BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Indra Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 35 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Komposisi Biaya Perhitungan harga pokok produksi pada suatu perusahaan tidak hanya untuk menentukan harga jual serta besarnya pendapatan saja tetapi juga untuk menentukan apakah produksi yang dihasilkan oleh perusahaan efisien atau tidak. Perusahaan dalam menghitung harga pokok mempunyai kebijakan tersendiri yang akan dibebankan sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut. Begitu juga pada PT. Mustika Ratu Tbk ini, perhitungan harga pokok produksi yang tidak sama dengan perusahaan lain. Dalam perhitungan harga pokok, terlebih dahulu harus diketahui unsurunsur biaya yang akan dibebankan kedalam harga pokok sehingga pengendalian biaya produksi secara baik dapat dicapai oleh perusahaan. PT. Mustika Ratu Tbk membagi biaya produksinya kedalam 3 golongan, yaitu Biaya Bahan Baku (BBB), Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL), dan Biaya Overhead Pabrik (BOP). BBB dan BTKL disebut juga sebagai biaya produksi utama. 1. Biaya Bahan Baku (BBB) Bahan baku yang dipakai untuk memproduksi Masker Bengkoang terdiri dari Nipangin, Talk Mesh 325, Pati Tapioka, Tepung Beras Biasa, 35
2 36 Titan Komet Kowet 3328, dan Resep W. Total Masker Bengkoang yang diproduksi untuk tahun 2012 sebanyak unit. Sedangkan untuk memproduksi Masker Tomat, bahan baku yang dipergunakan terdiri dari Amylum Oryzae, Ligustrinae Lignum, Pati Tapioka, Tepung Beras Biasa, dan Pulpa Tamarindorum Cruda. Total Masker Tomat yang diproduksi untuk tahun 2012 sebanyak unit. Tabel 4.1 Perhitungan BBB Produk Masker Bengkoang No. Jenis Bahan Baku Biaya Nipangin Talk Mesh 325 Pati Tapioka Tepung Beras Biasa Titian Komet Kowet 3328 Resep W Rp Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Bahan Baku Rp Sumber : PT. Mustika Ratu Tbk Tabel 4.2 Perhitungan BBB Produk Masker Tomat No. Jenis Bahan Baku Biaya Amylum Oryzae Ligustrinae Lignum Pati Tapioka Tepung Beras Biasa Pulpa Tamarindorum Cruda Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Bahan Baku Rp Sumber : PT. Mustika Ratu Tbk
3 37 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Dalam pembuatan masker, PT. Mustika Ratu Tbk mempekerjakan 40 orang karyawan yang ditempatkan di bagian produksi masker. Gaji masingmasing karyawan untuk memproduksi masker tersebut sebesar Rp /bulan. Pada bulan Januari Desember 2012 hari kerja sebanyak 260 hari. Diasumsikan seluruh karyawan bagian produksi masker tersebut masuk kerja selama periode tersebut, sehingga perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk periode 2012 sebagai berikut : BTKL dalam 1 tahun = 40 orang x 260 hari x Rp = Rp Dalam menentukan tenaga kerja langsung, PT. Mustika Ratu Tbk menggunakan dasar tarif per unit produksi sebagai dasar alokasi dalam membebankan ke masing-masing produk, sehingga biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing produk dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Perhitungan BTKL untuk Masing-Masing Produk Jenis Produk Unit yang Persentase Jumlah BTKL Diproduksi Masker Bengkoang Masker Tomat ,20% 36,80% Rp Rp Total % Rp
4 38 Tabel 4.4 Perhitungan BBB dan BTKL per Unit Jenis Produk Unit yang Diproduksi BBB BTKL BBB per unit Masker ,50 Bengkoang Masker ,65 Tomat BTKL per unit 256,22 256,19 3. Biaya Overhead Pabrik (BOP) Berikut ini merupakan rincian biaya overhead pabrik PT. Mustika Ratu Tbk periode 2012 yang digunakan dan dibebankan dalam proses produksi masker. a. Biaya bahan baku penolong Tabel 4.5 Perhitungan Biaya Bahan Baku Penolong No. Jenis Bahan Baku Penolong Biaya Bungkus Masker Kardus Serbaguna Rp Rp Kardus Besar 12 Rp Plack Band Rp Cap Periksa Rp Tinta Rp Total Biaya Bahan Baku Penolong Rp Sumber : PT. Mustika Ratu Tbk b. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari : 1) Teknisi (2 orang) dengan gaji per bulan sebesar Rp ) Koordinator produksi (1 orang) dengan gaji per bulan Rp
5 39 3) Manager produksi (1 orang) dengan gaji per bulan sebesar Rp ) Staff (2 orang) dengan gaji per bulan sebesar Rp ) General manager (1 orang) dengan gaji per bulan Rp Biaya tenaga kerja tidak langsung diatas merupakan rata-rata gaji standar perusahaan berdasarkan jabatan. c. Biaya penyusutan terdiri dari : 1) Mesin pencampur ( mixing) sebanyak 5 unit. Biaya penyusutan per tahun sebesar Rp ) Mesin pengering ( drying) sebanyak 2 unit. Biaya penyusutan per tahun sebesar Rp ) Mesin penghalus ( grinding) sebanyak 4 unit. Biaya penyusutan per tahun sebesar Rp ) Mesin pengemas ( Packing) sebanyak 1 unit. Biaya penyusutan per tahun sebesar Rp ) Biaya penyusutan gedung per tahun sebesar Rp ) Biaya penyusutan kendaraan bermotor bagian produksi per tahun sebesar Rp d. Biaya listrik sebesar Rp /bulan e. Biaya telepon sebesar Rp /bulan f. Biaya PAM sebesar Rp /bulan g. Biaya pemeliharaan gedung sebesar Rp /bulan h. Biaya reparasi mesin sebesar Rp /bulan
6 40 i. Biaya perjalanan dinas manager produksi sebesar Rp /tahun j. Biaya asuransi dan perizinan sebesar Rp /bulan k. Biaya penerimaan bahan Rp /bulan l. Biaya pendistribusian sebesar Rp /hari Tabel 4.6 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik No. Unsur Biaya Biaya 1. Biaya bahan baku penolong Rp Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp Biaya penyusutan Rp Biaya listrik Rp Biaya telepon Rp Biaya PAM Rp Biaya pemeliharaan gedung Rp Biaya reparasi mesin Rp Biaya perjalanan dinas Rp Biaya asuransi dan perizinan Rp Biaya penerimaan bahan Rp Biaya pendistribusian Rp Total Biaya Overhead Pabrik Rp BOP per unit ( unit) Rp 319,90 Sumber : PT. Mustika Ratu Tbk (Data diolah) B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Akuntansi Biaya Tradisional Berdasarkan perhitungan biaya produksi sebelumnya, maka didapat harga pokok produksi per unit dengan metode akuntansi biaya tradisional, terlihat pada tabel berikut ini :
7 41 Tabel 4.7 Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Akuntansi Biaya Tradisional Jenis Produk BBB per unit BTKL per unit BOP per unit Masker 288,50 256,22 319,90 Bengkoang Masker 227,65 256,19 319,90 Tomat HPP per unit 864,62 803,74 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terlihat bahwa Biaya Overhead Pabrik (BOP) dialokasikan sama untuk setiap produk, padahal tidak semua produk akan menyerap BOP dalam jumlah yang sama. Ini merupakan salah satu kekurangan dari metode akuntansi biaya tradisional. C. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Activity Based Costing (ABC) Berbeda dengan metode akuntansi biaya tradisional yang hanya menggunakan dasar pembebanan berdasarkan unit yang diproduksi saja, metode Activity Based Costing menggunakan lebih banyak pemicu biaya (cost driver) yaitu jam tenaga kerja, unit produksi, jam mesin, dan jumlah pemrosesan. Dalam menghitung harga pokok produksi dengan metode Activity Based Costing, ada beberapa prosedur yang harus dilalui, diantaranya : 1. Prosedur Tahap Pertama
8 42 a. Pengelompokan Berbagai Aktivitas Berbagai aktivitas diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok biaya. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.8 Pengelompokan Aktivitas Menurut Kelompok Biaya dan Hubungan Aktivitas dengan Pemicu Biaya No. Aktivitas Biaya Cost Pool Cost Driver 1. Bahan baku penolong Tingkat unit Unit produksi 2. Tenaga kerja tidak langsung Tingkat fasilitas Jam tenaga kerja 3. Penyusutan Tingkat fasilitas Jam mesin 4. Listrik Tingkat produk Jam mesin 5. Telepon Tingkat produk Jam mesin 6. PAM Tingkat produk Jam mesin 7. Pemeliharaan gedung Tingkat fasilitas Jam tenaga kerja 8. Reparasi mesin Tingkat fasilitas Jam mesin 9. Perjalanan dinas Tingkat fasilitas Jam tenaga kerja 10. Asuransi dan perizinan Tingkat fasilitas Jam tenaga kerja 11. Penerimaan bahan Tingkat unit Unit produksi 12. Pendistribusian Tingkat batch Jumlah pemrosesan b. Penentuan Aktivitas Biaya yang Homogen Suatu kelompok biaya yang homogen merupakan suatu kumpulan dari biaya-biaya overhead yaitu biaya dapat dijelaskan oleh satu pemicu biaya. Aktivitas biaya adalah homogen apabila mereka mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk.
9 43 Tabel 4.9 Total Biaya Overhead Berdasarkan Cost Driver No. Cost Driver Biaya Overhead 1. Bahan baku penolong Rp Penerimaan bahan Rp Total unit yang diproduksi Rp Penyusutan Rp Listrik Rp Telepon Rp PAM Rp Reparasi mesin Rp Total jam mesin Rp Tenaga kerja tidak langsung Rp Pemeliharaan gedung Rp Perjalanan dinas Rp Asuransi dan perizinan Rp Total jam tenaga kerja Rp Pendistribusian Rp Total jumlah pemrosesan Rp c. Penentuan Tarif Kelompok Apabila suatu kelompok biaya telah didefinisikan, biaya per unit dari pemicu biaya dihitung untuk kelompok biaya tersebut. Ini dinamakan tarif kelompok ( pool rate). Perhitungan tarif kelompok menggunakan dasar alokasi sebagai berikut :
10 44 Tabel 4.10 Dasar Pengalokasian Cost Driver untuk Masing-Masing Produk Jenis Produk Unit yang Diproduksi Jam Mesin Jam Tenaga Kerja Jumlah Pemrosesan Masker Bengkoang Masker Tomat unit unit jam jam jam jam proses proses Total unit jam jam proses Sumber : PT. Mustika Ratu Tbk Tahap selanjutnya adalah membagi total biaya untuk setiap aktivitas berdasarkan pemicu biaya (cost driver) nya. Tabel 4.11 Perhitungan Tarif Pool Rate per Cost Pool No. Cost Pool Total Biaya Cost Driver Pool Rate 1. Kel. Berlevel unit overhead biaya unit ,17 / unit yang diproduksi 2. Kel. Berlevel batch overhead jumlah ,46 / proses pemrosesan 3. Kel. Berlevel produk overhead jam mesin ,67 / jam mesin 4. Kel. Berlevel fasilitas overhead jam tenaga kerja ,47 / jam kerja Kel. Berlevel fasilitas ,83 / overhead jam mesin jam mesin
11 45 2. Prosedur Tahap Kedua Setelah diketahui tarif pool rate per cost pool, tahap berikutnya adalah membebankan aktivitas biaya tersebut ke dalam setiap produk dengan menggunakan unit aktivitas yang dikonsumsi oleh masing-masing produk. Tabel 4.12 Kontribusi Biaya Overhead dengan Metode Activity Based Costing Produk Masker Bengkoang Biaya Overhead yang Berhubungan dengan Distribusi 1. Unit produksi = unit x 67,17 Rp ,84 2. Pemrosesan = proses x ,46 Rp ,6 3. Jam mesin = jam x ,67 Rp ,8 = jam x ,83 Rp ,2 4. Jam tenaga kerja = jam x 2.327,47 Rp Total Biaya Overhead Rp ,44 Jumlah Masker Bengkoang yang Diproduksi unit Biaya Overhead / unit Rp 330,34
12 46 Tabel 4.13 Kontribusi Biaya Overhead dengan Metode Activity Based Costing Produk Masker Tomat Biaya Overhead yang Berhubungan dengan Distribusi 1. Unit produksi = unit x 67,17 Rp ,84 2. Pemrosesan = proses x ,46 Rp ,68 3. Jam mesin = jam x ,67 = jam x ,83 Rp ,4 Rp ,6 4. Jam tenaga kerja = jam x 2.327,47 Rp Total Biaya Overhead Rp ,52 Jumlah Masker Tomat yang Diproduksi unit Biaya Overhead / unit Rp 301,88 Tabel 4.14 Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Activity Based Costing Keterangan Masker Bengkoang Masker Tomat Bahan Baku (Rp) Tenaga Kerja Langsung (Rp) Biaya Utama Biaya Overhead (Rp) , ,52 Total Biaya , ,52 Unit produksi (pcs) Biaya Produksi per Unit 875,06 785,72
13 47 D. Perhitungan Harga Jual PT. Mustika Ratu Tbk menginginkan laba sebesar 20% dari harga pokok produksi per unit dalam menentukan harga jual untuk masker bengkoang dan masker tomat. Adapun perhitungan harga jual untuk masing-masing produk dengan metode akuntansi biaya tradisional dan metode Activity Based Costing (ABC) dapat dilihat ditabel berikut : Tabel 4.15 Perhitungan Harga Jual Produk Masker Bengkoang dan Masker Tomat dengan Metode Akuntansi Biaya Tradisional Keterangan Masker Bengkoang Masker Tomat HPP per Unit 864,62 803,74 Laba 20% 172,92 160,75 Harga Jual per Unit 1.037,54 964,49 Tabel 4.16 Perhitungan Harga Jual Produk Masker Bengkoang dan Masker Tomat dengan Metode Activity Based Costing Keterangan Masker Bengkoang Masker Tomat HPP per Unit 875,06 785,72 Laba 20% 175,01 157,14 Harga Jual per Unit 1.050,07 942,86
14 48 E. Perhitungan Laba Bruto Setelah diketahui harga jual untuk produk masker bengkoang dan masker tomat baik dengan metode akuntansi biaya tradisional maupun metode Activity Based Costing (ABC), dapat diketahui laba bruto yang diperoleh perusahaan pada tahun 2012 dengan metode akuntansi biaya tradisional maupun metode Activity Based Costing (ABC). Jumlah unit yang terjual untuk produk masker bengkoang sebanyak unit dan masker tomat sebanyak unit. Tabel 4.17 Perhitungan Laba Bruto Produk Masker Bengkoang dengan HPP Metode Akuntansi Biaya Tradisional Penjualan ( x Rp 1.037,54) = Rp ,84 Biaya Produksi : BBB ( x Rp 288,50) = Rp BTKL ( x Rp 256,22) = Rp ,44 BOP ( x Rp 319,90) = Rp ,8 + HPP = Rp ,24 - Laba Bruto = Rp ,60
15 49 Tabel 4.18 Perhitungan Laba Bruto Produk Masker Tomat dengan HPP Metode Akuntansi Biaya Tradisional Penjualan ( x Rp 964,49) = Rp ,20 Biaya Produksi : BBB ( x Rp 227,65) = Rp ,80 BTKL ( x Rp 256,19) = Rp ,88 BOP ( x Rp 319,90) = Rp ,80 + HPP = Rp ,48 - Laba Bruto Rp ,72 Tabel 4.19 Perhitungan Laba Bruto Produk Masker Bengkoang dengan HPP Metode Activity Based Costing Penjualan ( x Rp 1.050,07) = Rp ,72 Biaya Produksi : BBB ( x Rp 288,50) = Rp BTKL ( x Rp 256,22) = Rp ,44 BOP ( x Rp 330,34) = Rp ,68 + HPP = Rp ,12 - Laba Bruto = Rp ,60
16 50 Tabel 4.20 Perhitungan Laba Bruto Produk Masker Tomat dengan HPP Metode Activity Based Costing Penjualan ( x Rp 942,86) = Rp ,80 Biaya Produksi : BBB ( x Rp 227,65) = Rp ,80 BTKL ( x Rp 256,19) = Rp ,88 BOP ( x Rp 301,88) = Rp ,76 + HPP = Rp ,44 - Laba Bruto = Rp ,36 Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan bahwa dalam penentuan laba bruto dengan HPP metode ABC untuk produk bengkoang menjadi lebih tinggi dan sebaliknya laba bruto untuk produk masker tomat menjadi lebih rendah. F. Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dalam penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) maka dilakukan analisis berupa perbandingan penentuan harga pokok produksi antara perhitungan metode akuntansi biaya tradisional dengan metode Activity Based Costing (ABC). Perbandingan perhitungan menurut metode akuntansi biaya tradisional dengan metode Activity Based Costing (ABC), disajikan dalam tabel berikut :
17 51 Tabel 4.21 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Akuntansi Biaya Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) Masker Bengkoang Keterangan HPP / unit Harga Jual / unit Laba Bruto Tradisional ABC Rp 864,62 Rp 875,06 Rp 1.037,54 Rp 1.050,07 Rp ,60 Rp ,60 Selisih Kenaikan Rp 10,44 Rp 12,53 Rp ,21% Masker Tomat Tradisional ABC Rp 803,74 Rp 785,72 Rp 964,49 Rp 942,86 Rp ,72 Rp ,36 Selisih Penurunan Rp 18,02 2,24% Rp 21,63 Rp ,36 G. Pembahasan Hasil Penelitian Melalui tabel diatas, dapat diketahui bahwa : 1. Dengan menggunakan metode tradisional, diperoleh HPP per unit untuk produk masker bengkoang sebesar Rp 864,62 sedangkan masker tomat sebesar Rp 803,74. Selisih HPP per unit kedua produk tersebut sebesar Rp 60,88. Perbedaan HPP per unit yang diperoleh dikarenakan adanya perbedaan pada biaya produksi, dimana biaya produksi terdiri dari Biaya Bahan Baku (BBB), Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL), dan Biaya Overhead Pabrik (BOP) yang hanya menggunakan dasar pembebanan berdasarkan unit yang diproduksi.
18 52 2. Dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC), HPP per unit untuk produk masker bengkoang sebesar Rp 875,06 sedangkan masker tomat sebesar Rp 785,72. Selisih HPP per unit kedua produk tersebut sebesar Rp 89,34. Perbedaan HPP per unit yang diperoleh dikarenakan adanya perbedaan pada beberapa pemicu biaya yaitu unit yang diproduksi, jam mesin, jam tenaga kerja, dan jumlah pemrosesan. 3. Laba bruto untuk masker bengkoang dengan metode tradisional sebesar Rp ,60 sedangkan dengan metode ABC sebesar Rp ,60. Dan untuk produk masker tomat dengan metode tradisional sebesar Rp ,72 sedangkan dengan metode ABC sebesar Rp ,36. Agar tercapainya laba yang diinginkan oleh perusahaan, salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. 4. Dengan menggunakan metode tradisional, diperoleh HPP per unit untuk produk masker bengkoang sebesar Rp 864,62 sedangkan dengan metode ABC sebesar Rp 875,96. Perhitungan HPP per unit dengan metode tradisional untuk masker bengkoang menyebabkan undercost, padahal proses aktivitas produksi masker bengkoang banyak menyerap biaya. Jika menggunakan metode Activity Based Costing (ABC), diperoleh HPP per unit untuk produk masker tomat sebesar Rp 785,72 sedangkan dengan metode tradisional menjadi lebih besar yaitu Rp 803,74. Maka metode yang
19 53 lebih efektif yaitu metode Activity Based Costing (ABC) karena biaya produksi dapat dihitung secara lebih akurat dengan membebankan aktivitas yang menjadi sumber biaya ke Biaya Overhead Pabrik (BOP) dan menelusurinya ke produk dengan lebih cermat sehingga akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi pihak manajemen dalam hal penentuan harga jual, memperbaiki kualitas pembuat keputusan dan pengembangan produk.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. Nama : Adventia Diah Rosari NPM : 22209204 Pembimbing : B. Sundari, SE., MM. Latar Belakang: Pada
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM
ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM Nama NPM Jurusan : Siswanti : 2A214321 : Akuntansi Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk
Bab IV PEMBAHASAN Perhitungan harga pokok produksi yang akurat sangatlah penting bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi
Lebih terperinciVina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI.
Vina Chris Lady 28210376 ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM KONVENSIONAL DAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO AJIB BAKERY Jurusan Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah
Lebih terperinciNama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18
Analisis Penerapan Activity Based Costing Sistem Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. V. Collection Sejahtera Periode 2011 Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : 22209555 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI
PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI Di Susun oleh : FITRI AFRIYANTI 3 EB 21 22210824 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi
Lebih terperinciPERSPEKTIF PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS : PT. MUSTIKA RATU, TBK) SKRIPSI
PERSPEKTIF PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS : PT. MUSTIKA RATU, TBK) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : Risca Aulia NIM : 43210010054 FAKULTAS
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL
LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL PRODUK VOLUME PRODUK TARIF BOP / UNIT BOP Classic 605,503 Rp 182.40 Rp 110,443,747 Premium 4,718,519
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. ELESKA PRIMA TIGA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING
ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. ELESKA PRIMA TIGA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING Nama : Nadya Loetfara NPM : 25212215 Pembimbing : Budiasih, SE, MMSI Pendahuluan Latar
Lebih terperinci: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI
ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA SHERINA CAKE & BAKERY NAMA : MIRD FAHMI NPM : 24212597 PEMBIMBING
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang
BAB IV PEMBAHASAN Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk
Lebih terperinciNama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani
Perhitungan Harga Pokok Produksi Pesanan Pakaian Menggunakan Metode Activity Based Costing Pada Perusahaan Mutiara Garment Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : 28213487 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAKSI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiii
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 2. Diskripsi CV. Jawa Dipa CV. Jawa Dipa merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang permebelan yang ada di Desa Bondo, Kecamatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman i iii v x xi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PADA CV. SINAR MUSTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PADA CV. SINAR MUSTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Nama : Rangga Putra Pratama NPM : 27213276 Dosen Pembimbing : Sri Sapto
Lebih terperinciANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL Ayu Khusnul Khotimah 21213543 Dosen Pembimbing : Supiningtyas Purwaningrum,
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii v vi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4
Lebih terperinciMETODE PEMBEBANAN BOP
METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB
Akuntansi Biaya Modul ke: Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Perhitungan
Lebih terperinciDiajukan oleh : Yunanto D
NASKAH PUBLIKASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI CANGKUL DENGAN PENDEKATAN METODE ABC ( ACTIVITY BASED COSTING) Studi Kasus : di UD. CITRA Produsen Cangkul di Sentra Industri Cangkul Karangpoh Jatinom Klaten
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dominan dibanding ternak perah lainnya. Menurut Kanisius (2008) dari berbagai
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sapi Perah Secara umum, sapi perah merupakan penghasil susu yang sangat dominan dibanding ternak perah lainnya. Menurut Kanisius (2008) dari berbagai bangsa sapi perah yang terdapat
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
Lebih terperinciPenentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising
Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Sherly Vicky Handayani 26211740 Akuntansi Latar Belakang Masalah Tujuan didirikannya
Lebih terperinciAnalisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya
Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya Nama : Syifa Nofiyanti NPM : 28213771 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sundari, SE.,
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV MAR DONUTS
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV MAR DONUTS Nama : Balintang NPM : 24209828 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sri Supadmini, SE, MM Latar Belakang Perusahaan
Lebih terperinciPenentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRACT... x INTISARI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif (Descriptive Research) karena pembahasannya disusun secara sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin pesat, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha. Hal tersebut juga mengakibatkan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan bebas telah membawa perubahan bagi dunia usaha khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam negeri yaitu semakin ketatnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari wawancara mendalam dengan informan, observasi di lapangan dan data-data sekunder menghasilkan analisa penelitian
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Akuntansi Aktivitas : Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity Accounting : Activity Based Costing & Activity
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Review Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Costing By-Product and Joint Product Penentuan harga pokok produk bersama dan
Lebih terperinciNRP : Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Moses Laksono Singgih, M.Sc, M.Reg.Sc
Disusun oleh : Abdul Wachid NRP : 9105.201.307 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Moses Laksono Singgih, M.Sc, M.Reg.Sc 1 Latar Belakang Penelitian Lingkungan bisnis yang semakin turbulent dengan tingkat persaingan
Lebih terperinciLampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap
LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap No Aktivitas Driver Cost Driver Jumlah(Rp) 1 Unit-level activity cost a. Biaya gaji perawat Jumlah hari rawat inap
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v vii viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum A. Sejarah Singkat Giat Printing Malang Giat Printing Malang merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang percetakan kertas. Usaha yang didirikan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA Anang Fachroji Teknik Industri-FTI-UPN Veteran Jawa Timur INTISARI Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan sistem Activity
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini objek penelitian yang menjadi fokus
Lebih terperinciNama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18
ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI BUTRI CABANG TAMBUN Nama : WENY ANDRIATI NPM : 28210479 Kelas : 3 EB 18 BAB I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan
Lebih terperinciABTSRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABTSRAK Kesadaran konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhannya membuat perusahaan perusahaan berusaha untuk memberikan produk barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi konsumennya. Perusahaan
Lebih terperinci1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.
ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM MENINGKATKAN AKURASI BIAYA PADA PT. MARTINA BERTO Hesti Wulandari Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciOleh : Beby Hilda Agustin Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri ABSTRAK
PERBANDINGAN PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DENGAN SISTEM TRADISIONAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Wonojati Wijoyo Kediri) Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Latar Belakang Instansi/Perusahaan
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Instansi/Perusahaan merupakan salah satu home industry yang bergerak dalam bidang furniture. Tempat yang digunakan
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA KONVEKSI MIFTAH
PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA KONVEKSI MIFTAH Nama : Denti Pratiwi NPM : 22214713 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE.,MM
Lebih terperinciAnalisis perbandingan perhitungan biaya produksi antara metode Full Costing dan Activity Based Costing pada Buana Bakery : DWI GUNAWAN ARIANTO
Analisis perbandingan perhitungan biaya produksi antara metode Full Costing dan Activity Based Costing pada Buana Bakery NAMA NPM : 25209779 : DWI GUNAWAN ARIANTO PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto yang merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mojokerto
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY
ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY Nama : Desty Natalia NPM : 21210859 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Haryono, SE., MMSI Latar Belakang Masalah Biaya Overhead
Lebih terperinciBAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011
BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan pengertian metode alokasi berbasis aktivitas (ABC) Mengalokasikan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM
PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Nugroho Noto Susanto, Mochammad Chaeron, Sutrisno Jurusan Teknik Industri, FTI Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya
Lebih terperinciNama : Erning Findiani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA INDUSTRI RUMAHAN BUNDA SULI Nama : Erning Findiani NPM : 22210419 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pumping Learning Center (PLC) merupakan sebuah unit usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak dalam training sumber daya manusia (puslat SDM). Kegiatannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi biaya tradisional yang selama ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan perubahan dunia bisnis, telah menciptakan kebutuhan akan pendekatan strategi manajemen yang baru, serta dapat memberikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan akuntansi biaya dalam pengambilan keputusan sangat disadari oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran tugas manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan dan sekaligus sebagai suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga kesehatan ini dari
Lebih terperinciPERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI
PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI Andi Arvianto Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan perkembangan perusahaan. produksi furniture baik indoor furniture maupun garden furniture.
38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah dan perkembangan perusahaan Jepara merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciJURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI
JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT PAHALA FURNITURE SEMINAR PENULISAN ILMIAH
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT PAHALA FURNITURE SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai gelar setara
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha
ABSTRAK Dewasa ini ekonomi dunia berkembang semakin pesat. Tuntutan konsumen terhadap produk/jasa pun semakin meningkat dan bervariasi yang berakibat persaingan yang ketat di antara sesama produsen untuk
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Bengkel Las Rizki)
Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Bengkel Las Rizki) Nama : Mochamad Ali Dwi saputra NPM : 21209977 Dosen Pembimbing : Haryono,SE, MMSI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) KUE LAPIS LEGIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN CV.
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) KUE LAPIS LEGIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN CV.MARDONUTS NAMA : ALFIAN NURMANSYAH NPM : 20210534 Latar Belakang Pada dasarnya
Lebih terperinciPenentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC)
Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC) Masitoh 1, Hadi Setiawan 2, Sirajuddin 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa masitoh_12ipa3@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi
BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA LATAR BELAKANG Persaingan dalam perusahaan atau industri yang bergerak dalam bidang yang sama membuat pihak manajemen
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI ULFI SYARIFAH 29213043 DOSEN PEMBINGBING : DYAH PALUPI, SE., MMSI Latar Belakang
Lebih terperinciRisma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone
ANALISIS PERBANDINGAN METODE TRADISIONAL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PT.PYRAMID MEGAH SAKTI DI MAKASSAR) Risma Yurnita, Holly Deviarti Universitas
Lebih terperinciPenentuan Harga Pokok Produksi Fiberglass Berdasarkan Sistem Activity Based Costing Pada PT. Barata Pratama Unggul
Nama : Yuningsih NPM : 27212967 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sundari, SE., MM Penentuan Harga Pokok Produksi Fiberglass Berdasarkan Sistem Activity Based Costing Pada PT. Barata Pratama Unggul LATAR
Lebih terperinciPenentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.278-283 ISSN 2302-495X Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing Masitoh 1, Hadi Setiawan 2, Sirajuddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Surakarta, pada saat ini perkembangan perusahaan yang
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Surakarta, pada saat ini perkembangan perusahaan yang mengolah air minum dalam kemasan semakin pesat. Hal itu dipengaruhi oleh kebutuhan
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY
ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY Nama : Ayu Purnamasari NPM : 29210613 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Susanti Usman, SE., MMSI Latar Belakang Masalah Biaya
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA IGLOO ICE CREAM
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA IGLOO ICE CREAM NAMA : Gatot Triyanto NPM : 23212102 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Faktor Penentu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: UD. BJL merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi
Lebih terperinciBIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan. Biaya per
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Definisi Biaya Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Biaya Menjalankan suatu usaha membutuhkan biaya yang harus dikeluarkan agar perusahaan mampu terus berkualitas. Biaya sendiri merupakan hal yang sangat penting dan
Lebih terperinciPerkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik
Analisa Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Penentuan Harga Jual Screw Mixer dengan Metode Based Costing (ABC) System (Studi Kasus pada PT. Srikaya Putra Mas) Yulia Riski Lestari 1, Renanda Nia Rachmadita,
Lebih terperinciPERSPEKTIF PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. SORIN MAHARASA
PERSPEKTIF PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. SORIN MAHARASA SKRIPSI Program Studi Akuntansi Strata 1 Nama : Della Arma Livia NIM : 43210010028 FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1982 : 131) bahwa metode
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014 1 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern, dimana perkembangan dunia usaha berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan saling bersaing dan beradu strategi dalam menarik konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting. Salah satu bidang yang mengalami kemajuan pesat adalah bidang industri. Pada
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PADA CV.DHIRA KARYA GEMILANG
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PADA CV.DHIRA KARYA GEMILANG NAMA : ESTER VALENTIN NPM : 22213984 JURUSAN : AKUNTANSI DOSEN : SRI SAPTO DARMAWATI, SE.,MMSI
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE : KARLINA FARADILA
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE NAMA KELAS : KARLINA FARADILA : 3EB14 NPM : 23210842 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING
ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya) ANISA NURSALEHA TRI LESTARI
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas Yulis Diana Alfia,
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Nama : Nur Amelia NPM : 25210114 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Istichanah,
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. industi (industrial engineer) untuk tujuan penghitungan secara akurat kos produk.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya berasal dari Inggris dan diciptakan oleh para insinyur industi (industrial engineer) untuk tujuan penghitungan secara akurat kos produk. Informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya
Lebih terperinci