BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun"

Ratna Gunardi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun mencapai 2,15% per tahun, lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk nasional pada periode yang sama sebesar 1,49% per tahun (Badan Pusat Statistik, 2010). Pertumbuhan penduduk yang cukup pesat ini ditambah lagi dengan perkembangan pariwisata menuntut adanya peningkatan pembangunan infrastruktur seperti perumahan, villa, hotel dan sebagainya. Proses pembangunan perumahan diawali dengan perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan sehingga proyek dapat berjalan dengan efisien. Adapun perencanaan proyek meliputi perencanaan kegiatan dan perencanaan biaya. Pada tahapan perencanaan proyek diperlukan adanya estimasi durasi dan waktu pelaksanaan. Hasil dari perencanaan proyek berupa penjadwalan proyek yang memberikan informasi mengenai jadwal kegiatan dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi dan waktu proyek (Soeharto, 1999). Penjadwalan proyek adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing tahapan pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada (Husen, 2008). 1

2 2 Pada proses pembangunan konstruksi terdapat kegiatan yang bertahap dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Terdapat pula proyek konstruksi yang melakukan pekerjaan berulang. Pekerjaan berulang ini menyebabkan pemakaian kebutuhan sumber daya juga berulang dan berkelanjutan. Apabila tidak memperhitungkan pekerjaan berulang ini maka dapat menyebabkan penundaan yang dapat juga mempengaruhi lamanya durasi dan waktu kegiatan proyek, membengkaknya biaya serta penggunaan sumber daya yang tidak efisien. Tantangan pada proses pembangunan adalah bagaimana merencanakan jadwal dan waktu yang efisien dan efektif. Dalam penjadwalan waktu pelaksanaan proyek konstruksi, pengembang atau pemilik proyek biasanya menggunakan beberapa metode diantaranya Bar Chart, Network Diagram (Project Evaluation Review Technique (PERT), Critical Path Method (CPM), Precedence Diagram Method (PDM)) dan Line of Balance (LOB). Metode-metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan metode Bar Chart yakni mudah dibuat dan dipahami selain itu kekurangan dari metode ini tidak dapat menunjukkaan hubungan ketergantungan antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan dari keterlambatan dan sulit mengadakan pembaharuan karena harus dilakukan dengan membuat bagan balok yang baru apabila terjadi kesalahan. Network Diagram dapat menunjukkan hubungan ketergantungan antar akivitas satu dengan aktivitas lainnya dan merupakan metode penyempurnaan dari metode Bar Chart. Selain itu metode ini dapat memperkirakan kurun waktu penyelesaian proyek dan

3 3 mengetahui aktivitas yang bersifat kritis (Soeharto, 1999). Line of Balance (LOB) tidak dapat memperlihatkan hubungan ketergantungan antar aktivitas satu dengan aktivitas lainnya dan aktivitas yang bersifat kritis secara spesifik namun memiliki beberapa kelebihan selain mudah untuk penjadwalan berulang, metode ini juga mampu untuk menunjukkan kecepatan kemajuan diantara aktivitas-aktivitasnya serta mampu menunjukkan aktivitas yang mengalami konflik secara langsung dengan melihat diagram garis yang mengalami perpotongan (Husen, 2008 dalam Arianto, 2010). Terdapat penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan analisis pengalokasian waktu dan biaya menggunakan perbandingan PERT/CPM dan PDM pada paket-03 proyek jalan tol Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua, Bali. Proyek ini diselesaikan selama 403 hari dengan biaya yang dikeluarkan yaitu Rp ,00. Hasil pengalokasian waktu dengan menggunakan PERT/CPM yaitu selama 405 hari dengan 14 hari libur dan menggunakan metode PDM hasil yang diperoleh yaitu selama 403 hari yang juga terdapat 14 hari libur. Metode yang lebih baik digunakan dalam penelitian ini yaitu metode PDM karena waktu penyelesaian proyek lebih cepat dari PERT/CPM (Sugiarti, 2014). Penelitian ini menganalisis mengenai pengalokasian waktu pada proyek pembangunan perumahan type 36/120 Kori Nuansa Bukit. Pengerjaan proyek ini dikerjakan secara bersamaan dan berulang dengan menggunakan metode Bar Chart. Metode ini kurang efektif jika digunakan pada proyek yang mengerjakan pekerjaan berulang karena tidak dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya pada unit

4 4 pekerjaan berulang. Menurut Soeharto (1999) selain itu metode ini juga sulit dalam melakukan pembaharuan karena apabila terdapat kesalahan harus membuat bagan yang baru dan juga tidak dapat menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antar kegiatan, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek. Dengan adanya pekerjaan berulang, diperlukannya penjadwalan yang sistematis agar tidak terjadi pemborosan sumber daya baik berupa tenaga kerja, peralatan maupun bahan. Pada umumnya metode penjadwalan yang dapat diaplikasikan pada proyek yang melakukan pekerjaan berulang yaitu metode Line of Balance (LOB). Selain metode Line of Balance (LOB), dapat juga digunakan Project Evaluation Review Technique/Critical Path Method (PERT/CPM). Penelitian ini mengangkat topik mengenai perbandingan Project Evaluation Review Technique/Critical Path Method (PERT/CPM) dan Line of Balance (LOB) pada kegiatan proyek berulang dengan judul Penjadwalan Proyek Konstruksi Dengan Perbandingan Project Evaluation Review Technique/Critical Path Method (PERT/CPM) dan Line of Balance (LOB) Terhadap Waktu (Studi Kasus : Pembangunan Perumahan Type 36/120 Kori Nuansa Bukit).

5 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana estimasi durasi penjadwalan proyek pembangunan perumahan type 36/120 Kori Nuansa Bukit bila menggunakan Project Evaluation Review Technique/Critical Path Method (PERT/CPM) dan Line of Balance (LOB)? 2. Apakah kekurangan dan kelebihan pada hasil analisis penjadwalan proyek pembangunan perumahan type 36/120 Kori Nuansa Bukit bila menggunakan Project Evaluation Review Technique/Critical Path Method (PERT/CPM) dan Line of Balance (LOB)? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui estimasi durasi penjadwalan proyek pembangunan perumahan type 36/120 Kori Nuansa Bukit bila menggunakan Project Evaluation Review Technique/Critical Path Method (PERT/CPM) dan Line of Balance (LOB). 2. Mengetahui kekurangan dan kelebihan pada hasil analisis penjadwalan proyek pembangunan perumahan type 36/120 Kori Nuansa Bukit bila menggunakan Project Evaluation Review Technique/Critical Path Method (PERT/CPM) dan Line of Balance (LOB).

6 6 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini hanya memperhatikan durasi dan waktu penyelesaian, hubungan ketergantungan antar satu aktivitas dengan aktivitas lainnya, volume yang dibutuhkan pada masing-masing aktivitas dan jumlah tenaga kerja pada masing-masing aktivitas pada pembangunan perumahan type 36/120 Kori Nuansa Bukit dengan membandingkan Project Evaluation Review Technique/Critical Path Method (PERT/CPM) dan Line of Balance (LOB). 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Diharapkan dapat memberi masukan kepada kontraktor, deleveloper dan pihak-pihak yang terkait mengenai penjadwalan proyek sehingga mampu meningkatkan pengendalian waktu yang efisien dalam pelaksanaan proyek. 2. Membantu menambah wawasan bagi mahasiswa dan berpikir kritis mengenai penjadwalan proyek.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna