Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang
|
|
- Herman Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang syifa.geo@gmail.com Abstrak: Upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia salah satunya dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan. Sebagai salah satu inovasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan melakukan berbagai macam kebijakan, salah satunya mulai dari perbaikan kualitas pengajar dan kualitas pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 Januari 2012 diperoleh gambaran kondisi siswa di Kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto yakni siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam menganalisis masih tergolong rendah, kondisi tersebut perlu diperbaiki agar kompetensi pembelajaran dapat tercapai. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Geografi siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Team Assisted Individualization (TAI). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas yang menuntut peneliti untuk terlibat langsung dalam proses penelitian mulai dari perencanaan, penelitian hingga pelaporan data. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi. Penelitian dilaksanaan di kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto dengan jumlah siswa 39 orang, pada Kompetensi Dasar Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar geografi yang dimiliki siswa mengalami peningkatan dari pra tindakan ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif model TAI. Disarankan kepada para guru Geografi untuk mencoba menerapkan model Team Assisted Individualization (TAI) agar kualitas pembelajaran Geografi semakin meningkat. Kepada pihak sekolah disarankan agar memberikan fasilitas yang menunjang keberhasilan penerapan model tersebut di sekolah. Kata kunci: keaktifan belajar, hasil belajar, model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) 1
2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak agar suatu bangsa mampu berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Pendidikan juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia senantiasa berupaya secara maksimal untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Sebagai salah satu inovasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan melakukan berbagai macam kebijakan salah satunya mulai dari perbaikan kualitas pengajar dan kualitas pembelajaran. Dengan adanya perbaikan ini diharapkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia semakin meningkat. Untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia, pemerintah senantiasa mengadakan perbaikan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Sebagai salah satu inovasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dalam rangka menjawab tantangan global, pemerintah telah melakukan upaya perbaikan kurikulum. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka diberlakukan kurikulum yang baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyebutkan bahwa sekolah bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan di sekolah masing-masing kepada pemerintah, orang tua, peserta didik dan juga masyarakat. Mutu pendidikan yang tinggi salah satunya dapat dilihat dari kompetensi yang dicapai oleh si belajar. Pembentukan kompetensi ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk diciptakan. Untuk mencapai kompetensi tertentu perlu dikembangkan pengalaman belajar yang kondusif yang sesuai dengan kondisi ataupun konteks di mana, kapan dan oleh siapa pembelajaran itu diselenggarakan. Orientasi pembelajaran yang semula pada guru beralih berpusat pada murid adalah salah satu perubahan paredigma pembelajaran. Perubahan dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan (Trianto, 2010:7-8). Kondisi di lapangan tidak sesuai dengan usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan, walaupun KTSP sudah diberlakukan tetapi proses pembelajaran masih terpusat pada guru. Guru masih 2
3 berorientasi pada target materi harus habis dan kurang kreatif dalam menerapkan model-model pembelajaran yang menuntut siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan dan sikap belajar melalui berbagai aktivitas belajar. Akibatnya siswa pasif, tidak bersemangat belajar, dan hanya mengandalkan penjelasan dari guru sehingga informasi yang diterima sangat terbatas dan sedikit. Hasil pendidikan hanya tampak dari kemampuan menghafal dan tidak memahami substansi materi. Kondisi yang sama terlihat di kelas XI IPS MAN Mojokerto khususnya IPS 2. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari Jumat tanggal 13 Januari 2012 di kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto diketahui bahwa dalam pembelajaran geografi, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Diketahui bahwa dari aktivitas diskusi siswa di kelas XI IPS 2 tampak sejumlah siswa yang menunjukkan indikator keaktifan belajar, hanya ada 9 siswa yang mampu memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 70 dan 30 siswa yang lain mendapatkan nilai kurang dari 70. Di dalam penelitian ini kompetensi dasarnya adalah 3.2 Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan Pembangunan Berkelanjutan. Pada kompetensi dasar ini siswa diharapkan mampu menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan Pembangunan Berkelanjutan. Kriteria ideal ketuntasan minimal pada penelitian ini adalah 78. Faktor yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu guru hanya