MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 117/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SENIN, 19 OKTOBER 2015
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 117/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan [Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (2)] juncto Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Ashwin Pulungan 2. Waryo Sahru 3. AA. Suwargi, dkk ACARA Perbaikan Permohonan (II) Senin, 19 Oktober 2015 Pukul 10.50 11.05 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Manahan MP Sitompul (Ketua) 2) I Dewa Gede Palguna (Anggota) 3) Wahiduddin Adams (Anggota) Ery Satria Pamungkas Panitera Pengganti i
Pihak yang Hadir: A. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Syuratman Usman 2. Rojikin 3. Sigit Pambudi ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 10.50 WIB 1. KETUA: MANAHAN MP SITOMPUL Sidang dalam Perkara Permohonan Nomor 117/PUU-XIII/2015 dibuka, dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Kepada Pemohon, kami beritahukan bahwa sidang kita ini memang agak terlambat dari waktu yang ditetapkan karena ada acara RPH yang sangat penting tadi harus kita laksanakan. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: SYURATMAN USMAN Baik, Yang Mulia. 3. KETUA: MANAHAN MP SITOMPUL Selanjutnya, kami mohon ke Kuasa Para Pemohon untuk memberitahu siapa-siapa yang hadir dalam persidangan kali ini, silakan. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: SYURATMAN USMAN Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Salam sejahtera buat kita semua. Kami perkenalkan diri kami, saya sendiri Syuratman Usman, S.H. Sebelah kanan saya, Saudara Sigit Pambudi, S.H. Dan Saudara Rojikin, S.H. Terima kasih. 5. KETUA: MANAHAN MP SITOMPUL Baik, terima kasih. Ratu Vita enggak hadir, ya, sidang yang lalu juga tidak (...) 6. KUASA HUKUM PEMOHON: SYURATMAN USMAN Oh, baik. Ratu Vita (...) 7. KETUA: MANAHAN MP SITOMPUL Julianti juga, ya? 1
8. KUASA HUKUM PEMOHON: SYURATMAN USMAN Baik, baik, baik, Yang Mulia. 9. KETUA: MANAHAN MP SITOMPUL Nah, pada sidang yang lalu, Majelis telah memberikan petunjuk atau saran-saran untuk perbaikan untuk kesempurnaan permohonan ini. Nah, untuk itu, kami beri kesempatan kepada Pemohon untuk menjelaskan topik-topik apa yang menjadi perbaikan, ya, jadi tidak perlu keseluruhannya. Jadi secara singkat saja. Halaman sekian begini, telah diperbaiki begini. Kemudian, terakhir nanti petitumnya yang dulunya seperti ini telah diperbaiki menjadi seperti ini, itu saja secara singkat. Terima kasih. 10. KUASA HUKUM PEMOHON: SYURATMAN USMAN Baik. Baik, Yang Mulia. Barangkali kami akan ceritakan sedikit saja, Yang Mulia. Terima kasih, memang ada perbaikan beberapa hal yang cukup krusial juga, sebagaimana petunjuk atau masukan dari Yang Mulia di persidangan sebelumnya. Misalnya di halaman 9 itu, kondisi budaya peternakan unggas. Yang kami permasalahkan, Yang Mulia. Bahwa perusahaan terintegrasi itu kalau kita lihat Undang-Undang Tahun 1967, pada awalnya PMA dan PMDN itu hanya sebagai produsen anak ayam dan pakan ternak. Akan tetapi, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 yang kami mohonkan pengujian sekarang bahwa PMDN dan PMA itu tidak saja sebagai produsen anak ayam dan pakan ternak, tapi mereka juga masuk ke budi daya. Jadi budi daya itu yang... yang yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat peternak unggas. Jadi jika itu... pasal itu barangkali di... dapat di apa namanya... di... betul di apa... dikabulkan permohonan pengujiannya, maka kerugian konstitusi daripada peternak itu dapat dihindari. Jadi itu semangatnya, Yang Mulia. Selanjutnya, PMA dan PMDN tadi yang terintegrasi tadi, bukan saja hanya penyedia pakan dan produsen anak ayam atau DOC, tapi juga menguasai pasal keseluruhan, baik dari hulu sampai hilir, Yang Mulia. Jadi awal itu hanya di hulu, tadi saya sampaikan tadi hanya produsen anak ayam dan pakan ternak, itu di hulu saja, dan mereka berhenti di situ, dan budi dayanya itu kembalikan ke rakyat kita-kita, gitu. Jadi itu semangat awalnya, Yang Mulia. Nah, sekarang ini mereka bermain di semua lini dari hulu sampai hilir. Bahkan pasar pun itu dikuasai oleh mereka. Sehingga peternakpeternak kita, peternak mandiri rakyat ini jadi mati atau jadi kuli di tanahnya sendiri, kira-kira begitulah. Padahal daya serap dan semangat 2
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 kita memberikan kesempatan seluasluasnya bagi rakyat kita untuk membudidayakan itu secara mandiri. Selanjutnya, Yang Mulia, itu poin yang sangat penting barangkali dapat kita garis bawahi sama-sama bahwa itu berlangsung sedemikian lama. Kalau kami contohkan, Pak, itu di Thailand itu ada perusahaan Pokphand, itu ada perusahaan yang besar sekali, tapi orientasi ekspor, Pak. Jadi dibatasi oleh negara hanya 60% atau 70% itu orientasi ekspor. Jadi mereka enggak boleh ikut main di dalam negerinya karena ini akan mematikan usaha kecil tadi. Jadi kira-kira itu. Mungkin secara global itu dapat kami sampaikan, Pak. Lalu di petitumnya, mungkin kami akan lanjut ke petitum. Di halaman 19, V. Petitum. Bahwa dari seluruh dalil-dalil yang diuraikan tersebut di atas, buktibukti terlampir, dengan ini Pemohon memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi untuk kiranya berkenan memberikan putusan sebagai berikut. 1. Menerima dan mengabulkan permohonan untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan inkonstitusional bersyarat apabila ditafsirkan integrasi yang dimaksud mengadung dampak monopoli pengusaha peternakan nasional. Apabila demikian, maka bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Menyatakan sepanjang frasa dapat melakukan kerja sama dengan pihak asing Pasal 30 ayat (2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan inkonstitusional bersyarat apabila ditafsirkan kerja sama yang dimaksud mengandung dampak monopoli pengusaha peternakan nasional. Apabila demikian, maka bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Menyatakan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan inkonstitusional bersyarat apabila ditafsirkan integrasi yang dimaksud mengandung dampak monopoli pengusaha peternakan nasional. Apabila demikian, maka tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. 5. Menyatakan Pasal 30 ayat (2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan inkonstitusional bersyarat apabila ditafsirkan kerja sama dimaksud mengandung dampak monopoli pengusaha peternakan nasional. Apabila demikian, maka tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. 6. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia. Atau apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Terima kasih, wassalamualaikum wr. wb. 3
11. KETUA: MANAHAN MP SITOMPUL Baik, jadi sudah kita simak tadi. Ada perbaikan ya di dalam permohonan ini, terutama di dalam petitumnya saya lihat, ya, yang tadinya itu tidak inkonstitusional bersyarat, ya, sekarang sudah membuat inkonstitusional bersyarat. 12. KUASA HUKUM PEMOHON: SYURATMAN USMAN Bersyarat, baik. 13. KETUA: MANAHAN MP SITOMPUL Baik. Saya kira cukup, ada lagi? Silakan. 14. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ya, maaf, Ketua. Terima kasih, Pak Ketua. Barangkali begini, sebenarnya ini kan semangatnya kalau saya lihat permohonannya sama juga. Kalau dilihat dari penjelasan Anda tadi yang memang itu bagian yang krusialnya, ya. Sebenarnya mau dimintakan konstitusional bersyarat atau inkonstitusional bersyarat, juga sama saja sebenarnya kan. Konstitusional sepanjang diartikan tidak begini, kan begitu ya. Sepanjang tidak diartikan begini, begitu. Atau kalau inkonstitusional bersyarat, seperti yang Anda tulis di dalam permohonan ini. Ya cuma memang dari segi ini nanti akan berbeda, kan begitu. Intinya sudah dapat kami menangkap, saya kira sama dengan yang Saudara sampaikan. Terima kasih, Yang Mulia. 15. KUASA HUKUM PEMOHON: SYURATMAN USMAN Terima kasih, Yang Mulia. 16. KETUA: MANAHAN MP SITOMPUL Baik, jadi sudah. Kita akan bawakan nanti ini ke RPH, ya, Majelis lengkap nanti, apakah permohonan ini akan diteruskan nanti ke sidang Pleno atau tidak, nanti akan kami laporkan dan itu nanti akan diberitahukan kepada Pemohon melalui Kepaniteraan tentang itu. Nah, selanjutnya, di sini telah ada bukti yang kami terima P-1 sampai dengan P-6, ya. Sementara ini, ini dulu yang kita sahkan. Kalau nanti masih ada bukti-bukti selanjutnya, boleh diajukan oleh Pemohon pada sidang-sidang berikutnya, ya. Baik, kita sahkan dulu P-1 sampai dengan P-6, ya? 4
17. KUASA HUKUM PEMOHON: SYURATMAN USMAN Baik. 18. KETUA: MANAHAN MP SITOMPUL KETUK PALU 1X Nah, untuk itu, nanti akan kami lanjutkan ini ke sidang Majelis lengkap dan akan diberitahukan nanti kepada para Pemohon lanjutan dari permohonan ini. Oleh karena itu, sidang kami nyatakan cukup dan sidang kami nyatakan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 11.05 WIB Jakarta, 19 Oktober 2015 Kepala Sub Bagian Risalah, Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004 Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 5