BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Komunikasi Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan. penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

HAMBATAN KOMUNIKASI DOWNWARD DAN UPWARD PADA DIVISI SALES & MARKETING BUKIT DARMO GOLF SURABAYA

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

PENTINGNYA KOMUNIKASI

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

Keterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan

METODE KOMUNIKASI PILIHAN KARYAWAN DALAM DOWNWARD COMMUNICATION PT. INDONESIA BIKE WORKS GRESIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi,

MEDIA KOMUNIKASI PILIHAN KARYAWAN DALAM ALIRAN PESAN DARI ATASAN KE BAWAHAN (DOWNWARD COMMUNICATION)

BAB I PENDAHULUAN. Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap

BAB II. Kajian Pustaka. 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Sumber Internasional :

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Komunikasi Organisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang

HAMBATAN DOWNWARD COMMUNICATION ANTARA PIMPINAN DAN KARYAWAN PT. MAKMUR JAYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

BAB II URAIAN TEORETIS. organisasi. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

DOWNWARD COMMUNICATION DI PT. COMMONWEALTH LIFE CABANG SURABAYA

BAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. penetapan anggaran persediaan bahan baku pada PT. Foximas Mandiri Bandung.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena organisasi tidak akan dapat berjalan tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

Pengertian Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta

KAJIAN FAKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI PENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain (Thoha,

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu organisasi atauperusahaan Dalam pertumbuhan perekonomian sekarang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi anggota organisasi. Adanya komunikasi yang efektif dalam organisasi

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

PENGARUH GAYA KOMUNIKASI CENTER DIRECTOR TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MALANG TOWN SQUARE

AUDIT KOMUNIKASI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena komunikasi merupakan pengaruh dan alat dalam aktifitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat luas. Manusia di dalam hidupnya harus berkomunikasi, karena

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan lembaga atau

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

Bab 3. Analisis Data

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Namun, bagi pihak sekolah banyaknya unit-unit sekolah yang bermunculan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi selalu melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi. Komunikasi organisasi sendiri dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu (Pace & Faules, 2013:31). Di sisi lain Redding dan Sanborn (dalam Muhammad, 2009: 65), mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi di dalam organisasi yang kompleks. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah penafsiran penerimaan informasi melalui unit-unit komunikasi dalam suatu organisasi. 107 108), Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009: Di klarifikasikan atas dua jaringan, yakni jaringan formal dan jaringan informal. Pesan dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah, atau dari bawah ke atas, atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal. Ada tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan pada struktur organisasi yaitu downward communication, upward communication, horizontal communication. Adapun komunikasi organisasi menurut Pace & Faules (2013: 181 182) mengtakan bahwa terdapat empat arah arus komunikasi organisasi yaitu komunikasi ke bawah (downward communication), komunikasi ke 1

2 atas (upward communication), komunikasi horizontal, komunikasi lintassaluran. Pada penelitian ini peneliti hanya akan melihat komunikasi perusahaan dengan spesifikasi downward communication. Hal ini disebabkan downward communication dapat memberikan pengaruh besar bagi kehidupan organisasi. Downward communication penting untuk diperhatikan karena downward communication akan membantu mendorong komunikasi ke atas (upward communication) (Curtis, Floyd, dan Winsor, 2004:74). Menurut Lewis (dalam Muhammad, 2009: 108), komunikasi ke bawah digunakan untuk menyampaikan tujuan, untuk mengubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah, kesalahpahaman, karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Pada penelitian ini peneliti akan melihat komunikasi dari atasan kepada bawahan (downward communication). Pada suatu organisasi, downward communication merupakan salah satu arus penyampaian informasi yang memegang peranan penting dalam komunikasi dari atasan kepada bawahan. Menurut Pace & Faules, (2013:184), menyatakan downward communication dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan yang berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Adapun menurut Muhammad (2009: 108), downward communication yaitu komunikasi dari pimpinan perusahaan kepada karyawan atau bawahan.

