BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah

BAB II PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester II kelas A Fakultas Hukum UR.

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS PENELITI SIKLUS 1

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan penulis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kondisi dan situasi empiris pembelajaran mata kuliah SP

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada uraian BAB V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh

Eko Sri Wahyuni Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip

Lampiran I. Instrumen Penelitian. Universita Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

b. Siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah, c. Penekanan pada eksplorasi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pembelajaran dengan pendekatan contextual teaching and learning (CTL),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ISSN Imam Hadi Mulyono Staf Pengajar FKIP Universitas Kapuas Sintang

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

Manual Prosedur Akademik

Fighting Inequality for Better Growth

CATATAN MONEV WORKSHOP Standar Setting Bidan. 7 8 Mei 2012

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Secara umum kebiasaan menonton sinetron di SMP Negeri 5 Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan yang akan diuraikan pada bab ini disusun berdasarkan tujuan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

1. TUJUAN : menjamin proses perkuliahan dapat berjalan baik sesuai dengan ketentuan.

Sri Uchtiawati : Tanggung Jawab dan Kemandirian

BAB I PENDAHULUAN. saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini.

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant

Pendidikan Profesi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu upaya untuk mendidik generasi penerus bangsa

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan teknologi informasi. Pendidikan merupakan sarana penting untuk

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant. Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yaitu penerapan model pembelajaran debat telah mampu meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Global Monitoring report, (2012) yang dikeluarkan UNESCO menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Responden Penelitian. a. Umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Belajar yang Melandasi Problem Based Learning

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis-reflektif terhadap pengembangan tindakan

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran

PENERAPAN MODEL GRUP INVESTIGASI BERVISI SETS DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

Quality Assurance dan Upaya Pelaksanaannya Dalam Pendidikan

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Pada

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS)

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

Evaluasi. Metoda Evaluasi

VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OBSERVASI DALAM LESSON STUDY

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

II. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan

BAB V PENUTUP A. Simpulan Agustinus Tanggu Daga, 2014

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014

A. IDENTITAS MATA KULIAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap masalah-masalah klinis yang ada di sekitar serta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa STIKes. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan : Karakteristik perkuliahan mikrobiologi dengan program PBM untuk meningkatkan kompetensi terdiri dari a) masalah klinis yang ada di sekitar kita dan sering dijumpai untuk dipecahkan. b) pertanyaan yang berkaitan dengan kasus klinis membantu mahasiswa dalam mengintegrasikan beberapa mata kuliah yang terkait, c) topik yang dibahas mengenai penyakit akibat infeksi mikroba, d) dengan diskusi kelompok serta praktikum meningkatkan keterampilan kemampuan memecahkan masalah dan lebih aktif berdiskusi Perkuliahan mikrobiologi berdasarkan program PBM dengan latihan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa akan terjadinya infeksi dan upaya pencegahan terjadinya penyakit akibat infeksi efektif dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa STIKes sesuai dengan yang dituntut profesinya serta dapat meningkatkan hasil belajar terlihat dari nilai Ngain 25,90 % dengan kategori rendah. Dari hasil belajar yang menunjukkan perbedaan signifikan pada kelompok kontrol dan perlakuan. Program PBM dengan latihan dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa terhadap mata kuliah mikrobiologi cukup baik. Minat tersebut meningkat seiring pengalaman belajar, hasil pemecahan masalah pada topik skenario dalam LKMBM I cukup, LKMBM II baik dan dengan LKMBM III baik dan sebagian menyatakan 125

sangat baik. Mahasiswa menanggapi positif program pembelajaran yang dikembangkan, terlihat sangat berhasil mendorong mahasiswa untuk lebih aktif baik berdiskusi sesama teman maupun aktif bertanya kepada dosen, mampu memecahkan masalah yang didiskusikan dalam kelompoknya. Bahkan dengan pembelajaran berbasis masalah mahasiswa memberi tanggapan dapat membimbing mereka untuk lebih memahami mengenai materi mikrobiologi. Keunggulan dari PBM dengan latihan antara lain dapat terintegrasinya pengetahuan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi sedangkan kelemahannya bahwa dengan PBM memerlukan waktu yang banyak serta kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai B. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh implikasi bahwa penerapan program PBM dengan latihan pada mata kuliah mikrobiologi terbukti berhasil meningkatkan pembelajaran baik dilihat dari sisi proses maupun dari hasil pembelajaran. Dari sisi proses, penerapan pembelajaran berbasis masalah telah berhasil meningkatkan motivasi mahasiswa, keterlibatan aktif mahasiswa, meningkatkan suasana belajar yang kondusif, menarik dan menyenangkan, mahasiswa lebih mudah dalam memahami dan menguasai kompetensi yang dituntut sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. PBM dengan latihan yang telah dilaksanakan hendaknya secara kontinyu diterapkan pada materi kuliah lainnya. Hal ini selain bertujuan untuk meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran, juga dapat meningkatkan kemampuan 126

