BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kecemasan trait dan variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menjelaskan mengenai definisi operasional, subyek penelitian, desain

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri

BAB 3 METODE PENELITIAN. ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat. menentukan apakah peneltian tersebut dapat dipertanggungjawabkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior).

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian yang dipakai adalah para mahasiswa Binus yang bekerja di. Center) di Binus University

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan

4. METODOLOGI PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,

BAB 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prediktor dan (2) variabel Y sebagai outcome. seseorang berperilaku untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

Hubungan Dukungan Sosial dan Learning Burnout Pada Mahasiswa Kelas Karyawan di Universitas Gunadarma

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan membahas mengenai metode pengambilan sampel. Bagian kelima akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi dan Karakteristik Sampel. populasi mahasiswa Universitas Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang dijadikan sebagai alat ukur dan hipotesis yang digunakan peneliti sebagai dugaan sementara untuk menjawab penelitian. 1.1.1 Variable Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 3.1.1.1 Dukungan Sosial Dukungan Sosial adalah kesediaan orang-orang dalam memberikan perhatian, kepedulian baik dalam bentuk emosi dan tingkah laku. Pada penelitian ini dukungan sosial diukur dengan menggunakan skala dukungan sosial dari teori dukungan sosial (Zimet, Dahlem, Zimet & Farley, 1988) yang telah diadaptasi oleh Cheng dan Chan (2004). Skala tersebut terdiri dari dimensi dukungan sosial dari keluarga, teman dan orang-orang terdekat (significant others). 25

3.1.1.2 Kepercayaan Diri Kepercayaan diri adalah sikap positif dimana kondisi individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Pada penelitian ini kepercayaan diri diukur dengan skala kepercayaan diri berdasarkan ciri-ciri kepercayaan diri yang diambil berdasarkan teori Lauster (dalam Ashriati, Alsa, Suprihatin, 2006). 1.1.2 Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris (Danim, 2003). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak ada hubungan yang positif antara dukungan sosial dan kepercayaan diri pada penyandang tuna daksa. H a = Ada hubungan yang positif antara dukungan sosial dan kepercayaan diri pada penyandang tuna daksa. 1.2 Subyek Penelitian dan Teknik Sampling Pada sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai subyek penelitian dengan karakteristik yang dimiliki, teknik sampling dan desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian.

3.2.1 Karakteristik Subyek Penelitian Pada penelitian ini, karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah individu yang memiliki kecacatan fisik atau ketidaksempurnaan anggota tubuh yang tinggal di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti, baik pria maupun wanita, berusia antara 17-30 tahun. Panti tersebut merupakan panti milik pemerintah yang dibawah naungan Dinas Sosial DKI Jakarta yang mengurusi para penyandang cacat khususnya bagi penyandang cacat tuna daksa. Peneliti memilih Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti karena Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti merupakan panti milik pemerintah dibawah Dinas Sosial DKI Jakarta yang mengurusi para penyandang cacat khusunya tuna daksa di wilayah DKI Jakarta dengan Jumlah total penghuni PSBD sebanyak 100 penyandang tuna daksa. Sample pada penelitian ini adalah sebanyak 50 orang penyandang tuna daksa. 3.2.2 Teknik Sampling Menurut Sugiyono, (2012) didefinisikan bahwa teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampling untuk menentukan sampel dalam penelitian. Teknik sampling dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling teknik pengambilan sample yang memberikan peluang yang sama bagi setiap umur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sample. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified radom sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). Sedangkan

nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampling yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Teknik sampel ini meliputi sampling sistemtis, sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh, snowball sampling. (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling dengan jenis pengambilan sampling yaitu sampling purposive. Sampling purposive merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Sampling purposive dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang digunakan penelitian jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan samplingnya atau penentuan sampling untuk tujuan tertentu (Riduwan, 2003). 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian adalah strategi untuk memperoleh data yang dipergunakan untuk menguji hipotesa. Desain penelitian ini ditetapkan dengan mengacu pada hipotesa yang telah dibangun sebagai pembuktian hipotesa yang telah dibuat. (Sandjaja & Heriyanto, 2011). Desain penelitian secara umum terdiri dari dua jenis pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif didefinisikan sebagai suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menggunakan penyelidikan tentang

