BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang mencari hubungan sebab akibat nyata, dimana pengendalian perubahan sulit atau tidak mungkin dilakukan (Masyhuri dan Zainuddin, 2008 :37). Penelitian ini menyelidiki ada tidaknya pengaruh dengan cara memberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen dan membandingkan dengan kelompok yang tidak dikenai perlakuan (kelompok kontrol). B. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya tidak tergantung (independent) pada variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang keberadannya tergantung (dependent) pada variabel lain (Gulo, 2005: 47). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode inkuiri serta variabel teriketnya adalah kreativitas dan hasil belajar. C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode inkuiri Metode inkuiri adalah proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara kritis, logis dan sistematis. Metode inkuiri diterapkan dalam proses pembelajaran pokok bahasan lingkaran pada kelompok eksperimen. 2. Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik 24

25 dalam bentuk ciri ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal hal yang sudah ada. Kreativitas yang diukur dalam penelitian ini yaitu kreativitas belajar matematika siswa kelas VIII A dan kelas VIII B, SMP Negeri 7 Salatiga. Pengukuran kreativitas ini dilaksanakan dengan menggunakan angket kreativitas terhadap pelajaran matematika yang disusun oleh penulis berdasarkan variabel variabel kreativitas yaitu variabel kelancaran (fluency), variabel keluwesan (flexibility), variabel keaslian (originality) dan variabel penguraian (elaboration). Kreativitas dalam penelitian ini dapat diketahui dari skor yang diperoleh, bila skor yang diperoleh tinggi, maka kreativitas terhadap pelajaran matematika pada siswa juga tinggi, sebaliknya jika skor yang diperoleh rendah maka kreativitas terhadap pelajaran matematika juga rendah. 3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil belajar kognitif yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran matematika pokok bahasan lingkaran. Hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini yaitu hasil belajar kognitif siswa kelas VIII A dan kelas VIII B, SMP Negeri 7 Salatiga. Pengukuran hasil belajar siswa dilaksanakan dengan menggunakan tes bentuk essay pada pokok bahasan lingkaran. Tes tidak standart buatan guru dengan bantuan kisi kisi yang disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Menengah Pertama tahun 2006, dengan berorientasi pada kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus mata pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama kelas VIII semester 2. D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga pada semester II tahun ajaran 2011/2012. Jumlah siswa 189 yang terbagi dalam tujuh kelas. Pengambilan sampel menggunakan probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009 :63).

26 Pengambilan sampel ini menggunakan analisis varian satu jalur (One Way ANOVA) dari hasil analisis berbantuan program SPSS for Windows Version 19.0 diperoleh kelas VIII A sebagai kelompok eksperimen yang mempunyai rata rata 55,38 dan kelas VIII B sebagai kelompok kontrol yang mempunyai rata rata 55,08. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII A berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki laki dan 14 siswa perempuan, serta semua siswa kelas VIII B berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki laki dan 13 siswa perempuan. E. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah pretest posttest control group design (Sugiyono, 2009 :76), dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3.1 Desain Penelitian Group Pretest Perlakuan Posttest Kelompok Eksperimen O 1 X O 2 Kelompok Kontrol O 3 - O 4 Keterangan : O 1 : Nilai Hasil Pretest untuk Kelompok Eksperimen. O 3 : Nilai Hasil Pretest untuk Kelompok Kontrol. X : Perlakuan menggunakan metode Inkuiri. - : Tidak dikenai perlakuan O 2 : Nilai Hasil Posttest untuk Kelompok Eksperimen O 4 : Nilai Hasil Posttest untuk Kelompok Kontrol. Menurut pola tersebut terapannya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memilih 2 kelas yang homogen dari segi kemampuan, untuk itu dilakukan pengukuran dahulu dengan kriteria tertentu, sehingga kemampuan kedua kelas itu mendekati kesamaan. 2. Dari dua kelas tersebut, satu kelas ditetapkan sebagai kelompok eksperimen (kelas A), dan satu kelas yang lain sebagai kelompok kontrol (kelas B). 3. Kelas A diberi pembelajaran menggunakan metode inkuiri, sedangkan kelas B diberi pembelajaran dengan metode ceramah. 4. Setelah tiga kali pertemuan, diadakan tes dan pengisian angket, kemudian hasilnya diukur untuk mengetahui hubungan kedua

27 kelompok tersebut, pembelajaran mana yang lebih tinggi daya serapnya. 5. Apabila rata rata kelompok eksperimen menunjukkan hasil lebih tinggi dan berbeda secara nyata dari hasil yang diperoleh kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode inkuiri lebih efektif dan mempunyai pengaruh positif terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. F. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di SMP Negeri 7 Salatiga. Sampel yang diambil adalah siswa kelas VIIIA sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelompok kontrol. Kegiatan pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dilaksanakan melalui 3 tahap kegiatan yaitu pretest, pembelajaran dan postest. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 4 kali pertemuan. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa sebelum diadakan pembelajaran sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Perbedaan yang mendasar dari kedua kelompok yaitu dalam metode pembelajarannya. Pada kelompok eksperimen metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri, sedangkan pada kelompok kontrol proses pembelajarannya dengan menggunakan metode ceramah. Waktu yang digunakan dalam pembelajaran dari kedua kelompok relatif sama yaitu 4 kali pertemuan atau 8 jam pelajaran. Setiap 1 jam pelajaran dengan alokasi waktu 40 menit. Proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah pada awal pembelajaran, Siswa bersama guru bertanya jawab tentang lingkaran terkait dengan jari jari, diameter, keliling lingkaran dan phi. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan. Informasi yang disampaikan ini supaya siswa mempunyai arah tujuan yang jelas dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada tahap selanjutnya sebelum memasuki inti pembelajaran guru membagi siswa dalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Siswa mengerjakan tugas kelompok

28 terkait dengan menemukan pendekatan nilai phi (π) dan keliling lingkaran, siswa berdiskusi dalam kelompoknya. Kegiatan belajar yang dilakukan secara kelompok serta berdiskusi ini diharapkan dapat memberikan keleluasaan untuk menanamkan konsep atau pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya, dengan cara ini guru dapat mengetahui apa yang belum dipahami oleh siswa, sehingga guru dapat memberikan penjelasan agar setiap siswa mempunyai persepsi yang benar tentang materi yang disampaikan. Diskusi ini dilakukan juga pada pertemuan kedua dan ketiga dengan materi yang berbeda. Pada pertemuan terakhir diadakan posttest untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan. Angket kreativitas belajar matematika diberikan sesudah proses pembelajaran selesai. Kegiatan proses pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.2 Dibawah ini : Tabel 3.2 Jadwal Pertemuan Kelompok Eksperimen Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Materi I II III IV V Rabu, 14 Maret 2011 Kamis, 15 Maret 2012 Jumat, 16 Maret 2012 Kamis, 5 April 2012 Jumat, 13 April 2012 11.30 12.50 11.30 12.50 09.15 10.35 11.30 12.50 Posttest. 09.15 10.00 Menemukan pendekatan nilai phi dan menentukan rumus keliling lingkaran. Menentukan rumus luas lingkaran. Mengitung keliling dan luas lingkaran. Angket kreativitas belajar matematika. G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan tiga metode dalam pengumpulan data yaitu metode dokumentasi sebagai metode pendukung, metode tes dan metode angket sebagai metode pokok. 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah catatan tertulis tentang pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan (Gulo,2005:123). Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh keterangan berupa catatan penting yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Metode ini

29 digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa, nilai tes matematika (nilai ulangan). Dokumen yang berupa daftar nama siswa, nilai hasil ulangan siswa pada mata pelajaran matematika digunakan untuk kepentingan analisa kemampuan dasar dan untuk menyamakan kondisi awal siswa di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2. Metode Tes Metode Tes adalah sekumpulan butir yang merupakan sampel dari populasi butir yang mengukur perilaku tertentu baik berupa keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan sebagainya dimana dalam penyelenggaraan siswa didorong untuk memberikan penampilan maksimalnya (Purwanto, 2011 :65). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang pencapaian hasil belajar kognitif siswa. a. Pretest Hasil tes ini diperoleh dari guru mata pelajaran matematika yang telah melakukan sebelumnya tes ulangan pada pokok bahasan teorema Pythagoras. Hasil tes ini digunakan untuk kepentingan analisa kemampuan dasar dan untuk menyamakan kondisi awal siswa di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Posttest Tes ini dilakukan setelah siswa mengikuti pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga ruang lingkup materi evaluasi dibatasi pada materi yang telah diajarkan. Soal tes yang dipergunakan untuk memperoleh data dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu berbentuk tes essay. Tes tidak standart buatan guru dengan bantuan kisi kisi yang disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Menengah Pertama tahun 2006, dengan berorientasi pada kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus mata pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama kelas VIII semester 2. Instrumen yang digunakan dalam metode tes ini adalah soal essay. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 3.3 dibawah ini.

