FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

FITRI YENTI NPM:

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

EFIKASI DIRI MAHASISWA PRESENTASI MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK ARTIKEL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG FUNGSI TES INTELEGENSI DI SMA 11 NEGERI PADANG. Oleh: DAFIT SATRIA* Fitria Kasih ** Nofrita ** ABSTRACT

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

TINGKAT KONFORMITAS MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Oleh: Yelni Susri. Fitria Kasih Weni Yulastri ABSTRACT

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

JURNAL PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 PARIAMAN

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

FAKTOR PENYEBAB HASIL BELAJAR RENDAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

Indra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

Hamida * Fitria Kasih ** Nofrita ** Key word: Students Interest, Individual Counseling, Internal Factor and External Factor

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

STRATEGI BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENJADI PENGURUS OSIS DI SMP NEGERI 24 PADANG ARTIKEL

PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN KARIR SISWA KELAS XII SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

Economic Education Analysis Journal

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN TES PSIKOLOGIS ARTIKEL

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK TERLIBAT TAWURAN ANTAR PELAJAR DI SMK NEGERI 1 PADANG. Oleh : Rahayu Yulmianti. Gusneli

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PESERTA DIDIK TIDAK DISIPLIN DALAM PROSES BELAJAR DI MTsN KELAS VIII DURIAN TARUNG PADANG.

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita

BENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA

Transkripsi:

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: Mira Seplita Sari Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat, miraseplita92@gmail.com ABSTRACT The background of this research because of there are many students forget for the lesson of material that teached by teacher. Then the purpose of this research is to describe the couse of factor the student forget to the lesson of material that teached by teacher. It see from the changes of their attitude and interest, the changes of the environment situation learns of students, pressure on existing subject material, and thy are not use the material that given by teacher. This research is Descriptive Cuantitative research with population all of student in Senior High School Kartika I-5 Padang, it is amount 1118 students. Sampling used Stratified Random Sampling the number 92 students. The instrument used is questionnaire. Data of analisis used percentage formula and determination of the interval using formulation of criterion sturgess. Based on the research result, the factor changes in attitudes and interests serve the cause of forgetting by 2% students. The factor changes of the environment situation learns serve the cause of forgetting by 1,1% students. The factor of the pressure on existing subject material serve the cause of forgetting by 1% students and the factor that student are not used the material lesson serve the cause of forgetting by 5% students. Key words: The Cause of Forget Factor. Pendahuluan Selama proses belajar mengajar, peserta didik menyimpan segala informasi atau materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di dalam ingatan agar nantinya dapat dipergunakan kembali setelah kegiatan belajar di sekolah berakhir, seperti pada saat belajar atau mengerjakan tugas di rumah, peserta didik akan menggali kembali ingatannya mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan di sekolah agar menyelesaikan tugasnya di rumah ataupun pada saat ujian. Menggali kembali ingatan tidak menutup kemungkinan peserta didik mengalami kesulitan untuk mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan tersebut. Peristiwa yang dialami oleh peserta didik ini dapat dikatakan sebagai peristiwa lupa dalam belajar. Menurut Syah (2009:170) lupa merupakan peristiwa hilangnya kemampuan untuk menyebutkan atau memproduksi kembali apa yang sebelumnya telah dipelajari. Berdasarkan pengalaman sehari-hari, ada kesan seakan-akan apa yang dialami dan dipelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam akal manusia. Sering terjadi apa yang telah dipelajari dengan tekun justru sukar diingat kembali dan mudah dilupakan. Peristiwa lupa dalam belajar ini dapat terjadi dikarenakan berbagai faktor. Menurut Syah (2009:170-173) faktor penyebab lupa tersebut, yaitu: 1. Gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori peserta didik. 2. Adanya tekanan terhadap materi yang telah ada baik sengaja ataupun tidak. Penekanan ini terjadi karena beberapa kemungkinan, yaitu: a. Karena materi yang diterima peserta didik kurang menyenangkan, sehingga peserta didik dengan sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran. b. Karena materi yang baru secara otomatis menekan materi yang telah ada, jadi sama dengan fenomena retroaktif. c. Karena materi yang akan diingat kembali ditekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya karena tidak pernah digunakan.

3. Perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali. 4. Perubahan sikap dan minat terhadap proses situasi belajar tertentu. 5. Materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafal oleh peserta didik. 6. Perubahan syaraf otak. Pada saat peneliti melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK) Kependidikan dan Sekolah, Sekitar 10 orang peserta didik juga mengatakan bahwa peserta didik mudah lupa dengan materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru beberapa hari yang lalu. Bahkan materi pelajaran yang baru dipelajari di sekolah, sulit diingat oleh peserta didik pada saat belajar di rumah. Selain lupa terhadap materi pelajaran, peserta didik juga mudah lupa terhadap pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru mata pelajaran, sehingga ada peserta didik yang mengerjakan pekerjaan rumahnya di sekolah dengan menyalin tugas atau pekerjaan rumah temannya. Selain itu, selama proses belajar mengajar di kelas terlihat bahwa situasi dan kondisi belajar di kelas tidak kondusif. Ada peserta didik yang izin keluar kelas dan duduk di kantin pada saat guru menerangkan materi pelajaran. Ada juga peserta didik yang ribut dan berbicara saat belajar sehingga mengganggu konsentrasi belajar peserta didik lainnya. Bahkan ada peserta didik yang bermain handphone saat guru menerangkan materi pelajaran sehingga peserta didik tidak fokus terhadap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Situasi belajar yang tidak kondusif ini menyebabkan peserta didik tidak begitu memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru sehingga pada saat mengerjakan tugas di rumah, peserta didik sulit mengingat materi yang diajarkan tersebut. Ada guru yang menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media belajar yang menarik. Berdasarkan pengalaman dan fenomena yang peneliti temukan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru di SMA Kartika I-5 Padang. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1) faktor penyebab sikap dan minat belajar peserta didik, 2) faktor terkait dengan perubahan situasi lingkungan belajar peserta didik, 3) faktor penyebab tekanan terhadap materi pelajaran. 4) faktor terkait dengan tidak digunakannya materi yang telah diajarkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1) faktor penyebab sikap dan minat belajar peserta didik. 2) faktor terkait dengan perubahan situasi lingkungan belajar peserta didik, 3) faktor penyebab tekanan terhadap materi pelajaran, 4) faktor terkait dengan tidak digunakannya materi yang telah diajarkan. Adapun rumusan masalah penelitian ini yaitu: Faktor apa saja yang menyebabkan yang telah diajarkan oleh guru di SMA Kartika I-5 Padang?. Secara sederhana, Gulo dan Reber, 1982/1988 (Syah, 2009:170) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal atau ingatan. Marliany (2006:217) menjelaskan bahwa lupa dapat dibagi dua jika dilihat dari sebab-sebabnya, yaitu sebagai berikut: 1. Lupa karena hilangnya daya ingat tanpa sengaja atau tidak menyadari bahwa informasi kurang memperoleh perhatian. 2. Lupa karena disengaja. Menurut penelitian, anak-anak dengan hambatan belajar seringkali kesulitan dalam mengingat fakta, instruksi dan aturan. Swanson, dkk (Smith, 2012:81-82) menemukan bahwa dengan melakukan test terhadap kemampuan memori anak, mereka bisa membedakan antara siswa yang mempunyai hambatan belajar dan yang tidak.

Berkurangnya fungsi memori pada siswa yang mengalami hambatan belajar berkaitan dengan tidak adanya strategi memori yang efektif. Menurut Soemanto (2006:29) dalam hal mengingat, orang sering mengalami kesulitan yang disebabkan karena adanya interferensi. Interferensi merupakan hambatan ingatan atau belajar akibat masuknya bahan-bahan yang terdahulu. Kesan-kesan terdahulu mengganggu usaha reproduksi kesan-kesan yang lebih baru. Selain itu, Soemanto (2006:30-31) juga menjelaskan bahwa dalam aktivitas ingatan sering terjadi sangkutan aktivitas asosiasi yang erat hubungannya dengan masalah tanggapan. Asosiasi dapat diartikan sebagai hubungan antar tanggapan. disimpulkan bahwa ingatan dan lupa merupakan kegiatan yang memandang suatu hal yang sama namun dari segi yang berbeda. Kesulitan yang dialami oleh seorang peserta didik dalam mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru dikarenakan adanya hambatan ingatan atau gangguan dari materi terdahulu dalam usaha mereproduksi materi baru. Menurut Nasution (2010:142) faktor yang mempengaruhi ingatan sehingga lupa, yaitu: 1. Jumlah hal yang dipelajari dalam waktu tertentu. 2. Adanya kegiatan-kegiatan lain sesudah belajar yang mengganggu apa yang diingat atau informasi yang diingat. 3. Waktu yang lewat setelah belangsungnya belajar yang mengandung kegiatan yang mengganggu. dilihat bahwa lupa akan lebih cepat terjadi pada waktu jaga (ada aktivitas) apabila dibandingkan dengan waktu tidur (tidak ada aktivitas). Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Lehman, 1979 (Yusuf, 2007:83) penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Adapun tempat atau lokasi untuk melaksanakan penelitian adalah SMA Kartika I-5 Padang dengan populasi sebanyak 1118 peserta didik dan sampel setelah dihitung dengan menggunakan teknik stratified random sampling adalah 92 peserta didik. Data yang dikumpulkan dari peserta didik diperoleh dengan menggunakan angket. Data dianalisis dengan menggunakan rumus teknik analisis persentase (Zafri, 2000:83) sebagai berikut: = 100 Keterangan : P = persentase F = frekuensi N = jumlah sampel 100 = jumlah angka mutlak Untuk mempermudah penulis menginterpretasikan data, peneliti memakai rumus rentangan skala yang ditetapkan Mangkuatmodjo (2003:37), maka dicari besarnya interval dengan rumus Kriterium Sturgess sebagai berikut : ST SR I = Alternatif Kategori Keterangan : I = Interval ST = Skor Tertinggi Ideal SR = Skor Terendah Ideal Rentang Skor : 1. ST - I= Sangat Banyak 2. ST 2I < ST I= Banyak 3. ST 3I < ST 2I=Cukup Banyak 4. ST 4I < ST 3I = Sedikit 5. ST 5I= Sangat Sedikit Hasil dan Pembahasan 1. Faktor Penyebab Peserta Didik Lupa Diajarkan oleh Guru pada Aspek Sikap dan Minat. bagian sikap dan minat belajar, ada 2 (2%) dari 92 peserta didik yang berada pada kategori sedikit yang menjadikan sikap dan minat belajar sebagai penyebab peserta telah diajarkan. Hal ini menandakan bahwa menjadikan perubahan sikap dan minat sebagai faktor penyebab peserta didik lupa

diajarkan. hasil temuan ini berbeda dengan pendapat Syah (2009:150) menjelaskan bahwa: Sikap positif peserta didik terhadap guru dan materi pelajaran yang disampaikan akan memberikan pertanda baik terhadap proses belajar peserta didik, sebaliknya sikap negatif peserta didik terhadap guru dan materi pelajaran yang diberikan diiringi dengan ketidak sukaan terhadap guru ataupun mata pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar terhadap peserta didik. 2. Faktor Penyebab Peserta Didik Lupa Diajarkan oleh Guru pada Aspek Situasi Lingkungan Belajar Peserta didik. situasi lingkungan belajar peserta didik, ada 1 (1.1%) dari 92 orang peserta didik yang menjadikan situasi lingkungan belajar menjadi penyebab peserta didik lupa diajarkan. hal ini dapat menandakan bahwa menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar sebagai faktor penyebab peserta telah diajarkan. Hasil temuan ini berbeda dengan yang disampaikan oleh Syah (2009:154): Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi semangat belajar peserta didik. Selain itu, pada lingkungan rumah seperti masyarakat, tetangga dan keluaga yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik saat berada di rumah. Semua yang termasuk pada lingkungan rumah dapa berpengaruh baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. 3. Faktor Penyebab Peserta Didik Lupa Diajarkan oleh Guru pada Aspek Tekanan terhadap Materi Pelajaran. tekanan terhadap materi pelajaran, Ada 1 (1%) dari 92 peserta didik yang berada pada kategori sedikit yang menjadikan tekanan diajarkan. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar sebagai faktor penyebab yang telah diajarkan. Hasil temuan ini berbeda dengan yang disampaikan oleh Suyono & Hariyanto (2011:210), kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik saat guru menerangkan materi pelajaran mencerminkan hasil belajar yang buruk seperti dengan sengaja memberikan perhatian kepada hal-hal yang disenangi saat belajar sehingga mengabaikan sebagian besar hal-hal penting saat belajar. 4. Faktor Penyebab Peserta Didik Lupa Diajarkan pada Aspek Tidak Digunakannya Materi yang Telah Diajarkan. tidak dugunakannya materi yang telah diajarkan, 5 orang (5%) dari 92 peserta didik yang berada pada kategori sedikit yang tidak mengulang materi pelajaran yang telah diajarkan sehingga menjadi pelajaran yang telah diajarkan. diketahui menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar sebagai faktor penyebab peserta telah diajarkan. Hasil temuan ini berbeda dengan yang disampaikan oleh Djiwandono (2006:161), dengan meninjau kembali secara singkat pelajaran yang sudah dipelajari atau mendiskusikan dengan teman mengenai kata kunci dari materi pelajaran dapat membantu peserta didik dalam mengingat kembali materi pelajaran yang telah diajarkan. meninjau kembali berarti peserta didik melakukan pengulangan atau mengulang pelajaran yang telah diajarkan oleh guru, baik itu dengan teman-teman sekolah maupun dengan menanyakan kembali kepada guru yang bersangkutan.

Kesimpulan dan Saran 1. Faktor penyebab peserta didik lupa diajarkan oleh guru terkait dengan sikap dan minat belajar peserta didik, hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan sikap dan minat belajar sebagai. 2. Faktor penyebab peserta didik lupa diajarkan terkait dengan perubahan situasi lingkungan belajar peserta didik, hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar sebagai penyebab peserta didik lupa diajarkan oleh guru. 3. Faktor penyebab peserta didik lupa diajarkan oleh guru terkait dengan tekanan terhadap materi pelajaran, hanya sedikit peserta didik yang menjadikan tekanan terhadap materi pelajaran sebagai penyebab yang telah diajarkan oleh guru. 4. Faktor penyebab peserta didik lupa diajarkan oleh guru terkait dengan tidak digunakannya materi yang telah diajarkan, menjadikan tidak digunakannya materi pelajaran sebagai penyebab peserta didik lupa diajarkan oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, berikut dikemukakan beberapa saran untuk: 1. Peserta Didik: agar dapat memperbaiki cara belajar dan sikap selama belajar di sekolah dan di rumah. Selain itu, sebaiknya peserta didik memperbanyak waktu untuk mengulang materi pelajaran baik di rumah maupun di sekolah dan tidak melakukan kegiatan lain pada saat guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran 2. Guru Bimbingan dan Konseling: agar dapat memberikan berbagai informasi kepada peserta didik baik informasi mengenai cara belajar maupun informasi lainnyayang dapat membantu peserta didik agar dapat menciptakan suasana belajar yang baik dan kondusif. Selain itu, diharapkan agar Guru BK mengadakan diagnosis terhadap peserta didik yang mengalami lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. 3. Guru Mata Pelajaran: agar guru dapat memperbaiki cara mengajar, metode mengajar dan strategi mengajar yang dapat menarik perhatian peserta didik sehingga peserta didik mudah mengingat materi mata pelajaran. 4. Kepala Sekolah: agar kepala sekolah dapat menyediakan fasilitas yang dapat menunjang guru dalam mengajar seperti adanya fasilitas alat peraga, dan alat laboratorium yang bagus sehingga media yang digunakan guru dalam mengajar dapat mempermudah peserta didik untuk mengingat materi pelajaran yang diajarkan. 5. Peneliti selanjutnya: peneliti merekomendasikan agar meneliti tentang faktor-faktor lain yang menyebabkan yang telah diajarkan oleh guru. Kepustakaan Djiwandono, Sri Esti. W. 2006. Psikologi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta; Grasindo. Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta; Rineka Cipta. Marliany, Rosleny. 2010. Psikologi Umum. Bandung; Pustaka Setia. Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta; Bumi Aksara. Smith, David. D. 2012. Sekolah Inklusi. Bandung; Nuansa. Soemanto, W. 2006. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta; Rineka Cipta. Suyono dan Hariyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung; Remaja Rodakarya. Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta; Rajawali Pers. Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang; UNP Press. Zafri. 2000. Metode Penelitian Pendidikan. Padang; FIS UNP.