suatu fenomena sosial atau masalah manusia. Creswell (dalam Afriani, 2009). Sedangkan pendekatan kuantitatif didefinisikan oleh Musthofa (2008), merupakan jenis penelitian yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik atau dengan cara lain dari kuantifikasi untuk mengukur variable penelitiannya. Terdapat dua jenis penelitian kuantitatif menurut Seniati, Yulianto dan Setiadi (2009), yaitu penelitian kuantitatif eksperimental dan noneksperimental disebut juga penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menemukan penyebab yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa berdasarkan pada suatu kejadian yang sudah terjadi (Sudarma, 2008). Selanjutnya ditambahkan oleh Danim dan Darwis (2002) mengenai penelitian kuantitatif yang diklasifikasikan menjadi tujuh kategori, yaitu penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian tindakan, pendekatan perbandingan kausal, penelitian korelasional, penelitian eksperimental-semu, dan penelitian eksperimental. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bersifat non-eksperimental/ ex post facto. Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian korelasional untuk mengetahui dukungan sosial dengan kepercayaan diri pada penyandang tuna. Penelitian korelasional menurut Sandjaja dan Heriyanto, (2011) bertujuan untuk mengungkap hubungan koleratif antara variable walaupun tidak diketahui apakah sebab-akibat atau bukan, karena penelitian kolerasional tidak berusaha mengungkap adanya hubungan sebab-akibat.

3.3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti yang terletak di jalan utama 5 Cengkareng Barat Jakarta. 3.3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka dengan mencari data-data, dan kemudian dilanjutkan dengan observasi sampai melakukan survei awal, untuk mempersiapkan proposal penelitian, pengambilan data, hingga penyusunan laporan akhir. Pengerjaan penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu dimulai pada bulan Februari 2012 hingga bulan Juli 2012. Pengambilan data dilakukan selama satu bulan. Pengambilan data untuk try out dilakukan pada awal bulan Juli dan pengambilan data untuk penelitian dilakukan pada pertengahan bulan Juli 2012. 3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai alat ukur yang dijadikan oleh peneliti untuk mengukur dukungan sosial dan kepercayaan diri penyandang tuna daksa. 3.4.1.1 Alat Ukur Dukungan Sosial Alat ukur pada penelitian ini menggunakan alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri. Untuk mengukur dukungan sosial digunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang diambil dari teori Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988) yang kemudian telah diadaptasi kembali

oleh Chen dan Chang (2004) yang memilki tiga aspek yaitu Family Subscale, Friends Subscale, Significant Other Subscale dan memiliki 12 item, masing-masing terdiri aspek terdiri dari 4 item. Item yang terdapat dalam MSPSS merupakan pernyataan positif, dengan demikian ketiga aspek ini dianggap sebagai pendukung terciptanya dukungan sosial seseorang. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ketiga aspek tersebut dijadikan indikator dalam menentukan besarnya dukungan sosial seseorang. Berikut tabel daftar pernyataan alat ukur MSPSS dukungan sosial: Tabel 3.1 Jumlah Item Dukungan Sosial No. Indikator Item Jumlah Item 3. Significant 1, 2, 5, 10 4 Others Jumlah Sumber: Data Penelitian 2012 12 Pengukuran dalam MSPSS ini menggunakan skala Likert dengan memiliki 7 kategori pilihan jawaban, yaitu sangat-sangat tidak setuju, sangat tidak setuju, agak tidak setuju, netral, agak setuju, sangat setuju, sangat-sangat setuju. Namun dalam penelitian ini, peneliti melakukan adaptasi alat ukur untuk memudahkan responden dalam menjawab yang sesuai kondisi penyandang tuna daksa dengan menggunakan skala Likert dengan 4 kategori skala yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. 1. Family 3, 4, 8, 11 4 2. Friends 6, 7, 9, 12 4

