PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTECARLO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang)


PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

METODE PERT CPM UNTUK OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUSUNAWA KARANGROTO SEMARANG)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PENELITIAN AWAL PENENTUAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERT (PROJECT EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE)

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

JURUSAN SIPIL F AKUL T AS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

BAB II Tinjauan Pustaka

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

2014 PEMBUATAN PENJADWALAN SUATU PROYEK DENGAN METODE CPM ( ) BERBASIS MICROSOFT PROJECT

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING)

BAB III METODE PENELITIAN

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

BAB III METODE PENELITIAN

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

: Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Kata kunci : metode bekisting table form

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

PROJECT MANAGEMENT IN CONSTRUCTION

ANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CPM memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi kontraktor maupun

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

MOTTO. Sopo sing nandur bakal ngunduh. Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar (Lasti Atmi Mahayu)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG RUSUNAWA ITB JATINANGOR

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK GEDUNG DINAS SOSIAL KOTA BLITAR NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTECARLO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR Henry Palmer Siregar, Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D, Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: tri_joko@ce.its.ac.id Abstrak Dalam dunia proyek konstruksi terdapat beberapa teknik dan metode perencanaan dalam menyusun penjadwalan pada proyek. Metode yang sering dipergunakan oleh para perencana adalah CPM (Critical Path Method) baik melalui PDM (Precedence Diagram Method) ataupun ADM (Arrow Diagram Method), di mana kedua metode tersebut menggunakan estimasi durasi aktivitas yang deterministic atau diasumsikan bahwa durasi kegiatan dianggap diketahui dengan pasti. Padahal, pada kenyataannya banyak risiko yang muncul pada aktivitas-aktivitas di lapangan yang sifatnya tidak tentu (uncertainty). Akibatnya, banyak proyek konstruksi yang berjalan melebihi estimasi waktu yang telah direncanakan. Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah membuat penjadwalan probabilistik untuk mengantisipasi hal tersebut. Penelitian mengenai penjadwalan probabilistik pada tugas akhir ini akan diaplikasikan pada proyek pembangunan Gedung Puri Adhyaksa Jakarta Timur. Prosedur yang akan dilakukan antara lain berupa pengumpulan data penjadwalan proyek, menentukan hubungan antar aktivitas proyek, melakukan estimasi durasi aktivitas proyek dan melakukan simulasi dengan menggunakan simulasi Monte Carlo yang terdapat pada program @Risk for Project. Estimasi durasi diperoleh dari hasil survey wawancara dengan pihak kontraktor proyek pembangunan gedung Puri Adhyaksa yaitu PT. PP Tbk. Dari 1000 kali iterasi menggunakan simulasi monte carlo pada perangkat lunak @Risk for Project yang terintegrasi dengan perangkat lunak Microsoft Project, diperoleh nilai durasi maksimum (b), durasi rata (m) dan durasi minimum secara berurutan adalah sebesar 281, 268, dan 26. Terdapat 37 aktivitas yang memiliki critical index lebih besar dari 80%. Dari analisa sensitivitas, diketahui ada 16 aktivitas yang memiliki sensitivitas tinggi. Aktivitas-aktivitas yang sensitivitasnya tinggi ini, ternyata termasuk aktivitas yang memliki critical index lebih besar dari 80%. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut memang perlu mendapat prioritas dalam penyelesaiannya. I. PENDAHULUAN Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa teknik dan metode perencanaan dalam menyusun penjadwalan proyek. Metode yang sering dipergunakan oleh para perencana adalah CPM (Critical Path Method) baik melalui PDM (Precedence Diagram Method) ataupun ADM (Arrow Diagram Method), di mana kedua metode tersebut menggunakan estimasi durasi aktivitas yang deterministik. Dengan kata lain, durasi kegiatan dianggap diketahui dengan pasti. Padahal, pada kenyataannya banyak risiko yang muncul pada aktivitas-aktivitas di lapangan yang sifatnya tidak tentu (uncertainty). Pada proses pelaksanaan, ternyata muncul beberapa risiko yang sebelumnya kurang dipertimbangkan dalam proses penjadwalan. Untuk mengantisipasi ketidakpastian dari durasi proyek konstruksi dalam penjadwalan, telah dikembangkan metode penjadwalan dengan mempertimbangkan ketidakpastian tersebut. Cara yang formal untuk memasukkan ketidakpastian pada penjadwalan adalah dengan menganalisa penjadwalannya secara probabilistik (probabilistic scheduling), dengan metode yang umum digunakan adalah PERT (Program Evaluation and Review Technique). PERT berorientasi pada elemen waktu proyek dengan menggunakan estimasi waktu aktivitas untuk membantu menentukan probabilitas suatu proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang diminta. Metode ini memakai 3 angka estimasi untuk setiap aktivitas, yaitu optimistik (a), pesimistik (b) dan yang paling mungkin (m). Dengan memberikan rentang waktu ini, metode PERT bermaksud menampung adanya unsur-unsur yang belum pasti. Dalam penyusunan penjadwalan ada beberapa aktivitas yang perlu mendapat prioritas utama dalam penyelesaiannya, karena total durasi proyek secara keseluruhan tergantung dari durasi penyelesaian tiap-tiap aktivitas yang menjadi prioritas tersebut. Aktivitas yang perlu diprioritaskan tersebut dapat diperoleh melalui hasil simulasi berupa critical index. Dan untuk lebih memastikan aktivitas mana saja yang perlu diprioritaskan, akan dilakukan analisa sensitivitas tiap aktivitas dengan menggunakan bantuan perangkat lunak @Risk for Project. Contoh kasus proyek yang akan ditinjau adalah pembangunan Gedung Puri Adhyaksa pada proyek Pembangunan Kawasan Pusat Kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Terpadu SDM kejaksaan RI Jakarta Timur. Pada proyek ini akan dibangun sebuah kawasan yang akan menjadi pusat untuk pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia yang dalam hal ini ditujukan bagi pegawai Kejaksaan Republik Indonesia yang terdiri dari beberapa gedung dan infrasuktur lainnya seperti jembatan. Penyusunan penjadwalan pada proyek ini menggunakan estimasi durasi aktivitas yang deterministik. Durasi pembangunan gedung Puri Adhyaksa sendiri adalah 326. Gedung ini terdiri dari 12 lantai dan 1 basement.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2 Berdasarkan uraian di atas, maka perlu disusun sebuah Tugas Akhir mengenai perencanaan penjadwalan ulang menggunakan penjadwalan probabilistik dengan metode yang telah dikembangkan, yaitu PERT (Program Evaluation and Review Technique) pada proyek Pembangunan Kawasan Pusat Kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Terpadu SDM Kejaksaan RI Jakarta Timur. II. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Tugas Akhir ini, metode yang digunakan bersifat eksploratif dan analitis, dimana pada pencarian data akan digunakan metode wawancara, dan penyebaran kuisioner yang bertujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai risiko dan estimasi durasi aktivitas proyek kepada responden yang dituju. Selain itu, dalam pengerjaan Tugas Akhir ini juga diperlukan studi literatur untuk menunjang dan menambah pengetahuan mengenai penjadwalan probabilistik, program @Risk for project dan simulasi Monte Carlo. Studi literatur ini didapat dari modul kuliah, internet serta buku-buku penunjang yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir ini. Penelitian ini melalui langkah-langkah seperti yang tertera pada bagan alir sebagai berikut: Latar Belakang Perumusan Masalah dan Tujuan Pengumpulan Data Sekunder Analisa Penjadwalan Deterministik Penentuan Populasi, Sampel dan Responden Pengumpulan Data Primer (Survey Untuk Estimasi Durasi) Perhitungan Penjadwalan Probabilistik Menggunakan Simulasi Monte Carlo Analisa dan Pembahasan Aktivitas yang Diprioritaskan (Critical Index dan Sensitivitas) Kesimpulan Gambar. 1. Bagan Alir Penelitian III. HASIL PENELITIAN A. Analisa Penjadwalan Deterministik Karena data penjadwalan yang diperoleh dalam bentuk pdf maka akan dilakukan penyusunan ulang penjadwalan menggunakan program bantu Microsoft Project. Hal ini dilakukan untuk memperoleh network diagram dan mengetahui aktivitas apa saja yang berada dalam lintasan kritis. Setelah penyusunan ulang penjadwalan menggunakan perangkat lunak Microsoft Project selesai, maka dapat dilihat susunan aktivitas-aktivitas pekerjaan pada penjadwalan. Dari penjadwalan ini diketahui bahwa terdapat aktivitas proyek yang berada dalam lintasan kritis, yaitu: 1. Pekerjaan Bore Pile 2. Galian Tanah (zona 2 dan 4) 3. Bobok Kepala Bore pile (zona 2 dan 4) 4. Bekisting Pile Cap dan Tie Beam (zona 2 dan 4). Pembesian Pile Cap dan Tie Beam (zona 2 dan 4) 6. Pengecoran Pile Cap dan Tie Beam (zona 2 dan 4) 7. Pelat Lantai Basement 8. Kolom Lantai Basement (zona 4) 9. Balok dan Pelat Lantai 1 (zona 4) 10. Kolom Lantai 1 (zona 4) 11. Balok dan Pelat Lantai 2 (zona 4) 12. Kolom Lantai 2 (zona 4) 13. Kolom Lantai 3 (zona 4) 14. Balok dan Pelat Lantai 4 (zona 4) 1. Kolom Lantai 4 (zona 4) 16. Core Wall Lantai 4 17. Balok dan Pelat Lantai (zona 1 dan 2) 18. Kolom Lantai (zona 2) 19. Balok dan Pelat Lantai 6-12 (zona 2) 20. Kolom Lantai 6-12 (zona 2) 21. Balok dan Pelat Lantai Atap (zona 2) B. Estimasi Durasi Probabilistik Estimasi durasi probabilistik diperoleh melalui survey dengan menyusun formulir kuisioner yang akan diberikan kepada responden-responden yang dituju untuk diisi dengan pertimbangan berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Responden-responden yang dimaksud adalah engineerengineer yang ada pada kontraktor pelaksana (PT.PP Tbk.) proyek Pembangunan Gedung Puri Adhyaksa. Jumlah responden yang dituju adalah lima responden. Seluruh data yang diperoleh dari lima responden ini dikumpulkan dan direkapitulasi. Seluruh data yang diperoleh mempuyai durasi penyelesaian yang berbeda-beda untuk setiap item pekerjaan. Untuk itu, seluruh data durasi dari lima responden tersebut perlu direkapitulasi dan diolah terlebih dahulu. Sebagai contoh, pekerjaan bore pile (zona1) mempunyai 1 estimasi durasi penyelesaian yang berbeda, meliputi: 1) Waktu tercepat pekerjaan bore pile (zona1) dapat diselesaikan. Yang terdiri dari: i. Berdasarkan expert judgement Responden 1 adalah 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3 ii. Berdasarkan expert judgement Responden 2 adalah iii. Berdasarkan expert judgement Responden 3 adalah 6 iv. Berdasarkan expert judgement Responden 4 adalah v. Berdasarkan expert judgement Responden adalah 2) Waktu rata-rata pekerjaan bore pile (zona1) dapat diselesaikan. Yang terdiri dari: i. Berdasarkan expert judgement Responden 1 adalah 8 ii. Berdasarkan expert judgement Responden 2 adalah 7 iii. Berdasarkan expert judgement Responden 3 adalah 7, iv. Berdasarkan expert judgement Responden 4 adalah 6 v. Berdasarkan expert judgement Responden adalah 6 3) Waktu terlama pekerjaan bore pile (zona1) dapat diselesaikan. Yang terdiri dari: i. Berdasarkan expert judgement Responden 1 adalah 10 ii. Berdasarkan expert judgement Responden 2 adalah 8 iii. Berdasarkan expert judgement Responden 3 adalah 9 iv. Berdasarkan expert judgement Responden 4 adalah 7 v. Berdasarkan expert judgement Responden adalah 7 Data-data tersebut di atas kemudian dihitung nilai rataratanya, seperti contoh perhitungan rata-rata pekerjaan bore pile (zona1) berikut ini: 1) Rata-rata waktu tercepat ( a ) pekerjaan dapat diselesaikan: Rata-rata a = R1+R2+R3+R4+R = 6 + + 6 + + =,4 2) Rata-rata dari waktu rata-rata ( m ) pekerjaan dapat diselesaikan: Rata-rata m = R1+R2+R3+R4+R = 8 + 7 + 7, + 6 + 6 = 6,9 3) Rata-rata waktu terlama ( b ) pekerjaan dapat diselesaikan: Rata-rata b = R1+R2+R3+R4+R = 10 + 8 + 9 + 7 + 7 = 8,2 Perhitungan seperti di atas, diterapkan pada pada seluruh aktivitas proyek. Kemudian data estimasi durasi yang sudah direkapitulasi ini yang akan digunakan dalam simulasi yang akan dijalankan pada perangkat lunak @Risk for Project. Selain diminta untuk mengestimasi durasi probabilistik, responden-responden ini juga diminta untuk menentukan resiko-resiko yang mungkin terjadi pada tiap-tiap aktivitas pekerjaan. C. Hasil Simulasi Data durasi yang telah direkapitulasi akan diolah dalam simulasi yang akan dijalankan yaitu simulasi Monte Carlo. Proses input data ini (gambar 2), dilakukan bersamaan dengan proses penentuan bentuk distribusi dan dilakukan satu per satu pada semua aktivitas pekerjaan yang sebelumnya sudah dimasukkan pada perangkat lunak Microsoft Project. Bentuk distribusi yang akan digunakan yaitu distribusi triangular karena karena terdiri dari tiga variabel waktu sesuai dengan tujuan perhitungan penjadwalan probabilistik dan data durasi probabilistik yang di peroleh. Gambar. 2. Define Distribution @Risk for Project Berikut ini adalah hasil distribusi durasi penyelesaian proyek : a. Nilai maksimum total durasi proyek adalah 281. Dari 1000 kali iterasi dalam simulasi didapatkan total durasi penyelesaian proyek paling lambat adalah 281. b. Nilai minimum total durasi proyek adalah 26. Dari 1000 kali iterasi dalam simulasi didapatkan total durasi penyelesaian proyek paling lambat adalah 26.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4 c. Nilai mean/rata-rata durasi proyek adalah 268. Dari 1000 kali iterasi dalam simulasi didapatkan total durasi penyelesaian proyek paling cepat adalah 268. Nilai rata-rata didapatkan dari penjumlahan semua total durasi dibagi dengan jumlah iterasi sebanyak 1000. d. Varian dari populasi total durasi proyek adalah 1,18, damana varian adalah ukuran sebesapa besar penyebaran nilai dalan distribusi. Nilai ini didapat dari rata-rata penyimpangan kuadrat populasi total durasi proyek terhadap rata-rata total durasi proyek. e. Standar Deviasi dari durasi proyek adalah 3,9394. Standar deviasi adalah akar dari varian. f. Skewness dari total durasi proyek adalah 0,0647. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk distribusi dari total durasi tidak simetris, melainkan agak condong ke kanan dengan penyimpangan terhadap rata-rata atau puncak sebesar 0,0647. g. Kurtosis dari total durasi adalah 3,07. Kurtosis merupakan ukuran dari bentuk distribusi total durasi yang akan mendeskripsikan seberapa datar atau cembung bentuk distribusi yang dihasilkan. h. Mode dari total durasi adalah 268,720. Mode merupakan nilai yang paling sering muncul dari populasi total durasi proyek atau nilai yang memiliki frekuensi paling besar. Hal ini berarti nilai tersebut merupakan nilai variabel acak yang probabilitasnya paling besar. i. Persentil, yaitu pembagian 100 kedudukan data yang terurut dalam distribusi. P % = 261, P 9% = 274, ini berarti bahwa total durasi penyelesaian proyek yang jatuh pada 261 atau kurang dari itu sebesar % dari seluruh data, sedangkan 9% nya jatuh lebih dari 261. ini berarti bahwa total durasi penyelesaian proyek yang jatuh pada 274 atau lebih dari itu sebesar 9% dari seluruh data, sedangkan % nya jatuh kurang dari 274. j. Kontingensi waktu, yaitu rencana waktu cadangan yang dipakai untuk mengatasi keadaan yang tidak tentu atau diluar rencana. Metode umum yang dipakai untuk menghitung kontingensi waktu yaitu nilai median sampai interval waktu tertentu (dalam hal ini digunakan P80%). P0% = 268 P80% = 271 Jadi, kontingensi waktu = 3 (seperti terlihat pada gambar 3) Gambar. 3. Kontingensi Waktu Melalui simulasi diperoleh juga critical index. Crtitical index yang tinggi menunjukkan seberapa sering sebuah aktivitas berada dalam lintasan kritis selama simulasi dijalankan. Semakin sering sebuah aktivitas berada dalam lintasan kritis, semakin tinggi juga critical index aktivitas tersebut. Berdasarkan hasil simulasi, didapat 37 aktivitas yang memiliki critical index lebih besar dari 80% seperti yang tertera pada tabel 1. Aktivitas-aktivitas ini merupakan aktivitas yang selalu kritis dalam penjadwalan proyek sehingga harus diberi prioritas lebih dalam penyelesaiannya. Karena aktivitasaktivitas ini yang menentukan durasi total proyek. Berdasarkan daftar resiko yang diperoleh dari survey, maka kita dapat menghubungkan aktivitas-aktivitas yang memiliki critical index yang tinggi seperti yang tertera pada tabel 1. Sebagai contoh pada tabel 1, dapat kita ketahui bahwa aktivitas bore pile (zona 1) memiliki critical index 100%. Artinya adalah dari 1000 kali iterasi, aktivitas ini berada pada lintasan kritis sebanyak 1000 kali. Dan berdasarkan survey yang telah dilakukan kepada lima orang responden berdasarkan pengalaman responden, ada beberapa resiko yang perlu diantisipasi dari aktivitas bore pile, yaitu: 1. Kondisi tanah yang mudah longsor 2. Kemungkinan rusaknya alat untuk melakukan pengeboran. Dengan mengetahui bahwa aktivitas bore pile merupakan aktivitas yang selalu berada pada lintasan kritis dan mengetahui kemungkinan-kemungkinan resiko pada aktivitas bore pile, maka seharusnya aktivitas ini diprioritaskan dengan cara mengantisipasi resiko-resiko yang mungkin terjadi seperti diatas dan melakukan pengendalian dan pengawasan yang lebih ketat salama palaksanaan aktivitas ini. Karena dampak dari resiko-resiko di atas adalah bertambahnya durasi total proyek yang juga akan berdampak secara langsung pada meningkatnya biaya proyek.