3 Atasan melakukan komunikasi kepada bawahan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Pesan yang disampaikan dalam downward communication menurut menurut Katz & Kahn (dalam Pace & Faules, 2013:185) yaitu informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi, informasi mengenai kinerja pegawai dan informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission). Saluran dalam downward communication menurut Muhammad (2009: 116) adalah metode tulisan dan lisan. Pertimbangan penggunaan metode komunikasi sering dilakukan berdasarkan karakteristik yang dimiliki masing-masing metode. Metode komunikasi lisan paling tepat digunakan untuk situasi memberikan teguran atau menyelesaikan perselisihan diantara anggota organisasi. Sementara penggunaan metode komunikasi tulisan paling tepat digunakan untuk memberikan informasi yang memerlukan tindakan di masa yang akan datang, memberikan informasi yang bersifat umum, dan tidak memerlukan kontak interpersonal. Metode komunikasi sangat diperlukan dalam operasional kerja suatu kantor, karena media komunikasi dapat mempermudah penyampaian pesan, mengatasi hambatan-hambatan komunikasi baik dari segi ruang maupun waktu (Suranto, 2005: 121). Komunikasi dari atasan kepada bawahan (downward communication) ini dapat menimbulkan suatu masalah apabila terjadi perbedaan penafsiran pesan diantara atasan dan bawahan. Menurut Pace & Faules (2013:29), menyatakan meskipun agaknya kita mengakui bahwa pengiriman sepucuk surat, memo, laporan kepada seseorang, atau bahkan

4 pembicaraan dengannya secara tatap muka terdiri dari penciptaan dan penyampaian suatu pertunjukan kepada orang lain, kita sering gagal menyadari bahwa penyampaian informasi berbeda dengan pemahaman atas informasi tersebut. Selain itu, pentingnya downward communication untuk diteliti dalam suatu organisasi karena informasi dari manajemen puncak yang turun ke tingkat operatif merupakan aktivitas yang berkesinambungan dan sulit (Pace & Faules, 2013:185). Menurut Pace & Faules (2013:185) menyatakan bahwa para pegawai di seluruh tingkat dalam organisasi merasa perlu diberi informasi. Karyawan memiliki kebutuhan dan keinginan informasi untuk mengetahui tugas-tugasnya dan mengerti seluruh tujuan dan strategi perusahaan. Kualitas dan kuantitas informasi harus tinggi agar dapat membuat keputusan yang bermanfaat dan cermat. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan meneliti metode komunikasi pilihan karyawan dalam downward communication yang digunakan untuk menyampaikan lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari supervisor kepada bawahan. Berdasarkan media richness theory Pace & Faules (2013: 239) menyatakan bahwa komunikasi diperlancar oleh pemilihan media komunikasi sempurna dalam konteks yang sangat ekuivokal. Ekuivokal disini dapat diartikan sebagai ketidakjelasan interpretasi terhadap penafsiran informasi. Penelitian akan mengambil lokasi di PT. Indonesia Bike Works Jalan Pasinan Lemah Putih, Raya Sumengko km. 30, Wringin Anom, Gresik, Jawa Timur. PT. Indonesia Bike Works (PT. IBW) merupakan perusahaan produk sepeda dengan spesialis menggunakan bahan

alluminium. PT. IBW merupakan bagian dari WIM Cycle Group yang sudah berpengalaman dalam bidang industri sepeda. 5 PT. IBW mulai beroperasi pada tahun 2014, yang berlokasi di Gresik menempati lahan seluas 30.237 m² dengan hasil produksi sepeda untuk menengah ke atas dan bertaraf Internasional dengan merk Thrill Agent Series dan Andrenaline Agent Series. Meskipun baru berdiri, PT. IBW telah meraih penghargaan ISO 9001: 2008, yang didapatkan sejak 14 Maret 2014 hingga berakhir pada 13 Maret 2017 dan akan diganti menjadi ISO 9001:2018. ISO 9001 merupakan sertifikasi yang berorientasi pada layanan pelanggan dan standar manajemen mutu. PT. IBW juga sudah menggunakan SNI dalam produknya. Berdasarkan hasil wawancara dengan HR & GA Manager Thomas Prasetyo pada tanggal 19 Februari 2016, dapat diketahui PT. IBW merupakan perusahaan yang dipimpin oleh seorang direktur utama yang membawahi beberapa manajer divisi. Organisasi PT. IBW memiliki 2 bagian yaitu bagian operational dan bagian support. Pada divisi operational informasi bersumber dari supervisor sedangkan pada bagian support informasi bersumber dari owner atau pemiliki perusahaan. Menurut Hasibuan (2009: 12), Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa ada keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai. Posisi karyawan suatu perusahaan dibedakaan atas karyawan operasional dan karyawan manajerial (pimpinan).

