BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH STUDI LAPANGAN IDENTIFIKASI MASALAH - Penanggulangan cacat machinning yang paling dominan PENGUMPULAN DATA - Aliran Proses - Data historik cacat machinning hasil audit periode Januari - September tahun 2004 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA - Penggolongan cacat 5 besar terbanyak dari data cacat machinning hasil audit periode bulan Januari September tahun 2004. - Perbandingan hasil penggolongan cacat dengan target produksi dengan tool SPC (Control Chart) untuk melihat apakah terdapat keabnormalan atau tidak. - Analisa brain storming dengan menggunaan tool Fish Bone untuk melihat faktor dominan penyebab masalah - Pembuatan PICA untuk menyelesaikan akar permasalahan dari faktor penyebab. UJICOBA PERBAIKAN - Pengujian terapan usulan A
40 A EVALUASI HASIL PERBAIKAN - Perhitungan hasil terapan perbaikan dengan SPC - Monitoring dengan Control Chart - Perhitungan CP setelah perbaikan KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 3.1 Metode Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan terarah dan memudahkan dalam menganalisa permasalahan yang ada. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah 1. Studi Lapangan Studi Lapangan merupakan kegiatan paling awal yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan melakukan pengamatan langsung terhadap Line Machining. Hal ini karena dibutuhkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan serta mengetahui kondisi yang sebenarnya. Hasil dari observasi ini
41 diharapkan dapat membantu dalam identifikasi dan solusi dari masalah yang akan ditemui. 2. Identifikasi Masalah Permasalahan yang ada di Line Machining, dalam hal ini masalah cacat yang dominan terjadi akan diidentifikasi melalui mekanisme evaluasi serta dicari solusi terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. 3. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terhadap proses machining Cylinder Comp kemudian dicatat pada lembar pengumpulan data dan yang telah dibuat sesuai standard teori-teori yang berlaku umum. Data yang diambil berupa : Aliran proses dari proses machinning Cylinder Comp. Jumlah dan kualifikasi produk cacat dalam periode setahun selama tahun 2004 Data-data tersebut juga akan diklasifikasikan dengan memanfaatkan diagram pareto sebagai sarananya sehingga mempermudah pengolahan dan analisa data 4. Analisa dan Pengolahan Data Pengolahan data akan menggunakan tools yang terdapat dalam konsep TQM dengan beberapa metode di dalamnya yang relevan yang dapat dijadikan landasan strategis terhadap perbaikan proses pengendalian produksi dan kualitas hasil produksi. Aktifitas dalam analisa ini akan menggunakan alat Fish Bone
42 Diagram sehingga dapat diduga dengan jelas penyebab terjadinya cacat. Disamping itu juga menggunakan Metode 5 Why sehingga akan didapatkan akar permasalahan yang sebenarnya. Setelah diketahui penyebab utama maka dilanjutkan dengan pengukuran dimensi beberapa posisi Cylinder Comp yang menunjukkkan kapabilitas proses dari mesin bersangkutan yang diduga menyebabkan terjadinya cacat. 5. Usulan perbaikan Usulan perbaikan adalah bagian dari konsep TQM atau pengendalian mutu terpadu dimana komponen produksi didalamnya terdiri dari 5M + 1I dan di situ dicari bagian mana yang harus dibenahi atau diperbaiki untuk menguragi masalah produk cacat. Untuk membuktikan apakah usulan perbaikan ini layak diterima atau tidak maka perlu dibandingkan hasi kapabilitas proses sebelum dan sesudah perbaikan serta dibandingkan apakah terjadi kecenderungan penurunan cacat atau tidak. 6. Kesimpulan dan Saran Tahapan ini adalah resume dari seluruh aktivitas pemecahan masalah yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung. Saran-saran yang diasumsikan akan membantu perusahaan dalam mengembangkan sistem pengendalian prosesnya juga akan diungkapkan pada tahapan ini.
43 3.1 Ukuran Kinerja Hasil suatu proses produksi machinning haruslah memenuhi standard yang sudah ditetapkan yaitu Standard Ukuran yang telah direkomendasi dari Honda pusat di Jepang. Apabila dalam suatu proses produksi machinning masih terdapat banyak ditemukan jumlah cacat, maka jumlah cacat tersebut harus diturunkan agar memenuhi Standard Pabrik yang telah ditetapkan. Untuk memenuhi Standard Pabrik, maka ada beberapa faktor faktor produksi yang perlu menjadi perhatian. Faktor faktor itu adalah : 3.1.1 Faktor Metode Metode baik dalam proses machining maupun persiapan setting awal yang diterapkan harus sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan. Maksudnya adalah untuk meminimasi kesalahan proses dan menghasilkan kualitas produk yang memenuhi standard yang diharapkan. 3.1.2 Faktor Manusia Proses machinning Cylinder Comp sangat membutuhkan tingkat ketelitian dan keterampilan yang tinggi dalam pengerjaannya. Sedikit saja terjadi kesalahan pembacaan ukuran dapat mengakibatkan cacat produk. Kelelahan dan kejenuhan merupakan salah satu masalah pada faktor manusia, disamping masalah keterampilan. Untuk mengantisipasi hal tersebut diatas pihak departemen Machining menerapkan system rolling untuk para operatornya sehingga diharapkan kejenuhan dan kelelahan dapat diatasi, juga akan menambah
44 keterampilan si operator sendiri, karena si operator dipaksa untuk belajar pada suatu bagian yang baru. 3.1.3 Faktor Mesin Penggunaan teknologi yang canggih sangat mendukung terciptanya suatu produk yang berkualitas, namun demikian hal ini juga harus didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang handal. Karena teknologi yang canggih tidak akan berfungsi secara maksimal bila tidak didukung sumber daya yang memadai. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah dengan cara Stratifikasi, yang mempunyai tujuan : menguraikan persoalan menjadi golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur tunggal dalam sebuah persoalan, seperti : a. Jenis cacat machinning b. Penyebab terjadi cacat machining Data yang digunakan untuk analisa cacat produk merupakan gabungan jenis data atribut dan data variabel yang diperoleh melalui mekanisme : Observasi, yaitu penulis memperoleh data langsung dari lapangan. Laporan hasil produksi, yaitu penulis tidak melakukan pengambilan data secara langsung melainkan data diperoleh dari laporan hasil produksi per bulan.
45 Wawancara, yaitu data diperoleh penulis setelah berdiskusi bersama karyawan operator yang bersangkutan. Studi pustaka, yaitu data diperoleh dari literature-literature yang berhubungan dengan pembuatan skripsi ini. 3.3 Analisa Sistem Berjalan Operasional sistem kualitas secara umum di PT.AHM berjalan dengan baik, namun berhubung kapasitas produksi unit yang terus meningkat sehingga memaksa mesin-mesin produksi untuk berjalan non stop. Prosedural standar untuk pelaksanaan aktivitas kontrol kualitas sudah dibakukan dan tersosialisasi dengan baik, tetapi karena jumlah personal yang terbatas, maka pengawasan dan maintenance mesin kurang mendapat perhatian serius. Semua itu semata-mata untuk mengejar target produksi.