PANSS - EXCITED COMPONENT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1. PENDAHULUAN. Agitasi adalah gejala perilaku yang bermanifestasi dalam penyakit-penyakit psikiatrik yang luas.

LAMPIRAN. : dr. Ferdinan Leo Sianturi. : Peserta PPDS I Kedokteran Jiwa FK USU/RSHAM. 1. Penyediaan obat-obatan : Rp

LAMPIRAN. : dr.saulina Dumaria Simanjuntak. 1. Penyediaan obat-obatan : Rp Akomodasi dan transportasi : Rp

PEDOMAN DIAGNOSTIK. Berdasarkan DSM-IV-TR, klasifikasi gangguan bipolar adalah sebagai berikut:

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

LEMBAR PENJELASAN UNTUK PENELITIAN GAMBARAN TINGKAT RISIKO GAGASAN BUNUH DIRI PADA PASIEN GANGGUAN DEPRESIF MAYOR

Lampiran 1. Medan, Januari 2012 Hormat Saya, dr. Dessy Mawar Zalia. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian

STATUS PEMERIKSAAN PENELITIAN : ANALISIS KUALITAS HIDUP PENDERITA PPOK SETELAH DILAKUKAN PROGRAM REHABILITASI PARU No : RS/No.

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

Gangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU

BAB I PENDAHULUAN. xiv

LAMPIRAN. : Peserta PPDS-I Kedokteran Jiwa FK USU/RSHAM. : dr. M. Surya Husada, SpKJ. 1. Akomodasi dan transportasi : Rp

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

LEMBAR PENJELASAN UNTUK SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI PEMAKAIAN PIRANTI ORTODONTI CEKAT PADA SISWA SMP DAN SMA BODHICITTA DAN HUSNI THAMRIN MEDAN

Surat Persetujuan Menjadi Responden. menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Penelitian

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. Oleh : Ahmad Husein HSB

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

No. Kode Responden. (Diisi Oleh Peneliti) FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Tingkat Spiritualitas dan Kecemasan Ibu Primigravida di RSU

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian

Dukungan Emosional Diperlukan untuk Atasi Depresi

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian : dr. Khairunisa Agustina : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

INFORMED CONSENT LEMBAR PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN. Setelah mendapatkan penjelasan mengenai Hubungan Persepsi Mutu

Terima kasih atas pertisipasi Bapk/Ibu dalam penelitian ini. Tanda Tangan : Tanggal :

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpAK

LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMERIKSAAN PENELITIAN

Informed Consent. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr. Pirngadi Medan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas Sumatra Utara

KMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Pengalaman Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis. di RSUP Haji Adam Malik Medan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum dan Karakteristik Responden Penelitian

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara


BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

STATUS PEMERIKSAAN PENELITIAN : UJI LATIHAN PERNAFASAN TERHADAP FAAL PARU, DERAJAT SESAK NAFAS DAN KAPASITAS FUNGSIONAL PENDERITA PPOK STABIL

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Responden ( ) Universitas Sumatera Utara

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP STRES PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSUD.

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONCENT)

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Yang Akan Menjalani Tindakan

(Kristian Gerry Raymond Sinarta Bangun)

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

- Cara persalinan sebelumnya*) : 1. Spontan pervaginam ( Normal )

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

Keperawatan (Program S1) Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Ghazali Ahmad Siregar Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Gigi dan Mulut di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.

Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Remaja FK-USU/RSHAM

LEMBAR CALON RESPONDEN. : Pemberian informasi dan persetujuan. IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah

Lampiran 1. Lembar Penjelasan kepada Orangtua. Yth Bapak/ Ibu

LAMPIRAN. Agustus 2009

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

LAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan disability (ketidakmampuan) (Maramis, 1994 dalam Suryani,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

Orang lain menganggap dia jauh, menyendiri, dan tidak bisa terikat dengan orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

Adhyatman Prabowo, M.Psi

Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

Transkripsi:

Lampiran 1 PANSS - EXCITED COMPONENT Nama : Umur : Jenis Kelamin : Berat Badan : Tinggi Badan : Tanggal Pemeriksaan : P4. GADUH GELISAH Hiperaktifitas yang ditampilkan dalam bentuk percepatan perilaku motorik, peningkatan respons terhadap stimuli, waspada berlebihan atau labilitas alam perasaan yang berlebihan. Dasar penilaian : manifestasi perilaku selama wawancara dan juga laporan perawat atau keluarga tentang perilaku. 1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Cenderung sedikit agitatif, waspada berlebihan atau sedikit mudah terangsang selama wawancara, tetapi tanpa esipode yang jelas dari gaduh gelisah atau labilitas alam perasaan yang mencolok. Pembicaraan mungkin sedikit mendesak.

4. Sedang. Agitasi atau mudah terangsang yang jelas terbukti selama wawancara, mempengaruhi pembicaraan dan mobilitas umum atau ledakan-ledakan episodik. yang terjadi secara sporadik. 5. Agak berat. Tampak hiperaktifitas yang bermakna, atau sering terjadi ledakan-ledakan atau aktifitas motorik yang menyebabkan kesulitan bagi pasien tetap duduk untuk waktu yang lebih lama dari beberapa menit dalam setiap kesempatan. 6. Berat. Gaduh gelisah yang mencolok mendomianasi wawancara, membatasi perhatian sedemikian rupa sehingga mempengaruhi fungsi sehari-hari seperti makan dan tidur. 7. Sangat berat. Gaduh gelisah yang mencolok, sangat serius mempengaruhi kegiatan makan dan tidur, serta jelas tidak memungkinkan interaksi interpersonal. Percepatan pembicaraan dan aktivitas motorik dapat menimbulkan inkoherensi dan kelelahan. P7. PERMUSUHAN Ekspresi verbal dan nonverbal tentang kemarahan dan kebencian, termasuk sarkasme, perilaku pasif agresif, caci maki dan penyerangan. Dasar penilaian : perilaku interpersonal yang diamati selama wawancara dan laporan oleh perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Melampiaskan kemarahan secara tidak langsung atau ditahan seperti sarkasme, sikap tidak sopan, ekspresi bermusuhan dan kadang-kadang iritabilitas.

4. Sedang. Adanya sikap bermusuhan yang nyata, sering memperlihatkan iritabilitas dan ekspresi kemarahan atau kebencian yang langsung. 5. Agak berat. Pasien sangat mudah marah dan kadang-kadang memaki dengan kata-kata kasar atau mengancam. 6. Berat. Tidak kooperatif dan mencaci maki dengan kasar atau mengancam khususnya mempengaruhi wawancara, dan berdampak serius terhadap relasi sosial. Pasien dapat beringas dan merusak tetapi tidak menyerang orang lain secara fisik. 7. Sangat berat. Kemarahan yang hebat berakibat sangat tidak kooperatif, menghalangi interaksi, atau secara episodik melakukan penyerangan fisik terhadap orang lain. G4. KETEGANGAN Manifestasi yang jelas tentang ketakutan, ansietas dan agitasi, seperti kekakuan, tremor, keringat berlebihan dan ketidaktenangan. Dasar penilaian : laporan lisan membuktikan adanya ansietas dan karenanya derajat keparahan menifestasi fisik ketegangan dapat dilihat selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Postur dan gerakan-gerakan menunjukkan kekhawatiran ringan seperti rigiditas yang ringan, ketidaktenangan yang sekali-sekali, perubahan posisi atau tremor tangan yang halus dan cepat.

4. Sedang. Suatu penampilan yang nyata-nyata gelisah yang terbukti dari adanya pelbagai manifestasi seperti perilaku tidak tenang, tremor tangan yang nyata, keringat berlebihan atau menerisme karena gugup. 5. Agak berat. Ketegangan yang berat yang dibuktikan oleh pelbagai menifestasi seperti gemetaran karena gugup, keringat sangat berlebihan dan ketidaktenangan, tetapi perilaku selama wawancara tidak terpengaruh secara bermakna. 6. Berat. Ketegangan berat sedemikian rupa sehingga taraf interaksi interpersonal terganggu. Misalnya pasien mungkin terus menerus bergerak seperti cacing kepanasan, tidak dapat tetap duduk untuk waktu lama atau menunjukkan hiperventilasi. 7. Sangat berat. Ketegangan yang sangat mencolok yang dimanifestasikan oleh tanda-tanda panik atau percepatan gerakan motorik kasar, seperti langkah cepat yang gelisah dan ketidakmampuan tetap duduk untuk waktu lebih lama dari semenit yang menyebabkan percakapan tidak mungkin diteruskan. G8. KETIDAKKOOPERATIFAN Aktif menolak untuk patuh terhadap keinginan tokoh bermakna termasuk pewawancara, staf rumah sakit atau keluarga yang mungkin disertai dengan rasa tidak percaya, defensif, keras kepala, negativistik, penolakan terhadap otoritas, hostilitas atau suka membangkang. Dasar penilaian : perilaku interpersonal yang diobservasi selama wawancara dan juga dilaporkan oleh perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.

3. Ringan. Patuh tetapi disertai sikap marah, tidaksabaran atau sarkasme. Mungkin ada penolakan yang tidak mengganggu, terhadap penyelidikan yang sensitif selama wawancara. 4. Sedang. Kadang-kadang terdapat penolakan langsung untuk patuh terhadap tuntutantuntutan sosial yang normal seperti merapikan tempat tidur, mengikuti acara yang telah dijadwalkan dan sebagainya. Pasien mungkin memproyeksikan hostilitas, defensif atau bersikap negatif. Tetapi biasanya masih dapat diatasi. 5. Agak berat. Pasien seringkali tidak patuh terhadap tuntutan lingkungannya dan mungkin dijuluki orang sebagai orang buangan atau orang yang mempunyai problem yang serius. Ketidakkooperatifan tercermin dalam jelas-jelas defensif atau iritabilitas terhadap pewawancara dan mungkin tidak bersedia menghadapi banyak pertanyaan. 6. Berat. Pasien sangat tidak kooperatif, negativistik dan mungkin juga suka membangkang. Menolak untuk patuh terhadap sebagian besar tuntutan sosial dan mungkin tidak mau memulai atau mengikuti wawancara sepenuhnya. 7. Sangat berat. Resistensi aktif yang jelas berdampak serius terhadap benar-benar seluruh bidang fungsi utama. Pasien mungkin menolak untuk ikut dalam aktivitas sosial apapun, mengurus kebersihan diri, bercakap-cakap dengan keluarga atau staf dan bahkan untuk berpartisipasi dalam wawancara singkat sekalipun. G14. PENGENDALIAN IMPULS YANG BURUK

Gangguan pengaturan dan pengendalian impuls yang mengakibatkan pelepasan ketegangan dan emosi yang tiba-tiba tidak teratur, sewenang-wenang atau tidak terarah tanpa merisaukan konsekuensinya. Dasar penilaian: perilaku selama wawancara dan yang dilaporkan perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Pasien cenderung mudah marah dan frustrasi bila menghadapi stres atau pemuasannya ditolak tetapi jarang bertindak impulsif. 4. Sedang. Dengan provokasi yang minimal pasien menjadi marah dan mencaci maki. Mungkin sekali-sekali mengancam, merusak atau terdapat satu atau dua episode yang melibatkan konfrontasi fisik atau perselisihan ringan. 5. Agak berat. Pasien memperlihatkan episode impulsif yang berulang-ulang, termasuk mencaci maki, pengrusakan harta benda atau ancaman fisik. Mungkin ada satu atau dua episode yang melibatkan serangan serius sehingga pasien perlu diisolasi, difiksasi dan bila perlu diberi sedasi. 6. Berat. Pasien sering agresif secara impulsif, mengancam, menuntut dan merusak, tanpa pertimbangan yang nyata tentang konsekuensinya. Menunjukkan perilaku menyerang dan mungkin juga serangan seksual dan kemungkinan berperilaku yang merupakan respons terhadap perintah-perintah yang bersifat halusinasi. 7. Sangat berat. Pasien memperlihatkan serangan yang dapat membunuh orang, penyerangan seksual, kebrutalan yang berualang atau perilaku yang merusak diri sendiri. Membutuhkan pengawasan langsung yang terus menerus atau fiksasi karena ketidakmampuan mengendalikan impuls yang berbahaya.

Sumber : Pedoman definisi PANSS. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1994.

Lampiran 2 LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Selamat pagi/siang/malam Saya dr. Lailan Sapinah, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Psikiatri FK-USU akan membuat suatu penelitian yang berjudul Perbandingan aripiprazol intramuskular dan haloperidol intrmuskular dalam penatalaksanaan agitasi pada pasien skizofrenik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat diantara kedua obat tersebut (aripiprazol dan haloperidol) yang manakah lebih baik dan yang manakah yang lebih cepat dalam menurunkan gejala-gejala agitasi (kegelisahan) pada pasien dengan gangguan mental yang berat (skizofrenia). Sehingga dengan diketahuinya obat mana yang lebih baik dan lebih cepat dalam meredakan kegelisahan, maka penelitian ini bermanfaat bagi para dokter untuk memilih obat mana yang paling tepat untuk meredakan kegelisahan pada pasien-pasien dengan gangguan mental yang berat, agar tidak sampai mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan maupun perawat dan dokter yang menanganinya. Dalam penelitian ini, mungkin ada dijumpai efek samping yang ringan berupa tremor, gemetar, otot-otot tegang. Jika terjadi efek samping maka akan diberikan obat untuk meredakan efek samping yang terjadi. Jika keluarga mengizinkan pasien untuk ikut dalam penelitian, pasien yang gelisah akan diberi obat suntikan pertama. Selanjutnya setelah dua jam sesudah suntikan pertama, pasien diperiksa kembali gejala kegelisahannya. Jika masih menunjukkan kegelisahan maka pasien dapat diberikan suntikan kedua. Selanjutnya, setelah dua jam sesudah suntikan kedua, pasien diperiksa kembali keadaan

kegelisahannya. Jika masih menunjukkan kegelisahan dapat diberikan suntikan ketiga dan diperiksa kembali keadaan kegelisahannya setelah 24 jam. Partisipasi keluarga bapak/ibu yang sakit dalam penelitian ini sifatnya adalah sukarela dan tanpa paksaan serta tekanan dari pihak manapun serta tidak dipungut biaya selama masih dalam penelitian. Seandainya bapak/ibu menolak untuk mengikutsertakan keluarga bapak/ibu yang sakit ini ke dalam penelitian saya maka tidak ada sanksinya. Jika selama menjalani penelitian atau setelahnya ada hal-hal yang ingin bapak/ibu tanyakan misalnya efek samping yang mungkin muncul setelah penelitian dapat menghubungi saya dr. Lailan Sapinah, Departemen Pskiatri Fakultas Kedokteran USU/RS H. Adam Malik Medan, telepon 061-77628072.

Lampiran 3 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Pekerjaan : Hubungan dengan pasien : Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian Perbandingan Aripiprazol Intramuskular dan Haloperidol Intramuskular Dalam Penatalaksanaan Agitasi Pada Pasien Skizofrenik dan setelah mendapat kesempatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia diikutsertakan dalam penelitian tersebut. Medan,... 2010 Yang menyatakan, (...)

Lampiran 4

Lampiran 5 DATA SUBYEK PENELITIAN Nomor : Tanggal: Nomor Medical Record: A.Data Demografik 1. Nama : 2. Umur : / (Tahun/bulan) 3. Jenis kelamin : L/P 4. Alamat : 5. Pekerjaan : 6. Pendidikan : 7. Status perkawinan : Kawin/Tidak Kawin/Janda/Duda 8. Berat badan : kg 9. Tinggi badan : cm B. Diagnosis : Skizofrenia C. Pengamatan 0 jam : pukul WIB. Nilai PANSS-EC : D. Pengamatan setelah 2 jam Nilai PANSS-EC : E. Pengamatan setelah 4 jam Nilai PANSS-EC : F. Pengamatan setelah 24 jam Nilai PANSS-EC :

Lampiran 6. JADWAL PENELITIAN Waktu kegiatan Juli 2010 Agustus Persiapan September 2010 Oktober 2010 Nopember 2010 Pelaksanaan Penyusunan laporan Seminar hasil

Lampiran 7 RIWAYAT HIDUP PENELITI Data Pribadi Nama Jenis Kelamin : Lailan Sapinah : Perempuan Tempat dan tanggal lahir : Pematangsiantar, 2 September 1971 Agama : Islam Telepon : 061-77628072 Riwayat Pendidikan Tahun 1981 1984 Tahun 1984 1987 Tahun 1987 1990 Tahun 1991 2000 Tahun 2007 sekarang : SD Tamansiswa Pematangsiantar : SMP Tamansiswa Pematangsiantar : SMA Tamansiswa Pematangsiantar : Pendidikan dokter umum di FK UISU Medan : Program Pendidikan Dokter Spesialis di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa FK USU Medan Riwayat Pekerjaan Tahun 2001 2004 : Dokter PTT Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara