarik adalah setiap kelompok harus memiliki yel-yel sebagai salam dan identitas dari setiap kelompok. Yel-yel yang dibuat siswa merupakan salah satu wujud dari pengembangan kretifitas siswa dalam setiap kelompok. Adanya yel-yel diharapakan dapat menjadikan suasana kelas menjadi hidup dan menciptakan suasana belajar yang santai dan menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan. Pembelajaran yang menyenangkan seperti ini diharapkan akan meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran di kelas, adanya unsur non akademik berupa yel-yel akan menciptakan suasana senang pada siswa. Hal tersebut juga akan menarik perhatian siswa terhadap proses pembelajaran di kelas. Seperti yang kita ketahui perasaan senang dan ketertarikan terhadap sesuatu merupakan unsur-unsur di dalam minat. Jadi, peneliti mengharapkan bahwa teknik Berkirim Salam dan Soal akan efektif untuk meninkatkan minat dan hasil belajar siswa di kelas. Di atas telah dijelaskan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya penelitian ini memiliki kerangka berpikir sebagai berikut: Masalah Kegiatan Belajar Sosiologi - Minat Rendah - Hasil Belajar Rendah - Penggunaan model pembelajaran yang Model Pembelajaran Kooperatif tipe Berkirim Salam dan Soal Berhasil Tidak Tindakan Perbaikan Parameter Keberhasilan 70% siswa menunjukan berminat sedang dan tinggi terhadap pembelajaran Sosiologi. 70% siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar Sosiologi yaitu 70. Ya TARGET AKHIR Meningkatkannya minat dan hasil belajar siswa
8 Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan dengan prosedur penelitian tindakan kelas sesuai dengan teori yang ada. Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti melakukan observasi terhadap minat dan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal di kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan peneliti melakukan observasi awal terhadap kegiatan pembelajaran di kelas untuk mengetahui secara nyata keadaan yang ada di kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari observasi peneliti menemukan beberapa permasalahan pembelajaran baik dari segi proses maupun hasilnya. Pada proses pembelajaran guru cenderung menerapkan metode ceramah sehingga siswa tampak tidak tertarik mengikuti pembelajaran di kelas yang mengindikasikan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran rendah. Pada hasil belajar siswa dapat dilihat pada nilai rata-rata kelas yang rendah dan tidak tuntas KKM. Oleh karena itu peneliti mengadakan diskusi lebih lanjut dengan guru mata pelajaran Sosiologi untuk mengatasi permasalahan yang muncul tersebut dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal. Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan, di mana pertemuan terkahir digunakan untuk melaksanakan tes hasil belajar dan pengisian angket minat. Materi yang digunakan pada siklus I adalah proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian dengan pokok bahasan sosialisasi (pengertian sosialisasi, tujuan sosialisasi, indikasi keberhasilan sosialisasi, bentuk, tipe, dan tahap sosialisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi sosialiasi, agen sosialisasi, pola sosialisasi). Pada siklus I pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal belum sepenuhnya optimal. Hal ini terlihat pada saat pelaksanaan terdapat kekurangan baik dari siswa maupun dari guru. Siswa belum begitu paham dengan penerapan model pembelajaran, masih banyak siswa yang lebih mementingkan salam yang berupa yel-yel daripada materi pelajaran dan kegiatan diskusi. Pada saat penerapan model guru dinilai kurang baik dalam management waktu, sehingga hal ini mengakibatkan pembelajaran tidak dapat terlaksana secara optimal. Guru juga belum optimal dalam memberikan penghargaan kepada siswa sehingga siswa kurang antusias pada saat diberi kesempatan
9 untuk presentasi hasil diskusi di depan kelas. Kelompok yang maju presentasi pada siklus I bukan karena kesadaran siswa sendiri melainkan karena ditunjuk oleh guru. Berdasarkan hasil tes hasil belajar dan skor angket minat pada siklus I mengalami peningkatan secara rata-rata kelas. Namun jika dicermati berdasarkan nilai per individu terdapat beberapa siswa yang juga mengalami peningkatan, penurunan, dan stagnant pada skor nilai yang sama. Pada siklus I minat siswa secara keseluruhan meningkat, yaitu dari minat sedang ke minat kategori tinggi. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan usaha yang nyata. Kurang optimalnya minat dan hasil belajar siswa tersebut merupakan akibat dari pelaksanaan pembelajaran yang kurang optimal. Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan, di mana pertemuan terkahir digunakan untuk melaksanakan tes hasil belajar dan pengisian angket minat. Materi yang digunakan pada siklus II adalah proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian dengan pokok bahasan kepribadian (pengertian kepribadian, unsur kepribadian, faktor pembentuk kepribadian, tahapan pembentukan kepribadian, tipe kepribadian). Pada siklus II baik dari siswa maupun guru mengalami perubahan yang positif. Pada saat pembelajaran siswa lebih paham dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal, hal ini ditunjukan dengan siswa lebih serius dengan materi pelajaran dan kegiatan diskusi dari salam yang berupa yel-yel. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran juga jauh lebih baik dari sebelumnya. Guru dapat lebih baik dalam management waktu dari siklus sebelumnya, hal ini terlihat adanya kerjasama anatara guru dan siswa untuk disiplin waktu terutama dalam pembuatan salam dan pertanyaan. Selain itu guru juga memberikan penghargaan kepada siswa sehingga pada siklus II tanpa ditunjuk, siswa dengan sendirinya sadar untuk mempresentasikan hasil diskusi, siswa juga nampak lebih antusias dari kondisi sebelumnya. Berdasarkan hasil tes hasil belajar dan skor angket minat pada siklus II mengalami peningkatan secara rata-rata kelas maupun per individu. Pada siklus II minat siswa secara keseluruhan meningkat, hal diimbangi dengan usaha yang nyata sehingga berakibat positif pada hasil belajar siswa Pada penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal suasana pembelajaran dibuat menarik dan menyenangkan dengan adanya salam yang berupa yel-yel. Kondisi ini menyebabkan suasana pembelajaran tidak terlalu kaku, sehingga siswa dapat merasakan pembelajaran yang sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Kondisi ini mengakibatkan siswa lebih menikmati proses pembelajaran dan mudah dalam memahami materi, serta adanya kesadaran siswa untuk belajar tanpa ada rasa
10 terpaksa. Hal tersebut mengindikasikan bahwa model pembelajaran Berkirim Salam dan Soal dapat membangkitkan minat siswa, karena di sini siswa merasa senang dan tertarik pada proses pembelajaran Sosiologi. Hal ini sesuai dengan pendapat Syah (2005) mengemukakan,,minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (hlm. 151). Lebih lanjut Singer menjelaskan bahwa minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses pembelajaran, apabila seorang siswa memiliki rasa ingin belajar maka ia dapat dengan mudah mengerti dan mengingatnya. Namun, belajar akan terasa menyiksa dan tidak bermanfaat jika siswa tidak dapat terbuka dengan materi pelajaran (1973). Menurut Lucy salah satu cara untuk mengembangkan minat pada poin ke tujuh adalah memberikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak (2009). Pada penerapan model Berkirim Salam dan Soal guru memberikan penghargaan pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar, serta bagi siswa yang mendapat nilai tertinggi pertama dan kedua. Pemberian penghargaan pada siswa dalam penerapan model pembelajaran teknik Berkirim Salam dan Soal cukup berhasil meningkatkan minat siswa. Hal ini terbukti pada siklus II di mana siswa berebut untuk maju presentasi, hal ini berbeda dengan kondisi siklus I di mana siswa kurang antusias dan mesti ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya karena guru belum optimal dalam memberikan penghargaan dan pujian kepada siswa. Berdasarkan hasil pengisian angket capaian skor rata-rata minat siswa pada siklus I memiliki rata-rata 57,89 (minat tinggi) terjadi peningkatan sebesar 12,76% dengan selisih skor rata-rata sebesar 6,55 dari pra siklus. Pada siklus II skor rata-rata minat siswa mencapai 63,89 (minat tinggi), terjadi peningkatan sebesar 10,36% dengan selisih skor rata-rata kelas sebesar 6,00 dari siklus I. Berikut adalah hasil rata-rata skor minat siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II penerapan pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal: Tabel 4.8. Perbandingan Skor Rata-rata Minat Siswa Minat Pra Siklus Siklus I Siklus II Skor Ratarata Kelas 51,34 57,89 63,89 Kategori Sedang Tinggi Tinggi (Sumber: data primer yang diolah, 2013) Peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta terjadi setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal. Pada kondisi awal guru lebih cenderung menggunakan teacher center berupa
11 ceramah dan tanya jawab dengan perolehan hasil belajar yang kurang optimal, bahkan tidak mencapai batas KKM (70,00). Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal hasil belajar siswa menjadi meningkat, hal ini terkait dengan pendapat Johson & Johnson dalam Trianto (2010) berpendapat, Tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok (hlm. 57). Peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi pada siklus I dan siklus II setelah diterapkan model pembelajaran pada dasarnya karena siswa sudah paham dengan materi pembelajaran, di mana pada saat penerapan model siswa diajak untuk membuat pertanyaan dan menjawabnya sehingga pengetahuan dan ketrampilan berfikir siswa dikembangkan. Hal ini terkait dengan kelebihan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal, Huda mengemukakan bahwa kelebihan model pembelajaran ini adalah dapat melatih pengetahuan siswa, melatih ketrampilan berfikir siswa, dan dapat digunakan pada semua mata pelajaran (2012). Pada siklus I nilai rata-rata kelas hasil belajar adalah sebesar 71,79, terjadi peningkatan 6,72% dengan selisih nilai sebesar 4,52 dari pra siklus. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas KKM adalah sebesar 72,41% (21 siswa) dan yang tidak tuntas KKM adalah 27,59% (8 siswa) dari 29 siswa. Pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh berdasarkan tes hasil belajar adalah 84,34, terjadi peningkatan sebesar 17,48% dengan selisih nilai sebesar 12,55 dari siklus I. Jumlah siswa yang tuntas KKM pada siklus II adalah 100% dari 29 siswa. Berikut adalah nilai rata-rata tes hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II penerapan pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal: Tabel 4.9. Perbandingan Frekuensi Ketuntasan Siswa Kategori Tuntas ( 70,00) Tidak Tuntas (<70,00) Pra Siklus Frekuensi Prosentase (%) Siklus Siklus Pra Siklus I II Siklus I Siklus II ,83% 72,41% 100% ,17% 27,59% 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Nilai Ratarata kelas 67, 27 71,79 84,34 (Sumber: data primer yang diolah,2013)
12 Penutup Berdasarkan hasil penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I dan siklus II pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal dapat meningkatkan minat dan hasil belajar Sosiologi siswa kelas X-1 SMA Negeri 5 Surakarta. Peningkatan minat dan hasil belajar disebabkan karena dengan menerapkan model pembelajaran siswa dituntut untuk membuat pertanyaan dan jawaban mengenai materi pembelajaran yang dirasa kurang dipahami. Kondisi ini akan berdampak positif bagi siswa yaitu siswa termotivasi untuk membaca dan menggali pengetahuan dari berbagai sumber belajar, siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya, dan siswa akan lebih memahami materi pelajaran, khususnya untuk materi yang belum dipahami. Model pembelajaran ini mewajibkan setiap kelompok untuk membuat salam berupa yel-yel yang dapat meningkatkan minat siswa. Hal ini karena dengan adanya yel-yel suasana pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga siswa tidak bosan, mengantuk, dan dapat meningkatkan pasrtisipasi siswa. Model pembelajaran ini dapat menciptakan susasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan minat siswa. Adanya minat siswa pada pembelajaran Sosiologi akan diwujudkan dengan usaha dan partipasi siswa yang akan berdampak positif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Berkirim Salam dan Soal, maka peneliti memberikan beberapa saran kepada guru, kepala sekolah, maupun pihak lain yang akan menerapkan model pembelajaran tersebut. Bagi guru maupun pihak lain sebaiknya lebih memperhatikan management waktu, karena model pembelajaran tersebut membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam pelaksanaannya Bagi kepala sekolah sebaikanya membuat kebijakan untuk memberikan arahan kepada guru mata pelajaran agar dapat menguasai model-model pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan dan menarik, sehingga partisipasi siswa menjadi lebih baik dan hasil belajar siswa juga baik.
13 Daftar Referensi Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anwar, K. & Harmi, H. (2011). Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: Alfabeta. Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Huda, M. (2012). Cooperative Learning: Metode, Teknik, dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
14 PERSETUJUAN Jurnal yang berjudul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ini telah disetujui sebagai syarat ujian Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Persetujuan Pembimbing Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II, Drs. T. Widodo, M. Pd Drs. AY. Djoko Darmono, M. Pd NIP NIP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Arum Rahma Shofiya
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
JURNAL SKRIPSI o l e h: YOFITA KHAIRUNISA PRATIWI K8409073 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 1 ABSTRACT Yofita Khairunisa Pratiwi. K8409073. COOPERATIVE MODEL
Lebih terperinciPENERAPAN DISKUSI KELOMPOK
PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA SKRIPSI Oleh : ANI SUGIHARTI NIM. K 4305002 FAKULTAS
Lebih terperinciSETIYORINI K Pendidikan Sosiologi Antropologi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SETIYORINI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Martha Lorinda marthalorinda@gmail.com Pendidikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciEti Rahmawati. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Eti
Lebih terperinciReni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi
Lebih terperinciBAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif
BAB I A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan aktivitas peserta didik bukan aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif apabila mereka telah mendominasi aktivitas
Lebih terperinciIlmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta
104 KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI AZAS, TUJUAN, DAN JENIS TATA RUANG KANTOR MATA PELAJARAN
Lebih terperinciDesra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI Abstrak. Yulia Ayu Astuti. K8409074. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Penerapan, Berbasis Masalah (problem based learning), Hasil Belajar, Sosiologi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Elvita Nila Ratih elvitanilaratih@student.uns.ac.id
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Linda Ismiyanti 1, MH. Sukarno 2 dan
Lebih terperinciKhoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2
Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD Oleh: Ani Mutoharoh 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 Email Animut_17@yahoo.com Abstract: The Application
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciSinggih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI DENGAN TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IPS 3 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94 Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013. UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciEsty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI
PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Lebih terperinciMajalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) Isnita Lastyarini, Usada, Siti Kamsiyati PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperincidengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Oleh karena itu, pendidikan sangat perlu untuk dikembangkan
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar-mengajar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantar para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku intelektual, moral, maupun sosial. Untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII
PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII Oleh: Hidayatul Hikmah, Mujiyem Sapti, Prasetiyo Budi Darmono. Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai pengajar dan pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu setiap upaya pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA SD NEGERI BANYUBIRU 1 NGAWI TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kerjasama siswa merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran sebagaimana diungkapkan oleh Warsono dan Hariyanto (2012: 163) bahwa kerjasama tidak
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan ilmu peserta didik tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Lebih terperinciOleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI
Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh
Lebih terperinciInta Rafika Hudi. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciRatih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW GUNA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan telah mendorong berbagai
Lebih terperinciEfektivitas Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Sistem Koloid dengan Menggunakan Model Pembelajaran Partner Switch
JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Efektivitas Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Sistem Koloid dengan Menggunakan Model Pembelajaran Partner Switch Marsantika dan Muhammad
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK Fandi Kurniawan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sasar, terencana untuk mewujudkan proses belajar dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan karakteristik peserta didik. Namun,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VIIIC MTs Muhammadiyah Kasihan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Untuk meningkatkan minat belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arus globalisasi yang semakin meluas mengakibatkan munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan terutama lapangan kerja, dibutuhkan sumber daya manusia yang
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*
142 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Bima Albert* Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meningkatkan hasil belajar efek Doppler melalui
Lebih terperinciPENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh : MARYUNINGSIH K8411045
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan melakukan perubahan kurikulum pendidikan yaitu dari Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri
Lebih terperinciLathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA
Lebih terperinciJumiah Abd. Rasul, Jamaludin, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads Together di Kelas IV SDN 2 Inpres Okumel Jumiah Abd. Rasul, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa
Lebih terperinciSriwinda Mana a, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads Together di Kelas IV SDN Lalong Kecamatan Tinangkung Utara Kabupaten Banggai Kepulauan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Atik Dwi Kurniati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: atikdwi_kurniati@gmail.com
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Agustin Eka Ariestari Universitas Negeri Malang Abstrak Hasil observasi
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinciMultiati¹, Dadan Djuanda², Julia³
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) DENGAN TEKNIK AWAN KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MENULIS PUISI BERDASARKAN GAMBAR DENGAN
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER Oleh : Bambang Sumantri Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI Ngawi Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*
1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh Arif Firmansyah* Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Ani Rosidah anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan, intelektual,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah baik di tingkat SD, SLTP maupun SLTA. Di tingkatan sekolah dasar dan lanjutan tingkat pertama,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2
Lebih terperinciMerisa Aria Utama. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
Upaya Meningkatkan Kedisiplinan... (Diyan Septiningsih) UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:
Lebih terperinciChairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta
128 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA IMPLEMENTASI PROGRAM MICROSOFT EXCEL Chairul Huda Atma Dirgatama
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010 Skripsi Oleh: DWITYA NADIA FATMAWATI K 4306022
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persaingan pun semakin ketat. Sejalan dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan
Lebih terperinciX f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah
Lebih terperinci