VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan 5.2 Lokasi

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi

Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Program

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran1.Peta Lokasi Penelitian Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Perikanan Usaha Ikan Hias Air Tawar Wadah dan Peralatan Pemeliharaan

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

METODOLOGI PENELITIAN

VI. ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Daftar Hasil Wawancara. Adapun daftar pertanyaan dan jawaban ata pertanyaan sebagai berikut:

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR

IV. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

BAB III METODE PENELITIAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia 1. Angelfish ( Pterophyllum Scalare 2. Blackghost ( Apteronotus Albifrons

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Benih ikan patin siam di

1. PENDAHULUAN. nasional yang bertujuan antara lain untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

BAB III BAHAN DAN METODE

VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

BAB III BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

II. BAHAN DAN METODE

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM-KEWIRAUSAHAAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

V. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR

I PENDAHULUAN Latar Belakang

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

No Keterangan Jumlah Satuan

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

I. PENDAHULUAN. Ikan badut (Amphiprion percula) atau biasa disebut ikan nemo merupakan

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN LELE OLEH KELOMPOK: MINA TANI NUSANTARA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan lele

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

I PENDAHULUAN. terhadap PDB Indonesia membuat sektor perikanan dijadikan penggerak utama (prime mover)

1. PENDAHULUAN. sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar

I. PENDAHULUAN. pertaniannya langsung kepada pedagang pengecer dan konsumen. Di dalam

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi tanaman bahan makanan di

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A

1. PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

A. INVENTARIS INDUK Inventaris induk di UPTD BBI Karangrayung per 31 Desember Jumlah induk (ekor)

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

Lampiran 1b, Data laju pertumbuhan spesifik benih lele Sangkuriang dengan lama pemeliharaan 20 hari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

BAB III BAHAN DAN METODE

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Awalnya carbon black hanya digunakan sebagai agen penguat dalam ban.

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

I. PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik (2009)

Transkripsi:

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Analsis Aspek Pasar Dalam aspek pasar akan dikaji mengenai potensi pasar ikan hias air tawar dan bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran pemasaran. 6.1.1 Potensi Pasar Potensi terhadap ikan hias air tawar memiliki potensi untuk dikembangkan, oleh sebab itu dilihat dari segi permintaan. Tingginya permintaan ekspor dan pedagang pengumpul terhadap ikan hias air tawar pada Arifin Fish Farm yaitu untuk Black Ghost sebesar 20.000 ekor, dan Ctenopoma sebesar 159.000 ekor, sedangkan permintaan Patin sebesar 8.260.000 ekor per tahun. Sehingga permintaan yang terpenuhi oleh perusahaan hanya sebesar 13.545 ekor Black Ghost, 151.900 ekor Ctenopoma, dan 6.693.750 ekor Patin. Sementara itu, permintaan terhadap ikan hias air tawar pada perusahaan tidak sebanding dengan tingkat permintaan yang ada, permintaan lebih tinggi daripada penawaran. Kenyataan ini dapat dilihat dari jumlah penawaran yang tidak sebanding dengan jumlah permintaan akan ikan hias air tawar. Hal ini peluang bagi perusahaan meningkatkan jumlah produksinya. Peningkatan permintaan dari ekspor dan pedagang pengumpul terhadap perusahaan mendorong perusahaan untuk memperbesarkan skala usahanya dengan memperluas lahan dan peningkatkan produksi dan peralatan. Upaya untuk memperluas skala usaha yang akan dilakukan perusahaan meliputi pengadaan lahan untuk tempat usaha dan pembelian peralatan produksi. Meningkatnya permintaan terhadap ikan hias air tawar merupakan peluang bagi perusahaan. Sehingga untuk memenuhi peluang tersebut perusahaan berencana akan mengembangkan usaha dengan menambah kapasitas produksi dan memperluas lahan. 6.1.2 Target Pasar Arifin Fish Farm untuk melakukan target pasar adalah eksportir yang berada di Bogor, pedagang pengumpul yang di Parung dan pedagang pengumpul

