BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jalan Lembah Pakar Timur 28, Dago Bandung. 2 Masa Bimbingan. 5 Kuesioner. 6 Pengolahan Data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taman Wisata Grojogan Sewu sering dinobatkan sebagai Objek Wisata

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Gunung Bodas yang berada pada ketinggian 765m diatas permukaan laut. Batas wilayah Kampung Adat Ciptarasa:

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang menjadi penelitian adalah P.T. Perkebunan Nusantara VIII

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini karena di objek wisata tersebut merupakan satu-satunya objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pantai yang menghadap Laut Cina Selatan ini memiliki dasar pantai landai sejauh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah menggunakan analisis deskriptif, menurut

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Gambar 3.1 Denah Lokasi Alam Wisata Cimahi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sukawana adalah nama daerah yang terletak sekitar 30 kilometer sebelah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Peta 3.1 Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... I LEMBAR PERNYATAAN... II ABSTRAK... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... VI DAFTAR TABEL... IX DAFTAR GAMBAR...

METODOLOGI PENELITIAN

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kampung Cibolerang No. 52, RT 1, RW 9. Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi,

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada saat penelitian adalah metode kuota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan dikawasan objek wisata Kampung Sumber

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan 2010)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi KeratonKasepuhan yang dijadikan tempat penelitian, yaitu terletak

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan

BAB III METODE KAJIAN

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

Transkripsi:

20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Lokasi Daerah pengembangan yang akan di teliti oleh penulis adalah Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Memiliki luas wilayah 352,2 Hektar dan dengan ketinggial wilayah pada 600 meter diatas permukaan laut dan memiliki kontur tanah perbukitan. Gambar 3.1 Denah Lokasi (tanpa skala) Sumber: Expedia, 2012

21 B. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam hal ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif kadang-kadang disebut juga sebagai feasibility study yang bermaksud untuk memperoleh data awal (Soerjono.S, 1974 : 29). Penelitian deskriptif dilakukan apabila pengetahuan tentang suatu gejala yang akan diselidiki masih kurang sekali atau bahkan tidak ada. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Selanjutnya menurut Wardiyanta (2006 : 5), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan membuat deskriptif atas suatu fenomena social/alam secara sistematis, faktual dan akurat. Secara harfiah penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata, tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentes hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat juga mencakup metode-metode deskriptif. Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Furchan (2004:113), bahwa: 1. Penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas dan dilakukan secara cermat. 2. Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan 3. Tidak adanya uji hipotesis. C. Bahan dan Alat Pengumpulan Data Bahan dan alat penelitian adalah perlengkapan dan media yang akan digunakan selama penelitian. Karena metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, maka alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

22 1. Kamera 2. Perekam Suara 3. Form Quitionaire 4. Flash Disk D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Administrasi (2004:90), bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Nana Syaodih Sukmadinata (2008:250) menyebutkan bahwa orang-orang, lembaga, organisasi, benda-benda yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Menurut Sumaatmadja (1988) menyatakan populasi adalah semua kasus, individu dan gejala yang ada di daerah penelitian. Berlandaskan uraian di atas, populasi dalam penelitian ini yaitu, seluruh masyarakat Desa Cilembu 2. Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya (Irawan, 2005 : 57). Sampel menurut Sugiyono (2002:73) merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebagian wisatawan yang sedang berkunjung, beberapa masyarakat yang ada di Desa Cilembu. Untuk menentukan

23 berapa jumlah sampel sebagai wakil populasi, peneliti menggunakan pedoman Rumus Slovin (dalam Cunsuelo G. Savella, 1993). Rumus Slovin menentukan ukuran sampel adalah: N n = 2 1 Ne Dimana : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidakpastian dengan tingkat kesalahan 10% Jumlah populasi yaitu sebanyak 5049 penduduk, dengan tingkat kelonggaran sebesar 10% (0,1) atau dapat disebutkan tingkat keakuratan sebesar 90% (0,9) sehingga sampel yang diambil untuk mewakili populasi tersebut sebesar: n = 1 5049 5049 0,1 2 n = 98 3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini peneliti menggunakan probability sampling dengan cara pengambilan sampling Simple Probability Sampling untuk masyarakat dan wisatawan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan probability sampling yaitu, teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Simple Probability Sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel probability yang paling sederhana, dimana satuan pengamatan mempunyai peluang yang sama untuk

