Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya
|
|
- Surya Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1 Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya Akhmad Alkhabib, Trijoko Wahyu Adi, dan Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya tri_joko@ce.its.ac.id Abstrak : Pekerjaan perencanaan site layout merupakan hal penting dalam perencanaan lapangan pada suatu proyek konstruksi. Perencanaan site layout yang baik akan berdampak pada durasi serta produktfitas proyek. Pada penelitian dilakukan optimasi site layout proyek The Samator Surabaya menggunkan metode Multi Objectives Function dengan meminimumkan nilai Traveling Distance (TD) dan nilai Safety Index (SI). Proses optimasi dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase pekerjaan basement dan fase pekerjaaan tower gedung. Terdapat 29 alternatif simulasi pada fase pekerjaan basement dan 56 alternatif simulasi pada fase pekerjaan tower. Hasil penelitian menunjukkan pada fase pekerjaan basement alternatif simulasi 15 dan 21 merupakan alternatif optimum dengan nilai SI dan TD masing-masing adalah 1581,54 dan meter ; 1678,32 dan meter. Pada fase pekerjaan tower alternatif simulasi 54 diambil sebagai bentuk site layout yang optimum dengan nilai TD 54533,6 meter dan SI 4158,14. Kata Kunci : Equal site layout, Optimasi, Safety Index, Traveling Distance I. PENDAHULUAN Dalam sebuah pekerjaan konstruksi aspek teknologi berperan penting. Umumnya, aplikasi teknologi banyak diterapkan pada metode metode pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, cepat, praktis dan aman, sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan pada suatu proyek konstruksi, sehingga target waktu, mutu dan biaya dapat tercapai. Dalam menunjang metode pelaksanaan kontruksi, pekerjaan pertama yang harus dilaksanakan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan merupakan tahap pekerjaan yang harus direncanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi. Bahkan pekerjaan ini harus telah dipersiapkan pada saat tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran tender proyek yang bersangkutan. Setelah menerima paket penawaran tender, diadakan pengkajian dan pendalaman terhadap pekerjaan persiapan yang hendak dilaksanakan, seperti : 1. Menganalisa kondisi lokasi 2. Mengumpulkan informasi harga dan ketersediaan material maupun peralatan 3. Mengumpulkan informasi sumber tenaga kerja dan tingkat upah 4. Mengusahakan jaminan lelang Dalam merencanakan pekerjaan persiapan harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh suatu hasil perencanaan yang efisien, namun bisa mencakup segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek tersebut. Adapun pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan proyek konstruksi, antara lain: 1. Perencanaan Site Layout (Site Installation) 2. Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya 3. Pembuatan Shop Drawing 4. Pengadaan Material untuk Pekerjaan Persiapan 5. Pelaksanaan di Lapangan Site layout merupakan hal penting dalam perencanaan lapangan pada suatu proyek konstruksi. Perencanaan lapangan memiliki peranan untuk menentukan dan menempatkan fasilitas-fasilitas penunjang pelaksanaan proyek seperti direksi kit, gudang, barak pekerja dan sebagainya pada lokasi yang tepat. Tata letak fasilitas sementara tersebut memiliki dampak yang penting bagi waktu pekerjaan proyek dan biaya proyek terutama pada proyek-proyek besar seperti pembangunan infrastruktur negara. Setiap proyek tentunya memiliki luas lahan yang berbeda-beda serta memerlukan fasilitas yang berbeda pula dalam pelaksanaan proyek [1]. Besar kecilnya jarak antar fasilitas yang digunakan, maka perjalanan antar fasilitas juga akan semakin banyak memakan waktu. Untuk itu diperlukan pengaturan site facilities dalam penentuan site layout yang optimal. Pengaturan site layout sendiri terdapat dua kondisi penempatan di lapangan yaitu equal site layout dan unequal site layout. Equal site layout digunakan jika jumlah fasilitas sama dengan jumlah tempat yang tersedia dalam proyek. Sedangkan unequal site layout digunakan jika jumlah fasilitas labih sedikit dari jumlah tempat yang tersedia dalam proyek. Dalam penelitian ini akan digunakan Equal site layout dalam pemodelannya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengoptimalkan site layout proyek adalah jarak total perjalanan pekerja pada proyek dalam satu harinya. Semakin besar jarak total perjalanan pekerja maka produktifitas proyek kecil. Demikian sebaliknya jika jarak total perjalanan pekerja kecil maka produktifitas proyek besar. Selain itu perlu diperhatikan juga adalah faktor keamanan dan keselamatan dalam melakukan aktifitas antar fasilitas di proyek. Proses penempata site facilities bukan merupakan pekerjaan yang mudah karena masing-masing fasilitas dapat ditempatkan di lokasi yang berbeda-beda, serta memiliki beberapa alternatif dalam penentuan lokasi fasilitas proyek. Banyak alternatif yang dilakukan untuk mendapatkan penataan dan penempatan site