menyampaikan materi ajar secara teoritis, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang telah disampaikan oleh guru. Siswa menjadi cenderung pasif dalam menerima transfer ilmu pengetahuan, akibatnya siswa yang kurang pandai akan lambat dalam belajar dan informasi yang diterima tidak bisa bertahan lama. Guru juga masih menggunakan metode diskusi kelompok biasa, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran baik bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. Materi pelajaran diberikan begitu saja sedangkan siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Lebih lanjut guru tersebut menambahkan apabila diberikan soal latihan dan siswa diminta untuk maju menyelesaikan soal tersebut, siswa yang sering maju hanya siswa-siswa tertentu saja sedangkan siswa yang lain hanya ingin menunggu jawaban dari temannya tersebut. Pembelajaran yang berlangsung cenderung berorientasi pada lembar kegiatan siswa (LKS), kurang adanya penggunaan media dalam proses 3
4 pembelajaran, fasilitas wifi tidak bisa dimanfaatkan secara optimal oleh siswa sehingga tidak dapat menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran siswa dan siswi, padahal belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri (Dimyati, 1994:42). Hal ini mengakibatkan suasana kelas membosankan dan kurangnya perhatian untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru geografi kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto, diketahui bahwa rata-rata daya serap siswa terhadap matapelajaran geografi hanya 48,50 dan belum mencapai KKM yakni 78. Kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto keseluruhan merupakan kelas heterogen dengan perbedaan yang mencolok antara siswa yang kurang pandai dan yang pandai. Hal ini terbukti dengan adanya siswa yang mendapat nilai 82 dan ada siswa yang mendapat nilai 30 pada hasil ulangan tengah semester. Selisih yang jauh antara siswa yang berprestasi dan tidak menyebabkan kondisi kelas yang tidak kondusif. Nilai 78 hanya dapat dicapai oleh 6 siswa dengan nilai maksimal 82, sedangkan nilai terendah di kelas XI IPS 2 adalah 30 dengan demikian hasil belajar siswa masih belum mencapai KKM karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini salah satunya disebabkan sumber belajar siswa terbatas LKS yang materi pembahasannya tidak lengkap, kurang adanya penerapan media maupun model pembelajaran yang variatif sehingga pembelajaran Geografi menjadi sangat membosankan. Kegagalan pembelajaran tersebut harus segera diperbaiki oleh guru dengan cara memilih model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan senang dalam proses pembelajaran. Dari permasalahan tersebut perlu diterapkannya model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran kooperatif sebagai alternatif dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization untuk diterapkan di kelas, sebab model ini dirasa paling tepat untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dan akan diterapkan pada materi lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Model Team Assisted Individualization bisa membantu siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata sehingga secara bersama-sama mencapai keberhasilan belajar. Dengan demikian 4
5 pembelajaran model ini juga dapat melatih siswa bersosialisasi dengan baik, sehingga komunikasi yang terjalin tidak hanya antara guru dan siswa tetapi juga antara siswa dengan siswa. Hal ini dapat mengurangi tugas guru dalam pengelolaan kelas dan pemberian motivasi dalam pengajaran individu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan di kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Geografi Pada Siswa Kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto. Diharapkan setelah dilakukan tindakan di kelas tersebut, akan terjadi perbaikan kualitas pembelajaran Geografi secara signifikan. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Kurt Lewin dalam Aqib (2008:7) menyatakan Dalam satu siklus terdiri dari 4 langkah yaitu perencanaan, aksi atau tindakan, observasi/pengamatan, refleksi. B. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menuntut adanya peneliti di lapangan sebagai pelaku tindakan dan pengumpul data. Peran peneliti di lapangan yaitu sebagai subjek pemberi tindakan dengan cara mengajar, mengumpulkan data, dan menganalisis data. C. Kancah Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di MAN Mojokerto dengan Alamat JL.RA Basuni nomor 306 Sooko. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 2 dengan jumlah siswa 39 orang, yang terdiri 25 perempuan dan 14 laki-laki. D. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto dengan jumlah siswa 39 orang, yang terdiri 25 perempuan dan 14 laki-laki. E. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah data observasi awal, data nilai UTS semester I, keaktifan belajar, data hasil belajar, kegiatan pembelajaran. Sumber data 5
6 dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto. F. Instrumen Penelitian 1. Lembar Observasi Lembar observasi merupakan lembar pengamatan yang diisi oleh observer. Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi siswa terdiri dari beberapa indikator keaktifan siswa selama kegiatan belajar berlangsung. 2. Tes Tes adalah soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menganalisis materi pelajaran yang diberikan. G. Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan oleh siswa saat proses pembelajaran di dalam kelas siswa. Dengan observasi, keaktifan siswa dapat diamati secara seksama. 2. Tes Tes adalah soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menganalisis materi pelajaran yang diberikan. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Pada penelitian ini, tes dilakukan 1 minggu setelah siklus berakhir dan digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. H. Analisis Data Analisis data dilakukan pada akhir pembelajaran untuk memperoleh data keaktifan dan hasil belajar siswa. 1. Analisis data Keaktifan belajar Siswa Alat penilaian yang dipergunakan untuk menilai keaktifan belajar siswa adalah dengan pengamatan (observasi). Arikunto (2009:236) menyimpulkan bahwa, untuk menghitung keaktifan siswa klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Jumlah siswa berhasil Jumlah siswa dalam kelas Sumber: Modifikasi dari Arikunto 2009 Target keberhasilan tindakan adalah 70 maka ketuntasan klasikal sudah terpenuhi. Untuk menghitung rata-rata keaktifan belajar pada lembar observasi dihitung dengan rumus: X N fx X100 6
7 Ket : X = rata-rata nilai f = frekuensi x = nilai tengah N = Jumlah siswa 2. Analisis data Hasil Belajar Penilaian hasil belajar diperoleh dari skor tes siswa setelah penerapan model pembelajaran TAI. Penilaian rata-rata kelas digunakan untuk mengetahui secara keseluruhan dari proses pembelajaran siswa. Untuk menentukan rata-rata menggunakan rumus: X N fx Ket : X = rata-rata nilai f = frekuensi x = nilai tengah N = Jumlah siswa Tindakan dapat dinyatakan berhasil apabila nilai rata-rata klasikal hasil belajar siswa 78 dan apabila setidaknya 85% dari keseluruhan jumlah siswa telah mencapai skor lebih dari atau sama dengan 78, maka ketuntasan klasikal sudah terpenuhi. 3. Data Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) Sebelum pembelajaran dengan model TAI diterapkan, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Kelompok heterogen terdiri dari siswa berkemampuan atas, sedang, dan bawah. Pembagian kelompok dilihat dari nilai ulangan tengah semester 1 yang didapat dari buku daftar nilai yang dimiliki guru. I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini didahului dengan observasi awal. Observasi awal bertujuan untuk mencari dan mengumpulkan informasi tentang kondisi siswa di kelas pada saat pembelajaran berlangsung, hasil belajar siswa, sarana dan prasarana, kegiatan pembelajaran baik dari segi metode, media dan lainnya, dan mengamati permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan beberapa siklus sampai mencapai peningkatan keaktifan. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan. Adapun tahapan pelaksanaan penelitian ini pada setiap siklus di antaranya adalah: 1. Pra Tindakan Kegiatan yang dilakukan sebelum tindakan yaitu sebagai berikut: 7
8 1) Melakukan wawancara dengan guru bidang studi. 2) Melakukan observasi ke kelas untuk pengambilan data awal. 3) Membuat instrumen penelitian yang meliputi: a. Lembar Observasi Keaktifan b. Tes Belajar Siswa. 4) Mempersiapkan pelaksanaan 2. Siklus 1 tindakan. a. Perencanaan Tindakan 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Menyusun lembar observasi/lembar pengamatan yang berisi tentang keaktifan siswa yang akan dinilai oleh observer. 3) Menyusun lembar tugas. 4) Menyusun Tes. b. Aksi/Tindakan 1) Team Guru melakukan pembagian kelompok yang beranggotakan 6-7 siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri atas siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah berdasarkan data nilai ujian tengah semester 1. 2) Teaching Group Guru menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar 3) Student Creative - Guru membagikan lembar tugas pada setiap siswa - Siswa diminta untuk mempelajari materi dan mengerjakan lembar tugas secara individu. 4) Team Study - Guru meminta siswa duduk berkelompok dengan kelompok yang telah dibentuk oleh guru - Guru meminta untuk membahas lembar tugas yang telah dikerjakan secara individu dalam kelompoknya selanjutnya siswa belajar dalam kelompoknya masing-masing - Guru melakukan pengajaran kelompok yaitu membantu siswa membangun pengetahuan dan memahami melalui pengajaran konsep-konsep dan mengajukan pertanyaan arahan untuk membantu pemahaman konsep. 5) Whole Class Unit - Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok untuk didiskusikan didalam kelas. 8
9 6) Fact Test Siswa diberikan tes individual (Tes akhir siklus I dan II). 7) Team Skor and Team Recognition - Guru dan siswa membahas hasil tes - Guru menghitung skor peningkatan individual siswa untuk menentukan kelompok yang mendapatkan skor tertinggi - Guru memberikan penghargaan. c. Observasi Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran pada saat penelitian berlangsung. Observasi berpedoman pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang dilakukan oleh 2 orang teman peneliti atau lebih. Hasil observasi kemudian dianalisis. d. Refleksi Tahap refleksi ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada siklus 1 yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pada siklus II. Data refleksi diperoleh dari observasi teman sejawat peneliti. Selanjutnya tahapan pada Siklus II sama dengan Siklus I. 9
