ANALISIS DAN VISUALISASI PERSAMAAN KLEIN-GORDON PADA ELEKTRON DALAM SUMUR POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MATHEMATIC 10

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI METODE BEDA HINGGA PADA PERSAMAAN SCHRöDINGER MENGGUNAKAN MATLAB ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROBABILITAS PARTIKEL DALAM KOTAK TIGA DIMENSI PADA BILANGAN KUANTUM n 5. Indah Kharismawati, Bambang Supriadi, Rif ati Dina Handayani

FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON

ANALISIS DAN VISUALISASI PERSAMAAN SCHRODINGER PADA PARTIKEL BEBAS DAN PARTIKEL BEBAS DALAM SUMUR POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MATHEMATICA 7

PERHITUNGAN TINGKAT ENERGI SUMUR POTENSIAL KEADAAN TERIKAT MELALUI PERSAMAAN SCHRODINGER MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA

PENYELESAIAN PERSAMAAN SCHRODINGER TIGA DIMENSI UNTUK POTENSIAL NON-SENTRAL ECKART DAN MANNING- ROSEN MENGGUNAKAN METODE ITERASI ASIMTOTIK

PROJEK 2 PENCARIAN ENERGI TERIKAT SISTEM DI BAWAH PENGARUH POTENSIAL SUMUR BERHINGGA

SOLUSI PERSAMAAN SCHRODINGER PADA PARTIKEL BEBAS DAN PARTIKEL DALAM KOTAK DENGAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE METHODS) SKRIPSI

ANALISIS SPEKTRUM ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG

MATERI PERKULIAHAN. Gambar 1. Potensial tangga

PERSAMAAN SCHRÖDINGER TAK BERGANTUNG WAKTU DAN APLIKASINYA PADA SISTEM POTENSIAL 1 D

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENENTUAN ENERGI EIGEN PERSAMAAN SCHRODINGER DENGAN SUMUR POTENSIAL SEMBARANG MENGGUNAKAN METODE MATRIKS TRANSFER NUMERIK

KOMPUTASI NUMERIK GERAK PROYEKTIL DUA DIMENSI MEMPERHITUNGKAN GAYA HAMBATAN UDARA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA4 DAN DIVISUALISASIKAN DI GUI MATLAB

BAB I PENDAHULUAN. keadaan energi (energy state) dari sebuah sistem potensial sumur berhingga. Diantara

PENERAPAN METODA MATRIK TRANSFER UNTUK MENENTUKAN ENERGI PRIBADI DARI PERSAMAAN GELOMBANG SCHRODINGER POTENSIAL SUMUR SEMBARANG

a. Lattice Constant = a 4r = 2a 2 a = 4 R = 2 2 R = 2,8284 x 0,143 nm = 0,4045 nm 2

Disusun Oleh : DYAH AYU DIANAWATI M SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

ENERGI TOTAL KEADAAN DASAR ATOM BERILIUM DENGAN TEORI GANGGUAN

tak-hingga. Lebar sumur adalah 4 angstrom. Berapakah simpangan gelombang elektron

SOLUSI PERSAMAAN SCHRÖDINGER UNTUK KOMBINASI POTENSIAL HULTHEN DAN NON-SENTRAL POSCHL- TELLER DENGAN METODE NIKIFOROV-UVAROV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PARTIKEL DALAM SUATU KOTAK SATU DIMENSI

ANALISIS ENERGI, FUNGSI GELOMBANG, DAN INFORMASI SHANNON ENTROPI PARTIKEL BERSPIN-NOL UNTUK POTENSIAL PӦSCHL-TELLER TRIGONOMETRI DAN KRATZER

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

ANALISIS DAN VISUALISASI GERAK TRIPLE PENDULUM NONLINIER MENGGUNAKAN MATHEMATICA 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FUNGSI GELOMBANG DAN ENERGI PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL NON SENTRAL MENGGUNAKAN POLINOMIAL ROMANOVSKI

LAPORAN PENELITIAN KAJIAN KOMPUTASI KUANTISASI SEMIKLASIK VIBRASI MOLEKULER SISTEM DIBAWAH PENGARUH POTENSIAL LENNARD-JONES (POTENSIAL 12-6)

ANALISIS ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG RELATIVISTIK PADA KASUS SPIN SIMETRI DAN PSEUDOSPIN SIMETRI UNTUK POTENSIAL ECKART DAN POTENSIAL MANNING

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

Komputasi Gerak Benda Jatuh Relativistik dengan Variasi Percepatan Gravitasi dan Gesekan Menggunakan Bahasa Reduce


POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

KB.2 Fisika Molekul. Hal ini berarti bahwa rapat peluang untuk menemukan kedua konfigurasi tersebut di atas adalah sama, yaitu:

Dualisme Partikel Gelombang

SIFAT GELOMBANG PARTIKEL DAN PRINSIP KETIDAKPASTIAN. 39. Elektron, proton, dan elektron mempunyai sifat gelombang yang bisa

= (2) Persamaan (2) adalah persamaan diferensial orde dua dengan akar-akar bilangan kompleks yang berlainan, solusinya adalah () =sin+cos (3)

ANALISIS ENERGI RELATIVISTIK DAN FUNGSI

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

KAJIAN ANALITIK PERSAMAAN SPINOR FOTON DENGAN EFEK RELATIVISTIK SKRIPSI KHAIRUL RIZKI

ANALISIS DINAMIKA KUANTUM PARTIKEL MENGGUNAKAN MATRIKS TRANSFER

KAJIAN TEORITIK MENENTUKAN TINGKAT-TINGKAT ENERGI OSILATOR HARMONIK YANG DIPENGARUHI POTENSIAL DELTA DIRACT SKRIPSI ADE FERRY IRAWAN

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

Schrodinger s Wave Function

Teori Atom Mekanika Klasik

FUNGSI GELOMBANG. Persamaan Schrödinger

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

ANALISIS DISTRIBUSI SUHU PADA PELAT DUA DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA BEDA HINGGA

T 19 Kerapatan Keadaan pada Struktur Nano Berbentuk Sumur Nano, Kawat Nano dan Titik Nano

PARTIKEL DALAM BOX. Bentuk umum persamaan orde dua adalah: ay" + b Y' + cy = 0

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI

Mesin Carnot Kuantum Berbasis Partikel Dua Tingkat di dalam Kotak Potensial Satu Dimensi

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Disusun oleh: BETA NUR PRATIWI M SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL ROSEN MORSE HIPERBOLIK DENGAN COULOMB LIKE TENSOR UNTUK SPIN SIMETRI MENGGUNAKAN METODE HIPERGEOMETRI

TUGAS AKHIR ANALISIS DIMENSI ATOM HIDROGEN DAN APLIKASINYA PADA EFEK STARK ANDREW SUWANDI NPM :

KARAKTERISTIK SYMMETRIC NUCLEAR MATTER PADA TEMPERATUR NOL

Visualisasi Probabilitas Elektron Atom Hidrogenik Dengan GUI (Graphical User Interface) MATLAB

Jurnal MIPA 39 (1)(2016): Jurnal MIPA.

Kumpulan Soal Fisika Dasar II

Wacana, Salatiga, Jawa Tengah. Salatiga, Jawa Tengah Abstrak

KB 2. Nilai Energi Celah. Model ini menjelaskan tingkah laku elektron dalam sebuah energi potensial yang

BAB I PENDAHULUAN. penelaahan gejala dan sifat berbagai sistem mikroskopik. Perkembangan

EKSISTENSI SOLUSI MASALAH SYARAT AWAL DAN BATAS SCHRODINGER POTENSIAL SUMUR DAN APLIKASINYA PADA KASUS MOLEKUL GAS YANG TERIKAT.

BAB IV OSILATOR HARMONIS

ANALISIS DAN VISUALISASI LUBANG HITAM SCHWARZSCHILD PADA RUANG-WAKTU MINKOWSKI MENGGUNAKAN MATHEMATICA 10 SKRIPSI ALMIZAN RIDHO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOLUSI NUMERIK FUNGSI GELOMBANG ARAH RADIAL ELEKTRON ATOM HIDROGEN DENGAN EFEK RELATIVISTIK

BAB III OPERATOR 3.1 Pengertian Operator Dan Sifat-sifatnya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Disusun Oleh : SENDRO WAHONO M SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

KAJIAN TEORITIK PERSAMAAN DIRAC DALAM PENGARUH MEDAN MAGNETIK HOMOGEN SKRIPSI

VISUALISASI FISIKA KUANTUM DENGAN MATHEMATICA 5.1

TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS

BAB I PENDAHULUAN. klasik dan mempunyai dua cabang utama yaitu mekanika klasik Newtonian dan teori

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

Pendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan

Solusi Penyelesaian Persamaan Laplace dengan Menggunakan Metode Random Walk Gapar 1), Yudha Arman 1), Apriansyah 2)

ENERGI TOTAL KEADAAN EKSITASI ATOM LITIUM DENGAN METODE VARIASI

16 Mei 2017 Waktu: 120 menit

LAPORAN RESMI PAKTIKUM KIMIA KOMPUTASI. Analisis Butana. Oleh : AMRULLAH 13/347361/PA/ Jum at, 4 Maret 2016 Asisten Pembimbing : Wiji Utami

Analisis Metode Lintasan Feynman pada Interferensi 1, 2, 3, dan 4 Celah

Setelah Anda mempelajari KB-1 di atas, simaklah dan hafalkan beberapa hal penting di. dapat dihitung sebagai beriktut: h δl l'

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY DALAM MASALAH LINTASAN TERPANJANG MENGGUNAKAN BAHASA C TUGAS AKHIR INDRIANI ARMANSYAH SRG

+ + MODUL PRAKTIKUM FISIKA MODERN DIFRAKSI SINAR X

Antiremed Kelas 12 Fisika

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

BAB I PENDAHULUAN. (konsep-konsep fisika) klasik memerlukan revisi atau penyempurnaan. Hal ini

BAB V PERAMBATAN GELOMBANG OPTIK PADA MEDIUM NONLINIER KERR

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No. 2, Oktober 2015

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

PERHITUNGAN CROSS SECTION HAMBURAN ELEKTRON-ATOM DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS GELOMBANG PARSIAL SKRIPSI TONI APRIANTO MANIK

Efek Relativistik Pada Hamburan K + n

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V MOMENTUM ANGULAR Pengukuran Simultan Beberapa Properti Dalam keadaan stasioner, momentum angular untuk elektron hidrogen adalah konstan.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Teori Relativitas Umum Einstein

PENENTUAN MEDAN GRAVITASI EINSTEIN DALAM RUANG MINKOWSKI MENGGUNAKAN SIMBOL CHRISTOFFEL JENIS I DAN II

Transkripsi:

ANALISIS DAN VISUALISASI PERSAMAAN KLEIN-GORDON PADA ELEKTRON DALAM SUMUR POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MATHEMATIC 1 Syahrul Humaidi 1,a), Tua Raja Simbolon 1,b), Russell Ong 1,c), Widya Nazri Afrida 1,d) 1 Prodi Fisika FMIPA USU, Jl. Bioteknologi No 1, Medan 2155 Email: a) humaidi29@gmail.com, b) traja22@gmail.com, c) rsslong@gmail.com, d) widya.nazri@gmail.com Abstrak Persamaan Schrödinger merupakan persamaan gelombang yang mampu menjelaskan perilaku elektron termasuk menentukan tingkat-tingkat energinya. Akan tetapi, ketika gerak elektron diasumsikan sebagai gerak relativisitik (v c), maka persamaan Schrödinger harus diubah menjadi persamaan Klein-Gordon(persamaan Schrödinger relativistik). Untuk membandingkan kedua persamaan tersebut, kami menganalisis dan memvisualisasi persamaan Klein-Gordon pada elektron dalam sumur potensial menggunakan perangkat lunak Wolfram Mathematica 1. Hasil visualisasi dari program Mathematica 1 memberikan grafik fungsi gelombang dan grafik rapat probabilitas yang sama dengan persamaan Schrödinger. Perbedaannya hanya terdapat pada visualisasi grafik tingkat-tingkat energi. Kata-kata kunci: Persamaan Klein-Gordon, Mathematica 1, elektron, tingkat-tingkat energi. Abstract Schrödinger equation is a wave equation that describes the behaviour of an electron including determining its energy levels. However, when the motion of electrons was assumed as relativistic motion(v c), then the schrödinger equation must be changed into Klein-Gordon equation(relativistic Schrödinger equation). In order to compare both equations, we analyzed and visualized the Klein- Gordon equation for an electron in a potential well with Wolfram Mathematica 1 software. The visualization from Mathematica 1 gave the same wavefunction graphs and probability density graphs as the Schrödinger equation. The difference is only in the visualization of energy levels graphs.. Keywords:Klein-Gordon equation, Mathematica 1, electron, energy levels. 1. Pendahuluan Persamaan Schrödinger merupakan persamaan pokok dalam mekanika kuantum. Seperti halnya hukum gerak kedua yang merupakan persamaan pokok dalam mekanika Newton dan seperti persamaan fisika umumnya, persamaan Schrödinger berbentuk persamaan differensial. Bentuk khusus persamaan Schödinger yaitu persamaan Schrödinger tak-bergantung waktu. Bentuk ini lebih sering digunakan karena energi medan potensial sistem fisika umumnya hanya bergantung pada posisi [1-2]. Akan tetapi, ketika kecepatan elektron mendekati kecepatan cahaya, maka persamaan Schrödinger tidak berlaku lagi. Persamaan gerak elektron harus diubah menjadi persamaan Schrödinger Relativistik (Persamaan Klein-Gordon)[3]. Perbedaan kedua persamaan tersebut terletak pada energi yang dimiliki oleh elektron[4]. Grafik yang telah dipelajari dan divisualisasikan selama ini adalah grafik Persamaan Schrödinger[5-6], oleh sebab itu pada penelitian ini kami memvisualisasi grafik Persamaan Klein-Gordon. Dalam perhitungan secara teori jika dimasukkan variabel misalnya panjang sumur dalam nilai yang kecil maka akan dapat dihitung dengan mudah. tetapi jika panjang sumurnya semakin besar maka akan lebih sulit untuk menghitungnya secara teori. oleh sebab itu, kami membandingkan antara persamaan Schrödinger dengan persamaan Klein-Gordon dalam analisis dan visualisasi persamaan Klein-Gordon pada elektron dalam sumur potensial. Analsis dan visualisasi ini dibatasi hanya pada fungsi gelombang, rapat probabilitas, dan tingkat-tingkat energi. hasil visualisasi dari grafik ini akan memiliki kemiripan dengan Persamaan Schrödinger. Hal ini dikarenakan penurunan persamaan Klein-Gordon hanya mengubah energi total yang akan disubstitusikan oleh operator energi dan operator momentum. Adapun perangkat lunak(software) yang digunakan untuk membuat animasi dan visualisasi Persamaan Schrödinger tersebut adalah Mathematica SNF216-TPN-19