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Tabel 1. Critical Index ID Nama Aktivitas Critical Index (%) Bore Pile (zona 1) 100 7 Bore Pile (zona 2) 100 20 Galian Tanah (zona2) 100 21 Bobok Kepala Bore Pile (zona2) 100 Bekisting Pile Cap dan Tie Beam 22 (zona2) 100 Pembesian Pile Cap dan Tie Beam (zona2) 100 23 24 Pengecoran (zona2) 100 7 Pelat Lantai Basement (zona 1) 100 60 Pelat Lantai Basement (zona 2) 100 63 Pelat Lantai Basement (zona 3) 100 66 Pelat Lantai Basement (zona 4) 100 67 Kolom Lantai Basement (zona 4) 100 80 Balok dan Pelat Lantai 1 (zona 4) 100 81 Kolom Lantai 1 (zona 4) 100 Balok dan Pelat Lantai 2 (zona 4) 100 94 9 Kolom Lantai 2 (zona 4) 100 10 Kolom Lantai 3 (zona 4) 100 118 Balok dan Pelat Lantai 4 (zona 4) 100 119 Kolom Lantai 4 (zona 4) 100 123 Balok dan Pelat Lantai (zona 1) 100 127 Balok dan Pelat Lantai 128 Kolom Lantai Balok dan Pelat Lantai 6 136 137 Kolom Lantai 6 14 Balok dan Pelat Lantai 7 146 Kolom Lantai 7 Balok dan Pelat Lantai 8 14 1 Kolom Lantai 8 163 Balok dan Pelat Lantai 9 164 Kolom Lantai 9 172 Balok dan Pelat Lantai 10 Kolom Lantai 10 173 181 Balok dan Pelat Lantai 11 182 Kolom Lantai 11 190 Balok dan Pelat Lantai 12 191 Kolom Lantai 12 197 Balok dan Pelat Lantai Atap Selain menghasilkan critical index, simulasi menggunakan perangkat lunak @Risk for Project juga menghasilkan nilai sensitivitas aktivitas-aktivitas proyek. Angka sensitivitas seperti yang ditertera dalam tabel 2 menunjukkan seberapa besar pengaruh dari suatu aktivitas pekerjaan terhadap keseluruhan proyek. Berdasarkan hasil simulasi, ada 16 aktivitas yang memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi. Sebagai contoh, aktivitas bore pile (zona 2) mimiliki angka sensitivitas sebesar 0,249. Artinya adalah pengaruh aktivitas ini terhadap durasi total proyek adalah 24,9%. Jika aktivitas ini mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya maka kemungkinan aktivitas ini untuk mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek secara keseluruhan adalah 24,9%. Tabel 2. Sensitivitas Sensitivity Rank Name Regr Bobok Kepala Bore Pile/Duration (Dist.11) / #1 Task 21 0,283 #2 Kolom/Duration (Dist.7) / Task 119 0,278 #3 Kolom/Duration (Dist.66) / Task 10 0,273 #4 Kolom/Duration (Dist.2) / Task 81 0,273 # Kolom/Duration (Dist.44) / Task 67 0,264 #6 Kolom/Duration (Dist.61) / Task 9 0,262 #7 Pekerjaan Bore Pile/Duration (Dist.2) / Task 7 0,249 #8 Kolom/Duration (Dist.87) / Task 137 0,178 #9 Kolom/Duration (Dist.10) / Task 164 0,169 #10 Kolom/Duration (Dist.123) / Task 191 0,168 #11 Kolom/Duration (Dist.93) / Task 146 0,167 #12 Kolom/Duration (Dist.111) / Task 173 0,167 #13 Kolom/Duration (Dist.99) / Task 1 0,167 #14 Pelat Lantai/Duration (Dist.41) / Task 63 0,19 #1 Pelat Lantai/Duration (Dist.39) / Task 60 0,18 #16 Pengecoran/Duration (Dist.14) / Task 24 0,17 IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Dari hasil analisa pada Bab IV, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari 1000 kali iterasi menggunakan simulasi monte carlo pada perangkat lunak @Risk for Project yang terintegrasi dengan perangkat lunak Microsoft Project, diperoleh nilai durasi maksimum (b), durasi rata (m) dan durasi minimum secara berurutan adalah sebesar 281, 268, dan 26. 2. Dalam penyusunan penjadwalan ada beberapa aktivitas yang perlu diprioritaskan dalam penyelesaiannya. Karena aktivitas-aktivitas ini yang paling menentukan durasi total penyelesaian proyek. Aktivitas-aktivitas ini diperoleh melalui hasil simulasi berupa critical index. Berdasarkan hasil simulasi, didapat 37 aktivitas yang memiliki critical

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6 index lebih besar dari 80%. Selain menghasilkan critical index, simulasi menggunakan perangkat lunak @risk for project juga menghasilkan nilai sensitivitas aktivitasaktivitas proyek. Angka sensitivitas, menunjukkan seberapa besar pengaruh dari suatu aktivitas pekerjaan terhadap keseluruhan proyek. Berdasarkan hasil simulasi, ada 16 aktivitas yang memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi. Artinya aktivitas-aktivitas yang berada pada lintasan kritis (hasil analisa penjadwalan deterministik) terbukti memiliki critical index yang tinggi serta sensitivitas yang tinggi pula. 3. Dengan mengetahui aktivitas apa saja yang perlu diprioritaskan dan resiko-resiko yang mungkin terjadi maka keterlambatan penyelesaian proyek dapat diantisipasi dengan memberikan perhatian lebih pada resiko-resiko tersebut. Berdasarkan analisa sensitivitas, aktivitas yang beresiko tinggi paling berpengaruh pada durasi total proyek adalah pekerjaan kolom. Berikut ini adalah daftar resiko dari aktivitas-aktivitas pada proyek pembangunan gedung Puri Adhyaksa: NO NAMA RESIKO 1 BORE PILE ( L= 27M, Ø 0,8 M ) - KERUSAKAN ALAT TIDAK BIAS DIPREDIKSI - KONDISI TANAH MUDAH LONGSOR 11 CORE WALL & SHEAR WALL ( LANTAI 11 ) - SAMBUNGAN PER PANEL NGEPLINT. - SUKAR DIVIBRATOR WAKTU PENGECORAN, BERAKIBAT KEROPOS DAFTAR PUSTAKA [1] AbouRizk, S.M., dan D.W. Halphin. 1992. Statistical Properties of Construction Duration Data. Journalof Construction Engineering and Management 118 (3). [2] Ervianto, Wulfram I.2004. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. [3] F.H. Griffis and Farr, John V. 2000. Construction Planning for Engineers. Singapore: McGrawl-Hill International Editions [4] Kakiay, Thomas J.2004.Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset [] Soeharto, Iman.199. Manajemen Proyek : dari Konseptual sampai Operasional. Jakarta : Penerbit Erlangga [6] Project Management Institute.2004. A Guide to Project Mangement Body of Knowledge (PMBOK Guide).USA [7] Palisade. 2009. Tutorial @Risk. Google: www.palisade.com 2 3 4 6 7 8 9 10 GALIAN TANAH BOBOK KEPALA BORE PILE PILE CAP & TIE BEAM RETAINING WALL PELAT LANTAI BASEMENT BALOK & PELAT ( LANTAI 1 4 ) BALOK & PELAT ( LANTAI 11 & ATAP ) KOLOM CORE WALL & SHEAR WALL ( LANTAI 1 4 ) - KONDISI TANAH MUDAH LONGSOR - MOBILISASI PEMBUANGAN TANAH SERING TERLAMBAT - TERJADINYA KESALAHAN ELEVASI KARNA FAKTOR PEKERJA - KONDISI TANAH BERAIR SEHINGGA MENGHAMBAT - KONDISI TANAH MUDAH LONGSOR - TERJADINYA HUJAN SEHINGGA GALIAN BASEMENT TERGENANG AIR. - BALOK MELENDUT AKIBAT PEMASANGAN BEKISTING TIDAK BENAR - BALOK MELENDUT AKIBAT PEMASANGAN BEKISTING TIDAK BENAR - KEPALA KOLOM MELINTIR KARENA PEMASANGAN BEKISTING TIDAK BENAR - SAMBUNGAN PER PANEL NGEPLINT. - SUKAR DIVIBRATOR WAKTU PENGECORAN, BERAKIBAT KEROPOS