BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

III. METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ACTIVITY BASED COSTING

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO ENNY BAKRY MELIA ULFA

III. METODE PENELITIAN

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM :

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

Saraswati Diana Pembimbing : Haryono, SE.,MM.

3. Menggunakan Konsep Penganggaran Fleksibel Dalam Evaluasi Kinerja

Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALAISIS BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO NAHA BROWFFEE KAB. TANAH DATAR

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

AKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA]

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORITIS

Standar Costing PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE


PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM :

Manfaat Harga Pokok Standar untuk:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI

Sistem Biaya Standar dan Analisa Varian Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah

PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI

A. Latar Belakang Penelitian

Standard Costing. Harga Pokok Standar. 1

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. XYZ. SKRIPSI Program Studi Akuntansi

Nisaa Aqmarina EB10

BAB 8 Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Pengertian Biaya Jenis-jenis Biaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

Kata kunci: anggaran biaya operasional, alat perencanaan dan pengendalian, efektifitas biaya

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

HARGA POKOK PRODUKSI

Penganggaran Perusahaan 53 ANGGARAN PRODUKSI

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

BAB II LANDASAN TEORI

Biaya Overhead Pabrik

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu

Ada 2 metode yang umum digunakan dalam akumulasi biaya, yaitu : 1. Metode Akumulasi Biaya Pesanan. 2. Metode Akumulasi Biaya Proses.

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM

Laporan Laba Rugi Yang Berakhir Untuk Periode 31 Desember 2007

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY

Biaya Overhead Pabrik

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

KONSEP DASAR DAN PERILAKU BIAYA

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI. Perusahaan memerlukan pengendalian atas operasi atau kegiatan yang akan

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

PERANAN AUDIT OPERASIONAL ATAS PROSES PRODUKSI DALAM MENDUKUNG EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN EKONOMISASI PADA UMKM KERUPUK ERNA JAYA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha agar perusahaan yang dikelolanya dapat bertahan dalam mengahadapi

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan,

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

langsung dan biaya overhead pabrik.

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

BAB II BAHAN RUJUKAN

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Biaya Produksi Standar Biaya standar merupakan biaya yang dianggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya standar yang ditetapkan mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan informasi terhadap biaya yang akan dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dan juga mengukur tingkat efisiensi biaya produksi. Biaya biaya yang distandarkan oleh perusahaan antara lain biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, penetapan biaya produksi harus dilakukan dengan teliti dan hati hati oleh perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena kesalahan dalam penetapannya. Standar bahan baku langsung yang dikembangkan oleh perusahaan adalah standar kuantitas bahan baku dan standar harga bahan baku, standar kuantitas bahan baku ditetapkan berdasarkan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu jenis barang, sedangkan standar harga bahan baku berdasarkan pengalaman yang lalu. Standar tenaga kerja langsung yang ditetapkan perusahaan adalah standar tarif upah dan standar efisiensi tenaga kerja langsung PT. Lantana 55 55

Makmur, menetapkan standar tarif berdasarkan atas tarif upah yang ditetapkan oleh pemerintah dan lamanya pekerja bekerja, sedangkan standar efisiensi tenaga kerja langsung didasarkan atas pelaksanaan kerja yang sesungguhnya oleh para pekerja yang mempunyai kemampuan sama rata ketika bekerja dengan mesin pada kondisi normal. Standar tarif overhead yang ditetapkan oleh perusahaan terdiri dari tarif biaya overhead tetap dan tarif overhead variabel. Standar overhead pabrik dengan jumlah jam kerja yang diperkirakan akan dibutuhkan untuk menghasilkan produk tertentu yang telah ditetapkan berdasarkan anggaran produksi. 1. Penetapan Biaya Standar Bahan Baku Dalam membuat produk, perusahaan menggunakan 3 jenis bahan baku yaitu bahan tepung bleaching earth, bahan baku produk kondensate, pipanisasi yang selalu berganti komponen setiap produksinya. perusahaan melakukan pembelian bahan baku berdasaran satuan kilo, baik kilogram berat mau pun kilo liter. Berikut ini akan disajikan data yang memperlihatkan standar kuantitas tiap-tiap jenis bahan baku yang diperlukan. Penetapan standar untuk bahan baku kondensate, alat boiling dan packing Per daftar kebutuhan bahan baku dalam ltr : 0.425 ltr Kelonggaran ( penyisihan untuk sisa & kerusakan bahan baku ) : 0.20 ltr Kelonggaran ( penyisihan untuk in efisiensi ) : 0.20 ltr 0.825 ltr 56

Penetapan standar untuk bahan baku Kondensate Per daftar kebutuhan bahan baku dalam ltr : 0.8 ltr Kelonggaran ( penyisihan untuk sisa & kerusakan bahan baku ) : 0.4 ltr Kelonggaran ( penyisihan untuk in efisiensi ) : 0.4ltr 1.6 ltr Penetapan standar untuk bahan baku Bleaching Earth Per daftar kebutuhan bahan baku dalam liter : 0.7 ltr Kelonggaran ( penyisihan untuk sisa & kerusakan bahan baku ) : 0.3 ltr Kelonggaran ( penyisihan untuk in efisiensi ) : 0.3 ltr 1.3 ltr Penetapan standar harga bahan baku Kondensate dan Bleaching Earth Harga beli Bahan baku dengan mutu tertinggi : 70.000 Biaya Angkut melalui truk dari pabrik pemasok : 30.000 Dikurangi diskon pembelian : 7.000 93.000 57

Standar kuantitas yang ditetapkan oleh perusahaan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Standar Kuantitas Bahan Baku 2012 Produksi Periode Jumlah Produksi/bulan Standar Kuantitas Harga Standar Standar Kuantitas BB Keseluruhan Januari 146 2.475 Rp 93,000 361.35 Februari 152 2.475 Rp 93,000 376.2 Maret 940 2.475 Rp 93,000 2326.5 April 241 2.475 Rp 93,000 596.475 Mei 135 2.475 Rp 93,000 334.125 Juni 219 2.475 Rp 93,000 542.025 Juli 141 2.475 Rp 93,000 348.975 Agustus 65 2.475 Rp 93,000 160.875 September 298 2.475 Rp 93,000 737.55 Oktober 223 2.475 Rp 93,000 551.925 November 245 2.475 Rp 93,000 606.375 Desember 209 2.475 Rp 93,000 517.275 Total 3014 7,459.65 Sumber : PT.Lantana Makmur Standar Bahan Baku untuk 1 Produk Kondensate ( Ltr ) Tahun 2012 : Biaya Standar BB Keseluruhan = Standar Kuantitas x Harga Standar = 2,475 x Rp.93.000 = Rp.230.175 58

Standar Kuantitas Bahan Baku = Jmlh Produksi/thn x Standar Kuantitas = 3014 x 2.475 = 7,459.65 2. Penetapan Biaya Standar Tenaga kerja langsung Kegiatan proses produksi pada PT.LANTANA MAKMUR mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 16.00, dalam seminggu pekerja bekerja selama 9 jam setiap harinya mulai hari senin sampai dengan hari sabtu selama 6 hari. dalam kegiatan proses produksi perusahaan saat ini telah mempunyai 60 karyawan yang meliputi 3 jenis pekerjaan sebagai berikut: a. Bagian Bahan Baku ( 20 orang ) yang mempunyai tugas untuk mensortir bahan yang akan digunakan untuk proses produksi, serta memberikan pengarahan ke bagian produksi untuk mengerjakan suatu produk. b. Bagian Pencampuran Bahan atau Boiling Man ( 20 orang ) yang mempunyai tugas untuk mencampur bahan yang diberikan dari bagian bahan baku setelah selesai di berikan ke bagian packing. c. Bagian Packing ( 20 Orang ) yang mempunyai tugas untuk memindahkan produk kondensate kedalam drum ataupun tangki, mengecek semua produk yang telah dikerjakan oleh bagian pencampuran bahan, dan merapihkan serta membersihkan proses pengerjaan tersebut. 59

Penetapan Standar waktu tenaga kerja langsung untuk Bagian Bahan Baku Waktu kerja dasar perunit, dalam Kelonggaran untuk rehat kopi dan kebutuhan pribadi Kelonggaran untuk persiapan bahan - bahan Kelonggaran untuk bahan baku rusak Standar waktu perunit produk : 1.5 jam : 0.5 jam : 0.25 jam : 0.16 jam : 2.41 Jam Penetapan Standar waktu tenaga kerja langsung untuk Bagian Pencampuran Bahan atau Boiling Man Waktu kerja dasar perunit, dalam : 2 jam Kelonggaran untuk rehat kopi dan kebutuhan pribadi Kelonggaran untuk persiapan dan waktu servis mesin Kelonggaran untuk bahan baku rusak Standar waktu perunit produk : 0.5 jam : 0.5 jam : 0.16 jam : 3.16 Jam Penetapan Standar waktu tenaga kerja langsung untuk Bagian Packing Waktu kerja dasar perunit, dalam Kelonggaran untuk rehat kopi dan kebutuhan pribadi Kelonggaran untuk persiapan bahan - bahan packing Kelonggaran untuk bahan baku rusak Standar waktu perunit produk : 1.5jam : 0.5jam : 0.15 jam : 0.16 jam : 2.31 Jam 60

Penetapan Standar Tarif Tenaga kerja langsung untuk Bagian Bahan Baku Tarif upah dasar perjam kerja : Rp. 3.888 Tunjangan Komunikasi : Rp 22.222 Standar Tarif perjam kerja : Rp.26.110 Penetapan Standar Tarif Tenaga kerja langsung untuk Bagian Pencampuran Bahan / Boiling Man. Tarif upah dasar perjam kerja : Rp. 2.111 Standar Tarif perjam kerja : Rp. 2.111 Penetapan Standar Tarif Tenaga kerja langsung untuk Bagian Packing Tarif upah dasar perjam kerja : Rp. 1.888 Standar Tarif perjam kerja : Rp. 1.888 Tabel 4.2 Biaya Standar untuk 1 Produk 2012 Jenis Standar Standar Biaya Pekerjaan Jam Tarif Standar Bahan Baku 2,41 26.110 Rp62.925,10 Boiling Man 3,16 2.111 Rp6.670,76 Packing 2,31 1.888 Rp4.361,28 Total 7,88 30.109 Rp73.957,14 Sumber : PT. Lantana Makmur 61

Tabel 4.3 Standar Jam Kerja langsung 2012 Jenis Pekerjaan Periode Bahan Baku Boiling Packing Total Januari 351,86 461,36 337,26 1150,48 Februari 366,32 480,32 351,12 1197,76 Maret 2265,4 2970,4 2171,4 7407,2 April 580,81 761,56 556,71 1899,08 Mei 325,35 426,6 311,85 1063,8 Juni 527,79 692,04 505,89 1725,72 Juli 339,81 445,56 325,71 1111,08 Agustus 156,65 205,4 150,15 512,2 September 718,18 941,68 688,38 2348,24 Oktober 537,43 704,68 515,13 1757,24 November 590,45 774,2 565,95 1930,6 Desember 503,69 660,44 482,79 1646,92 Total 7263.74 9524.24 6962.34 23750,32 Sumber : PT. Lantana Makmur 62

Tabel 4.4 Standar Tarif Tenaga kerja langsung 2012 Jenis Pekerjaan Periode Bahan Baku Boiling Packing Total Januari 3.812.060 308.206 275.648 4.395.914 Februari 3.968.720 320.872 286.976 4.576.568 Maret 24.543.400 1.984.340 1.774.720 28.302.460 April 6.292.510 508.751 455.008 7.256.269 Mei 3.524.850 284.985 254.880 4.064.715 Juni 5.718.090 462.309 413.472 6.593.871 Juli 3.681.510 297.651 266.208 4.245.369 Agustus 1.697.150 137.215 122.720 1.957.085 September 7.780.780 629.078 562.624 8.972.482 Oktober 5.822.530 470.753 421.024 6.714.307 November 6.396.950 517.195 462.560 7.376.705 Desember 5.456.990 441.199 394.592 6.292.781 Total 78.695.540 6.362.554 5.690.432 90.748.526 Sumber : PT. Lantana Makmur Tabel 4.5 Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung 2012 Periode Jenis Pekerjaan Bahan Baku Boiling Packing Total Januari 9.187.065 973.931 636.747 10.797.742 Februari 9.564.615 1.013.956 662.915 11.241.485 Maret 59.149.594 6.270.514 4.099.603 69.519.712 April 15.164.949 1.607.653 1.051.068 17.823.671 63

