Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini

Bab 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. lihat lebih jauh, maka tidak sulit menjadi wiraswasta. Asalkan diketahui dan paham

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KERANGKA TEORI. Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KERANGKA TEORI

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Dewanti, Retno (2008, p4), "wirausaha adalah seseorang yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian bisnis adalah sebuah usaha, dimana setiap orang atau kelompok harus

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB II LANDASAN TEORI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 2. Landasan Teori

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Nofianty ABSTRAK

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. militer ; dan ag = memimpin ), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

Pengantar. Pengantar. Konsep Lain Strategi 11/23/2011. Hamel dan Prahalad (1995):

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran. Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yang membutuhkan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Strategis Pengertian Manajemen

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

BAB II. Landasan Teori. tipe organisasi profitmaupun non profit. merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

ANALISIS STRATEGIS. Indra Maipita. Universitas Negeri Medan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

Philip Kotler Perencanaan Strategi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

BAB II KERANGKA TEORI. bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Chandler dalam Rangkuti (2013: 3),

Transkripsi:

7 Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan". Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi, dll. Menurut Pearce dan Robinson (2008, p6) strategi adalah rencana berskala besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan. Menurut Tjiptono (2006, p3) istilah Strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategeia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hamel dan Prahalad (Rangkuti, 2006, p4) strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa menigkat) dan terus-menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Menurut pendapat Stephanie K. Marrus (Umar, 2005, p31) strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu upaya bagaimana agar tujuan dapat tercapai. Strategi merupakan hal yang penting bagi perusahaan, tanpa suatu strategi perusahaan akan mengalami banyak sekali hambatan hambatan dalam mencapai tujuan perusahaannya. Dalam menjalankan suatu usaha, pasti ada tujuannya dan kemudian diterapkan langkah langkah agar tujuan itu tercapai.

8 Menurut pendapat Porter yang dikutip dalam Rangkuti (2006, p4) Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Berdasarkan beberapa teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahan atau seorang untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diiginkan untuk dapat mejadi lebih baik dari para pesaingnya. 2.1.1.1 Konsep Strategi Menurut Chandler (Tjiptono, 2006, p4) pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukkan sukesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut : - Distinctive Competence : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki Distinctive Competence yang menjelaskan kemampuan spesifik suatu organisasi yang meliputi : a. Keahlian tenanga kerja b. Kemampuan sumber daya - Competitive Advantage : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingankan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

9 Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada tiga strategi keunggulan bersaing yaitu : a. Cost leadership b. Diferesiasi c. Fokus. Ada beberapa tingkatan dalam strategi untuk perusahaan besar, ada tiga tingkatan strategi manajemen yang berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perusahaan, yaitu : 1. Strategi Tingkat korporat (Corporate Strategy) Menurut Andrews, strategi korporat adalah Srategi yang disusun dalam bisnis, dimana perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distinctive competitive menjadi competitive advantage. (Rangkuti, 2006, p10) Michele E. Porter menyarankan bahwa Dalam menyusun strategi korporat, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan bersaing yang dimiliki, atau yang akan diciptakan dan menempatkan pada masing-masing unit bisnis. (Rangkuti, 2006, p11) Pada tingkat korporat, strategi bersifat menyeluruh. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetetapkan oleh kelompok yang menduduki jabatan manajemen puncak. Karena itu jangkauan waktu strategi korporasi pun meliputi kurun waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan strategi tingkat bidang bisnis, apalagi tingkat fungsional.

10 Kesimpulannya adalah strategi pada tingkat korporat ini merupakan landasan dan acuan untuk penyusunan strategi-strategi dipakai pada strategi koporasi ini, yaitu Strategi pertumbuhan (growth strategy) adalah srategi berdasarkan terhadap tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan. Strategi stabilitas (stability strategy) adalah strategi dalam mengatasi kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan. Dan retrenchment strategy adalah strategi yang diterapkan untuk mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan. 2. Strategi Tingkat Unit Bisnis (Strategic Bussiness Units) Menurut Tjiptono (2006,p12) Pada dasarnya perusahaan yang menghasilakn berbagai jenis produk, akan bersaing di berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan deminikian strategi bisnisnya dapat ditekankan pada Strategic Bussiness Units (SBU), Stretegic Business Groups, Strategic Bussiness Segments, Natural Bussiness Unit atau Product Market Units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Memiliki misi dan strategi b. Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi c. Menghasilkan produk atau jasa secara spesifik d. Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas. SBU memiliki perngertian yang berbeda untuk setiap perusahaan yang berbeda. Jadi SBU dapat meliputi satu atau lebih devisi, lini produk, atau berupa satu jenis produk atau merk saja.

11 Konsep strategi berkembang, mulai dari sekedar alat untuk mnencapai tujuan kemudian berkembang menjadi alat untuk mencapai tujuan kemudian berkembang menjadi tindakan dinamis untuk memberi respons terhadap kekuatan-kekuatan internal dan eksternal, sampai menjadi alat untuk memberikan kekuatan motivasi kepada perusahaan agar dapat memberi kontribusi secara optimal. Ada 3 macam strategi bisnis yang dapat digunakan pada strategi tingkat bisnis ini, yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan strategi fokus. Strategi fokus itu sendiri terdiri dari fokus biaya dan fokus diferesiasi. Pada tingkat bisnis strategi bersifat departemental. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas dan tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis yang bersangkutan. Strategi yang diterapkan pada unit bisnis sering disebut dengan generic strategy. Menurut pendapat Tunggal (2004, p121) berpendapat bahwa strategi bisnis sering dinamakan master or business strategy (grand strategy) yang memberikan arah dasar untuk tindakan strategi. Strategi bisnis merupakan dasar dari usaha yang dikoordinasikan dan ditopang, yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan usaha jangka panjang. Strategi bisnis menunjukkan bagaimana tujuan jangka panjang dicapai. Dengan demikian, suatu strategi bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan umum yang menyeluruh yang mengarahkan tindakan tindakan utama suatu perusahaan.

12 Sedangkan yang dimaksud dengan strategi bisnis perusahaan adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan-tujuan yang menghasilkan kebijakan, perencanaan untuk mencapai tujuan. Strategi perusahaan berlaku bagi seluruh perusahaan baik itu perusahaan besar atau perusahaan kecil, sedangkan strategi bisnis hanya berfokus pada penentuan bagaimana perusahaan akan bersaing dan penempatan diri diantara pesaingnya. 3. Strategi Fungsional (Functional Strategy) Strategi yang dirumuskan bersifat lebih spesifik tergantung pada kegiatan fungsional manajemen. Jika di tingkat perusahan telah menetapkan suatu strategi untuk membuat unit kegiatan baru di tingkat unit bisnis, misalnya unit pembelian. Strategi fungsional ini lebih bersifat operasional karena akan langsung diimplementasikan oleh fungsi-fungsi manajemen yang ada di bawah tanggung jawabnya, seperti fungsi manajemen produksi/operasional, fungsi manajemen pemasaran, fungsi manajemen keuangan, dan fungsi manajemen sumber daya manusia. Jadi, dapat disimpulkan dari beberapa teori yang diungkapakan mengenai strategi yang menjelaskan pengertian strategi dan kami menyimpulkan strategi adalan sesuatu yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau seseorang untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

13 2.1.2 Pengertian Bisnis Menurut Brown dan Petrello (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut Hughes dan Kapoor (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilakan dan menjual barang dan jasa guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Keseluruhan rangkaian kegiatan menjalankan usaha (bisnis) yang lengkap akan membentuk kelompok-kelompok kegiatan menurut fungsinya, sehingga masing-masing kelompok kegiatan tersebut dinamakan fungsi bisnis. 1. Berdasarkan definisi tersebut diatas, dapat dikemukakan bahwa kegiatan bisnis itu dapat dilakukan secara individu maupun kelompok yang terorganisasi dalam suatu institusi, dengan tujuan menghasilakan atau memasarkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu sebenarnya kegiatan bisnis meliputi 2 hal utama yaitu : 2. Proses produksi 3. Pemasaran barang dan jasa Jadi, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik dengan cara berkelompok maupun dengan cara individu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan dari beberapa teori yang diungkapkan oleh beberapa ahli yang menjelaskan tentang teori Hughes dan Kapoor (Sugiyono, 2003, p20), karena sangat sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia.

14 2.1.3 Pengertian Strategi Bisnis Strategi bisnis yang utama dalam perusahaan adalan bagaimana membangun dan memperbaiki posisi perusahaan dalam persaingan bisnis jangka panjang, adapun 5 prinsip yang harus dipenuhi antara lain : - Memberikan jawaban atau reaksi atas perubahan yang sedang terjadi dalam bidang industri perekonomian, politik, hukum, dsb. - Berisikan langkah-langkah dan pendekatan untuk menghadapi persaingan - Menciptkan kemampuan dan kesanggupan bersaing yang berkualitas - Menyatakan inisiatif strategi dari tiap departemen fungsional - Menempatkan strategi utama kegiatan operasional perusahaan Tunggal (2004, p37) menjelaskan bahwa strategi bisnis merupakan strategi yang harus dijadikan landasan berpikir utama dalam pembuatan strategi teknologi informasi karena dalam strategi tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan beserta target kinerja masing-masing fungsi dan struktur organisasi. Dalam strategi bisnis ditegaskan peranan teknologi informasi yang sesuai dengan strategi perusahaan, sehingga filosofi yang digunakan dalam pengembangan strategi teknologi informasi harus sesuai dengan strategi bisnis tersebut. Jadi dari beberapa pengertian teori strategi bisnis yang diungkapkan oleh beberapa ahli yang sering diterapkan di Indonesia adalah bahwa strategi bisnis diterapkan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang banyak dari produk atau jasa yang diproduksi.

15 2.1.4 Pengertian Manajemen Strategi Menurut John A. Pearce II dan Richard B. Robinson (Tunggal, 2004, p2) Manajemen strategi adalah kumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formulasi dan impelentasi, rencana yang didesain untuk mencapai perusahaan. Hariadi (2003, p3) berpendapat Strategi manajemen adalah suatu proses yang dirancang secara sistermatis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi. 2.1.5 Pengertian Lingkungan Internal Lingkungan internal perusahaan meliputi sejumlah variabel (kekuatan dan kelemahan) yang berada di dalam organisasi dan, biasanya, dalam jangka pendek berada di dalam pengendalian manajer puncak. Analisis lingkungan internal adalah upaya manajemen perusahaan untuk mengenal dirinya sendiri, menyadari kekuatannya serta memahami berbagai kelemahannya. (Hariadi,2005,p7) Kekuatan dan kelemahan internal adalah aktivitas organisasi yang dapat dikontrol yang dijalankan dengan sangat baik atau sangat buruk. Kekuatan dan kelemahan ditentukan relatif terhadap perusahaan pesaing. (David,2006,p15) Semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang fungsional bisnis. Namun, tidak satupun perusahaan yang mempunyai kekuatan dan kelemahan yang sama di semua bidang.

16 Kekuatan dan kelemahan internal bersama peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas merupakan landasan untuk menetapkan sasaran dan strategi. Sasaran dan strategi diterapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahannya.(david,2006,p159). 2.1.6 Pengertian Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal mencakup sejumlah variabel (peluang dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan dalam jangka pendek biasanya tidak dapat dikontrol oleh pimpinan puncak organisasi.(hariadi,2005,p7) Menurut Hitt (2001,p52), sebuah peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang yang dapat membantu suatu perusahaan mencapai daya saing strategis. Sebuah ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Peluang dan ancaman eksternal mengacu pada ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, teknologi, serta tren kompetisi dan kejadian yang secara signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar berada di luar kendali organisasi- sehingga disebut eksternal. (David,2006,p13) 2.1.7 Konsep dan Klasifiksi Strategi Dalam Perusahaan Perusahaan bersaing dalam suatu pasar dan berusahan meningkatkan pangsa pasar. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mencapai tujuan perusahaan, sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dalam meningkatkan kemampuan besaing dan meningkatkan pangsa pasar perusahaan.

17 Dalam meningkatkan kemampuan bersaing dan meningkatkan pangsa pasar perusahaan, diperlukan suatu strategi, baik strategi generic maupun strategi utama (Michael, E. Porter s Generic Strategies). Strategi perusahaan biasanya diklasifikasikan sesuai hirarki atau jenjang tugas. Jenjang tertinggi disebut strategi generik (generic strategy) yang dijabarkan menjadi strategi utama (grand strategy). Kemudian strategi utama ini dijabarkan lagi menjadi strategi pada tingkat fungsional perusahaan, yang disebut sebagai strategi fungsional. 2.1.8 Tipe-Tipe Strategi Menurut Rangkuti (2006, p6-7) strategi dapat dikelompokkan berdasarkan 3 (tiga) tipe strategi yaitu : 1. Strategi Manajemen Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penentapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya. 2. Strategi Investasi Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diversifikasi dan sebagainya.

18 3. Strategi Bisnis Strategi bisnis sering disebut strategi bisnis fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau profesional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan. 2.1.9 Proses Strategi Strategi dibagi ke dalam tiga hadapan yang berjalan secara berurutan. Ketiga tahapan tersebut adalah : Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Strategi. (Dirgantoro,2001,p.82) 2.1.9.1 Formulasi Strategi Formulasi strategi adalah menentukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu : Analisis strategi, Perencanaan strategi dan Pemilihan strategi. 2.1.9.2 Implementasi Strategi Suatu strategi yang telah diformulasi dengan baik, belum menjamin bahwa implementasinya akan sukses atau memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan Bonoma (Dirgantoro,2001,p121) mengemukakan ada empat hasil yang mungkin terjadi dari kombinasi antara formulasi strategi dengan implementasi strategi :

19 a. Success, apabila perusahaan mampu memfoemulasikan strategi dengan baik seta mampu mengimplementasikan dengan baik pula. Hasil inilah yang paling diinginkan perusahaan. b. Roulette, merupakan suatu kondisi dimana formulasi strategi dilakukan kurang baik, akan tetapi usaha dan penyesuaian perusahaan mampu mengimplementasi dengan baik. c. Trouble, adalah situasi di mana strategi menjadi kacau karena strategi yang telah diformulasikan dengan baik tidak bisa diimplementasikan dengan baik. d. Failure, situasi yang paling tidak diinginkan, karena strategi yang telah diformulasikan dengan buruk yang diimplementasikan secara kurang baik. 2.1.9.3 Evaluasi Strategi Pengendalian merupakan salah satu tugas utama manajer. Pengendalian bertujuan untuk membuat sesuatu terjadi sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengendalian strategi adalah bentuk khusus dari pengendalian organisasi yang memfokuskan kepada pengawasan dan evaluasi proses manajemen strategi dengan maksud untuk meyakinkan bahwa hal tersebut secara fungsi dapat berjalan. Tujuan pengendalian strategi antara lain adalah : 1. Membantu manajemen puncak untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengawasan dan evaluasi proses manajemen strategi.

20 2. Agar lain yakin bahwa pihak-pihak terkait memahami bisnis yang digeluti. 3. Mengevaluasi strategi bisnis terhadap keabsahannya dan realitas, mengujinya terhadap tujuan organisasi, keberadaan sumber daya dan kerangka umum. 4. Mengevaluasi timbal balik yang akan didapat manajemen dari mengubah lingkungan, tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 2.2 Analisis SWOT Pearce dan Robinson (2008, p229) dalam buku manajemen strategik menguraikan analisis SWOT merupakan suatu cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor faktor kekuatan (STRENGTH), kelemahan (WEAKNESS) intern perusahaan serta peluang (OPPORTUNITY) dan ancaman (THREAT) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Anaisis ini didasarkan pada asumsi bahawa strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. a. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan merupakan kompetensi khusus (distinctive competence) yang memberikan keunggulan komperatif bagi perusahaan dipasar. Kekuatan ini dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan di pasar, hubungan pembeli-pemasok dan faktor- faktor lainnya.

21 b. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Kelemahan ini dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kepabilitas manajemen, ketrampilan pemasaran, dan citra merek. c. Peluang adalah situasi penting yang menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Peliang perusahaan dapat berupa identifikasi segmen pasat yang awalnya terabaikan, perubahaan pada persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok. d. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya tawar menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru atau direvisi dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. 2.3 Analisis TOWS Menurut David (2004, pp288-290), Matriks kekuatan (Strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats) adalah alat untuk mencocokkan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi : SO (kekuatan-peluang), WO (kelemahan-peluang), ST (kekuatan-ancaman), WT (kelemahan-peluang), ST (kekuatan-ancaman), WT (kelemahan-ancaman).

22 a. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. b. Strategi WO bertujuan memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. c. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. d. Strategi WT adalah taktik defensive yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. 2.4 Lima Strategi Bersaing Porter Dalam setiap perusahaan akan menghadapi pesaing yang merupakan salah satu hal yang penting dalam strategi pemasaran. Pokok perumusan pada strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungan walaupun lingkungan yang relevan sangat luas meliputi : kekuatan-kekuatan sosial dan kekuatan-kekuatan ekonomi.

23 Pendatang baru Ancaman pendatang baru Pertawaran Persaingan industri Kekuatan Pembeli Pemasok Kekuatan pertawaran Pemasok pengganti Persaingan diantara perusahaan yang ada Pembeli ancaman produk atau jasa Produk Pengganti sumber : Kotler (2004, p64) Tekanan Lima Kekuatan Persaingan dalam industri Persaingan dalam suatu industri ada lima kekuatan yang digunakan oleh perusahaan untuk mempertahankan perusahaan terhadap persaingan pokok, yaitu: 1. Masuknya pendatang baru Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar, serta seringkali menjadi sumber daya yang besar.

24 Ancaman masuknya pendatang ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada dan reaksi dari para pesaing yang sudah ada. Ada enam sumber utama rintangan masuk, yaitu: a) Skala ekonomis Skala ekonomi menggambarkan turunnya biaya satuan (unit cost) suatu produk apabila volume absolut per periode meningkat. b) Diferensiasi produk Diferensiasi produk artinya perusahaan tertentu mempunyai identifikasi merk dan kesetiaan pelanggan, yang disebabkan oleh periklanan, perbedaan produk di masa lampau, pelayanan atau sekedar karena perusahaan pertama yang memasuki industri. c) Kebutuhan modal Kebutuhan modal untuk menanamkan sumber daya keuangan yang besar agar dapat bersaing menciptakan hambatan, masuk khususnya jika modal tersebut diperlukan untuk kegiatan periklanan yang tidak secara langsung menampakkan hasil atau untuk kegiatan penelitian dan pengembangan yang penuh resiko. d) Biaya beralih pemasok Yaitu biaya satu kali (one time cost) yang harus dikeluarkan pembeli bila mana berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.

25 e) Akses ke saluran distribusi Hambatan masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya. f) Biaya tak menguntungkan terlepas dan skala Perusahaan-perusahaan yang sudah ada mungkin memiliki keunggulan biaya yang tidak dimiliki calon pendatang baru, terlepas dari ukuran dan skala ekonomis yang dapat mereka capai. g) Kebijakan pemerintah Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup kemungkinan masuk ke dalam industri dengan peraturanperaturan seperti lisensi dan membatasi akses ke bahan baku. 2. Ancaman produk pengganti Semua perusahaan dalam suatu industri bersaing, dalam arti yang luas, dengan industri-industri yang menghasilkan produk pengganti. 3. Kekuatan tawar-menawar pembeli Pembeli bersaing dengan industri, caranya memaksa harga turun, tawar menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing satu sama lain, semuanya dengan mengorbankan kemampuan industri. 4. Kekuatan tawar-menawar pemasok Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap para peserta industri dengan mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk atau jasa yang di beli.

26 2.5 Kerangka Pemikiran Formulasi Strategi Faktor Lingkungan Analisis Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Internal Peluang Ancaman Kekuatan Kelemahan Matrix IE Matrix SWOT Matrix Perencanaan Strategi Strategi Bisnis