yang berada di Sentul. Perusahaan melakukan promosi dengan mengikuti pameran ikan hias yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bogor. 6.1.3 Pemasaran (a) Produk Produk yang dihasilkan oleh Arifin Fish Farm adalah ikan hias air tawar yang terdiri dari tiga jenis dan ukuran yaitu Black Ghost dengan ukuran 1 ½ inci, Ctenopoma ukuran 1 ½ inci, dan Patin 1 inci. Dalam penjualan ikan hias air tawar ini, yang paling diutamakan oleh eksportir dan pedagang pengumpul adalah ikan tidak terserang penyakit, corak dan warna tubuh ikan. (b) Harga Perusahaan akan mengetahui pendapatan yang diterima dengan melakukan penetapan harga jual. Arifin Fish Farm menetapkan harga jual untuk Black Ghost ukuran 1 ½ inci dengan harga Rp 1.500,00, Ctenopoma ukuran 1 ½ inci dengan harga Rp 800,00 dan Patin ukuran 1 inci Rp 80,00. Penetapan harga yang dilakukan oleh Arifin Fish Farm merupakan harga yang relatif murah dibandingkan dengan perusahaan lain dengan kualitas yang sama yaitu untuk ikan Black Ghost Rp 1.750,00, Ctenopoma Rp 1.500,00 dan Patin Rp 95,00. (c) Promosi Promosi yang dilakukan oleh Arifin Fish Farm adalah mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bogor. Dengan mengikuti pameran, para eksportir atau pedagang pengumpul datang langsung dan mengetahui langsung kualitas produk dari Arifin Fish Farm. (d) Saluran Sejauh ini Arifin Fish Farm menjual hasil produksinya kepada eksportir dan pedagang pengumpul ikan hias. Distribusi dari perusahaan ke eksportir (Tofan Fish Farm) akan di ekspor ke beberapa negara dan melakukan penjualan kepada pedagang pengumpul yang berada di dalam negeri. Sedangkan untuk bapak Banban dan bapak Suyono akan menjualnya langsung kepada pengecer dan konsumen akhir yang berada di daerah Parung dan Sentul. Distribusi dari perusahaan ke eksportir dilakukan sendiri oleh perusahaan dan pengumpul datang langsung ke perusahaan sendiri. Jadwal pengiriman ke eksportir dilakukan setiap

hari walaupun pengiriman malam hari, dikarenakan jarak yang dekat antara perusahaan dan lokasi eksportir. Ikan hias yang telah dipanen terlebih dahulu disortir sesusai dengan ukuran dikemas dalam plastik dan diberi air serta oksigen lalu diikat dengan penggunakan karet gelang, kemudian dikirim ke eksportir dan pedagang pengumpulyaitu Tofan Fish Farm (Ciluar), bapak Banban (Sentul), dan bapak Suyono (Parung). Berikut adalah saluran pemasaran ikan hias air tawar yang dilakukan oleh Arifin Fish Farm. Eksportir Tofan Fish Farm Importir/Konsumen Luar Negeri Pedagang Pengumpul Arifin Fish Farm Pedagang Pengumpul (Sentul) Pengecer Konsumen Dalam Negeri Pedagang Pengumpul (Parung) Gambar 9. Saluran Pemasaran Ikan Hias Air Tawar Arifin Fish Farm Sumber : Arifin Fish Farm (2009). 6.1.4 Hasil Analisis Pasar Berdasarkan dari analisis potensi pasar jumlah permintaan tidak sebanding dengan jumlah penawaran terhadap ikan hias air tawar dan pemasaran. Dapat disimpulkan bahwa peruasahaan ikan hias air tawar ini layak untuk diusahakan. Hal ini dikarenakan besarnya permintaan ekspor terhadap ikan hias air tawar dan mengetahui pasar yang dituju. Besarnya jumlah permintaan pada pengusahaan yang tidak seimbang, sehingga perusahaan akan meningkatkan produksi dengan melakukan perluasan lahan dan pembelian peralatan.

6.2 Aspek Teknis Analisis dalam aspek teknis mencakup lokasi perusahaan, besarnya skala perusahaan, jenis pemilihan mesin, proses produksi, dan ketepatan teknologi yang digunakan. Berikut adalah hasil analisis pada tiap kriteria aspek teknis. 6.2.1 Lokasi Usaha Lokasi Usaha Arifin Fish Farm terletak di Kp Tarikolot No. 1 RT/RW 01/04 Desa Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. Beberapa pertimbangan dalam pemilih lokasi produksi adalah : 1. Ketersediaan Induk Ikan Hias Arifin Fish Farm tidak mengalami kesulitan dalam pengadaan atau ketersediaan induk ikan hias air tawar. Hal ini dikarenakan perusahaan memelihara ikan dari benih hasil pemijahan dalam kegiatan produksi. Calon induk yang dipilih adalah induk harus sehat, sirip dan ekor lengkap serta siap berpijah (matang gonad). Di samping itu perusahaan melakukan perawatan calon induk dengan memperhatikan kualitas air dengan penyipon dan pergantian air dari sisa-sisa pakan atau kotoran ikan serta pemberian pakan 3 x sehari dengan cacing beku maupun pelet. 2. Ketersediaan Bahan Baku Arifin Fish Farm dalam melakukan pengadaan sarana produksinya diperoleh dari Bandung Jawa Barat. Pengadaan saran produksi yang berasal dari Bogor merupakan saran yang bersifat mendukung seperti pengadaan pakan ikan hias, selang, air, serok, bensin, pakis, ember, pipa paralon dan obat-obatan. Sedangkan pengadaan sarana produksi utama dan penunjang seperti akuarium, pompa air, genset, dan blower. 3. Letak pasar yang dituju Arifin Fish Farm menjual ikan hias air tawarnya kepada eksportir yang bernama TFF (Tofan Fish Farm) dan pedagang pengumpul yang bernama Banban (Sentul), serta Suyono (Parung). Hal ini tidak dilakukan untuk menjual langsung kepada pedagang eceran, disebabkan untuk menghindari konflik adanya perbedaan harga jual antara eksportir dan pedagang pengumpul dengan pedagang eceran. Untuk penetapan harga ikan hias