berpikir mahasiswa. Selain itu, penguasaan kelas dosen dan tutor pada saat membimbing diskusi kelas sangat diperlukan untuk memotivasi kemampuan komunikasi antar mahasiswa, sehingga pertanyaan dan jawaban mahasiswa akan lebih berkembang. Pemerataan pertanyaan saat diskusi sebagai upaya menghidupkan suasana juga diperlukan untuk mengaktifkan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan maupun berpendapat. Melalui PBM dengan latihan membuat mahasiswa menjadi lebih berpengalaman dalam memecahkan masalah sebenarnya di dunia nyata, mempunyai gambaran mengenai kasus klinis yang ada di sekeliling mereka dan membantu meningkatkan motivasi untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapat. Selain bertujuan untuk menciptakan pembelajaran mikrobiologi yang lebih menyenangkan, upaya ini juga ditujukan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna. Melalui program PBM dengan latihan pembelajaran selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari hari sehingga mahasiswa lebih mudah memahami materi perkuliahan. Pengkaitan isi mata kuliah dan masalah yang akan didiskusikan dalam kegiatan perkuliahan adalah mengenai kejadian di lingkungan sekitar kehidupan nyata akan membuat pembelajaran lebih bermakna (meaning learning) karena mahasiswa mengetahui perkuliahan di kelas bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan kerja kelak. Belajar mikrobiologi bukan hanya berhadapan dengan teori dan konsep saja, melainkan harus melakukan sesuatu, mengetahui, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran mikrobiologi. Hal ini akan lebih dipahami apabila 127

masalah-masalah klinis yang ada di sekitar kehidupan kita yang dijadikan bahan skenario dalam diskusi pemecahan masalah. Berdasarkan hal tersebut maka dapat direkomendasikan bagi berbagai pihak: 1. Bagi Institusi Institusi dalam hal ini adalah sekolah-sekolah tinggi kesehatan atau satuan pendidikan lain. Institusi harus mendukung pelaksanaan program PBM antara lain: (a) mempersiapkan sarana perkuliahan, perpustakaan, dan alat-alat laboratorium; (b) Karena heterogen asal sekolah menengah yang ditempuh mahasiswa sebelum perkuliahan dimulai sebaiknya dilakukan matrikulasi terlebih dahulu dan menjamin keterlaksanaan perkuliahan dengan mengganti kuliah yang tak terselenggara dan bila mana diperlukan membentuk tim dosen pengampu mata kuliah; (c) menyediakan fasilitator/tutor perkuliahan; (d) mempersiapkan sarana jaringan komputer dan (e) merekam kehadiran perkuliahan mahasiswa dalam database sehingga informasinya dapat digunakan untuk evaluasi pelaksanaan mata kuliah ber-pbm dengan latihan. 2. Bagi Dosen dan Asisten Perkuliahan (Fasilitator) Dalam pelaksanaan program PBM, peran dosen dan asisten/tutor adalah sebagai fasilitator pembelajaran dan membangun komunitas pembelajaran. Pertama, dosen mempersiapkan skenario yang akan dibahas pada tiap sesi dan mengatur silabus mata kuliah dalam format Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Jumlah sesi disesuaikan dengan cakupan materi, output, dan outcome dari perkuliahan. Kedua, secara bertahap dosen mempersiapkan materi perkuliahan dalam bentuk hand out dan memberikan beberapa sumber antara lain buku 128

referensi dan link website. Ketiga, sebagai fasilitator, dosen mendorong para mahasiswa untuk mengekplorasi pengetahuan yang telah mereka miliki dan menentukan pengetahuan yang diperlukan selanjutnya. Dosen umumnya diharapkan untuk menahan diri tidak memberikan informasi terutama berkaitan dengan skenario masalah, sebaliknya mendorong dilakukannya diskusi dan pembelajaran antar para mahasiswa. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah: (1) melakukan klarifikasi (misal terhadap perspektif yang muncul dalam diskusi); (2) mendorong pemikiran yang divergen (misalnya, adakah kemungkinan solusi yang lain?); (3) meletakkan permasalahan sesuai konteks (misalnya, apakah isu yang dibahas mengingatkan dosen pada berbagai informasi lain yang telah teridentifikasi sebelumnya?); (4) membuat urutan prioritas (misalnya apakah berbagai informasi yang telah diidentifikasi dapat diurutkan sesuai relevansinya terhadap permasalahan?) dan (5) memandu diskusi (misalnya apakah ada kemajuan dalam diskusi, kalau tidak, identifikasi apa saja yang salah dan kembalikan diskusi pada tujuan yang semula). Keempat, sebagai evaluator. dosen tetap bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian tujuan perkuliahan. Walaupun peran dosen tidak lagi dominan dalam pelaksanaan perkuliahan dengan program PBM, namun untuk itu secara berkelanjutan dosen perlu mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan dan melakukan perbaikan segera bilamana diperlukan baik dari sisi kontent maupun proses. 129

3. Bagi Mahasiswa Peran mahasiswa secara umum dalam perkuliahan dengan program PBM adalah mempersiapkan diri untuk belajar dan bekerja secara kelompok serta berperan aktif dalam kuliah. Peran serta mahasiswa yang dimaksud adalah seperti menghadiri dan mengikuti keseluruhan perkuliahan dan tidak diperkenankan mengganti mata kuliah disaat mata kuliah tersebut sedang berjalan terutama saat pelaksanaan diskusi kelompok dalam rangka pemecahan masalah dan presentasi. 130