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 2 yang optimal sehingga jarak tempuh antar fasilitas dapat diminimalkan serta tingkat bahaya yang dimiliki juga rendah. Pada penelitian sebelumnya terdapat beberapa metode yang digunakan untuk optimasi site layout. Pada tahun 2000, H Li dan P.E.D Love melakukan optimasi site layout menggunakan metode genetic algorithm [2]. Said M. Easa dan K. M. A. Hossain tahun 2000 melakukan optimasi site layout menggunakan metode New Mathematical Optimization [3]. Selain itu pada tahun 1995 I Cheng Yeh juga melakukan optimasi site layout menggunakan metode Annealed Neural Network [1]. Akan tetapi, pengoptimalan tersebut yang menjadi pertimbangan dalam menentukan site layout yang optimum hanya mempertimbangkan Traveling Distance. Oleh karena itu pada penelitian ini akan digunakan metode Multi Objectived Function, yaitu mempertimbangkan segi Traveling Distance dan safety Index, untuk pengoptimalan site layout di suatu proyek. II. METODOLOGI A. Konsep Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bentuk site layout yang optimum dengan melakukan pengukuran jarak antar fasilitas, frekuensi perjalanan pekerja serta safety index. Data-data tersebut akan dilakukan optimasi dengan metode multi objectives function untuk m endapatkan bentuk site layout yang optimum. Bentuk site layout optimum adalah site layout yang memiliki nilai traveling distance dan safety index kecil. Penjelasan dari diagram alir serta metodologi secara rinci terkait penelitian dapat dilihat di Alkhabib, Akhmad (2014) [4]. III. HASIL DAN DISKUSI A. Survey dan Pengumpulan Data Survey lokasi dilakukan di proyek pembangunan The Samator di wilayah Surabaya timur. Proyek The Samator ini merupakan bangunan yang terdiri dari 1 t ower untuk perkantoran yang terdiri dari 21 lantai, tower untuk hotel terdiri dari 25 lantai dan 1 t ower untuk soho dengan jumlah lantai sebanyak 25 lantai. Survey dilakukan untuk memperoleh data tata letak fasilitas dan ukuran tiap-tiap fasilitas, jarak antar fasilitas, frekuensi perpindahan antar fasilitas, serta identifikasi safety index. Dari hasil survey yang dilakukan memlalui proses pengamatan di lapangan dan wawancara pada kontraktor pelaksana pada proyek tersebut. Jumlah fasilitas yang tersedia selama proses pengerjaan basement berjumlah 8 fasilitas yaitu direksi kit, parkir, gudang logistik, bengkel fabrikasi, fabrikasi besi, stok besi, gudang peralatan, dan genset. Jumlah fasilitas akan bertambah ketika masuk pada pekerjaan t ower gedung, fasilitas tambahan tersebut adalah fabrikasi besi, bengkel fabrikasi dan stok besi. Berikut merupakan gambar site layout eksisting fase pekerjaan basement dan fase pekerjaan tower gedung. LATAR BELAKANG Studi Literatur Survey Pendahuluan Pengumpulan Data 1. Data Umum Proyek 2. Jarak Antar Fasilitas 3. Frekuensi Perjalanan Pekerja (a) Identifikasi Safety Index Optimasi Site Layout Meminimumkan Traveling Distance dan Safety Index Mendapatkan Site Layout Optimum KESIMPULAN Gambar 1. Bagan Alir Penelitian (b) Gambar 2 (a) Site layout Eksisting Fase Basement, (b) Site Layout Eksisting Fase Tower
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 3 Hasil pengukuran dilapangan dan gambar site layout proyek, didapatkan data sebagai berikut: Tabel 1. Jarak Antar Fasilitas Fase Basement tabel 4.6. Kriteria tersebut digunakan untuk menghitung nilai safety dengan menggunakan proporsi jarak. Hasil perhitungan nilai safety seperti berikut ini: Tabel 5. Nilai Safety Fase Basement Tabel 2. Jarak Antar Fasilitas Fase Tower Gedung Tabel 6. Nilai Safety Fase Tower Dari proses pengamatan dilapangan dan wawancara dengan kontraktor pelaksana proyek, didapatkan data frekuensi perpindahan pekerja antar fasilitas sebagai berikut: Tabel 3. Frekuensi Perpindahan Pekerja Antar Fasilitas Fase Basement FREKUENSI (dalam 1 hari) Direksi Kit Parkir Logistik Bengkel Fabrikasi 1 Fabrikasi Stok Peralatan Direksi Kit Parkir Logistik Bengkel Fabrikasi Fabrikasi Stok Peralatan Genset FREKUENSI (dalam 1 hari) Direksi Kit Parkir Logistik Bengkel Fabrikasi 1 Fabrikasi Stok Peralatan Genset Fabrikasi Besi 2 Bengkel Fabrikasi 2 Genset Tabel 4. Frekuensi Perpindahan Pekerja Antar Fasilitas Fase Tower Stok Besi 2 B. Perhitungan Optimasi Setelah didapat data hasil survey, maka dapat dilakukan perhitungan traveling distance dan safety index. Proses optimasi dilakukan menggunkan 6 alternatif perhitungan pada fase pekerjaan basement dan 12 alternatif perhitunga pada fase pekerjaan tower. Berikut merupakan alternatif-alternatif perhitungan masing-masing fase pekerjaan: Tabel 7 Alternatif Perhitungan pada Fase Basement Direksi Kit Parkir Logistik Bengkel Fabrikasi Tabel 8 Alternatif Perhitungan pada Fase Tower Fabrikasi Stok Peralatan Genset Fabrikasi Besi Bengkel Fabrikasi Stok Besi Hasil wawancara dengan K3 officer dan project manager di lapangan mengenai tingkat bahaya kecelakaan kerja pada seluruh zona proyek. Maka didapat 3 zona kecelakaan yang memungkinkan terjadi. Zona pertama adalah zona kejatuhan tower crane dengan radius 100 meter (sesuai dengan tinggi tower crane), zona kedua yakni perputaran lengan tower crane dengan radius 65 meter (sesuai dengan panjang lengan tower crane), zona ketiga yakni zona tersengat tegangan listrik genset atau ledakan genset dengan radius 25 m eter. Dari 3 zona tersebut ditentukan 6 kriteria nilai safety seperti pada
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 4 Untuk perhitungan traveling distance menggunakan rumus: Traveling Distance (TD) = d mi f mi (2.1) n m,i=1 Perhitungan Safety Index menggunakan rumus: Safety Index (SI) = S mi f mi (2.2) n m,i=1 Dimana n = Jumlah fasilitas total pada proyek S mi = Tingkat keamanan dan keselamatan antar fasilitas m dan i d mi = jarak dari fasilitas m menuju i F mi = Frekuensi perjalanan antar fasilitas m dan i Berikut merupakan hasil perhitungan traveling distance dan safety index masing-masing fase. 1. Fase Pekerjaan Basement Alternatif 1 (kondisi asli) Alternatif 1 merupakan kondisi asli dilapangan dimana pada alternatif ini belum ada fasilitas yang lokasinya ditukar. Hasil perhitungan didapatkan nilai TD = meter dan nilai SI = 1439,35. Alternatif 15 Pada alternatif 15, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu gudang logistik dan bengkel fabrikasi. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = meter, dan mengalami penurunan sebesar 2,6% jika dibandingkan = 1381,54. Nilai SI mengalami penurunan sebesar 4,02% jika Alternatif 20 Pada alternatif 20, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu fabrikasi besi dan bengkel fabrikasi. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 24587,4 meter, dan mengalami penurunan sebesar 9,6% jika dibandingkan = 1445,4. Nilai SI mengalami peningkatan sebesar 0,42% jika Alternatif 21 Pada alternatif 21, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu stok besi dan bengkel fabrikasi. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = meter, dan mengalami penurunan sebesar 13,7% jika dibandingkan = 1478,32. Nilai SI mengalami peningkatan sebesar 2,71% jika Alternatif 22 Pada alternatif 22, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu gudang peralatan dan bengkel fabrikasi. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 28002,4 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 3% jika dibandingkan = 1494,08. Nilai SI mengalami peningkatan sebesar 3,8% jika Alternatif 24 Pada alternatif 24, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu stok besi dan fabrikasi besi. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 30407,6 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 11,8% jika dibandingkan = 1484,72. Nilai SI mengalami peningkatan sebesar 3,15% jika Dari perhitungan 6 alternatif traveling distance dan safety index, maka selanjutnya hasil perhitungan tersebut di plot ke dalam sebuah diagram pareto optima. Untuk penjelasan mengenai diagram pareto optima dapat dilihat pada bab sebelumnya. Berikut merupakan ringkasan hasil perhitungan TD dan SI serta ploting diagram pareto optima: Tabel 9 Hasil Perhitungan TD dan SI Fase Basement Gambar 3. Diagram Pareto Optima Fase Basement Dari gambar 3 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 3 titik alternatif yang masuk dalam garis pareto optima yaitu alternatif 15, 20 dan 21. Untuk menentukan alternatif yang paling optimum yaitu dengan melihat selisih nilai TD ( TD) dan selisih nilai SI ( SI). Perhitungan nilai TD dan nilai SI adalah sebagai berikut: SI 1 = nilai SI alternatif 21 nilai SI alternatif 20 = 1478, ,4 = 32,92 SI 2 = nilai SI alternatif 20 nilai SI alternatif 15 = 1445, ,54 = 63,86 TD 1 = nilai TD alternatif 20 nilai TD alternatif 21 = 24587, = meter TD 2 = nilai TD alternatif 15 nilai TD alternatif 20 = ,4 = 2167,6 meter