1. Sebab Mathematica 1 merupakan perangkat lunak dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang menampilkan teori materi pelajaran, rumus secara simbolik, animasi dan visualisasi dengan GUI (Graphics User Interface) dalam satu jendela (window) sekaligus serta bahsa pemrogramannya yang ringkas dan mudah dipahami[7]. Dengan animasi dan visualisasi ini diharapkan mampu memberi gambaran yang jelas dan mendasar serta menimbulkan ketertarikan dan kemudahan dalam mempelajari Persamaan Klein-Gordon karena kode programnya bersifat sederhana dan tidak rumit. 2. Metode Penelitian Langkah awal yang dilakukan adalah memecahkan persamaan Klein-Gordon dengan metode analitik kemudian mencari pemecahannnya dengan metode komputasi. Pemecahan ini dilakukan dengan mencari solusi persamaan Klein-Gordon, yaitu berupa fungsi gelombang, rapat probabilitas dan tingkat tingkat energi elektron. persamaan Kleingordon untuk elektron: ħ 2 c 2 d2 ψ(x) dx 2 + m 2 c 4 ψ(x) = E 2 ψ(x) (1) dimana solusi dari persamaan diatas adalah ψ = A sin E2 m 2 c 4 x + B cos E2 m 2 c 4 x (2) ħ 2 c 2 ħ 2 c 2 Jika elektron terperangkap didalam sumur potensial, maka akan berlaku syarat batas, yaitu ψ = ketika x = dan x = L. Dengan mensubstitusikan syarat batas tersebut, maka didapatkan ψ = Asin E2 m 2 c 4 L (3) ħ 2 c 2 Agar syarat batas diatas terpenuhi, maka nilai E2 m 2 c 4 ħ 2 c 2 L = nπ dengan n = 1, 2, 3, (4) Untuk penjelasan lengkap bagaimana menjabarkan persamaan diatas, penulis dipersilahkan melihat [4]. Setelah itu, fungsi gelombang elektron dan rapat probabilitas dapat ditentukan dengan menerapkan persyaratan normalisasi pada persamaan (2) yang telah dioperasikan dengan syarat batas. Kemudian, kita menterjemahkan persamaan tersebut kedalam bahasa pemrograman Mathematica 1 [5]. Adapun algoritma program yang digunakan dalam perancangan program: Input : memasukkan persamaan fungsi gelombang, rapat probablitias, dan tingkat energi elektron, memasukkan batas awal dan akhir untuk menemukan elektron, lebar sumur (L) yang digunakan beserta bilangan kuantum (n) dan memvisualisasikan dengan menggunakan fungsi plot. Output : Menampilkan Probabilitas dan visualisasi tingkat energi, fungsi gelombang, dan rapat probabilitas persamaan Klein Gordon pada elektron dalam sumur potensial. Teknik analisis data yang kami lakukan yaitu dengan mengubah nilai bilangan kuantum, lebar sumur, batas atas, dan batas bawah. kemudian hasil visualisasi program Mathematica 1 akan dilihat kesesuaian berserta perbedaannya dengan grafik fungsi gelombang dan tingkat energi persamaan Schrödinger dari referensi 3. Hasil dan Pembahasan Fungsi gelombang elektron diperoleh dengan mensubstitusikan persamaan (4) ke persamaan (3), maka didapatkan ψ(x) = A sin nπ x (5) L dimana kita telah menerapkan syarat batas sumur potensial. Pemecahan bagi ψ(x) belum lengkap, karena belum ditentukan tetapan A. Untuk menentukannya, ditinjau kembali persyaratan + normalisasi, yaitu ψ(x) 2 dx = 1.[2] Karena ψ(x) =, kecuali untuk x L sehingga berlaku: L A 2 sin 2 ( nπ x) dx = 1 (6) Maka diperoleh A = 2/L. Dengan demikian, pemecahan lengkap bagi fungsi gelombang untuk x L adalah : ψ n = 2 sin (nπ x) n=1,2,3, (7) L L Rapat probabilitas diperoleh hanya dengan memutlakkan kuadrat dari persamaan (7), sedangkan tingkat tingkat energi diperoleh dari mengutak atik persamaan (4), yaitu E n = n2 h 2 c 2 4 L 2 + m 2 c 4 (8) Inilah fungsi gelombang dan rapat probabilitas yang merupakan solusi persamaan Klein Gordon bebas waktu dalam sumur potensial yang akan kami visualisasikan berserta tingkat energinya. Tampilan Output hasil eksekusi program : Gambar 1. Hasil eksekusi grafik fungsi ψ dan kerapatan probabilitan ψ 2 dari program L SNF216-TPN-2

Energy Level of Electron V 3 25 2 15 1 5 314.55 163.4 E 2 x 1 4 ev E 1 x 1 4 ev Gambar 4 menunjukkan maksimum probabilitasnya terjadi pada x = L/4 dan x = 3/4L, sedangkan probabilitas nol terjadi pada x = L/2. Hal itu mengilustrasikan perbedaan antara fisika klasik dengan fisika kuantun dimana partikel tidak mungkin dapat mencapai ¾ L dari L/4 tanpa melewati L/2. Hal ini disebabkan karena kecenderungan berpikir dalam partikel sedangkan fisika kuantum berpikir dalam pandangan gelombang..4 x pm Gambar 2. Hasil eksekusi grafik tingkat-tingkat energi c. n = 3, batas bawah =.2, batas atas =.7, L = 1.2 dan panjang sumur = 1.5. Program visualisasi grafik fungsi gelombang dan grafik rapat probabilitas dengan grafik tingkat tingkat energi dibuat terpisah untuk menghindari program output yang terlalu panjang. Lower limit dan upper limit pada Gambar 1 adalah batas bawah dan batas atas untuk menemukan elektron. Berikut ini hasil running dan visualisasi gelombangnya : a. n = 1, batas bawah =, batas atas = 1, dan panjang sumur = 1. Gambar 5. Visualisasi ψ 3 (x) dan ψ 3 (x) 2 dalam sebuah sumur potensial. Gambar 3. Visualisasi ψ 1 (x) dan ψ 1 (x) 2 dalam sebuah sumur potensial. b. n = 2, batas bawah =, batas atas = 1, dan panjang sumur = 1. Dari hasil visualisasi terlihat bahwa Poin a dan b mempunyai probability = 1 sesuai dengan perhitungan: 1 ψ 1 (x) 2 1 dx = ψ 2 (x) 2 dx = 1 (9) sedangkan poin c mempunyai probability =.47 karena nilai batas bawah, batas atas dan panjang sumur yang berbeda sesuai dengan perhitungan dibawah ini:.7.2.7.2 ψ 3 (x) 2 dx = ( 2 1.2 ) 2 sin 2 ( 3π x) dx = 1.2.47 (1) Jika kita bandingkan dengan hasil visualisasi persamaan Schrodinger dari referensi(gambar 6), ternyata grafik fungsi gelombang dan rapat probabilitas kedua persamaan tersebut identik. Gambar 4. Visualisasi ψ 2 (x) dan ψ 2 (x) 2 dalam sebuah sumur potensial. SNF216-TPN-21

V Energy Level of Electron 3 25 2 15 1 5 51.1744 51.1751 51.1762 51.1779 51.18 E 1 2 3 4 5 x 1 4 ev.4 x nm Gambar 7. Visualisasi tingkat tingkat energi elektron untuk L =.4 nm. Semua elektron memiliki energi yang sama yaitu sekitar 5 x 1 4 ev. b. L = 1 pm. V 314.55 3 253.56 25 Energy Level of Electron E 5 x 1 4 ev E 4 x 1 4 ev 2 193.119 E 3 x 1 4 ev Gambar 6. Fungsi gelombang(garis utuh) dan rapat probabilitas(garis putus - putus) untuk tiga keadaan pertama dalam potensial sumur satu dimensi[8]. 15 1 5 134.277 8.4469 E 2 x 1 4 ev E 1 x 1 4 ev Pemecahan persamaan Klein-Gordon bagi sebuah elektron yang yang terperangkap dalam suatu daerah linier sepanjang L tidak lain adalah sederetan gelombang berdiri debroglie karena arah merambat gelombang partikel dalam kotak sama dengan arah kecepatan partikel. Berbeda dengan visualisasi sebelumnya, kode program untuk visualisasi grafik tingkat tingkat energi dibuat dalam halaman program yang berbeda. Nilai nilai yang disubstitusikan ke persamaan (8), yaitu: h = 6.64 x 1-34 Js, c = 3 x 1 8 m/s, dan m = 9,11 x 1-31 kg. Berikut hasil running dan visualisasi tingkat tingkat energinya: a. L =.4 nm. x pm Gambar 8. Visualisasi tingkat tingkat energi elektron untuk L = 1 pm. Jika kita bandingan dengan grafik tingkat tingkat energi persamaan Schrodinger dari referensi (gambar 9), maka terlihat bahwa keduanya sangat berbeda. Pada L =.4 nm, grafik tingkat tingkat energi hasil analisis persamaan Klein Gordon tampak tumpang tindih satu sama lain. Hal ini dikarenakan nilai m c 4 dan nilai n2 h 2 c 2 4 L 2 jauh berbeda. Nilai m c 4 = 6.72 x 1-27 J, sedangkan nilai n2 h 2 c 2 n x 3.96 x1 5 4 L2 = J.m 2 L 2 sehingga nilai bilangan kuantum n tidak berpengaruh jika substitusikan L =.4 nm. Untuk menampilkan tingkat energi dari lima bilangan kuantum pertama, nilai L harus diubah menjadi 1 pm. SNF216-TPN-22

[3] Mathur VS, Singh S. Concepts in Quantum Mechanics. 1st ed. New York, CRC Press (29), p. 43 [4] C. F. Siahaan, Penentuan Tingkat-Tingkat Energi Gelombang Schrödinger Relativistik Tak Bergantung Waktu Untuk Partikel Dalam Kotak, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, (211). Gambar 9. Grafik tingkat-tingkat energi untuk elektron dalam sumur potensial berdasarkan analisis persamaan Schrödinger[9] 4. Simpulan Dari hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan: 1. Grafik fungsi gelombang dan grafik probabilitas untuk pemecahan persamaan Klein-Gordon bagi sebuah partikel yang terperangkap dalam sumur potensial satu dimensi ternyata identik dengan grafik analisis persamaan Schrödinger. Hal ini disebabkan karena hasil pemecahan kedua persamaan tersebut menghasilkan fungsi gelombang yang sama, yaitu ψ n = 2 L sin (nπ L x). 2. Untuk mendapatkan grafik tingkat tingkat energi yang jelas, Elektron yang bergerak dengan keadaan relativistik dalam sumur potensial harus berada di dalam lebar sumur yang lebih kecil daripada lebar sumur untuk elektron yang bergerak nonrelativistik. Perbedaan ini berkisar selebar 1-3 m. [5] Y. Hulu, Analisis Dan Visualisasi Persamaan Schrödinger Pada Partikel Bebas Dan Partikel Dalam Sumur Potensial Dengan Menggunakan Program Mathematica 7, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, (211). [6] T. Berutu, Solusi Persamaan Schrödinger Pada Partikel Bebas dan Partikel Dalam Kotak Dengan Menggunakan Metode Beda Hingga (Finite Difference Methods), Skripsi, Universitas Sumatera Utara, (21). [7] T.T. Patrick. A Physicist s Guide to Mathematica.2nd ed. New York, Elsevier Inc (28), p. 16-18 [8] Krane KS. Modern Physic. 3rd ed. United States of America, John Wiley & Sons Inc (212), p. 148 [9] https://en.wiki wikibooks.org/wiki/materials_in _Electronics/Confined_Particles/1D_Finite_Wel ls. Diakses pada April, 27, 216 Ucapan Terimakasih Terima kasih kepada birokat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan dan Biro Rektor Universitas Sumatera Utara(USU) yang telah memberikan dana untuk mendapatkan literatur referensi beserta dana keberangkatan ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Daftar Acuan [1] Tipler AB, Llewellyn, RA. Modern Physics. 6th ed. New York, W.H. Freeman and Company (212), p. 23-232 [2] Serway RA, Moses CJ, Moyer CA. Modern Physics. 3rd ed. United States of America, Thomson Learning Academic (25), p. 197-2 SNF216-TPN-23

SNF216-TPN-24