karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reksadana itu sendiri, karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model, Treynor s Model, Jensen s Model, Appraisal Ratio dan Snail Trail.

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia, sadar atau tidak sadar, sejak lahir sudah mengenal. dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan atau memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB V PENUTUP. reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pasar modal mulai menunjukkan peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang. Pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN KINERJA PASAR DENGAN METODE SHARPE DAN TREYNOR

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA DENGAN METODE SHARPE DAN METODE TREYNOR (Studi Pada Reksa Dana Saham Periode Tahun )

BAB III METODE PENELITIAN. ini data di ambil melalui data sekunder melalui alamat web

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA. Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Reksa dana mungkin merupakan sebuah kata yang asing untuk sebagian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dan Kinerja Reksa Dana Terproteksi

BAB 4. ANALISIS dan BAHASAN. statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBEDAAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

ANALISIS KINERJA INVESTASI REKSADANA PADA PHILLIP SEKURITAS MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan ekonomi beberapa cara yang dilakukan seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi dan reksa dana (Samsul, 2006: 284). Maka dari itu, banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam pemecahan masalah penelitian dan perumusan hipotesis.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

Transkripsi:

Perbandingan Kinerja Reksadana saham Konvensional dan Reksadana Syariah di Indonesia dengan Metode Sharpe, Treynor, Jensen, Rasio Informasi dan Roy Safety First Ratio Oleh : Siti Listiana T (11510032) Reksadana pertama kali dikenalkan di Indonesia dengan mengacu kepada peraturan SK Menteri Keuangan No. 1548 tahun 1990. Namun peraturan ini tidak cukup untuk memberikan dorongan bagi perkembangan reksadana itu sendiri, karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur aktivitas pasar modal di Indonesia, menjadi peluang bagi berdirinya reksa dana terbuka (open-ended), dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Reksadana dapat dijadikan salah satu alternatif berinvestasi selain tabungan, deposito, saham dan obligasi. Sementara, Manurung (2002) Reksadana merupakan sebagai kumpulan dana dari masyarakat yang di investasikan pada saham, obligasi, deposito berjangka, pasar uang, dan sebagainya. Selain itu, dapat juga dinyatakan Reksadana merupakan kumpulan dana dari sejumlah investor yang dikelola oleh manajer investasi (fund manger) untuk diinvestasikan ke dalam portofolio efek. Perkembangan reksadana dewasa ini semakin meningkat seiring dengan tumbuh kembangnya perekonomian suatu bangsa dan berkembangnya pasar modal. Reksadana menjadi produk alternatif bagi para calon investor yang memiliki dana terbatas dalam berinvestasi dipasar modal, karena dana yang diinvestasikan ke dalam reksadana akan digabungkan dengan dana dari investor

investor lainnya untuk menciptakan kekukatan membeli yang jauh lebih besar. Perkembangan reksadana tersebut juga didukung dengan semakin berkembangnya produk produk investasi sehingga tidak semua orang dapat memahami produk produk investasi dan memiliki waktu untuk mengelola investasinya. Dengan menggunakan manajer investasi yang profesional dan memiliki pengetahuan tentang efek, maka investasi pada reksadana semakin berkembang di Indonesia Saat ini Reksadana Syariah merupakan investasi yang banyak diminati bagi masyarakat di Indonesia, karena reksadana syariah mengajarkan bagaimana cara berinvestasi sesuai dengan syariah islam. Di indonesia sendiri mayoritas beragama muslim perlu dibentuk suatu lembaga investasi bagi pemodal kecil yang berlandaskan pada nilai dan prinsip syariah dalam pelaksanaan investasi agar dapat mengakomodir dan mengikut sertakan umat muslim dalam pasar modal, hal tersebut dianggap penting karena banyak anggapan dikalangan umat muslim sendiri bahwa, berinvestasi disektor pasar modal konvensional disatu sisi adalah merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan (diharamkan) dalam ajaran Islam. Investasi menurut ajaran Islam yaitu investasi yang sesuai dengan petunjuk dan rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulul-Nya melalui Alqur an dan hadits. Kinerja reksa dana merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melakukan evaluasi dan mengetahui perkembangan reksa dana yang selama ini dikelola di periode tertentu. Kinerja reksa dana penting bagi investor untuk membuat suatu keputusan melakukan investasi dengan melihat kinerja reksa dana masa lalu. Kinerja reksa dana yang baik dimasa lalu bukanlah suatu

