BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKRETARIS PROFESIONAL. Desita

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Menghadapi situasi seperti ini, daerah-daerah berkembang akan

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Sekretaris. peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu karyawan dalam

BAB III LANDASAN TEORI. segi. Dari segi asal kata, istilah sekretaris berasal dari kata secretum dalam bahasa latin

BAB II LANDASAN TEORI. manajemen yang dikemukakan oleh Terry (2008): menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.

Profesi Sekretaris dalam Organisasi Ratna Suminar

BAB II LANDASAN TEORI

PERAN SEKRETARIS DALAM MENANGANI PERJALANAN DINAS PIMPINAN PADA PT. DWI ANUGERAH ABADI. Oleh: Desilia Purnama Dewi SE, MM & Catherine Indah Lestari

Tinjauan Penanganan Agenda Kerja Pimpinan Pada Badan Kepegawaian Negara Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perushaan, namun lebih jauh sebagai faktor penting yang

BAB III TOPIK PEMBAHASAN. istilah sekretaris berasal dari kata Secretum dalam bahasa latin yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. pimpinannya untuk mengurus hal-hal yang bersifat rahasia, misalnya membuat

BAB I PENDAHULUAN. ke era ekonomi informasi, maka peran dan fungsi sekretaris tidak hanya sebatas

BAB I PENDAHULUAN. pimpinannya untuk mengurus hal-hal yang bersifat rahasia, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia usaha saat ini, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga atau perusahaaan baik swasta maupun instansi

Organisasi Perkantoran. Organisasi adalah setiap sistem kerjasama yang dijalankan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu apa pun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, atau pelayanan masyarakat, dengan tujuan membantu lembaga atau badan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai


BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan ruang lingkup perusahaan. Menurut H.W. Fowler and F.G Fowler. The Concise Oxford Dictionary of Current Home

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut (Darmo, 2014) Secretary berasal dari kata secret yang berarti

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

BAB I PENDAHULUAN. badan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris adalah seseorang yang membantu seorang pemimpin atau

BAB I PENDAHULUAN. hanya sampai disitu, seorang sekretaris juga harus mampu melatih dan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja. Dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan ini, program Kerja Praktek yang

Ruang Lingkup Tugas Sekretaris

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta tidak terlepas

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERANAN SEKRETARIS DALAM MENYELENGGARAKAN RAPAT DI SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG SELATAN. Oleh: Drs. I Made Wijana & Andora

PERAN SEKRETARIS DALAM KANTOR TUGAS AKHIR

PERAN SEKRETARIS DALAM MENCIPTAKAN EFISIENSI KERJA PERUSAHAAN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN ETIKA SEKRETARIS DALAM PERUSAHAAN

PERANAN RESEPSIONIS PADA PT MOGEMS PUTRI INTERNATIONAL JAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

SRI SURJANI TJAHJAWATI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, tidak hanya berkecimpung dalam pekerjaan teknis keadministratifan atau

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai andil dalam mengambil keputusan dalam mensukseskan

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SEKRETARIS BERBASIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam rangka bersaing dengan tenaga tenaga sekretaris yang tidak

BAB III PEMBAHASAN. Pengertian Sekretaris menurut Wursanto (2001 : 57) : dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan detail kepala atau pimpinannya.

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORI. Sekretaris ditinjau dari etimologinya adalah secretum yang berarti

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

PROSES PENANGANAN SURAT MASUK OLEH SEKRETARIS PADA PT TRILLION GLORY INTERNATIONAL. Oleh: Asmara Soedomo dan Yulianthiyas

LAMPIRAN II. Sekretaris DPRD Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas :

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

K O M I S I I N F O R M A S I

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo

Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional

Arti Sekretaris dan Kesekretariatan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB III LANDASAN TEORI

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu

SOP BIDANG SEKRETARIAT

TUGAS TUGAS SEKRETARIS DALAM MEMBANTU KERJA PIMPINAN TUGAS AKHIR

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 0017/Dj.A/SK/VII/2011

MEMAKSIMALKAN PROGRAM MICROSOFT OUTLOOK GUNA MENUNJANG PEKERJAAN SEKRETARIS. Irawan, M.Kom Akademi Sekretari Budi Luhur

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris Dekan tentunya mempunyai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo adalah unsur

Standar Kompetensi Lulusan. Sekretaris

BAB I PENDAHULUAN. sekretaris yang profesional dia harus memenuhi syarat-syarat tertentu. pembantu dan tangan kanan pimpinan.

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

HANDLING TELEPON. Evada El Ummah Khoiro, S.AB.,M.AB Prodi D3 Adm. Niaga Smt 2 Th ajaran 2016/2017

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

BAB III LANDASAN TEORI. secretrum. Artinya rahasia dan sekretarium artinya seseorang yang dipercaya

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

Kebijakan Pengungkap Fakta

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-A TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERAN KEPROTOKOLAN DALAM MENERIMA KUNJUNGAN KERJA DARI INSTANSI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG SELATAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sekretaris dan Fungsi Sekretaris 2.1.1 Pengertian Sekretaris Pengertian sekretaris dapat ditinjau dari beberapa segi. Dari segi asal kata, istilah sekretaris berasal dari kata secretum dalam bahasa Latin yang berarti rahasia, dalam bahasa Perancis secretaire, dalam bahasa Inggris secretary yang berasal dari kata secret yang berarti rahasia, dan akhirnya menjadi kata secretaries dalam bahasa Belanda. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa menurut asal katanya, sekretaris merupakan orang yang harus bisa menyimpan rahasia. Menurut Sedarmayanti (2005:11), menyatakan bahwa pengertian sekretaris adalah satuan organisasi yang melaksanakan rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan bantuan lainnya, yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang, supaya tujuan organisasi dapat dicapai dengan lebih lancar. Menurut Kadarmo (2005:1) Sekretaris adalah seorangpembantu dari suatu pimpinan untuk menyelenggarakan bagian kecil dari tugas pekerjaan pimpinan dan memiliki kedudukan yang lebih bertanggung jawab dari seorang stenographer. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwapengertian Sekretaris adalah seseorang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab serta memiliki kepercayaan dari pimpinan untuk melaksanakan tugas-tugas kantor yang bersifat rahasia. Melihat pekerjaan yang dilakukan oleh pimpinan sangat banyak, maka pimpinan memerlukan seorang sekretaris untuk membantunya dalam menyelesaikan semua pekerjaan dikantor.dengan demikian kedudukan seorang sekretaris merupakan orang yang pertama membantu pimpinan dalam melaksanakan dan menyelesaikan semua pekerjaan yang ada dikantor.

2.1.2 Fungsi Sekretaris Keberadaan sekretaris dalam suatu perusahaan maupuninstansi sangat dibutuhkan oleh pimpinan, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas yang bersifat dan operasional, sehingga pimpinan dapat berkonsentrasi dalam menjalankan tugas-tugas manajerialnya. adalah: Menurut Ernawati (2004:9) pada dasarnya fungsi sekretaris 1. Membantu meringankan tugas-tugas pimpinan. Fungsi membantu meringankan tugas pimpinan berarti sedapat mungkin sekretaris harus mengambil alih tugas-tugas yang bersifat detail dari pimpinan, sehingga pimpinan tidak perlu memikirkan hal-hal kecil yang telah didelegasikan kepada sekretaris. Begitu pula keputusan-keputusan yang dibuat oleh pimpinan sebagian besar harus ditindaklanjuti oleh sekretaris. Ada bagian dari keputusan pimpinan harus dikomunikasikan oleh sekretaris sekretaris kepada pejabat lain yang relevan untuk diselesaikan ada pula yang harus diselesaikan oleh sekretaris sampai tuntas. 2. Menangani informasi untuk pimpinan. Fungsi sekretaris menangani informasi untuk pimpinan berarti semua keputusan yang diambil oleh pimpinan banyak tergantung kepada ketangkasan sekretaris dalam mengumpulkan, meyeleksi, mengolah dan menyampaikan informasi. 3. Menjadi jembatan penghubung Fungsi sekretaris sebagai jembatan penghubung berarti sekretaris harus membina dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dalam hubungan kerja pimpinan. 2.2 Jenis-jenis jabatan sekretaris Profesi seorang sekretaris menuntut syarat-syarat berpengetahuan, terampil dan mau bekerja keras. Dengan adanya perkembangan yang terjadi didalam pembinaan karir serta kempuan dari sekretaris itu sendiri, maka mengakibatkan terjadinya perbedaan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab bagi sekretaris di dalam perusahaan. Menurut Ernawati (2004: 4) ada beberapa faktor yang mempengaruhi: 1. Besar kecilnya perusahaan atau organisasi.

2. Sifat perusahaan atau organisasi. 3. Kedudukan orang yang bekerja sama dengan sekretaris. 4. Kesediaan pimpinan dalam mendelegasikan tugas dan wewenang kepada sekretaris. 5. Kompetensi diri sekretaris serta kesediaannya untuk memikul tanggung jawab atas pelaksaan tugasnya. 2.2.1 Berdasarkan Luas Ruang Lingkup Kerja dan Tanggung Jawab Menurut Wursanto (2004: 11-23) dari segi luas lingkup kerja dan tanggung jawab, ada 2 (dua) macam jabatan sekretaris, yaitu: a. Sekretaris Organisasi Ada beberapa pandangan tentang pengertian sekretaris organisasi.sekretaris organisasi disebut juga sekretaris instansi, sekretaris perusahaan, business secretary, executive secretary.seorang sekretaris organisasi disamping menjalankan tugas atas perintah pimpinan, juga memiliki kedudukan sebagai manajer yang mengelola suatu unit kerja dalam bidang kesekretariatan. Sekretaris organisasi adalah seorang sekretaris organisasi atau business secretary bertugas dan memiliki kedududkan sebagai pimpinan pelaksana atau keputusan-keputusan Dewan Direksi atau Dewan Pimpinan Organisasi ymengatur hal-hal yang menyangkut organisasi dan manajemen. Contoh sekretaris organisasi terutama yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan administrasi kesekretariatan adalah: Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Sekretaris Wilayah Daerah dan Sekretaris Direktorat Jenderal. b. Sekretaris Pimpinan Sekretaris pimpinan sering disebut private secretary dan ada pula yang menyebutnya dengan istilah personal secretary. Sekretaris pimpinan adalah tangan kanan pimpinan yang bertugas melaksanakan pekerjaan kantor untuk pimpinannya. Seorang sekretaris pimpinan tidak

berkedudukan sebagai seorang manajer sehingga ia tidak menjalankan funsi-funsi manajerial. 2.2.2BerdasarkanKemampuan dan Pengalaman Kerja Menurut Wursanto (2004:12-14) dari segi kemampuan dan pengalaman kerja, ada 2 (dua) macam jabatan sekretaris yaitu: a. Sekretaris Junior Sekretaris Junior yaitu sekretaris yang masih muda, dapat juga berarti sekretaris yang masih berpangkat atau berkedudukan rendah, muda dalam pengalaman, belum memiliki banyak pengalaman, atau baru saja diangkat sebagai pegawai dengan jabatan sebagai sekretaris, maka pangkat dan kedudukannya lebih rendah disbanding sekretaris yang sudah memiliki masa kerja yang cukup lama dan beberapa kali naik pangkat. b. Sekretaris Senior Sekretaris Senior yaitu sekretaris yang sudah mempunyai kemampuan bekerja dengan baik, dapat bekerja sendiri atau tanpa harus selalu dibimbing dan mempunyai cukup pengalaman bekerja.dengan pengalaman yang dimilikinya, maka sekretaris senior dapat lebih mampu memecahkan persoalan yang dihadapi dalam rangka menyelesaikan tugastugasnya. 3. Spesialisasi/bidang khusus dalam pekerjaan. Adapula jenis sekretaris yang disamping memiliki keterampilan dan kemampuan bekerja sebagai sekretaris,juga memiliki atau memahami pengetahuan khusus, tetapi adakalanya seorang sekretarismempunyai keahlian dalam bidang kedokteran/farmasi, bidang teknik, bidang akuntansi. Berdasarkan klasifikasi bidang keahlian tersebut, maka dikenal jenis jabatan sekretaris yaitu: a. Sekretaris dalam bidang hukum (Legal secretary) b. Sekretaris dalam bidang kedokteran/farmasi (Medical secretary) c. Sekretaris dalam bidang akuntansi (Accounting secretary)

2.3 Syarat-Syarat Sekretaris Seorang sekretaris yang professional mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi dengan baik.secara umum syarat untuk menjadi seorang sekretaris harus mempunyai minat untuk melaksanakan tugas kesekretariatan dan keahlian di bidang kesekretariatan. Menurut Wursanto (2004: 22-28) adapun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris adalah sebagai berikut: 1. Syarat kepribadian yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi sekretaris seperti sifat yang penyabar, simpatik, bijaksana, penampilan baik, ramah, pandai bergaul dan dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia. 2. Syarat pengetahuan umum yaitu memiliki pengetahuan tentang perkembangan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan kesekretariatan seperti bidang social kemasyarakatan, ekonomi, politik dan hokum secara umum dalam rangka untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya. 3. Syarat pengetahuan khusus yaitu pengetahuan tertentu yang sesuai jabatan dan tugas sekretaris sesuai tempat dimana ia bekerja, seperti di kantor pemerintahan ataupun di kantor perusahaan swasta. 4. Syarat skill dan teknik kesekretarian yaitu kemampuan seorang sekretaris yang langsung berhubungan dengan tugas kesekretarisannya, hal ini meliputi seperti kemampuan mengetik, korespondensi, stenografi dan kearsipan. 5. Syarat praktek yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas seharihari seperti menerima tamu, telelpon, membuat agenda kegiatan pimpinan dan lain-lain. 2.4 Tugas-tugas Sekretaris Dalam pelaksanaan kegiatan operasional kantor seharusnya pimpinan bebas dari semua tugas-tugas rutin yang menyangkut masalah pengurusan informasi, pengarsipan surat, korespondensi dan lain-lain. Untuk itu bantuan dari seorang sekretaris sangat diperlukan dalam melaksanakan semua tugas-tugas rutin yang ada dikantor.dalam melaksanakan tugasnya seorang sekretaris harus berdiri sendiri karena kemungkinan besar seorang sekretaris tidak mepunyai seseorang pengawas yang mengawasi pekerjaannya.

Tugas sekretaris dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok besar menurut Sedarmayanti (2005:23) yaitu tugas rutin, tugas instruktifdan tugas kreatif. a. Tugas Rutin Tugas rutin adalah tugas-tugas umum yang hampir setiap hari dihadapi tanpa menunggu perintah khusus dari pimpinan dan tanpa diawasi oleh pimpinan karena semua yang dikerjakan itu sudah diterapkan dalam uraian tugas (job description). Tugas rutin yang dilakukan sekretaris itu adalah: 1. Menyusun atau membuat surat (korespondensi) 2. Menata arsip perusahaan 3. Menangani surat masuk dan surat keluar 4. Menerima dan mencatat pesan telepon 5. Menerima dan melayani tamu 6. Mengaturjadwal kegiatan pimpinan 7. Mempersiapkan pembuatan laporan b. Tugas Khusus Tugas khusus adalah tugas yang tidak selalu setiap hari dilaksanakan sekretaris, tetapi hanya dilaksanakan oleh sekretaris apabila ada perintah dari pimpinan. Tugas khusus ini meliputi: 1. Mempersiapkan rapat 2. Membuat notulen rapat 3. Mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan. c. Tugas-tugas yang bersift kreatif Tugas yang bersifat kreatif adalah tugas yang dilakukan oleh sekretaris atas keinginan sekretaris itu sendiri dan tugas ini dilakukan dengan maksud agar dapat membantu meringankan beban pekerjaan pimpinan. Tugas-tugas yang bersifat kreatif ini meliputi: 1. Membuat perencanaan kerja 2. Membuat kliping yang dibutuhkan oleh Pimpinan 3. Membaca buku yang berhubungan dengan bidang kesekretariatan 2.5 Peranan Sekretaris Dalam Mengatur Jadwal Kegiatan Pimpinan Jadwal kerja pimpinan merupakan agenda yang mencantumkan segenap kegiatan pimpinan, termasuk di dalamnya semua perjanjian, rapatrapat, pertemuan dengan relasi kantor, pertemuan dengan staf kantor, seminar ataupun kunjungan ke suatu tempat yang harus dilakukan oleh dalam suatu periode tertentu. Tidak semua jadwal dapat diingat semua oleh pimpinan dan tidak dapat diselesaikan tanpa membuat skala priontas penggunaan waktu kerja.

Sekretaris harus mampu menyusun jadwalkerja pimpinan, untuk mendukung suksesnya tugas pimpinan sehingga tidak mengganggu antara tugas yang satu dengan tugas lainnya.sekretaris juga harus mengingatkan setiap acara kegiatan pimpinan dan mengawasi pengaturan jadwal yang direncanakan untuk mengoreksi jika ada perubahanjadwal atau kegiatan yang mendadak atau mendesak. 2.5.1 Teknik Menggunakan Jadwal Kegiatan Pimpinan Halyang paling penting datam pengaturan kegiatan seorang pimpinan adalah memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin, Untuk itu seorang sekretaris harus selalu berkoordinasi dengan pimpinan dan selalu melakukan konfirmasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan pimpinan. Pengaturan waktu yang tepat akan memperlancar kerja pimpinan, terutama kegiatan diluar kantor yang melibatkan instansi lain. Menurut Sedianingsih (2010:103) dalam menentukan teknik untuk mengatur waktu pimpinan, agar dapat berjalan lancar, maka harus dapat memperhatikan fungsi manajemen yang meliputi: 1. Perencanaan jadwal kegiatan pimpinan 2. Mengoordinasi waktu sekretaris 3. Mengorganisasi waktu pimpinan 4. Melakukan pengawasan kegiatan yang belum terjadwal 5. Memastikan seluruh kegiatan pimpinan sudah dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati antara pimpinan dan sekretaris 2.5.2 Menyusun Jadwal Kegiatan Pimpinan Menurut Wursanto (2006:104) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka mengatur jadwal acara kegiatan pimpinan antara lain: 1. Menerima dan menghimpun surat/bahan acara kegiatan pimpinan. 2. Menyusun jadwal acara kegiatan pimpinan, untuk kegiatan harian, mingguan, dan bulanan. 3. Menjawab secara tepat setiap pertanyaan yang berkaitan dengan acara kegiatan pimpinan. 4. Mengingat setiap acara kegiatan pimpinan. 5. Selalu mengikuti kemungkinan perubahan acara kegiatan pimpinan.

Adapun contoh jadwal kegiatan pimpinan mingguan menurut Sedianingsih(2010:106) Tabel 2.1 Contoh Jadwal Kegiatan Pimpinan Mingguan JADWAL ACARA KEGIATAN PIMPINAN No. Hari Tanggal 1. Senin Tgl. 2. Selasa Tgl. 3. Rabu Tgl. 4. Kamis Tgl. 5. Jumat Tgl. Acara Kegiatan Jam Tempat Ket. 2.6 Peranan Sekretaris Dalam Menerima Pesan Telepon Dalam pencatatan pesan telepon yang ditujukan untuk pimpinan yang bersifat penting dan mendesak sedangkan pimpinan tidak berada ditempat maka sekretaris harus mencatat segala pesan yang ingin disampaikan tersebut kepada pimpinan. Pencatatan pesan telepon dengan buku penerimaan telepon memiliki kegunaan agar hasil pencatatan pesan tersebut dapat teroganisir, seperti yang dikemukakan oleh Hartiti Hendarto dan F.X. Tulusharyono (2003:54) bahwa: Pencatatan pesan telepon harus dapat dilakukan dengan cepat dan akurat, selain itu juga harus terorganisir maksudnya hasil pencatatan pesan ini jangan sampai tercecer, karena ini harus disampaikan pada orang yang dituju.untuk itu maka seharusnya disediakan formulir khusus untuk mencatat pesan ini.

1.Persiapan Yang Harus Dilakukan Dalam Menerima Telepon Persiapan Yang Harus Dilakukan oleh sekretaris dalam menerima dan melayani telepon menurut Sedarmayanti (2005: 97) adalah: 1. Menyiapkan formulir penerimaan telepon, dan alat tulis, serta meletakkannya didekat pesawat telepon, agar mudah dijangkau bila membutuhkannya sambil memegang telepon. 2. Membuat satu daftar khusus nomor-nomor telepon penting yang sering dibutuhkan dan disediakan selalu dimeja kerja, untuk memudahkan bila sewaktu-waktu diperlukan. 3. Memahami bagaimana cara mengadakan atau menyambung telepon interlokal baik dalam maupun luar negeri, dan catatlah lamanya pembicaraan serta tanyakan biayanya kekantor telepon. 4. Jangan banyak menggunakan telepon untuk kepentingan pribadi. 5. Dalam percakapan telepon harus selalu bersikap waspada/hatihati, usahakanlah jangan menyela (mengadakan interupsi) atau memutuskan pembicaraan dan jangan mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan. 6. Bersikaplah seperti sedang bertatap muka, ramah, sewajarnya pergunakanlah kata yang singkat, jelas dengan nada dan volume suara yang teratur. 7. Berusaha untuk cepat memahami maksud pembicara dan berilah kesan bahwa penelepon diperhatikan dan dibantu. 8. Jangan menampakkan kesan sibuk, pada waktu memegang telepon. 9. Jangan terlalu cepat dalam berbicara, batasi, pada masalah yang penting. Usahakan pembicaraan lancar. 10. Hindari penyampaian informasi rahasia. Dan masalah yang bersifat pribadi.

Adapun contoh kartu penerimaan telepon menurut Sedarmayanti (2005:103) KARTU PENERIMAAN TELEPON Untuk : Dari : Alamat Kantor : Nomor Telepon : ISI BERITA/PESAN Beri tanda (X) yang dimaksud ( ) Minta waktu/ingin bertemu ( ) Akan datang ( ) Ingin mengadakan Perjanjian ( ) Pembatalan Perjanjian ( ) Mohon ditelepon kembali ( ) Akan menelepon kembali ( ) Tidak dapat hadir rapat tanggal:.., 20 Jam: Diterima oleh, Gambar 2.1 Contoh Kartu Penerima Telepon ( )