BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan jumlah 20 orang peserta didik yang terdiri dari 10 orang peserta didik putra dan 10

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Titidu Kabupaten

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 8 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang yang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN. SDN 5 Limboto Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas VII SMP N 2 Limboto yang berjumlah 20 orang. 12 orang putra dan 8 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Titidu Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB 1V DESKRIPSI HASIL PENILAIAN. Peneliti melaksanakan proses penelitian di laksanakan di SMP Satap Negeri Bone Baru

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Setiap siklus tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil observasi dan analisis serta refleksi dari kegiatan penelitian. Adapun hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. konsentrasikan pada siswa kelas XI Analisis Kimia 2 dengan jumlah peserta didik

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Telaga Biru, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo, yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar lay up

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia di sekolah ini sehingga lebih mudah untuk menerapkan tindakan kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada siswa kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas VII MTs

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN. VII 5 yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 16 orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu melakukan pengamatan lokasi tempat penelitian, kondisi sekolah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan puskesmas campus dan berdampingan dengan Jl. Abri.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Negeri 1 Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. Adapun yang menjadi sasaran

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Cikancana I

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada SMP Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah kelas X-2. pelaksanaan penelitian ini pada semester genap

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian PTK atau penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas X ( Sepuluh ) IPS 4 di SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah siswa 20 orang yang mana terdiri dari 11 orang siswa putra dan 9 orang siswa putri. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang diawali dengan observasi awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan dilaksanakan 1 tindakan, ditiap akhir tindakan yang ke-3 diadakan evaluasi siklus.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 54 4.1.1 Observasi Awal Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan siklus, hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara keseluruhan kemampuan dari siswa pada awalnya sebelum diadakan tindakan. Kemampuan siswa pada observasi awal ini dituangkan kedalam nilai pada lembar pengamatan. Disamping itu, dengan adanya observasi awal dapat diketahui kemampuan siswa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Sama halnya untuk peneliti sebagai guru yang juga di amati keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terhadap kemampuan passing atas siswa kelas X IPS 4 SMA Negeri 2 Limboto. Untuk itu, peneliti dengan dibantu oleh guru bersama-sama melakukan perencanaan untuk observasi awal. Dengan menetapkan lebih dahulu kelas yang menjadi subjek, waktu pelaksanaan dan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan seperti sarana dan prasarana.

Adapun deskripsi tentang hasil observasi yaitu penelitian dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada hari kamis tanggal 12 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah. Sedangkan yang diamati dalam observasi awal ini adalah gerakan-gerakan dasar passing atas dalam bola voli sebelum adanya tindakan atau penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hasil dari tes gerakan dasar pada kegiatan observasi awal ini adalah : a. Sikap awal ( A ) Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa seluruh siswa dengan persentase 100% belum mampu melakukan tehnik dasar passing atas dalam bola voli dengan baik dan benar sesuai dengan rata-rata nilai yang siswa peroleh yakni 42,9 yang termasuk dalam kriteria kurang ( K ). b. Gerakan ( B ) Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik passing atas ini siswa hanya bisa memperoleh nilai rata-rata 39,2 yang dapat diklasifikasikan dalam kriteria kurang ( K ). Sebab komponen-komponen gerakan yang dinilai, seluruhnya belum dapat dilakukan dengan baik oleh seluruh atau 100% siswa. Masih banyak gerakan-gerakan yang belum benar dan perlu diperbaiki. c. Gerakan lanjutan ( C ) Seluruh siswa (100%) masih belum mampu melakukan gerakan dasar ini. Aspek-aspek tertentu yang masih diabaikan dalam gerakan lanjutan yang padahal

berpengaruh penting untuk meningkatkan kemampuan passing atas. Karenanya seluruh siswa hanya bisa memperoleh nilai rata-rata 42,1 yang juga masih tergolong kurang ( K ). Hasil tes kegiatan siswa pada observasi awal menunjukkan bahwa 20 dari 20 siswa belum dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana persentasenya adalah 100% siswa belum mampu dengan perolehan rata-rata yang termasuk dalam kriteria kurang ( K ). Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 55. Hasil capaian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut : No. Klasifikasi Nilai Kriteria Aspek Jumlah Siswa Presentase ( % ) 1. 90 100 Baik Sekali - - 2. 75 89 Baik - - 3. 60 74 Cukup - - 4. 31 59 Kurang 20 100 5. 0 30 Kurang Sekali - - Jumlah 20 100 4.1 Tabel persentase hasil pengamatan kegiatan siswa pada data awal / hasil observasi awal Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada data awal / hasil observasi :

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kurang Sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali Untuk itu dapat disimpulkan bahwa dalam penguasaan gerak ini sendiri siswa kelas X IPS 4 di SMA Negeri 2 Limboto secara keseluruhan atau 100%-nya masih belum mampu melakukan passing atas dengan baik dan benar. Oleh karenanya peneliti menganggap perlu diadakan penelitian, dengan dibantu oleh guru mitra kemudian mendiskusikan dan merencanakan alur atau jalannya penelitian yang diawali dengan siklus I. 4.1.2 Siklus 1 Siklus 1 dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dasar siswa yang dilihat perlu ditingkatkan berdasarkan hasil temuan pada observasi awal. Yang mana siklus I dilakukan dalam 3 hari, dalam sehari 1 tindakan dan diakhir siklus yaitu pada tindakan ke-3 di penelitian hari ke-4 diadakan evaluasi siklus. Sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa sebelum adanya pelaksanaan siklus guru bersama peneliti lebih dahulu merancang alur penelitian yang akan dilaksanakan. Pada siklus I diawali dengan menyiapkan tindakan yang akan dilakukan pada siswa dan apa saja yang diperlukan saat

meneliti ynag kemudian dituangkan kedalam RPP. Setelah seluruh sarana dan prasarana disiapkan kemudian peneliti melaksanakan siklus I. Pada siklus I, yang menjadi yang objek untuk diteliti dan ditingkatkan adalah passing atas melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Sama halnya dengan observasi awal, siklus I selain kegiatan siswa yakni hasil belajar yang diamati juga kegiatan peneliti sebagai guru atau pengajar dalam hal ini meliputi penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Adapun deskripsi singkat mengenai hasil siklus I yaitu penelitian masih dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada tanggal 13, 14 dan 20 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah. Sedangkan subyek maupun obyek yang diamati daam siklus ini masih sama yakni kegiatan siswa dan peneliti sebagai guru yang mana pada siswa yang diamati adalah peningkatan kemampuan passng atas dan pada guru adalah penggunaan model pembelajaran yang diterapkan. Adapun hasil dari tes gerakan dasar siswa pada kegiatan siklus I ini adalah : a. Sikap awal ( A ) Diihat secara individu, 6 ( 30 % ) siswa sudah dapat melakukan rangkaian gerakan awal dengan baik ( B ). Sedangkan sisanya 15 ( 70% ) siswa tergolong dalam kriteria cukup ( C ). Secara keseluruhan siswa dengan persentase 100 sudah mengalami peningkatan. Dengan rata-rata nilai yang peroleh yakni 68,3yang termasuk dalam kriteria cukup ( C ). b. Gerakan ( B ) Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik passing atas ini siswa sudah lebih meningkat memperoleh nilai rata-rata 71,2 yang

dapat diklasifikasikan dalam kriteria cukup ( C ). Yang mana sudah 11 ( 55% ) siswa termasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 9 ( 45% ) siswa termasuk dalam kriteria cukup ( C ) c. Gerakan lanjutan ( C ) Sama halnya dengan gerakan-gerakan sebelumnya, pada gerakan lanjutan hasil belajar juga meningkat. Hal ini terbukti dengan capaian rata-rata secara keseluruhan yakni 65,4 dan termasuk dalam kriteria cukup ( C ). Dengan 4 ( 20 % ) siswa sudah temasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 16 ( 80% ) termasuk dalam kategori cukup ( C ). Hasil capaian yang diperoleh dapat dilihat ada tabel dan grafik berikut: No. Klasifikasi Nilai Kriteria Aspek Jumlah Siswa Persentase ( % ) 1. 90 100 Baik Sekali - - 2. 75 89 Baik 5 25 3. 60 74 Cukup 15 75 4. 31 59 Kurang - - 5. 0 30 Kurang Sekali - - Jumlah 20 100 1.2 Tabel persentase hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kurang Sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I Berdasarkan hasil tes kegiatan siswa pada siklus I, dapat dilihat bahwa 5 dari 20 siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana persentasenya adalah 25% siswa sudah mampu dengan perolehan nilai 75-89 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Dan sisanya 15 ( 75% ) siswa sudah tergolong dalam kategori cukup ( C ). Untuk itu secara keseluruhan rata-rata yang dicapai adalah 68,3 yang termasuk dalam kriteria cukup ( C ). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 57 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru yaitu: A. Kegiatan pendahuluan 1. Formasi barisan 2. Berdoa 3. Absensi

4. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru B. Kegiatan inti 1. Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari baik secara teori maupun dicontohkan dengan praktek langsung cara melakukan passing atas dengan baik, kemudian membagi siswa ke dalam beberapa kelompok berdasarkan ketentuan dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Dalam kelompok asal siswa mendapat materi, kemudian bergabung ke kelompok ahli yang ditentukan oleh guru berdasarkan sub bab yang diterima oleh siswa yang selanjutnya mencari pemecahan masalah yang dan dipahami bersama. 3. Siswa yang tergabung dalam kelompok ahli, kembali ke kelompok asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan dan memberi pengetahuannya yang dikuasai berdasarkan materi atau sub babnya masing-masing pada anggota kelompok yang lain dalam kelompok asal. 4. Guru memberikan praktek tugas gerak dasar pada masing-masing siswa secara berkelompok untuk melakukan passing atas menurut hasil pembelajaran secara kooperatif tipe jigsaw tadi. C. Kegiatan penutup 1. Formasi barisan ( barisan awal ) 2. Guru mengarahkan dan mengevaluasi serta mengoreksi apabila masih terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pemahaman serta

penguasaan gerak atau praktek gerakan dasar passing atas yang dilakukan oleh siswa. 3. Cooling down ( pendinginan ) 4. Absensi 5. Berdoa dan bubar Dari aspek yang diamati tersebut, kriteria penilaiannya diberi kode pada kolom YA atau TIDAK sesuai dengan gerakan-gerakan yang diakuan oleh siswa, apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. untuk data selengkapmya dapat dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 59 4.1.3 Refleksi Hasil Tindakan SiklusI Data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi kemudian di analisis. Hasil dari tahap ini kemudian digunakan untuk merefleksi, apakah siswa sudah dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permaian bola voli. Sebagai bahan pertimbangan apa yang dilakukan pada siklus selanjutnya. Serta untuk mencari kekurangan siklus-siklus serta pelaksanaan refleksi selanjutnya hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan Berdasarkan hasil evaluasi siklus I dengan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 68,3 dengan persentase 25% siswa sudah mampu melakukan passing atas sedangkan indikator capaiannya yakni 75% dari seluruh siswa, maka peneliti dengan dibantu guru mitra menganalisis kekurangan maupun kesalahan-kesalahan yang masih terdapat pada pelaksanaan siklus I. Adapun kekurangan yang didapati yakni dari sisi peneliti sebagai guru belum maksimal dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam hal ini saat pembagian kelompok dan

keaktifan siswa kurang diperhatikan. Dari sisi siswa masih belum dapat menerapkan hasil diskusinya sepenuhnya karena dalam pembelajaran kooperti tipe jigsaw ini siswa dituntut untuk dapat mempertanggung jawabkan materi yang didapat, sedang yang ditemukan pada siklus I ini sebagian siswa belum mampu bertanggung jawab penuh terhadap teman-teman kelompok awalnya sehingga berdampak pada hasil penguasaan rangkaian gerak dasar passing atas. Maka dari itu dari, dengan melihat indikator capaian yang belum memenuhi standarisasinya serta permasalahan diatas dapat disimpulkan perlu pelaksanaan siklus berikutnya dengan berpatokan dari kelebihan maupun kekurangan pada siklus I, yakni pelaksaan penelitian lanjutan dalam hal ini pelaksanaan siklus II. 4.1.4 Siklus II Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I yang masih perlu ditindak lanjuti. Dalam hal ini yang menjadi yang objek untuk diteliti dan ditingkatkan adalah passing atas melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dalam siklus II selain kegiatan siswa yakni hasil belajar yang diamati juga kegiatan peneliti sebagai guru atau pengajar dalam hal ini meliputi keefektifan penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Untuk persiapan siklus II, peneliti bercermin pada apa yang sudah diperoleh dari siklus satu yang kemudian di refleksi yang sebagai bahan perbaikan untuk siklus ini. Selain juga dengan apa yang memag sudah sesuai apa yang diharapkan. Yang kemudian peneliti melanjutkan kembali penelitiannya sesuai dengan yang direncanakan bersama.

Deskripsi singkat mengenai hasil siklus II yaitu, penelitian masih juga dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada tanggal 21, 27 dan 28 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah. Sedangkan subyek maupun obyek yang diamati daam siklus ini masih sama yakni kegiatan siswa dan peneliti sebagai guru yang mana pada siswa yang diamati adalah peningkatan kemampuan passng atas dan pada guru adalah keefektifan model pembelajaran yang diterapkan. Adapun hasil dari tes gerakan dasar siswa pada kegiatan siklus II ini adalah : a. Sikap awal ( A ) Diihat secara individu, 18 ( 90% ) siswa sudah dapat melakukan rangkaian gerakan awal dengan baik ( B ). Sedangkan sisanya 1 ( 5% ) siswa tergolong dalam kriteria cukup ( C ) dan 1 ( 5% ) siswa tergolong dalam kriteria kurang ( K ). Sedangkan secara keseluruhan dirata-ratakan siswa dengan persentase 100 rata-rata sudah mengalami peningkatan. Dengan rata-rata nilai yang peroleh yakni 81,2yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). b. Gerakan ( B ) Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik passing atas ini siswa juga mengalami peningkatan dengan memperoleh nilai ratarata 77,5yang dapat diklasifikasikan dalam kriteria baik ( B ). Yang mana sudah 18 ( 90% ) siswa termasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 2 ( 10% ) siswa termasuk dalam kriteria cukup ( C ) c. Gerakan lanjutan ( C ) Sama halnya dengan gerakan-gerakan sebelumnya, pada gerakan lanjutan hasil belajar juga meningkat. Hal ini terbukti dengan capaian rata-rata secara

keseluruhan yakni 80,8dan termasuk dalam kriteria baik ( B ). Dengan 18 ( 90 % ) siswa sudah temasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 2 ( 10% ) termasuk dalam kategori cukup ( C ). Adapun hasil evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut : 4.3 Tabel Persentase Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II No. Klasifikasi Nilai Kriteria Aspek Jumlah Siswa Presentase ( % ) 1. 90 100 Baik Sekali - - 2. 75 89 Baik 20 100 3. 60 74 Cukup - - 4. 31 59 Kurang - - 5. 0 30 Kurang Sekali - - Jumlah 20 100 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kurang Sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II

Berdasarkan hasil tes kegiatan siswa pada siklus II, dapat dilihat bahwa seluruh siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana persentasenya adalah 100% siswa sudah mampu dengan perolehan nilai 75-89 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Untuk itu secara keseluruhan rata-rata yang dicapai adalah 79,8 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 58. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru yaitu: A. Kegiatan pendahuluan 1. Formasi barisan 2. Berdoa 3. Absensi 4. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru B. Kegiatan inti 1. Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari baik secara teori maupun dicontohkan dengan praktek langsung cara melakukan passing atas dengan baik, kemudian membagi siswa ke dalam beberapa kelompok berdasarkan ketentuan dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Dalam kelompok asal siswa mendapat materi, kemudian bergabung ke kelompok ahli yang ditentukan oleh guru berdasarkan sub bab yang diterima oleh siswa yang selanjutnya mencari pemecahan masalah yang dan dipahami bersama.

3. Siswa yang tergabung dalam kelompok ahli, kembali ke kelompok asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan dan memberi pengetahuannya yang dikuasai berdasarkan materi atau sub babnya masing-masing pada anggota kelompok yang lain dalam kelompok asal. 4. Guru memberikan praktek tugas gerak dasar pada masing-masing siswa secara berkelompok untuk melakukan passing atas menurut hasil pembelajaran secara kooperatif tipe jigsaw tadi. C. Kegiatan penutup 1. Formasi barisan ( barisan awal ) 2. Guru mengarahkan dan mengevaluasi serta mengoreksi apabila masih terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pemahaman serta penguasaan gerak atau praktek gerakan dasar passing atas yang dilakukan oleh siswa. 3. Cooling down ( pendinginan ) 4. Absensi 5. Berdoa dan bubar Dari aspek yyang diamati tersebut, kriteria penilaiannya diberi kode pada kolom YA atau TIDAK sesuai dengan gerakan-gerakan yang diakuan oleh siswa, apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. untuk data selengkapmya dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 58. 4.1.5 Refleksi Hasil Tindakan SiklusII