Mei 8.494.889 900.553 588.773 9.984.214 Juni 13.780.597 1.460.896 955.120 16.196.614 Juli 8.872.439 940.577 614.940 10.427.957 Agustus 4.090.132 433.599 283.483 4.807.214 September 18.751.680 1.987.886 1.299.661 22.039.228 Oktober 14.032.297 1.487.579 972.565 16.492.442 November 15.416.650 1.634.336 1.068.514 18.119.499 Desember 13.151.346 1.394.189 911.508 15.457.042 Total 189.656.251 20.105.671 13.144.898 222.906.820 Sumber : PT. Lantana Makmur 1. Penetapan Biaya Overhead Pabrik PT. Lantana Makmur telah mengelompokkan biaya overhead pabrik dalam 2 bagian yaitu biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. berdasarkan kapasitas normal 2.000 Unit (Drum dan Tangki) Tabel 4.6 Anggaran Biaya Overhead Pabrik 2012 Jenis Biaya Overhead Pabrik V/T Jumlah Biaya Tetap : Biaya gaji Kepala Prod & Ass Prod T 42.060.000 Biaya listrik T 11.661.120 Biaya air T 232.680 Biaya Penyusutan Inventaris Prod T 16.763.692 Biaya Penyusutan Kendaraan T 95.592.216 Jumlah Biaya Tetap 166.309.708 Biaya Variabel Biaya listrik V 10.374.550 Biaya air V 753.000 64

Biaya Pemeliharaan Gedung V 11.411.000 Biaya Pemeliharaan Mesin & Alat V 4.049.400 Biaya Pemeliharaan Kendaraan V 20.958.800 Jumlah Biaya Variabel 47.546.750 Total 213.856.458 Sumber : PT.Lantana Makmur Diketahui bahwa pada kapasitas normal, jam mesin = 7.200 Jam Maka Tarif BOP Standar dapat dihitung sebagai berikut : Tarif Biaya Variabel : Rp 47.546.750 Jam Mesin 7.200 Jam Mesin : Rp 6.603,71 Tarif BOP Variabel Tarif Biaya Tetap : 166.309.708 Jam Mesin 7.200 Jam Mesin : Rp 23.098,57 Tarif BOP Tetap Tarif BOP Pada Kapasitas Normal Tarif BOP Tetap + Tarif BOP Variabel = Rp 6.603,71 + Rp 23.098,57 = 29702.28 Per jam Mesin 65

B. Biaya Produksi Aktual 1. Biaya Bahan Baku Berikut ini akan disajikan data data mengenai Kuantitas Bahan Baku Aktual, Harga Aktual, dan Biaya Aktual Bahan Baku Tabel 4.7 Kuantitas Bahan Baku Aktual 2012 Produksi Periode Jumlah Produksi/bulan Kuantitas Aktual Harga Aktual Kuantitas Aktual BB Keseluruhan Januari 146 1.275 Rp 70,000 186.15 Februari 152 1.275 Rp 70,000 193.8 Maret 940 1.275 Rp 70,000 1198.5 April 241 1.275 Rp 70,000 307.275 Mei 135 1.275 Rp 70,000 172.125 Juni 219 1.275 Rp 70,000 279.225 Juli 141 1.275 Rp 70,000 179.775 Agustus 65 1.275 Rp 70,000 82.875 September 298 1.275 Rp 70,000 379.95 Oktober 223 1.275 Rp 70,000 284.325 November 245 1.275 Rp 70,000 312.375 Desember 209 1.275 Rp 70,000 266.475 Total 3014 3,842.85 Sumber : PT. Lantana Makmur 66