3.4.1.2 Alat Ukur Kepercayaan Diri Alat ukur kepercayaan diri dibuat berdasarkan Lauster (dalam Ashriati, Alsa, dan Suprihatin, 2006) dengan empat indikator yaitu: 1). Percaya pada kemampuan diri sendiri. 2). Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan. 3). Memiliki rasa positif pada diri sendiri. 4). Berani mengungkapkan pendapat. Adapun skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert terdiri dari 4 skala yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai. Indikator tersebut terdiri dari 8 item pernyataan untuk indikator percaya pada kemampuan diri sendiri, 8 item pernyataan untuk indikator bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, 8 item untuk indikator memiliki rasa positif pada diri sendiri dan 8 item untuk indikator berani mengungkapkan pendapat. Sehingga total item dalam alat ukur ini sebanyak 32 item dengan jumlah item favorable sebanyak 16 item dan item unfavorable sebanyak 16 item. Berikut daftar penyataan tabel daftar pernyataan alat ukur kepercayaan diri: Tabel 3.2 Jumlah Item Kepercayaan Diri No. Indikator Item favorable item unfavorable Jumlah Item 1. Percaya pada 1,9,17,25 2,10,18,26 8 kemampuan diri Sendiri 2. Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 3,11,19,27 4, 12,20,28 8 3. Memiliki rasa positif pada diri sendiri 5,13,21,29 6, 14, 22,30 8

4. Berani 7,15,23,31 8,16,24,32 8 mengungkapkan pendapat Total 32 Sumber: Data Penelitian 2012 32 item inilah yang digunakan dalam pengambilan data penelitian terhadap Penyandang tuna daksa, sehingga jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 50 orang. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kedua alat ukur tersebut, dilakukan terlebih dahulu try out terhadap 30 penyandang tuna daksa di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti. 3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai hasil validitas dan reliabilitas pada kedua alat ukur. 3.4.2.1 Validitas Alat Ukur Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity) yaitu berupa uji keterbacaan (face validity) kepada penyadandang cacat dan pengurus panti, kemudian expert judgment oleh dosen pembimbing yaitu bapak Nanang, dosen statistik yaitu ibu Isti, dan guru bahasa Inggris Sumarni. Adapun pengujian pada butir item menggunakan metode korelasi person atau metode Corrected item-total correlation. Metode ini digunakan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi atau estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya (Priyatno, 2011).

Berikut gambaran hasil uji validitas alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri: Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kedua Alat Ukur Alat Ukur Nilai Jumlah Item Validitas Dukungan Sosial 0.231-0.523 12 Kepercayaan Diri 0.226-0.569 32 Sumber: Data Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai validitas alat ukur dukungan sosial berkisar antara 0.231-0.523 dengan jumlah item sebanyak 12. Sedangkan pada alat ukur kepercayaan diri, nilai validitas kelompok Penyandang tuna daksa 0.226-0.569 dengan jumlah item sebanyak 32. Pada kedua alat ukur tidak mengalami pengurangan item dikarenakan item-item tersebut memiliki nilai validitas diatas 0.2, sehingga masih dapat dikatakan sebagai item yang valid. Nisfiannoor (2009) mengatakan bahwa item-item yang valid adalah item yang memiliki nilai validitas diatas 0.2. 3.4.2.2 Reliabilitas Alat Ukur Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur adalah menggunakan uji reliabilitas sekali ukur (one shot) yang terdiri dari uji konsistensi butir (internal) multi bagian dengan menggunakan Cronbach s Alpha, dikarenakan instrumen kedua alat ukur berbentuk skala Likert Nisfiannoor (2009).