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 5 Dari perhitungan nilai ( TD) dan ( SI) di atas, dapat dilihat bahwa nilai SI antar alternatif sangat kecil. Sehingga, pada fase pekerjaan basement alternatif 15 dan 21 merupakan perhitungan yang optimum, karena memiliki nilai TD dan SI yang minimum. Akan tetapi, k edua alternatif tersebut tidak dapat dibandingkan satu sama lain, karena masing-masing alternatif tersebut memiliki keunggulan nilai TD dan SI. Alternatif 15 memiliki keunggulan nilai SI yang lebih kecil bila dibandingkan dengan alternatif 21. Akan tetapi, alternatif 21 memiliki keunggulan nilai TD yang lebih kecil dari alternatif 15. Sehingga, untuk menentukan site layout yang paling optimum tergantung pada prioritas pemilihan. Apabila lebih mementingkan jarak tempuh, maka site layout yang optimum adalah 21. Sedangkan, jika mementingkan safety index maka site layout yang paling optimum adalah Fase Pekerjaan Tower Alternatif 1 (kondisi asli) Alternatif 1 merupakan kondisi asli dilapangan dimana pada alternatif ini belum ada fasilitas yang lokasinya ditukar. Hasil perhitungan didapatkan nilai TD = meter dan nilai SI = 4223,17. Alternatif 33 Pada alternatif 33, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu bengkel fabrikasi 1 dan fabrikasi besi 2. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = ,5 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 116% jika Sedangkan untuk perhitungan nilai SI = 4673,8 dan mengalami peningkatan sebesar 10,7% jika Alternatif 35 Pada alternatif 35, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu stok besi 2 dan bengkel fabrikasi 1. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = ,2 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 123% jika dibandingkan = 4227,1 dan mengalami peningkatan sebesar 0,1% jika Alternatif 40 Pada alternatif 40, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu bengkel fabrikasi 2 dan fabrikasi besi 1. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 83696,8 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 69% jika Sedangkan untuk perhitungan nilai SI = 3710,87 dan mengalami penurunan sebesar 12,1% jika Alternatif 41 Pada alternatif 41, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu stok besi 2 dan fabrikasi besi 1. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 81644,8 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 65% jika dibandingkan = 4824,52 dan mengalami peningkatan sebesar 14,2% jika Alternatif 44 Pada alternatif 44, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu stok besi 1 dan fabrikasi besi 2. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 86985,8 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 75% jika dibandingkan = 4061,33 dan mengalami penurunan sebesar 3,8% jika Alternatif 45 Pada alternatif 45, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu stok besi 1 dan bengkel fabrikasi 2. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 91322,8 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 84% jika dibandingkan = 4122,05 dan mengalami penurunan sebesar 2,4% jika Alternatif 49 Pada alternatif 49, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu bengkel fabrikasi 2 dan gudang peralatan. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 84089,4 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 70% jika Sedangkan untuk perhitungan nilai SI = 3545,59 dan mengalami penurunan sebesar 15% jika Alternatif 50 Pada alternatif 50, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu stok besi 2 dan gudang peralatan. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 71301,3 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 44% jika dibandingkan = 4245,08 dan mengalami peningkatan sebesar 0,5% jika Alternatif 54 Pada alternatif 54, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu bengkel fabrikasi 2 dan fabrikasi besi 2. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 50073,6 meter, dan mengalami peningkatan sebesar 1% jika dibandingkan = 3850,5 dan mengalami penurunan sebesar 8,8% jika Alternatif 55 Pada alternatif 55, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu stok besi 2 dan fabrikasi besi 2. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = 48865,2 meter, dan mengalami penurunan sebesar 1% jika dibandingkan = 4211,86 dan mengalami peningkatan sebesar 0,3% jika
6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 6 Alternatif 56 Pada alternatif 56, terdapat 2 fasilitas yang ditukar lokasinya yaitu stok besi 2 dan bengkel fabrikasi. Dari perhitungan didapatkan nilai TD = meter, dan mengalami peningkatan sebesar 3% jika dibandingkan = 3945,26 dan mengalami peningkatan sebesar 6,6% jika Dari perhitungan 12 alternatif traveling distance dan safety index, maka selanjutnya hasil perhitungan tersebut di plot ke dalam sebuah diagram pareto optima. Untuk penjelasan mengenai diagram pareto optima dapat dilihat pada bab sebelumnya. Berikut merupakan ringkasan hasil perhitungan TD dan SI serta ploting diagram pareto optima: Tabel 4.10 Hasil Perhitungan TD dan SI Gambar 4 Diagram Pareto OptimaTower Gedung Dari gambar 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 3 titik alternatif yang masuk dalam garis pareto optima. Pada garis pareto optima tersebut menunjukkan bahwa alternatif 49,54, dan 55 merupakan perhitungan yang optimum, karena memiliki nilai TD dan SI yang minimum. Namun, pada ketiga alternatif tersebut tidak dapat dibandingkan satu sama lain, karena masing-masing alternatif tersebut memiliki keunggulan nilai TD dan SI. Seperti alternatif 49 memiliki keunggulan nilai SI yang lebih kecil dari alternatif 54 dan 55. Akan tetapi nilai TD pada alternatif 49 lebih besar jika dibandingkan dengan alternalitf 54 dan 55. Sehingga untuk menentuka site layout yang paling optimum yaitu dengan cara melihat selisih nilai SI ( SI) dan selisih nilai TD ( TD) dari ketiga alternatif tersebut. untuk perhitungan nilai ( SI) dan nilai ( TD) adalah sebagai berikut: SI 1 = nilai SI alternatif 55 nilai SI alternatif 54 = 4211,9 3850,5 = 361,34 SI 2 = nilai SI alternatif 54 nilai SI alternatif 49 = 3850,5 3545,6 = 304,93 TD 1 = nilai TD alternatif 54 nilai TD alternatif 55 = 50073, ,2 = 1208,4 meter TD 2 = nilai TD alternatif 49 nilai TD alternatif 54 = 84089, ,6 = 34015,8 meter Dari perhitungan nilai ( SI) dan ( TD) di atas, dapat dilihat bahwa penurunan atau kenaikan nilai SI dari ketiga alternatif tersebut tidak terlalu jauh. Sedangkan perbedaan nilai TD dari ketiga alternatif tersebut sangat besar. Maka, alternatif 54 diambil sebagi bentuk site layout yang paling optimum dari ketiga alternatif tersebut. IV. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan traveling distance dan safety index terhadap fase pekerjaan basement dan tiga tower gedung pada proyek the samator surabaya, maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada fase pekerjaan basement: Hasil perhitungan traveling distance (TD) dan safety index (SI) dengan 6 alternatif perpindahan fasilitas bentuk site layout yang optimum berdasarkan nilai safety index sebagai faktor terpenting adalah alternatif 15 dengan niali SI sebesar 1381,54. Sedangkan bentuk site layout yang optimum berdasarkan nilai traveling distance sebagai faktor terpenting adalah alternatif 21 dengan nilai TD sebesar meter. 2. Pada fase pekerjaan tiga tower gedung: Hasil perhitungan traveling distance (TD) dan safety index (SI) dengan 12 alternatif perpindahan fasilitas didapatkan bahwa alternatif 54 m erupakan bentuk site layout yang optimum dengan nilai TD sebesar 50073,6 meter dan nilai SI sebesar 3850,5. DAFTAR PUSTAKA [1] Yeh, I-C Construction-site layout using annealed neural network. Journal of Computing in Civil Engineering, 9(3) [2] Li, H & Love, P Genetic Search for Solving Construction Site-lavel Unequal Area Facility Layout Problem, Elsevier Science, [3] Easa, M. Said., Hossain, K. M. AA New Mathematical Optimization Model for Construction Site Layout. ASCE Journal of Construction Engineering and Management, 134, [4] Alkhabib, Akhmad Tugas Akhir: Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya.
Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-114 Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence
Lebih terperinciOptimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Daniel Tri Effendi, Tri
Lebih terperinciOptimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-22 Optimasi Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya Handi Destianno Adhika
Lebih terperinciOPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU TAHAP III POLITEKNIK NEGERI MALANG
1 OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU TAHAP III POLITEKNIK NEGERI MALANG Rega Bhaskara Yuliantoro 1, M. Hamzah Hasyim 2, Kartika Puspa
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (Juli, 2014) ISSN: ( Print)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (Juli, 04) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Analisis Tata Letak Fasilitas Proyek Menggunakan Activity Relationship Chart dan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-131
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (04) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) D-3 Analisis Tata Letak Fasilitas Proyek Menggunakan Activity Relationship Chart dan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan
Lebih terperinciDaniel Tri Effendi NRP Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST., MT., Ph.D Yusroniya Eka Putri, ST., MT
Daniel Tri Effendi NRP. 3108 100 098 Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST., MT., Ph.D Yusroniya Eka Putri, ST., MT Latar Belakang Setiap proyek mempunyai lahan yang berbeda menggunakan fasilitas yang
Lebih terperinciOPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung B PTIIK Universitas Brawijaya Malang)
OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung B PTIIK Universitas Brawijaya Malang) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Lebih terperinciOPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI- OBJECTIVES FUNCTION
OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI- OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Baru Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Tahap II) Rahmat Wahyudi, Kartika Puspa Negara,
Lebih terperinciOptimasi Site Layout pada Proyek Pembangunan Apartemen Pavilion Permata Tower 2
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 47 Optimasi Site Layout pada Proyek Pembangunan Apartemen Pavilion Permata Tower 2 Dhanang Bagus Setyobudi dan Supani Jurusan
Lebih terperinciOPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMART RUNGKUT SURABAYA
TUGAS AKHIR - RC14-1510 OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMART RUNGKUT SURABAYA HANDI DESTIANNO ADHIKA NRP. 3112 100 124 Dosen Pembimbing Cahyono Bintang
Lebih terperinciPerbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply
1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS VOL.5, No.2, (2016) ISSN: ( Print) 1
JURNL TKNIK ITS VOL.5, No., (06) ISSN:-59 (0-9 Print) Perencanaan Site Layout acilities erdasarkan Traveling Distance dan Safety Index pada Proyek Pembangunan otel The limar Surabaya ngga Sukma Wijaya
Lebih terperinciMONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA
MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA Agnes Maria Wijaya 1, Ayu Wirastuti 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN BEKISTING METODE SEMI SISTEM BERDASARKAN STRATEGI ROTASI PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( STUDI KASUS:
Lebih terperinciOPTIMASI SITE LAYOUTMENGGUNAKAN METODE MULTI- OBJECTIVES FUNCTION PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SUPERMARTKET SUPERINDO, SEMARANG.
OPTIMASI SITE LAYOUTMENGGUNAKAN METODE MULTI- OBJECTIVES FUNCTION PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SUPERMARTKET SUPERINDO, SEMARANG. Fitri Nur Laili 1), Widi Hartono 2), Sugiyarto 3) 1) Mahasiswa program
Lebih terperinciOptimasi Penempatan Group Tower Crane pada Proyek Pembangunan My Tower Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-39 Optimasi Penempatan Group Tower Crane pada Proyek Pembangunan My Tower Surabaya Ahmad Puguh Septiawan dan Cahyono Bintang
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan konstruksi pada masa sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang, misalnya pembangunan
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Efektifitas Struktur Gedung dengan Menggunakan Shearwall dan kombinasi antara Shearwall-Outrigger
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (212) 1-6 1 Analisis Perbandingan Efektifitas Struktur Gedung dengan Menggunakan Shearwall dan kombinasi antara Shearwall-Outrigger Yachub Syahriar, M. Faishal Mukarrom,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-41 Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari
Lebih terperinciDAFTAR ACUAN. Sites Through Gis And Bim Integration. Journal of. Information Technology in Construction, 17,
DAFTAR ACUAN [1]. Irizarry. J., Karan, E. P. 2012. Optimizing Location Of Tower Cranes [2]. Irizarry. J., Karan, E. P. 2012. Optimizing Location Of Tower Cranes [3]. Al-Hussein, M., Niaz, M., A., Yu, H.,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha
Oleh : Muhammad Ridha 3108.100.646 TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Dosen Pembimbing : M. Arif Rohman, ST.
Lebih terperinciSURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok
Lebih terperinciAnalisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik
1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Lebih terperinciOPTIMASI CONSTRUCTION SITE LAYOUT MENGGUNAKAN METODE METAHEURISTIC ALGORITHM PADA PROYEK GREAT HOTEL DIPONEGORO
OPTIMASI CONSTRUCTION SITE LAYOUT MENGGUNAKAN METODE METAHEURISTIC ALGORITHM PADA PROYEK GREAT HOTEL DIPONEGORO Vincent Jonathan 1, Adrian Kristian Sugiarto 2, Effendy Tanojo 3, Doddy Prayogo 4 ABSTRAK
Lebih terperinciSKRIPSI OPTIMASI SITE LAYOUT DENGAN METODE MULTI OBJECTIVES
SKRIPSI OPTIMASI SITE LAYOUT DENGAN METODE MULTI OBJECTIVES (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Supermarket Superindo Semarang) Site Layout Optimization By Using Multi Objectives Method (Study Case
Lebih terperinciAnalisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Analisa Perbandingan Penggunaan Semi Konvensional Dengan Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat Yevi Novi Dwi Saraswati, Retno Indryani Jurusan
Lebih terperinciKata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.
Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari Surabaya Rininta Fastaria dan Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBlending Agregat Menggunakan Algoritma Genetika
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-9271 D-113 Blending Menggunakan Algoritma Genetika Yeni Rochsianawati, PujoAji dan Januarti Jaya Ekaputri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciKata kunci : metode bekisting table form
1 Perbandingan Waktu dan Biaya Konstruksi Pekerjaan Bekisting Menggunakan Metode Semi Sistem Dengan Metode Table Form (Studi Kasus: Proyek FMipa Tower ITS Surabaya) Muhammad Fandi, Yusroniya Eka Putri,
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 STUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI Denny Ervianto, Retno Indryani, Endah Wahyuni Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Tujuan Studi...
Lebih terperinciAnalisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin baiknya kondisi ekonomi di Indonesia dan meningkatnya persaingan antar perusahaan, dan tingkat inflasi di tahun 2014 yang pada bulan September ini mencapai
Lebih terperinciOptimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan Program Linier
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-1 Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat kepadatan lalu lintas di daerah tersebut, salah satunya ialah ketersediaan lahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia yang dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan tingkat kepadatan lalu lintasnya, salah satu daerah ibu kota yang mengalami
Lebih terperinciANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K)
ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K) Farida Rahmawati 1 dan Diana Wahyu Hayati 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Institut
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)
1 Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) Zul Fadli, Yusroniya Eka Putri R.W, ST., MT dan Trijoko Wahyu Adi, ST., MT., PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS STATIC TOWER CRANE DAN MOBILE CRANE DENGAN MODIFIKASI POSISI SUPPLY POINT Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA 3110.105.012
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI Feby Kartika Sari dan Retno Indryani Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Pengertian Kerja Praktek adalah pengalaman kerja yang didapat oleh mahasiswa/i di lapangan. Kerja praktek ini diwajibkan bagi setiap mahasiswa/i Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA
PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA Bobby Armanda Akeda Damanik Yusronia Eka Putri, ST., MT., Cahyono Bintang Nurcahyo,
Lebih terperinciUniversitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciAnalisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta
JURNAL EKNIK POMIS Vol. 2, No. 2, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) C-72 Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan Underpass di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali Ayunita Indria Dewi dan Cahyono Bintang Nurcahyo
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA
PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Intan Mayasari 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Magister
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-57 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan Muchamad Faridz Hidayat dan Christiono
Lebih terperinciArahan Distribusi Lokasi Pos Pemadam Kebakaran Berdasarkan Kawasan Potensi Risiko Bencana Kebakaran di Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Arahan Distribusi Lokasi Pos Pemadam Kebakaran Berdasarkan Kawasan Potensi Risiko Bencana Kebakaran di Kota Surabaya Devi
Lebih terperinciPENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR
TUGAS AKHIR PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR WINDIARTO ABISETYO NRP 3106100105 DOSEN PEMBIMBING Farida Rachmawati, ST., MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas
Lebih terperinciAnalisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-181 Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya T. Defi Anysa Rasyid, Christiono Utomo Jurusan
Lebih terperinciStudi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-47 Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen Rendy Prasetya Rachman dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciAnalisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 4, No.1, (14) 337-35 (31-98X Print) 1 Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya Wahyu Ika Aprilia dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN
1 IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi, Yusroniya
Lebih terperinciANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT
ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Anwar 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA
ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA Soelistyono 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciOptimasi Biaya Penggunaan Alat Berat Untuk Pekerjaan Pengangkutan Dan Penimbunan Pada Proyek Grand Island Surabaya Dengan Program Linier
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat Untuk Pekerjaan Pengangkutan Dan Penimbunan Pada Proyek Grand Island Surabaya Dengan Program Linier Qariatullailiyah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pusat perdagangan. Meningkatnya pembangunan berbanding terbalik dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, pembangunan gedung gedung bertingkat meningkat dengan pesat. Gedung bertingkat tersebut digunakan sebagai pusat perkantoran, hunian, maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung dengan bantuan tenaga orang-orang atau hewan, seperti keledai. Crane ini digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. macam metodologi. Metodologi adalah suatu kombinasi tertentu yang meliputi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Dalam melakukan suatu penelitian, para peneliti dapat menggunakan bermacam macam metodologi. Metodologi adalah suatu kombinasi tertentu yang meliputi strategi,
Lebih terperinciPERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA
PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA Satria Adyaksa, Ir. Wahju Herijanto, MT, Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA
1 PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA Reza Rifaldi, Farida Rachmawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 23373539 (23019271 Print) 1 Analisa Teknis Dan Ekonomis Pembangunan Fasilitas Terpadu untuk Meningkatkan Produktivitas Kapal Di Galangan Tepian Mahakam
Lebih terperinciFAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA
OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-98 Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan Devi Santi Maharani dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan
Lebih terperinciAnalisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen
1 Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Aditya Febrian Saputra, Farida Rahmawati, ST., MT. dan Yusronia Eka Putri, ST., MT Jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara yang sedang berkembang, khususnya Indonesia, banyak terjadi pembangunan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta. Pembangunan-pembangunan di
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-173 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan Fahad dan Christiono Utomo Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai
Lebih terperinciANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (1-8) 1 ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Hanang Rizki Ersa Fardana, Ir. Heri Joestiono, M.T. Jurusan Teknik Fisika,
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RS.
EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RS. SANTO BORROMEUS) Novani Nur Indriani NRP : 9921028 Pembimbing : MAKSUM TANUBRATA, Ir.,
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada
Lebih terperinciAnalisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-17 Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta Dwitanti Wahyu Utami
Lebih terperinciAbstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GUNAWANGSA MERR APARTMENT (RISK ANALYSIS OF SAFETY AND EALT OCCUPATION AT GUNAWANGSA MERR APARTMENT) Enny A Muslim, Anik Ratnaningsih, Sri
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1 PENDAHULUAN Pada bab 2 telah dibahas tentang pengertian sisa material konstruksi, jenis-jenis, klasifikasi dan faktor-faktor penyebab terjadinya sisa material konstruksi. Disamping
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN MENARA ASTRA PROJECT (METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS)
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN MENARA ASTRA PROJECT (METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS) Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : WAHYUDIN
Lebih terperinciANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO
ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO Kukuh Rahardjo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: kukuhrah@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA
PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA Nur Aini Rachmawati, Iwan Vanany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan
Lebih terperinciAnalisis Highest and Best Use pada Lahan di Jalan Tenggilis Timur 7 Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-30 Analisis Highest and Best Use pada Lahan di Jalan Tenggilis Timur 7 Surabaya Kevin dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciPROYEK AKHIR RC
PERENCANAAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG GEOMATIKA FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA MAHASISWA 1 MIFTA AFIATA NRP. 3111030053 MAHASISWA 2 FARIZ WIDYA HARWANTO NRP.
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print C-45 Penentuan Prioritas Pengembangan Infrastruktur Kawasan Wisata Bahari di Desa Sumberejo, Desa Lojejer dan Desa Puger Kulon, Kabupaten
Lebih terperinciPengaruh Penataan Bangunan dan Lingkungan Terhadap Resiko Bencana Kebakaran Di Kelurahan Nyamplungan Kota Surabaya
C198 Pengaruh Penataan Bangunan Lingkungan Terhadap Resiko Bencana Kebakaran Di Kelurahan Nyamplungan Kota Surabaya Arimudin Nurtata Adjie Pamungkas Jurusan Perencanaan Wilayah Kota, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciMODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN METODE DEMOLISI PADA PROYEK KONSTRUKSI
MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN METODE DEMOLISI PADA PROYEK KONSTRUKSI Lathiful Wafiq 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) 1-6 1 PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK Whisnu Dwi Wiranata, I Gusti Putu
Lebih terperinciMetode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya Muhammad
Lebih terperinciTINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI
TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI Albertus Andhika 1, Alfonso Wijanalto 2, Andi 3 ABSTRAK : Produktivitas pekerja konsruksi telah
Lebih terperinci4- PEKERJAAN PERSIAPAN
4- PEKERJAAN PERSIAPAN Ketika sebuah proyek sudah memasuki tahap pelaksanaan, maka pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan adalah persiapan yang terdiri dari : 4.1 Main Schedule atau Jadwal Pelaksanaan
Lebih terperinciAnalisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Walikota Mustajab Surabaya Dewi Maulita, Cahya Buana, ST., MT., Istiar, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337 3539 (2301 9271 Print) 1 Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional
Lebih terperinciModel Optimisasi Tata Letak Pelabuhan Curah Kering dengan Pendekatan Simulasi Diskrit: Studi Kasus Pelabuhan Khusus PT Petrokimia Gresik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-11 Model Optimisasi Tata Letak Pelabuhan Curah Kering dengan Pendekatan Simulasi Diskrit: Studi Kasus Pelabuhan Khusus PT
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) D-60
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-60 Analisa Perbandingan Biaya dan Waktu Bangunan Konstruksi Baja Menggunakan Sistem Pre-Engineering Building dan Sistem pada
Lebih terperinciPANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA
PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Johanes Jiman¹, Eka Pramudita², Andi³ ABSTRAK : Konstruksi merupakan salah satu industri yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Perkembangan pembangunan belakangan ini sangat pesat sekali, sehingga hal tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena bangunan
Lebih terperinciANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA
ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA
TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT.,
Lebih terperinci