Bahan Baku Aktual untuk 1 Produk ( Ltr ) Tahun 2012 : Biaya Aktual BB Keseluruhan = Kuantitas Aktual x Harga Aktual = 1,275 x Rp.70.000 = Rp.89.250 Kuantitas Aktual Bahan Baku = Jmlh Produksi/thn x Standar Kuantitas = 3014 x 1.275 = 7,459.65 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung biaya tenaga kerja langsung yang dibayar perusahaan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut : Table 4.8 Biaya Aktual 2012 Jenis Jam Tarif Biaya Pekerjaan AKtual AKtual Aktual Pemrosesan 2 25.555 Rp 51.110,00 Pencampuran 1,5 1.888 Rp 2.832,00 Packing 1 1.666 Rp 1.666,00 Total 4,500 29.109 Rp 55.608,00 Sumber : PT. Lantana Makmur 67

Tabel 4.9 Jam Kerja Langsung Aktual 2012 Jenis Pekerjaan Periode Bahan Baku Boiling Packing Januari 292 219 146 657 Total Februari 304 228 152 684 Maret 1880 1410 940 4230 April 482 361,5 241 1084,5 Mei 270 202,5 135 607,5 Juni 438 328,5 219 985,5 Juli 282 211,5 141 634,5 Agustus 130 97,5 65 292,5 September 596 447 298 1341 Oktober 446 334,5 223 1003,5 November 490 367,5 245 1102,5 Desember 418 313,5 209 940,5 Total 6028 4521 3014 13563 Sumber : PT. Lantana Makmur 68

Tabel 4.10 Tarif Tenaga Keja Langsung Aktual 2012 Jenis Pekerjaan Periode Bahan Baku Boiling Packing Total Januari 3.731.030 275.648 243.236 4.249.914 Februari 3.884.360 286.976 253.232 4.424.568 Maret 24.021.700 1.774.720 1.566.040 27.362.460 April 6.158.755 455.008 401.506 7.015.269 Mei 3.449.925 254.880 224.910 3.929.715 Juni 5.596.545 413.472 364.854 6.374.871 Juli 3.603.255 266.208 234.906 4.104.369 Agustus 1.661.075 122.720 108.290 1.892.085 September 7.615.390 562.624 496.468 8.674.482 Oktober 5.698.765 421.024 371.518 6.491.307 November 6.260.975 462.560 408.170 7.131.705 Desember 5.340.995 394.592 348.194 6.083.781 Total 77.022.770 5.690.432 5.021.324 87.734.526 Sumber : PT. Lantana Makmur Tabel 4.11 Biaya Aktual Tenaga Kerja Langsung 2012 Jenis Pekerjaan Periode Bahan Baku Boiling Packing Total Januari 7.462.060 413.472 243.236 8.118.768 Februari 7.768.720 430.464 253.232 8.452.416 Maret 48.043.400 2.662.080 1.566.040 52.271.520 April 12.317.510 682.512 401.506 13.401.528 Mei 6.899.850 382.320 224.910 7.507.080 Juni 11.193.090 620.208 364.854 12.178.152 69

Juli 7.206.510 399.312 234.906 7.840.728 Agustus 3.322.150 184.080 108.290 3.614.520 September 15.230.780 843.936 496.468 16.571.184 Oktober 11.397.530 631.536 371.518 12.400.584 November 12.521.950 693.840 408.170 13.623.960 Desember 10.681.990 591.888 348.194 11.622.072 Total 154.045.540 8.535.648 5.021.324 167.602.512 Sumber : PT. Lantana Makmur 3. Biaya Overhead Pabrik Aktual Tabel 4.12 Biaya Overhead Pabrik Aktual 2012 Jenis Biaya Overhead Pabrik V/T Jumlah Biaya Tetap : Biaya gaji Kepala Prod & Ass Prod P 42.060.000 Biaya listrik T 8.162.784 Biaya air T 162.876 Biaya Penyusutan Inventaris Produksi T 16.763.692 Biaya Penyusutan Kendaraan T 95.592.216 Jumlah biaya tetap 162.741.568 Biaya Variabel Biaya listrik V 7.262.185 Biaya air V 527.100 Biaya Pemeliharaan Gedung V 11.411.000 Biaya Pemeliharaan Mesin & Alat V 4.049.400 Biaya Pemeliharaan Kendaraan V 20.958.800 Jumlah Biaya Variabel 44.208.485 Total 206.950.053 Sumber : PT. Lantana Makmur 70

Kapasitas Normal aktual Jam mesin = 7.000 Jam Maka Tarif BOP Aktual dapat dihitung sebagai berikut : Tarif Biaya Variabel : Rp 44.208.485 Jam Mesin 7.000 : Rp 6315,49 Tarif BOP Variabel Tarif Biaya Tetap : Rp 162.741.568 Jam Mesin 7.000 : Rp 23.248.79 Tarif BOP Tetap Tarif BOP Aktual Tarif BOP Tetap + Tarif BOP Variabel = Rp 23.248,79+ Rp 6315,49 = Rp 29564,28 Per jam Mesin C. Perhitungan Dan Analisis Varians PT. Lantana Makmur telah menetapkan standar biaya produksi untuk setiap produk yang dihasilkan, dengan adanya standar yang telah ditetapkan perusahaan dapat mengetahui tingkat efisiensi biaya produksi dengan membandingkan antara biaya aktual yang terjadi dalam kegiatan produksi dengan biaya standar yang telah ditetapkan, selisih antara biaya aktual dengan biaya standar disebut varian.perbandingan antara biaya aktual yang terjadi dengan biaya standar yang telah ditetapkan kemungkinan dapat menimbulkan 71

selisih yang menguntungkan ( Favourable ) dan selisih biaya yang tidak menguntungkan ( Unfavourable ). Kedua selisih ini sebaiknya dianalisa untuk dapat melakukan tindakan perbaikan.analisa varian biaya produksi dibagi menjadi tiga bagian analisa yaitu analisa varian bahan baku langsung, varian tenaga kerja langsung dan analisa varian biaya overhead pabrik. 1. AnalisaVarian Bahan Baku Langsung No 1 2 Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat suatu rekapitulasi biaya bahan baku aktual yang merupakan data olahan dari tabel tabel yang berkaitan dengan bahan baku sebagai berikut : Nama Tabel 4.13 Rekapitulasi Biaya Bahan Baku Standar 2012 Standar Bahan Baku Standar Biaya Bahan Baku Bahan Keseluruhan Harga Bahan Baku Standar Bahan Bleaching Earth 2486,55 Rp93.000 231.249.150 Bahan Kondensate 2486,55 Rp93.000 231.249.150 3 Bahan Packing 2486,55 Rp93.000 231.249.150 6 Total 693.747.450 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 72

No 1 2 Tabel 4.14 Rekapitulasi Biaya Bahan Baku aktual 2012 Aktual Bahan Baku Biaya Bahan Baku Nama Aktual Harga Bahan Bahan Keseluruhan Baku Aktual Bahan Bleaching Earth 1280,95 Rp70.000 89.666.500 Bahan Kondensate 1280,95 Rp70.000 89.666.500 3 Bahan Packing 1280,95 Rp70.000 89.666.500 6 Total 268.999.500 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 a. Varian Harga Pembelian Bahan Baku MVP = ( AP SP ) X AQ Bahan Bleach : ( 70.000 93.000 ) X 1280.95 Bahan Konden: ( 70.000 93.000 ) X 1280.95 Bahan Packing: ( 70.000 93.000 ) X 1280.95 : 29.461.850 F : 29.461.850 F : 29.461.850 F 88.385.550 F Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa jumlah varian harga bahan baku keseluruhan adalah sebesar 88.385.550 yang sifatnya menguntungkan ( Favourable ). Selisih menguntungkan dikarenakan harga pembelian bahan baku untuk Bahan baku lebih rendah dari harga standar yang ditetapkan perusahaan. 73

b. Varian Kuantitas Bahan Baku ( Penggunaan Bahan ) MUV : ( AQ- SQ ) X SP Bahan Bleach : ( 1280.95 2486.55 ) X 93.000 : 112.120.800 F Bahan Konden : ( 1280.95 2486.55) X 93.000 : 112.120.800 F Bahan Packing : ( 1280.95 2486.55) X 93.000 : 112.120.800 F 336.362.400 F Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa jumlah varian harga bahan baku keseluruhan adalah sebesar 336.362.400 yang sifatnya menguntungkan ( Favourable ). 2. Analisa Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat suatu rekapitulasi standar biaya tenaga kerja langsung dan rekapitulasi biaya tenaga kerja langsung aktual yang merupakan data olahan dari tabel tabel yang berkaitan dengan upah langsung sebagai berikut: 74

Tabel 4.15 Rekapitulasi Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2012 Jenis Standar Tarif Standar Biaya Keseluruhan Tenaga Kerja Pekerjaan Jam Upah Langsung Pengolahan 7263,74 26.110 189.656.251 Pemrosesan 9524,24 2.111 20.105.671 Packing 6962,34 1.888 13.144.898 Total 222.906.820 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 Tabel 4.16 Rekapitulasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Aktual 2012 Jenis Keseluruhan Jam Tarif Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pekerjaan Aktual Upah Aktual Bahan Baku 6028 25.555 154.045.540 Boiling 4521 1.888 8.535.648 Packing 3014 1.666 5.021.324 Total 167.602.512 a. Varian Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung LRV = ( AR SR ) X AH 75

Bahan Baku : ( 25.555 2.6110 ) X 6028 : Rp.3.345.540 F Boiling : ( 1.888 2.111) X 4521 : Rp.1.008.183 F Packing : ( 1.666 1.888) X 3014 : Rp. 669.108 F Rp.5.022.831 F Jumlah Penyimpangan tarif upah langsung secara keseluruhan adalah sebesar Rp. 5.022.831 yang sifatnya menguntungkan ( Favourable ) ini disebabkan karena tarif standar yang ditetapkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan tarif aktual. b. Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung LEV = ( AH SH ) SR Bahan Baku : ( 6.028 7263.74) X 26.110 : Rp.32.261.171 F Boiling : ( 4.521 9524.24) X 2111 : Rp.10.561.840 F Packing : ( 3.014 6962.34) X 1888 : Rp. 7.454.466 F Rp.50.277.477 F Jumlah Penyimpangan tarif upah langsung secara keseluruhan adalah sebesar Rp. 50.277.477 yang sifatnya menguntungkan (Favourable) ini disebabkan karena Jam standar yang ditetapkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan jam aktual. 76

3. Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik Sedikit berbeda dengan komponen biaya produksi sebelumnya, analisa varian untuk biaya overhead pabrik diatas tidak dapat diterapkan langsung.untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat suatu rekapitulasi standar biaya overhead aktual dan anggaran biaya overhead pabrik yang merupakan data olahan dari tabel tabel yang berkaitan dengan biaya overhead pabrik sebagai berikut : Tabel 4.17 Rekapitulasi Anggaran Biaya Overhead Pabrik 2012 Standar Tarif Overhead Tarif BOP Standar Keseluruhan Tetap 23098,57 166.309.708 Variabel 6603,71 47.546.750 Biaya Overhead Pabrik 29702,28 213.856.458 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 Tabel 4.18 Rekapitulasi Biaya Overhead Pabrik Aktual 2012 Tarif Overhead Aktual Tarif BOP Aktual Keseluruhan Tetap 23248,79 162.741.568 Variabel 6315,49 44.208.485 Biaya Overhead Pabrik 29564,28 206.950.053 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2013 77

Penulis melakukan analisa varians biaya overhead pabrik dengan metode Tiga varians : a. Varian Pengeluaran BOP aktual Rp.206.950.053 Anggaran Berdasarkan Aktivitas Aktual : BOP Variabel ( 7.000 Jam X 6603,71) Overhead Yang Dianggarkan Anggaran Berdasarkan Jam Kerja Aktual Varian Pengeluaran Rp.46.225.970 Rp.166.309.708 Rp.212.535.678 Rp.5.585.625 F b. Varian Kapasitas Menganggur Anggaran Berdasarkan Jam Kerja Aktual Rp.212.535.678 Jam Kerja Aktual X Tarif Overhead ( 7.000 X 29702,28 ) Rp.207.915.960 Varian Kapasitas Menganggur Rp.4.619.718 UF c. Varian Efisiensi Jam Kerja aktual X Tarif Overhead Standar ( 7.000 X 29702,28 ) Rp.207.915.960 Overhead Standar yang dibebankan ke produksi ( 7.200 X 213.856.458) Rp.213.856.416 78

Rp.5.940.456 F Total Varian Biaya Overhead Pabrik Rp.6.906.363 F Jumlah keseluruhan penyimpangan biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp.6.906.363 yang sifatnya menguntungkan merupakan kombinasi dari varian pengeluaran sebesar Rp.5.585.625 ( F ), jumlah kapasitas Menganggur Rp.4.619.718 ( UF ), dan jumlah dari varians efisiensi Rp.5.940.456 ( F ). Varians yang tidak menguntungkan disebabkan karena adanya perbedaan antara tarif overhead variabel dan tarif tetap aktual.selain itu terdapatnya kapasitas menganggur yaitu sebesar 200 jam. D. Pengukuran Efisiensi Biaya Produksi Bab II Telah menjelaskan bahwa efisiensi merupakan perbandingan antara keluaran dengan masukan atau keluaran yang dihasilkan dari satu unit input yang digunakan.artinya efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Efisiensi penting sebab jika pekerjaan dilakukan dengan benar maka penyimpangan yang merugikan ( UnFavourable ) dapat ditekan seminimal mungkin, bahkan dieliminasi, Pengukuran efisiensi dalam penyimpangan dalam biaya produksi merupakan perbandingan antara biaya produksi aktual yang terjadi dengan biaya produksi standar yang telah ditetapkan oleh 79

perusahaan.penyimpangan biaya produksi pada PT. Lantana Makmur dapat diukur efisiensinya dalam penjelasan sebagai berikut : 1. Analisa pengukuran Efisiensi Biaya Bahan Baku Perhitungan analisa penyimpangan biaya bahan baku secara kuantitatif menunjukan penyimpangan sebesar Rp.482.795.250 yang sifatnya menguntungkan ( Favourable ), analisa yang lebih mendalam juga menunjukan bahwa penyimpangan ini disebabkan oleh aspek harga bahan baku sebesar Rp.88.385.550 ( F ) dan kuantitas bahan baku sebesar Rp. 336.362.400 ( F ) 2. Analisa pengukuran Efisiensi Biaya Tenaga Kerja langsung Secara kuantitatif, Penyimpangan Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung adalah sebesar Rp.5.022.831 ( F ) Yang siftanya menguntungkan ( Favourable ), analisa yang lebih mendalam juga menunjukan bahwa penyimpangan ini disebabkan oleh Bagian Pemrosesan sebesar Rp.3.345.590 ( F ), Pencampuran sebesar Rp. 1.008.183 ( F ), dan Packing Rp.669.108 ( F ) 3. Analisa pengukuran Efisiensi Biaya Overhead Pabrik Secara kuantitatif, Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik adalah sebesar Rp.6.906.363 ( F ) yang sifatnya menguntungkan (Favourable), penyimpangan tersebut disebabkan oleh berbagai aspek seperti aspek pengeluaran, kapasitas menganggur maupun aspek efisiensi, aspek pengeluaran dan aspek efisiensi menimbulkan penyimpangan yang 80

sifatnya menguntungkan ( Favourable ) masing masing yaitu sebesar Rp. 5.585.625 ( F ), Dan Rp. 5.940.456 ( F ) sedangkan aspek kapasitas menganggur menunjukan penyimpangan yang sifatnya tidak menguntungkan ( Un Favourable ) Yaitu Sebesar Rp. 4.619.718 ( UF ), yang mencerminkan adanya efisiensi terletak pada varian Pengeluaran dan Efisiensi. 81