jaminan untuk mendapatkan suatu kinerja yang baik juga diwaktu yang akan datang, tetapi kinerja yang baik dimasa lalu merupakan suatu peluang untuk mendapatkan kinerja yang baik juga untuk waktu yang akan datang. Suatu reksa dana dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila sejak peluncurannya berada diatas kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). NAB per unit merupakan suatu data yang dibutuhkan untuk menilai kinerja reksa dana. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja reksa dana (Manurung,2007:53), yaitu Pertama, faktor lingkungan reksa dana tersebut terutama kebijakan pemerintah dalam bidang moneter, dengan maksud apabila pemerintah menurunkan tingkat suku bunga SBI akan sangat menguntungkan reksa dana karena tingkat bunga SBI yang tidak turun secara langsung dapat menurunkan tingkat bunga obligasi yang dipegang reksa dan sehingga kupon bunga yang dipegang oleh reksa dana masih tetap menggunakan kupon lama. Kedua, faktor pengelolaan reksa dana, kesalahan dalam mengelola dan mengalokasikan akan sangat berpengaruh besar terhadap kinerja reksa dana yang bersangkutan. Tujuan penilaian kinerja portofolio adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang dibentuk telah dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi, sehingga dapat diketahui portofolio mana yang memiliki kinerja yang lebih baik jika ditinjau dari return dan risk masing-masing portofolio. Selanjutnya dapat dilakukan perubahan terhadap saham-saham yang membentuk portofolio tersebut jika dirasa bahwa portofolio tersebut tidak lagi sesuai dengan preferensi risiko investasi.

Ada beberapa metode pengukuran kinerja reksa dana: 1. Indeks Sharpe Pada metode ini pengukuran kinerja didasarkan pada premium atas ririko atau yang disebut risk premium. Premium atas risiko merupakan perbedaan atau selisih antara rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh reksadana dengan ratarata kierja investasi yang bebas resiko yang diasumsikan tungkat bunga ratarata dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 2. Indeks Treynor Metode Treynor sama halnya dengan metode sharpe dengan menggunakan risk premium tetapi bedanya dengan metode treynor yaitu metode ini digunakan beta (β) yang merupakan risiko fluktuasi relatif terhadap risiko pasar. Metode Treynor diformulaskan sebagai berikut: 3. Indeks Jensen Berbeda dengan pengukuran Treynor yang menggunakan rata rata kinerja untuk sub-periode tertentu, metode Jensen menggunakan data setiap periode dari waktu ke waktu (dalam hal ini mingguan). ( ) ( ) 4. Metode Rasio Informasi Metode rasio informasi (Appraisal Ratio), pengukuran lain kinerja suatu portofolio adalah rasio infomasi (information ratio). Pengukuran ini

merupaka rasio antara alpha dengan risiko unik portofolio atau risiko nonsistematik portofolio yang disebut sebagai tracking error dari industri 5. Metode Roy Safety First Ratio Roy Safety First Ratio (atau disingkat dengan Roy s Ratio) merupakan suatu teknik manajemen risiko dalam memilih portofolio investasi berdasarkan besarnya kemungkinan instrumen tersebut akan memberikan kinerja dibawah tingkat return yang diinginkan. ( ) ( ) Pendekatan penelitian ini adalah menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Berdasarkan pada latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan maka jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu peelitian yan dilakukan untk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Penelitian ini mengambil data reksadana konvensional dan reksadana syariah di website otoritas jasa keuangan dan juga mengambil data di pojok bursa efek Indonesia yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Dalam pengambilan sample dari keseluruhan polpulasi yaitu reksadana konvensional dan reksadana syariah ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana berlaku bebrapa kriteria sebagai berikut: Reksadana konvensional dan Reksadana syariah yang aktif sejak Januari 2012 sampai dengan Desember 2013 Tersedia nya data NAB selama januari 2012 sampai desember 2013 Sample yang diambil reksadana saham konvensional sebanyak 21 reksadana dan reksadana saham syariah sebanyak 7 reksadana. Analisis komparasi atau perbedaan merupakan prosedur statistic untuk menguji perbedaan di antara dua kelompok data data (variabel) atau lebih. (Iqbal, 2002:126). Dalam penelitian ini terdapat dua sampel yang tidak berkorelasi maka digunakan alat statistik uji beda Independent Sample T-Test Uji beda Independent Sample test digunakan untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak dan Ha diterima atau ditolak. Dalam menguji suatu hipotesis, probabilitas maksimum dengan mana kita bersedia menanggung risiko terjadinya error tipe 1 disebut dengan sebagai tingkat signifikansi (level of significance) dari pengujian tersebut. Dalam praktiknya, tingkat signifikansi 0,05 atau 0,01 adalah tingkat signifikansi yang umum, meskipun nilai-nilai yang lain dapat juga digunakan. Kemudian menentukan taraf signifikan yakni 5% (0.05). Apabila nilai p > 0.05 maka H0 diterima yaitu Tidak ada perbedaan kinerja antara Reksadana Konvensional dan Reksadana syariah dengan metode sharpe, treynor, jensen, rasio informasi dan roy safety first.

Apabila nilai p < 0.05 maka H1 yang diterima yaitu Ada perbedaan kinerja antara reksadana konvensional dan reksadana syariah dengan metode sharpe, treynor, jensen, rasio informasi dan roy safety first. Sebelum melakaukan perhitungan dengan menggunakan metode-metode tersebut, peneliti harus mencari beberapa item demi kelancaran pengukuran kinerja reksadana saham konvensional dan kinerja reksadana syraiah. Hal pertama yang dilakukan yaitu mencari average return dari masing-masing reksadana saham konvensiobal dan reksadana saham syariah. Dalam penelitian ini return di dapatkan dari situs kontan.co.id. Selanjutnya mencari standar devisiasi dari reksadana konvensional dan reksadana syariah sebagaimana gambaran mengenai besarnya nilai resiko. dan yang terakhir adalah menghitung besarnya beta dari masing-masing reksadana Perhitungan average return pada reksadana saham konvensional memiliki nilai yang positif dan ada 2 reksadana saham konvensional yang memiliki nilai average returnaverage returnnya diatas tingkat penegmbalian sertifikat Bank Indonesia (sebagai risk free investment) sebesar 0,0442. Sedangkan average return dari reksadana saham syariah memiliki nilai yang positif semua. Akan tetapi tidak ada satupun juga reksadana saham syariah yang memiliki nilai rata-rata pengembalian diatas tingkat rata-rata pengembalian sertifikat Bank Indonesia (risk free investment) 0,0442.

Sebelum menguji perbedaan kinerja reksadana saham konvensional dan reksadana saham syariah di Indonesia 2012-2013, dimana dalam hal ini digunakan uji beda independent sample T-Test, maka data harus diuji normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui data tersebut terdistribusi normal ataukah tidak, untuk menguji normalitas digunakan uji Kolmogorov- Smirnov Dua Sampel. Digunakan yang dua sampel karena memang ada dua jenis sampel yaitu kategori reksadana saham konvensional dan reksadana saham syariah. maka data dinyatakan normal dan selanjutnya dapat diuji beda dengan menggunakan Independent Sample T-Test dimana jika p > 0.05 maka H0 diterima dan apabila probabilitas < 0.05 maka H1 diterima: a. Indeks Sharpe : Dari hasil output independent sample test diatas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (0,355) > 0,05 dan t hitung (0,931) > t tabel (2,005). Ini menunjukkan bahwa rata-rata reksadana shaam konvensional dan reksadana saham syariah tidak berbeda secara signifikan sehingga, Ho diterima dan Ha ditolak, artinya dari dua perbandingan tersebut tidak ada perbedaan antara kinerja reksadana saham konvensional dan kinerja reksadana saham syariah dengan menggunakan metpde sharpe. b. Indeks Treynor : Dari hasil output independent sample test diatas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (0,000) < 0,05 dan t hitung (4,528) < t tabel (2,005). Ini menunjukkan bahwa rata-rata reksadana shaam konvensional dan reksadana saham syariah berbeda secara signifikan sehingga, Ho ditolak dan Ha diterima, artinya dari dua perbandingan tersebut ada perbedaan

antara kinerja reksadana saham konvensional dan kinerja reksadana saham syariah dengan menggunakan metpde treynor. c. Indeks Jensen : Dari hasil output independent sample test diatas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (0,004) < 0,05 dan t hitung (3,053) > t tabel (2,005). Ini menunjukkan bahwa rata-rata reksadana saham konvensional dan reksadana saham syariah berbeda secara signifikan sehingga, Ho ditolak dan Ha diterima, artinya dari dua perbandingan tersebut ada perbedaan antara kinerja reksadana saham konvensional dan kinerja reksadana saham syariah dengan menggunakan metpde jensen. d. Rasio Informasi : Dari hasil output independent sample test diatas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (0,849) > 0,05 dan t hitung (0,191) < t tabel (2,005). Ini menunjukkan bahwa rata-rata reksadana saham konvensional dan reksadana saham syariah sama saja, Ho diterima dan Ha ditolak, artinya dari dua perbandingan tersebut tidak ada perbedaan antara kinerja reksadana saham konvensional dan kinerja reksadana saham syariah dengan menggunakan metode rasio informasi. e. Roy s Ratio : Dari hasil output independent sample test diatas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (0,000) < 0,05 dan t hitung (5,201) > t tabel (2,005). Ini menunjukkan bahwa rata-rata reksadana saham konvensional dan reksadana saham syariah berbeda secara signifikan, Ho ditolak dan Ha diterima, artinya dari dua perbandingan tersebut ada perbedaan antara kinerja reksadana saham konvensional dan kinerja reksadana saham syariah dengan menggunakan metode roy s ratio.

Hasil pengukuran kinerja reksadana saham konvensional selama periode januari 2012 sampai Desember 2013 menggunakan metode sharpe, treynor, jensen, rasio informasi dan roy safety first ratio memberikan hasil kinerja tertinggi ditunjukkan oleh Reksadana Mnc Dana Ekuitas. Hal ini di karenakan hanya reksadana tersebut yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi setiap tahunnya. Sedangkan kinerja reksadana syariah selama periode Januari 2012 sampai Desember 2013 dengan menggunakan metode sharpe, treynor, jensen, rasio informasi dan roy safety first ratio memberikan hasil kinerja tertinggi ditujukkan oleh Trim Syariah Saham.Hal ini dikarenakan hanya reksadana terseulah yang memiliki tingkat pengembalian return yang positif, sedangkan reksadana syariah yang lainnya memberikan tingkat pengembalian yang negatif.