BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti kondisi kesehatan, musibah, dan juga laju inflasi yang tinggi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru di era globalisasi

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2013 TENTANG PERILAKU AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

BAB II DISKRIPSI REKSA DANA. mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi a. PT. Fortis Investment

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2 Agen Penjual Efek Reksa Dana melalui pengaturan terkait kegiatan dan perilaku Agen Penjual Efek Reksa Dana. Peningkatan capacity building Agen Penju

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA

PT Phillip Sekuritas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

PUBLIC EXPOSE PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL TBK. Jakarta, 25 Mei 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pada saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan di masa depan. Menurut Undang Undang No. 8 tentang Pasar Modal,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia investasi banyak sekali alternatif investasi yang

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan loyalitas dari nasabah melalui peningkatan kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PERILAKU AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

I. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 Maret 2012

-2- ditujukan untuk meningkatan perlindungan terhadap investor yang menginvestasikan dananya melalui jasa Pengelolaan Portofolio Nasabah Secara Indivi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

Gambar 1.1. Grafik IHSG periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

Islamic Wealth Management

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syari ah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENDAFTARAN AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr REKSA DANA SYARIAH.

I. PENDAHULUAN. suatu jawaban, sekaligus tantangan akan kebutuhan masyarakat dunia terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul REKSA DANA SYARIAH

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 September Jumlah Reksa Dana Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan aset sebesar Rp 500 triliun

BAB I PENDAHULUAN. karena ada pepatah yang mengatakan Time is Money atau Waktu adalah Uang.

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal

-2-1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan:

PENGENALAN & PERKEMBANGAN TERKINI INDUSTRI REKSA DANA

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

Solution for your wealth accumulation needs

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan pasar yang tidak menentu dan tingkat persaingan antar bank yang

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENDAFTARAN AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING (INSTITUSI)

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk meningkatkan harta kekayaanya. dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan atas uang

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kepada investor dalam melakukan analisis sesuai kebutuhannya. Alternatif

EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Reksa dana mungkin merupakan sebuah kata yang asing untuk sebagian

REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Perkembangan Reksadana Syariah. Reksa Dana Syariah (Rp. Miliar) (%) NAB. Pasar Uang 901,38 0,38% Saham

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi

BAB I PENDAHULUAN. darinya. Lembaga keuangan itu sendiri menurut Undang Undang No.14 / 1967

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya berinvestasi dikarenakan kebutuhan masa depan akan lebih besar. Selain kebutuhan masa depan, masyarakat melakukan investasi karena dipicu oleh hal yang tidak terduga dalam hidup seperti kondisi kesehatan, musibah, dan juga laju inflasi yang tinggi. Kesadaran akan pentingnya investasi, hingga seseorang mengambil langkah nyata untuk berinvestasi pada salah satu instrumen yang sesuai dengan dirinya merupakan satu tindakan positif yang dilakukan seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik untuk mencapai tujuan di masa mendatang. Hal tersebut ditegaskan pada analisa forex bulan Januari 2015, bahwa reksa dana merupakan salah satu investasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Reksa dana sebagai instrumen investasi, semakin diminati oleh investor Indonesia. Selain karena keuntungannya dalam jangka panjang yang di atas tingkat deposito dan inflasi, nominal investasipun semakin pas untuk ukuran keuangan masyarakat karena tidak lagi dibutuhkan dana yang besar untuk bisa berinvestasi pada produk ini. Untuk memperoleh reksa dana itu sendiri juga semakin mudah, karena selain langsung melalui manajer investasi, investor juga bisa memperolehnya melalui bank yang memiliki ijin sebagai agen penjual reksa dana yang jumlahnya semakin meningkat dan saat ini menurut data Otoritas Jasa 1

Keuangan (OJK) tercatat ada 30 bank yang telah mendapat izin dari untuk memasarkan produk reksa dana tersebut. Menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, Pasal 1 Ayat 2, reksa dana diartikan sebagai wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan ke dalam portfolio efek oleh manajer investasi. Seorang investor yang telah memilih untuk berinvestasi di reksa dana daripada pilihan instrumen investasi lainnya seperti membeli emas atau properti, membeli instrumen pasar modal seperti saham atau obligasi secara langsung, artinya telah mempercayakan dana yang dimilikinya untuk dikelola oleh manajer investasi untuk dikelola dalam sebuah portofolio investasi. Manajer investasi adalah institusi yang mengelola reksa dana. Sederhananya, pada investasi reksa dana, manajer investasi bertugas mengumpulkan uang dari banyak investor, kemudian mengelola uang tersebut dengan menginvestasikannya ke berbagai instrumen investasi lain seperti saham, obligasi, dan deposito. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Juni 2015 sudah terdapat 80 manajer investasi yang terdaftar di OJK. Satuan kepemilikan reksa dana adalah Unit Penyertaan (UP), ketika masyarakat membeli reksa dana, maka dia mendapatkan unit penyertaan dari manajer investasi sesuai dengan nominal uang yang disetorkan dibagi dengan harga unit reksa dana, yang biasa dikenal dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana. 2

Gambar 1.1: Kinerja Reksa Dana Periode Tahun 2010 s.d 2015 Dari gambar 1.1 menunjukkan bahwa semakin banyaknya masyarakat melakukan investasi ke reksa dana. Menurut data OJK pada bulan Juni 2015, jumlah investor reksa dana di Indonesia adalah sekitar 250.000 investor dengan total dana kelolaan Rp 450 triliun yang tersebar di 80 manajer investasi dan 30 Agen Penjual Reksa Dana (APERD). Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat pemodal di Indonesia akan reksa dana terus meningkat dan kondisi persaingan antara perusahaan manajer investasi, Agen Penjual Reksa Dana (APERD) semakin ketat. Salah satu faktor yang mendorong perkembangan industri reksa dana adalah bank. Meski secara tidak langsung, pemasaran produk reksa dana juga dilakukan melalui unit link asuransi yang terhubung dengan reksa dana dan pemasaran sendiri oleh manajer investasi, bank tetap merupakan kontributor utama pertumbuhan industri reksa dana. Pemasaran reksa dana sendiri juga tidak bersifat ekslusif, artinya satu reksa dana bisa dijual oleh berbagai bank selaku APERD yang berbeda meski terdapat pula satu atau dua reksa dana yang dipasarkan secara ekslusif di bank tertentu saja. Pembelian reksa dana dapat dilakukan secara langsung melalui perusahaan manajer investasi yang menerbitkan atau bisa melalui bank yang bertindak sebagai APERD. 3

Bank Mandiri merupakan salah satu Agen Penjual Reksa Dana (APERD) yang telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana di Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), dengan Surat Tanda Terdaftar No. 07/BL/STTD/APERD/2007 tanggal 21 Februari 2007. Bank Mandiri memiliki layanan wealth management yaitu memberikan solusi terpadu pengelolaan dana nasabah secara optimal untuk rencana keuangan jangka pendek, menengah maupun panjang, yang dikelola oleh bagian Wealth Management Group. Reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang ditawarkan oleh layanan wealth management. Pada bulan Juni 2015, Bank Mandiri memiliki 941 cabang APERD dan 1,321 pegawai yang bersertifikasi Wakil Agen Penjual Reksa Dana (WAPERD). Konsep supermarket fund saat ini Bank Mandiri bekerja sama dengan 7 manajer investasi dengan total 57 produk reksa dana konventional yang aktif. Tabel 1.1: Daftar Rekan Manajer Investasi Kerjasama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Bahana TCW Investment PT. Mandiri Manajemen Investasi Management PT. Batavia Prosperindo Aset PT. Manulife Aset Manajemen Manajemen Indonesia PT. Danareksa Investment Management PT. Schroder Investment Management Indonesia PT. BNP Paribas Investment Partners (Sumber: Profil Perusahaan Bank Mandiri, http://www.bankmandiri.co.id/) Persaingan di industri perbankan semakin ketat dikarenakan produk dan layanan yang diberikan oleh bank mempunyai karakteristik yang tidak berbeda satu sama lainnya. Hal ini terjadi karena industri perbankan merupakan industri yang diatur secara ketat jenis dan layanannya oleh Bank Indonesia, pernyataan tersebut 4

diatur pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Pasal 8 huruf c. Oleh karena itu, industri perbankan harus mampu memberikan informasi produk lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan para pesaingnya. Dalam proses penjualan reksa dana, Bank Mandiri memiliki kendala pada karyawan yang dalam hal ini adalah Customer Service Officer (CSO) di cabang reguler, dan Priority Banking Officer (PBO) di outlet prioritas. Pegawai CSO dan PBO tersebut tidak dikhususkan hanya untuk menjual reksa dana, namun seluruh produk yang ada di Bank Mandiri, berbeda dengan pesaing lainnya, contoh di bank asing yang termasuk APERD, memiliki marketing khusus menangani reksa dana. Jika dipandang dari segi kemampuan dan hanya mengandalkan pada sumber daya manusia atau karyawannya, Bank Mandiri masih dirasa belum siap untuk menghadapi persaingan pada pasar reksa dana. Pada tahun 2005, Wealth Management Group (WMG) meluncurkan strategi untuk menghadapi masalah yang dihadapi karyawan cabang, yaitu dengan mengadakan acara tentang reksa dana seperti seminar, pameran, untuk berinteraksi langsung dengan nasabah untuk memasarkan reksa dana. Strategi jemput bola tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat, sehingga meningkatkan jumlah nasabah Bank Mandiri khususnya sebagai investor reksa dana. Selain itu, WMG juga memberikan layanan baru untuk nasabah reksa dana, yaitu installment plan, merupakan layanan yang dapat dilakukan nasabah dengan menempatkan dananya pada reksa dana secara rutin melalui fasilitas installment. Layanan installment plan ini memberikan kemudahan kepada nasabah, karena nasabah dapat 5

membeli reksa dana (top up) secara berkala tanpa perlu melakukan transaksi pembelian (subscription) di cabang. Strategi jemput bola memberikan dampak positif kepada Bank Mandiri, namun hal itu juga memberikan dampak negatif ke internal perusahaan. Dikarenakan keterbatasan kemampuan sumber daya perusahaan yaitu karyawan cabang tentang reksa dana, hal tersebut menyebabkan karyawan tidak sanggup melayani nasabah untuk bertransaksi reksa dana, sehingga investor melakukan transaksi reksa dana di luar Bank Mandiri. Produk yang ditawarkan oleh Bank Mandiri tidak hanya reksa dana, melainkan masih banyak produk lainnya yang harus dikuasai oleh karyawan cabang, oleh karena itu karyawan cabang tidak memiliki kemampuan khusus dalam menjual reksa dana. Total dana kelolaan reksa dana di Indonesia pada bulan Juni 2015 yaitu sebesar ± Rp 450 triliun. Dari total dana kelolaan tersebut, ± Rp 9 triliun merupakan jumlah kelolaan reksa dana di Bank Mandiri. Dari informasi sebelumnya dapat diasumsikan bahwa Wealth Management Group Bank Mandiri memiliki kesempatan untuk meningkatkan penjualan reksa dana. Namun, strategi yang sedang berjalan tidak dapat digunakan terus menerus mencapai tujuan. Pada fenomena sebelumnya dijelaskan kapabilitas sumber daya Bank masih rendah. Wealth Management Group Bank Mandiri menyadari bahwa tantangan bisnis masa depan akan semakin kompleks dan sulit. Permasalahan kurangnya kapabilitas pegawai Bank Mandiri yaitu customer service officer/priority banking officer yang merupakan sales, berdampak negatif ke WMG Bank Mandiri. Hal 6

tersebut menyebabkan Pihak WMG memiliki kendala komunikasi mengenai informasi baru terkait dengan proses penjualan reksa dana. Dalam perjuangannya mencapai yang terdepan, Bank Mandiri harus memikirkan strategi-strategi yang sesuai dengan kondisi masyarakat dan jaman, salah satunya dengan membuat perusahaan memiliki kemampuan inovasi sebagai dasar penciptaan nilai yang baru bagi perusahaan. Inovasi berbeda dengan kreativitas, kreativitas merupakan suatu proses mengembangkan dan mengekpresikan ide-ide baru sedangkan inovasi tidak hanya sebuah proses melainkan perwujudan, kombinasi, dan/atau sintesiasi pengetahuan asli dan relevan dan bernilai sebagai produk baru, proses, atau jasa (Leonard, 1998). Pada bulan April 2014, salah satu perusahaan sekuritas, Indo Premier Securities meluncurkan platform online untuk transaksi produk reksa dana multi manajer investasi, dengan nama IPOT Fund. Platform ini merupakan supermarket reksa dana online pertama di Indonesia. IPOT Fund menambah jalur distribusi reksa dana di Indonesia, karena melalui IPOT Fund, nasabah diberikan kemudahan dalam melakukan pembelian dan penjualan reksa dana secara mudah, murah dan cepat. Produk dalam IPOT Fund merupakan produk yang banyak dijual di bank (selling agent reksa dana), dengan fee yang ditawarkan adalah 0%, maka nasabah bisa mendapatkan produk yang sama dengan bank dengan fee 0%. Tentu hal ini akan menjadi saingan bank terutama Bank Mandiri dalam pemasaran reksa dana. 1.2. Rumusan Masalah Kemajuan era informasi mengharuskan perusahaan untuk mengubah mindset. Perusahaan harus melakukan investasi besar dalam bidang teknologi informasi 7

dan konektivitas jaringan investasi mereka dalam teknologi informasi terkadang jauh melebihi investasi untuk pabrik dan peralatan. Melihat hal tersebut Bank Mandiri mengambil tindakan untuk meningkatkan layanannya. Seiring dengan pertumbuhan bisnis reksa dana di Indonesia dan perkembangan teknologi. Tidak adanya inovasi yang muncul dalam proses penjualan reksa dana sehingga penjualannya tidak dapat berkembang, salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar yaitu sumber daya perusahaan yang tidak inovatif. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah ingin menganalisis permasalahan yang mempengaruhi implementasinya strategi inovasi dalam rangka peningkatan penjualan reksa dana. Pentingnya perumusan strategi inovasi tersebut dikarenakan melihat meningkatnya kinerja reksa dana, sehingga Bank Mandiri menargetkan dana kelolaan reksa dana sebesar Rp 20 triliun. Pencapaian target ini dilakukan dengan meningkatkan jumlah investor. 1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan pokok pertanyaan penelitian pada tesis ini, yaitu: 1. Apa saja yang menjadi hambatan pada strategi inovasi peningkatan penjualan reksa dana di Bank Mandiri? 2. Bagaimana strategi inovasi Bank Mandiri untuk meningkatkan penjualan reksa dana? 8

1.4.Tujuan Penelitan Berdasarkan latar belakang dan pertanyaan yang akan menjadi fokus dalam tesis ini, maka yang menjadi tujuan penelitian tesis ini adalah: 1. Menganalisis fase strategi inovasi dalam penjualan reksa dana di Bank Mandiri. 2. Mengeskplorasi strategi inovasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri untuk meningkatkan penjualan reksa dana. 1.5.Manfaat Penelitian Penelitian tentang strategi inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk Perusahaan. Hasil penelitian dapat digunakan untuk memberikan gambaran bagaimana strategi yang sudah dijalankan oleh Bank Mandiri, gambaran kondisi persaingan yang ada, gambaran strategi inovasi dapat diterapkan, dan pemberian rekomendasi alternatif strategi inovasi untuk meningkatkan penjualan reksa dana. 1.6. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keadaan pasar reksa dana, perkembangan teknologi, kondisi internal Bank Mandiri ketika proses penjualan reksa dana. Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan batasan agar penelitian dapat lebih terarah dan mendapatkan sebuah hasil penelitian yang spesifik. Penelitian ini hanya dibatasi dengan membahas strategi inovasi Bank Mandiri bagian Wealth Management Group dengan fokus pada penjualan reksa dana. Mengingat terdapat 7 manajer investasi yang bekerja sama dengan Bank Mandiri dan 4 Departemen di Wealth Management Group, masalah pada tesis ini 9

akan dibatasi pada pembahasan mengenai hal-hal yang akan mempengaruhi penjualan produk reksa dana di Bank Mandiri. 1.7. Sistematika Penulisan Bab I berisi mengenai pendahuluan, menguraikan mengenai latar belakang masalah yang dialami oleh Wealth Management Group PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, permasalahan yang dibahas pada penelitian ini, batasan-batasan masalah, tujuan diadakan penelitian, manfaat penelitian bagi pihak-pihak yang terkait, dan sistematika penulisan. Bab II berisi mengenai landasan teori, yang terdiri dari gambaran umum strategi industri perbankan, kapabilitas inovasi, model inovasi, hubungan antara analisis lingkungan perusahaan dan strategi inovasi; analisis lingkungan eksternal perusahaan dengan mengunakan analisis lima kekuatan bersaing (Porter s five force analysis), driving forces, SWOT serta analisis lingkungan internal perusahaan dengan analisis the resource-based view dan key success factor. Bab III berisi metoda penelitian, pada bab ini dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini, kerangka analisis yang digunakan untuk mendukung analisis pada penulisan dan company profile PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bab IV menjelaskan secara mendetail hasil olah data yang didapat dari kelanjutan Bab III. Bab ini berisi mengenai analisis strategi inovasi yang dipakai oleh Wealth Management Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, kemudian terdapat pula penjelasan analisis data yang didapat dari hasil kuisioner yang disebar serta hasil wawancara dengan narasumber terkait. Bab ini menunjukkan fakta-fakta 10

yang di dapat dalam proses penelitian ini berdasarkan metoda yang dijelaskan dalam Bab sebelumnya dan rekomendasi alternatif strategi inovasi untuk peningkatan penjualan reksa dana di Wealth Management Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bab V menjelaskan seputar kesimpulan yang didapat dari fakta-fakta yang muncul di Bab IV, yang kemudian di olah kembali menjadi saran sehingga membuat penelitian ini menjadi bermanfaat bagi praktisi dan akademisi. Pada bab ini juga di jelaskan mengenai keterbatasan penelitian serta saran bagi penelitian sejenis yang mungkin akan dilakukan di masa yang akan datang. 11