Nilai reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan nilai klasifikasi Guilford (dalam Indria & Nindyati, 2007). Berikut klasifikasi reliabilitas Guilford (dalam Indria & Nindyati, 2007), beserta nilai reliablitas alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri. Berikut klasifikasi reliabilitas Guilford beserta nilai reliabilitas alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri: Tabel 3.4 Nilai Reliabilitas Guilford Nilai Keterangan 0.00-0.19 Nilai reliabilitas sangat rendah 0.20-0.39 Nilai reliabilitas rendah 0.40-0.69 Nilai reliabilitas sedang 0.70-0.89 Nilai reliabilitas tinggi 0.90-1.00 Nilai reliabilitas sangat tinggi Sumber: Data Penelitian 2012 Dari hasil uji reliabilitas, dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas alat ukur dukungan sosial yang didapat memiliki nilai sebesar 0.554 dengan total item 12 termasuk dalam nilai reliabilitas yang tergolong sedang. Sedangkan untuk alat ukur kepercayaan diri memiliki nilai reliabilitas pada kelompok Penyandang tuna daksa sebesar 0.811 dengan jumlah item sebanyak 32 dan termasuk dalam nilai reliabilitas yang tergolong tinggi. Berikut gambaran hasil uji reliabilitas alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri: Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kedua Alat Ukur Alat Ukur Nilai Jumlah Item Reliabilitas Dukungan Sosial 0.554 12 Kepercayaan Diri 0.811 32 Sumber: Data Penelitian 2012

3.5 Prosedur Prosedur dalam penelitian ini dibagi dalam tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahapan pengolahan data yang akan dijelaskan sebagai berikut: 3.5.1 Persiapan Penelitian Pada tahapan persiapan penelitian ini, langkah pertama yang dilakukan dimulai dengan melakukan penentuan topik, penentuan desain penelitian, penentuan subjek penelitian, kemudian tahap penentuan instrumen yang diakhiri dengan uji coba alat ukur dan uji validitas dan reliabilitas alat ukur. 3.5.1.1 Penentuan Topik, Desain Penelitian, Subjek Penelitian Penentuan topik, desain penelitian, dan subjek penelitian dilakukan dengan mencari fenomena atau masalah yang terjadi di sekitar lingkungan sosial untuk mendukung diadakannya penelitian. kemudian didukung dengan mencari literatur seperti membaca jurnal, buku-buku ataupun artikel dan juga bimbingan oleh dosen pembimbing untuk membahas tentang fenomena yang akan diangkat menjadi topik penelitian. Setelah mengetahui tujuan, manfaat dan rumusan masalah yang akan diteliti, kemudian langkah selanjutnya dengan mencari desain penelitian yang akan digunakan dalam pengolahan penelitian. Pada tahap persiapan penelitian ini, ditentukan juga subjek penelitian sebelum proses pengambilan data dimulai. Penentuan subjek penelitian juga dimaksudkan untuk dapat menjadi patokan langkah berikutnya, yaitu

penentuan instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen. 3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Setelah melalui tahapan uji validitas dan reliabilitas alat ukur, dilakukan tahap pelaksanaan penelitian yang tediri dari tahap pengambilan data, tahap pengolahan data dan tahap analisis data. Adapun penjabaran mengenai tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: 3.5.2.1 Pengambilan Data Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang digunakan berupa angket (questionnaire) dukungan sosial dan kepercayaan diri yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner yang digunakan kuesioner terstruktur yaitu semua pertanyaan telah ditentukan jawabannya dan responden tinggal memilihnya dari jawaban yang telah tersedia. (Sandjaja & Heriyanto,2011). 3.5.3 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program aplikasi statistik, SPSS 17.0. Menurut Supardi (2007), pengolahan data terdiri dari tahap editing dan tahap tabulating. Pengolahan data dimulai dari tahapan editing, yaitu melakukan pemerikasaan satu per-satu item jawaban kuesioner yang sudah terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan tahapan tabulating dimana pada tahapan ini peneliti

memeriksa kuesioner yang memiliki isian jawaban yang lengkap yang kemudian diberikan skor sesuai dengan skala yang sudah ditentukan. Setelah memberikan skor untuk tiap-tiap kuesioner, data yang sudah ada dikelompokkan dalam tabel indikatornya dengan menggunakkan program Microsoft Excel. Kemudian data tersebut ditransfer ke dalam program statistik SPSS 17 untuk dianalisis. 3.5.3.1 Analisis Data Data yang sudah ada kemudian dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson yang diolah menggunakan SPSS 17.0 untuk melihat hubungan antara dukungan sosial dan kepercayaan diri penyandang tuna daksa. 3.5.3.2 Penyelesaian Penelitian Tahapan penyelesaian penelitian ini berupa hasil laporan penelitian, yaitu merangkum dan menyimpulkan hasil data yang telah didapatkan dari hasil analisis.