24 dipilih ke dalam sampel. Teknik ini digunakan apabila variable yang akan diteliti keadaannya homogen dan tersebar merata di seluruh populasi (http://elearning.gunadarma.ac.id). 4. Teknik Pengambilan Data a. Observasi Lapangan Teknik ini dimaksudkan untuk peneliti mencatat informasi, mendapatkan data primer dengan cara melakukan pengamatan dan pengukuran secara langsung di lapangan. Observasi ini adalah mencari data tertulis maupun dokumentasi secara langsung. Proses pengamatan terdiri dari persiapan, memasuki lingkungan penelitian, memulai interaksi, pengamatan dan pencatatan serta menyelesaikan penelitian di lapangan. b. Wawancara dan Kuesioner Tertutup Teknik wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan informasi langsung dari responden tentang kegiatan wisata yang dilakukan baik oleh wisatawan yang berkunjung maupun masyarakat sekitar. Menurut Margono (1997:166) mengemukakan syarat-syarat penting dalam melakukan wawancara: 1. menghindari kata-kata yang bermakna ganda 2. menghindari pertanyaan panjang 3. mengajukan pertanyaan sekonkret mungkin 4. mengajukan pertanyaan dalam pengalaman konkret interviewee 5. menyebutkan semua alternative jawaban 6. menghindari kata-kata canggung yang membuat rasa malu interviewee 7. menetralkan gaya bahasa bertanya 8. memproyeksikan gaya pertanyaan yang menyangkut interviewee 9. menanyakan hal-hal positif dan negative dalam menilai orang ketiga Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui survey. Penulis disini menggunakan Kuesioner tertutup

25 c. Studi Dokumentasi Dilakukan untuk melengkapi data dalam menganalisis masalah yang sedang diteliti dengan jalan mencari informasi dari dokumen yang diperlukan dalam mendukung penelitian ini baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Data tersebut bisa berupa foto atau dokumen lainnya.pada penelitian ini, peneliti menggunakan digital camera dan flashdisk sebagai alat dokumentasi. d. Studi Literatur Studi literatur yaitu teknik pengambilan data, informasi, teori dan hukum dari buku, hasil penelitian, laporan, artikel, dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data disusun agar data yang diperlukan diperoleh secara sistematis dan untuk membedakan sumber data yang diperlukan. Data yang diperlukan dalam melengkapi penelitian ini dari berbagai sumber. 5. Teknik Analisis Data Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pemeriksaaan data yang terkumpul Melakukan pemeriksaan ulang terhadap instrumen dan kelengkapan pengisian sehingga memudahkan dalam pengolahan data. b. Pengelompokan data Mengelompokan data kembali dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut memenuhi atau belum dengan pertanyaan penelitian. c. Penyajian data tersusun Setelah data yang diperoleh di lapangan terkumpul sesuai dengan jumlah yang diinginkan, maka proses selanjutnya adalah menganalisis data.

26 Analisis pengolahan data dilakukan dengan metode analisis SWOT. SWOT merupakan akronim untuk kata Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). (P. Siagian,S.1998:172). Analisa SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Kotler, 2000:8). Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut dibagi kedalam dua lingkungan analisa, yaitu lingkungan internal organisasi dan lingkungan eksternal organisasi (Kotler, 2000:8). Pendapat lain mengenai analisa SWOT juga diungkapkan oleh Freddy Rangkuti, dimana analisa SWOT menurutnya diartikan sebagai: analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats) (Rangkuti, 2003:19). Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa yang dimiliki oleh objek yang diteliti. Kekuatan ini bisa dikembangkan lebih jauh agar dapat bersaing dipasaran dan mampu bertahan untuk pengembangan selanjutnya. 2. Kelemahan (Weaknesses), yaitu faktor kelemahan apa yang dimiliki oleh objek yang diteliti. Baik yang merugikan atau tidak menguntungkan. 3. Kesempatan (Opportunity), yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi pariwisata untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan dating. 4. Ancaman (Threats), yaitu hal-hal yang dapat mengancam keberlangsungan produk yang dihasilkan dari pariwisata. Birokrasi pemerintah yang sulit, kerusakan lingkungan, sosial dan ekonomi. Berdasarkan konsep Fred R. David bahwa Analisis SWOT berarti analisis berdasarkan pada Strengths Weaknesses Opportunities Threats yakni Kekuatan Kelemahan Kesempatan Kendala. Melalui analisis SWOT menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks Eksternal Factor Evaluation

27 (EFE), dimana IFE yang meliputi kekuatan dan kelemahan, sedangkan EFE meliputi peluang dan tantangan, dengan memberikan bobot rating, dan nilai akhir pada masing-masing faktor. Untuk bobot tertinggi 0.15 dan terendah 0.05 dengan jumlah total bobot 1.00. Sedangkan, rating berada pada angka 1 s.d 4, rating tertinggi 4 (EFE : sangat bagus; IFE : sangat kuat), rating 3 (EFE : di atas rata-rata; IFE : cukup kuat), rating 2 (EFE : rata rata; IFE : tidak begitu lemah) dan rating terendah 1 (EFE : di bawah rata rata; IFE : sangat lemah), bobot dikalikan rating menghasilkan skor. Tabel 3.1 Contoh Matriks IFE & EFE No IFE : Kekuatan (Strengths) & Kelemahan (Weaknesses) Bobot Rating Skor 1 Faktor Faktor 0,05 1 No EFE : Ancaman (Threats) & Kesempatan (Opportunities) - - 1 Faktor Faktor 0,15 4. Total 1,00 4,00 Total skor untuk EFE berjumlah 4,0 mengindikasikan merespon secara luar biasa akan peluang peluang yang ada dan menghindari ancaman ancaman. Totalkan skor untuk IFE, dengan nilai rata rata adalah 2,5. Jika nilai rata rata di bawah 2,5 menandakan secara internal lemah, jika di atas 2,5 menunjukkan posisi internal kuat. Sedangkan matriks TOWS (Threat, Opportunity, Weakness, Strength) adalah untuk memasukkan strategi SO, WO, ST, WT, yang akan menghasilkan Asumsi Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFE). Bobot bernilai 1 15 dengan jumlah total bobot 100. Rating berada pada angka 1 5, yang menghasilkan skor jika telah dikalikan dengan bobot..

28 No Faktor Internal Strategik : Kekuatan (Strengths) & Kelemahan (Weakness) Faktor Eksternal Strategik: Ancaman (Threats) & Kesempatan (Opportunities) Tabel 3.2 Contoh KAFI & KAFE Bobot Rating Skor Proritas 1 Faktor Faktor 1 15 1-5 1 - V Dari hasil skor maka bisa ditentukan mana prioritas I V. Hasil analisis dimasukan ke dalam asumsi kuadran. Ditutup oleh Positioning Kuadran. Gambar 3.3 Struktur Diagram Analisis SWOT Peluang Lingkungan Kekuatan Internal Yang Kritis Kuadran II Kuadran III Kuadran I Kuadran IV Hambatan Utama Lingkungan Kuadran = Seperempat dari lingkaran, besarnya 90 Sumber: Maman Ukas (2008) Kuadran I : Tempat pencocokan antara peluang eksternal dan kekuatan internal.

29 Kuadran II : Merupakan hasil dari kemampuan mengantisipasi peluang eksternal karena kelemahan internal. Kuadran III : Terjadi saat adanya hambatan eksternal yang tidak bisa diantisipasi karena kelemahan internal. Kuadran IV : Menunjukan situasi di mana hambatan eksternal dapat menghancurkan kekuatan organisasi. Dari analisis ini akan ditarik beberapa kesimpulan berupa strategi peningkatan pendapatan masyarakat Desa Cilembu. Semua rumusan masalah yang dihadapi saat penelitian akan diaplikasikan melalui pendekatan teori, baik dari studi literature maupun tinjauan pustaka. Akan tetapi tidak semuanya masalah bisa diaplikasikan kedalam teori karena semua masalah bersifat relatif. Metode paired comparison merupakan bentuk lain dari rangkin method, dalam metode paired comparison ini dilakukan pembobotan secara sederhana untuk setiap pekerjaan dengan membandingkannya terhadap keseluruhan pekerjaan yang ada di suatu organisasi. Jadi pada metode ini setiap jabatan dibandingkan dengan seluruh jabatan

30 lainnya yang ada dalam organisasi tersebut, kemudian diberi nilai atau bobot dengan ketentuan, nilai 0 jika jabatan tersebut lebih rendah bobotnya daripada jabatan yan diperbandingkan, nilai 1 jika jabatan tersebut sama bobotnya dengan jabatan yang diperbandingkan, dan nilai 2 jika jabatan tersebut lebih tinggi bobotnya dari jabatan yang diperbandingkan. Seluruh nilai bobot yang diperoleh suatu jabatan di jumlahkan untuk mendapatkan nilai bobot akhirnya. Setelah seluruh jabatan mendapatkan nilai bobot akhir, maka di buat peringkat jabatan dari jabatan yang nilainya tertinggi sampai yang terendah (http://massofa.wordpress.com). Metode penentuan bobot dilakukan dengan cara wawancara untuk melakukan mengetahui potensi manakah yang lebih penting.