10 PEMBAHASAN A. Penerapan Model Teams Assisted Individualization untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Keaktifan belajar dalam penelitian ini adalah semua aktivitas yang dilakukan siswa selama mengikuti mata pelajaran Geografi dengan menerapkan model pembelajaran TAI yang dilihat dari 13 indikator keaktifan siswa pada 4 tahapan model pembelajaran TAI. Keaktifan belajar merupakan prinsip utama yang harus dipenuhi selama kegiatan pembelajaran berlangsung karena pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik tanpa adanya aktivitas. Menurut Sardiman (2005), Keaktifan belajar adalah aktivitas baik yang bersifat fisik maupun mental yang saling berkaitan sehingga dapat membuahkan hasil belajar yang optimal. Pada siklus I maupun sebelum tindakan, peningkatan keaktifan ini belum mencapai target penelitian yaitu dari keseluruhan jumlah siswa telah mencapai skor lebih dari atau sama dengan 70. Peningkatan keaktifan yang belum mencapai target penelitian ini disebabkan karena beberapa faktor di antaranya yaitu siswa masih enggan untuk berdiskusi dengan kelompok yang dibentuk berdasarkan hasil UTS siswa. Sehingga ada beberapa kelompok yang masih belum aktif yaitu kelompok 2 dan 3. Hasil observasi keaktifan. Tabel Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Siklus I. Kelas f f kum % % kum ,54 40, ,32 64, , ,70 67, ,73 97, , Jumlah 37 Berdasarkan Tabel di atas maka keaktifan siswa pada Siklus I mencapai 64,86% yakni sebanyak 24 siswa dengan rata-rata keaktifan siswa secara klasikal yaitu 68,67. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa kelas XI IPS 2 pada siklus I masih belum mencapai target peneliti. Pada siklus II keaktifan siswa meningkat, peningkatan keaktifan ini disebabkan karena beberapa faktor di antaranya yaitu pemberian penekanan yaitu bahwa keberhasilan individu menentukan keberhasilan kelompok dan sebaliknya. Peneliti juga menyatakan bahwa keberhasilan kelompok bukan hanya dilihat dari keaktifan anggota kelompok dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari peneliti maupun teman kelompok tapi juga dinilai dari kerjasama antar anggota kelompoknya dan juga 10
11 penguasaan materi pembelajaran. Sehingga siswa-siswi yang keaktifannya kurang terutama dalam bekerjasama mulai berlomba-lomba dalam meningkatkan keaktifannya pada siklus II. Berikut adalah hasil observasi keaktifan Siswa Siklus II. Tabel Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Siklus II Kelas f f kum % % kum ,27 70, ,22 86, ,11 94, , Jumlah 37 Berdasarkan Tabel di atas maka keaktifan siswa pada Siklus II mencapai 86,49% yakni sebanyak 32 siswa dengan rata-rata keaktifan siswa secara klasikal yaitu 84,89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa kelas XI IPS 2 pada siklus II sudah mencapai target peneliti. B. Penerapan model Teams Assisted Individualization untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Model pembelajaran TAI merupakan model pembelajaran yang melibatkan keheterogenan aktivitas kelompok dalam berdiskusi. Model TAI dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disajikan, karena dalam TAI siswa yang kesulitan dalam memahami materi dijelaskan oleh temannya yang lebih memahami (siswa kelompok atas). Hal ini sesuai dengan pendapat Vigotsky (dalam Supriyono 2011:55) yang menekankan bahwa peserta didik mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain. Berdasarkan hasil pembelajaran siklus I diperoleh data hasil belajar siswa melalui tes siklus I. Adapun Distribusi frekuensi hasil belajar siklus I terdapat pada Tabel di bawah ini. 11
12 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I Nilai f f kum % % kum ,56 2, ,82 15, ,38 30, ,51 51, ,69 58, ,38 74, ,38 89, ,69 97, , Jumlah 39 Apabila hasil belajar yang dimiliki siswa lebih besar atau sama dengan 78, maka siswa dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar. Dan apabila setidaknya 85% dari keseluruhan jumlah siswa telah mencapai nilai 78, maka ketuntasan klasikal sudah terpenuhi. Berdasarkan Tabel di atas maka hasil belajar siswa dengan nilai lebih dari atau sama dengan 78 pada siklus I mencapai 30,77% yakni sebanyak 12 siswa dengan rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 69,73. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 pada siklus I masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 78. Sehingga dilanjutkan ke Siklus II. Berdasarkan hasil pembelajaran siklus II diperoleh data hasil belajar siswa melalui tes siklus II. Adapun Distribusi frekuensi hasil belajar siklus II tercantum pada Tabel di bawah ini. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II Nilai f f kum % % kum ,51 20, ,33 53, ,90 89, ,13 94, , Jumlah 39 Apabila hasil belajar yang dimiliki siswa lebih besar atau sama dengan 78, maka siswa dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar dan apabila setidaknya 12
13 85% dari keseluruhan jumlah siswa telah mencapai nilai 78, maka ketuntasan klasikal sudah terpenuhi. Berdasarkan Tabel di atas maka hasil belajar siswa dengan nilai lebih dari atau sama dengan 78 pada siklus II mencapai 89,74% yakni sebanyak 35 siswa dengan rata-rata secara klasikal yaitu 84,04. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 pada siklus II sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 78 sehingga siklus selanjutnya tidak dilanjutkan karena skor keaktifan dan hasil belajar siswa telah mencapai target keberhasilan tindakan. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization untuk meningkatkan keaktifan belajar geografi pada siswa kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto Kabupaten mojokerto, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keaktifan siswa kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran TAI yakni pada siklus I rata-rata perhitungan keaktifan siswa sebesar 68,67 dan meningkat pada siklus II sebesar 84, Peningkatan keaktifan yang terjadi pada siswa kelas XI IPS 2 MAN Mojokerto juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I rata-rata perhitungan 69,73 meningkat pada siklus II yakni 84,04. Peningkatan tersebut telah mencapai kriteria ketuntasan minimum yang ditentukan yaitu 78. B. Saran 1. Bagi Kepala Sekolah MAN Mojokerto, perlu menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap untuk mendukung efektivitas penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization yaitu berupa penyediaan literatur dan media pembelajaran serta internet sebagai sumber belajar guna mempermudah 13
14 siswa dalam memperoleh informasi dan memperlancar proses belajar. 2. Bagi guru geografi, model pembelajaran Team Assisted Individualization dapat dijadikan alternatif pilihan dalam praktik pembelajaran di kelas agar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sebaiknya guru harus benar-benar memperhatikan waktu agar proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia, lebih tegas lagi dalam mengelola kelas serta lebih memotivasi siswa akan pentingnya proses pembelajaran sehingga siswa tidak ramai sendiri. 3. Bagi siswa, khususnya siswa kelas XI IPS 2 di MAN Mojokerto, pada saat pembelajaran dengan model TAI perlu meningkatkan keberanian dalam mengajukan pertanyaan maupun berargumentasi guna lebih memahami terhadap materi yang dipelajari serta diskusi bisa berjalan dengan baik di dalam kelompok maupun diskusi kelas sehingga lembar tugas siswa bisa terisi semua. 4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan pula untuk pengembangan model pembelajaran dengan mengujicobakan kombinasi model dan media pembelajaran yang lebih variatif sehingga tampak pengaruh yang besar terhadap keaktifan belajar siswa dan memperoleh manfaat yang lebih besar dari model Team Assisted Individualization. 14
15 DAFTAR RUJUKAN Akhsin Rosyadi, Muhammad Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Tanggal 28 Januari. (Online). ( com/2010/01/28/modelpembelajaran-kooperatif-tipe-taiteam-assisted-individualization/ diakses Minggu 6 November 2011) Aqib, Zaenal dkk Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya Arikunto, Suharsimi Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati, & Mujiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Jambak, Wannef Langkah-Langkah Menetapkan KKM. Tanggal 21 Februari. (Online). ( /2007/02/21/langkah-langkahmenetapkan-kkm-2/ diakses Minggu 15 Januari 2012). Mulyasa Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdyakarya. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Slavin, Robert E Cooperative Learning: Tori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sardiman, A.M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Supriyono, Agus Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. 15
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 7 MALANG Nenis Julichah 1, Marhadi
Lebih terperinciTiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Tiamsa Napitupulu Guru Mata
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciHeri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Bajugan Pada Operasi Hitung Campuran Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi tiga kelas, yaitu kelas VII, VIII dan IX. yang telah disesuaikan dengan perkembangan kurikulum.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMP Negeri 2 Susukan merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berada di Kabupaten Semarang. SMP Negeri 2 Susukan terletak di Dusun Wonosari, Desa Koripan,
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS Ermayanti ermayanti@unsri.ac.id Abstrak. Telah dilakukan Penelitian
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciSyahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi pada Siswa Kelas XI MA Madani Alauddin Pao-Pao Kabupaten Gowa Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi
Lebih terperinciJurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No.1, ISSN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciTiti Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 8 PEKANBARU Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam Prestasi Almubtadi-IEN Bantul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Arum Rahma Shofiya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN
PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Sukarjo SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan, kab. Langkat Abstract: This research applies cooperative
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu efektif juga dapat diartikan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektivitas Pembelajaran Dalam kamus bahasa indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu efektif
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif
Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih
Lebih terperinciMETODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinciMETODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ROSLIANA Guru SMP Negeri 3 Tapung rrosliana911 @gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinci*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3, November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION Meizha Istiqomah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 4 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED
Lebih terperinciTaofikoh NIP MTs Negeri Kendal
