3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta Selat Bali dan daerah penangkapan ikan lemuru.

BULETIN PSP ISSN: X Volume 21 No. 1 Edisi April 2013 Hal 77-95

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 1 Peta lokasi daerah penelitian.

3. METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN STOCK. Analisis Bio-ekonomi Model Gordon Schaefer

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

3. BAHAN DAN METODE. Gambar 6. Peta Lokasi Penelitian (Dinas Hidro-Oseanografi 2004)

BAB III METODE PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. Metode peramalan yang biasanya dilakukan didasarkan atas konsep

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

3. METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan tembang (Sardinella fimbriata) Sumber : Dinas Hidro-Oseanografi (2004)

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

4 HASIL. Gambar 4 Produksi tahunan hasil tangkapan ikan lemuru tahun

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

KAJIAN AKTIVITAS DAN KAPASITAS FASILITAS FUNGSIONAL DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KRONJO, TANGERANG

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2 Peta lokasi penelitian PETA LOKASI PENELITIAN

6 EFISIENSI PENDARATAN DAN PENDITRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

Lokasi penelitian di UPPPP Muncar dan PPN Pengambengan Selat Bali (Bakosurtanal, 2010)

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

PETA LOKASI PENELITIAN 105

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Pengumpulan Data

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

KAJIAN PRODUKSI HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Pengumpulan Data

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Gambar 6 Sebaran daerah penangkapan ikan kuniran secara partisipatif.

6 BESARAN KERUGIAN NELAYAN DALAM PEMASARAN TANPA LELANG

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Jenis dan Sumber Data

PETA LOKASI PENELITIAN 105

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

PPN Palabuhanratu. PPN Palabuhanratu ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.2. SURVEY PENDAHULUAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Metode pengumpulan data

PERAMALAN KETERSEDIAAN IKAN HASIL TANGKAPAN DI PPP BLANAKAN, KABUPATEN SUBANG BENI PRAMAYOGA

IV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR ABSTRAK

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara

BAB III BAHAN DAN METODE

Data dan grafik produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)

BAB III METODE PENELITIAN

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan

KEBERADAAN FASILITAS KEPELABUHANAN DALAM MENUNJANG AKTIVITAS PANGKALAN PENDARATAN IKAN TANJUNGSARI, KABUPATEN PEMALANG, JAWA TENGAH NOVIANTI SKRIPSI

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN TERHADAP AGROINDUSTRI PEMINDANGAN IKAN DI WILAYAH MUNCAR

4 HASIL PENELITIAN. 4.1 Statistik Produksi Ikan dan Telur Ikan Terbang Produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

Panduan Pengumpulan Data Kualitatif: Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan. Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan Lombok dan Pangkalan Pendaratan Ikan

BAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

BAB I. PENDAHULUAN. Pelabuhan perikanan merupakan pelabuhan yang secara khusus menampung

PENDUGAAN STOK IKAN LAYUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI

ANALISIS BIOEKONOMI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger spp) DI KOTA MAKASSAR Hartati Tamti dan Hasriyani Hafid ABSTRAK

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB V ANALISA HASIL Perbandingan Akurasi Hasil Peramalan MC Tire IRC Tube Type. menganalisa produk MC Tire IRC Tube Type, sebagai berikut :

PERAMALAN PERMINTAAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN MELALUI PUKAT CINCIN (Purse Seine) TAHUN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO, KOTA BANDA ACEH

BAB III HASIL ANALISIS

IV. METODE PENELITIAN

TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti

BAB III METODE DEKOMPOSISI. 3.1 Arti dan Pentingnya Analisis Deret Waktu. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

Transkripsi:

3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian lapang dilakukan pada bulan Mei 2009. Penelitian bertempat di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur (Gambar 1). BT BT LS LS PPP Muncar Lokasi penelitian LS LS BT BT Gambar 1 Peta lokasi penelitian. 3.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kasus dengan aspek yang diteliti yaitu aspek produksi hasil tangkapan di PPP Muncar sebagai bahan baku industri di dalam dan di sekitar PPP Muncar. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini data primer dikumpulkan melalui: 1) Pengamatan dan pencatatan Pengamatan dan pencatatan dilakukan di PPP Muncar yang meliputi aktivitas pendaratan, jenis dan volume produksi ikan yang didaratkan, unit-unit

16 penangkapan ikan, jenis dan jumlah industri pengolahan ikan, serta pemasaran ikan dan pendistribusiannya. 2) Wawancara dan pengisian kuesioner Wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan terhadap sejumlah responden yang ditentukan secara purposive sampling, yaitu ditujukan kepada pihak-pihak yang mewakili tujuan penelitian dan terkait dengan produksi hasil tangkapan, antara lain: (1) Pengelola PPP Muncar Jumlah responden pengelola PPP Muncar adalah sebanyak 2 orang untuk memperoleh informasi mengenai rata-rata hasil tangkapan yang didaratkan di PPP Muncar per hari, kapasitas PPP Muncar, upaya PPP Muncar dalam meningkatkan produksi hasil tangkapan, perkembangan volume dan nilai produksi tahun 1999-2008, pendistribusian hasil tangkapan untuk industri pengolahan ikan di dalam dan sekitar pelabuhan, serta pelayanan yang diberikan kepada nelayan. (2) Petugas TPI Pelabuhan Responden berjumlah 2 orang untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan volume dan nilai produksi 10 tahun terakhir, tujuan dan sarana distribusi hasil tangkapan untuk luar PPP Muncar, penanganan ikan saat didistribusikan, serta fungsi dan peranan TPI dalam pendataan dan pemasaran hasil tangkapan. (3) Nelayan Jumlah responden nelayan adalah sebanyak 8 orang untuk mengetahui jenis dan ukuran alat tangkap, jenis kapal dan ukuran GT, lama trip, jenis dan jumlah ikan dominan yang didaratkan dan diperjualbelikan di setiap musim, harga ikan per kilogram untuk setiap jenis, tujuan pendistribusian, sarana dan penanganan ikan saat pendistribusian, kendala kendala dalam melakukan operasi penangkapan dan mendaratkan hasil tangkapan, serta tempat dimana nelayan mendaratkan hasil tangkapannya. (4) Pedagang ikan Jumlah responden pedagang ikan adalah sebanyak 10 orang untuk mendapatkan informasi tentang jenis dan jumlah ikan dominan yang

17 diperjualbelikan, harga ikan per jenis, sumber ikan diperoleh, daerah dan saluran pemasaran, serta penanganan dan sarana distribusi. (5) Pengelola industri pengolahan ikan Responden berjumlah 10 orang untuk mendapatkan informasi mengenai jenis produk, jenis olahan, jenis ikan bahan baku, kebutuhan bahan baku dan periodenya, asal bahan baku dan jumlahnya, kapasitas produksi, daerah tujuan dan sarana hasil olahan, penanganan hasil olahan selama didistribusikan, kendala dalam mendapatkan bahan baku, kendala dalam pemasaran produk dan cara mengatasinya, dan pengembangan industri, serta upaya dalam menghadapi kendala-kendala tersebut. 3) Pengambilan foto atau gambar Foto atau gambar yang diambil antara lain hasil tangkapan yang didaratkan, unit penangkapan ikan, serta fasilitas dan aktivitas di pelabuhan. Data sekunder yang diperlukan diperoleh dari instansi-instansi terkait, antara lain: 1) Data dari Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar, berupa: (1) Volume dan nilai produksi per bulan PPP Muncar tahun 1999-2008. (2) Volume dan nilai produksi per jenis ikan per bulan PPP Muncar tahun 1999-2008. (3) Jumlah hasil tangkapan PPP Muncar yang didistribusikan ke industri pengolahan ikan di sekitar pelabuhan. (4) Jenis dan jumlah kebutuhan ikan bagi industri pengolahan ikan. (5) Jenis dan jumlah industri yang ada di PPP Muncar. (6) Jumlah unit penangkapan ikan yang ada di PPP Muncar. (7) Jenis, jumlah, dan kapasitas fasilitas di PPI Muncar. 2) Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi: (1) Potensi perikanan. (2) Keadaan umum daerah penelitian berupa letak geografis lokasi penelitian (topografi, luas, dan batas wilayah), keadaan penduduk dan keadaan perikanan secara umum.