Data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi kemudian di analisis. Hasil dari tahap ini kemudian digunakan untuk merefleksi, apakah siswa sudah dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permaian bola voli. Sebagai bahan pertimbangan apa yang dilakukan pada siklus selanjutnya. Serta untuk mencari kekurangan siklus-siklus serta pelaksanaan refleksi selanjutnya hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan Berdasarkan hasil evaluasi siklus II dengan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 79,8 dengan 100% siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan kriteria baik sedangkan indikator capaiannya yakni 75%, maka peneliti dengan dibantu guru mitra menyimpulkan bahwa penelitian sudah dapat diterima karena sudah memenuhi indikator capaian yang ditargetkan. Dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Proses pembelajaran dilaksanakan di lapangan terhadap 20 orang siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan 2 siklus selama 7 hari di SMA Negeri 2 Limboto pada siswa kelas X IPS 4. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah : a) Siswa dibariskan menjadi 5 baris dan dilanjutkan dengan pemanasan b) Guru menjelaskan secara singkat materi passing atas yang akan dipelajari. c) Siswa kemudian dibagi menjadi 5 kelompok kecil yang masing-masing terdiri atas 4 orang d) Guru membagi materi pada masing-masing anggota kelompok berdasarkan sub bab yang telah ditentukan

e) Dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang, 1 orang mendapat bagian sikap awal, 2 orang mendapatkan sub bab mengenai sikap saat gerakan dan 1 orang anggota lainnya mendapatkan bagian terakhir yakni mengenai gerakan lanjutan f) Masing-masing anggota kelompok yang mendapatkan materi yang sama kemudian bergabung menjadi satu kelompok yang biasa disebut kelompok ahli, mendiskusikan, memecahkan masalah yang ditemui hingga dapat menguasai materi yang didapatkan. g) Anggota kelompok yang tergabung dalam kelompok ahli kemudian kembali ke kelompok asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan kembali ke anggota kelompoknya yang lain. h) Guru mengamati dan mengevaluasi apabila masih terdapat kesalahan maka diperbaiki hingga dapat dilakukan dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberi tindakan pada siklus I mengalami peningkatan dengan rata-rata sebanyak 26,9 dari rata-rata awal 41,4 menjadi 68,3. Dengan persentase 25% dari siswa sudah mampu melakukan passing atas dengan baik. Namun perolehan ini masih belum mencapai indikator yng ditargetkan sehingga diadakan penelitian lanjutan yakni penelitian pada siklus II. Tindakan kembali diberikan pada siswa dengan beberapa hal yang diperbaiki baik dari sisi guru maupun siswa yang kemudian rata-rata hasilnya meningkat sebesar 11,5 dari rata-rata 68,3 menjadi 79,8. Untuk itu, dengan perolehan 79,8 dengan persentase 100% siswa tergolong dalam kriteria baik,

maka dari itu indikator capaian yang ditargetkan sudah sesuai harapan dan hipotesis yang telah diajukan dapat diterima. Adapun hasil penelitian ini dituangkan dalam grafik dan tabel sebagai berikut: Tahap Penelitian Tidak Tuntas Tuntas Jumlah Observasi Awal 100% - 100% Siklus I 75% 25% 100% Siklus II - 100% 100% Tabel 4.4 Tabel persentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran. Grafik persentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tidak Tuntas Tuntas Observasi Awal Siklus I Siklus II Pada observasi awal 100% siswa masih dibawah rata-rata atau terhitung belum tuntas sehingga diadakan penelitian dan pemberian tidakan pada siklus I.

Di siklus I hasil belajar mengalami peningkatan dari yang tadinya 100% siswa terhitung kurang mampu melakukan passing atas dengan baik meningkat dengan kriteria cukup dan baik dengan persentase ketuntasan 25% tuntas dan sisanya 75% belum tuntas. Melihat hal ini kemudian diadakan penelitian selanjutnya pada siklus II yang akhirnya mencapai target dengan 100% siswa memperoleh kriteria baik dan mampu melakukan passing atas dengan baik. Dengan ini, penelitian meningkatkan passing atas melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menjadi solusi pembelajaran untuk guru. Namun juga masih perlu pembenahan demi perkembangan pembelajaran itu sendiri.