PTK: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Lurus Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE STAD PADA MATERI GERAK LURUS
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciJurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Volume 12 No 1 (29 dari 114) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI MEMAHAMI HUBUNGAN MANUSIA DAN BUMI MELALUI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Pemahaman Konsep Matematika Salah satu tujuan mata pelajaran matematika dalam kurikulum 2006 yaitu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization
Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 40 UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Lebih terperinciAntonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G1 15 056 PROGRAM
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciReni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KIMIA DI KELAS X-6 SMA N 12 PEKANBARU Dwi Gusti Nola *), R. Usman Rery, Erviyenni
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciKata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciBismar Yogaswara Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut
Lebih terperinciSeminar Pendidikan Serantau 2011
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 8 PEKANBARU Titi Solfitri, Indah Rahmania ABSTRACT This
Lebih terperinciKata Kunci: Hasil Belajar, kesebangunan, simetri.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI KOMBINASI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN TALKING STICK DAN DEMONSTRATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KUIN
Lebih terperinciHerdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) (PTK Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Pagelaran Kab.Pringsewu - Lampung) Herdian, S.Pd.,
Lebih terperinciCharlina Ribut Dwi Anggraini
METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action
Lebih terperinciMENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL
MENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL Nur Ummah Widyanti *), Hery Susanto **) Universitas Negeri
Lebih terperinciekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT Yusnidar Polem SMP Negeri 5 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: This research was conducted in SMP Negeri 5 Gunungsitoli.
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN Titisilaniasti Pasaribu Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : titisilaniasti1000@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V Luki Puspitasari¹, Suhartono², Ngatman³ PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI FUNGSI DAN KORESPONDENSI SATU-SATU DI KELAS VIII SMPIT AL-USWAH SURABAYA Anis Nuryani Matematika, FMIPA, Unesa ayat.arifin@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode
Lebih terperinciJEMBER TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS IV SD NEGRI NGROTO 02 GUBUG GROBOGAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII, merupakan salah satu materi pokok dalam pelajaran biologi disekolah. Sistem gerak merupakan
Lebih terperinci: Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Keaktifan dan Hasil Belajar.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Ponorogo Tahun Pelajaran 2013/2014 Novi Oktavia 1 dan Drs. Jumadi,
Lebih terperinciHasna Putri Azizah, Budi Utami* dan Haryono. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 1 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 31-38 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,
Lebih terperinciTrisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Mendengarkan Cerita Melalui Metode Diskusi Kelompok di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah DDI Siapo Kecamatan Baolan Kabupaten
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sains Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Labuan Panimba Budianti, Vanny Maria,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciAction Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017
Action Research Literate ISSN : 2613-9898 Vol. 1, No 1 Desember 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TYPE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN JARINGAN
Lebih terperinciG. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL KOOPERATIVE TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL KOOPERATIVE TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Sidik Nuryanto 1), Kuswadi 2), Sadiman 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet
Lebih terperinci17 Media Bina Ilmiah ISSN No
17 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SISWA KELAS VII.3 SMPN 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Rudi Yanto; Abu Syafik; Mujiyem Sapti Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN c) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK/classroom action research). Suharsimi Arikunto mendefinisikan
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciUniversitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinci: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi
Lebih terperinciMINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo
Lebih terperinciPenggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun
Kusuma, Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan... 81 Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Nanin
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) Aisjah Juliani Noor, Rifaatul Husna Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinci