BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap Panitia, Tim Kerja dan Operator pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

REGRESI DAN KORELASI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Bab V Hasil Penelitian

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalis studi kasus mengenai lingkungan kerja non fisik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Menurut gejala yang dihadapi, data dapat dibagi dua: a. Data Dikotomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

Makalah ANALISIS REGRESI DAN REGRESI GANDA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran 2012/2013 selama 2 bulan yakni november-desember, dari kegiatan

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

III. METODELOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pedekata Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah dega megguaka metode peelitia deskriptif. Meurut Sugioo (000:1) metode peelitia adalah cara ilmiah yag diguaka utuk medapatka data dega tujua tertetu. Nazir (1983:63), megemukaka tetag metode deskriptif yag lebih legkap, bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meeliti status sekelompok mausia, suatu objek, suatu set kodisi, suatu sistem pemikiria ataupu suatu kelas peristiwa pada masa sekarag. Tujuaya utuk membuat deskripsi/gambara atau lukisa secara sistematis, faktual da akurat megeai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubuga atar feomea yag diselidiki. Pedekata peelitia deskriptif ii dilakuka gua memperoleh gambara berdasarka data yag dikumpulka utuk merumuska model pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak yag berpegaruh terhadap optimalisasi peerimaa pajak, yaitu dega megidetifikasika, medeskripsika da megkaji pembelajara masyarakat pada aspek produktivitas fiskus, admiistrasi pelayaa pajak da kosep perpajaka; dalam membetuk kepatuha wajib pajak, serta memperhatika pegaruhya terhadap optimalisasi peerimaa pajak. Pegkajia dalam peelitia ii mecakup pegidetifikasia upaya pegoptimalisasia peerimaa pajak. Utuk melaksaaka peelitia ii agar terarah, efektif, efisie da iformatif, metode deskriptif yag diperguaka M.E. Ai Yuliah, 009 Maajeme Strategi Pembelajara... Uiversitas Pedidika Idoesia repository.upi.edu

157 dilakuka dega studi kasus di KPP Badug Cibeuyig, yag dibahas dega aalisis secara kuatitatif dega pedekata aalisis korelasioal megguaka aalisis jalur utuk memperoleh model pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak. B. Desai Peelitia Peelitia ii meliputi kegiata pegumpula data da iformasi, yag kemudia diaalisis dega megguaka aalisis kuatitatif, dega megaalisis faktor-faktor pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak serta pegaruhya terhadap optimalisasi peerimaa pajak. Pegumpula data utama dilakuka berdasarka data primer berupa peyebara kuesioer yag ditujuka kepada wajib pajak. Pegumpula data ii dilakuka utuk memperoleh model pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak. Hasil model pembelajara ii, kemudia dilakuka peyusua araha dalam merumuska strategi sebagai rekomedasi peigkata optimalisasi peerimaa pajak di masa yag aka datag, termasuk di dalamya aalisis terhadap sistem isetif bagi wajib pajak da masyarakat duia usaha utuk meigkatka kotribusi mereka terhadap pembagua melalui pembayara pajak. Rekomedasi-rekomedasi tersebut didapatka dari hasil aalisis berdasarka iformasi yag diperoleh memperguaka tekik wawacara terutama dega pejabat pemeritah daerah, masyarakat wajib pajak da duia usaha, da juga pihak aparat pajak.

158 C. Fokus Sasara Subjek Peelitia Fokus sasara subjek peelitia ii adalah sebagai berikut: 1. Masyarakat wajib pajak orag pribadi, dega melakuka survey kepada wajib pajak orag pribadi utuk memperoleh model pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak dalam upaya optimalisasi peerimaa pajak.. Kator Pelayaa Pajak utuk megetahui mekaisme optimalisasi peerimaa pajak yag dilakuka melalui admiistrasi pelayaa pajak yag diterapka. 3. Pihak-pihak yag terkait dega Kator Pelayaa Pajak utuk medapatka data sekuder yag berkaita dega peelitia yag dilakuka. D. Tekik Pegumpula Data Pegumpula data dimaksudka utuk memperoleh data primer melalui peyebara kuesioer da wawacara, maupu sekuder yag akurat baik itu berupa dokume, observasi, ataupu data kepustakaa dalam medukug peelitia yag dilakuka. E. Defiisi Operasioal Tahap pegumpula data peelitia perlu disusu berdasarka hirarki yag meghubugka mulai dari variabel peelitia, dimesi-dimesi, idikator berupa item-item dalam istrume survei sehigga dapat ditetapka item pertayaa dalam kuesioer yag diguaka dalam peelitia ii. Variabel-

159 variabel pada peelitia ii merupaka aspek pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak serta aspek optimalisasi pajak. Pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak yag diformulasika pada mekaisme terbetukya kepatuha yag diperoleh dari aalisis faktorfaktor yag mempegaruhi optimalisasi peerimaa pajak yaitu: 1. Produktivitas Fiskus. Kosep Variabel: Produktivitas pada dasamya adalah suatu sikap metal yag selalu mempuyai padaga bahwa mutu kehidupa hari ii lebih baik daripada kemari da hari esok lebih baik dari hari ii (Siuga, 005: 16) Parameter: Faktor-faktor yag mempegaruhi produktivitas fiskus yag dikelompokka mejadi 3 (tiga) bagia yaitu 1) variabel yag berasal dari pegawai, ) variabel yag berasal dari perusahaa, da 3) variabel yag berasal dari ligkuga eksteral (Haryai, 00: 1). Admiistrasi Pelayaa Pajak Kosep Variabel: Admiistrasi Pelayaa Pajak adalah segeap ragkaia kegiata peyeleggaraa pegelolaa pemuguta pajak dega melakuka kerjasama da meggeraka orag lai utuk mecapai suatu tujua pemuguta pajak yag adil da merata melalui pelayaa prima (Boedioo, 1999: 63).

160 Parameter: Megacu pada kualitas pelayaa jasa berdasarka pada Tjiptoo (1996) yag terdiri 5 (lima) dimesi kualitas jasa yaitu 1) tagibles, ) reliability, 3) resposiveess, 4) accurace, da 5) emphaty 3. Kosep Perpajaka Kosep Variabel: Pajak adalah iura rakyat kepada kas Negara (peraliha kekayaa dari sektor pemeritaha) berdasarka udag-udag (dapat dipaksaka) dega tiada medapat jasa timbale (tege prestatie) yag lagsug dapat ditujuk da yag diguaka utuk membiayai pegeluara umum (publieke uitgave), (Soemitro, 198: 8). Parameter: Kosep perpajaka megacu pada 3 (tiga) kosep yaitu; a) peetapa pajak, meerapka sistem self assessmet (Budioo, 1999: 33) b) fugsi pajak, terdiri dari fugsi budgeter da fugsi reguler (Gilarso, 199: 109) c) syarat pemuguta pajak, terdiri dari Syarat Keadila, Syarat Yuridis berdasarka udag-udag, Syarat Ekoomis yag tidak meggaggu kegiata perekoomia, Syarat Fiasiil yag bersifat efisie, da Syarat Kesederhaaa (Mardiasmo, 008).

161 4. Kepatuha Wajib Pajak Kosep Variabel: Suatu keadaa di maa wajib pajak memeuhi semua kewajiba perpajaka da melaksaaka hak perpajakaya (Nurmatu, 003). Parameter: Meliputi Tax Eforcemet, Tax Service da Complaice Cost (Surjoputro da Widodo, 004). 5. Optimalisasi Peerimaa Pajak Kosep Variabel: Richard M. Bird da Milka Casaegra de Jatscher medefiisika besarya jurag kepatuha (tax gap) sebagai selisih atara peerimaa yag sesugguhya dega pajak potesial dega tigkat kepatuha dari masigmasig sektor perpajaka merupaka pegukura yag lebih akurat atas efektivitas admiistrasi perpajaka (dalam Nasucha, 004: 9). Parameter: Aspek yag diukur merupaka upaya optimalisasi yag dilakuka pemeritah. yag ditijau dari 3 (tiga) aspek yaitu; 1) aspek Admiistratif berupa peratura perpajaka, jumlah fiskus da KPP, ) aspek Ekoomis berupa Itesifikasi da Ekstesifikasi, da 3) aspek Psikologis berupa sadar peduli pajak. Aspek pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak yag merupaka variabel peyebab (X), terdiri dari variabel produktivitas fiskus (X 1 ), admiistrasi pelayaa pajak (X ), kosep perpajaka (X 3 ), variabel peratara

16 (iterdepedig variable) yaitu variabel kepatuha wajib pajak (Y), da variabel akibatya yaitu optimalisasi peerimaa pajak (Z). F. Populasi da Sampel Objek peelitia ii adalah KPP Badug Cibeuyig. Dalam hubugaya dega objek ii maka yag mejadi populasi adalah Wajib Pajak Orag Pribadi terdaftar aktif di KPP Badug Cibeuyig yag berjumlah 3.04 wajib pajak. Berikut ditampilka tabel jumlah populasi Wajib Pajak Orag Pribadi terdaftar aktif di KPP Badug Cibeuyig. Tabel 3.4 Jumlah Populasi Wajib Pajak Terdaftar Aktif PPh Orag Pribadi di KPP Badug Cibeuyig Status Data/Record Jumlah Orag Pribadi Aktif/ Normal (OO) 8113 Perbaika Data (UP) 4077 Pidah Masuk (PB) 199 Data Baru (PE) 10815 Laiya ( ) 0 Jumlah Data WP Aktif 304 Sumber : KPP Badug Cibeuyig, 30 Jui 007 Adapu peetua jumlah sampel miimum aka memperguaka rumus Slovi (Rakhmat, 1997:). Perhituga ii diguaka karea sudah diketahui jumlah Wajib Pajak Terdaftar aktif di KPP Badug Cibeuyig, yaitu sebayak 3.04 wajib pajak orag pribadi. Berikut ditampilka perhituga jumlah sampel miimum. N Ne +1

163 Keteraga: Ukura Sampel N Jumlah Populasi e Nilai kritis (batas ketelitia) yag diigika (perse keloggara ketelitia karea pegambila sampel populasi) batas kesalaha ditetuka sebesar 6% Sehigga dega memperguaka rumus ii diperoleh jumlah sampel miimum yaitu : 3.04 74,5 75 3.04(0,06) + 1 Perhituga jumlah sampel ii diperoleh sebesar miimal 75 respode. Hasil jumlah sampel yaitu Wajib Pajak Orag Pribadi yag disebarka dega prosedur coveiece samplig terhadap Wajib Pajak Terdaftar Aktif Orag Pribadi di KPP Badug Cibeuyig. G. Tekik Pemeriksaa Keabsaha Data Pegujia alat ukur dilakuka utuk medapatka data yag valid da reliabel, sehigga hasil pegolaha data yag dilakuka dapat diaalisis lebih lajut. Pegujia alat ukur ii megguaka uji validitas utuk medapatka data yag valid da uji reliabilitas utuk medapatka kosistesi jawaba respode yag cukup tiggi. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukura yag meujukka tigkat keabsaha da kevalida suatu alat ukur atau istrume peelitia. Validitas meujukka sejauh maa suatu alat ukur itu mampu megukur apa yag aka diukur dalam suatu

164 peelitia (Sigarimbu & Effedi, 1995:14). Alat pegukur yag absah aka mempuyai validitas yag tiggi, begitu pula sebalikya. Utuk meguji validitas alat ukur atau istrume peelitia, terlebih dahulu dicari ilai (harga) korelasi dega megguaka Rumus Koefisie Korelasi Product Momets Pearso sebagai berikut : Keteraga: r Y X r XY X Y [ X ( X ) ] Y ( Y ) : Koefisie korelasi : Jumlah respode : Jumlah skor total seluruh item : Jumlah skor tiap item [ ] Setelah ilai korelasi (r s ) didapat, kemudia dihitug ilai t hitug utuk meguji tigkat validitas alat ukur peelitia dega rumus sebagai berikut: Keteraga: r r t 1 r : Koefisie korelasi : Jumlah respode Setelah ilai t hitug diperoleh, lagkah selajutya adalah membadigka ilai t hitug tersebut dega ilai t tabel pada taraf sigifikasi sebesar α 0,05 da derajat kebebasa (dk) -. Kaidah keputusaya adalah: - Jika t hitug > t tabel, maka alat ukur atau istrume peelitia yag diguaka adalah valid. - Jika t hitug t tabel, maka alat ukur atau istrume peelitia yag diguaka adalah tidak valid.

165 Utuk dapat meetuka tigkat validitas suatu alat ukur atau istrume peelitia adalah dega melihat kriteria peafsira ideks korelasiya. Kaidah pegambila keputusaya, yaitu sebagai berikut: a. Sagat tiggi, dega kriteria : 0,80 < r 1,00 b. Tiggi, dega kriteria : 0,60 < r 0,80 c. Sedag, dega kriteria : 0,40 < r 0,60 d. Redah, dega kriteria : 0,0 < r 0,40 e. Sagat redah, dega kriteria : 0,00 < r 0,0 Rumus yag dikemukaka di atas, baik pegolaha, pegujia, maupu aalisis data utuk membuktika tigkat validitas dilakuka dega alat batu Program SPSS Versi 1, dega megguaka kriteria valid yaitu tigkat sigifika yag kurag dari α 0,05.. Uji Reliabilitas Sigarimbu da Effedi medefiisika reliabilitas adalah ideks yag meujukka sejauh maa suatu alat ukur atau istrume peelitia dapat dipercaya atau diadalka dalam kegiata pegumpula data (Sigarimbu da Effedi, 1995: 140). Jika suatu alat ukur atau istrume peelitia dapat diguaka dua kali utuk megukur gejala yag sama dega hasil pegukura yag diperoleh relatif kosiste, maka alat ukur atau istrume tersebut reliabel. Dalam pegujia keadala alat ukur atau istrume peelitia diguaka Uji Belah Dua (Split Half Test). Pegujia ii memperhitugka jumlah skor item

166 yag beromor gajil da geap. Dari hasil perhituga kedua jumlah skor tersebut dicari korelasiya yag selajutya diguaka utuk memperoleh koefisie keadala melalui rumus sebagai berikut: r tot ( r ) 1+ r s1 / s1 / Keteraga: r tot r s1/ : Agka reliabilitas keseluruha item : Agka korelasi belaha pertama da belaha kedua Setelah korelasi (r s1/ ) diperoleh, selajutya dihitug ilai t hitug utuk meguji reliabilitas alat ukur atau istrume peelitia yag diguaka. Pegujia tersebut dilakuka dega megguaka rumus: Keteraga: r s1/ t hitug r s1/ 1 r : Koefisie korelasi belah dua : Jumlah respode s1/ Apabila ilai t hitug telah diketahui, lagkah selajutya adalah membadigka ilai t hitug dega t tabel pada taraf sigifika sebesar α 0,05 da derajat kebebasa (dk) -. Kaidah keputusaya adalah sebagai berikut: - Jika ilai t hitug > t tabel, maka alat ukur atau istrume peelitia yag diguaka adalah reliabel. - Jika t hitug t tabel, maka alat ukur atau istrume peelitia yag diguaka tersebut tidak reliabel.

167 Utuk meetuka tigkat reliabilitas suatu alat ukur atau istrume peelitia yag reliabel adalah dega melihat kriteria peafsira ideks korelasiya, yaitu: a. Sagat tiggi, dega kriteria : 0,80 < r tot 1,00 b. Tiggi, dega kriteria : 0,60 < r tot 0,80 c. Sedag, dega kriteria : 0,40 < r tot 0,60 d. Redah, dega kriteria : 0,0 < r tot 0,40 e. Sagat redah, dega kriteria : 0,00 < r tot 0,0 Dari rumus yag dikemukaka di atas, baik pegolaha, pegujia, maupu aalisis data utuk membuktika tigkat reliabilitas suatu alat ukur dilakuka dega alat batu Program SPSS Versi 1, dega memperguaka kriteria reliabel yaitu koefisie keadala lebih besar dari 0,05. H. Tekik Aalisis Data Peelitia ii bermaksud utuk megugkapka adaya pegaruh atara variabel peyebab/bebas (idepedet variable) da variabel akibat/tidak bebas (depedet variable). Metode aalisis kuatitatif yag sesuai dega megguaka metode statistika yaitu aalisis jalur (path aalysis), dimaa satu variabel akibat dipegaruhi oleh satu atau beberapa variabel peyebabya, da atara variabel bebas terdapat hubuga. Aalisis Jalur pertama kali diperkealka oleh Sewal Wright seorag ahli populasi geetik pada tahu 191

168 melalui sebuah paper yag ditulis dega judul correlatio ad causatio (Gaspersz, 1995: 86). Pada saat ii pegguaa aalisis jalur (path aalysis) telah meluas da bayak diadopsi oleh berbagai disipli ilmu utuk meeragka pola hubuga keterkaita atar variabel yag terjadi di dalam sebuah sistem kausalitas yag telah dipostulatka sebelumya. Sistem kausalitas yag dimaksudka dalam peelitia ii merupaka keragka pikir yag telah disusu sebelumya, kemudia digambarka melalui suatu model. Aalisis jalur memiliki daya gua utuk meguji sistem kausalitas yag telah terbetuk berdasarka keragka pikir berdasarka teori yag diperguaka. Ilustrasi dari model aalisis peelitia utuk megkaji model pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak yag mempegaruhi optimalisasi pajak, merupaka model pegaruh produktivitas fiskus, admiistrasi pelayaa pajak da kosep perpajaka terhadap kepatuha wajib pajak, serta dampakya terhadap optimalisasi peerimaa pajak. Berikut ditampilka model kausalitas keterkaita atar variabel peelitia ii yag digambarka sebagai berikut:

169 Produktivitas Fiskus (X 1 ) Admiistrasi Pelayaa Pajak (X ) Kepatuha Wajib Pajak (Y) Optimalisasi Peerimaa Pajak (Z) Kosep Perpajaka (X 3 ) Gambar 3.1 Model Struktur Kausalitas atara Variabel Peelitia Gambar busur dua aak paah atar variabel peyebab (X) meujukka peeliti tidak membayagka variabel yag satu disebabka oleh variabel yag laiya. Lai haya dega busur aak paah yag meujukka adaya variabel dari variabel yag ditujukka oleh titik awal aak paah terhadap variabel yag terletak pada ujug aak paah (Sudjaa, 1989: 176). Proses trasformasi data dega megguaka metode successive iterval merupaka salah satu cara utuk megoperasika data berskala ordial mejadi data berskala iterval. Maksud trasformasi ii adalah agar dapat megoperasika data variabel secara aritmetik, dapat diguaka metode statistik parametrik. Peelitia ii bermaksud utuk meemuka model pembelajara masyarakat meuju sadar peduli pajak yag mempegaruhi optimalisasi peerimaa pajak. Pedekata metode statistika yag diguaka dalam megaalisis yag sesuai dapat dilakuka dega memperguaka aalisis jalur yag termasuk metode statistika parametrik. Proses trasformasi data diguaka metode successive iterval yag merupaka cara metrasformasika data

170 berskala ordial mejadi data berskala iterval. Trasformasi ii adalah agar dapat megoperasika data variabel secara aritmetik, dapat diguaka metode statistik parametrik. 1. Metode Successive Iterval Aalisis jalur memerluka syarat data yag mempuyai tigkat pegukura sekurag-kuragya iterval. Utuk pegguaa variabel peelitia tersebut di atas, berskala ordial harus diubah mejadi iterval. Karea itu melalui method of successive itervals (Hays yag dikutip Al Rasyid 1994 : 131-134) dilakuka trasformasi data dega lagkah kerja sebagai berikut : a. Mecermati setiap butir pertayaa dalam quesioer. b. Setiap butir pertayaa dihitug berapa yag memperoleh skor 1,,3,4,5 yag utuk selajutya bayakya skor tersebut disebut frekwesi(f). c. Tetuka proporsi ρ dega cara membagi setiap frekwesi dega jumlah bayakya respode. d. Tetuka ilai proporsi kumulatif (pk). e. Dega berpedoma pada tabel ormal, tetuka ilai Z utuk setiap proporsi kumulatif (pk) yag diperoleh. f. Tetuka ilai desitas ormal (fd) yag sesuai dega ilai Z. g. Tetuka ilai skala (scale value) utuk setiap skor jawaba dega rumus Desity at lower lim it - Desity at upper lim it SV Area uder upper lim it Area uder lower lim it

171 Sesuai dega skala ordial ke skala ilai iteval, yaki ilai skala terkecil (harga egatif yag terbesar) diubah mejadi sama dega satu melalui trasformasi sebagai berikut : Trasformasi Scale Value Scale Value + (Scale Value miimum) + 1. Aalisis Jalur Pada tahap aalisis, data diolah da diproses mejadi kelompokkelompok, diklasifikasika, dikategorika da dimafaatka utuk memperoleh kebeara sebagai jawaba dari masalah dalam hipotesis yag diajuka dalam peelitia. Peelitia yag dilakuka ii bermaksud utuk megugkapka adaya pegaruh atara variabel peyebab atau idepedet variable dega variabel akibat atau depedet variable da diatara variabel peyebab da akibat terdapat variabel peratara. Dalam statistika, metode aalisis yag sesuai dega permasalaha tersebut adalah aalisis jalur, dimaa satu variabel akibat dipegaruhi oleh beberapa variabel peyebabya, da atara variabel peyebab terdapat hubuga (Sitepu, 1994:5). Dalam peelitia berkaita dega pegaruh produktivitas fiskus, admiistrasi pelayaa pajak da kosep perpajaka; dalam membetuk kepatuha wajib pajak, serta memperhatika pegaruhya terhadap optimalisasi peerimaa pajak, data hasil tabulasi diterapka pada pedekata peelitia dega aalisis jalur (path aalysis). Aalisis ii diguaka utuk meetuka berapa besarya pegaruh variabel peyebab produktivitas fiskus (X 1 ), admiistrasi pelayaa pajak (X ), kosep perpajaka (X 3 ), dalam membetuk kepatuha wajib pajak (Y) sebagai

17 variabel peratara, serta memperhatika pegaruhya terhadap optimalisasi peerimaa pajak (Z) sebagai variabel akibatya. Besarya pegaruh dari suatu variabel peyebab ke variabel peratarada variabel peratara terhadap variabel akibatya disebut koefisie jalur da diberi symbol P yxi da P zy, dega megguaka data yag berasal dari suatu sampel berukura. Utuk meetuka besarya pegaruh dari suatu variabel terhadap variabel laiya diperluka persyarata : a. Hubuga atara variabel harus merupaka hubuga liier da aditif. b. Semua variabel residu tidak mempuyai korelasi satu sama lai. c. Pola hubuga atara variabel adalah rekursif. d. Skala pegukura baik pada variabel peyebab maupu variabel akibat sekurag-kuragya iterval. Apabila persyarata ii dipeuhi, maka koefisie jalur bisa dihitug dega lagkah kerja sebagai berikut : P Yε P Zε X 1 P YX1 r XiXj X P YX Y P ZY Z X 3 P YX3 Gambar 3. Diagram Jalur Hubuga atara Variabel secara Legkap

173 Keteraga: X 1 X X 3 Y Z produktivitas fiskus, admiistrasi pelayaa pajak, kosep perpajaka, kepatuha wajib pajak, optimalisasi peerimaa pajak. Diagram jalur ii mecermika hipotesis koseptual yag diajuka, sehigga tampak dega jelas maa sebagai variabel peyebab da yag maa sebagai variabel akibat. Dalam pelaksaaa perhituga da pegujia memperguaka aalisis jalur, diagram struktur jalur legkap yag terdiri dari (dua) sub struktur megacu kepada model persamaa fugsi strukturalya sebagai berikut: a. Sub Struktur Pertama: Y YX X + ρyx X + ρyx X 1 1 3 3 ρ + ε X b. Sub Struktur Kedua: Z ρ + ε ZYY Y a. Lagkah-Lagkah Meghitug Koefisie Jalur Utuk meghitug koefisie jalur pada stuktur hubuga yag diguaka dalam pegujia hipotesis dilakuka berdasarka matriks ivers korelasi, dega lagkah kerja sebagai berikut: 1) Meghitug koefisie korelasi sederhaa atar variabel, melalui rumus sebagai berikut :

174 r Xi X j X X X X ih jh ih h 1 h 1 h 1 [ X ( X ) ][ X ( X ) ] ih ih jh h 1 h 1 h 1 h 1 jh jh ; i j 1,,..., k ) Membetuk matriks korelasi atara variabel Nilai koefisie korelasi atar variabel dibetuk ke dalam matriks korelasi sebagai berikut : X 1 X... X k r X1 X 1 r X1 X... r X1 X k X 1 r X X... r X X k X...... r Xk X k X k 3) Meghitug matriks ivers korelasi atar variabel X 1 X... X k CR X1 X 1 CR X1 X... CR X1 X k X 1 CR X X... CR X X k X...... CR Xk X k X k 4) Meghitug koefisie jalur dega rumus: p YXi YXi CR ; i 1,,..., CR YY k Keteraga : p YXi CR YXi CR YY Koefisie jalur dari variabel X i terhadap variabel Y Sel pada baris ke-y da kolom ke-x i dari matriks ivers Korelasi Sel pada baris ke-y da kolom ke-y dari matriks ivers korelasi 5) Meghitug koefisie determiasi tiap variabel (RYX i ) R YXi p YXi.r YXi

175 6) Meghitug koefisie determiasi multipel dega rumus: R p r YX1... Xk YXi YXi i 1 k 7) Meghitug tigkat sigifika pegaruh tiap produk dega rumus: pyx i ti ; i 1,,..., k ( 1 R ) CR YX 1... Xk k 1 8) Meghitug koefisie jalur variabel lai dega rumus : ii P Yε 1 R Y ( X1X... X k ) Besarya pegaruh dari suatu variabel peyebab terhadap variabel akibat disebut dega koefisie jalur da diberi simbol p Xi X j. Besarya pegaruh dari X 1 terhadap Y diyataka oleh besarya ilai umerik koefisie jalur yaitu p YX1, pegaruh dari X terhadap Y diyataka dega p YX, da seterusya. Pegaruh variabel-variabel lai di luar variabel X 1 sampai X 5 terhadap Y adalah p Yε. b. Pejabara dalam Aalisis Jalur Pegaruh lagsug variabel peyebab X i terhadap variabel akibat Y (Y X i Y) p YXi x p YXi. Pegaruh tak lagsug variabel peyebab X i terhadap Y melalui X j (Y XiΩXj Y) p YXi.p Xi X j.p Yxj. Jumlah Pegaruh lagsug da tak lagsug X i terhadap Y melalui X j p YXi.p YXi + Σ p YXi.p Xi X j.p Yxj. Pegaruh variabel lai diluar model (galat) : p Yε (1- R YX 1... X k )

176 3. Pegujia Hipotesis Hipotesis yag diajuka dalam peelitia ii diuji dega megguaka aalisis jalur (Path Aalysis). Adapu pegujia hipotesis dilakuka dega aalisis jalur yag sesuai dega paradigma yag mecermika hipotesis tersebut. Karea pada dasarya hubuga struktural atar variabel meggambarka suatu regresi gada (multiple regressio), maka persamaa liier yag medasari perhituga koefisie jalur seperti yag dikemukaka oleh Chig Chu Li (1981:113), adalah sebagai berikut : a. Sub Struktur Pertama: Y b. Sub Struktur Kedua: YX X + ρyx X + ρyx X 1 1 3 3 ρ + ε Z ρ + ε ZYY Y X a. Pegujia Secara Keseluruha Hipotesis pada pegujia secara keseluruha ii adalah : Ho : P YX1 P YX... P YXk 0, yaitu tidak terdapat pegaruh variabel peyebab terhadap variabel akibat H1 : Sekurag-kuragya ada sebuah P YXi 0, yaitu terdapat satu atau lebih pegaruh variabel peyebab terhadap variabel akibat Rumus pegujia pada koefisie jalur secara keseluruha : F ( k k ( 1 1) i 1 k p YX p i YX r YX i r i YX ) i

177 Statistik uji di atas megikuti distribusi F-Sedecor dega derajat bebas v 1 k da v -k-1 Kriteria pegujia : Tolak Ho jika p-value α, laiya terima jika p-value > α. b. Pegujia Secara Idividual Apabila pada pegujia secara keseluruha Ho ditolak berarti sekuragkuragya ada sebuah P YXi 0. Utuk megetahui P YXi maa yag sama dega ol, atau utuk meguji hipotesis koseptual yag diajuka, maka dilakuka pegujia secara idividual. Lagkah kerja pada pegujia koefisie jalur ii adalah meetuka hipotesis statistik yag aka diuji sebagai berikut: Ho : P YXi 0, yaitu tidak terdapat pegaruh atara variabel peyebab terhadap variabel akibat, melawa H 1 : P YXi 0, yaitu terdapat pegaruh atara variabel peyebab terhadap variabel akibat. Statistik uji yag diguaka adalah statistik t i berdasarka ilai-ilai matriks ivers korelasi yaitu : t i p YXi ( 1 R ) CR YX1... Xk ii k 1 ; i 1,,..., k Statistik uji di atas megikuti distribusi t dega derajat bebas -k-1, dimaa; R p r YX1... Xk YXi YXi i 1 k

178 p YXi YXi CR ; i 1,,..., k koefisie jalur atau besarya pegaruh CR YY dari variabel peyebab X i terhadap variabel akibat Y r Xi X j X X X X ih jh ih h 1 h 1 h 1 [ X ( X ) ][ X ( X ) ] ih ih jh h 1 h 1 h 1 h 1 jh jh ; i j 1,,..., k R YX 1...X k koefisie determiasi yag meyataka determiasi total dari CR ii semua variabel peyebab terhadap variabel akibat. merupaka usur pada baris ke-i da kolom ke-i dari matriks ivers korelasi Hasil perhituga ii, jika hasil pegujia secara idividu meujukka bahwa terdapat variabel yag tidak berpegaruh, utuk medapatka koefisie jalur baru, dilakuka perhituga ulag tapa melibatka variabel yag tidak berpegaruh sigifika.