dengan komoditas yang sama dan ukuran sama telah disepakati oleh semua pihak kelompok budidaya ikan hias yang ada di Bogor Utara. Arifin Fish Farm menjual ikan Black Ghost ukuran 1 ½ inci dengan harga Rp 1.500,00, ikan Ctenopoma ukuran 1 ½ inci dengan harga Rp 800,00 sedangkan untuk ikan Patin ukuran 1 inci dengan harga Rp 80,00. 4. Tenaga Listrik dan Air Tenaga listrik sudah menjangkau ke daerah lokasi usaha. Sehingga untuk penggunaan listrik, dalam hal ini tidak ada masalah. Sementara itu, air sangat cukup untuk kebutuhan budidaya ataupun tidak mengalami kesulitan di daerah lokasi usaha. Saat ini Arifin Fish Farm menggunakan air yang berasal dari sumur untuk keperluan usahanya. Hal ini sangat membantu perusahaan dalam masalah kertersedian air. Tenaga listrik untuk usaha ini berasal dari PLN dan untuk mengantisipasi ketika listrik mati digunakan genset. Dengan menggunakan air sumur, maka Arifin Fish Farm tidak perlu mengeluarkan biaya untuk penggunaan air dan untuk menggunaan listrik lebih banyak. Sehingga, Arifin Fish Farm untuk pembayaran listrik sebesar Rp 1,200.000,00 per bulan. 5. Suplai Tenaga Kerja Perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Suplai tenaga kerja dapat diperoleh dari warga sekitar lokasi usaha. Tenaga kerja sangat dibutuhkan terutama pada saat pembuatan bak semen untuk ikan patin. Sementera itu, tenaga kerja dalam mengelola kegiatan usaha berasal dari istri pemilik perusahaan dan warga sekitar. Kebutuhan tenaga kerja sebanyak tiga orang tenaga kerja tetap yang direkrut dari warga sekitar lokasi usaha. 6. Fasilitas Transportasi Lokasi usaha yang terletak di perkampungan telah memiliki fasilitas jalan aspal untuk mempermudah jalannya transportasi. Alat transportasi yang dimiliki oleh peruahaan adalah motor dan mobil. Alat tersebut digunakan untuk mengangkut, baik untuk pengangkutan input maupun hasil output (ikan hias).

7. Iklim dan Keadaan Tanah. Kondisi iklim daerah Bogor Utara cukup mendukung untuk dilakukan usaha ikan hias air tawar. Rentang perbedaan suhu siang dan malam yang tidak terlalu jauh, sangat baik untuk pertumbuhan ikan hias air tawar. Suhu di lokasi perusahaan sekitar 28-30 0 C dan derajat keasaman atau ph 7. 8. Sikap Masyarakat Sikap masyarakat sangat terbuka dan mendukung adanya usaha ikan hias air tawar ini. Hal ini disebabkan, untuk mengurangi pengangguran di sekitar perusahaan serta pembuangan air sisa kegiatan produksi tidak mencemari lokasi. Sehingga masyarakat tidak merasa bau dengan adanya pembuangan air dari perusahaan. 6.2.3 Hasil Analisis Aspek Teknis Hasil analisis aspek teknis usaha budidaya ikan hias air tawar Arifin Fish Farm adalah layak untuk dijalankan. Hal ini berdasarkan ketersediaan induk ikan, ketersedian air yang tidak kesulitan, tenaga kerja merekrut dari warga sekitar lokasi, lokasi usaha dekat dengan pasar, suhu dan ph di lokasi usaha yang mendukung untuk pertumbuhan ikan, memiliki alat transportasi, serta sikap masyarakat yang mendukung dengan kegiatan usaha budidaya ikan hias air tawar. 6.3 Aspek Manajemen (a) Deskripsi Pekerjaan Deskripsi jabatan dan pekerjaan sangat penting diciptakan untuk menjalankan tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam perusahaan. Deskripsi pekerjaan Arifin Fish Farm adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan, memiliki tugas dan wewenang dalam mengambil keputusan dan memberikan arahan kepada setiap pekerjaan mengenai tugas-tugas yang harus dilakukan. 2. Bagian produksi dan pemasaran bertanggungjawab dalam merencanakan, mengawasi semua kegiatan produksi dan memberikan prediksi panen. Tugas dalam pemasaran yaitu merencanakan pemasaran dan berkoordinasi kepada pimpinan untuk melaporkan hasil pemasaran untuk melakukan perbaikan terhadap usaha.

3. Bagian produksi I, II dan III bertanggungjawab menjalakan, mengawasi proses produksi dan melaporkan hasil produksi setiap komoditas yang dipegang. (b) Kebutuhan Tenaga Kerja Berikut ini jumalah tenaga kerja dalam pengembangan usaha seluas 300 m 2 yang dibutuhkan Arifin Fish Farm untuk menangani tiga komoditas ikan hias air tawar adalah sebagai berikut : 1. Bagian produksi dan pemasaran : 1 orang 2. Bagian produksi Black Ghost : 1 orang 3. Bagian produksi Ctenopoma : 1 orang 4. Bagian produksi Patin : 1 orang Jumlah tenaga kerja pada tahun ke 1 sampai tahun ke 8 sebanyak 3 orang, tenaga kerja tersebut di rekrut dari penduduk sekitar lokasi perusahaan.sebelum melakukan pengembangan usaha, Arifin Fish Farm memperkerjakan 3 orang untuk kegiatan produksi dan 1 orang pemimpin sekaligus pemilik perusahaan. Pada tahun ke 9 ada penambahan tenaga kerja, hal ini disebabkan karena adanya penambahan kapasitas produksi. 6.4 Aspek Hukum Pada aspek hukum, hal yang perlu dianalisis adalah bentuk badan hukum usaha yang dijalankan serta izin usaha yang diperoleh perusahaan. 6.4.1 Bentuk Badan Hukum Usaha Perusahaan budidaya Arifin Fish Farm belum menentukan bentuk badan hukum usaha. Selain karena skala usaha yang masih sederhana, hampir seluruh modal yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha budidaya ikan hias air tawar ini berasal dari pemiliki perusahaan. Berbeda dengan perusahaan yang telah berbentuk CV ataupun Firma. Pada CV atau Firma, jumlah pemilik modal biasanya beberapa orang yang sepakat untuk menjalankan usaha bersama. Perbedaan yang paling menonjol antara CV dan Firma adalah tanggung jawab antar pemilik modal. Jika pada CV terdapat sekutu aktif yaitu orang yang memberikan modalnya serta terlibat kedalam pelaksanaan kegiatan usaha dan sekutu pasif yaitu hanya memberikan modal tanpa ikut serta dalam pelaksanaan

kegiatan usaha. Sedangkan pada Firma, tidak terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif semua pemilik modal ikut terlibat dalam pelaksanaan kagiatan usaha. Arifin Fish Farm dapat digolongkan dalam usaha perorangan karena modal usaha yang digunakan berasal dari satu orang dan berperan sebagai pemelik perusahaan. Keuntungan dari bentuk usaha ini adalah pemilik perusahaan dapat memiliki seluruh keuntungan yang diperoleh dari perusahaan. Sedangkan kelemahannya adalah segala bentuk kerugian atau beban perusahaan harus ditanggung sendiri oleh pemilik perusahaan. 6.5 Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan Usaha budidaya ikan hias hias air tawar pada Arifin Fish Farm yang berlokasi di Kampung Tarikolot, Desa Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor ini keberadanya tidak memberikan dampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal ini karena buangan atau limbah dari kegiatan usaha ini hanya berupa air bekas pemeliharaan dan pemijahaan ikan hias, air tersebut tidak mencemari lingkungan dan tidak merugikan masyarakat sekitar. Usaha budidaya ikan hias memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar karena usaha tersebut dapat menyerap tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Penyerapan tenaga kerja Arifin Fish Farm tidak mempermasalahkan tingkat pendidikan akan tetapi kemauan dari pekerja untuk belajar dan jujur terhadap perusahaan.