BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 0 (skor tes awal) Kegiatan penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperiman semu, sebab penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal ini diberi simbol 0 yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Skor tes komunikasi antarpribadi (0 ) No Pre-Test (0 ) 7 68 59 4 66 5 64 6 5 7 65 8 64 9 65 0 5 74 67 70 4 68 5 74 Dari tabel di atas untuk data variable 0, skor tertinggi 74 dan skor terendah 5 4.. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 0 (skor tes akhir)
Skor data veriabel 0 adalah skor data yang diambil pada akhir pelaksanaan eksperimen. Data hasil tes akhir ini diberi symbol 0 yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Skor tes komunikasi antarpribadi (0 ) No Post Test (0 ) 79 76 70 4 67 5 70 6 60 7 70 8 69 9 7 0 74 8 7 78 4 7 5 8 Dari tabel di atas untuk data variabel 0, skor tertinggi 8 dan skor terendah 60 4.. Pengujian Normalitas Data Sebelum menganalisis data pada penelitian, dilkukan pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data hasil penelitian benar benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Untuk kepentingan pengujian normalitas data, digunakan rumus chi kuadrat sebagai berikut:( Arikunto, 006: 90 ) x Dimana : F 0 frekuensi observasi F h frekuensi teoritik Dalam pengolahan data, dapat dinyatakan hipotesis berdistribusi normal apabila : X X ( α) ( k ) dengan taraf nyata α 0,05. Untuk harga lainnya ditolak. a. Menguji normalitas data variable 0 Adapun pengujiannya ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:. Menghitung rentang, yaitu: R Data terbesar data terkecil 74-5. Menghitung banyak kelas K +, log n +, log 5 +, (.) + 4,95.96 (dibulatkan menjadi 4)
. Menghitung panjang kelas P 5,5 ( dibulatkan menjadi 6) Hasil daftar distribusi frekuensi pengamatan variable 0 dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. distribusi frekuensi pengamatan variable 0 No Kelas Interval Frekuensi 4 5 6 5-55 56 59 60 6 64 67 68-7 7 74 Jumlah 5 Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata dan standar deviasi menggunakan rumus: X 6,6 Sandar deviasi dan varians (S ) yaitu: S
49,68 S 7,04 Dari pengolahan data tersebut dapat ditetapkan bahwa nilai rata rata nilai 0 6,6 dan standar deviasi 7,04 Selanjutnya untuk menghitung frekuensi teoritik yang perlu dihitung adalah harga Z dengan menggunkan rumus: ( Arikunto, 006: 8 ) Z score Dimana : X X SD data ke i dari suatu kelompok data rata rata standar deviasi
Untuk frekuensi teoritik dan pengamatan dapat dilihat pada tabel 5 berikut: Tabel 5. Frekuensi diharapkan dan pengamatan variable 0 Kelas Interval 5-55 56 59 60 6 64 67 68-7 7 74 Batas Nyata 5,5 55,5 59,5 6,5 67,5 7,5 74,5 Z- score -,7 -,5-0,58-0,0 0,55,,54 Batas Luas Daerah 0,4564 0,749 0,90 0,0040 0,988 0,686 0,48 Luas Daerah 0,085 0,559 0,5 0,948 0,0689 0,0696 Fh,5,85,5 4,4,05,044 Fo Dari tabel diatas dapat dihitung chi kuadrat dengan rumus sebagai berikut X + + + (,45) + (-0,85,) + (-0,465) + 0,457 + 0,908 +,6646 5,67 (dibulatkan 5,7)
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh harga X hitung sebesar 5,7 dengan criteria pengujian : terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika X X (-α) ( k- ) dengan taraf nyata α 0,05 dan derajat kebebasan (dk) k. Dari daftar distribusi chi kuadrat pada α 0,05 diperoleh X (-0,05) (4,-) 0,95. Ternyata harga X hitung lebih kecil dari X daftar ( 5,7 7,8). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel 0 dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Gambar Daerah penerimaan dan penolakan hipoteis Dengan taraf nyata α 0,05 f daerah penerimaan 5,7 Daerah penolakan 0 7,8
b. Menguji normalitas data variable 0 Untuk mengetahui normalitas data 0, maka langkah-langkah sebagai berikut:. Menghirung rentang, yaitu: R Data terbesar data terkecil 8-60. Menghitung banyak kelas K +, log n +, log 5 +, (.) +,96,96 (dibulatkan menjadi 4). Menghitung panjang kelas P 7 Hasil daftar distribusi frekuensi pengamatan variable 0 dapat dilihat pada table 6 berikut: Table 6. distribusi frekuensi pengamatan variable 0 No Kelas Interval Frekuensi 4 5 6 60 6 64 67 68 7 7 75 76 79 80 8 5 Jumlah 5 Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata dan standar deviasi menggunakan rumus:
X 7,7 Sandar deviasi dan varians (S ) yaitu: S,0 S 5,67 Dari pengolahan data tersebut dapat ditetapkan bahwa nilai rata rata nilai 0 7,7 dan standar deviasi 5,67 Selanjutnya untuk menghitung frekuensi teoritik yang perlu dihitung adalah harga Z dengan menggunkan rumus: ( Arikunto, 006: 8 ) Z score Dimana :
X X SD data ke i dari suatu kelompok data rata rata standar deviasi Untuk frekuensi teoritik dan pengamsatan dapat dilihat pada tabel 7 berikut: Tabel 7. Frekuensi dan pengamatan variable 0 Kelas ineterval 60 6 64 67 68 7 7 75 76 79 80 8 Batas Nyata 59,5 6,5 67,5 7,5 75,5 79,5 8,5 Z- score -, -,6-0,9-0, 0,48,95,07 Batas Luas Daerah 0,490 0,4474 0, 0,08 0,844 0.4984 0,48 Luas Daerah 0,047 0,6 0,4 -,84-0,4 0,07 Fh 0,5955,89,5-5,7-4,7 0,58 Fo 5 Dari tabel di atas dapat dihitung chi kuadrat dengan rumus sebagai berikut X + + + 0,0 + (-5,) + 0,6 +,+,7 +,04
,6 (dibulatkan,) Dari hasil perhitungan diatas diperoleh harga X hitung sebesar, dengan criteria pengujian : terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika X X (-α) ( k- ) dengan taraf nyata α 0,05 dan derajat kebebasan (dk) k. Dari daftar distribusi chi kuadrat pada α 0,05 diperoleh X (-0,05) (4,9-) 0,95 Ternyata harga X hitung lebih kecil dari X daftar (, 7,8). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variable 0 dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Gambar Daerah penerimaan dan penolakan hipoteis Dengan taraf nyata α 0,05 f daerah penerimaan, Daerah penolakan 0 7,8 4..5. Pengujian Hipotesis Setelah data dinyatakan sebagai data yang berasal dari populasi berdistribusi normal, maka selanjutnya data hasil eksperimen tersebut dianalisis dengan menggunakan uji t. (Arikunto, 006: 06) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan : Md mean dari deviasi (d) antara post-test dan pre-test xd deviasi masing masing subjek X d jumlah kuadrat deviasi N banyaknya subjek penelitian df atau db adalah N- Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu ditetapkan hipotesis statistik yang akan diuji (Sugiyono, 008: 97): H 0 : tidak terdapat perbedaan antara skor pre-test dan post-test H A : terdapat perbedaan antara skor pre-test dan post-test yang berarti ada pengaruh terhadap teknik bermain peran terhadap kemampuan berkomunikasi antarpribadi. Kriteria pengujian : Terima H 0 jika : - t (- α) t t (- α) dengan taraf nyata α 0,05 dan dk n, dan H 0 ditolak jika harga lain. Berdasarkan harga harga yang telah ada dapat dihitung Md atau mean dari perbedaan pre-test dan post-test Md 7,4
7,0 Jadi t 7,0 Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung sebesar 7,0 Sedang dari daftar distribusi t pada taraf nyata 0,05 dan 5,95. Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar, atau harga t hitung telah berada diluar daerah penerimaan H 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak dan menerima H A. untuk jelasnya dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut: Gambar : Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ( 0 dan 0 ). 7,0 H 0
H A H A -,95,95 4. Pembahasan Dengan memperhatikan hasil pengujian hipotesis, baik perbedaan antara 0 dan 0 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berkomunikasi antarpribadi sebelum pelaksanaan eksperimen dan setelah pelaksanaan eksperimen. Dengan demikian hipotesis penulis berbunyi Pelaksanaan teknik bermain peran berpengaruh terhadap kemampuan berkomunikasi antarpribadi siswa dapat diterima. Komunikasi antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara sekelompok kecil orang, dengan berbagai efek dan umpan balik (feed back). Bagi siswa kelas VIII SMP Negeri Telaga yang menjadi sampel dalam penelitian ini, pada umumnya tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan bermain peran. Hal ini terlihat pada saat pelaksanaan eksperimen yang menunjukkan adanya peningkatan. Dari hasil pelaksanaan eksperimen yang dilakukan adanya peningkatan komunikasi verbal. Dari hasil pelaksanaan eksperimen yang dilakukan, bahwa setiap siswa yang telah mengikuti kegiatan bermain peran pada umumnya telah meningkatkan cara berkomunikasi yang baik, ini terlihat pada siswa yang sudah berani dalam mengemukakan pendapat, dan cara berinteraksi sesama teman sudah mengalami peningkatan. Kenyataan yang ditemui bahwa teknik bemain peran yang dilaksanakan selama ini turut memerikan dampak terhadap komunikasi verbal siswa namun perlu ditunjang dengan kemauan dan kesadran dari siswa.