18 (3) Kondisi perikanan tangkap (jumlah armada penangkapan, alat tangkap, dan nelayan) di PPP Muncar dan Kabupaten Banyuwangi tahun 1999-2008. (4) Kondisi perikanan tangkap di PPP Muncar dan Kabupaten Banyuwangi tahun 1999-2008. (5) Data volume dan nilai produksi ikan di PPP Muncar dan Kabupaten Banyuwangi tahun 1999-2008. (6) Peta lokasi penelitian. Pengelompokkan data dan informasi berdasarkan kepentingannya dibedakan menjadi data utama dan data tambahan. Data utama meliputi: 1) Data utama primer (1) Foto ikan dominan yang didaratkan di PPP Muncar (2) Foto-foto unit penangkapan ikan (kapal dan alat tangkap) (3) Pemasaran ikan di TPI (4) Pendistribusian ikan (sarana, tujuan, dan penanganan hasil tangkapan) (5) Jenis dan jumlah ikan kebutuhan industri (6) Jenis dan jumlah industri pengolahan ikan 2) Data utama sekunder (1) Data bulanan volume dan nilai produksi berdasarkan jenis ikan yang didaratkan selama 10 tahun terakhir (2) Jumlah hasil tangkapan yang didistribusikan untuk industri pengolahan (3) Jenis dan jumlah industri pengolahan ikan Data tambahan yang dikumpulkan meliputi data tambahan sekunder dan data tambahan primer. 1) Data tambahan primer (PPP Muncar) (1) Letak geografis lokasi penelitian dan kependudukan (2) Potensi perairan laut (3) Aktivitas dan fasilitas di PPP Muncar 2) Data tambahan sekunder (Kabupaten Banyuwangi) (1) Keadaan umum daerah penelitian berupa letak geografis dan topografis daerah penelitian, keadaan iklim, serta kependudukan (2) Keadaan perikanan secara umum

19 3.3 Analisis Data Analisis data dilakukan secara deskriptif melalui penyajian tabel dan grafik setelah dilakukan identifikasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. 3.3.1 Analisis terhadap produksi hasil tangkapan didaratkan dan pendistribusiannya Analisis terhadap produksi hasil tangkapan didaratkan di PPP Muncar dilakukan untuk mengetahui perkembangan volume dan nilai produksi serta informasi lainnya berdasarkan data volume dan nilai produksi ikan tahun 1999-2008. Analisis ini dilakukan secara deskriptif melalui penyajian tabel dan grafik. Analisis pendistribusian hasil tangkapan dilakukan dengan mengetahui tujuan atau daerah distribusi, sarana distribusi yang digunakan, serta penanganan ikan selama pendistribusian sejak ikan didaratkan. Metode yang digunakan sebagai analisis produksi hasil tangkapan adalah dengan mengetahui kualitas pemasaran ikan yang dipasarkan melalui pendekatan indeks relatif nilai produksi. Indeks tersebut membandingkan antara volume produksi dan nilai produksi perikanan dimana pelabuhan itu berada. Selanjutnya dicari persentase volume dan persentase nilai yang disajikan dalam grafik (Lubis et al., 2010). Rumus indeks relatif nilai produksi adalah: Np x 100 I = Nt N Qp x 100 Qt Keterangan: Np = nilai produksi perikanan di PPP Muncar Nt = nilai produksi perikanan Kabupaten Banyuwangi Qp = quantitas/volume produksi perikanan di PPP Muncar Qt = quantitas/volume produksi perikanan Kabupaten Banyuwangi Indeks tersebut dapat menggambarkan nilai relatif produksi PPP Muncar terhadap nilai produksi Kabupaten Banyuwangi. Bila I=1, maka nilai relatif produksi perikanan pelabuhan adalah sama dengan nilai rata-rata kabupaten. Bila I>1, maka nilai relatif produksi perikanan pelabuhan adalah lebih besar dari nilai rata-rata produksi kabupaten, yang berarti bahwa produksinya mempunyai

20 kualitas pemasaran baik. Bila I<1, maka nilai relatif produksi perikanan pelabuhan adalah lebih kecil dari nilai rata-rata produksi kabupaten, yang berarti bahwa produksi pelabuhan tersebut memiliki kualitas pemasaran yang kurang baik dibandingkan dengan kabupaten. 3.3.2 Analisis terhadap kebutuhan bahan baku industri pengolahan ikan di dalam dan sekitar PPP Muncar Analisis untuk mencari informasi mengenai kebutuhan bahan baku industri pengolahan ikan adalah dilakukan secara deskriptif terhadap parameter-parameter sebagai berikut: 1) Jenis ikan dan volume ikan yang didaratkan di PPP Muncar Analisis terhadap jenis ikan dan volume produksi yang didaratkan di PPP Muncar dilakukan secara deskriptif melalui penyajian tabel dan grafik pada jenis-jenis ikan dominan dan volumenya yang didaratkan di PPP Muncar yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri pengolahan ikan. 2) Kebutuhan bahan baku Analisis terhadap kebutuhan bahan baku dilakukan dengan membandingkan antara produksi perikanan PPP Muncar dengan kebutuhan bahan baku industri pengolahan ikan di sekitar PPP Muncar. Perkembangan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di PPP Muncar disajikan selama 10 tahun terakhir. Selain itu ketersediaan bahan baku dianalisis secara deskriptif untuk jenis-jenis ikan tertentu yang selalu ada setiap tahun dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan industri pengolahan ikan. 3) Asal bahan baku Analisis terhadap asal bahan baku dilakukan secara deskriptif apakah ikanikan yang dapat digunakan sebagai bahan baku olahan hanya diperoleh dari PPP Muncar saja atau juga dari tempat lain. 3.3.3 Analisis proyeksi produksi HT selama 10 tahun (2011-2020) Proyeksi jumlah hasil tangkapan lemuru, layang, dan tongkol yang didaratkan di PPP Muncar sepuluh tahun ke depan dilakukan dengan menggunakan metode peramalan model dekomposisi multiplikatif (Gasperz, 1992). Model persamaannya adalah sebagai berikut:

21 Yt = It x Tt x Ct x Et dimana: Yt = Nilai deret waktu (data aktual) pada periode t It = Komponen atau indeks musiman pada periode t Tt = Komponen trend pada periode t Ct = Komponen siklik pada periode t Et = Komponen galat pada periode t Langkah-langkah untuk penyelesaian terhadap fungsi di atas berdasarkan model dekomposisi multiplikatif adalah: 1) Penggunaan metode grafik untuk mengetahui bentuk awal kurva produksi lemuru yang didaratkan, bentuk awal kecenderungan, dan model penduga produksi yang akan digunakan. 2) Pengidentifikasian pengaruh trend (Tt) sesuai dengan perilaku data deret waktu dengan metode kuadrat terkecil seperti pada model regresi. Model penduga trend produksi yang digunakan adalah trend linear: Tt = a + bt Dimana Tt = kecenderungan (trend) pada periode t t = indeks waktu (x) a, b = nilai-nilai penduga parameter model 3) Faktor musim (It) dapat ditentukan dengan cara: (1) Dari data aktual (Yt), ditentukan rata-rata bergerak (moving average) 3 bulan untuk setiap bulannya (Mt). Nilai M 2 ditempatkan pada bulan Februari 1999, M 3 pada bulan Maret 1999, dan seterusnya. Y 1 + Y 2 + Y 3 M 2 = 3 M 3 = Y 2 + Y 3 + Y 4 3 Begitu seterusnya untuk bulan-bulan berikutnya. (2) Menentukan rasio data hasil tangkapan (Yt) terhadap rata-rata bergerak (Mt) dengan cara membagi data hasil tangkapan dengan nilai rata-rata bergerak. Y 2 Misal: R 2 (%) = x 100% M 2 Begitu seterusnya untuk bulan berikutnya.

22 (3) Tahap penghilangan pengaruh galat rasio, yaitu merata-ratakan nilai pada bulan yang sama setiap tahun dengan menggunakan analisis rata-rata medial. Rata-rata medial adalah nilai rata-rata setelah nilai terbesar dan terkecil tidak dihitung. (4) Indeks musim produksi dapat ditentukan dari nilai rata-rata medial setelah dikalikan dengan faktor koreksi. Faktor koreksi = 1200 Total rata-rata medial 12 bulan 4) Untuk memperoleh komponen siklik (Ct), maka dilakukan penentuan rasio antara M t dan T t : Y 2 C t (%) = x 100% M 2 5) Untuk keperluan peramalan, digunakan ketiga komponen yang telah dipisahkan tersebut (It, Tt, Ct), sebagai berikut: Ŷ = It x Tt x Ct