6 Peneliti akan melakukan penelitian terhadap metode komunikasi pilihan karyawan dalam downward communication di PT. IBW yang menjadi subjek penelitiannya adalah karyawan operasional perusahaan dimana yang menjadi atasan adalah supervisor. Berdasarkan hasil wawancara dengan Thomas Prasetyo selaku HR & GA Manager PT. IBW pada tanggal 8 Oktober 2016 mengatakan bahwa karyawan operasional merupakan bagian yang secara langsung mengerjakan pekerjaannya sendiri sesuai dengan perencanaan produksi mulai awal hingga akhir produksi. Hal ini juga diperkuat dengan pengertian karyawan operasional menurut Hasibuan (2009: 13) yang mengatakan bahwa karyawan operasional adalah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan. Sebuah perusahaan dalam melakukan komunikasi dari atasan kepada bawahan tidak selalu lancar. Pada PT. IBW, dalam berkomunikasi dengan bawahan, atasan melakukan komunikasi secara lisan (tatap muka) serta tertulis. Informasi yang disampaikan secara lisan dilakukan atasan melalui rapat, telepon, laporan lisan sedangkan informasi yang disampaikan secara tertulis dilakukan atasan melalui memo, laporan tertulis dan deskripsi pekerjaan. Berdasarkan hasil temuan saat wawancara dengan Thomas Prasetyo selaku HR & GA Manager PT. IBW pada 19 Februari 2016 diketahui bahwa karyawan di PT. IBW menganggap metode tulisan seperti memo dan laporan tertulis yang digunakan pimpinan perusahaan dalam menyampaikan informasi ke bawah masih kurang jelas. Namun perusahaan juga telah menggunakan metode lisan seperti rapat, meskipun telah

7 diadakan rapat secara rutin karyawan juga masih belum dapat memahami apa yang telah direncanakan oleh plan manager. PT. IBW mengadakan rapat yang memiliki jadwal setiap seminggu sekali dan rapat dilakukan pada setiap divisi yang berbeda, misal hari Senin untuk production department dan QC (Quality Control), hari Selasa untuk PPIC (Production Planning Inventory Control. Maka seharusnya metode downward communication di PT. IBW sudah tepat, karena berdasarkan buku Muhammad (2009: 115), menyatakan bahwa metode yang paling tepat adalah metode tulisan diikuti lisan. Namun pada kenyataannya karyawan PT. IBW masih belum dapat mengetahui informasi dan melakukan kegiatan yang telah di rancang oleh plan manager. Hal ini diperkuat dengan adanya kesalahan pengerjaan pemesanan pada tanggal 9 Februari 2016. Kesalahan tersebut yaitu salah pengecatan warna saat mengerjakan orderan dari Taiwan. Warna pemesanan yang seharusnya putih dicat dengan warna merah. Padahal pada saat sebelum pengerjaan pemesanan karyawan selalu dikumpulkan dalam rapat untuk membahas detail pemesanan. Berdasarkan data yang ditemukan oleh peneliti di lapangan, peneliti melihat bahwa permasalahan ini bisa untuk dikaji. Maka dari itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Metode Komunikasi Pilihan Karyawan dalam Downward Communication PT. Indonesia Bike Works Gresik. Penelitian sebelumnya yang menggunakan downward communication, dengan judul Media Komunikasi Pilihan Karyawan Dalam Aliran Pesan Dari Atasan Ke Bawahan (Downward Communication) yang dilakuan oleh Prida Ariani AA. Penelitian ini menggunakan FGD (Focus Group Disccussion) pada karyawan sebuah organisasi bisnis, yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang usaha baik jasa maupun non-jasa,

8 baik yang memiliki jabatan sebagai atasan, menengah, maupun bawahan. Kesimpulan dari penelitian ini mengatakan bahwa setiap metode yaitu tulisan dan lisan saling memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada penelitian yang kedua yaitu Downward Communication di PT. Commonwealth Life Cabang Surabaya yang dilakukan oleh Dewi Suryani Susanto. Penelitian ini menggunakan metode audit komunikasi dengan menggunakan kuesioner. Pada penelitian downward communication di PT. Commonwealth Life Cabang Surabaya ini, peneliti menggunakan total sampling yaitu sebanyak 15 orang yang berada di divisi Financial Consultant. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Suryani Susanto menghasilkan jawaban bahwa komunikasi ke bawah yang terjadi di PT. Commonwealth Life Cabang Surabaya ini telah berjalan dengan baik. Penelitian ketiga dengan judul Hambatan Komunikasi Downward dan Upward pada Divisi Sales & Marketing Bukit Darmo Golf Surabaya yang dilakukan oleh Emilia Defince Simu. Penelitian yang dilakukan oleh Emilia Defince Simu ini memiliki hasil bahwa dalam divisi sales & marketing Bukit Darmo Golf terjadi hambatan komunikasi yang dilakukan dari atasan ke bawahan maupun dari bawahan ke atasan. Hambatan terjadi karena atasan dengan bawahan kurang adanya kedekatan, sehingga hubungan yang terjalin pun kurang harmonis dan komunikasi pun menjadi tidak efektif. Penyebabnya adalah tidak adanya meeting antara atasan dengan bawahan sehingga bawahan tidak dapat memberikan umpan balik atau masukan berupa kritik dan saran kepada atasan. Atasan hanya berkomunikasi dengan bawahan jika ada pekerjaan yang ingin diberikan kepada bawahan.

9 Penelitian keempat dengan judul Hambatan Downward Communication antara Pimpinan dan Karyawan PT. Makmur Jaya yang dilakukan oleh Pricillia Johanna. Penelitian ini membahas tentang Downward Communication antara Pimpinan dan Karyawan PT. Makmur Jaya yang memiliki hasil bahwa hambatan downward communication yang ditemukan adalah tipe pesan, keterbatasan informasi, frekuensi informasi, respon pasif manajemen, ketidakpercayaan dari atasan, tidak ada umpan balik, kesalahpahaman pesan, dan kurangnya kontak dengan atasan. I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: Apa metode komunikasi pilihan karyawan dalam downward communication PT. Indonesia Bike Works Gresik? I.3. Tujuan Penelitian Melalui penelitian yang akan dilakukan, peneliti dapat mengetahui: Metode komunikasi pilihan karyawan dalam downward communication PT. Indonesia Bike Works Gresik. I.4. Batasan Masalah Agar penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti lebih terfokus dan tidak melebar pada permasalahan yang lain, maka peneliti membatasi pokok bahasan penelitian sebagai berikut: a. Penelitian dengan judul Metode komunikasi pilihan karyawan dalam downward communication PT. Indonesia Bike Works Gresik adalah studi penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei.

10 b. Peneliti akan memberi batasan dalam penelitian ini untuk permasalahannya adalah metode komunikasi pilihan karyawan dalam downward communication PT. Indonesia Bike Works Gresik c. Objek penelitian adalah metode komunikasi pilihan karyawan dalam downward communication PT. Indonesia Bike Works Gresik d. Subjek penelitian adalah karyawan operasional PT. IBW, baik lakilaki maupun perempuan yang berjumlah 87 karyawan. e. Karyawan yang diteliti dalam metode komunikasi pilihan karyawan dalam downward communication PT. IBW adalah karyawan operasional perusahaan dimana yang menjadi atasan adalah supervisor. Peneliti akan melakukan penelitian pada karyawan operasional karena menurut Thomas Prasetyo selaku HR & GA Manager mengatakan bahwa karyawan operasional merupakan bagian yang secara langsung mengerjakan pekerjaannya sendiri sesuai dengan perencanaan produksi mulai awal hingga akhir produksi. Hal ini juga diperkuat oleh Hasibuan (2009: 13) yang menyatakan bahwa karyawan operasional adalah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan. f. Lokasi penelitian adalah di PT. IBW Jalan Pasinan Lemah Putih, Raya Sumengko km. 30, Wringin Anom, Gresik, Jawa Timur.

11 I.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis a. Skripsi ini dapat dijadikan sebagai referensi suatu pengetahuan baru bagi pembaca untuk mengetahui dan memahami teori komunikasi organisasi, khususnya metode komunikasi pilihan pada downward communication dan teori-teori lainnya yang mendukung penelitian ini. b. Skripsi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian kuantitatif lainnya yang sejenis dengan menggunakan pendekatan deskriptif melalui metode survei. c. Menambah kajian ilmu komunikasi organisasi dan bahan referensi bagi penelitian yang akan datang terutama mengenai metode komunikasi pilihan dalam downward communication. 1.5.2. Manfaat praktis a. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi manajemen perusahaan PT. Indonesia Bike Works (PT. IBW) dalam mengidentifikasikan mengenai metode komunikasi pilihan karyawan dalam downward communication PT. IBW.