30 Tabel 3.3 Sebaran Item Soal Tes Hasil Belajar No. Indikator Jumlah Item 1. Menemukan nilai phi (π) 1, 2 2. Menentukan keliling dan luas lingkaran 3, 4 3. Menghitung keliling dan luas lingkaran 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,15 3. Metode Angket Metode angket merupakan pertanyaan yang disusun dengan kalimat pernyataan dengan opsi jawaban yang tersedia (Gulo, 2005 :122). Cara pengambilan data dengan menggunakan angket adalah dengan meminta subyek penelitian untuk mengisi daftar pernyataan yang dibuat berdasarkan pada indikator indikator kreativitas. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana responden memilih salah satu jawaban yang tersedia. Angket dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolaknya melalui rentangan nilai tertentu yang disusun berdasarkan model likert (Sudjana, 2005 :80). Model ini memberikan kemudahan bagi responden untuk memberikan jawaban karena hanya dengan memberikan tanda chek/ silang. Pernyataan dalam angket kreativitas disusun sendiri dengan mengacu pada indikator indikator kreativitas. Indiator indikator kreativitas adalah sebagai berikut: a. Variabel kelancaran (fluency) Indikatornya meliputi : keterampilan berfikir lancar. b. Variabel kelenturan (fleksibility) Indikatornya meliputi : keterampilan berfikir luwes. c. Variabel keaslian (originality) Indikatornya meliputi : keterampilan berfikir rasional. d. Variabel penguraian (elaboration) Indikatornya meliputi : kemampuan memperinci atau mengelaborasi. Angket disusun berdasarkan skala Likert dimana pernyataan pernyataan yang diajukan dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat

31 N o. tidak setuju (Sudjana, 2005 :80). Skala yang dipergunakan dalam angket ini adalah skala Likert dengan modifikasi penghilangan jawaban tengah. Modifikasi ini dilakukan dengan alasan untuk mengatasi kecenderungan subyek memilih jawaban aman, yaitu jawaban sedang/tidak punya pendapat, terutama bagi mereka yang ragu ragu. Selain itu, menurut Azwar (2000 :34) mengatakan bahwa bila pilihan tengah disediakan maka responden akan cenderung memilihnya sehingga data mengenai perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif. Skala ini menggunakan empat kategori jawaban, yaitu : a) Sangat Sesuai (SS); b) Sesuai (S); c) Tidak Sesuai (TS); d) Sangat Tidak Sesuai (STS). Dari tiap indikator yang ada dibuat pernyataan pernyataan dalam dua bentuk yaitu bentuk favourabel dan unfavourabel. Item pernyataan yang favourabel adalah item yang mendukung dan bentuk pernyataan positif. Item pernyataan yang unfavourabel adalah item pernyataan yang tidak mendukung dan berbentuk pernyataan negatif. Skoring untuk item yang favourabel dan item yang unfavourabel dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini : Tabel 3.4 Skoring untuk Item Favourabel dan Unfavourabel Kategori Skoring Jawaban Favourabel Unfavourabel SS 4 1 S 3 2 TS 2 3 STS 1 4 Subyek yang memiliki skor yang tinggi memiliki kreativitas yang tinggi dan subyek yang memiliki skor yang rendah memiliki kreativitas yang rendah. Sebaran item kreativitas belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Blue Print Kreativitas belajar terhadap pelajaran matematika Aspek Kreativitas Belajar 1. kelancaran (fluency) Indikator keterampilan berfikir lancar Indikator Empiris (21) Saya lebih mudah menjawab soal matematika dengan cara saya sendiri. Jumlah Item Favour abel Unfavo urabel Total

32 N o. Aspek Kreativitas Belajar 1. kelancaran (fluency) 2. kelenturan (fleksibility ) Indikator keterampilan berfikir lancar Indikator Empiris (12) Saya sulit berdiskusi dengan teman untuk mendapatkan gagasan baru. (2) Saya suka mengikuti perlombaan diskusi atau kegiatan yang berhubungan dengan matematika karena ada hal hal baru yang bisa saya temukan. (9) Saya jarang bertanya kepada guru tentang cara berbeda dari yang diberikan guru. (4) Saya sering mengerjakan soal soal matematika meskipun tidak ada tugas dari guru. (1) Saya memperhatikan dengan serius setiap guru menjelaskan materi pelajaran matematika. Jumlah Item Favour abel Unfavo urabel Total Jumlah 3 3 6 keterampilan (5) Saya senang berfikir menggunakan cara cara luwes. baru untuk melakukan sesuatu dari pada menggunakan cara cara lama. (16) Saya tidak dapat mengerjakan soal dengan cara berbeda dari cara yang diberikan guru. (3) Saya biasa menemukan cara lain dari cara yang diberikan guru. (20) Meskipun soal yang diberikan guru berbeda dengan contohnya, tetapi saya mampu mengerjakannya.

33 N o. Aspek Kreativitas Belajar 3. Keaslian (originality ) 4. Penguraian (elaboratio n) Indikator Keterampilan berfikir rasional Indikator Empiris Jumlah Item Favour abel Unfavo urabel Total (8) Saya tidak membuat catatan catatan kecil (poin poin) pelajaran matematika untuk mempermudah dalam belajar. (10) Saya sulit memberikan pertimbangan terhadap masalah yang sama dari yang diberikan teman. Jumlah 3 3 6 (7) Saya dapat mengerjakan soal matematika lebih dari satu cara. (6) Saya malas mengemukakan ide baru. (15) Saya tidak mengemukakan pendapat/ gagasan yang berbeda dari teman lain didalam kelas. (17) Saya sering menggunakan kata kata baru yang belum dipakai teman lain. (18) Setelah membaca atau mendengarkan gagasan dari guru, saya selalu menemukan cara baru. (19) Dalam menyelesaikan soal soal matematika, saya berusaha mencari cara penyelesaian yang lebih singkat. Jumlah 3 3 6 keterampilan (11) Setiap saya memperinci memberikan penjelaskan atau kepada teman, pasti teman mengelabora jelas dan tidak ada si. pertanyaan lagi. (14) Saya dapat mengembangkan/ menambahkan pendapat teman lain.

34 N o. Aspek Kreativitas Belajar Indikator Indikator Empiris Jumlah Item Favour abel Unfavo urabel Total (24) Saya sulit memberikan penafsiran terhadap gambar/cerita/masalah yang dikemukakan oleh guru. (13) Saya berusaha mengerjakan soal matematika dengan cepat dan benar. (22) Saya tidak yakin kalau eksperimen yang dilakukan teman itu benar, kalau saya tidak melihat dan membuktikan sendiri. (23) Saya berusaha menyelesaikan tugas matematika dengan hasil yang baik meskipun saya mengorbankan waktu dan tenaga yang banyak. Jumlah 3 3 6 5. Jumlah Keseluruhan 12 12 24 H. Validitas dan Reliabilitas Suatu tes dikatakan baik apabila pada tes itu benar benar memenuhi beberapa syarat, yaitu valid dan reliabel. Jika tes memenuhi kedua syarat itu, maka tes tersebut akan konsisten atau ajeg bila digunakan pada lain waktu. Sebuah instrumen dikatakan valid berarti menunjuk alat ukur yang dipergunakan dapat mengukur dengan tepat keadaan yang seharusnya di ukur, sedangkan reliabel adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya (Purwanto, 2011 :144-154). Uji instrumen yang dimaksud adalah validitas dan reliabilitas. Masing-masing uji instrumen tersebut dijelaskan sebagian berikut : 1. Validitas Alat Ukur Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur (Purwanto, 2011 :114). Validitas diukur dengan menggunakan koefisien korelasi product moment dari

35 pearson dengan mengkorelasikan hasil setiap item dengan total nilai item dengan Tujuan melukiskan hubungan variable yang sama (Priyatno, 2009 :119). Rumus korelasinya adalah sebagai berikut : r XY = N XY X ( Y) N X 2 ( X) 2 {N Y 2 ( Y) 2 } Keterangan : r XY = Koefisien korelasi Product Moment variable X dan Y XY = Jumlah Perkalian antara skor variabel X dan skor variabel Y X = Skor butir belahan ganjil Y = Skor butir belahan genap N = Jumlah responden Menurut Azwar (2000 :103), suatu item dinyatakan valid jika nilai r hitung 0,30. 2. Reliabilitas Alat Ukur Keandalan atau reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Alat ukur yang reliabel akan memberikan hasil pengukuran yang relatif stabil dan konsisten karena pengukurannya menghasilkan galat yang minimal (Purwanto, 2011 :154). Reliabel juga digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali (Priyatno, 2009 :167). Teknik uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah menggunakan Alpha Cronbanch yang dirumuskan sebagai berikut (Sugiyono, 2009 :365): k r i = (k 1) {1 Dimana : r i = reliabilitas. k = mean kuadrat antara subyek. s 2 i 2 s t = mean kuadrat kesalahan. = varians total. S 2 i 2 s } t Standar reliabilitas yang dikemukakan Sugiyono dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini :

36 Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Kriteria Koefisien Reliabilitas Sangat Reliabel 0.9 α Reliabel 0.8 α 0.9 Cukup Reliabel 0.7 α 0.8 Tidak Reliabel α < 0.6 I. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kualitas instrumen sehingga dapat mengungkap data yang benar benar dibutuhkan. 1. Kreativitas Uji coba alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode try out terpakai, yaitu penyebaran angket dilaksanakan sekali dan data yang diperoleh langsung digunakan untuk kepentingan penelitian. 2. Hasil Belajar Uji coba alat ukur dalam penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII F SMP Negeri 3 Salatiga, sedangkan penelitian diadakan di kelas VIII A dan kelas VIII B SMP Negeri 7 Salatiga. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan soal, sehingga hasil tes siswa tidak terpengaruh oleh hasil try out. Uji instrumen yang dimaksud adalah validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Masing-masing uji instrumen tersebut dijelaskan sebagian berikut : a. Validitas Soal Perhitungan validitas mengikuti kaidah yang dikemukakan oleh Azwar (2000:103) yang menyatakan bahwa suatu item dinyatakan valid jika nilai r hitung 0,30. Berdasarkan hasil analisis menggunakan program SPSS for Windows Version 19.0 dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Test Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted item1 45.67 132.580.195.863 Tidak Valid item2 46.08 130.949.306.856 Valid Ket

37 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted item3 43.46 118.781.547.845 Valid item4 43.54 126.346.301.860 Valid item5 43.04 128.216.655.846 Valid item6 43.29 121.694.599.843 Valid item7 44.71 117.694.615.841 Valid item8 44.21 112.433.751.832 Valid item9 44.88 115.505.637.839 Valid item10 42.83 131.623.424.852 Valid item11 43.33 117.014.739.835 Valid item12 45.96 130.563.328.855 Valid item13 45.79 124.868.458.850 Valid item14 44.54 114.781.607.841 Valid item15 46.00 128.087.353.855 Valid Berdasarkan Tabel 3.7 terlihat bahwa dari 15 item terdapat 14 item yang valid dan 1 item yang tidak valid atau dinyatakan gugur. Nomor item yang tidak valid tersebut yaitu item nomor 1. b. Reliabilitas Soal Pengukuran reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbanch dengan menggunakan SPSS for Windows Version 19.0 dari hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 3.8 dibawah ini: Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Soal Cronbach's Alpha N of Items.863 14 Berdasarkan Tabel 3.8 terlihat bahwa jumlah item soal adalah 14 dan nilai Alpha 0,863. Berdasar pada standar yang dikemukakan Sugiyono dapat dikatakan bahwa pengukuran hasil belajar matematika pokok bahasan lingkaran mempunyai reliabilitas dengan kategori reliabel. Ket c. Daya Beda Menganalisa daya beda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam kategori tinggi dan rendah hasil

38 belajarnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda soal adalah sebagai berikut : T B DB = T R B R Keterangan : DB = Daya Beda. T B = Jumlah Peserta yang Menjawab Benar pada Kelompok Siswa yang Mempunyai Kemampuan Tinggi. T = Jumlah Kelompok Siswa yang Mempunyai Kemampuan Tinggi. R B = Jumlah Peserta yang Menjawab Benar pada Kelompok Siswa yang Mempunyai Kemampuan Rendah. R = Jumlah Kelompok Siswa yang Mempunyai Kemampuan Rendah. Klasifikasi daya beda soal yang dikemukakan Purwanto (2011 :102) dapat dilihat pada Tabel 3.9 dibawah ini : Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Beda Soal Rentang DB Kategori 0,00 0,32 Kurang 0,33 0,66 Cukup 0,67 1,00 Baik Hasil penghitungan daya beda soal, diperoleh 7 butir soal yaitu 5, 6, 7, 8, 9, 11, 14 yang mempunyai kriteria cukup dan 7 butir soal yaitu 1, 2, 3, 4, 10, 12, 13, 14 yang mempunyai kriteria kurang. Soal yang mempunyai kriteria kurang perlu diperbaiki untuk dapat digunakan sebagai tes hasil belajar. d. Tingkat Kesukaran Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran tes digunakan rumus sebagai berikut : B TK = P Keterangan : TK = Tingkat Kesukaran. B = Jumlah Siswa yang Menjawab Benar. P = Jumlah Siswa Peserta Tes.

39 Klasifikasi indeks kesukaran soal yang dikemukakan Purwanto (2011 :99-100) dapat dilihat pada Tabel 3.10 dibawah ini : Tabel 3.10 Indeks Kesukaran Soal Rentang DB Kategori 0,00 0,32 Sukar 0,33 0,66 Sedang 0,67 1,00 Mudah Hasil penghitungan tingkat kesukaan soal, diperoleh 7 butir soal yaitu 1, 2, 7, 9, 12, 13, 15 yang mempunyai criteria sukar, 2 butir soal yaitu 8, 14 yang mempunyai kriteria sedang dan 6 butir soal yaitu 3, 4, 5, 6, 10, 11 yang mempunyai kriteria mudah. J. Metode Analisis Data Suryabrata (1990) menyatakan bahwa analisis data merupakan suatu langkah yang paling kritis dalam penelitian, karena peneliti harus memastikan pada analisis yang tepat. Analisis data sangat menentukan dalam suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data dilakukan melalui tahaptahap berikut : 1. Tahap Awal Pada tahap awal data yang dianalisis adalah angket kreativitas belajar matematika dan nilai tes hasil belajar matematika pokok bahasan lingkaran semester II tahun pelajaran 2011/2012. Analisis angket dan tes yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS. Kaidah yang digunakan yaitu jika p > 0,05 maka data tersebut normal, sedangkan jika p < 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal.

40 b. Uji Homogenitas Uji yang telah dilakukan diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal kemudian dilakukan uji F untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama ataukah tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil dari equal variances assumed jika varians sama dan equal variances not assumed jika varians tidak sama dengan menggunakan program SPSS. Kaidah yang digunakan yaitu jika p > 0,05 maka data yang diperoleh homogen, sedangkan jika p < 0,05 maka data yang diperoleh tersebut tidak homogen. 2. Tahap Akhir Uji normalitas dan uji kesamaan dua varians setelah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah dilakukan uji perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh metode inkuiri terhadap kreativitas dan hasil belajar adalah teknik analisa Uji t (Sugiyono, 2009 :138), a. Varians kedua kelompok sama Jika varians kedua kelompok sama, rumus yang digunakan sebagai berikut : t = X 1 X 2 n 1 n 2 s 2 2 1 + n 2 1 s 2 ( 1 + 1 ) n 1 + n 2 2 n 1 n 2 b. Varians kedua kelompok berbeda Jika varians kedua kelompok berbeda, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : t = X 1 X 2 s 1 2 2 n 1 + s 2 n 2

41 Keterangan : t = nilai t hitung X 1 = nilai rata rata kelompok 1 X 2 = nilai rata rata kelompok 2 2 s 1 = standar deviasi kelompok 1 s 2 2 = standar deviasi kelompok 2 n 1 = jumlah subyek kelompok 1 n 2 = jumlah subyek kelompok 2 Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak ada pengaruh metode inkuiri terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 salatiga, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka ada pengaruh metode inkuiri terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 salatiga.